Assalamu'alaikum. w.w.
 
Dunsanak kesada-sadanya, sudah lama pula kita ndak mengaji-ngaji.
Kalau diingat-ingat sejak dinda Rahima meningalkan RN ini, rasanya sudah ada 
lima 
tahun lamanya.
Di hari baik bulan baik ini, kita coba jugalah mengaji-ngaji walaupun 
sedikit-sedikit saja.
Mudah-mudahan Allah memberkati kita bersama. Aaamin yaa rabbal 'alamiiin.
 
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah swt.
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang dihormati, 
tuan-tuan dan puan-puan yang dimuliakan Allah swt.

Di dalam surah al-ahqaf, surah ke 46 ayat ke 13, Allah swt berfirman,

"Innaldazii na qaaluu rabbunallaaHu tsummas taqaamu falaa khaufun 
‘alaiHim walaaHum yahzanuun"

Sesungguhnya, orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah, 
kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada ketakutan dan keduka citaan 
pada mereka.

Dalam sebuah hadits riwayat imam Muslim seorang sahabat bertanya 

"Yaa Rasulullah qulli fi Islami qaulan la asyhadu’anhu ahadan ghairaka"

Ya rasulullah, katakan kepadaku satu perkataan dalam Islam sehingga aku 
tidak perlu lagi bertanya selain kepada engkau saja.

Qaalaa,...  Sabda Nabi saw. 
Qul aamantu billah, tsumas taqiim.
Katakanlah, kamu beriman kepada Allah kemudian kamu istiqamah

Ayat al-Qur-an dan hadits imam Muslim ini ada persamaannya.
Dalam riwayat Muslim ini Nabi saw. menyebut dua perkara saja tuan-tuan, 
kepada yang bertanya tadi.

Qul aamantu billah : katakanlah, kamu beriman kepada Allah

Beriman kepada Allah, dengan pengertian dari para ulama, 
meyakini kebenaran segala berita-berita yang dinyatakan oleh Allah, baik 
tentang zat dan 
kewujudan Allah selaku pencipta alam, tentang hari kiamat, hari pembalasan, 
rasul-rasul
dan segala-galanya yang diberitakan itu adalah benar. 
Kita mesti dan wajib membenarkan berita-berita ini, 
itu diantara pengertian tanda-tanda orang yang beriman kepada Allah.

Kemudian tsumas taqiim, kata Nabi, hendaklah kamu istiqamah.

Nah, pada kesempatan ini kita hendak membahas pengertian istiqamah.

Muslimin dan muslimat yang dirahamati Allah swt. 
Pengertian istiqamah begitu luas sekali, banyak pengertiannya.
Diantaranya, 
 
tetap pendirian ber-Tuhan-kan kepada Allah  dengan menunaikan 
hak-hak-Nya dan senantiasa berterima kasih atas nikmat kurnia Allah dan 
sabar ketika berhadapan dengan ujian dan cobaan dari Allah swt. 

Saya ulang sekali lagi sebab orang kita, bangsa kita mudah lupa.

Makna istiqamah ialah, pertama 
tetap pendirian ber-Tuhan-kan kepada Allah  dengan menunaikan hak-hak –Nya. 
Kita berhenti di sini dulu.

Muslimin dan muslimat, Allah swt. akan menuntut kepada kita hak-hak -Nya. 
Kitapun kalau  sesuatu itu milik kita, kita boleh tuntut itu hak saya. 
Allah swt. juga ada hak-hak yang akan dituntut-Nya kepada kita nanti.

Mari kita lihat Hadits riwayat imam Bukhari yang berbunyi,
 
yaa Mu’az atadri maa haqullaahu ‘alal ‘ibaadiahu. 
Qaala Allahu warasulu a’lam. 
Qaala, aya’budu walaa yusriku bihi syai-a. 
 
Nabi bertanya kepada mu’az bin Jabal, Hai Mu’az, tahukah kamu apakah hak-hak 
Allah atas  hamba-Nya ?. Mu’az menjawab, 
Allahu warasuluHu a’lam. 
Hanya Allah dan rasul saja yang mengetahuinya. 
 
Para sahabat ini tuan-tuan, kalaupun dia tahu dia tidak akan menjawab, 
karena mereka hormat kepada Nabi sebagai manusia yang mulia. 
Pernah terjadi suatu ketika seorang yang datang dari jauh, 
hendak bertemu dengan Nabi saw. Untuk menyampaikan suatu berita tentang 
 Kepala kampungnya yang meninggal dunia. Lalu dia bertanya kepada 
Nabi, siapakah yang layak menggantikan tempatnya. Sebelum Nabi sempat 
menjawab, saidina Abu Bakar mencalonkan nama seseorang, saidina Umar 
mencalonkan nama si fulan-si fulan. Allah menurunkan ayat pertama surat 
Al-Hujurat (49:1)). 

Yaa ayuhal ladzii na aamanu laa tuqaddimu baina yadaiyilaah wa rasuulihi, 
wat taqullaha, innallaha samii’un ‘aliim. 
 
Kalau tidak salah inilah asababun nuzul atau sebab turun ayat ini, menegur para 
sahabat yang seolah-olah tidak menghormati Nabi saw. 

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan rasul, 
dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha mendengar 
lagi maha mengetahui.

Para sahabat mendapat teguran.  Disamping itu, ayat ini juga memberi pengajaran 
:

Apabila Allah dan rasul telah mengadakan satu ketetapan tentang kehidupan kita, 
maka manusia tidak boleh lagi sama sekali pandai-pandai mengubah, 
apatah lagi menolak ketetapan Allah swt dan rasul-Nya.
 
sesuai dengan ayat Surah Al-Ahzab(33) ayat 36 
 
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan 
yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan 
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa 
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang 
nyata. (QS:33:36)

Hal-hal yang tidak diajarkan oleh Allah dan rasul, itu tidak ada masalah, Pikir 
sendiri dan buat. Undang-undang jalan raya, tak kan lah Allah dan rasul 
mengajarkannya. Bertele tu namanya.
Mau memasak gulai, Nabi juga harus mengajar ?, susah lah..... Itu pikir 
sendiri. 
Tetapi dalam soal-soal yang sudah menjadi ketetapan Allah dan rasul, tidak 
boleh manusia sama sekali mengubah apatah lagi menolak undang-undang dan 
peraturan tersebut. 

Kembali kepada Mu’az bin Jabal, beliau menjawab Allahu warasuluhu a’lam. 
Hanya Allah dan rasulnya yang mengetahui apakah hak-hak Allah atas hamba-
hamba-Nya. 
Sabda Nabi saw. Aya’budu wa laa yusriku bihi syai-a, 
itulah hak-hak Allah terhadap hamba-hamba-Nya, 
dua saja tuan-tuan, yakni
Hendaklah kamu menyembah Allah dan jangan kamu mempersekutukan dengan 
sesuatu.
Hadits ini hadits shahih riwayat imam Bukhari. 
 
...hmm lah panjang pula .... beresok kita sambung...
 
Billahil hidayah wat taufiq
 
Wassalam
 
St. Sinaro

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke