Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing Ilmu

2013-06-21 Terurut Topik bandono . s
Kalau kedalaman sampai 2000m, dari "gradient geothermal" titik didih air dan 
menjadi uap panas pasti tercapai, tanpa perlu adanya aktivitas volkanik.  
Pada kedalaman 1800m lebih  apakah retakan dan atau patahan masih terbuka, 
sehingga aliran air dari permukaan dapat mengalir sampai di situ? 
Apakah sudah pernah bornya ke"jepit" pada waktu membor di kedalaman 600 - 700 m?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rahmawan Helmi 
Sender: 
Date: Fri, 21 Jun 2013 23:37:10 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing Ilmu
Pak Bandono,
Memang core recovery-nya kadang kecil, tapi rata-rata 60%.

 Dipermukaan kita (bersama Hiroo-san) menjumpai :
(1) Daerah mineralisasi, qz vein, oksida besi, argilitisasi.
(2) vegetation stress, lumut hijau
(3) Garam

Mengingat kedalaman bor baru mencapai 206m. Khan programnya 700m itu pun di
cap rock.  Reservoir- biasanya di kedalaman 1800 - 2000m.  Namanya juga
sumur landaian suhu pak, bukan sumur eksplorasi . . . .  .

Helmi 3541


Pada 21 Juni 2013 09.51,  menulis:

> Hihihi aku ndak ingat, tidak pernah menyusurinya. Maaf abah yang kuingat
> sama sitorus hanya lewat saja, itu juga pakai mobil. Mungkin sungai
> ambesea, kalau deket camp.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Yanto R. Sumantri" 
> *Sender: * 
> *Date: *Thu, 20 Jun 2013 19:15:38 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing
> Ilmu
>
> Don
>
> Sungai yang kita lewati kalau dari Ambesea ke Punggaluku itu namanya apa ?
> (yang dulu jembatannya dibukin sam Zipur itu lho .Aku lupa euy.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rahmawan Helmi 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 5:35 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing
> Ilmu
>
> Pak Bandono,
> Di core memang kelihatan foliasi dengan sudut yang Bp sebutkan.
> Asik juga nih diskusinya
>
>
> Pada 18 Juni 2013 13.06,  menulis:
>
> Apakah sdh ketemu batuan penutupnya?
> Setau saya metamorf di sekitar Lainea itu batu sabak, dengan kemiringan
> sekitar 60-75, itu ketemu di sungai dekat Punggaluku. Dulu ketemu juga
> pemboran diameter 1'  katanya buat deteksi uranium, tapi lokasinya sdh
> lupa. (Hihihi th 68/69 ya Abah)
> Semoga dgn larutan heidothermal, sabaknya jadi lempung yang jadi batuan
> penutup reservoir.
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>
>
>



Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing Ilmu

2013-06-21 Terurut Topik Rahmawan Helmi
Pak Bandono,
Memang core recovery-nya kadang kecil, tapi rata-rata 60%.

 Dipermukaan kita (bersama Hiroo-san) menjumpai :
(1) Daerah mineralisasi, qz vein, oksida besi, argilitisasi.
(2) vegetation stress, lumut hijau
(3) Garam

Mengingat kedalaman bor baru mencapai 206m. Khan programnya 700m itu pun di
cap rock.  Reservoir- biasanya di kedalaman 1800 - 2000m.  Namanya juga
sumur landaian suhu pak, bukan sumur eksplorasi . . . .  .

Helmi 3541


Pada 21 Juni 2013 09.51,  menulis:

> Hihihi aku ndak ingat, tidak pernah menyusurinya. Maaf abah yang kuingat
> sama sitorus hanya lewat saja, itu juga pakai mobil. Mungkin sungai
> ambesea, kalau deket camp.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Yanto R. Sumantri" 
> *Sender: * 
> *Date: *Thu, 20 Jun 2013 19:15:38 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing
> Ilmu
>
> Don
>
> Sungai yang kita lewati kalau dari Ambesea ke Punggaluku itu namanya apa ?
> (yang dulu jembatannya dibukin sam Zipur itu lho .Aku lupa euy.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rahmawan Helmi 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 5:35 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Peran patahan dalam geothermal --> Fwd: Sharing
> Ilmu
>
> Pak Bandono,
> Di core memang kelihatan foliasi dengan sudut yang Bp sebutkan.
> Asik juga nih diskusinya
>
>
> Pada 18 Juni 2013 13.06,  menulis:
>
> Apakah sdh ketemu batuan penutupnya?
> Setau saya metamorf di sekitar Lainea itu batu sabak, dengan kemiringan
> sekitar 60-75, itu ketemu di sungai dekat Punggaluku. Dulu ketemu juga
> pemboran diameter 1'  katanya buat deteksi uranium, tapi lokasinya sdh
> lupa. (Hihihi th 68/69 ya Abah)
> Semoga dgn larutan heidothermal, sabaknya jadi lempung yang jadi batuan
> penutup reservoir.
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>
>
>


Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

2013-06-21 Terurut Topik bandono . s
Mereka kan baca psikolohi dan kebiasaan para pejabat, lha rakyat kan tercermin 
di lambang negara,
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ssoena...@gmail.com
Sender: 
Date: Fri, 21 Jun 2013 14:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

Kayaknya para pengusaha Malesa & Sing udah paham dg cara "main" di Indonesia...





 

 
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.  
 
 
From: Amir Al Amin
Sent: Friday, June 21, 2013 12:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya



betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. 
Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?



2013/6/21 mailto:bandon...@gmail.com> >
 
Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang 
rusak tetep di NKRI.
 Itukah arti lain dari investasi.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  ssoena...@gmail.com  
Sender:  mailto:iagi-net@iagi.or.id> > 
Date: Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800
To: IAGImailto:iagi-net@iagi.or.id> >
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id  
Subject: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar 
Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya




 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry 10 smartphone. 
 
 
From: ssoena...@gmail.com  
Sent: Friday, June 21, 2013 03:42
To: nyoto yahoo soenarwi
Subject: Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di
 Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
 



 
 
 
 Sent from my BlackBerry 10 smartphone. 
 
 
From: ganis supriadi
Sent: Friday, June 21, 2013 00:09
To: serba-KL
Reply To: serba...@googlegroups.com  
Subject: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau
 dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
 


Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
 
 PEKANBARU, GORIAU.COM   - Peristiwa kebakaran yang melanda 
sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian berada di areal 
perkebunan dan hutan tanam industri milik perusahaan modal asing asal Malaysia.
 
 Dugaana itu mencuat seiring penerbitan data hasil pantauan satelit cuaca dan 
pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) yang berhasil merekam 
keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau. Sebagian diantaranya berada di 
areal perkebunan dan HTI milik perusahaan Malaysia.
 
 Diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida. Perusahaan tersebut merupakan 
perusahaan milik pengusaha Malaysia, dimana pada Selasa (18/6), terdapat 
beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering, 
Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
 
 Kemudian, demikian Dishut, NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan 
di kawasan perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik pengusaha 
Malaysia. Menurut data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi 
areal perkebunan PT BUmi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang 
Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan 
Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.
 
 Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik 
perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh 
Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industry, PT 
Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.
 
 Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan hutan tanam industri milik PT Riau 
Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak 
asing.
 
 Menurut informasi pejabat pemerintah setempat, kebakaran di sekitar area 
industri milik perusahaan-perusahaan asing tersebut memang sering terjadi saat 
kemarau. Tak pelak, perusahaan itu kemudian 'meng-ekspor' asap sisa kebakaran 
lahan itu ke negera asalnya.
 
 Masih kah Malaysia dan Singapura 'berkoar-koar' menyerahkan semua penyelesaian 
masalah kebakaran hutan atau lahan penyebab kemunculan kabut asap di Riau?(fzr)
 
 Sumber: http://www.goriau.com/berita/dunia/i...negaranya.html 
 
 
Asap Singapura Ulah Perusahaan Malaysia dan Singapura
 
 BN--Peristiwa: SINGAPURA kini sedang dirundung kabut asap. Pemerintah 
Singapura dan rakyat negeri itu menuding telah terjadi pembakaran lahan hutan 
di daratan Riau, Indonesia. Indonesia memang selalu menjadi kambing hitam jika 
terjadi kebakaran dan asap.
 
 Celakanya, kebakaran itu akibat dari ulah para pengusaha Malaysia dan 
Singapura yang menggarap perkebunan di Indonesia. Di negeri orang mereka 
semena-mena, tidak mentaati undang-undang atau peraturan tentang pengelolaan 
hutan dan perkebunan.
 
 "Indikasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi 
(NOAA) pada Selasa (18/6) merekam keb