Eee yai yai... lah dulu lonyo lari ka pangka. Kamanga awak?
Salam, ZulTan, L, 50, Bogor -------------------------- Kamis, 30 Juni 2011 11:57 vivanews.com Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi langkah Arab Saudi menghentikan pemberian visa kerja pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan berlaku efektif mulai Sabtu 2 Juli 2011. "Kita sudah antisipasi, karena penghentian pemberian visa kerja itu sebagai jawaban dari moratorium (penghentian sementara) TKI ke Arab Saudi," tutur Reyna Usman, Plt Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 30 Juni 2011. Sebab, kata Reyna, bila Pemerintah Arab Saudi tak menghentikan pemberian visa kerja, nanti akan terjadi lagi pengurusan izin kerja dari para tenaga kerja Indonesia ke negara itu. "Jadi, sekali lagi itu sebagai tindaklanjut kebijakan moratorium dari Indonesia, yang tentunya berdampak pada turunnya remitansi (kiriman uang) TKI," ujarnya. Seperti diketahui, Arab Saudi membalas langkah Filipina dan Indonesia yang melakukan moratorium tenaga kerja informal ke negara itu. Pada Rabu 28 Juni 2011 waktu setempat, Arab Saudi mengumumkan, akan menghentikan izin kerja untuk tenaga kerja sektor domestik dari dua negara ini. Seperti dimuat Straits Times, Kamis 30 Juni 2011, Kementerian Tenaga Kerja Arab mengatakan, penghentian pemberian visa kerja akan berlaku efektif mulai Sabtu, 2 Juli 2011. Alasannya, ini terkait tuntutan yang diajukan RI dan Filipina. "Kementerian Tenaga Kerja akan menghentikan penerbitan visa kerja bagi tenaga kerja domestik dari Indonesia mulai Sabtu, 2 Juli 2011," kata juru bicara kementerian, Hattab Bin Saleh Al-Anzi, seperti dimuat Arab News. DPR: Tak Berlebihan Ketua Komisi I bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR RI, Mahfudz Siddiq menegaskan, keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan rekrutmen tenaga kerja informal dari Indonesia dan Filipina tidak menjadi persoalan bagi pemerintah RI. "Reaksi yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dalam hal ini memang tidak bisa diprediksi. Kami ambil sisi positifnya saja dari keputusan itu," kata Mahfudz kepada VIVAnews.com, Kamis, 30 Juni 2011. Dengan larangan itu, sebaiknya pemerintah Indonesia menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang terampil dan bisa dikirim di sektor formal. "Ini harus jadi momentum bagi Indonesia. Mestinya pemerintah sudah mengkalkulasi dampak dari semua ini," ujar Mahfudz. Mahfudz menambahkan, ia tidak menyalahkan keputusan Arab Saudi. "Kalau pelarangan itu menyangkut sektor formal baru keputusan Arab Saudi berlebihan," tegas Mahfudz. Mahfudz mengharapkan, seluruh kementerian terkait termasuk Kementerian Pendidikan Nasional harus menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan bisa bekerja di sektor formal. Sebab, selama ini pemerintah kurang memperhatikan pengiriman tenaga kerja di sektor tersebut. "Penyiapan harus secara terpadu. Apakah akan jadi sopir, cleaning service atau apa, yang penting bekerja di sektor formal, jangan yang dikirim sektor informal saja. Dengan pelarangan ini juga pemerintah akan mempunyai opsi untuk mengirim ke negara lain selain Arab Saudi," terang Mahfudz. ~ A clever person turns great problems into little ones and little ones into none at all ~ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/