FPI Riau Muhibah kE MMI Bukittinggi 
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Riau, ZulHuzni
Domo Datuak Bagindo Sati, bersama sejumlah rombongan melakukan muhibah atau
kunjungan ke Markaz Lajnah Pimpinan Daerah (LPD) Majelis Mujahidin Indonesia
(MMI) Bukittinggi, Minggu (15/1). Kunjungan yang dilakukan FPI Provinsi Riau ke
Markaz MMI Bukittinggi, selain untuk bersilaturahim sesama saudara kandung  
yang fokus dalam penegakan amar makruf nahi
mungkar di Indonesia, FPI Provinsi Riau juga membawa mandat Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) FPI, untuk pembentukan cabang FPI Provinsi Sumbar yang direncanakan
berpusat di kota Jam Gadang itu. Dalam mandat FPI Provinsi Sumbar tersebut,
jabatan ketua atau amir, diamanahkan kepada Abu Ja’far yang saat ini menjabat
ketua bidang di salah satu departeman dalam MMI Kota Bukittinggi. Kedatangan 
Ketua FPI
Provinsi Riau dan rombongan disambut
hangat Ketua MMI Bukittinggi Abu Zaki dan Abu Umar
selaku komandan laskar MMI Bukittinggi serta puluhan anggota MMI lainnya di
Markaz MMI di jalan Perintis Kemerdekaan. Dalam pidatonya, Ketua FPI Provinsi
Riau Zul Huzni Domo Datuak Bagindo Sati mengatakan, dalam penegakan amar makruf
nahi mungkar, organisasi FPI bukanlah organisasi beraliran keras seperti yang
sering ditayangkan media massa. Karena setiap aksi yang dilakukan FPI ke
lapangan dalam memberantas maksiat selalu melalui empat prosedur hukum.
Pertama, seluruh tindakan yang dilakukan harus ada surat masuk atau laporan 
masyarakat secara
tertulis ke FPI untuk menumpas sebuah kemaksiatan yang meresahkan umat. Kedua,
setelah surat masyarakat diterima, FPI melaporkan hal itu
kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini pemerintah
dan polisi. Ketiga, surat yang sama juga dilayangkan kepada pengusaha
atau aparat yang membeking kemaksiatan dimaksud.
Keempat, jika tiga prosedur diatas tak diindahkan, maka FPI langsung turun ke
lapangan untuk menumpasnya sendiri serta dengan cara FPI sendiri. “Jadi, selama
ini media hanya memberitakan aksi kekerasan
FPI saja. Tapi prosedur yang telah kami lalui tak
pernah di publikasikan. Sehingga ada segolongan orang yang menganggap kami  
brutal.
Padahal tidak sama sekali. Apa yang kami lakukan adalah
perintah Allah dalam menegakan amar ma’ruf nahi mungkar dan permintaan
masyarakat yang resah dengan kemaksiatan disekeliling mereka,” tegas Zul Huzni
menjelaskan sekelumit tentang perjuangan FPI selama ini. Ketua MMI Bukittinggi
Abu Zaki didampingi komandan laskarnya Abu Umar mengatakan, apa
yang dilakukan FPI sama persis dengan apa yang
dilakukan MMI dalam penegakan syariat. Tapi bendera dan nama organisasi
saja yang berbeda. Abu Zaki menceritakan, baru-baru ini
atas laporan dan permintaan masyarakat, MMI bersama MUI Bukittinggi
melakukan aksi damai dan tausyiah ke bar hotel Pusako
yang di dalamnya diduga sarat dengan aksi maksiat. “Kota Bukittinggi ini adalah 
kota wisata. Dan tidak bisa tidak, aksi maksiat terselubung banyak terjadi di
Bukittinggi.Maka kami bertindak sesuai
dengan permintaan masyarakat,” katanya. [mor]

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke