Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh)
Tul, dari tadi saya mikir gitu, mosok gak ada yang inisiatif nyariin, terus nelpon ke hp kek, atau belum jaman hp yaato ninggalin surat di rumah si suaminya..."mas, mas, istri ente sedang dirawat di RS, gawat.." On 3/21/07, Niken Ariati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Aneh deh..masa istrinya meninggal seminggu kok nggak tahu.. se-nggak cinta-cintanya gitu loh.. lagian katanya dijodohin ama keluarga..berarti keluarganya dah deket kan, kok nggak ada yang ngabarin?? wallah...pake dibahas!! Pada tanggal 21/03/07, Taufiq_Firdaus <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > Most recommended nih utk dibaca! > > Biar tambah sayang sama istri... > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, March 21, 2007 12:10 PM > To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) > > > baru aja baca novel ini. > Pinjem ama temen. > Klo yg ayat2 cinta blm baca. > > rgrd > > - Original Message - > From: "Dwi Ch" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "BAlita-anda" > Sent: Wednesday, March 21, 2007 11:54 AM > Subject: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) > > > > Sumber : Buku "Pudarnya Pesona Cleopatra" (Novel Psikologi Islam > Pembangun > > Jiwa) > > Karya: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel best seller Ayat-ayat > > Cinta) > > > > *** > > > > Penyesalan tiada guna. Semoga semakin menggugah jiwa untuk mencintai > > pasangan hidup sepenuh hati segenap jiwa. > > > > > > > -- > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] > > > --- Message has been scanned by Telkomsel Antivirus System --- > > -- > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] > >
Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh)
Aneh deh..masa istrinya meninggal seminggu kok nggak tahu.. se-nggak cinta-cintanya gitu loh.. lagian katanya dijodohin ama keluarga..berarti keluarganya dah deket kan, kok nggak ada yang ngabarin?? wallah...pake dibahas!! Pada tanggal 21/03/07, Taufiq_Firdaus <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Most recommended nih utk dibaca! Biar tambah sayang sama istri... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 21, 2007 12:10 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) baru aja baca novel ini. Pinjem ama temen. Klo yg ayat2 cinta blm baca. rgrd - Original Message - From: "Dwi Ch" <[EMAIL PROTECTED]> To: "BAlita-anda" Sent: Wednesday, March 21, 2007 11:54 AM Subject: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) > Sumber : Buku "Pudarnya Pesona Cleopatra" (Novel Psikologi Islam Pembangun > Jiwa) > Karya: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel best seller Ayat-ayat > Cinta) > > *** > > Penyesalan tiada guna. Semoga semakin menggugah jiwa untuk mencintai > pasangan hidup sepenuh hati segenap jiwa. > > -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] --- Message has been scanned by Telkomsel Antivirus System --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh)
Most recommended nih utk dibaca! Biar tambah sayang sama istri... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 21, 2007 12:10 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) baru aja baca novel ini. Pinjem ama temen. Klo yg ayat2 cinta blm baca. rgrd - Original Message - From: "Dwi Ch" <[EMAIL PROTECTED]> To: "BAlita-anda" Sent: Wednesday, March 21, 2007 11:54 AM Subject: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) > Sumber : Buku "Pudarnya Pesona Cleopatra" (Novel Psikologi Islam Pembangun > Jiwa) > Karya: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel best seller Ayat-ayat > Cinta) > > *** > > Penyesalan tiada guna. Semoga semakin menggugah jiwa untuk mencintai > pasangan hidup sepenuh hati segenap jiwa. > > -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] --- Message has been scanned by Telkomsel Antivirus System --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh)
baru aja baca novel ini. Pinjem ama temen. Klo yg ayat2 cinta blm baca. rgrd - Original Message - From: "Dwi Ch" <[EMAIL PROTECTED]> To: "BAlita-anda" Sent: Wednesday, March 21, 2007 11:54 AM Subject: [balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh) Sumber : Buku "Pudarnya Pesona Cleopatra" (Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa) Karya: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel best seller Ayat-ayat Cinta) *** Penyesalan tiada guna. Semoga semakin menggugah jiwa untuk mencintai pasangan hidup sepenuh hati segenap jiwa. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Pudarnya Pesona Cleopatra (Nice Story loh)
Sumber : Buku "Pudarnya Pesona Cleopatra" (Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa) Karya: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel best seller Ayat-ayat Cinta) *** Penyesalan tiada guna. Semoga semakin menggugah jiwa untuk mencintai pasangan hidup sepenuh hati segenap jiwa. Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal."Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu" kata ibu. "Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu", ucap beliau dengan nada mengiba. Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku. Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun. Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali. Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia. Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan empat group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai. Rabbighfir li wa liwalidayya! Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya. Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang . Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja. Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia. Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab "tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga "Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', "kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah? Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku. Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir.