RAMADAN
Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Banyak orang Islam yang menyambut kedatangan bulan Ramadan. Ini menunjukkan
bahwa di mata mereka bulan ini memang bulan istimewa. Mereka menyebutnya
Bulan Suci. Meski demikian, tidak semua orang yang menyambutnya dengan
'gairah' itu mempunyai pandangan yang sama terhadapnya.



Minimal saya sendiri memandang bulan suci Ramadan lebih sebagai salah satu
anugerah Allah. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hamba-hamba
Allah yang 'sibuk' di akhir zaman ini seandainya tidak dianugerahi Ramadan.
Satu bulan istimewa di antara 12 bulan yang nyaris didominasi kerutinan yang
monoton dalam kehidupan kita.


Bila kita mau jujur kepada diri sendiri, maka sebenaranya dalam 11 bulan
yang lain, kita hampir tidak mempunyai waktu untuk berakrab-akrab dengan
diri kita sendiri dan Tuhan kita. Dalam 11 bulan umur kita itu, apa saja
kita lakukan kecuali bersendiri dengan agak khusus bersama diri sendiri dan
Tuhan. Kesibukan kita yang begitu dahsyat --yang menurut anggapan kebanyakan
kita-- bagi kepentingan pribadi kita, jarang kita konfirmasikan dengan diri
kita sendiri apakah memang demikian.


Alhamdulillah, dengan kemurahanNya, Allah menganugerahkan satu bulan khusus
yang lain dari pada yang lain. Satu bulan yang kondusif bagi berakrab-akrab
dengan diri kita sendiri dan melakukan pendekatan yang lebih intens
kepadaNya. Kita dapat melakukan evaluasi atas apa yang kita lakukan –secara
pribadi maupun sosial-- dalam 11 bulan yang lain dengan lebih cermat.


Sebagai umat beragama, kita misalnya, bisa mempertanyakan kepada diri kita
sendiri apakah sikap keberagamaan kita selama ini memang sudah sesuai dengan
yang seharusnya, seperti yang diajar-contohkan Nabi Muhammad SAW, sang
pembawa agama itu sendiri? Apakah semangat keberagamaan kita sudah mukhlis,
murni dilandasi keinginan mendapatkan rida Allah atau masih tercampur nafsu,
atau bahkan justru hanya murni didorong nafsu? Kalau murni ingin mendapat
rida Allah, apakah ini juga didukung pemahaman yang utuh terhadap apa saja
yang membuat Allah rida? Bagi yang merasa meneruskan risalah Rasulullah SAW,
apakah sudah benar-benar memahami risalah itu sendiri? Bila sudah, apakah
juga dalam melakukan hal itu juga menggunakan metodenya sehingga benar-benar
dapat merahmati alam semesta?


Dalam bulan istimewa ini, kita pun dapat merenungkan konsep dan pemahaman
kita sendiri tentang banyak hal yang selama ini sudah kita percaya dan
ikuti. Misalnya –dan khususnya-- konsep dan pemahaman kita tentang Allah
SWT; tentang Rasulullah SAW; tentang manusia; tentang ibadah; dan hal-hal
lain yang sangat menentukan perjalanan dan peruntungan hidup kita di dunia
ini dan terutama dalam kehidupan abadi di akherat.


Untuk mendapatkan rida Allah –atau dalam bahasa sehari-hari: untuk
menyenangkan Allah—tentu kita harus memahami dan mengenalNya. Paling tidak
mengetahui apa yang membuatNya rida dan yang tidak. Untuk mengetahui ini,
jalan kita hanya satu; yaitu dari utusanNya, Rasulullah SAW. Baik yang
berupa firmanNya di Quran maupun sabdanya. Marilah kita ambil contoh yang
kecil; dalam firmanNya di Al-Quran, Allah antara lain menyatakan bahwa Ia
sangat dekat dengan kita. Aqrabu min hablil wariid, lebih dekat katimbang
urat leher kita sendiri. Sementara RasulNya SAW mengajarkan kepada kita agar
kita tidak berteriak kepadaNya, karena kita tidak berhadapan dengan orang
tuli tapi dengan Yang Mahamendengar. Namun apa yang kita lakukan selama ini
untuk –katanya—mendapat rida Allah? Kita bukan hanya berteriak, tapi malah
menggunakan pengeras suara saat memanggil-manggilNya.


Allah berfirman RasulNya:"Qul in kuntum tuhibbuunaLlaha fattabi'uunii
yuhbibkumuLlah…" Katakanlah, "Jika kalian benar mencintai Allah, ikutilah
aku; maka Allah akan mencintai kalian. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa
Allah itu Maha Indah dan menyenangi keindahan; Maha Baik dan menyukai
kebaikan; Maha Lembut menyukai kelembutan. Dan Rasulullah SAW pun
mencontohkan keindahan, kebaikan, dan kelembutan. Bahkan menurut isteri
tercinta beliau sendiri, perilaku Rasulullah adalah Quran itu sendiri. Lalu
bagaimana dengan kita selama ini?


Dalam firmanNya, Allah menjelaskan bahwa kita –manusia—diciptakanNya dari
laki-laki dan perumpuan dan menjadikan kita bersuku-suku dan berbangsa untuk
saling mengenal, saling menghormati. Ditegaskan pula bahwa yang paling baik
di antara kita adalah yang paling takwa. Sementara menurut RasulNya SAW,
takwa ada di dalam dada.


Nah; marilah kita gunakan bulan suci yang istimewa ini untuk –di samping
berpuasa dan beribadah-- melakukan dialog dengan diri kita sendiri.
Menggeledah diri sendiri bagi peningkatan kualitasnya di bulan-bulan lainnya
mendatang. Dalam ukuran pendek, 24 jam itulah umur kita dan dalam ukuran
yang lebih panjang ya 12 bulan itulah. Sangat pendek.


"Wal 'ashri innal insaana lafii khusrin illalladziina aamanuu
wa'amilusshaalihaati watawaashau bilhaqqi watawaashau bishshabri." Demi
waktu asar (alangkah pendeknya asar!), sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian; kecuali mereka yang beriman, beramal shalih, serta saling
mewasiatkan kebenaran dan mewasiatkan kesabaran.

Selamat Berpuasa Ramadan!


Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

-----------------------------------------------***
Donasi Dana untuk Sarikata.com :

No Rek : 145-118-2990
Atas Nama : Yudhi Aprianto
BCA KCP : Gatot Subroto Jkt

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas donasi yang telah Anda 
berikan demi kelangsungan Sarikata.com di dunia maya ini.

-----------------------------------------------***
cara keluar dari milis ini :
kirim email kosong ke sarikata-unsubscr...@yahoogroups.com 
dan REPLY email konfirmasi dari yahoogroups.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/sarikata/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/sarikata/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:sarikata-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:sarikata-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    sarikata-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke