BERPEGANG TEGUH KPD DIENULLAH
By HABIB RIZIEQ FPI

Amal shalih apapun, baik itu shalat, shaum, zakat, haji, infaq, birrul walidain 
(berbakti kepada orang tua) dan sebagainya tidak mungkin diterima Allah 
Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak ada pahalanya bila tidak dilandasai tauhid yang 
bersih dari syirik. Berapapun banyaknya amal kebaikan yang dilakukan seseorang 
tetap tidak mungkin ada artinya bila pelakunya tidak kufur kepada thaghut, 
sedangkan seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah apabila dia tidak 
kufur kepada thaghut.
 
Anda telah mengetahui makna kufur kepada thaghut beserta thaghut-thaghut yang 
mesti kita kafir kepadanya. Kufur kepada thaghut serta iman kepada Allah adalah 
dua hal yang dengannya orang bisa dikatakan mukmin dan dengannya amalan bisa 
diterima, Allah Ta’ala berfirman:
 
“Siapa yang melakukan amal shalih, baik laki-laki atau perempuan sedang dia itu 
mukmin, maka Kami akan berikan kepadanya penghidupan yang baik serta Kami akan 
memberikan kepadanya balasan dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah 
mereka amalkan” (An Nahl: 97)   
 
Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala menetapkan pahala amal shalih hanya 
bagi orang mukmin, sedang orang yang suka membuat tumbal, sesajen, meminta 
kepada orang yang sudah mati atau mengusung sekulerisme, liberalisme, dan 
falsafah sistem syirik lainya, dia bukanlah orang mukmin, tetapi dia musyrik, 
karena tidak kufur kepada thaghut, sehingga shalat, shaum, zakat dan ibadah 
lainnya yang dia lakukan tidaklah sah dan tidak ada pahalanya.
 
Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kewajiban pertama yang Allah fardhukan 
atas anak Adam adalah kufur terhadap thaghut dan iman kepada Alah Subhanahu Wa 
Ta’ala sebagaimana yang Dia firmankan:
 
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat itu seorang rasul (mereka 
mengatakan kepada kaumnya): Ibadahlah kepada Allah dan jauhi thaghut” (An Nahl: 
36)
 
Perintah kufur terhadap thaghut dan iman kepada Allah adalah inti dari ajaran 
semua rasul dan pokok dari Islam. Dua hal ini adalah landasan utama diterimanya 
amal shalih, dan keduanyalah yang menentukan status seseorang apakah dia itu 
muslim atau musyrik, Allah Ta’ala berfirman:
 
“Siapa yang kufur terhadap thaghut dan beriman kepada Allah, maka dia itu telah 
berpegang teguh kepada buhul tali yang sangat kokoh (laa ilaaha ilallaah)” (Al 
Baqarah: 256)
 
Bila seseorang beribadah dengan menunaikan shalat, zakat, shaum, haji dan 
sebagainya, akan tetapi dia tidak kufur terhadap thaghut, maka dia itu bukan 
muslim dan amal ibadahnya tidak diterima.
 
Aturan yang menyelisihi aturan Allah, dan agar setuju dengan penyandaran hukum 
kepada mereka, maka Allah tegaskan, bahwa apabila mereka (kaum muslimin) setuju 
dengan hal itu berarti mereka telah musyrik. dan dalam ayat lain Allah Ta’ala 
berfirman:
 
“Mereka (orang-orang Nashrani) telah menjadikan para Harb (ahli ilmu/ulama) dan 
para Rahib (ahli ibadah) sebagai Arbaab (tuhan-tuhan) selain Allah. Juga Al 
Masih putera Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah 
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan Yang Haq kecuali Dia. Maha Suci 
Allah dari apa yang mereka persekutukan” (At Taubah: 31)
 
Dalam ayat ini Allah vonis orang-orang Nashrani sebagai berikut:
 
- Mereka telah mempertuhankan para ahli ilmu dan para rahib
- Mereka telah beribadah kepada selain Allah
- Mereka telah musyrik
 
Juga para ahli ilmu dan para rahib tersebut Allah vonis mereka sebagai Arbaab.
 

 
 
Dalam atsar yang hasan dari ‘Adiy Ibnu Hatim (dia asalnya Nashrani kemudian 
masuk Islam) Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam membacakan ayat itu di 
hadapan ‘Adiy Ibnu Hatim, maka dia berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu 
tidak pernah ibadah dan sujud kepada mereka (ahli ilmu dan para rahib)” maka 
Rasulullah berkata, “Bukankah mereka itu menghalalkan apa yang telah Allah 
haramkan dan kalian ikut-ikutan menghalalkannya? Bukankah mereka mengharamkan 
apa yang telah Allah halalkan lalu kalian ikut-ikutan mengharamkannya?” lalu 
‘Adiy Ibnu Hatim berkata, “Ya, betul” lalu Rasulullah berkata lagi, “Itulah 
bentuk peribadatan orang-orang Nashrani kepada mereka itu” (HR. At Tirmidzi)
 
Jadi orang Nashrani divonis musyrik karena mereka setuju dengan penyandaran 
hukum kepada ahli ilmu dan para rahib, meskipun itu menyelisihi aturan Allah 
Subhanahu Wa Ta’ala.
 
Allah Ta’ala berfirman berkaitan dengan semua peribadatan diatas:
 
“Itu dikarenakan sesungguhnya Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Haq, dan 
sesungguhnya apa yang mereka seru selain Dia adalah bathil” (Luqman: 30)
 
Juga firmanNya Ta’ala:
 
“Itu dikarenakan sesungguhnya Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Haq dan 
sesungguhnya apa yang mereka seru selainNya adalah yang bathil” (Al Hajj: 62)
 
Dalam hal ini ketika orang mengikuti hukum yang bertentangan dengan aturan 
hukum Allah disebut musyrik, padahal hanya dalam satu hal saja, yaitu 
penghalalan bangkai. Sedangkan orang yang membuat hukumnya disebut syaitan, dan 
hukum tersebut pada dasarnya adalah wahyu syaitan atau bisikan syaitan, 
kemudian digulirkan oleh wali-wali syaitan dari kalangan manusia, dan orang 
yang mengikuti hukum-hukum tersebut disebut sebagai orang musyrik…!
Agar lebih kuat lagi, mari kita lihat firman Allah:
 
“…Menentukan hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar 
kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan 
manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf [12]: 40)
 
“Katakanlah, Sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku adalah bagi 
Allah Rabbul ‘alamin, tiada satu sekutupun bagiNya” (QS. Al An’am [6]: 162-163)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke