betul pak, itulah yang disayangkan dari sidang isbat tahun ini, ada semacam 
nada provokator yang disampaikan oleh orang - orang yang hadir dalam sidang
isbat yg mewakili ormasnya masing2.
Kalimat - kalimat spt, perbedaan hari raya mengancam persatuan dan ukhuwah
tentu sangat-sangat berlebihan. Faktanya, perbedaan hari raya sudah sering 
terjadi
dan kita belum pernah mendengar akibat perbedaan itu terjadi tawuran antar 
kampung
atau warga. Perbedaan tahun ini begitu terasa menurut saya dikarenakan 
perayaannya
tidak sesuai kalender liburan dan tayangan live sidang isbat yg menjadikan para 
peserta
sidang sptnya ingin bicara, sampai2 ada ormas Medan yg kirim sms krn nama 
ormasnya
ga kesebut, jika tidak ada tayangan live, sy kira sms itupun tak pernah ada. 
Tapi saya
termasuk yang bersyukur atas tayangan live tsb, krn selama ini, saya cuma dapat
ceritanya saja, kalau dlm sidang isbat terkadang putusannya bukan berdasarkan 
rukyat
atau hisab tapi politis.
Jadi, yang ga bisa akur itu sebenarnya ummat atau elite ya ?



________________________________
From: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, September 6, 2011 10:50 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] DISALAHKAN : "TAKDIR SEJARAH MUHAMMADIYAH"

Kami di San Francisco Bay Area, California, USA, babeda juo, duo hari juo Hari 
Rayo. 

Indak ado Muhammadiyah, indak ado pamarentah nan ka dipasalah. Kaduonyo bajalan 
lancar dan rami; jemaah internasional saling bersahabat. Jarak tampek Sumbayang 
Hari Rayo cuma 1 mil (1.6 km). Pengunjungnyo masing-masing saqbanarami ditaksir 
melebihi 10,000 orang.

Kaduo sumber dan pusat Jemaah ko:
1. MCA http://www.mcabayarea.org/ Hari Rayo Selasa
2. SBIA http://sbia.info/ Hari Robaa

Ambo tingga di Santa Cruz, California, tarawiah tiok malam 20 rakaat di MCA 
Santa Clara dengn Imam Sekh Jibreel dari Aal Azhar. Ampek malam terakhir 
estafet Giyam indak pulang-pulang ka rumah nan jaraknyo dari Padangpanjang jo 
Payokumbuah. Tibo di wakatu Hari Rayo Silasa di MCA ambo takalok pagi, lapeh 
Sumbayang Rayo Silasa. Untuanglah ado beda acara sumbayang Rayo Hari Robaa, 
alternatif Ambo japuikkan ka Hari Rayo Robaa basamo-samo jo Jemaah SBIA.

Di Kampuang, Ambo lah adaptasi jo duo hari rayo ko sajak ketek di Ampek Angkek, 
Agam Tuo. Kabanyakan kalinyo sajak ambo tahu, di Panampuang dan di Canduang 
babeda sahari jo di Biaro jo Balaigurah. Namun kami 100 persen Ummat  Islam 
tatap bahari rayo, dengan motto Ampek Angkek, saciok bak ayam sadanciang bak 
basi, sailia samudiak saanak sakamanakan. Saliang mangunjuangi bahari rayo 
bamaoh-maohan.

Jadi sarancaknyo beda duo hari rayo tu jan dipolitisasi mamojokkan salah satu 
pengikut. Akibatnyo tantu manambah doso dari pahalo.

Fastabiqul khairaat.

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Rak nan Badabua
Santa Cruz, California, September 5, 2011

--- In rantau...@yahoogroups.com, Harman <harman_irawan@...> wrote:
>
> 
> 
> 
> http://purwanto-laftifa.blogspot.com/
> 
> 
> DISALAHKAN : "TAKDIR SEJARAH MUHAMMADIYAH"
> Sejak kemarin saya diminta seorang sahabat untuk membaca tulisan Prof Thomas 
> Jamaluddin tentang pandangan beliau atas hisab Muhammadiyah
> karena saya di kampung agak jauh dari akses internet maka saya nunggu balik 
> Surabaya
> tetapi di KA saya pun juga digempur atas hisab Muhammadiyah
> saya coba beri pandangan tentang hisab dan kriteria yang digunakan 
> Muhammadiyah
> (tentu ini versi saya pribadi)
> 1. hisab Muhammadiyah, NU, dan Persis sekarang telah relatif sama yakni 
> sistem ephemeris makanya hasilnya juga sama
> Hilal dengan markaz tanjung kodok Lamongan Jatim akan memberi angka sama 
> meski dihitung oleh orang Banda Aceh
> 2. Perbedaan ada di kriteria, imkanur rukyat dan wujudul hilal
> imkanurrukyat adalah jalan tengah hisab dan rukyat dalam arti visibilitas 
> atau batas minimum hilal dapat dilihat
> wujudul hilal dalam teori ilmiah sebenarnya merupakan keadaan khusus dari 
> imkanurrukyat yakni NOL derajat
> nah, wujudul hilal bukan lagi hilal dapat dilihat tetapi hilal telah eksis 
> meski tidak dapat dilihat
> kriteria imkanurrukyat sendiri cukup variatif dan dinamis
> dalam arti banyak angka (untuk tingkat internasional) dan terus berubah
> karena belum pastinya angka visibilitas ini (yang sekarang 2 derajat) maka 
> Muhammadiyah berfikir ulang tentang angka ini termasuk esensi hisab
> dengan hisab orang dapat melakukan lompatan
> 1. tidak terpaku dengan kriteria rukyat, karena visibilitas adalah 
> keniscayaan rukyat
> 2. eksistensi hilal dapat diidentifikasi/diketahui meski tidak dapat dilihat
> 3. kalender dapat dibuat (dengan rukyat kalender hijriyah tidak dapat dilihat)
> 4. dengan berbagai kriterianya maka kapan awal bulan dapat ditentukan jauh 
> sebelumnya jadi tidak fair dan tidak adil juga kalau di sidang itsbat (2( 
> Agutsus 2011) ada yang meminta agar awal bulan tidak segera diumumkan
> jadi jika disebutkan kriteria hisab Muhammadiyah usang, agak berlebihan dan 
> emosional
> kalau wujudul hilal tidak dapat dilihat (yang kurang dari 2) memang ya/benar, 
> tetapi sekali lagi Muhammadiyah tidak merasa perlu (sepengetahuan saya 
> sebagai salah seorang tim hisab Muhammadiyah) untuk dapat melihat hilal 
> tetapi memastikan hilal telah wujud/eksis.
> di sinilah pokok perbedaannya.
> Masalah aktual idhul fitri 1432 Muhammadiyah jatuh 30 Agustus 2011 dan 
> disalahkan sekelompok orang, memang seolah seperti takdir sejarah 
> Muhammadiyah lahir untuk disalahkan.
> Perhatikan saja
> dulu, di awal abad 20 ketika Muhammadiyah mengadopsi sistem pendidikan umum 
> Muhammadiyah divonis kafir karena meniru caraa Belanda
> dulu juga, Muhammadiyah dituduh mendirikan agama baru ketika kyai Ahmad 
> Dahlan meluruskan arah kiblat.
> sekarang, Muhammadiyah diklaim karepe dewe karena tidak sama dengan mainstream
> Umat harus dididik, segala sesuatu harus dijelaskan apa adanya secara jujur
> sidang itsbat sendiri ada masalah
> dengan hisab kita tahu bahwa hilal 29 Agustus 2011 antara 1 dan 2 derajat
> dengan kriteria imkanur rukyat 2 derajat maka jika ada pengakuan berhasil 
> merukyat maka akan ditolak seperti tadi (Cakung, Jepara)
> nah, jika telah jelas ditolak maka mestinya kita tidak perlu melakukan rukyat 
> karena sia2
> untuk apa sekian ratus atau bahkan sekian ribu orang berbondongg merukyat 
> tetapi kemudian hasilnya ditolak jika mengaku berhasil merukyat
> mereka khan juga mengeluarkan biaya
> ini juga perlu dijekaskan kepada umat
> karena sudah tahu, kesaksian ditolak, yang berarti 1 syawwal 1432 adalah 31 
> Agustus 2011
> maka mestinya juga tidak perlu sidang itsbat
> informasikan jauh sebelumnya
> ada berapa puluh orang bersidang, tentu ini memerlukan biaya
> kemubaziran juga harus dihindari di dalam Islam
> sidang itsbat juga bukan sidang politik
> semua harus dijelaskan secara jernih, jujur dan apa adanya
> Fastabiqul khairat
> Salam
> Agus Purwanto 
> LaFTiFA ITS


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke