Sanak palanta

Kiro2 baa pandapek sanak mengenai hukuman pancuang nan baru tajadi
terhadap TKI Indonesia. Di bawah potongan beritanyo.

Salam

Andiko

Kasus Ruyati
Politisi PKS: Ganti Menlu dan Menakertrans


» Menteri Patrialis Akbar & Muhaimin Iskandar lihat TKI dipulangkan


Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila | Senin, 20 Juni 2011, 17:24 WIB

VIVAnews - Anggota Komisi IX DPR,  yang juga membidangi Tenaga Kerja
dan Transmigrasi dari Fraksi PKS, Arif Minardi, sangat menyesalkan
sikap pemerintah yang dinilai lamban dan lalai memberikan perlindungan
kepada TKI. Arif mendesak agar dua menteri dicopot.

"Kalau perlu ganti saja Menteri Luar Negeri dan Menakertrans karena
tidak bisa melindungi TKI di luar negeri," kata Arif Minardi di gedung
DPR, Jakarta, Senin 21 Juni 2011.

Arif mengingatkan, bahwa masih ada sekitar 23 orang Tenaga Kerja
Indonesia di Arab Saudi yang menanti vonis di pengadilan negara itu.
"Jumlah itu tidak termasuk beberapa TKI yang sudah menerima vonis
termasuk Darsem," tegas anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung dan
Cimahi, Jawa Barat ini.

Arif menegaskan  agar pemerintah membantu pembebasan Darsem. TKW asal
Subang, Jawa Barat, itu harus menyediakan uang tebusan sebesar Rp4,6
miliar agar terbebas dari hukuman pancung di Arab Saudi. Darsem
divonis pancung setelah menurut hakim di sana, terbukti membunuh
majikannya yang berasal dari Yaman.

"Jika sampai tanggal 7 Juli 2011 tidak ada dana sebesar Rp4,7 Milyar
maka nasib Darsem akan sama dengan Ruyati. Pemerintah segera menalangi
dana itu agar Darsem dapat segera bebas dan kembali ke tanah air,"
kata anggota DPR pengganti Suharna Surapranata di DPR saat ditunjuk
menjadi Menristek ini.

Menurut dia, akibat kelambanan pemerintah maka kasus Ruyati terjadi.
TKW asal Bekasi, Jawa Barat itu dieksekusi hukum pancung di Araab
Saudi pada Sabtu 18 Juni 2011.

Ruyati divonis bersalah membunuh majikannya. Diduga, Ruyati membunuh
karena rasa kesal akibat sering dimarahi korban dan gaji tiga bulan
tidak dibayar.

Hari ini Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah akan membantu
dan bekerja keras untuk menolong sejumlah TKI yang kini sedang
menunggu keputusan di Arab Saudi itu. Pemerintah, lanjutnya, akan
menempuh segala cara menyelamatkan mereka.

"Pembentukan Joint Working Group (tim kerja gabungan) mewakili kedua
negara harus segera diwujudkan, sehingga berbagai permasalahan TKI di
Arab Saudi dapat dibenahi secara bersama-sama," ujarnya.

Menteri Luar Negeri  menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi melanggar
ketentuan internasional. Selama ini, lanjutnya, kementerian luar
negeri fokus dan bekerja keras untuk menuntaskan masalah TKI ini.

Soal tuntutan mundur sejumlah kalangan, Natalegawa menanggapi secara
bijaksana.  “Apakah kinerja saya baik atau tidak baik – apalagi tugas
saya sedemikian berat, konsentrasi saya sekarang hanya menyelesaikan
masalah. Saya hanya bekerja, bekerja, bekerja. Silakan yang memberi
evaluasi masyarakat umum,” kata Natalegawa usai rapat dengan Komisi I
DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 20 Juni 2011.

-- 
Sent from my mobile device

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke