Hampir dapat dipastikan bahwa semua dari kita pasti memiliki keinginan untuk berhasil dan sukses. Sukses dalam meraih prestasi di dunia pendidikan, pergaulan, pekerjaan, bisnis, dan keluarga. Meraih sukses memang tidak mudah, tapi semua orang punya kesempatan untuk meraih sukses asalkan mereka mampu membuang sifat putus asa yang terdapat dalam diri mereka sendiri.
Kita sebagai manusia ketika menjalani hidup pasti tidak lepas dari dihadapkan pada persoalan-persoalan-persoalan yang sulit. Bahkan ada beberapa diantara persoalan tersebut yang membuat kita hampir putus asa. orang yang pesimis dan putus asa adalah orang yang saat saat ditimpa kemalangan ia tidak mampu lagi berpikir positif tentang diri dan dunia di sekitarnya. Putus asa akan menghampiri kita saat kita menempuh perjalanan yang panjang atau mendapatkan kegagalan dari perjalanan-perjalan yang kita tempuh kita dalam hidup seharusnya mencoba bersikap untuk lebih pantang menyerah dalam menghadapi masa-masa sulit atau saat kita gagal. Salah hal yang dapat kita tempuh adalah menanamkan dalam pikiran kita bahwa masa-masa sulit atau kegagalan yang mesti kita hadapi dalam kehidupan ini tidak akan berlangsung selamanya, melainkan hanya sementara saja. Dengan demikian, kita akan dapat melihat sisi terang dari kehidupan ini, dan akan bisa bangkit dan terus meneruskan hidup dengan baik. Gagal lagi, lagi, dan gagal. Hal seperti ini pun akan memungkinkan kita putus asa. Anda telah mencoba, Anda telah bersabar, dan Anda telah berusaha, namun kegagalan dan kegagalan yang menemui Anda. Keadaan seperti ini bisa diibaratkan seperti sesorang yang sedang mencari suatu tempat tetapi tidak mengetahui harus lewat mana. Tetap tak ada alasan bagi kita untuk berputus-asa.Belum berhasil merubah bongkahan es potensi itu, agar ia menjelma jadi gelombang dahsyat yang mengarusi peradaban lain. Namun ingat, kita belum kalah dan tak boleh kalah. Tak pernah pula kita kenal yang namanya putus-asa karena pernah gagal. Bagi kita kegagalan hanyalah semacam pemantik untuk meledakkan seluruh potensi baru yang terpendam dalam diri kita. Pernah dengar pepatah arab "lau laa al-masyaqqoh, la saada an-naasu kulluhu". Seandainya tidak ada kesulitan, maka seluruh manusia tentunya akan menjadi mulia. Sebuah pepatah yang menjelaskan bahwa derajat seorang manusia akan ditentukan sejauh mana mereka mampu mengambil kearifan-kearifan baru setelah melewati berbagai rintangan dan kegagalan. Kearifan yang tercipta ketika manusia tampil sebagai wujud paling anggun dari peserta kehidupan yang sadar. Banyak dari kita yang kehidupannya tidak berubah karena mereka tidak mau belajar untuk memperbaiki diri dari kegagalan kegalan yang kita dapatkan, dan kita lebih sering untuk memilih putus asa. hidup adalah sebuah perjuangan kawan, jangan mudah lelah dan berputus asa, kegagalan adalah suatu kewajaran, bila lelah jangan kita memutuskan untuk berhenti, tetapi beristirahat sejenak untuk segera bangkit. Yakinlah diri anda mampu untuk berhasil. Jangan pernah sekalipun anda berputus asa, karena ketika manusia sudah berputus asa, maka sudah matilah sebagian dirinya. ayo sahabat, kalau anda butuh tangan untuk pertolongan saya siap untuk membantu dengan kemampuan yang saya miliki, mari kita berjuang bersama untuk sukses diri kita. Depok, 4 juli 2008 -- Best Regard Erwin Arianto,SE エルイン アリアント (内部監査事務局) ------------------------------------- SINCERITY, SPEED, INOVATION & INDEPENDENCY [Non-text portions of this message have been removed]