Sanang Makangahmambaco laporan pajalanan ko. Saraso awak sato lo duduak di 
speed boat tu. Tarim kasih.
Elok-elok balayia. 
Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif

--- In rantau...@yahoogroups.com, jupardi andi <jupardi_jp@...> wrote:
>
> MENYUSURI HULU SUNGAI MAHAKAM DI KUTAI BARAT
> 
> By : Jepe
>  
> 
> 
> Mendekati hampir 3 bulan saya berada di Kalimantan Timur tepatnya di daerah 
> Kutai Barat saya menghabiskan waktu dalam bertugas, setalah saya mempelajari 
> peta dimana 12 lokasi perusahaan (PT) tempat saya bekerja yang berinvestasi 
> di 
> bidang perkebunan kelapa sawit dan karet di Kabupaten Kutai Barat,  lebih 
> dari 
> separohnya lokasi kebun ini berada atau dapat dijangkau melalui transportasi 
> Sungai Mahakam dalam pikiran saya saat pertama kali datang kesini "ini hanya 
> masalah waktu saja saya akan menikmati sebuah perjalanan dinas menyusuri hulu 
> Sungai Mahakam"
>  
> 
> "Masalah waktu" itu akhirnya datang juga, Sabtu, 18 Juni 2006 untuk sesuatu 
> tugas mendampingi tamu dari Dinas Kehutanan mengunjungi salah satu lokasi 
> perkebunan kami yang terletak di Mamahak yang hanya bisa ditempuh dengan 
> memanfaatkan alur transportasi Sungai Mahakam arah ke Hulu dari Sendawar ibu 
> kota Kabupaten Kutai Barat. Dari Barong Tongkok saya bersama rombongan (6 
> orang) 
> sekitar jam 8 pagi (WITA) memulai perjalanan tersebut menggunakan kendaraan 
> mobil menuju pelabuhan umum di Tering dengan waktu tempuh sekitar 45 Menit. 
> Sampai di pelabuhan Tering ditepian sungai Mahakam sudah kelihatan hiruk 
> pikuk 
> aktivitas perekonomian dan mobilisasi arus barang serta penumpang.
>  
> 
> Perjalanan yang seharusnya jam 9 kami sudah berangkat dengan speed boat 
> perusahaan dengan kekuatan 2 Mesin 85 PK terpaksa tertunda lebih dari 2 Jam, 
> ini 
> disebabkan dalam 2 bulan terakhir BBM terutama bensin begitu langka dan sulit 
> didapat karena masalah pasokan yang sangat terbatas ke daerah Kutai Barat ini 
> sementara permintaan dalam keadaan normal cukup tinggi, jangan harapkan 
> mendapatkan harga normal bensin di SPBU walau sudah antri berjam-jaman 
> (itupun 
> saat sudah akan mendekati giliran ke pom bensin, harus balik kanan karena 
> sudah 
> habis, jikapun masih mendapat giliran dibatasi hanya 20 liter per kendaraan 
> mobil dan 3 liter untuk sepeda motor), untuk mendapatkan kebutuhan bensin 
> speed 
> boat kami ditingkat ecerannya sangat susah dan harganya bisa mencapai Rp 
> 13.000/liter. Akhirnya setalah Motoris (sebutan sopir speedboat) kami sibuk 
> sana 
> sini mengumpulkan bensin eceran dalam jirigen 25 liter dengan harga lebih 
> dari 
> dua kali lipat, untuk bensin saja perjalanan 6 Jam pulang pergi menyusuri 
> Sungai 
> Mahakam menghabiskan uang sekitar 3,5 Jutaan, akhirnya jam 11  kami berangkat 
> dari pelabuhan Tering menuju hulu Sungai Mahakam dan pengalaman pertama saya  
>  menyusuri hulu Sungai Mahakam di mulai.
>  
> 
> Speed boat fiber kami berkuatan 2 mesin tempel  85 PK melaju dengan kecepatan 
> sedang, saya tidak henti-hentinya lihat kiri kanan sungai dengan segala hiruk 
> pikuk aktivitas manusia dan lalu lalang sampan, perahu tempel (pancung) 
> berukuran kecil, speed boat fiber mulai bermesin satu sampai yang berkekuatan 
> penuh 4 mesin tempel, kapal-kapal kayu berukuran sedang dan besar mengangkut 
> barang dan penumpang, tug boat menarik tongkang bermuatan batu bara dan kayu 
> (logs) sampai kapal kayu yang berukuran cukup besar berfungsi sebagai 
> Puskesmas 
> terapung milik Pemda Kubar yang berhenti  secara bergilir disetiap ibu kota 
> kecamatan di tepian kiri kanan sungai Mahakam.
>  
> 
> Denyut sungai Mahakam ini terasa sekali sebagai salah satu urat nadi 
> transportasi untuk mencapai suatu daerah ke daerah lainnya yang di belah oleh 
> sungai Mahakam  di Kutai Barat ini, transportasi jalan darat masih terbatas 
> untuk menghubungkan satu kampung (desa) ke kampung yang lain bahkan ibu kota 
> Kecamatan. Disepanjang aliran ke Hulu Sungai Mahakam beragam aktivitas 
> perekonomian  penduduk kebanyakan mulai dari pasar terapung dengan ruko-ruko 
>  material kayu yang terapung dibibir sungai diatas kayu bulat yang besar, 
> tambang-tambang emas masyarakat dengan mengeruk pasir sungai mahakam seperti 
> camp kecil yang terapung sampai pelaku bisnis kelas kakap dengan  pelabuhan 
> bongkar muat batu bara dan logs hasil produksi HPH yang cukup ramai dengan 
> camp-campnya yang teratur lengkap dengan segala fasilitasnya bagi 
> karyawannya. 
> Sungai juga sudah menjadi bagian kehidupan bagi mereka sehari-hari yang 
> dimanfaatkan buat mandi, cuci, kakus, mencari ikan ditepian yang lebih tenang 
> dengan jaring bersama sampan bermotor tempel atau sampan yang dikayuh, muat 
> bongkar hasil pertanian mereka seperti getah karet, hasil kebun dan ladang, 
> hasil hutan non kayu seperti rotan, madu, dan lain sebagainya yang bernilai 
> ekonomis yang mereka dapatkan di dalam hutan.
>  
> 
> Pandangan mata saya juga menyisir keindahan kiri kanan hutan tropis yang 
> masih 
> tersisa dan perawan terutama di bagian sisi kiri kanan sungai yang lansung 
> disambut dengan perbukitan yang terjal dengan hamparan pohon-pohon besar  
> dengan 
> tajuk-tajuk bertingkat-tingkat sampai kepuncak bukit tertinggi 
> yangberlapis-lapis. Udara terasa begitu sejuk dengan terpaan angin ketika 
> speedboat melaju, Motoris kami yang kaya pengalaman cukup mumpuni 
> berkelok-kelok 
> serta bermanuver disela-sela ombak yang ditimbulkan kapal-kapal besar yang 
> lalu 
> lalang , kondisi ini sedikit memacu adrenalin bercampur rasa cemas  ketika 
> speedboat kami terhempas membentur dasar air ketika meluncur dari pucuk 
> gelombang dadakan tersebut. Melihat kelihaian dan kelincahan motoris membawa 
> speedboat yang malaju diawal perjalanan tersebut rasa cemas akan terbaliknya 
> speedboat  berubah menjadi sebuah sensasi perjalanan yang pantas dinikmati 
> dengan tenang tanpa menghiraukan atau memikirkan lagi kemungkinan-kemungkinan 
> yang paling buruk terjadi, toh  jika kondisi paling buruk itupun   terjadi 
> kami 
> sudah siap dengan baju pelampung yang mumpuni dan masih baru.
>  
> 
> Sepanjang perjalanan tidak lupa saya abadikan dengan kamera saku digital apa 
> saja yang menarik saya foto sementara mitra kerja dari dinas kehutanan sibuk 
> juga mengabadikan perjalanan ini dengan handycam kecil mungilnya yang cantik  
> dan terkadang saya disorotnya berlagak seperti di wawancarai dan suatu saat 
> akan 
> tampil ditelevisi untuk liputan sebuah berita, asyik ..pura-puranya masuk 
> televisi dan diwawancarai jurnalis elektronik. Sepertinya kedepan saya memang 
> harus merealisasikan niat saya yang tertunda untuk membeli sebuah kamera SRL 
> yang mumpuni sehingga catatan perjalanan saya nantinya bertambah lebih hidup 
> lagi dengan aneka foto-foto dengan gambar/resolusi yang lebih tajam serta 
> indah 
> di pandang mata.
>  
> 
> Istrirahat sejenak di Mamahak...mmm..ada Ikan Patin cukup besar di Tambat 
> layaknya perahu di tambat :-)
> 
> Bersambung.......19/06/2011
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke