Ajo Buyuang sarato Sanak Palanta RN nan ambo hormati. Ambo usul supayo diadokanlah Musyawarah Khusus dengan Tema "Maangkek Batang Tarandam Mengembalikan Kehidupan Surau" dinagari Minangkabau awakko. Mungkin dari musyawarah khusus iko lai dapek kunci2 nan bisa diaplikasikan oleh rakyat badarai nantinyo.
Salam, Darwin Chalidi, 62++, asa Balai Kuraitadji, duduak manonggok di Tangsel 2011/7/25 <zubir.a...@yahoo.com> > Kanakan Nofend St Mudo n sanak palanta nn mudah2an juga ikut risau. > > Iko kajadian nn sabana dialami dek JB di Kota Padang tanggal 15 Juli > 20110 nn lalu. > > Dengan bajalan kaki dari penginapan Femina di jln bgd.Azis Chan ka Mesjid > Raya Muhammadyiah di pusat Kota Padang,untuak sholat Subuah,ternyata jamaah > Subuah ukatu tu cuma 9 orang dengan Imam. > Musajik nn demikian gadang,ditengah kota lagi,mili k Muhammadyiah > pula,kok begitu sepi.Io tasentak JB mancaliak kenyataan itu. > Kok musajik2 di kampung2,kajadian n comantu,bisalah ditarimo,tapi ko di > tengah2 kota Padang.Antahlah baa kehidupan baibadaik saudara kito tu kini di > ranah. > Tampaknyo kerisauan sanak > Iskandar Zakaria nn urang Kerinci soal pudarnya kehidupan n semaraknya > baibadaik di desa2di Kerinci, sangat beralasan n cukup merisaukan kito. > > Semogalah kerisauan itu tidak menjadi kesedihan n kutukan bagi kita > umat Islam di Minangkabau.Allahu Akbar. > > JB,Dt Rajo Jambi,72thn,sk Mandailiang,Padusunan,Piaman,kini di Betawi. > > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > -----Original Message----- > From: "Nofend St. Mudo" <nof...@gmail.com> > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 25 Jul 2011 04:29:52 > To: Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: [R@ntau-Net] SEPINYA SURAU KAMI > > Minggu, 24 Juli 2011 00:00 > > PEMERHATI dan peneliti budaya Kerinci Iskandar Zakaria menilai, > budaya Surau selaku rumah ibadah alternatif umat muslim selain masjid, > di kabupaten Kerinci saat ini terus meredup dan nyaris hilang dari > kehidupan masyarkat. > > “Sekarang budaya memaksimalkan fungsi dan keberadaan surau-surau > semakin mengecil bahkan nyaris menghilang, juga di desa-desa yang > dulu menjadi pusat penyebaran budaya surau hingga jadi identitas unik mat > Islam di Kerinci tersebut,” ungkap budayawan Kerinci Iskandar > Zakaria, di Kerinci, Senin. > > Dipaparkannya, dulu surau adalah rumah ibadah alternatif yang terdapat > di hampir setiap desa, biasanya keberadaa surau selalu di bangun di > ujung desa, di tepian sungai. > > Fungsinya, jelasnya selain sebagai rumah ibadah alternatif bagi > masyarakat setempat, juga sebagai tempat singgah, istirahat dan > beribadah para petualang atau musafir pejalan kaki yang zaman dulu > sebelum adanya kendaraan sering dilakoni masyarakat Kerinci dalam > menambah upayanya pengalaman hidup dan berbagi pengetahuan ke > masyarakat di desa lain. > > “Selain itu, yang pasti surau itu dimanfaatkan anak-anak dan remaja > sebagai tempat mengaji Magrib-Isya yang dilakoni setiap sore. Bangunan > surau yang sederhana dan mungil sangat pas jadi tempat bagi penempaan jiwa > anak-anak di pedesaan,” terangnya. > > Saat ini, keberadaan surau-surau di ujung desa tersebut sudah jarang > bisa ditemui lagi, karena banyak yang sudah roboh dan atau telah > berubah jadi lahan bangunan perumahan, atau jembatan. > > Di sisi lain, pemungsian masjid pun memang semakin maksimal sebagai > rumah ibada dan sarana bagi berbagai keperluan umat atau masyarakat, > karena itu dengan sendirinya keberadaan surau pun teralfakan tanpa > sengaja, seiring semakin dinamisnya gaya hidup masyarakat moderen yang juga > telah menjangkit sampai ke desa-desa di Kerinci saat ini. > > “Mana ada orang zaman sekarang yang mau jadi musafir berjalan > kaki dari desa ke desa sekedar untuk mencari pengalaman hidup atau > berdakwah berbagi ilmu ke warga lainnya di desa-desa, ketika jalanan > sudah beraspal dan kendaraan sudah banyak tersedia, karena itulah > dengan sendirinya surau teralfakan tanpa disengaja dan tanpa > disadari,” papar Iskandar. > > Kalaupun saat ini masih bisa menemukan surau di desa-desa tertentu namun > dipastikan keberadaannya sangatlah menyedihkan karena fisiknya > kini hanyalah terlihat seperti bangunan tua yang ditelantarkan, bahkan > tidak jarang yang hanya tersisa berupa puing. > > “Padahal keberadaan Surau di Kerinci tidaklah sebatas seni arsitektur > atau sarana pelengkap, melainkan juga sudah menjadi satu catatan dan > ciri budaya masyarakat yang menyatu dengan kehidupan masyarakat yang > alamiah dan agraris,” terangnya.(ant) > > > http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7076:-sepinya-surau-kami&catid=4:nasional&Itemid=78 > > > Wassalam > Nofend | 34+ | Cikasel > > Sent from Pinggiran JABODETABEK® > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/