Re: [iagi-net] Fwd: Press Conference Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI)

2013-11-28 Terurut Topik Rahmawan Helmi
Di dukung ya. . .  .
Semoga konsisten dan ada sangsi bagi pelanggar dan ada penghargaan bagi
yang mematuhi-nya

Go Green Energy
Sustainable development

*Rahmawan Helmi*
GeologistNPA3541
GeoUnpad-MIG89
Geotermal.ITB-2011
DisESDM.ProvJabar
+62 853 9542 0580


Pada 29 November 2013 10.28, Rovicky Dwi Putrohari menulis:

> IAGI bersama Perhapi sore kemarin mengadakan Press Conference bersama
> sehubungan dengan rencana BEI untuk menerima Perusahaan Tambang Eksplorasi
> untuk "Go Public". Press Conf ini diadakan di RS Sari Kuring Pukul
> 17:00-19:00.
>
> Terlampir Bahan Press conference.
>
>
> RDP
> --
> *"Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi
> pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya".*
>
>
>
> 
> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>
>


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


[iagi-net] “Mining Policy” : Obrolan santai Ketua IAGI dan Ketua PERHAPI

2013-11-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
“Mining Policy” : Obrolan santai Ketua IAGI dan Ketua
PERHAPI
Posted on 29 November 2013 by Rovicky

[image: 
InPengKon]Ketika
sedang rapat bersama awal pekan, antara IAGI (Ikatan Ahli Geologi
Indonesia) dengan PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) ada
satu topik bahasan menarik tentang *Mining Policy*,

* [image: :(] “looh emang kita sudah punya ?”*
* [image: :D] “ya justru itu yang mau kita usulkan dibuat. Salah satu
amanah UU no.4 tahun 2009 pasal 6 Butir 1.a adalah dibuat “mining policy”
(kebijakan minerba)”.*

Perhapi dan IAGI harus dapat memberi hal positip ketimbang sekedar ngeluh
dan mengkritik.

Mas Disan, “Sang Provokator”, nyeletuk dengan memberikan tiga pokok bahasan
yang mesti didiskusikan dalam Mining Policy, yaitu Inventory, Pengusahaan
dan Konservasi.
Inventory
[image: Klasifikasi
Sumberdaya]

Klasifikasi Sumberdaya

Apa iya kita saat ini memiliki inventory yang bener tentang bahan material
yang terkandung ditanah air NKRI ? Kita kaya iya, tapi kaya apa saja, dapat
dipakai untuk apa dan untuk siapa ?

Inventory kita masih terlalu mentah kalau hanya mengatakan karena kita
berada dalam *Ring of Fire* dan *Ring of Resources*. Semestinya sudah jauh
meningkat informasi yang dihimpun, kalau memungkinkan semestinya juga
diketahui berapa banyak mineral-meral ikutan ketika menambang emas. Berapa
jumlah grafit, berapa jumlah serpih yang terangkat ketiuka membuka tambang
batubara.

Teori geologi sudah suangat banyak, tetapi sering tidak “*menyentuh*”
berapa besar cadangan atau *reserves*nya, Lah wong kebanyakan masih sebagai
“speculative resource”, Contoh, kita selalu terpesona dengan jumlah energi
geothermal yg “mengaku” 40% dari potensi dunia. Tetapi kita tidak tahu
persis dimana saja yang dapat diproduksikan, dan berapa cadangan yang
ekonomisnya. Kita juga terpesona dengan angka potensi gas serpih (shale
gas) yang keluar dari ESDM sebesar 600Tcf, padahal itu angka “*speculative
resource*“.

Pemerintah semestinya tidak mendasarkan kebijakan pada tataran ini.
Pemerintah paling tidak mendasarkan policy pengembangan wilayah dengan
jumlah Sumberdaya yg *BUKAN SPECULATIVE*. Kalau dalam Migas Pemerintah
semestinya mendasarkan perencanaan pengembangan nya pada inventory
“Lead-Prospect” yang sudah diidentifikasi. Bukan hanya dimana cekungan
migasnya.

Didik (Ardianto) Ketua Perhapi sangat konsen dengan informasi tentang
pemanfaatan dan daya serap serta kebutuhan ini yang perlu diketahui dan
disebarkan ke para pebisnis lokal supaya mampu menciptakan pasar bagi bahan
mineral serta metal yang ada ini. Karena disinilah “*penggerak*” roda-roda
pengusahaan nantinya.

Bagaimana mungkin memiliki keinginan mencari gadolinite kalau tidak tahu
manfaat gadolinium, ketika tidak tahu manfaatnya bagaimana menentukan
harganya ? Berapa royaltinya ? Tentunya Kementrian Perindustrian harus
terlibat juga, kan ?
Pengusahaan

Nah ini mestinya mendiskusikan bagaimana mengambil bahan-bahan mineral
tambang dll. bagaimana cara yang paling efisien, ekonomis dan
menguntungkan. Sepertinya ini masalah paling seksi yang telah dibicarakan
selama ini. Yang ikut diskusi sepakat bahwa saat ini urusan pengusahaan ini
“terlalu” banyak dibahas didiskusikan, diatur regulasinya, dibuat tata
aturan yang sering kali malah mempersulit untuk dilakukan.

Migas walau sering tidak didiskusikan dalam urusan “mining plicy”,
sejatinya mirip dengan minerba, mereka mengekstrasi sumberdaya alam. Migas
sudah sangat rumit aturannya, bahkan ada yang menganggap “*over regulated*”
dibandingkan pengusahaan mineral dan batubara.

Urusan bagihasil, urusan ijin, urusan metode penambangan yg sesuai
kaidah “*good
mining practice*“, sudah sangat lanyah dan lancar keluar dalam seminar,
obrolan dan *eyel-eyelan rebutan kapling*.

Dalam urusan pengusahaan ini masih hanya pengusahaan mineral yang paling
sering dan secara volume banyak dijumpai. Mineral jarang atau rare-earth
tidak atau belum banyak diatur. Padahal kebutuhan di dunia sudah cukup
banyak. Termasuk didalam rare earth ini ya gadolinite itu.
Konservasi,

Untuk pembicaraan konservasi, Mas Disan langsung bilang, jangan hanya
sekedar mikir konservasi keberlangsungan bahwa beproduksi harus terus
mengalir lancar dengan eksplorasi. Itu hanya satu siklus pengusahaan.
Tetapi konservasi ini harus diambil manfaat terbesar dalam *HUMAN CAPCITY !*

Semestinya, bukan hanya sekedar melakukan perhitungan potensi dan cadangan
dan meningkatkan produksi karena ingin memenuhi kebutuhan pasar dan yang
notabene hanya pasar di luar alias *export*. Kita menanam, menuai tapi
orang lain yang memanfaatkan. Jangan lagi ada penjualan mentah-mentahan.
Dan ditipu mentah-mentah. Jual matengnya. dan diinvestasikan balik ke
manusianya.

Jadi kalau keuntungan migas ditanam untuk migas, itu hanya siklus lokal
Kal

Re: [iagi-net] 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina

2013-11-28 Terurut Topik nyoto - ke-el
Kenapa cak Luthfi koq lihat GELI ?  Apa kayak Sri Mulat isi videonya ya ?

Wass,
nyoto




2013/11/28 

>
> Lihat GELI 
>
>
> http://video.ak.fbcdn.net/hvideo-ak-ash2/v/1244905_675712492474187_1767657936_n.mp4?oh=95826670a643dc6ab7fd0599c3363786&oe=5297A762&__gda__=1385705484_0647b2dead09b79a35ddc24463efa082
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> --
> *From: * nyoto - ke-el 
> *Sender: * 
> *Date: *Thu, 28 Nov 2013 16:11:54 +0800
> *To: *IAGI
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak
> Ini ke Pelukan Pertamina
>
> Maklum sekarang ini "TAHUN POLITIK" Oom...
>
>
> Wass,
> nyoto
>
>
>
>
> 2013/11/28 Muhammad Razi 
>
>> Bombastis sekali judul beritanya
>> Cocok utk kepentingan politik, biar di cap pro nasionalisasi hehehe..
>>
>> Salam
>> Razi
>>  On 28 Nov 2013 15:04, "Rovicky Dwi Putrohari"  wrote:
>>
>>>
>>> *Tanpa perseteruan yang seru akhirnya dua blok balik ke Pemerintah.*
>>>
>>> *(Baru tahu kalau Medco-pun dicap "asing")*
>>>
>>> *rdp*
>>>
>>> http://finance.detik.com/read/2013/11/28/115957/2426185/1034/2/50-tahun-disedot-asing-akhirnya-blok-minyak-ini-ke-pelukan-pertamina
>>> 
>>> 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina
>>>
>>> *Nusa Dua* -Kementerian ESDM telah memutuskan memberikan 2 blok minyak
>>> di Indonesia kepada PT Pertamina (Persero). Dua blok minyak telah habis
>>> masa kontraknya pada 27 November 2013.
>>>
>>> Satu dari dua blok minyak ini telah digarap oleh perusahaan asing selama
>>> 50 tahun.
>>>
>>> "Tepat tadi malam pukul 00.00 WIB, 2 blok minyak kontraknya berakhir,
>>> pertama Blok Siak yang dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama
>>> 50 tahun, dan Blok Kampar yang dikelola PT Medco Energy," kata Jero ditemui
>>> pada acara 4th ASEAN Ministerial Meeting On Minerals (AMMIN) and Associated
>>> Meetings, Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
>>>
>>> Jero mengatakkan, setelah dilakukan evaluasi dan berdiskusi dengan SKK
>>> Migas, Pertamina, Chevron, serta Medco, akhirnya diputuskan kedua blok
>>> tersebut tidak diperpanjang.
>>>
>>> "Setelah kita diskusi dengan SKK Migas, ada Pertamina juga, ada Medco
>>> juga dan ada Chevron, diambil keputusan pengelolaan blok tersebut *tidak
>>> diperpanjang,* kedua blok minyak tersebut diserahkan kepada PT
>>> Pertamina," tegasnya.
>>>
>>> Namun karena Pertamina sendiri tidak bisa langsung otomatis
>>> mengoperasikan kedua blok tersebut, diputuskan untuk sementara kedua blok
>>> tersebut tetap dioperasikan oleh perusahaan sebelumnya, sambil menunggu
>>> masa transisi.
>>>
>>> "Tidak mungkin langsung dikelola Pertamina, Pertamina juga mengakui itu,
>>> makanya ada masa transisi, maksimum 6 bulan, kalau bisa lebih cepat 3 bulan
>>> ya nggak masalah. Masa transisi ini penting karena jika langsung mendadak
>>> akan mengancam produksi minyak dari Blok Siak sebesar 4.000 barel per hari
>>> dan Blok Kampar sebesar 3.000 barel per hari," ungkapnya.
>>>
>>> Jero juga mengatakan, khusus untuk pengelolaan Blok Kampar, Medco akan
>>> mendapatkan komisi atau imbalan dari pengelolaan blok untuk sementara,
>>> selama menunggu masa transisi.
>>>
>>> "Medco inikan lebih gampang, dia juga perusahaan nasional, jadi dia
>>> nanti dapat *fee* (imbalan) untuk mengoperasikan sementara waktu blok
>>> tersebut, dalam *fee* tersebut Medco juga bisa mengandeng pihak swasta
>>> dan daerah," katanya.
>>>
>>> Pemutusan kontrak Blok Siak yang sudah dioperasikan pihak Chevron selama
>>> 50 tahun ini telah dibicarakan dengan baik-baik.
>>>
>>> "Kita sudah bicara baik-baik dengan Chevron, nggak boleh jelek, kita
>>> tetap ingin kerjasama terus, apalagi kan Chevron juga masih ada ladang
>>> minyak yang lain, ini seperti suami-istri kerjasama selama 50 tahun
>>> kemudian berpisah, tentu harus baik-baik," kata Jero.
>>> --
>>>
>>>
>>> *"Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi
>>> pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya". *
>>>
>>> 
>>> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
>>> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
>>> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
>>> 
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>>> 
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> -

Re: [iagi-net] 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina

2013-11-28 Terurut Topik aluthfi143

Lihat GELI 

http://video.ak.fbcdn.net/hvideo-ak-ash2/v/1244905_675712492474187_1767657936_n.mp4?oh=95826670a643dc6ab7fd0599c3363786&oe=5297A762&__gda__=1385705484_0647b2dead09b79a35ddc24463efa082

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: nyoto - ke-el 
Sender: 
Date: Thu, 28 Nov 2013 16:11:54 
To: IAGI
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke
 Pelukan Pertamina
Maklum sekarang ini "TAHUN POLITIK" Oom...


Wass,
nyoto




2013/11/28 Muhammad Razi 

> Bombastis sekali judul beritanya
> Cocok utk kepentingan politik, biar di cap pro nasionalisasi hehehe..
>
> Salam
> Razi
>  On 28 Nov 2013 15:04, "Rovicky Dwi Putrohari"  wrote:
>
>>
>> *Tanpa perseteruan yang seru akhirnya dua blok balik ke Pemerintah.*
>>
>> *(Baru tahu kalau Medco-pun dicap "asing")*
>>
>> *rdp*
>>
>> http://finance.detik.com/read/2013/11/28/115957/2426185/1034/2/50-tahun-disedot-asing-akhirnya-blok-minyak-ini-ke-pelukan-pertamina
>> 
>> 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina
>>
>> *Nusa Dua* -Kementerian ESDM telah memutuskan memberikan 2 blok minyak
>> di Indonesia kepada PT Pertamina (Persero). Dua blok minyak telah habis
>> masa kontraknya pada 27 November 2013.
>>
>> Satu dari dua blok minyak ini telah digarap oleh perusahaan asing selama
>> 50 tahun.
>>
>> "Tepat tadi malam pukul 00.00 WIB, 2 blok minyak kontraknya berakhir,
>> pertama Blok Siak yang dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama
>> 50 tahun, dan Blok Kampar yang dikelola PT Medco Energy," kata Jero ditemui
>> pada acara 4th ASEAN Ministerial Meeting On Minerals (AMMIN) and Associated
>> Meetings, Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
>>
>> Jero mengatakkan, setelah dilakukan evaluasi dan berdiskusi dengan SKK
>> Migas, Pertamina, Chevron, serta Medco, akhirnya diputuskan kedua blok
>> tersebut tidak diperpanjang.
>>
>> "Setelah kita diskusi dengan SKK Migas, ada Pertamina juga, ada Medco
>> juga dan ada Chevron, diambil keputusan pengelolaan blok tersebut *tidak
>> diperpanjang,* kedua blok minyak tersebut diserahkan kepada PT
>> Pertamina," tegasnya.
>>
>> Namun karena Pertamina sendiri tidak bisa langsung otomatis
>> mengoperasikan kedua blok tersebut, diputuskan untuk sementara kedua blok
>> tersebut tetap dioperasikan oleh perusahaan sebelumnya, sambil menunggu
>> masa transisi.
>>
>> "Tidak mungkin langsung dikelola Pertamina, Pertamina juga mengakui itu,
>> makanya ada masa transisi, maksimum 6 bulan, kalau bisa lebih cepat 3 bulan
>> ya nggak masalah. Masa transisi ini penting karena jika langsung mendadak
>> akan mengancam produksi minyak dari Blok Siak sebesar 4.000 barel per hari
>> dan Blok Kampar sebesar 3.000 barel per hari," ungkapnya.
>>
>> Jero juga mengatakan, khusus untuk pengelolaan Blok Kampar, Medco akan
>> mendapatkan komisi atau imbalan dari pengelolaan blok untuk sementara,
>> selama menunggu masa transisi.
>>
>> "Medco inikan lebih gampang, dia juga perusahaan nasional, jadi dia nanti
>> dapat *fee* (imbalan) untuk mengoperasikan sementara waktu blok
>> tersebut, dalam *fee* tersebut Medco juga bisa mengandeng pihak swasta
>> dan daerah," katanya.
>>
>> Pemutusan kontrak Blok Siak yang sudah dioperasikan pihak Chevron selama
>> 50 tahun ini telah dibicarakan dengan baik-baik.
>>
>> "Kita sudah bicara baik-baik dengan Chevron, nggak boleh jelek, kita
>> tetap ingin kerjasama terus, apalagi kan Chevron juga masih ada ladang
>> minyak yang lain, ini seperti suami-istri kerjasama selama 50 tahun
>> kemudian berpisah, tentu harus baik-baik," kata Jero.
>> --
>>
>>
>> *"Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi
>> pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya". *
>>
>> 
>> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
>> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
>> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
>> 
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect da

Re: [iagi-net] 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina

2013-11-28 Terurut Topik nyoto - ke-el
Maklum sekarang ini "TAHUN POLITIK" Oom...


Wass,
nyoto




2013/11/28 Muhammad Razi 

> Bombastis sekali judul beritanya
> Cocok utk kepentingan politik, biar di cap pro nasionalisasi hehehe..
>
> Salam
> Razi
>  On 28 Nov 2013 15:04, "Rovicky Dwi Putrohari"  wrote:
>
>>
>> *Tanpa perseteruan yang seru akhirnya dua blok balik ke Pemerintah.*
>>
>> *(Baru tahu kalau Medco-pun dicap "asing")*
>>
>> *rdp*
>>
>> http://finance.detik.com/read/2013/11/28/115957/2426185/1034/2/50-tahun-disedot-asing-akhirnya-blok-minyak-ini-ke-pelukan-pertamina
>> 
>> 50 Tahun Disedot Asing, Akhirnya Blok Minyak Ini ke Pelukan Pertamina
>>
>> *Nusa Dua* -Kementerian ESDM telah memutuskan memberikan 2 blok minyak
>> di Indonesia kepada PT Pertamina (Persero). Dua blok minyak telah habis
>> masa kontraknya pada 27 November 2013.
>>
>> Satu dari dua blok minyak ini telah digarap oleh perusahaan asing selama
>> 50 tahun.
>>
>> "Tepat tadi malam pukul 00.00 WIB, 2 blok minyak kontraknya berakhir,
>> pertama Blok Siak yang dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama
>> 50 tahun, dan Blok Kampar yang dikelola PT Medco Energy," kata Jero ditemui
>> pada acara 4th ASEAN Ministerial Meeting On Minerals (AMMIN) and Associated
>> Meetings, Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
>>
>> Jero mengatakkan, setelah dilakukan evaluasi dan berdiskusi dengan SKK
>> Migas, Pertamina, Chevron, serta Medco, akhirnya diputuskan kedua blok
>> tersebut tidak diperpanjang.
>>
>> "Setelah kita diskusi dengan SKK Migas, ada Pertamina juga, ada Medco
>> juga dan ada Chevron, diambil keputusan pengelolaan blok tersebut *tidak
>> diperpanjang,* kedua blok minyak tersebut diserahkan kepada PT
>> Pertamina," tegasnya.
>>
>> Namun karena Pertamina sendiri tidak bisa langsung otomatis
>> mengoperasikan kedua blok tersebut, diputuskan untuk sementara kedua blok
>> tersebut tetap dioperasikan oleh perusahaan sebelumnya, sambil menunggu
>> masa transisi.
>>
>> "Tidak mungkin langsung dikelola Pertamina, Pertamina juga mengakui itu,
>> makanya ada masa transisi, maksimum 6 bulan, kalau bisa lebih cepat 3 bulan
>> ya nggak masalah. Masa transisi ini penting karena jika langsung mendadak
>> akan mengancam produksi minyak dari Blok Siak sebesar 4.000 barel per hari
>> dan Blok Kampar sebesar 3.000 barel per hari," ungkapnya.
>>
>> Jero juga mengatakan, khusus untuk pengelolaan Blok Kampar, Medco akan
>> mendapatkan komisi atau imbalan dari pengelolaan blok untuk sementara,
>> selama menunggu masa transisi.
>>
>> "Medco inikan lebih gampang, dia juga perusahaan nasional, jadi dia nanti
>> dapat *fee* (imbalan) untuk mengoperasikan sementara waktu blok
>> tersebut, dalam *fee* tersebut Medco juga bisa mengandeng pihak swasta
>> dan daerah," katanya.
>>
>> Pemutusan kontrak Blok Siak yang sudah dioperasikan pihak Chevron selama
>> 50 tahun ini telah dibicarakan dengan baik-baik.
>>
>> "Kita sudah bicara baik-baik dengan Chevron, nggak boleh jelek, kita
>> tetap ingin kerjasama terus, apalagi kan Chevron juga masih ada ladang
>> minyak yang lain, ini seperti suami-istri kerjasama selama 50 tahun
>> kemudian berpisah, tentu harus baik-baik," kata Jero.
>> --
>>
>>
>> *"Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi
>> pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya". *
>>
>> 
>> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
>> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
>> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
>> 
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> 
>>
>>
> 
> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
> --