[blogger_makassar] Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD

2009-10-28 Thread Mohammad Mustamar Natsir
diambil dari:
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/28/09443272/ada.kalimat.mesum.di.soal.bahasa.indonesia.sd

Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD
  DONNY SOPHANDI/METRO BANJAR

Ilustrasi anak SD

 
 Rabu, 28 Oktober 2009 | 09:44 WIB

*SIDOARJO, KOMPAS.com —* Dunia pendidikan Sidoarjo geger menyusul munculnya
kalimat berbau cabul dalam soal ujian tengah semester untuk sekolah dasar.

Kalimat vulgar sekaligus dagelan terselip dalam paragraf akhir dari dua
paragraf bacaan di soal ujian Bahasa Indonesia.

Ada siswa yang menerima lembar soal itu dalam kondisi kalimat-kalimat vulgar
itu masih belum dihapus. Namun, ada juga yang sudah dihapus dengan
memoleskan *stipo* pada tulisan tersebut.

Soal Bahasa Indonesia (BI) itu diujikan pada hari pertama ujian tengah
semester (UTS) untuk siswa SD kelas VI di Kabupaten Sidoarjo, Senin lalu.
Masa UTS akan berakhir pada Kamis (29/10).

Sejumlah siswa yang menerima soal ujian BI yang sudah ter-*stipo *tidak
banyak mengetahui bunyi kalimat vulgar tersebut.

Mereka cuma merasa sedikit aneh karena pada bacaan di halaman pertama dari
lembar soal berisi 50 pertanyaan itu terdapat kalimat-kalimat yang ditutupi
*stipo *warna putih.

“Saya tidak tahu apa bunyi kalimatnya, cuma terbaca sedikit di bagian akhir.
Tetapi teman-teman saya, yang menerima lembar soal dengan kalimat-kalimat
yang belum dihapus, tertawa-tawa setelah mengerjakan soal,” kata AR, seorang
siswa kelas VI sebuah SD di kawasan Kecamatan Sukodono, kepada *Surya*.

Hasil ujian untuk soal itu sudah dibagikan kemarin karena sudah diberi
nilai. AR bercerita, dua temannya menerima soal dalam kondisi kalimat
tersebut belum dihapus.

Namun, sebelum dikerjakan, guru yang mengawasi ujian meminta dua siswa ini
men-*stipo *kalimat-kalimat yang vulgar. AR bercerita bahwa teman sekelasnya
berjumlah 37 anak, termasuk dirinya.

“Pada lembar soal yang saya terima, yang masih bisa terbaca meskipun samar,
adalah kalimat 'I Love You Full',” kata siswa ini.

Saat saling bercerita tentang kata-kata itu, dia dan sejumlah temannya
tertawa-tawa sendiri seusai ujian.

Maklum, kata-kata ini sudah akrab di telinga, termasuk di kalangan anak SD
karena kalimat itu merupakan bagian syair lagu "Tak Gendong" yang
dipopulerkan almarhum Mbah Surip, penyanyi berambut gimbal asal Mojokerto.

AR bercerita, dia bersama teman-temannya mengerjakan soal ini mulai pukul
09.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB.

Naskah UTS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dujikan pada jam ujian
kedua, setelah mata pelajaran Agama pada jam pertama.

Apa sesungguhnya isi kalimat yang tercetak dalam naskah soal yang sudah ter-
*stipo *itu?

Surya mencoba mencermati kalimat-kalimat yang tersaput *stipo*. Karena
hapusan *stipo* tidak maksimal, kalimat-kalimatnya masih bisa terbaca
kendati harus dengan seksama.

Kalimat yang sudah di-*stipo *ini berbunyi “atau diucluk-ucluk….karo biasané
dibalsem térongé… I love you full…”

Secara garis besar, bacaan dalam soal ujian BI itu bercerita tentang
peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang Lebaran, dan sanksi bagi
pengusaha swalayan yang masih menjualnya. Tidak disebutkan, dari mana sumber
bacaan tersebut.

Ditulis di bacaan itu, jika swalayan masih menjual makanan kedaluwarsa, maka
“akan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun denda Rp 15 juta.
Hukuman tambahan di krangkéng dijadikan satu karo macan seminggu, atau
diucluk-ucluk…karo biasané dibalsem térongé…I love you full..”

Aneh sebetulnya bacaan ini jika dijadikan bahan soal ujian. Judul bacaan,
yakni “Pengusaha Bandel di Krangkeng Bareng Mak Erot”, tidak ada kaitan yang
tegas dengan isi bacaan.

Selain itu, dari sisi gramatika atau tata bahasa, bacaan itu tidak memenuhi
kaidah bahasa Indonesia yang benar sehingga semestinya tidak layak dijadikan
bahan soal ujian.

Soal ujian ini diduga beredar di seluruh Sidoarjo. Sebab, siswa kelas VI
sebuah SD di Kludan, Kecamatan Tanggulangin, juga menemukan hal yang sama.

“La iya, *masak* ditulis bahwa pengusaha yang masih mengedarkan makanan dan
minuman kedaluwarsa akan *diucluk-ucluk* dan 'terong'-nya akan dibalsem,”
kata UT, seorang wali murid SD di wilayah Kludan.

Meski begitu, UT juga tak bisa menahan rasa gelinya. “Judulnya pakai kata
Mak Erot, apa maksudnya?”

Untuk diketahui, Mak Erot adalah nama almarhumah seorang pemijat dari
Sukabumi (Jawa Barat) yang terkenal karena disebut-sebut bisa membesarkan
alat vital kaum laki-laki.

Dengan kepiawaiannya itu, nama Mak Erot menjadi tersohor seantero Indonesia
sebagai spesialis pembesar alat vital.

Orangtua AR, siswa sebuah SD di Sukodono, mengaku terkejut setelah tak
sengaja melihat lembaran soal UTS itu. Soal itu dilihatnya tergeletak di
meja belajar anaknya, seusai dibagikan gurunya, Selasa lalu.

“ Saya kaget, kok ada kata-kata Mak Erot, “ kata warga Sukodono ini.


Mohammad Mustamar Natsir
Chat Google Talk: profmusta

Re: [blogger_makassar] Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD

2009-10-28 Thread Fadly Rachman
bwhahahahahaha

Pada tanggal 28/10/09, Mohammad Mustamar Natsir
 menulis:
> diambil dari:
> http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/28/09443272/ada.kalimat.mesum.di.soal.bahasa.indonesia.sd
>
> Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD
>   DONNY SOPHANDI/METRO BANJAR
> 
> Ilustrasi anak SD
>
>  
>  Rabu, 28 Oktober 2009 | 09:44 WIB
>
> *SIDOARJO, KOMPAS.com —* Dunia pendidikan Sidoarjo geger menyusul munculnya
> kalimat berbau cabul dalam soal ujian tengah semester untuk sekolah dasar.
>
> Kalimat vulgar sekaligus dagelan terselip dalam paragraf akhir dari dua
> paragraf bacaan di soal ujian Bahasa Indonesia.
>
> Ada siswa yang menerima lembar soal itu dalam kondisi kalimat-kalimat vulgar
> itu masih belum dihapus. Namun, ada juga yang sudah dihapus dengan
> memoleskan *stipo* pada tulisan tersebut.
>
> Soal Bahasa Indonesia (BI) itu diujikan pada hari pertama ujian tengah
> semester (UTS) untuk siswa SD kelas VI di Kabupaten Sidoarjo, Senin lalu.
> Masa UTS akan berakhir pada Kamis (29/10).
>
> Sejumlah siswa yang menerima soal ujian BI yang sudah ter-*stipo *tidak
> banyak mengetahui bunyi kalimat vulgar tersebut.
>
> Mereka cuma merasa sedikit aneh karena pada bacaan di halaman pertama dari
> lembar soal berisi 50 pertanyaan itu terdapat kalimat-kalimat yang ditutupi
> *stipo *warna putih.
>
> “Saya tidak tahu apa bunyi kalimatnya, cuma terbaca sedikit di bagian akhir.
> Tetapi teman-teman saya, yang menerima lembar soal dengan kalimat-kalimat
> yang belum dihapus, tertawa-tawa setelah mengerjakan soal,” kata AR, seorang
> siswa kelas VI sebuah SD di kawasan Kecamatan Sukodono, kepada *Surya*.
>
> Hasil ujian untuk soal itu sudah dibagikan kemarin karena sudah diberi
> nilai. AR bercerita, dua temannya menerima soal dalam kondisi kalimat
> tersebut belum dihapus.
>
> Namun, sebelum dikerjakan, guru yang mengawasi ujian meminta dua siswa ini
> men-*stipo *kalimat-kalimat yang vulgar. AR bercerita bahwa teman sekelasnya
> berjumlah 37 anak, termasuk dirinya.
>
> “Pada lembar soal yang saya terima, yang masih bisa terbaca meskipun samar,
> adalah kalimat 'I Love You Full',” kata siswa ini.
>
> Saat saling bercerita tentang kata-kata itu, dia dan sejumlah temannya
> tertawa-tawa sendiri seusai ujian.
>
> Maklum, kata-kata ini sudah akrab di telinga, termasuk di kalangan anak SD
> karena kalimat itu merupakan bagian syair lagu "Tak Gendong" yang
> dipopulerkan almarhum Mbah Surip, penyanyi berambut gimbal asal Mojokerto.
>
> AR bercerita, dia bersama teman-temannya mengerjakan soal ini mulai pukul
> 09.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB.
>
> Naskah UTS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dujikan pada jam ujian
> kedua, setelah mata pelajaran Agama pada jam pertama.
>
> Apa sesungguhnya isi kalimat yang tercetak dalam naskah soal yang sudah ter-
> *stipo *itu?
>
> Surya mencoba mencermati kalimat-kalimat yang tersaput *stipo*. Karena
> hapusan *stipo* tidak maksimal, kalimat-kalimatnya masih bisa terbaca
> kendati harus dengan seksama.
>
> Kalimat yang sudah di-*stipo *ini berbunyi “atau diucluk-ucluk….karo biasané
> dibalsem térongé… I love you full…”
>
> Secara garis besar, bacaan dalam soal ujian BI itu bercerita tentang
> peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang Lebaran, dan sanksi bagi
> pengusaha swalayan yang masih menjualnya. Tidak disebutkan, dari mana sumber
> bacaan tersebut.
>
> Ditulis di bacaan itu, jika swalayan masih menjual makanan kedaluwarsa, maka
> “akan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun denda Rp 15 juta.
> Hukuman tambahan di krangkéng dijadikan satu karo macan seminggu, atau
> diucluk-ucluk…karo biasané dibalsem térongé…I love you full..”
>
> Aneh sebetulnya bacaan ini jika dijadikan bahan soal ujian. Judul bacaan,
> yakni “Pengusaha Bandel di Krangkeng Bareng Mak Erot”, tidak ada kaitan yang
> tegas dengan isi bacaan.
>
> Selain itu, dari sisi gramatika atau tata bahasa, bacaan itu tidak memenuhi
> kaidah bahasa Indonesia yang benar sehingga semestinya tidak layak dijadikan
> bahan soal ujian.
>
> Soal ujian ini diduga beredar di seluruh Sidoarjo. Sebab, siswa kelas VI
> sebuah SD di Kludan, Kecamatan Tanggulangin, juga menemukan hal yang sama.
>
> “La iya, *masak* ditulis bahwa pengusaha yang masih mengedarkan makanan dan
> minuman kedaluwarsa akan *diucluk-ucluk* dan 'terong'-nya akan dibalsem,”
> kata UT, seorang wali murid SD di wilayah Kludan.
>
> Meski begitu, UT juga tak bisa menahan rasa gelinya. “Judulnya pakai kata
> Mak Erot, apa maksudnya?”
>
> Untuk diketahui, Mak Erot adalah nama almarhumah seorang pemijat dari
> Sukabumi (Jawa Barat) yang terkenal karena disebut-sebut bisa membesarkan
> alat vital kaum laki-laki.
>
> Dengan kepiawaiannya itu, nama Mak Erot menjadi tersohor seantero Indonesia
> sebagai spesialis pembesar alat vital.
>
> Orangtua AR, siswa sebuah SD di Sukodono, mengaku terkejut setelah tak

Re: [blogger_makassar] Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD

2009-11-27 Thread nakamuraharuo
Wahh ikutan ujian semester ahh, pasti bisa kejawab tuh
Powered by akmal cakep

-Original Message-
From: Fadly Rachman 
Date: Wed, 28 Oct 2009 20:11:26 
To: 
Subject: Re: [blogger_makassar] Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD

bwhahahahahaha

Pada tanggal 28/10/09, Mohammad Mustamar Natsir
 menulis:
> diambil dari:
> http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/28/09443272/ada.kalimat.mesum.di.soal.bahasa.indonesia.sd
>
> Ada Kalimat Mesum di Soal Bahasa Indonesia SD
>   DONNY SOPHANDI/METRO BANJAR
> <http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/28/09443272/ada.kalimat.mesum.di.soal.bahasa.indonesia.sd#>
> Ilustrasi anak SD
>
>  <http://www.surya.co.id/>
>  Rabu, 28 Oktober 2009 | 09:44 WIB
>
> *SIDOARJO, KOMPAS.com —* Dunia pendidikan Sidoarjo geger menyusul munculnya
> kalimat berbau cabul dalam soal ujian tengah semester untuk sekolah dasar.
>
> Kalimat vulgar sekaligus dagelan terselip dalam paragraf akhir dari dua
> paragraf bacaan di soal ujian Bahasa Indonesia.
>
> Ada siswa yang menerima lembar soal itu dalam kondisi kalimat-kalimat vulgar
> itu masih belum dihapus. Namun, ada juga yang sudah dihapus dengan
> memoleskan *stipo* pada tulisan tersebut.
>
> Soal Bahasa Indonesia (BI) itu diujikan pada hari pertama ujian tengah
> semester (UTS) untuk siswa SD kelas VI di Kabupaten Sidoarjo, Senin lalu.
> Masa UTS akan berakhir pada Kamis (29/10).
>
> Sejumlah siswa yang menerima soal ujian BI yang sudah ter-*stipo *tidak
> banyak mengetahui bunyi kalimat vulgar tersebut.
>
> Mereka cuma merasa sedikit aneh karena pada bacaan di halaman pertama dari
> lembar soal berisi 50 pertanyaan itu terdapat kalimat-kalimat yang ditutupi
> *stipo *warna putih.
>
> “Saya tidak tahu apa bunyi kalimatnya, cuma terbaca sedikit di bagian akhir.
> Tetapi teman-teman saya, yang menerima lembar soal dengan kalimat-kalimat
> yang belum dihapus, tertawa-tawa setelah mengerjakan soal,” kata AR, seorang
> siswa kelas VI sebuah SD di kawasan Kecamatan Sukodono, kepada *Surya*.
>
> Hasil ujian untuk soal itu sudah dibagikan kemarin karena sudah diberi
> nilai. AR bercerita, dua temannya menerima soal dalam kondisi kalimat
> tersebut belum dihapus.
>
> Namun, sebelum dikerjakan, guru yang mengawasi ujian meminta dua siswa ini
> men-*stipo *kalimat-kalimat yang vulgar. AR bercerita bahwa teman sekelasnya
> berjumlah 37 anak, termasuk dirinya.
>
> “Pada lembar soal yang saya terima, yang masih bisa terbaca meskipun samar,
> adalah kalimat 'I Love You Full',” kata siswa ini.
>
> Saat saling bercerita tentang kata-kata itu, dia dan sejumlah temannya
> tertawa-tawa sendiri seusai ujian.
>
> Maklum, kata-kata ini sudah akrab di telinga, termasuk di kalangan anak SD
> karena kalimat itu merupakan bagian syair lagu "Tak Gendong" yang
> dipopulerkan almarhum Mbah Surip, penyanyi berambut gimbal asal Mojokerto.
>
> AR bercerita, dia bersama teman-temannya mengerjakan soal ini mulai pukul
> 09.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB.
>
> Naskah UTS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dujikan pada jam ujian
> kedua, setelah mata pelajaran Agama pada jam pertama.
>
> Apa sesungguhnya isi kalimat yang tercetak dalam naskah soal yang sudah ter-
> *stipo *itu?
>
> Surya mencoba mencermati kalimat-kalimat yang tersaput *stipo*. Karena
> hapusan *stipo* tidak maksimal, kalimat-kalimatnya masih bisa terbaca
> kendati harus dengan seksama.
>
> Kalimat yang sudah di-*stipo *ini berbunyi “atau diucluk-ucluk….karo biasané
> dibalsem térongé… I love you full…”
>
> Secara garis besar, bacaan dalam soal ujian BI itu bercerita tentang
> peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang Lebaran, dan sanksi bagi
> pengusaha swalayan yang masih menjualnya. Tidak disebutkan, dari mana sumber
> bacaan tersebut.
>
> Ditulis di bacaan itu, jika swalayan masih menjual makanan kedaluwarsa, maka
> “akan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun denda Rp 15 juta.
> Hukuman tambahan di krangkéng dijadikan satu karo macan seminggu, atau
> diucluk-ucluk…karo biasané dibalsem térongé…I love you full..”
>
> Aneh sebetulnya bacaan ini jika dijadikan bahan soal ujian. Judul bacaan,
> yakni “Pengusaha Bandel di Krangkeng Bareng Mak Erot”, tidak ada kaitan yang
> tegas dengan isi bacaan.
>
> Selain itu, dari sisi gramatika atau tata bahasa, bacaan itu tidak memenuhi
> kaidah bahasa Indonesia yang benar sehingga semestinya tidak layak dijadikan
> bahan soal ujian.
>
> Soal ujian ini diduga beredar di seluruh Sidoarjo. Sebab, siswa kelas VI
> sebuah SD di Kludan, Kecamatan Tanggulangin, juga menemukan hal yang sama.
>
> “La iya, *masak* ditulis bahwa pengusaha yang masih mengedarkan makanan dan
> minuman kedaluwarsa akan *diucluk-ucluk* dan