Dalam tata cara di Minangkabau. Suatu rundiangan baru bisa dikatangahkan kalau alah salasai makan jo minum, rokok alah diisok, siriah alah dicabiak
Dalam kehidupan sehari-hari, maisok rokok merupakan salah satu pengisi waktu istirahat Untuk istirahat kerja sekitar jam 10-11 sebelum makan siang sering disebut sebagai : "Kawa lu" atau "Isok-an ciek lu". Maksudnya berhenti untuk minum kawa/kopi-teh atau maisok rokok ciek dulu Begitu juga ucapan untuk istirahat sore sekitar waktu ashar Bagaimana ini ??? Tapi rokok sekarang sudah berganti Kretek yang pabrikan Raksasanya sudah dimiliki Yahudi Jadi boleh saja berhenti merokok itu. Supaya jangan terus mensubsidi Yahudi...he...he --------------------------------- Perokok Indonesia Ketiga Terbesar Dunia May 30th, 2011 by idris  JAKARTA (RP)- Jumlah perokok di Indonesia merupakan terbesar ke-3 di dunia. Bahkan, kini pertumbuhan konsumsi rokok di kalangan generasi muda Indonesia merupakan yang tercepat di dunia, sedang di negara maju lainnya makin turun. ‘’Berdasar data WHO, angka kematian akibat kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 400 ribu orang per tahun. Untuk itu, Pemda harus akt\if mencegah dengan memperluas zona larangan merokok,’’ ujar Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) Farid Anfasa Moeloek dalam aksi damai memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Jakarta, Ahad (29/5). Moeloek menuturkan, meski data empiris sudah memaparkan dampak buruk rokok bagi kesehatan, namun justru iklan dan promosi rokok dibebaskan secara nyata. Kondisi ini menjadikan anak-anak sebagai target perokok baru, terbukti dengan naiknya perokok pemula. Kenaikan tertinggi sebesar 4 kali lipat terjadi pada kelompok umum 5-9 tahun, sedang peningkatan pada kelompok 15-19 tahun adalah 144 persen selama periode 1994-2004. Dari penelitian Universitas Hamka dan Komnas Anak di tahun 2007, menunjukkan hampir semua anak (99,7 persen) melihat iklan rokok di televisi dan 68,2 persen memiliki kesan positif terhadap iklan rokok, serta 50 persen remaja perokok lebih percaya diri seperti dicitrakan iklan rokok. Masalah adiksi rokok di kalangan pelajar di Indonesia pun sudah di tingkat yang mengkhawatirkan. Moeloek banyak mendapat laporan dari remaja yang dipaksa jadi perokok pasif, baik ketika mereka ada di tempat umum atau transportasi umum, bahkan di lingkungan rumahnya sendiri. ‘’Negeri kita juga disoroti dunia mengenai adanya balita merokok di Indonesia. Selain itu, masyarakat minim pengetahuannya tentang bahaya laten merokok dan menghisap asap rokok orang lain,’’ terangnya. Rokok adalah faktor risiko nomor satu penyebab epidemik penyakit tak menular seperti jantung, kanker paru, stroke, asma tak murni dan masih banyak penyakit lainnya. Karena itu, Komnas PT menuntut para pemimpin bangsa segera menetapkan peraturan pengendalian tembakau yang betul-betul memihak kesehatan rakyat. Mantan Menteri Kesehatan ini menegaskan, hak hidup sejahtera lahir-batin adalah tanggung jawab pemerintah, sesuai UUD 1945 pasal 28H ayat 1. Hak ini harus dijamin melalui jaminan warga untuk memiliki tempat tinggal, mendapat lingkungan hidup baik dan sehat, serta memperoleh layanan kesehatan. ‘’Tanpa perdebatan, pemerintah harus segera mengeluarkan UU atau peraturan yang mengatur peredaran dan penggunaan rokok,’’ tegasnya.(wok/jpnn Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/