Salam @Imam Santai saja Mam, kalau nanti punya rejeki, kita sama-sama keluyuran ke Papua sekalian. Biar tambah mantap liat barang aneh-aneh, hehehehe.. Untuk record sebenarnya ada satu lagi, cuma masih perlu rekonfirmasi lagi. Kalau sudah ok mudah-mudahan bisa jadi tulisan..
@Panca Sebenarnya burung dan beberapa mamalia cukup akrab, tidak hanya sapi, kerbau, rusa juga. Dulu di Jawa juga biasa seperti itu. Mungkin karena burungnya yang banyak berkurang, atau trauma karena diuber-uber jadi jarang terlihat lagi. Di Jawa, kadang masih sering juga liat Jalak / Kerak Kerbau, nongkrong di punggung sapi memangsa kutu / lalat parasit.. @Dudi Betul sekali, saya sempat menginap di rumah Po Tobu (kepala adat) Moronene.. Disitu saya baca juga di buku tamu, ada nama Dudi Nandika dan Agustin.. hehehehe Kakatua Jambul, sebenarnya jadi target buruan juga, cuma sayang kemarin tidak berjumpa. Bukan sudah tidak ada, tapi sudah lewat musim buah / jagung jadinya tidak ketemu. Pada waktu / tahun-tahun sebelumnya masih bisa dijumpai dengan cukup lumayan kok. Teman-teman saya bilang, masih bisa melihat flock belasan individu Kakatua.. Kemarin sih acaranya tidak mengutamakan pengamatan burung, cuma sambil lalu jika ada waktu luang. Namanya juga nebeng jalan-jalan.. hehehehe BTW, yang masang poster Elang Jawa di rumah Po Tobu siapa ya? Dudi atau Kang Zaini YPAL? Rada unik juga sih, ada poster Elja di Sulawesi... KB --- On Wed, 8/26/09, dudi nandika <dodi_c...@yahoo.com> wrote: Dear Kang Bas, Saya Dudi, tahun 2005 yang lalu saya pernah berkunjung kesana, didalam list yang ditemukan kok ga ada kakatua kecil jambul kuning? dulu saya mencatat didaerah Hukaea-laea adalah salah satu penyebarannya yang masih mudah dijumpai. Kalo boleh tahu, apakah pengamatannya sampau daerah tobu (suku) Moronene (perkampungan hukaea laea)? atau memang saat ini sulit dijumpai lagi? __._,_.__ .