Biaso-biaso ajo tu pak. Mereka manamukan patahan naik yang gadang dan aktif makonyo longsor disekitarnyo. Tsunami ketek tajadi karano barubahnyo alas samudera akibat sabagian naik ditampaik itu. Itu teori biaso. Indak usah di laut, didarat ajo bajak patahan naik yang gadang. Kalau diliek gambar nampaknyo keren tapi itu biaso-biaso ajo. Sadonyo itu carito bantuak fisik dari peristiwa bumi. Yang paralu awak tunggu adalah urang mengupas mengenai sejarah peristiwa itu secara alami dan perulangannyo. Nah, itu bukan fisik yang awak liek dan palajari tapi tingkah laku atau adat istiadatnyo. Itu saharusnyo pakar-pakar kebumian yang harus mereka lakukan, tapi sampai kini indak ado didunia ko yang mamunculkannyo. Yang membuek dan memetakan sesar aktif di Indonesia adalah tugas kami (Badan Geologi), dan data-data itu ado di diponegoro 57 Bandung.
Masalah bencana khususnya gampo takaik dinamika proses bumi indak bisa dicegah tapi harus ditanggulangi. Caro mananggulanginyo, awak harus mampu meramalkannyo jauh-jauh sabalun gempo itu tajadi. Itu yang indak mampu kita lalkukan (roh dari peristiwanyo). Untuk itu awak perlu Bapikiai. Yang ado kini adolah maramalkan barang yang sadang aktif seperti yang dilakukan Japang. Beberapa menit sebelum terjadi gerak-gerak gampo itu, kegiatan itu tercatat dan awak bisa mancalaik dari rekaman seismik dan sebagainya (itu mengenal fisik ajo) dan awak sifatnyo sabagai pancatat atau operator sajo. Kesimpulannyo: Masalah Gampo tu, indak ado pakar yang Mikir tapi banyak sebagai Pencatat atau operator sajo.. Tapi sebetulnya bukan mereka indak berpikir keras, tapi kemampuan yang belum sempurna. Harus menggunakan konsep yang mutakhir khususnya konsep MILANKOVITCH Cycles yang sekarang Booming. Cukuik dulu pak nanti caritonyo malebar, prinsipnyo yang dikemukkan itu biaso-biaso aji indak ado yang aneh (secara ilmiah tantunyo). Makasih dan wassalam --- On Sat, 9/17/11, auliah azza <auliaha...@gmail.com> wrote: From: auliah azza <auliaha...@gmail.com> Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: berita gompo To: rantaunet@googlegroups.com Date: Saturday, September 17, 2011, 5:39 AM pak, kalau artikel ini bagaimana tanggapan bapak ? http://gempapadang.wordpress.com/2011/09/11/ditemukan-sesar-anjak-aktif-dan-longsoran-bawah-laut-siberut-pagai-yang-berpotensi-timbulkan-tsunami/ Serangkaian sesar anjak aktif (back thrust) ditemukan di Timur Laut Kepulauan Mentawai. Selain itu, ditemukan jejak longsoran bawah laut di wilayah tersebut yang menjadi pemicu terjadinya tsunami di wilayah tersebut. ”Temuan ini menjadi penting, karena selama ini sumber gempa diketahui diakibatkan subduksi di wilayah tersebut. Namun, kini ditemukan back thrust di Timur Siberut serta longsoran bawah laut wilayah tersebut,” ujar Danny Hilman Natawidjaya, peneliti Puslit Geoteknologi LIPI dalam Jumpa Pers di Jakarta, Kamis (6/3). Kalangan peneliti menyatakan sesar anjak aktif (back thrust) merupakan pelengkap dari megathrust (zona subduksi) yang secara umum mengalami runtuhan (rupture) selama terjadinya gempa, seperti yang terjadi pada 2004, 2005, dan 2007. Selain itu, di wilayah penelitian sepanjang Siberut hingga Engano tersebut, juga ditemukan bekas tanah longsoran bawah laut yang sangat besar yang berkaitan dengan gempa-gempa yang terjadi sebelumnya. ”Ini merupakan temuan penting, karena selama ini kita tidak bisa menjawab terjadinya tsunami lokal di beberapa tempat di wilayah tersebut, kendati sistem peringatan menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami. Jadi, kini diketahui longsoran bawah laut bisa menimbulkan tsunami. Dari jejak-jejak longsoran tersebut kemungkinan menjadi penyebab tsunami pada 1797 di Padang yang mencapai ketinggian 5 meter,” ujar Haryadi Permana, peneliti Puslit Geoteknologi LIPI. Dalam penelitian Pre TI-GAP (Pres-Tsunami Investigation of Seismic) yang berlangsung selama 21 hari (15 Februari-6 Maret) ini, LIPI bekerjasama dengan Institut de Physique du Globe (IPG) de Paris, Perancis yang dipimpin Prof Satish Singh. Peneliti lainnya, yaitu BPPT, MGI, dan Dewan Kelautan dan Perikanan. Wilayah cakupan penelitian meliputi daerah sepanjang 500 km pada segmen Timur Laut Kepulauan Mentawai. ”Lebih 900 km persegi data batrimetri resolusi tinggi dan 800 km data seismik pantul terekam,” tutur Prof Satis Singh, peneliti IPG Perancis. (Lea) Sumber : portal.ristek.go.id auilah azza.f.38.depok 2011/9/17 Herman Moechtar <hmoech...@yahoo.com> SEBUAH WACANA SABTU PAGI, 17 September 2011 Informasinya bagus sekali makasih pak, dan itu berhubungan dengan apa yang kita sebut tektonik global. Tektonik regional (misalnya patahan Sumatera atau Semangko) meski memiliki energi tersendiritentu saja sangat terpengaruh oleh energi globalitu. Selain itu, tektonik lokal (contoh peristiwa gempa Sumatera Barat 2007) yang memliki sumber energi tersendiri pula juga terkait oleh kegiatan energi yang berasal dari tektonik regional tersebut. Jadi, satu sama lainnya saling berhubungan. Permasalahan yang penting buat kita adalah: mana aktivitas yang relatif bekerja saat ini yang naik ? . Jelas yang global sedang memperlihatkan kenaikan. Selain itu yang perlu diingat lagi bahwa, berbagai kegiatan tektonik tersebut di atas baik yang bersifat global, regional, dan lokal memiliki periode atau ordo tektonik masing-masing (mudahnya kita sebut sebagai siklus peristiwa tektonik). Dengan demikian, waktu dan lamanya peristiwa itu (time and durations) menjadi penting untuk ditelaah. Apabila pemikiran tersebut bisa diterima, maka peramalan kegiatan tektonik sebetulnya bisa ditafsirkan oleh kita. Wacana yang saya sebutkan di atas tentu masih asing kedengarannya, dan memang belum pernah dibahas oleh berbagai ahli hingga saat ini sehingga akan dipertentangkan. Terlepas dari itu semua, masih ada ganjalan buat kita, yaitu: Apakah periistiwa yang bersifat global, regional, dan lokal tersebut berjalan masing-masing atau serempak bila melepaskan energinya ?. Untuk menjawabnya tentu tidak mudah, dan akan diperbedatkan oleh berbagai pihak (karena belum mensepakati wacana di atas). Namun, saya berpendapat bahwa secara serentak ketiga efek tektonik tidak terjadi secara bersamaan (terbukti posisi pusat gempa sangat jarang terjadi dimana-mana), akan tetapi kemungkinan berlangsung setelah itu tentu ada. Pemikian ini didasari pada efek philosopi cyclicity, yaitu: didalam siklus yang besar ada siklus yang kecil, dan dalam siklus yang kecil ada siklus yang lebih kecil lagi, dan seterusnya.......... Lalu bagaimana dengan informasi gempa yang sedang berlangsung mendunia sekarang ?. Saya berkesimpulan bahwa; untuk saat ini efek terhadap kegempaan yang sifatnya regional di Sumatera tidak terjadi (gempa ini secara berurutan berlangsung dimana-mana misalnya di daerah Sumatera Aceh, Sumbar, Jambi, Bengkulu dan sebagainya yang aktivitasnya secara beruntun sesuai segmen patahannya). demikian pula gempa yang sifatnya lokal (seperti gempa Padangpanjang, Solok, dan sebagainya) belum akan melepaskan energinya. Lalu sejauhmana efek tektonik global tersebut terhadap wilayah kita Sumbar ?. Efek tektonik tersebut tentu saja ada di daratan Sumatera, akan tetapi pusat gempanya sangat dalam (lihat teori penunjaman tektonik lempeng). Misalnya gempa yang terjadi tahun silam di Indramayu dengan kekuatan lebih besar dari 7 SR tapi tidak memberi dampak yang berarti karena pusatnya jauh di bawah permukaan. Yang sedikit mencemaskan kita adalah efek dari tektonik regional seperti peristiwa tsunami Aceh dan Sumbar tahun lalu. Artinya, kegempaan global yang terjadi saat ini, mudah-mudahan tidak akan membawa dampak buruk khususnya di Sumbar. Sekali lagi, pemikiran dan wacana tersebut di atas tentu akan dipertentangkan oleh berbagai pihak terutama oleh ahli kebumian, dan telahaan tersebut adalah hasil penelitian pribadi saya yang ditulis dalam berbagai jurnal. Ringkasnya, saya coba mengungkapkan suatu konsep siklus peristiwa bumi yang pada hakekatnya bisa diramalkan karena kejadiannya secara teratur. Permasalahan lainnya (ini yang akan lebih ditentang lagi, karena sifatnya aneh dan baru), saya menyimpulkan bahwa; hubungan tektonik, turun-naiknya muka laut dan berubahnya iklim di Sumatera dan Jawa adalah: dikala kondisi iklim kering dicirikan oleh suasana muka laut turun dan diikuti oleh kegiatan erupsi gunungapi, sebaliknya disaat musim basah ditandai oleh kegiatan tektonik yang diikuti oleh naiknya muka laut. Artinya, pada musim penghujan (September-Maret) peristiwa gempa akan sering terjadi. Kesimpulan itu adalah didasari pada kejadian siklus 20.000 tahunan terakhir dimana posisi kita saat ini berada diujungnya (lebih kurang 18.000 tahun). Secara umum, kita berada pada suasana yang semakin kering di bawah pengaruh dingin (bukan panas seperti yang digembar-gemborkan), muka laut turun yang dipengaruhi oleh turunnya muka laut. Dari uraian tersebut di atas saya mohon, pemikiran tersebut anggaplah sebagai bahan renungan saja di Sabtu pagi ini, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan tersebut tidak benar dan salah, karena sudah menyangkut masalah ramal-meramal yang dipantangkan oleh berbagai pihak. Semoga bermanfaat dan wassalam Herman Moechtar --- On Sat, 9/17/11, auliah azza <auliaha...@gmail.com> wrote: From: auliah azza <auliaha...@gmail.com> Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: berita gompo To: rantaunet@googlegroups.com Date: Saturday, September 17, 2011, 2:11 AM etc 2011/9/17 auliah azza <auliaha...@gmail.com> http://www.kaskus.us/showpost.php?p=513060037&postcount=655 2011/9/17 auliah azza <auliaha...@gmail.com> 17 September 2011 Paska gempa Jepang pada 02.26 - 05.40 WIB ,, 6 kali (6,6/ 5,1/ 5,5/ 6,1 /6,0/ 5,8),..seismik Sumatra naik besar...tetap waspada... info dari sutanz info2 gompo sabolum tangga kini 9 September 2011 Warning Gempa Besar Untuk Seluruh Dunia ( TERMASUK INDONESIA ) UNTUK 24-72 JAM KEDEPAN dari : The Extinction Protocol 17 September 2011 Bandingkan gambar prediksi diatas dengan gambar di bawah ini...90 % lebih prediksi tersebut telah terjadi ...gempa besar (> 5,0 ) yang terjadi di seluruh dunia selama bulan Sptember ini.. 17 September 2011 Data Gempa Dunia Bulan September 2001 , hingga 17 September jam : 22.40 UTC / 05.40 WIB. maaf, ambo tapaso share disiko, bukan mau nakut-nakutin, waspada itu parolu auliah azza.38.f.depok semua informasi didapat dari id sutanz. regional minangkabau, kaskus -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/