Setelah Mukernas, MAPPAS bisa apa? Oleh Yoen Aulina Casym
Sabtu, 29 Oktober 2011 yang lalu kepengurusan MAPPAS yang baru terbentuk tiga bulan silam menggelar Mukernasnya pertama di Anjungan Sumatera Barat TMII Jakarta Timur. Acara didahului dengan diskusi kepariwisataan bersama para pakar di bidang yang terkait pariwisata Sumatera Barat. Diskusi yang mengangkat tema “Kepariwisataan Sumbar dilihat dari beberapa tinjauan dan sudut pandang” ini dimaksudkan untuk membekali para pengurus agar terbuka pikiran dan matanya sehingga dapat mengenali berbagai problema dan kendala yang ada supaya dapat digunakan dalam penyusunan program kerja. Pemaparan yang disampaikan oleh UdaAsnawi Bahar, Uda Aim Zen, Bp Azmi Datuak Bagindo dan Uda Fadli Zon kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Bp Saafroedin Bahar ini berlangsung cukup hangat. Kalau bukan karena terbentur oleh agenda selanjutnya niscaya diskusi akan berlangsung lebih lama lagi, hal ini terlihat dari masih banyaknya peserta yang mengacungkan jari tangan namun tidak mendapat kesempatan karena terbatasnya waktu yang dialokasikan. Dari keseluruhan pemikiran yang disampaikan oleh keempat nara sumber ada kesamaan pendapat yang menyatakan bahwa kepariwisataan di Sumatera Barat jika dikembangkan akan menjadi tambahan jalan dan cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui multiplier effect yang ditimbulkannya, dan pembangunan kepariwisataan ini dapat terwujud apabila seluruh komponen pariwisata turut terlibat di dalam segala upaya yang akan dijalankan. MAPPAS sendiri sebagai lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pariwisata Sumatera Barat menempati posisi eksternal dalam sistem kepariwisataan dan diharapkan kiprahnya untuk ikut berpromosi, memberikan saran guna pembenahan masalah internal serta membangun network seperti yang dikemukakan oleh Aim Zen : “MAPPAS akan menjadi tangan dari Badan Promosi Pariwisata Daerah” tegas Aim Zen. Aim Zen pun menyoroti visi MAPPAS untuk menjadikan masyarakat Sumatera Barat yang sadar wisata sebagai tugas berat yang tidak mudah tetapi bukan suatu hal yang mustahil dicapai. Mengubah perilaku masyarakat memerlukan pendekatan khusus yang menurutnya perlu ahli psikologi massa, namun demikian ia optimis dengan keberadaan MAPPAS. Ia juga sependapat bahwa gerakan sadar wisata harus menjadi program kerja utama. Pada acara tersebut bicara pula Azmi Datuak Bagindo dari LKAM, seorang yang dikenal sangat fasih dalam hal berpetatah petitih. Beliau menyatakan bahwa berbicara mengenai pariwisata di ranah Minang tidak bisa lepas dari adat dan budaya. Penguasaannya yang sangat mendalam mendapat pujian spontan dari Fadli Zon yang menyatakan bahwa petatah petitih yang baru saja ia dengar merupakan daya tarik tersendiri yang dianggapnya sebagai salah satu produk wisata. Setelah acara diskusi bersama keempat nara sumber selesai, pengurus melanjutkan ke acara utamanya yaitu Musyawarah Kerja Nasional yang pertama. Sebagian peserta ada yang meninggalkan lokasi karena berbagai keperluan, namun yang tinggal juga tidak sedikit. Mukernas diikuti oleh hampir seluruh pengurus yang sudah terbentuk sebelumnya, hanya satu orang yang berhalangan hadir karena sedang bertugas di LN, 3 orang perwakilan dari Sumbar (Korwil), satu orang dari Jogja serta pembina dan Komite Anggota. Sebelum pengurus dibagi dalam dua kelompok kerja, sekjend menyampaikan kembali apa yang menjadi visi misi dan filosofi dan landasan kerja MAPPAS. Kelompok pertama dikomandoi oleh Aslim Nurhasan St Sati membahas mengenai pembentukan komite Anggota, sedangkan kelompok kedua yang dipimpin oleh DR Sastri Sunarti Sweeney menyusun program kerja. Dikelompok dua pembahasan berlangsung cukup alot pasalnya setiap perserta yang diminta sumbangan pikirannya untuk menyusun program kerja malah menyuarakan masalah dan kendala yang dialami terkait dengan pariwisata, ada yang menceritakan pengalaman pribadinya dalam berkegiatan wisata dan menemukan banyak hal yang bikin “geregetan” dan berharap ada solusi yang akan lahir di program kerja yang sedang dirancang bersama, adapula yang mengeluarkan pendapatnya dengan menggunakan kalimat:”Saya dengar dari teman, dst...”. Tetapi itupun tak salah sebenarnya, karena dalam merancang program kerja kita bisa juga berangkat dari masalah yang secara fakta ditemukan. Oleh karena itu kalimat bijaksana dari Uda MM cukup menentramkan karena semua suara didengarkan dengan seksama, katanya “Catat semuanya, tampung semua yang disampaikan” katanya pada Uni Sastri. Jadi , walaupun waktu jadi tersita cukup banyak saat menginventarisir segala problema, tetap masih ada waktu bagi ketua kelompok dan Uda Al untuk merumuskan program kerjanya yang dibagi menjadi program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. (Diam-diam ternyata Uda Al telah memasukkan pendapat-pendapat yang dikemukakan ke dalam format yang telah disiapkan yang lebih praktis untuk dibaca) Oiya sebelum kelompok dua tadi memulai diskusinya, Uda Kurnia Chalik dari MPKAS yang tidak bisa mengikuti acara sampai selesai menitipkan pendapatnya tentang BIM, pintu gerbang utama ke ranah pariwisata Minangkabau yang sarat dengan masalah dan mengganggu kenyamanan orang yang berkunjung ke Sumatera Barat untuk berbagai keperlua, masalah tersebut antara lain kebersihan toilet yang sangat kurang, pelayanan porter dan taxi yang jauh dari memuaskan serta troley yang entah dimana rimbanya ketika diperlukan. Hal-hal tersebut menurutnya patut juga menjadi perhatian utama dari MAPPAS . MAPPAS sebagai LSM yang yang memposisikan dirinya sebagai dinamisator dan memberikan advokasi bagi kemajuan pariwisata ranah telah memasukkan rencana pembenahan BIM ini sebagai salah satu program kerja jangka pendeknya. Pendekatan dan cara yang akan diambil akan direncanakan kemudian. Membangun budaya yang sadar wisata termasuk program yang akan secara terus menerus didengungkan melalui berbagai aktivitas nyata yang ditujukan pada sumber daya manusia yang merupakan salah satu komponen vital dan memegang peranan sangat penting dalam pembangunan pariwisata. Ajakan "Mari Tebar Senyum untuk Pariwisata" menjadi salah satu kampanye yang akan dilakukan berulang-ulang dan terus menerus guna merubah secara bertahap perilaku masyarakat pada umumnya. Diskusi dan silang pendapat yang hangat akhirnya berakhir juga, program kerja berhasil dirumuskan sebelum maghrib tiba. Acara Mukernas kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Uda MM disertai puji syukur Alhamdulillah karena boleh dikata acara mukernas ini berlangsung sukses, membuat hilang semua penat yang dirasakan ketika mempersiapkan acara. Setelah Mukernas, MAPPAS bisa apa? Program kerja telah disusun tinggal menunggu kiprah nyata MAPPAS, tentunya banyak orang yang menunggu MAPPAS segera menjalankan program yang telah disusunnya. Namun sesuai dengan filosofinya, MAPPAS akan bekerja secara bertahap dan fokus. Jadi masih banyak hal yang akan dibicarakan dan dibahas kemudian. Kita sadari bahwa kepariwisataan adalah sistem yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidisiplin, oleh karenanya pembangunan pariwisata menjadi tanggung jawab dan kerja bersama seluruh stakeholder (tentunya pada masing-masing wilayahnya, namun terintegrasi), dan sudah pasti hal ini memerlukan perencanaan yang matang. Mari bersama MAPPAS kita wujudkan keinginan untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang pada ujungnya akan membawa perubahan pada kesejahteraan masyarakat. Renny.Bintara -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/