________________________________
Dari: "hyvn...@yahoo.com" <hyvn...@yahoo.com>
Kepada: milis rang minang <rantaunet@googlegroups.com> 
Dikirim: Rabu, 25 Januari 2012 14:59
Judul: Re: [R@ntau-Net] "Gajah Maharam" ka Punah

Mak Angah nan ambo hormati,

Ambo cerita sedikit seputar bagian bab rumah gadang katirisan dalam buku 
Padusi. 
Semula ambo ambil judul Robohnya Rumah Gadang,
Seorang pelastari adat di Kotogadang protes tidak setuju dengan istilah itu. 
Dikatakannya jika rumah gadang katirisan iya.. Karena harato pusako nan ka jadi 
kacio bagi ketahanan sistem kekerabatan Minang berangsur habis. 

Jadi jiko tajadi runtuahhnya rumah gadang untuk 30 tahun yad, memang 
menyedihkan rasanya.
Gejala kearah ini mulai tampak. Salah satu pengurus BK di Ranah Minang bekato  
saat menyerahkan buku  Padusi,
" evy indak ado kini lai sistem kekerabatan yang dibanggakan itu...
Jujur ambo iyo taparangah. Sedih,..Apa iya begitu ? Karena saat itu, ambo 
takana dengan alm ibunda dan paman2 yang sudah mendahului kami. Dari praktik, 
kehidupan para alm/almh  itulah ambo belajar adat dan budaya.

Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalam,


Evy 



Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "sjamsir_sjarif" <hamboc...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 Jan 2012 13:32:01 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] "Gajah Maharam" ka Punah

Gajah Sumatera, nan salah satunyo diungkapkan sabagai salah satu lambang Rmah 
Gadang, "Gajah Maharam" -- kini lah ka Punah.

Apokoh iku ka manadi salah satu ciri atau tgando-dando pulo dalam Sejarah nanti 
"Runtuahnyo Rumah Gadang"?

http://www.suarapembaruan.com/nasional/30-tahun-lagi-gajah-sumatera-punah/16424

http://visit-indonesia88.blogspot.com/2008/08/rumah-gadang-minangkabau.html

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
January 25r, 2012


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Seiring dengan bergulirnya zaman, rumah gadang terus menerus menjadi 'sasaran' 
revolusi agama dan politik: dibakari oleh para pengikut Tuanku Nan Renceh dan 
Tuanku Pasaman, direcoki oleh Belanda (walau tujuannya untuk hal yang positif, 
antara lain melarang orang bikin tungku dalam rumah gadang), 'digoyang' 
'sendi2ya' oleh ideologi modern Barat, diluluhlantakkan oleh granat2 anak buah 
Ahmad Yani di zaman PRRI (seperti antara lain diceritakan oleh Mak Ngah), 
''digoyang' dan sekarang......'dihoyak' oleh 'gampo globalisasi'. Adakah rumah 
gadang akan tetap dapat terus bertahan? Entahlah......rabab-lah yg akan 
menyampaikan.
 
Taragak mangalai di runang tengah rumah gadang, tak peduli apakah 'surambi 
papek' atau 'gajah maharam', sambil mendengarkan bunyi saluang, bansi atau 
genggong.
 
Suryadi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke