Bab 28 : MUNCULNYA DAJJAL DAN MERAJALELANYA DI DUNIA. 

Sebagaimana diterangkan dalam Hadits, Dajjal akan menjelajahi seluruh dunia: 
"Tak ada 
satu tempat pun di dunia yang tidak diinjak dan dilalui oleh Dajjal". 
 
Hadits lain menerangkan bahwa Dajjal mengucapkan kata-kata sbb: "Tak ada satu 
tempat 
tinggalpun yang tak aku masuki."
 
Ini bukan saja menunjukkan penglihatan Nabi SAW yang luar biasa, melainkan pula 
menunjukkan bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa atau 
segolongan bangsa, yang anggotanya tersebar di tiap-tiap tempat di dunia. 
Karena jika 
Dajjal itu orang satu, niscaya ia tidak dapat melaksanakan segala sesuatu yang 
diramalkan oleh Nabi SAW, sekalipun ia dapat bergerak secepat kilat. Tidak 
mungkin 
orang satu dapat membawa sorga dan neraka ke seluruh dunia, lalu membuat 
pengumuman di mana-mana dan memberi ganjaran kepada orang yang menerimanya, dan 
memberi siksaan kepada orang yang menolaknya, dan tak satu tempat tinggal pun 
yang 
tak dikunjunginya. 
 
Semua pekerjaan ini tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Bukan mengenai 
masalah 
kecepatan saja, melainkan menyangkut pula beberapa masalah, misalnya dengan 
cara 
bagaimana supaya orang-orang mau mengikuti dia dan bagaimana cara memberikan 
ganjaran dan siksaan. Padahal semua ini harus ia lakukan di tiap-tiap kota dan 
desa; dan 
betapapun singkatnya waktu yang ia butuhkan untuk manjalankan penyiaran dan 
segala 
tetek-bengek, namun pekerjaan dan perjalanan dari tempat satu ke tempat lain 
pasti 
memakan waktu. 
 
Seandainya di tiap-tiap tempat hanya diperlukan satu jam saja, maka untuk 
mengelilingi 
700.000 desa di India saja, ia memerlukan waktu seratus tahun. Dengan demikian 
ia 
memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk dapat mengelilingi segala tempat di 
dunia. 
Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka 
pelaksanaan itu 
semua bukan saja masuk akal dan dapat dipikul oleh tenaga manusia, melainkan 
pula 
fakta-faktanya sudah kami saksikan dengan mata kepala sendiri; dan ini 
sekaligus 
menunjukkan tajamnya penglihatan rohani Nabi Muhammad SAW. 
 
Di satu fihak, kami melihat cepatnya gerakan bangsa-bangsa Eropa; jangankan 
empat 
puluh hari, beberapa hari saja sudah cukup bagi mereka untuk mengelilingi 
dunia. Di lain 
fihak kami menyaksikan mereka mendatangi dan menguasai tiap-tiap tempat di 
dunia. 
Jika pada suatu saat, orang amat terkesan oleh gunung-gunung roti yang dibawa 
oleh 
mereka, pada saat yang lain, orang amat tercengang menyaksikan kehidupan yang 
serba 
mewah. 
 
Jika pada suatu saat orang melihat bagaimana mereka mengolah kekayaan alam, 
pada 
saat yang lain, orang melihat kejanggalan sistim pendidikan mereka yang 
menyebabkan 
bejatnya moral dan sikap acuh-tak-acuh terhadap agama sendiri. Jika di satu 
tempat 
mereka mendapat simpati karena baiknya pelayanan rumah sakit mereka, di lain 
tempat 
mereka menjalankan ilmu kebatinan. 
 
Singkatnya, jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa atau 
segolongan 
bangsa, segala sesuatunya menjadi terang dan masuk akal. Akan tetapi jika semua 
pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang, segala sesuatunya akan membingungkan. 
Misalnya, ramalan bahwa Dajjal akan mengelilingi dan menguasai seluruh dunia. 
Jika 
ramalan ini diterapkan kepada satu orang, niscaya orang ini memerlukan bantuan 
berjuta-
juta orang, untuk dapat menguasai sekalian bangsa di dunia. Akhirnya, yang 
memegang 
kekuasaan bukanlah satu orang, melainkan sejumlah besar manusia. 
 
Bagaimanapun juga, ramalan bahwa Dajjal akan mendatangi tiap-tiap tempat dan 
menguasai seluruh dunia, sekarang sudah terpenuhi, dan kita menyaksikan itu 
dengan 
mata kepala sendiri, berupa penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan merajalelanya di 
seluruh dunia. Sampai kapankah kita dapat menutup mata dan menunggu-nunggu 
datangnya Dajjal yang tidak akan timbul kecuali dalam khayalan saja, jika kita 
tidak mau 
mengakui kenyataan pahit yang kita hadapi sekarang ini? 
 
Pengertian bahwa seorang Dajjal akan berada di tiap-tiap tempat di dunia dan 
menaklukkan dunia seorang diri, tak mungkin dapat dibayangkan oleh pikiran 
manusia, 
lebih-lebih oleh manusia zaman dahulu yaitu pada zaman Nabi SAW. Akan tetapi 
jika 
orang mau menggunakan pikiran yang sehat, orang pasti akan tahu bahwa pada 
dewasa 
ini tak ada satu tempat pun di dunia yang Dajjal tak menempati tempat itu. 
 
Tak ada satu tempat pun, baik di hutan maupun di padang pasir, di kepulauan 
besar 
maupun di kepulauan kecil, di lembah maupun di gunung yang tak dimasuki oleh 
Dajjal. 
Orang yang amat bodoh tak dapat membayangkan bagaimana keadaan yang sebenarnya, 
tetapi kita melihat hal itu benar-benar terjadi di hadapan mata kita sendiri. 
Barang siapa 
mau melihat kejadian ini secara serius, orang pasti akan menundukkan kepala 
dengan 
penuh hormat dan kagum kepada Nabi SAW atas tajamnya penglihatan rohani beliau.
 
Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat Al-Kahfi
ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal 
 
 
Bab 29 : YA'JUJ WA MA'JUJ DALAM HADITS DAN PERSAMAANNYA DGN DAJJAL 

Sebagaimana telah kami terangkan, pada bagian terakhir Surat Al-Kahfi, sesudah 
menerangkan Ya'juj wa Ma'juj, kemudian Al-Qur'an menerangkan tentang 
bangsa-bangsa 
Kristen. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an tak menaruh perbedaan antara dua 
bangsa 
tersebut. Demikian pula diterangkan dengan jelas dalam Bible, bahwa Ya'juj wa 
Ma'juj itu 
tiada lain hanyalah bangsa Russia dan bangsa-bangsa Eropa lainnya. 
Kesalah-pahaman 
umum tentang Ya'juj wa Ma'juj itu disebabkan karena ada Hadits yang 
menggambarkan 
seakan-akan Ya'juj wa Ma'juj itu suatu makhluk yang aneh; akan tetapi banyak 
pula 
Hadits yang menerangkan bahwa Ya'juj wa Ma'juj itu manusia biasa. 
 
Nabi SAW bersabda sbb :

"Sesungguhnya Ya'juj wa Ma'uj adalah dari keturunan Adam (Kanzul 'Ummal, jilid 
VII 
halaman. 2158.)
 
Hadits lain menerangkan bahwa Allah memberitahukan kepada al-Masih sbb:

"Sesungguhnya Aku telah menciptakan segolongan manusia, yang tak seorangpun 
dapat 
membinasakan, kecuali Aku sendiri" (Kanzul 'Ummal, jilid VII, halaman 3021).
 
Dalam kitab Kanzul 'Ummal jilid VII, halaman 3032, ada sebuah Hadits yang 
menerangkan 
seterang-terangnya bahwa Ya'juj wa Ma'juj adalah keturunan Adam. 
Kesalah-pahaman 
tentang hal Ya'juj wa Ma'juj itu barangkali berasal dari suatu Hadits yang 
menerangkan 
bahwa Ya'juj wa Ma'juj akan minum semua air di dunia. 
 
Hadits itu berbunyi sbb :

Mereka akan minum semua air di dunia, sampai-sampai apabila mereka melalui 
sebuah 
sungai, mereka minum semua airnya dan meninggalkan sungai itu dalam keadaan 
kering." ( Kanzul 'Ummal jilid VII, halaman 2157).
 
Ada lagi sebuah Hadits yang menerangkan bahwa barisan depan Ya'juj wa Ma'uj 
akan 
melintasi Teluk Tiberius dan mereka akan minum semua airnya (Idem halaman 
3021). Dan 
anehnya Hadits Tamim Dari juga menerangkan bahwa Dajjal menanyakan kepada Tamim 
Dari tentang Teluk Tiberius sbb :
 
"Ceriterakanlah kepadaku perihal Teluk Tiberius. Adakah air di sana?" (Kanzul 
'Ummal jilid 
VII, halaman 2027).
 
Sepintas lalu ini menunjukkan bahwa Dajjal dan Ya'juj wa Ma'juj adalah sama. 
Adapun 
yang dimaksud minum air, ialah bahwa mereka akan menguasai semua sumber 
kehidupan, karena air adalah sumber segala kehidupan. Selanjutnya, adanya 
kenyataan 
bahwa ramalan tentang Dajjal dan Ya'juj wa Ma'juj itu dihubungkan dengan 
datangnya 
Masih Mau'ud (Masih yang dijanjikan), ini membuktikan bahwa Dajjal dan Ya'juj 
wa Ma'juj 
adalah sama. Apalagi jika kita mau berpikir sejenak, maka terang sekali bahwa 
secara 
praktis apa yang dilukiskan dalam Hadits tentang mereka adalah sama, hanya kata-
katanya saja yang berbeda. Dua-duanya digambarkan akan menjadi penguasa yang 
paling 
besar di dunia. Dua-duanya menguasai segala macam. keperluan hidup "dan tak 
seorangpun dapat mengalahkan mereka." 
 
Mereka akan membanjiri seluruh muka bumi, dan akan merupakan fitnah yang paling 
besar bagi kaum Muslimin. Semua ciri-ciri umum ini menunjukkan bahwa mereka 
adalah 
sama dan bangsa yang sama, yang ini adalah sesuai benar dengan gambaran 
sifat-sifat 
bangsa Eropa. Sebenarnya, diambilnya dua nama itu sekedar untuk menyatakan dua 
macam aspek tentang keadaan mereka. Mereka diberi nama Dajjal, karena perbuatan 
mereka ialah menipu orang dengan bahan keperluan hidup, sedangkan nama Ya'juj 
wa 
Ma'juj adalah untuk menyatakan kekuatan politik dan militer mereka. Hendaklah 
diingat 
bahwa ramalan tentang merajalelanya bangsa-bangsa Nasrani ini diucapkan pada 
waktu 
kekuasaan kaum Muslimin menyilaukan kekuasaan lain di dunia.
 
Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat Al-Kahfi
ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal 
 
 
Bab 30 : DAJJAL AKAN DIKENAL OLEH SESEORANG DI ANTARA KAUM MUSLIMIN 

Sungguh aneh sekati bahwa di satu fihak, tanda-tanda Dajjal dapat dipahami oleh 
orang-
orang biasa, akan tetapi di lain fihak, Hadits menerangkan bahwa banyak sekali 
orang 
yang akan jatuh sebagai korban penipuan Dajjal. Jika semua tanda bahwa Dajjal 
buta 
mata kanannya, dan mata kirinya gemerlapan bagaikan bintang, dan bahwa 
kata-kata kafir 
akan tertulis di atas dahinya yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik 
ia buta-
huruf atau tidak, dan bahwa ia mempunyai keledai aneh yang jarak antara dua 
telinganya 
adalah tujupuluh yard, bahwa ia membawa sorga dan neraka, bahwa ia membawa 
gunung-
roti dan sungai, bahwa ia menyuruh awan supaya menurunkan hujan, dan 
sebagainya; jika 
semua tanda itu telah terpenuhi, maka tak diperlukan lagi adanya orang diantara 
kaum 
Muslimin yang harus memperkenalkan Dajjal dan menyatakan kepada mereka bahwa 
inilah Dajjal yang Nabi SAW memperingatkannya kepada kita. 
 
Ada sebuah Hadits yang berbunyi sbb:

"Seseorang diantara kaum mukmin akan berkata: 'Aku akan pergi kepada orang itu 
untuk 
melihat apakah dia itu orang yang Nabi SAW memperingatkannya kepada kita 
ataukah 
bukan'..."
 
Jika tanda-tanda Dajjal sudah terlihat seperti yang diramalkan oleh Nabi SAW, 
mengapa 
masih diperlukan adanya orang yang harus mengenalnya dan mengumumkan bahwa 
Dajjal benar-benar sudah datang. Dengan tanda-tanda yang terang itu sudah cukup 
sebagai bukti bahwa Dajjal sudah datang, dengan demikian tak perlu diterangkan 
lagi.

Jadi dengan adanya Hadits tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa 
tanda-tanda 
Dajjal tak dapat diartikan secara wajar, melainkan harus diartikan sebagai 
kalam ibarat. 
Untuk ini sangat diperlukan adanya orang yang mempunyai penglihatan tajam yang 
dapat 
memahami tanda-tanda itu, dan menerangkan kapan munculnya Dajjal.
 
 
Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat Al-Kahfi
ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal 
 
 
Bersambung ke bab 31
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke