Jadi, mengapa kehadiran asing di Indonesia mulai diratapi? Boleh jadi karena tiga alasan.
Pertama, karena asing mulai mengancam kedaulatan ekonomi kita, khususnya kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan kedaulatan keuangan. Kedua, peranan modal asing dirasa tidak optimal karena kita tidak selektif dalam memilih. Kasarnya, "sampah" pun kita undang. Ketiga, kehadiran asing kita biarkan sedemikian leluasa di sektor sumber daya alam tanpa keharusan untuk mengolahnya lebih lanjut. PMAL tidak menjadi bagian terintegrasi dari strategi industrialisasi. Konstatasi ini sangat boleh jadi salah karena memang pemerintah tidak memiliki strategi industrialisasi. Tengoklah ironi berikut. Kita mengekspor bauksit mentah, lalu mengimpor alumina yang merupakan hasil pengolahan bauksit untuk menghasilkan aluminium. Sebagian besar output aluminium yang kita hasilkan tersebut diekspor, sementara industri dalam negeri pada waktu yang sama mengimpor aluminium. FAISAL BASRI, Analisis Ekonomi : Menjinakkan Asing, Kompas, Senin, 30 Mei 2011 http://cetak.kompas.com/read/2011/05/30/05083099/menjinakkan.asing Wassalam, HDB-SBK -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/