Kenangan Singaraja

waktu yang menderak bertahun menjadi igauan suatu senja
malam menderai angin
                         menggugah tidur panjangku

kenangan terlukis di pintu air
dedaunan gugur
mataku yang berkunang menatap langit bergaris cakrawala
menggumam kata
"kotaku di pelupuk hati"

sepanjang jalan berliku penuh kabut menghadang
menghalau semak
bebukitan

seperti cakrawala yang menidurkan jemariku
dan menautkannya di sebuah serambi
rumah ibu-bapaku
tempat aku berpulang
menjejakkan langkah

membiarkan wajahku terusap
peluh ngilu dan jalanan berdebu yang meniup-niup
sembab ujung hatiku
suara sengau berdebam-debam
melukai tubuh
         kaki-tanganku lunglai
         suara ombak menderu
        menyentuh palka
        pelabuhan sunyi

"di sinilah aku menatap biji mataku yang merona tersentuh
malam-malam, cahaya bintang
air laut berbau garam
sepotong kerang yang luka tergores dan amis seekor ikan
menggelepar di pasir hitam"

kota tua yang mengeluh kesepian di antara hingar-bingar
kehidupan masa depan
sebuah kota terbalut impian
menjadi raja
menyentuh singgasana
duduk di atas garuda

"siapa junjunganmu ?"
matahari mimpi
sorak-sorai rakyat
berduka-cita
bersuka-cita

Singa Ambara Raja yang kau cari ?

sepanjang malam
sepanjang zaman

                     waktu masih terus mengulur jejak



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke