Sanak Ridha, alhamdlillah, batua bagarah ado batasnyo,jaan dek garah awak urang langsung sakik, awak ko rami, ado nan jantungan, ado nan ndak teliti mamabco langsuang takajuik d telpon sana síni yg merupkan mubazir dan buang waktu d pitih dg sio sio
Awak tami baragam tingkek kehati hatian d emosi awak Salam Elthaf On 1/22/12, Ahmad Ridha <ahmad.ri...@gmail.com> wrote: > Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika kurang berkenan. > Wassalaam. > > ----- > http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/bercanda-ada-batasnya.html > > June 5, 2008 > > Bercanda Ada Batasnya > Penulis: Ummu ‘Aisyah > > Saudariku muslimah, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka > bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita > memang membutuhkan suasana rileks dan santai untuk mengendorkan urat > syaraf, menghilangkan rasa pegal dan capek sehabis bekerja. Diharapkan > setelah itu badan kembali segar, mental stabil, semangat bekerja tumbuh > kembali, sehingga produktifitas semakin meningkat. Hal ini tidak dilarang > selama tidak berlebihan. > > *Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun Bercanda* > > Beliau *shallallahu ‘alaihi wa sallam* sering mengajak istri dan para > sahabatnya bercanda dan bersenda gurau untuk mengambil hati serta membuat > mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada batasnya. > Bila tertawa, beliau tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu > pula dalam bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar. Sebagaimana > yang diriwayatkan dalam beberapa hadits yang menceritakan seputar > bercandanya Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam*. Seperti hadits dari > ‘Aisyah *radhiyallahu ‘anha*, *“Aku belum pernah melihat Rasullullah > shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan > amandelnya, namun beliau hanya tersenyum.”* (HR. Bukhari dan Muslim) > > Abu Hurairah *radhiyallahu ‘anhu* pun menceritakan, para sahabat bertanya > kepada Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam*, *“Wahai, Rasullullah! > Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?”* Maka Rasulullah > shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, *“Betul, hanya saja > aku selalu berkata benar.”* (HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih) > > Adapun contoh bercandanya Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* adalah > ketika beliau *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bercanda dengan salah satu > dari kedua cucunya yaitu Al-Hasan bin Ali *radhiyallahu ‘anhu*. Abu > Hurairah *radhiyallahu ‘anhu* menceritakan, *“Rasulullah shallallahu > ‘alaihi wa sallam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin > Ali radhiyallahu ‘anhu. Ia pun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera > menghambur menuju beliau dengan riang gembira.”* (Lihat *Silsilah Ahadits > Shahihah*, no hadits 70) > > *Adab Bercanda Sesuai Syariat* > > Poin di atas cukup mewakili arti bercanda yang dibolehkan dalam syariat. > Selain itu, hal penting yang harus kita perhatikan dalam bercanda adalah: > > 1. Meluruskan tujuan yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa > bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang dibolehkan. > Sehingga kita bisa memperoleh semangat baru dalam melakukan hal-hal yang > bermanfaat. > > 2. Jangan melewati batas. Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda > hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan > wibawa seseorang. > > 3. Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada > orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak > suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. > Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda. > > 4. Jangan bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis > penguasa, majelis ilmu, majelis hakim (pengadilan-ed), ketika memberikan > persaksian dan lain sebagainya. > > 5. Hindari perkara yang dilarang Allah Azza Wa Jalla saat bercanda. > > - Menakut-nakuti seorang muslim dalam bercanda. Rasullullah > *shallallahu’alaihi > wa sallam* bersabda, *“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang > milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh.”* (HR. Abu Dawud > dan Tirmidzi) > > Rasullullah *shallallahu’alaihi wa sallam* juga bersabda: *“Tidak halal > bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain.”* (HR. Abu Dawud) > > - Berdusta saat bercanda. Rasullullah *shallallahu ‘alaihi wa > sallam*bersabda, > *“Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang > meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di > bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang > bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seseorang yang memperbaiki > akhlaknya.”* (HR. Abu Dawud). Rasullullah pun telah memberi ancaman > terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda > beliau *shallallahu ‘alaihi wa sallam*, *“Celakalah seseorang yang > berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah > ia.”*(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi) > > - Melecehkan sekelompok orang tertentu. Misalnya bercanda dengan melecehkan > penduduk daerah tertentu, atau profesi tertentu, bahasa tertentu dan lain > sebagainya, yang perbuatan ini sangat dilarang. > > - Canda yang berisi tuduhan dan fitnah terhadap orang lain. Sebagian orang > bercanda dengan temannya lalu mencela, memfitnahnya, atau menyifatinya > dengan perbuatan yang keji untuk membuat orang lain tertawa. > > 6. Hindari bercanda dengan aksi atau kata-kata yang buruk. Allah telah > berfirman, yang artinya, *“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah > mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan > itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah > musuh yang nyata bagi kalian.”* (QS. Al-Isra’: 53) > > 7. Tidak banyak tertawa. Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* telah > mengingatkan agar tidak banyak tertawa, *“Janganlah kalian banyak tertawa. > Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati.”* (HR. Ibnu Majah) > > 8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya. > > 9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda. Umpamanya celotehan > dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat > Al-Qur’an dan syair-syiarnya, *wal iyadzubillah!* Sungguh perbuatan itu > bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran. > > Demikianlah mengenai batasan-batasan dalam bercanda yang diperbolehkan > dalam syariat. Semoga setiap kata, perbuatan, tingkah laku dan akhlak kita > mendapatkan ridlo dari Allah, pun dalam masalah bercanda. Kita senantiasa > memohon taufik dari Allah agar termasuk ke dalam golongan orang-orang yang > wajahnya tidak dipalingkan saat di kubur nanti karena mengikuti sunnah > Nabi-Nya. *Wallahul musta’an.* > > *** > > Diringkas dari: majalah *As-Sunnah* edisi 09/tahun XI/ 1428 H/2007 M. > Artikel www.muslimah.or.id > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- Sent from my mobile device -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/