Mantap juo kebersamaannyo, walau kini lah banyak nan serba praktis --------------------------------
Tradisi Bajamba dalam Perpisahan Siswa    Ditulis oleh Teguh Haluan Kamis, 09 Juni 2011 02:47 Tradisi membawa jamba berisi singgang ayam oleh orangtua siswa untuk acara perpisahan siswa masih eksis di Kecamatan Palembayan, Agam. Tradisi seperti ini memang pengembangan dari tradisi adat Minangkabau yang telah dijalani masyarakat Minang selama ini . Maka, tradisi membawa jamba untuk perpisahan siswa di sekolah memang unik. Karena selama ini, tradisi membawa jamba dilakukan untuk upacara adat dan ritual budaya lainnya di dalam adat Minangkabau. Hal itu dibuktikan dalam perpisahan di SMPN 1 Palembayan Selasa (7/6), dimana pada acara itu ratusan orangtua siswa membawa jamba atau bungkusan dan rantang berisi makanan ringan tradisional, nasi, dan singgang ayam. Yang membawa jamba bukan saja orang tua siswa kelas tiga yang anaknya menamatkan pelajaran di sekolah itu, tetapi juga orangtua siswa kelas 1 dan 2. Menurut ketua perpisahan, Alvian, jamba bawaan orangtua tersebut dimakan bersama-sama dalam acara perpisahan, sehingga untuk urusan konsumsi panitia penyelenggara tidak perlu lagi memungut uang kepada siswa. Dikatakan Alvian, orangtua kelas tiga sebanyak 86 orang semua membawa singgang ayam dalam jambanya. “Membawa singgang ayam bagi orang tua siswa yang anaknya lulus ujian merupakan tradisi bagi masyarakat Palembayan sejak dulu,” kata Alvian menguraikan. Singgang ayam itu, selain dimakan bersama sebagian dilelang. Uang hasil lelang digunakan untuk dana operasional dan pembangunan sekolah. Yang membeli singgang ayam di antaranya masyarakat sekitarnya yang ramai hadir dalam acara perpisahan. Pada acara perpisahan siswa menampilkan sejumlah pagelaran seni di antaranya tari khas Minang, yakni tari payuang diringi musik tradisional, selain itu juga nyanyian diiringi orgen tunggal. Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Palembayan, AR Yutinov mengatakan, acara perpisahan sekolah merupakan keramaian yang menarik dan dijubeli masyarakat. Mereka hadir terutama untuk ikut serta dalam lelang singgang ayam di samping menyaksikan pagelaran kesenian. “Bagi masyarakat palembayan tradisi membawa jamba untuk perpisahan sekolah sudah berlangsung lama. Hal itu dilakukan pada perpisahan sekolah tingkat SD sampai SMA yang digelar pasca ujian akhir,” kata Yutinov. Membawa jamba bagi orang tua tidak memberatkan. Hal itu merupakan bentuk terima kasih kepada sekolah yang telah mendidik anak mereka dan juga sebagai partisipasi terhadap dunia pendidikan. Malah orangtua siswa lebih senang membawa jamba ketimbang beriur untuk biaya konsumsi perpisahan, walaupun iurannya sedikit dibanding harga jamba yang mereka bawa. Acara perpisahan di SMPN 1 Palembayan itu dihadiri oleh Sekcam Palembayan Iskandar Wahidin, anggota komite sekolah, alumni dan guru dari sekolah lain yang dulunya bertugas di sekolah tersebut. Menurut Kepala SMPN 1 Palembayan Zulfimar, siswa yang ikut UN 2011 berjumlah 86 orang lulus semua dengan nilai cukup memuaskan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/