Tambahan info nan kami copaskan dari milis sebelah untuk melihat sampai
dimana luasnya kebangkrutan Kabupaten ini. ada 3 buah lagi yang akan
bangkrut.

"Uu mengatakan salah satu penyebabnya adalah pembangunan ibukota Kabupaten
Tasikmalaya di Singaparna yang dilakukan tahun sejak 2007. Total anggaran
yang harus dikeluarkan Pemkab Tasikmalaya sebesar Rp 139,995 milyar. Di
antaranya membangun Kantor Bupati, gedung DPRD, Masjid Agung, hingga
bangunan dinas dan instansi daerah."

Jadi ingat kab *Kepahiang Bengkul*u, pemekaran Kab Rejang Lebong. Jika
sampeyan pernah kesini, mulai kantor kabupaten, kantor DPRD, sampai RSUD
dibangun mirip koyo istana. Pilar-pilar e gueede-gueede. Di delok teko adoh
apik wisss. Opomaneh lokasine nyang pegunungan. Sampek nyang ngarep e kantor
bupati dipasang baliho ono gambar SBY, Bupati dan Obama. Opo hubungane Obama
karo Kepahiang??? Mungkin kantor bupatine terinspirasi teko gedung putih be
e.

Hal yang mirip juga terjadi di beberapa kab pemekaran. Di *Muara Beliti Musi
Rawas*, Sumsel, Masjid Agung yang mewah berdiri di lahan yang baru. Padahal
adoh teko pemukiman. Paling sing sholat yo cuman pegawai pemda sing
terpencar-pencar sekitar iku.

Atau koyo lokasi kantor *Pemkab Banyuasin, Sumse*l di Pangkalan Balai. Podo
ae, lokasine adoh teko penduduk tetapi kantor e dhisik sing diutamakan
berdiri. Masjid e yooo mewah... Masiyo yoo ragu butuh pirang tahun daerah
iku mau bakalan rame..

Eko Yulianto Wahyudi

2011/7/1 Dr Saafroedin Bahar <saaf10...@yahoo.com>

> Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
> Kasus kabupaten Tasikmalaya yg kehabisan dana di pertengahan tahun jelas
> sekali merupakan kasus 'besar pasak dari tiang'. Perhatikanlah komposisi
> pengeluaran APBD-nya, termasuk pembangunan kantor bupati dan gedung DPRD,
> dan Masjid
> Agung, kantor instansi dan dinas. Untuk belanja selanjutnya, khususnya
> untuk pelayanan masyarakat, pemdakab ini akan jual aset ! Masyaallah.
> Tidak adakah prioritas dalam perencanaan RAPBD Tasikmalaya ? Apakah
> pemdakab ini ketularan penyakit DPR/DPD yg sedang getol-getolnya ingin
> membangun gedung mewah ?  Mampukah kabupaten ini untuk mengelola otonominya
> dgn penggunaan anggaran seperti itu ? Kasihan Rakyat Indonesia krn
> pemimpinnya suka mementingkan diri mereka sendiri. Apa yg dapat diperbuat
> Rakyat utk mengubah keadaan ini?
> Wassalam,.
>
> -------Original Email-------
> Subject :[R@ntau-Net] Tasikmalaya Kehabisan Dana, Jual Aset
> From  :mailto:dchal...@gmail.com
> Date  :Fri Jul 01 06:10:58 Asia/Bangkok 2011
>
>
>
> http://m.kompas.com/news/read/2011/06/30/20352080/Tasikmalaya-Kehabisan-Dana--Jual-Aset
>
> Tasikmalaya Kehabisan Dana, Jual Aset
>
> TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kehabisan dana
> Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011 untuk membiayai pembangunan dan
> kepentingan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berencana menjual
> aset yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya untuk mendapatkan tambahan
> dana.
>
> "Saat ini kami tidak punya anggaran lagi untuk mendanai banyak kepentingan
> masyarakat. Bahkan dana cadangan sekitar Rp 100 miliar per tahun pun sudah
> habis," kata Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum di Tasikmalaya, Kamis
> (30/6/2011).
>
> Uu mengatakan salah satu penyebabnya adalah pembangunan ibukota Kabupaten
> Tasikmalaya di Singaparna yang dilakukan tahun sejak 2007. Total anggaran
> yang harus dikeluarkan Pemkab Tasikmalaya sebesar Rp 139,995 milyar. Di
> antaranya membangun Kantor Bupati, gedung DPRD, Masjid Agung, hingga
> bangunan dinas dan instansi daerah.
>
> Tingginya belanja pegawai juga disinyalir menghabiskan dana sangat besar.
> Dengan total APBD hanya Rp 1,1 triliun per tahun, belanja pegawai
> menghabiskan 80 persen anggaran. Akibatnya, hanya sekitar 20 persen yang
> bisa digunakan untuk membiayai beragam kepentingan masyarakat. Pengeluaran
> itu tidak seimbang dengan pendapatan Kabupaten Tasikmalaya Rp 55 miliar per
> tahun.
>
> Akibatnya, kata Uu, banyak dana bagi pembangunan daerah dan kepentingan
> masyarakat akhirnya dipotong. Contohnya anggaran pendidikan tahun 2011. Dari
> Rp 12 miliar per tahun menjadi Rp 1 miliar per tahun. Sektor pertanian juga
> dikurangi dari sekitar Rp 16 miliar per tahun menjadi hanya Rp 2 00 juta per
> tahun.
>
> Banyak pembiayaan kepentingan masyarakat menjadi terhambat. Saat ini,
> sekitar 80 persen infrastruktur jalan, jembatan, saluran irigasi, hingga
> kantor kepala desa, dalam keadaan rusak. Berulang kali warga demonstrasi
> minta perbaikan infrastruktur. "Namun, kami katakan berulang kali bahwa kami
> tidak memiliki uang untuk membiayainya," kata Uu.
>
> Ditanya mengenai langkah ke depannya, Uu mengatakan telah berkoordinasi
> dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meminta bantuan penambah an dana
> dari APBD Provinsi Jabar. Ia juga sudah melaporkan hal ini pada Kementerian
> Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
>
> Akan tetapi, sebagai langkah tercepat, Uu mengatakan akan melelang semua
> aset Kabupaten Tasikmalaya yang ada di Kota Tasikmalaya. Ia mengklaim
> memiliki 89 aset berupa bangunan dan tanah yang berada di wilayah Kota
> Tasikmalaya bernilai Rp 900 miliar. Tiga bangunan yaitu gedung Badan
> Perencanaan Daerah, Pasar Indihiang, dan bekas gedung Dinas Pendidikan sudah
> diminati pihak ketiga.
>
> Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aep Saepudin mengatakan penjualan
> aset bisa dijadikan salah satu upaya menambah anggaran Pemkab Tasikmalaya.
> Pihaknya akan terus melakukan kajian hukum mengenai hal ini agar tidak tidak
> menimbulkan masalah setelah ada proses jual beli.
>
> Sementara itu, Walikota Tasikmalaya Syarief Hidayat mengharapkan agar
> sebelum ada proses penjualan aset yang ada di Kota Tasikmalaya, ada
> pendataan lengkap dan sesuai dengan hu kum. Alasannya, pihaknya yakin
> beberapa bangunan yang diklaim Kabupaten Tasikmalaya adalah milik Kota
> Tasikmalaya.
>
> "Jangan sampai ada kesalahan saat melakukan proses jual beli," katanya.
> Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>  1. E-mail besar dari 200KB;
>  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
>  3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke