Mempersiapkan Diri

Tiada kata tuk menjawabnya saat perintah tuk segera pulang memanggilnya.
Tiada kuasa menolaknya saat lambaian mengajak tuk ikut bersamanya.
Tapi,
sahabatku tahu apa yang harus ia lakukan saat itu terjadi padanya.

Hari
jumat seperti hari hari yang lalu aku dan suami bersilaturahmi ke rumah
sahabat tercinta.Aku melihat sahabatku tertidur di sofa.
Nyenyak sekali ia sampai tidak menyadari akan kehadiran kami.
Setengah jam berlalu sahabatku terbangun.Matanya sendu menatap kami.
Tiba-tiba suaranya lemah menyapa,
"Kris kamu ajak Feni pulang,aku lagi ga mau ketemu.Bulan depan 
baru kesini lagi"ujarnya.
Aku dan suami kaget dengan ucapannya.Sahabatku tidak seperti 
biasanya.Dalam kebingungan kami pulang.
Di jalan aku melontarkan banyak pertanyaan ke suami.Ada apa? Mengapa?
Kenapa? Ada perasaan sedih, kecewa dengan semua itu. Tapi kembali lagi
ke diri kami.Mungkin punya banyak salah.Mungkin sering bikin
kecewa.Akhirnya kami bisa menerima.Toh bulan depan bisa ketemujuga.

Yah....
ternyata tanda yang sudah ia berikan tidak bisa kami tangkap dengan
baik.Dalam sebulan itu ternyata sahabatku telah melakukan banyak
hal.Rupanya ia sudah membekali diri tuk menghadap sang pencipta.
Ia
coba lepaskan ketergantungan teman teman  yang selalu datang padanya
tuk bertukar pikiran.Ia persiapkan tuk lima bulan kedepan gaji enam
belas
karyawannya.Ia beli seperangkat kursi baru tuk kantor. Di
catnya kantor yang merangkap tempat tinggal.Diberikannya seluruh
pakaiannya yang bagus dan mahal ke anak yatim.Disumbangnya panti asuhan di 
daerah kebayoran.
Disuruhnya karyawannya ke gereja di daerah kwitang tuk mengantarkan keramik 
yang telah dibelinya.
Ah,banyak
sekali bekal sahabatku itu.Bekal yang tidak semua orang bisa membawanya
ketika diajak pergi.Baiknya bekal itu sudah kita miliki. Sehingga tidak
ada ketakutan, tidak ada ketidak siapan bila kita dipanggil oleh Sang
Maha Pencipta.Tapi kapan hendaknya kita mempersiapkan bekal itu?
Sekarang! Saat raga masih kuat, saat jiwa masih bisa bertobat. Karna
kita ga tahu kapan kita diajak pergi olehNya.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke