Assalaamu'alaikum. w.w. Dunsanak semuanya, kita teruskan kaji yang kemaren ... ......... Ini tuntutan, bukan terhadap ulama, tetapi terhadap orang-orang beriman. Haram katakan haram, dosa katakan dosa, zhalim harus dikatakan zhalim.
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah swt, Yang kedua istiqamah ini dengan pengertian, Berterima kasih atas segala nikmat-nikmat dan karunia Allah swt. Dia sadar dia tak lupa, bahwa orang yang istiqamah, selain daripada menunaikan hak-hak Allah sebagai hamba kepada Allah dengan tidak mempersekutukan Allah, hanya menyembah Allah, dalam masa yang sama senantiasa lidahnya mengucapkan Alhamdulillah diatas nikmat-nikmat dan karunia Allah swt. yang tidak terhitung banyaknya tuan-tuan. Wainta’uduu ni’matallaahi laa tufsuuHa (suratun nahli 16 ayat 18) Kalau kamu hendak menghitung nikmat-nikmat Allah niscaya tidak terhitung. Terlalu banyak tuan-tuan. Oleh sebab itu seorang yang istiqamah ini dia sadar dan dia senantiasa mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Nampak ....?. Inilah orang yang istiqamah, berterimakasih hanya kepada Allah, Yaa kita perlu juga mengucapkan terima kasih kepada manusia, tapi jangan menganggap manusia sebagai pemberi rezki kepada kita. Kalau Allah tidak membukakan pintu hatinya, tidak menggerakkan hatinya, dia tidak akan memberi pertolongan kepada kita. Yang ketiga tuan-tuan, bersabar ketika berhadapan dengan ujian dari Allah swt. Kita ini mengaku beriman tuan-tuan,.. di bibir pak aji .. Allah belum menerima … Ahhasibannaas, ay yutraqu ay yaquulu amanna wahum laa yuftanuuun. Walaqad fatannal ladziina mingqablihim, falaya’laman nallaahuladzina sadaqu, walaya’lamannal kaadzibiiin (QS:29:2-3). Apakah manusia mengira cukup hanya dengan berkata kami beriman kepada Engkau wahai Allah, sedangkan mereka belum diuji. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Orang yang istiqamah, bukan sekedar mengucapkan terima kasih ke atas nikmat pemberian dari Allah, tetapi juga bersabar ketika berhadapan dengan ujian Allah swt. Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah swt. Itu tiga diantara pengertian istiqamah. Diantaranya lagi, saya mengambil pandangan para ulama. Ini bukan rekaan ciptaan saya. Kita mesti banyak membaca tuan-tuan, baru ilmu kita bertambah. Disamping kita berdo’a "ya Allah “rabbi dzidni ‘ilman”. Ya Allah tambahkanlah ilmu pengetahuanku. Harus berdo’a juga, kalau kita terus meminta, Insya Allah tentu dilkabulkan. Maksud yang keempat tuan-tuan, istiqamah sebagian ulama menyebut “tidak ragu-ragu, dan tidak mengenal takut dan mundur”, itulah istiqamah. Orang yang tidak pernah meragukan kebenaran yang datang dari Allah swt. Al-Qur-an dan sunnah, merupakan panduan hidup yang lengkap dan sempurna yang mampu menjamin kesejahteraan hidup di dunia sampai ke akhirat, yang relevan untuak setiap tempat dan masa. Allah berfirman dalam suratul Baqarah ayat 147 “Al –haqqu mir rabika, falaa takunanna minal mumtariin”. Kebenaran itu datang dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk golongan orang-orang yang ragu-ragu. Jangan ragu tuan-tuan, Al-Qur-an tidak pernah salah. Contoh, sepotong ayat al-Qur-an, sumber rujukan tafsir Prof. Mahmud Yunus, surah ke 38 ayat 2, Allah berfirman : Balil ladzii na kafaruu fii ‘idzaatin wa syiqaaqin, Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit (pertentangan). Ini kebenaran al-Qur-an jangan ragu-ragu. Diantara mereka, masing-masing menghendaki jabatan, maka terjadilah perpecahan dikalangan mereka sendiri. (Di awak lah takah itu pulo, apo aratinyo tu ?). Dikalangan mereka sendiri terjadi pertengkaran (Inggeris dan Amerika soal hukum dan Islam). Perselisihan pandangan sehingga mengeluarkan kata-kata kotor. Ini kebenaran al-Qur-an. Oleh sebab itu orang yang istiqamah tidak pernah meragukan kebenaran al-Qur-an, karena lambat laun ia akan menjadi kenyataan. Berapa banyak scientist menemui kenyataan intelectual dalam peneltian pada hari ini, tapi Al-Qur-an sudah bicara semenjak 14 abad yang lalu. Lalu mereka masuk Islam dengan kesadaran sendiri, dan hebatnya, Islam mereka lebih paten dari kita. .... lah panjang pula, beresok kita sambung... Billaahil hidayah wat taufiq Wassalam St. Sinaro -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/