Solidaritas Buta, Apa Gunanya?


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com


Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan 
sebagai Bani Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani 
Adam (Q/17:70). Manusia diciptakan Tuhan dengan  identitas yang 
berbeda-beda agar mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat 
antara yang satu dengan yang lain (Q/49:13). Tiap-tiap ummat diberi 
aturan dan jalan (yang berbeda), padahal sean¬dainya Tuhan mau, 
seluruh manusia bisa disatukan dalam kesatuan ummat. Tuhan 
menciptakan perbe¬daan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara 
sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (Q/5;48). Oleh 
karena itu sebagaimana dikatakan oleh Rasul, agar seluruh manusia itu 
menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu `ibadallahi 
ikhwana. (Hadis Bukhari).

Dalam bahasa Arab, ada kalimat ukhuwwah (per¬saudaraan), ikhwah 
(saudara seketurunan) dan ikhwan (saudara tidak seketurunan).  Dalam 
al Qur'an  kata akhu (saudara) digunakan untuk menyebut saudara 
kandung atau seketurunan (Q/4:23), saudara sebangsa (Q/7:65),  
saudara semasyarakat walau berselisih faham (Q/38;23) dan saudara 
seiman (Q/49;10). Al Qur'an bukan hanya menyebut persaudaraan 
kema¬nusiaan (ukhuwwah insaniyyah), tetapi bahkan me¬nyebut binatang 
dan burung sebagai ummat seperti ummat manusia (Q/6;38) sebagai 
saudara semakhluk (ukhuwwah makhluqiyyah). Istilah ukhuwwah 
Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan  antara orang-orang Islam, 
tetapi persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau 
persaudaraan yang bersifat Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah 
Islamiyyah bukan hanya menyangkut sesama orang Islam tetapi juga 
menyangkut persaudaraan dengan non muslim, bahkan dengan makhluk yang 
lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak boleh membebani kudanya 
dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini termasuk 
dalam ajaran ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul 
dengan hewan kuda yang dimilikinya.

Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Al Qur'an (dan 
Hadis) sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwwah; yaitu;

1. Ukhuwwah `ubudiyyah; persaudaraan karena sama-sama  makhluk yang 
tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwwah insaniyyah atau basyariyyah, persau¬daraan karena sama-
sama sebagai manusia secara keseluruhan.

3. Ukhuwwah wathaniyyah wa an nasab. Persaudaraan karena keterikatan 
keturunan dan kebangsaan.

4. Ukhuwwah diniyyah, persaudaraan karena seagama.
Bagaimana  ukhuwwah berlangsung, tak lepas dari faktor penunjang. 
Faktor penunjang yang signifi¬kan membentuk persaudaraan adalah 
persamaan. Semakin banyak persamaannya, baik persamaan rasa maupun 
persamaan cita-cita maka semakin kokoh ukhuwwahnya. Ukhuwwah biasanya 
melahirkan aksi solidaritas. Contohnya, di antara kelompok masyarakat 
yang sedang berselisih, segera terjalin persaudaraan ketika semuanya 
menjadi korban banjir, karena banjir menyatukan  perasaan, yakni sama-
sama merasa menderita.Kesamaan perasaan itu kemudian memunculkan 
kesadaran untuk saling membantu.

Petunjuk Al Qur'an Tentang Ukhuwwah
1. Tetaplah berkompetisi secara sehat dalam mela¬kukan kebajikan, 
meski mereka berbeda-beda agama, ideologi, status; fastabiqul khairat 
(Q/5;48). Jangan berfikir menjadikan manusia dalam keseragaman, 
memaksa orang lain untuk ber¬pendirian seperti kita misalnya, karena 
Tuhan menciptakan perbedaan itu sebagai rahmat, untuk menguji mereka 
siapa diantara mereka yang mmberikan kontribusi terbesar dalam 
kebajikan.

2. Memelihara amanah ( tanggung jawab) sebagai khalifah Allah di 
bumi, di mana manusia dibebani keharusan menegakkan kebenaran dan 
keadilan (Q/38;26), serta memelihara keseimbangan ling¬kungan alam 
(Q/30:41).

3. Kuat pendirian tetapi menghargai pendirian orang lain. Lakum 
dinukum waliya din (Q/112;4), tidak perlu bertengkar dengan asumsi 
bahwa kebenaran akan terbuka nanti di hadapan Tuhan (Q/42:15).

4. Meski berbeda ideologi dan pandangan, tetapi harus berusaha 
mencari titik temu, kalimatin sawa, tidak bermusuhan, seraya  
mengakui eksistensi masing-masing (Q;3;64).

5. Tidak mengapa bekerjasama dengan pihak yang berbeda pendirian, 
dalam hal kemaslahatan umum, atas dasar saling menghargai eksistensi, 
berkeadilan dan tidak saling menimbulkan kerugian (Q/60;8). Dalam hal 
kebutuhan pokok, (mengatasi kelaparan, bencana alam, wabah penyakit 
dsb) solidaritas sosial dilaksanakan tanpa memandang agama, etnik 
atau identitas lainya (Q/2:272).

6. Tidak memandang rendah (mengolok-olok) kelompok lain, tidak pula 
meledek atau membenci mereka (Q/49:11). 

7. Jika ada perselisihan diantara kaum beriman, maka islahnya 
haruslah merujuk kepada petunjuk Al Qur'an dan Sunnah Nabi (Q/4;59)
Al Qur'an menyebut bahwa sanya pada hakekat¬nya orang mu'min itu 
bersaudara (seperti saudara sekandung), innamal mu'minuna ikhwah 
(Q/49;10). Hadis Nabi bahkan memisalkan hubungan antara mukmin itu 
bagaikan hubungan anggauta badan dalam satu tubuh dimana jika ada 
satu anggauta badan menderita sakit, maka seluruh anggauta badan 
lainnya solider ikut merasakan sakitnya dengan gejala demam dan tidak 
bisa tidur. Nabi juga mengingatkan bahwa  hendaknya diantara sesama 
manusia tidak mengem¬bangkan fikiran negatif (buruk sangka), tidak 
mencari-cari kesalahan orang lain, tidak saling mendengki, tidak 
saling membenci, tidak saling membelakangi, tetapi kembangkanlah 
persaudaraan. (H R Abu Hurairah)

Meski demikian, persaudaraan dan solidaritasnya harus berpijak kepada 
kebenaran, bukan mentang-mentang saudara lalu buta terhadap masalah. 
Al Qur'an mengingatkan kepada orang mu'min; agar tidak tergoda untuk 
melakukan perbuatan melampaui batas ketika orang lain melakukan hal 
yang sama kepada mereka. Sesama mukmin diperintakan untuk bekerjasama 
dalam hal kebajikan dan taqwa dan dilarang bekerjasama dalam membela 
perbuatan dosa dan permusuhan, Ta`awanu `alal birri wat taqwa wala 
ta`awanu `alal itsmi wal `udwan. (Q/5;2).


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com



Salam Cinta,
agussyafii

Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com






Kirim email ke