[assunnah] Mohon Bantuan Informasi
Assalaamu'alaykum warohmatullahi wabarakaatuhu, Adakah Ikhwah sekalian yang mengetahui tempat untuk therapy orang yang Depresi di daerah Yogyakarta? Kalau ada yang mengetahuinya mohon bantuan informasinya via Email Japri saja, terima kasih sebelumnya Wassalaamu'alaykum warohmatullahi wabarakaatuhu Yahoo! Groups Sponsor ~--> See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/0It09A/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah]>>Tanya : Possisi Berjamaah Berdua<
[EMAIL PROTECTED] Wed Jul 12, 2006 4:20 pm Tanya : possisi berjamaah berdua Afwan , khusus pembahasan mengenai posisi makmum yang sejajar dengan Imam ketika makmum cuman satu (Imam dan makmum cuman satu dan sesama laki laki), apa ada pembahasan lebih khusus?? soalnya dikalangan kaum muslimin beredar juga makmum agak mundur sedikit dari Imam. Jazakallahu Khoiron Assalaamu'alaykum, Berikut ana kirimkan postingan lama, Semoga bermanfaat Wassalaamu'alaykum DIMANAKAH TEMPAT BERDIRINYA MAKMUM APABILA SEORANG DIRI? Oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat sumber http://www.almanhaj.or.id Pertanyaan diatas perlu sekali kita jawab dengan jelas dan betul dengan mengambil keterangan dan contoh dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dimanakah sebenarnya tempat berdiri ma'mum apabila seorang atau sendiri.? Apakah dibelakang Imam atau seharusnya sejajar dengan Imam .? Dengan kita melakukan penyelidikan untuk mengetahui contoh yang pernah dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dapatlah nantinya kita beramal sesuai yang dikehendaki oleh agama kita. Maka dibawah ini saya akan turunkan dalil-dalil yang tegas dan terang yang menunjukan tempat berdiri ma'mum kalau seorang Dalil Pertama "Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri di sebelah kiri beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kepalaku dari belakangku, lalu ia tempatkan aku disebelah kanannya " [Shahih Riwayat Bukhari I/177] Dalil Kedua "Artinya : Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata ; "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri shalat, kemudian aku datang, lalu aku berdiri disebelah kirinya, maka beliau memegang tanganku, lantas ia memutarkan aku sehingga ia menempatkan aku sebelah kanannya. Kemudian datang Jabbar bin Shakr yang langsung ia berdiri di sebelah kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau memegang tangan kami dan beliau mendorong kami sehingga beliau mendirikan kami dibelakangnya". [Shahih Riwayat Muslim & Abu Dawud] Dua Dalil Di Atas Mengandung Hukum Sebagai Berikut : [1]. Apabila ma'mum seorang harus berdiri disebelah kanan Imam. [2]. Dan ma'mum yang seorang itu berdiri disebelah kanan harus sejajar dengan Imam bukan di belakangnya. Saya katakan demikian karena di dalam hadits Jabir bin Abdullah sewaktu datang Jabbar bin Shakhr lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkannya keduanya dibelakangnya. Ini menunjukan kedua sahabat itu tadinya berada disamping Nabi sejajar dengan beliau. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan mereka di belakangnya. Tidak akan dikatakan "Di belakang" kalau pada awalnya sahabat itu tidak berada sejajar dengan beliau. [3]. Apabila ma'mum dua orang atau lebih, maka harus berdiri dibelakang Imam. Dalil Ketiga "Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; "Aku pernah shalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Aisyah shalat bersama kami dibelakang kami, sedang aku (berada) di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku shalat bersamanya (berjama'ah)". [Shahih Riwayat Ahmad & Nasa'i]. Keterangan : [1]. Perkataan, "Aku sahalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, terjemahan dari kalimat "Shallaitu ila janbin nabiyi shallallahu 'alaihi wa sallam". [2]. "Janbun" menurut kamus-kamus bahasa Arab artinya : sisi, tepi, samping, sebelah, pihak, dekat. [3]. Jika dikatakan dalam bahasa Arab "Janban Li Janbin" maka artinya : Sebelah menyebelah, berdampingan, bahu-membahu. [4]. Dengan memperhatikan hadits di atas dan memahami dari segi bahasanya, maka dapatlah kita mengetahui bahwa Ibnu Abbas ketika shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berada di samping/sejajar dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. [5]. Hadits ini menunjukan bahwa perempuan tempatnya di belakang. Baik yang jadi ma'mum itu hanya seorang perempuan saja atau campur laki-laki dengan perempuan. Di dalam kitab Al-Muwattha karangan Imam Malik diterangkan bahwa Ibnu Mas'ud pernah shalat bersama Umar. Lalu Ibnu Mas'ud berdiri dekat di sebelah kanan Umar sejajar dengannya. Diriwayatkan bahwa Ibnu Juraij pernah bertanya kepada Atha' (seorang tabi'in), "Seorang menjadi ma'mum bagi seorang, dimanakah ia (ma'mum) harus berdiri .? Jawab Atha', "Di tepinya". Ibnu Juraij bertanya lagi, "Apakah si Ma'mum itu harus dekat dengan Imam sehingga ia satu shaf dengannya, yaitu tidak ada jarak antara keduanya (ma'mum dan imam) ?" Jawab Atha'; "Ya!" Ibnu Juraij bertanya lagi, "Apakah si ma'mum tidak berdiri jauh sehingga tidak ada lowong antara mereka (ma'mum dan imam)? Jawab Atha' : "Ya". [Lihat : Subulus Salam jilid 2 hal.31] Dari tiga dalil di atas dan atsar dari sahabat dan seorang tabi'in besar, maka sekarang dapatlah kita berikan jawaban bahwa ; "Ma'mum apabila seorang saja harus berdiri di sebelah kanan dan sejajar dengan Imam". Tidak ada keterangan dan contoh dari Rasulullah shallall
RE: [assunnah] pembacaan sari tilawah...
KESALAHAN (BID'AH) DALAM MAJELIS Kesalahan (bid'ah-bid'ah) dalam majelis, di antaranya : Membuka majelis dengan senantiasa melazimkan tilawah Al-Qur'an, yakni dengan cara menyuruh seseorang membaca ayat dari Al-Qur'an.[1] Mengenai hal ini, dalam kitab Al-Bida'[2], Syaikh Muhammad bin Shalih 'Utsaimin rahimahullah, ditanya sebagai berikut : Pertanyaan : Pembukaan muhadharah (ceramah) dan nadwah (pertemuan) dengan membaca sesuatu dari Al-Qur'an, apakah termasuk perkara yang disyari'atkan? Jawab : Saya tak mengetahui sunnah yang demikian dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, padahal Nabi 'alaihi sholatu wa salam pernah mengumpulkan para sahabatnya ketika hendak perang atau ketika hendak membahas perkara penting kaum muslimin, tidaklah aku ketahui, bahwa Nabi membuka pertemuan tersebut dengan sesuatu dari Al-Qur'an. Akan tetapi jika pertemuan atau muhadharah tersebut mengambil suatu tema/bahasan tertentu dan ada seseorang yang ingin membaca sesuatu dari Al-Qur'an yang ada hubungannya dari bahasan tema tersebut untuk dijadikannya sebagai pembuka, maka tidaklah mengapa. Dan adapun menjadikan pembukaan suatu pertemuan atau muhadharah dengan ayat Al-Qur'an secara terus menerus seolah-olah sunnah yang dituntunkan, maka yang demikian ini adalah tidak layak diamalkan.[3] [1] Bid'ah tilawah ini ditinjau dari segi : - Menyenantiasakan membaca Al-Qur'an pada pembukaan majelis atau muhadharah (pengajian,ceramah), maka hal ini termasuk memuqoyyadkan ibadah qiro'ah Al-Qur'an dengan waktu khusus, yakni pada saat akan bermajlis, padahal tak ada satu pun sunnah yang menunjukkan hal demikian. Apalagi jika timbul perasaan ataupun pikiran, jika tidak tilawah, ada yang kurang dalam majelis tersebut , maka ini adalah bid'ah yang nyata. - Menyuruh seseorang membaca Al-Qur'an, padahal biasanya ra'isul majelis yang membuka majelis telah membaca ayat-ayat Al-Qur'an pada muqoddimahnya, maka yang demikian pada hakikatnya telah mencukupi. - Terkadang, ayat yang dibaca berlainan dengan bahasan atau tema majelis/muhadhoroh. Misalnya, dalam muhadhoroh yang membahas mengenai pernikahan, dibacakan ayat-ayat tentang qishahs atau jihad. Ini adalah kurang sesuai atau tidak pada tempatnya. [2] Al-Bida' wal Muhdatsat wa ma la ashla lahu hal. 539-540, kitab ini merupakan kitab kumpulan dari fatwa-fatwa Kibaril Ulama' dan Lajnah Da'imah seputar permasalahan bid'ah. [3] Dari penjelasan Syaikh 'Utsaimin rahimahullah tersebut, tampak bahwa : - Jika sekiranya tilawah Al-Qur'an disenantiasakan secara terus menerus, seakan-akan sunnah yang dituntunkan, maka dikhawatirkan terjerumus kepada bid'ah. - Jika sekiranya dilakukan pada sesekali waktu, dan mengambil tema yang ada hubungannya dengan bahasan, maka yang demikian adalah diperbolehkan selama tidak dilaksanakan terus menerus. Sumber: ADABUL MAJELIS DAN KESALAHAN-KESALAHANNYA (BID'AH-BID'AHNYA) Penyusun : Ibnu Burhan At-Tirnatiy -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Firman Syah Sent: Tuesday, May 23, 2006 4:14 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: Re: [assunnah] pembacaan sari tilawah... Membaca Al-Qur'an memang termasuk dalam anjuran, tetapi mengkhususkannya dalam waktu dan tempat tertentu maka harus kita lihat dalilnya. Contohnya yasinan. Membaca surat Yasin sangat dianjurkan, bahkan surat yang lainnya dalam Al-Qur'an pun sangat dianjurkan untuk dibaca. Tetapi ketika mengkhususkan membaca surat Yasin saat ada kematian, maka tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, shahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in atau dengan kata lain tidak ada sunnahnya. Bolehkah kita membaca surat Al-Ikhlas? Boleh malah dianjurkan, tetapi ketika kita tanya bolehkah kita membacanya 100x pada setiap hari jum'at? Maka tidak ada sunnahnya. Begitu pun ketika ada kajian, sebelum kajian dimulai dibacakan dulu Al-Qur'an maka sampai saya menulis email ini saya belum menemukan dalil/sunnahnya dan saya masih berpendapat bahwa ini adalah bid'ah. Saya memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla agar menunjuki saya dan antum semua kepada kebenaran. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Wallahu a'lam. Abu hilmy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Memperbanyak membaca al-qur'an termasuk dalam anjuran Dan disetiap tempat. kecuali tempat-tempat yg dilarang. (mohon koreksi). Jika kita duduk dalam satu majlis.(yg antum maksud kelihatannya majlis kajian). Insya Allah adalah tempat yg tidak terlarang untuk membacakan Al-qur'an. Kemudian apakah boleh ? (Allohu 'alam hukum asalnya terlihat boleh). hanya saja kita dalami sebagaimana berikut. Apakah dizaman rosul, sahabat, tabi'in kemudian tabi'ut tabi'in kemudian diikuti oleh ulama ahlus- sunnah, tidak adakah "majlis kajian" ? Jika kita katakan ada. kemudian adakah riwayat yg kita dengar, mereka melakukan kegiatan seperti yg dipertanyakan ? maka tentunya jawabanya adalah kita lihat dari salaf ash-sholeh, jika mereka lakukan kita lakukan, jika tidak kita berhenti. Sesungguhnya Shalaf ash-sholeh
RE: [assunnah] Mengenai puasa sunnah untuk orang lain & dzikir
Wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarakaatuh, Kalau boleh tahu ini soal - jawab bersama siapa sebagai nara sumbernya ya ? Wassalaamu'alaykum warohmatullahi wabarakaatuh Abu Haya _ From: assunnah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 24, 2006 1:20 PM To: Assunah Subject: [assunnah] Mengenai puasa sunnah untuk orang lain & dzikir Assalamu'alaikum, terlampir adalah jawaban mengenai masalah Mengenai puasa sunnah untuk orang lain & dzikir. Mohon di koreksi jika ada kesalahan dan mohon ditambahtan jika ada kekurangan Wassalamu'alaikum, Dani Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Tanya tentang waktu Aqiqah
Wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarakaatuh, Untuk keterangan menentukan hari aqiqah ada dua pendapat yaitu yang pertama dihitung sejak hari kelahirannya dan yang kedua hari kelahirannya tidak dihitung, namun yang paling rajih adalah waktu aqiqah dihitung mulai dari hari kelahirannya, Silakan baca keterangan lengkapnya dalam buku Menanti Buah Hati karangan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat. Mengenai ari2 yang biasanya dilakukan masyarakat umum seperti menanam dan memberinya lampu ditutup pake baskom atau ember yang kami tahu adalah kepercayaan mereka bahwa ari2 adalah teman sang bayi, kalau seandainya bayi lahir maka kalau didekatkan ke ari2 akan diam, atau kalau tiba2 bayi tertawa maka menurut mereka bahwa bayi itu sedang bercanda dengan ari2 itu. Tidak ada keterangan tuntunan rasulullah untuk memperlakukan ari2 seperti itu, ari2 tersebut adalah kotoran maka harus dibuang, untuk menghindari bau yang tercium dari ari2 tersebut atau diambil dan dijadikan makanan oleh hewan maka dikubur saja gak apa2 untuk menghindari hal2 seperti diatas. Wallahu a'lam bishowab Wassalaamu'alaykum warohmatullahi wabarakaaatuh -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 24, 2006 9:39 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Tanya tentang waktu Aqiqah Assalamu'alaikum Dalam hadist disebutkan bahwa aqiqah yang paling utama adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya. Apakah hari kelahiranya pasti sudah di hitung hari kesatu? Dari informasi yang saya terima, ada dua pendapat: kalo lahirnya sebelum maghrib dihitung hari kesatu, jika sesudah maghrib hari kesatu dihitung pada hari hari berikutnya?. Mohon penjelasanya. Apakah ada tuntunan dari Rasul perihal perlakukan terhadap 'ari-ari' bayi yang baru lahir? Wassalamu'alikum Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah]>>Tanya : Syeh Abdul Qodir Jaelani<
-Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com Sent: Monday, January 09, 2006 10:58 AM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Tanya : Syeh Abdul Qodir Jaelani Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Maaf sebelumnya bila pernah dibahas dalam milist ini, 1. Siapakah Syeh Abdul Qodir Jaelani ??? 2. Mengapa dalam setiap Tahlil, nama Syeh Abdul Qodir Jaelani selalu disebut ? Demikian pertanyaan saya, atas tanggapannya saya ucapkan terim kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hans Assalaamu'alaykum Saya kirimkan file lama dari Majalah Assunnah Edisi 07/Tahun VI/1423H/2002M Semoga bermanfaat Wassalaamu'alaykum - Siapakah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani ?? Soal: Pada edisi 06/VI/1423H-2002H, rubric Risalatikum memuat pertanyaan dari Akh M.Zainul Musthafa, Sorong, Papua Barat mengenai sosok Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Berikut ikni jawaban yang kami janjikan. Jawab : Nama Beliau : Nama lbeliau adalah Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang 'ulama bermadzhab Syafi'I yang tinggal di Baghdad. Kelahiran dan wafatnya beliau : Dilahirkan pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 685 H. Wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452. Imam Ibnu Rajab menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan. Sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy. (Biaografi beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Beliau wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi'ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj. Masa muda beliau : Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama' seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama'. Suatu ketika Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah itu tidak kuat menampungnya. Maka, diadakan perluasan Murid-murid beliau : Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama' terkenal. Seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni. Perkataan ulama tentang beliau : Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir, beliau menjawab, " kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu." Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia. (Siyar A'lamin Nubala XX/442). Beliau adalah seorang 'alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya. Diantaranya dapat diketahui dari perkataan Imam Ibnu Rajab, " Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik 'ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri' Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya ). Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah mansyhur
[assunnah] Tanya: Masalah adab
Assalaamu'alaykum, Tanya : bagaimanakah adab - adab yang diajarkan dalam islam jika kita menagih hutang ? Wassalaamu'alaykum Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Tanya Praktik Sholat Jumat
Wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarakaatuh, Mengenai sholat tarawih Rasulullah hanya melaksanakan 3 hari berjamaah di masjid, dan hari selanjutnya Beliau tidak hadir lagi karena Beliau mengkhawatirkan ibadah ini akan di anggap sebagai Ibadah Wajib oleh pengikutnya... Berikut dinukilkan dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata : Shalat tarawih disyari'atkan secara berjama'ah berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, orang-orang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah banyak orang, ketika beliau shalat, mereka-pun ikut shalat bersamanya, mereka meperbincangkan lagi, hingga bertambah banyaklah penghuni masjid pada malam ketiga, Rasulullah Shallalalhu 'alaihi wa sallam keluar dan shalat, ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama'ah, hingga beliau hanya keluar untuk melakukan shalat Shubuh. Setelah selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat kemudian bersabda. "Artinya : Amma ba'du. Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat tarawih secara berjama'ah" [Hadits Riwayat Bukhari 3/220 dan Muslim 761] Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menemui Rabbnya (dalam keadaan seperti keterangan hadits diatas) maka berarti syari'at ini telah tetap, maka shalat tarawih berjama'ah disyari'atkan karena kekhawatiran tersebut sudah hilang dan 'illat telah hilang (juga). Sesungguhnya 'illat itu berputar bersama ma'lulnya, adanya atau tidak adanya. Dan yang menghidupkan kembali sunnah ini adalah Khulafa'ur Rasyidin Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu sebagaimana dikabarkan yang demikian oleh Abdurrahman bin Abdin Al-Qoriy[1] beliau berkata : "Aku keluar bersama Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu suatu malam di bulan Ramadhan ke masjid, ketika itu manusia berkelompok-kelompok[2] Ada yang shalat sendirian dan ada yang berjama'ah, maka Umar berkata : "Aku berpendapat kalau mereka dikumpulkan dalam satu imam, niscaya akan lebih baik". Kemudian beliau mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah dengan imam Ubay bin Ka'ab, setelah itu aku keluar bersamanya pada satu malam, manusia tengah shalat bersama imam mereka, Umar-pun berkata, "Sebaik-baik bid'ah adalah ini, orang yang tidur lebih baik dari yang bangun, ketika itu manusia shalat di awal malam".[Dikeluarkan Bukhari 4/218 dan tambahannya dalam riwayat Malik 1/114, Abdurrazaq 7733] Wallahu 'alam bishowab -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Firman Syah Sent: Wednesday, December 14, 2005 3:30 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: Re: [assunnah] Tanya Praktik Sholat Jumat Bismillah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh Dari mana antum mengetahui bahwa khutbah sholat jum'at harus pakai bahasa Arab? Apakah ada dalilnya? Mengenai tarawikh, antum jangan baca hanya dari hadist lalu mengartikan sendiri, tapi penjelasan para shahabat/ulama yang menafsirkan hadist tsb. Semoga kita dimudahkan dalam menemukan dalil shahih. Amin. muhammad hilmi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Kalau kita ingin mengikuti sunnah nabi secara konsekwen, tentunya kita pada waktu sholat jumat dan khutbah menggunakan bahasa arab, kenapa kita menggunakan bahasa Indonesia? begitu juga sholat terawih berjamaah, seharusnya kita sholat hanya tiga malam saja dan tidak berurutan, namun kita melakukan satu bulan penuh. Mohon penjelasan. terimakasih - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] OOT: File Almanhaj.chm
Assalaamu'alaykum, Adakah yang mau mengirimkan file jadi Almanhaj.chm ke ana via japri aja ya..., soalnya ana tidak bisa download karena tidak punya fasilitas internet... Syukron, jazzakallah khoir Wassalaamu'alaykum Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/