(Nakan Dewis/Erwin, minta maaf artikelnya 'dibajak' ya :), HDB-SBK) http://www.cimbuak.net/content/view/458/5/
Written by Admin Thursday, 31 March 2005 MESKI terkesan kota "sambil lalu", yaitu kota yang hanya dilewati atau terlihat sebentar sambil jalan di jalur lintasan Trans Sumatera, Padang Panjang jangan dianggap "angin lalu". Cobalah mampir barang beberapa lama dan berkelilinglah. Anda akan menemukan sejumlah potensi besar di kota terkecil (seluas 23 km persegi) di antara 15 kota/kabupaten lainnya di Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa di kota yang bersih, berhawa sejuk, dan bercurah hujan rata-rata 3.259 mm per tahun ini banyak sekali pelajar dan masyarakat berpakaian islami, atau banyak ditemukan sekolah bernuansa Islam (semacam pesantren). Lewat catatan sejarah, sejak zaman penjajahan telah berkembang sarana dan prasarana pendidikan agama Islam seperti Diniyah Putri, Thawalib, Kauman Muhammadiyah, Thawalib Gunung, dan Madrasah Isyadin Nas. "Lembaga-lembaga ini terkenal ke seluruh pelosok Nusantara, bahkan sampai ke mancanegara. Banyak juga tokoh ulama dan tokoh nasional yang mendapatkan pendidikan dari sini, sehingga Padang Panjang dulu dikenal sebagai pusat pergerakan pemikiran Islam yang disegani dan basis pendidikan Islam terkemuka di Indonesia," kata Sekretaris Kota Padang Panjang Aulizul Syuib, Sabtu (27/7). Dengan berlatar pendidikan Islam yang termasyhur itu, Padang Panjang pun dijuluki "Kota Serambi Mekah". Julukan itu dikukuhkan oleh DPRD setempat tanggal 21 Maret 1999. Sebagai kota yang menginvestasikan diri untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), di Padang Panjang juga terdapat sekolah menengah umum (SMU) unggul untuk Sumbar dan sekolah seni satu-satunya di Sumatera, yakni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Untuk penunjang, di kota yang wilayahnya berada di sekitar Gunung Merapi (2.891 m), Gunung Singgalang (2.877 m), dan Gunung Tandikek (2.438 m)-daerah aktif dan rawan gempa bumi-itu juga terdapat Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). *** MESKI pendapatan per kapita Kota Padang Panjang lebih tinggi dibanding kota lainnya di Sumbar, pembangunan di bidang ekonomi untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang semakin mandiri tetap menjadi prioritas sebagaimana telah dituangkan dalam Pola Dasar Pembangunan Kota Padang Panjang 2001-2005. Menurut Aulizul Syuib, Padang Panjang dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,63 persen, memiliki beberapa potensi alam yang belum sepenuhnya tergarap, antara lain bukit batu yang dapat diolah menjadi kapur bakar sebagai bahan bangunan, kapur pertanian, bahan baku pabrik cat, dan semen. "Deposit batu kapur yang bisa dieksploitasi adalah sebanyak 43.065.000 ton. Pada saat ini jumlah tungku pembakaran batu kapur ada 38 unit, dengan produksi rata-rata 6-8 ton/hari," paparnya. Kemudian, potensi sumber mata air pegunungan. Menurut hasil penelitian, potensinya menyebar di seluruh Kota Padang Panjang, di mana potensi yang belum termanfaatkan adalah sebanyak 390,4 liter/ detik. "Terbuka peluang bagi calon investor untuk mendirikan industri air minum dalam kemasan. Secara komparatif, posisi lebih unggul karena posisi Padang Panjang yang strategis untuk lokasi produksi, perdagangan, dan jasa. Kota ini dilalui jalur lintas tengah Sumatera, dekat dengan Provinsi Riau, Jambi, dan negara tetangga Singapura," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Panjang Budi Hariyanto, yang ditemui Kompas secara terpisah. Potensi lain yang belum tergarap adalah pengembangan peternakan dan industri ikutannya. Untuk daging sapi, kualitas daging sapi potong segar dari Padang Panjang sudah sangat terkenal. Rasa dan keempukan daging sapi Padang Panjang beda dengan sapi daerah lainnya. Sama halnya kalau Anda pernah ke Republik Namibia atau Cape Town di Republik Afrika Selatan, maka kualitas dan rasa daging sapi di sana tak ada bandingnya dengan negara mana pun. Di samping daging, potensi yang bisa dikembangkan adalah sapi perah yang menghasilkan susu segar. Dalam hal ini, susu segar yang dihasilkan di Padang Panjang, menurut penelitian, produksinya lebih besar daripada daerah dataran rendah. Secara geografis, Padang Panjang terletak pada ketinggian 650 meter sampai 850 meter dari permukaan laut. Untuk industri ikutannya, baru ada satu pabrik penyamakan kulit untuk diolah menjadi kulit setengah jadi. Karena itu, selain terbuka peluang untuk investasi di bidang penyamakan kulit, juga terbuka peluang untuk pengembangan kulit setengah jadi menjadi hasil kerajinan yang bernilai tinggi, seperti tas, sepatu, ikat pinggang, dan berbagai jenis aksesori. Dengan iklim yang sejuk, curah hujan tinggi, dan didukung jenis tanah andosol yang berasal dari abu vulkanik yang subur, Padang Panjang juga potensial untuk sektor pertanian dan hortikultura. Produktivitas seluruh komoditas pertanian di kota ini lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Sebagai gambaran, dari luas sawah 695 hektar dan tegalan seluas 345,5 hektar, dihasilkan padi sekitar 5.694 ton, palawija 2.136 ton, dan sayuran 3.622 ton. Selain itu, bunga yang juga menjadi bagian julukan Kota Padang Panjang, yakni sebagai Kota Berbunga, juga mempunyai potensi untuk dikembangkan. "Rata-rata per tahun produksi bunga Padang Panjang adalah 44.000 tangkai. Sekitar 25 persen dari produksi itu dipasarkan ke Padang, sedangkan 75 persen lagi belum terpasarkan. Jenis yang paling banyak diproduksi/dibudidayakan adalah jenis bunga potong seperti Anthurium/ Panah Asmara," papar Budi Hariyanto. Potensi pariwisata juga tak kalah bagus dan menariknya untuk dikembangkan. Ada Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau dan Perkampungan Minangkabau yang kini belum tergarap maksimal, bahkan terkesan telantar. Kehadiran STSI juga mendukung keberadaan Padang Panjang sebagai kota tujuan utama wisata. Khusus untuk pembangunan ekonomi tadi, kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang diarahkan pada upaya-upaya peningkatan sektor potensi melalui peran swasta. Untuk menarik investor, kata Aulizul Syuib, Pemerintah Kota Padang Panjang akan menggalakkan kunjungan bisnis atau menyosialisasikannya atau memasarkannya ke tengah masyarakat pengusaha dalam dan luar negeri. (Yurnaldi) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/