Assalamualaikum Wr.Wb. yth. Bapak Dedi Yusmen, ibu2/ bapak2 sarato para 
dunsanak diPalanta,

saya pertelegrafis membaca yang p'Dedi Yusmen beritakan diPalanta ini.
 
Apakah Fastfood yang p#Dedi Yusmen maksudkan disini makanan sebangsa KFC McD? 
Andaikata iya sebenarnya makanan Fastfood ini kurang disenangi oleh masyarakat 
Eropa, Jerman umumnya. Makanan Indonesia sekiranya disediakan dengan tata 
saji/hidang yang TAMPAK secara higienis itu juga disenangin oleh para 
wisatawan. Ahli2 kuliner di Indonesia, menurut saya cukup canggih, asal mau 
menghimbau mereka dengan harga yang pantas.

Mengenai keris ataupun senjata tajam diMinangkabau yang memakainya adalah kaum 
Bangsawan saja. Beda dengan suku lainnya seperti Jawamisalnya. Rakyat biasa tdk 
berhak memegang Tumbuak Lado ataupun Karih, kecuali ladiang, pisau,serta alat 
utk tani dan potong hewan.

Dilain hal, yang agak sulit menurut yang aya dengar dari beberapa Wisatawan yg 
keIndo, kalau tak nikah tak diperbolehkan menginap satu kamar, walau kamar 
tersebut bertempat tidur ganda. Mereka tidur satu kamar utk menghemat biaya, 
bukan berarti mengadakan hubungan intiem.

Anjuran agar supaya orang Minang balik keranah kalau dah pensiun etc, secara 
tidak langsung saya sdh pernah tanyakan kpd pakar diPalanta ini, dimana akan 
diwakafkan tanah utk dibangun perumahan utk pensiunan Indonesia. Bagaimana 
seandainya satu dari pasangan pensiunan tsb non Islam, misalnya sang istri 
bukan Islam?
Menurut saya yang awam ini, selama mayoritas dilingkungan rentenir tsb masih 
Islam, yach tidaklah mengapa. Karena ada oposisi itu bisa meningkatkan 
aktivitas keagamaan dsb.dsb.
Selain itu, seandainya rentenir2 tsb misalnya mantan2 expert sewaktu mereka 
masih aktiv bekerja dibidangnya baik bidang theorie maupunpun praktek, 
kehadiran mereka2 ini kan bisa memgimbas masyarakat sekelililngnya. 
Ataupun diminta mereka2 yang bersedia untuk membimbing atau pun sebagai guest 
dosen baik deiperguruan tinggi menengah dasar dsb dsb.

Selain itu Harga PAKUAK, sekiranya mereka akan membeli barang2 cendera mata, 
ataupun dimintai sedekah sumbangan dll dengan segala cara dsb.
Selain infra struktur yang wajib ditingkatkan, dan janji tepat, dll.

Tak kalah pentingnya kewarganegaraan ganda bagi perkawinan silang, mohon 
digalakkan. Janganlah tali pusar yang ada, malah diputuskan.....
Mereka2 itu kan duta2 yang tidak digaji oleh negara, dilain itu merak kan punya 
teman2 yang bisa diajaknya berlibur ke Indonesia.

Sekianlah dulu, mohon maaf jikalu ada kata2 yang kurang tepat,

Wassalam,
Muljadi Ali Basjah

-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Wed, 28 Dec 2011 08:41:58 +0000 (GMT)
> Von: dedi yusmen <dyus...@yahoo.co.uk>
> An: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com>
> Betreff: [R@ntau-Net] Hasil DIALOG KEPARIWISATAAN SUMBAR - MUKERNAS MAPPAS 
> 291012

> Kepada Yth : Sidang Palanta RN dan Pemeduli Pariwisata Sumbar, dipenutup
> Tahun 2011 ini ijinkan kami menyampaikan Hasil Dialog Kepariwisataan Sumbar
> yang dilakukan pada Acara Mukernas MAPPAS 29 Oktober 2011 lalu, Hasil ini
> sebagai bagian dari MAPPAS untuk menginventarisasi permasalahan
> kepariwisataan Sumbar untuk secara bersama bersinergi dengan semua stakeholder
> pariwisata Sumbar untuk lebih menggiatkan dan menggerakkan Pariwisata Sumbar.
>  
> Wassalam
> a.n Pengurus MAPPAS
> Dedi Yusmen
> Sekjen MAPPAS 2011-2014
> www.mappas.info
>  
> DIALOG KEPARIWISATAAN
>  
> POTENSI WISATA SUMBAR DARI BERBAGAI PERSPEKTIF DAN PERAN SERTA MAPPAS
> DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN  KEPEDULIAN MASYARAKAT SUMBAR DALAM PARIWISATA
>  
>  
> Dialog ini merupakan rangkaian dari acara Mukernas MAPPAS tanggal 29
> Oktober 2011 di Anjungan Sumbar TMII- Jakarta.
>  
> Dengan menghadirkan pembicara
>  
> 1.   Fadlizon                 : Tinjauan Pariwisata
> Sumbar dari sudut pandang kebudayaan
> 2.   Asnawi Bahar        : Tinjauan Pariwisata Sumbar dari sudut
> pandang dunia usaha
> 3.   Aim Zein               : Tinjauan Pariwisata Sumbar
> dari sudut pandang media
> 4.   Azmi Dt. Bagindo  : Tinjauan Pariwisata Sumbar dari sudut pandang
> adat
>  
> Moderator : Saafroedin Bahar
>  
>  
> A.  Pengantar Moderator (Saafroeddin Bahar) 
>  
>       * Dunia Pariwisata adalah  salah satu industri yang terbesar di dunia. 
>       * Dunia pariwisata ini berkaitan dengan kemajuan sebuah negeri. 
>       * Manfaat pariwisata : tambahan penghasilan
>  
> 10 Unsur kepariwisataan terangkum dalam 3 komponen:
> 1. Regulator
> 2. Operator
> 3. Penikmat 
> Unsur lain yang perlu kita pertimbangkan adalah karakter masyarakat
> (Nagari= Republik kecil) dalam sistem sosial Minangkabau). Masyarakat MK di
> tataran Nagari memiliki kekayaan: 
>             Rumah Gadang
>             Surau
>             Adat-istiadat
>             dll.
> Masalah lain yang penting diperhatikan dalam mengubah karakter masyarakat
> MK menuju sadar wisata adalah penyediaan toilet umum yang bersih. 
> Perlu juga dipertimbangkan penerimaan masyarakat di ranah terhadap gerakan
> MAPPAS.
>  
>  
> B.     Pembicara I ( Aim  Zein), Operator dan organisator
> Kepariwisataan
>  
> Latar belakang kepariwisataan (Aim Zein):
> -          Pioner Pariwisata Pantai Carolina
> -          Selancar di Mentawai
> -          Penyediaan Kapal Pesiar
> -          Pernah menjabat Ketua PHRI Sumbar, Pemilik Radio FM
> ProNews
>  
> Pokok-Pokok Pikiran
>  
> 1. Gambaran kepariwisataan di Sumbar (terkini).
> - Operator utama adalah ASITA
> - Hotel dan Restauran (HPI)
> - Pemda sebagai fasilitator.
>  
> 2. Potensi Pariwisata Sumbar :
> I.                    Potensi Pasar (Market) Pariwisata
> di Sumbar
> Setelah gempa (2010) jumlah kamar hotel meningkat 2x lipat dibanding
> sebelumnya. Pariwisata di Mentawai berkembang sangat cepat terbukti dari
> sumbangan wisman mengunjungi Mentawai sebanyak 6000 wisman (Aus, US, Jepang, 
> Brazil dll)
> Daya tarik pariwisata di bidang seni budaya (terutama Bukittinggi) masih
> menjadi tujuan utama wisatawan ke Sumbar selain ke Mentawai.
> II.                 Potensi Eksternal dan Internal
> Kepariwisataan:
> a.    Potensi Internal
>                   Mencakup PHRI, ASITA, Pemda yang
> membahas masalah  fasilitas, kebijakan,
> b.   Potensi eksternal:
> 1.   MAPPAS
>                        Diharapkan Mappas mampu
> memberikan ide, saran, sosialisasi budaya ramah
>                        kepada wisatawan, dan
>  membangun jaringan.
> 2.   Badan Promosi Pariwisata Sumbar.
> Sedang dalam proses pembentukan
>  
> 3.   Kendala-kendala di lapangan:
> -          Keterbatasan cara pandang
> -          Pejabat yang sering ganti2 dan menyebabkan kebijakan
> tidak berjalan dengan baik dan kontinyu.
>  
> Budaya Sadar Wisata di Sumbar:
> Secara umum, budaya senyum, keramahan kepada wisatawan masih minim di
> tengah masyarakat. Yang perlu dilakukan oleh Mappas adalah menyosialisasikan
> “budaya baru” ini dengan bantuan ahli psikologi di tengah masyarakat.
>  
>  
> C.  Pembicara II Asnawi Bahar (Ketum ASITA)
>  
> Latar belakang kepariwisataan (Asnawi Bahar):
> -    Saat ini sebagai Ketum ASITA
>  
> Pokok-pokok pikiran:
>  
> 1.   Peluang  dan Ancaman Kepariwisataan Sumbar 
> -   Kekayaan  Bentang Alam
> -     LSM
> -Sarana dan prasarana
> -    Anggota ASITA
> -    kekayaan budaya yang unik dan beraneka ragam
>  
> 2.   Kelemahan Pariwisata Sumbar:
> Kelemahan dari sisi pengusaha pariwisata:
> - Tidak mau meningkatkan pelayanan
> - Lemahnya penataan tujuan pariwisata
> - Harga hotel di Padang masih mahal
> - Restoran: 
> untuk penyediaan makanan bagi wisman, hanya 2x bisa dimakan oleh turis.
> jadi perlu disediakan  lebih banyak restauran yang berselera internasional
> (fast food) diperbanyak.
> -Kurangnya Keramah-tamahan
>  
> Kelemahan dari sisi Pemda 
> -          Belum menempatkan orang yang tepat di pos2 pariwisata
> -          Pemda belum bersedia menerima alumni kepariwisataan
> sebagai pegawai negeri.
> -          Anggaran promosi yang sedikit 
>  
>  
> 3.   Usulan: 
> -          Anggaran pemda tkt II digabungkan agar maksimal
> hasilnya.
> -          Bandara BIM sudah tidak memadai agar diperluas
> -          Menjual paket2 pariwisata yang lebih menarik  seperti
> Wisata Sejarah yang dimiliki oleh Sumbar antara lain Perang Paderi (35
> thn) masih kaya dengan situs2nya, PDRI, PRRI.
>  
> Target Utama ASITA:
> -          Membebaskan Visa masuk ke Indonesia. 
> -          Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
> -          Meningkatkan jumlah Hotel  (terutama di Sumbar)
> -          Mengajak kementerian mengadakan seminar, pertemuan di
> Sumbar
> -          Memasukan Sumbar dan Bengkulu dalam pengembangan
> pelabuhan, jalan, dan Sumatra Highway di wilayah Sumatra bagian Barat.
>   
> D.   Pembicara III (Azmi Dt. Bagindo) 
>  
> Latar belakang (Azmi Dt. Bagindo)
> -Sekretaris LKAM Jakarta
>  
> Pokok-pokok pikiran:
> -          Salah satu daya tarik wisatawan Minangkabau (MK)
>  adalah adatnya. 
> -          Kenyataan sekarang di MK, adat istiadat di MK tidak
> sesuai dengan yang dibicarakan dalam buku teks dan  kabar berita. Sudah
> banyak yang berubah di realitas sosial.
> -          Lamak diawak katuju di urang” juga sudah hilang
> dalam maysarakat.
>  
> Usulan
> Pendekatan2 adat bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan wisata di Sumbar
> seperti:
> -          pepatah: “muluik manih kucindan murai” dihidupkan
> kembali di tengah masyarakat  karena sudah hilang di tengah masyarakat.
> -          Sandi ratak,….(pepatah tentang rumah gadang)
> -          tetap mempertahankan nilai2 budaya local
> -          Adagium adat  “muluik manih kucindan murah” 
> dapat disosialisasikan kembali dalam mengembangkan pariwisata.
> -      Membuat Nagari percontohan pengembangan pariwisata di Kurai
> (Bukittinggi)
>  
>  
> E.     Pembicara IV: Fadli Zon
>  
> Latar belakang Kepariwisataan (Fadlizon)
> -Pemilik Rumah Budaya Fadlizon – Aie Angek Padang Panjang
> -Kolektor dan Kurator Benda Seni, Lukisan, Keris dan Benda Sejarah lainnya
> -Pemilik Fadlizon Library di Jakarta 
>  
> Pokok-pokok pikiran:
> 1.      Perbandingan kekayaan Objek Wisata di Luar Negeri (LN) dan
> Minangkabau (MK)
> -          Kekayaan Objek wisata utma di LN adalah Museum dan
>  Objek wisata Artifisal 
> -          Kekayaan objek wisata di MK seperti Kekayaan alam yang
> alami, Situs sejarah yang masih belum tergali, Lembaga pendidikan zaman
> awal pergerakan seperti Parabek, Diniyah Putri dsb.
>  
> 2.      Kelemahan MK:
> -          Tidak banyak  (sumber tertulis) yang ilmiah
>  mengenai kebudayaan MK.
> -          Minimnya informasi tertulis tentang MK
> -          Yang diperlukan oleh orang MK sekarang adalah The
> Culture of Story
> -          Peninggalan2 mengenai situs2 di MK juga minim
> informasi tertulis.
> -          Tidak ada sejarawan yang mengerti keris MK
> -          Pengetahuan kebudayaan di MK banyak tersimpan dalam
> ingatan (memory kolektif) dan diwariskan secara lisan. 
>  
> 3.      Kondisi dan Harapan 
> -          Antara Maninjau dan Bedugul: Maninjau sama hebatnya
> dengan  Bedugul untuk dikembangkan. 
> -          Museum Buya Hamka di Maninjau juga harus dikembangkan
> lagi.
> -          Taman Bacaan Nur Sutan Iskandar juga memprihatinkan
> -          Bukit Sidowali di Tanah Datar juga masih tertinggal
> dan lokasi ini  memiliki panorama 360 % yang hebat.
> -          Museum Adityawarman tidak mendapat sentuhan teknologi
> -          Wisata kuliner di Sumbar juga perlu dikapitalisasi
> lagi.
> -          Alek-alek nagari tidak menjadi objek wisata yang lebih
> luas (minim informasi).
>              seperti: Adu kabau, tabuik, pacu kudo, saluang,
> silek tuo
>  
>  
> Semua aktivitas tersebut dapat diprogram sebagai kegiatan harian (dalam
> rangka pariwisata) di Sumbar dengan kordinasi antar pelaku wisata sesumbar.
> Sebagaimana pertunjukan barong di Bali yang dapat dilihat di Bedugul.
>  
> Usulan:
> -          Promosi dalam bentuk brosur media dsbnya
> -          Objek wisata dibuat sebagai paket2 wisata
> -          Membuat objek wisata seperti Jack The Raper.
> -          Membuat buku sebanyak2nya mengenai MK
> -          Cerita2 mengenai kebudayaan (Culture of Story) 
> -          Keramahtamahan
> -          etos kerja 
> -          membawa urang rantau untuk peduli dan investasi di MK.
>  
> Dari Paparan yang disampaikan oleh empat pembicara diatas bertemu pada
> satu Kata yaitu: KERAMAHTAMAHAN atau BUDAYA SENYUM atau MULUIK MANIH KUCINDAN
> MURAH, yang perlu ditingkatkan oleh stkaholder Pariwisata Sumbar
>  
>  
> DISKUSI 
> Penanya
>  I: Aslim Nurhasan
> II. Ulfa
> III. Herman Tanjung
> IV. Ali Umar
>  
>  
> Penanya I (Aslim Nurhasan)
> Saran:
> -          Membuat sesuatu yang lebih ril di ranah.
> -          Mappas bekerjasama di Rumah Budaya dimulai dengan alek
> nagari di RB
>  
> Penanya II  (Ulfa)
> Konsep kampung MDGS dan kampung Budaya.
> -          Menggalakkan kampung rending
> -          2012 Sumbar diusulkan memiliki ikon sebagai kampung
> talempong bambu.
>  
>  
> Penanya III (Herman Tanjung)
> -          Bekerja di anjungan Sumbar di bawah dinas pariwisata
> Sumbar 
> -          Memiliki komunitas: Jelajah Sepeda Sumbar: dari
> Jembatan Siti Nurbaya dan Aie Manih.
> -          Tgl 25 Desember  Anjungan Sumbar akan mengadakan
> festival masakan MK menu utama Rendang.
> -          Mengajak Mappas kerjasama menyelenggarakan festival
> randang
> -          Mappas hendaknya mitra pemerintah dalam memajukan
> parisawata
>  
> Penanya IV (Ali Umar)
> -          Seniman perlu diberi ruang yang lebih untuk memajukan
> dunia parisata di Sumbar
> -          Pariwisata Sumbar sebaiknya merujuk ke Jogya tentang
> pengelolaan kepariwisataan 
> -          Tolong diperhatikan data sensus di Sumbar (kurang
> valid). Bagaimana caranya mengajak kembali orang Minang di rantau untuk 
> kembali
> menetap di ranah.
> -          Seniman asal MK tolong difasilitasi untuk kembali ke
> MK.
>  
>  
> Jawaban Aim :
> -          Setuju dengan usul penanya I. Mappas sdh dapat
> melakukan kegiatan riil di lapangan. Setiap anggota Mappas adalah markerter
> pariwisata Sumbar.
> -          Mappas bersiap-siap menjadi perpanjangan tangan
> pariwisata Sumbar.
> -          Tour De Singkarak jangan sampai lepas.
>  
>  
> Jawaban Asnawi:
> -          Mappas dapat membuat gerakan kepariwisataan secara
> terus-menerus.
> -          Jaringan kekuatan perantau menjadi ujung tombak dalam
> memajukan Pariwisata.
> -          Mappas harus dapat mengubah persepsi berinvestasi para
> perantau di ranah.
> -          Mappas harus menjalin komunikasi yang lebih luas dgn
> berbagai kalangan.
> -          Gerakan Minang Food seharusnya menjadi milik
> masyarakat luas. Sasaran pasar hendaknya orang di luar MK.
> -          Membuat kegiatan2 yang lebih luas daya jangkau
> penikmatnya.
>  
> Jawaban Datuk Azmi 
> -          Jangan melupakan nilai adat. 
> -          TMII dapat dijadikan sumber pengetahui mengenai adat
> MK. Dulu anjungan TMII memiliki petugas yanng mampu menjelaskan tatacara
> adat di MK. Sekarang sudah hilang peugas tersebut,sebaiknya dihidupkan
> kembali.Sudah banyak yang tidak mampu menjelaskan filosofi adat dan budaya di 
> MK
> seperti filosofi ukiran, pakaian, (baju adat Datuk tidak bersaku kiri kanan
> bermakna tidak ada KKN dsbnya). 
>  
> Jawaban Fadli Zon IV:
> -          Rumah Budaya (RB) sudah mulai mengadakan  kegiatan
> seni budaya  6x. 
> -          RB secara berkala asudah mulai membawa wartawan
> Ibukota ke Aie Angek Pdg Pjng.
> -          RB juga sudah membawa wartawan dari Malaysia. 
> -          RB akan mengadakan Aie Angek Writers Festival. 
> -          Harus ada publikasi mengenai MK secara terus-menerus,
> baik dalam bentuk liputan maupun dalam bentuk buku.
> -          Website pariwisata MK juga masih kurang
> -          Pemda Sawah Lunto merupakan pemda yang memiliki visi
> kebudayaan dan kepariwisataan yang paling progresif di Sumbar. 
> -          Rumah Tan Malaka masih terbengkalai di Suliki,
> sebaiknya diperbaiki untuk menjaring wisatawan demikian juga dengan rumah Buya
> Hamka di Maninjau sudah harus diperbaiki.
>  
> Kesimpulan Moderator:
> -          Kita punya potensi
> -          Lembaga dan strategi belum bergerak secara kuat 
> -          Laku yang perlu diperbanyak bukan bicara (NATO).
> -          Buatlah  Calender of events dan libatkan ninik mamak.
>  
>  
>  
>  
> PANITIA MUKERNAS MAPPAS
> JAKARTA 29 OKTOBER 2011
> 

-- 
NEU: FreePhone - 0ct/min Handyspartarif mit Geld-zurück-Garantie!               
Jetzt informieren: http://www.gmx.net/de/go/freephone

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke