Re: [iagi-net] pak sam

2015-12-03 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com

Semoga lekas sembuh Pak Sampurno dan diberikan kesabaran dalam sakit. 
Aamiin..YRA

Wassalam,
Kamsul Hidayat

On Sun, 11/29/15, Bronto Sutopo  wrote:

 Subject: Re: [iagi-net] pak sam
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, November 29, 2015, 10:04 AM
 
 Prof
 Sampoerno semoga lekas sembuh dan diberi kekuatan.
 
 Salam,
 Bronto
 SutopoPowered by walking Tall®From: 
 "bandon...@gmail.com" 
 Sender:  
 Date: Sun, 29 Nov 2015 07:25:35
 +0700To:
 IagiReplyTo:
  iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] pak sam
 pak Sampurno, sedang sakit
 sepuh, istilah kerennya Alzheimer. home care dgn Borromeus
 (perawatan tetap di rumah dgn dokter dan perawat dari rs
 Borromeus).
 
  semoga pak Sampurno tetap fit dan tak mudah lupa.
 
 salam sejahtera.
 --
 
 Dikirim dari smartphone OPPO saya


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Re: RE: [economicgeology] Re: [iagi-net] SeppiiiRasa

2015-11-19 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Dear mas Zardi;

cog Cu >1% Au > 0.8% pd reserves estimation pt FI mungkin kegedean ya di zaman 
skrg? Sy kira mereka masih bisa feasible dgn cog emas 0.3-0.4 ppm, tembaga dan 
perak nya jd by product saja (skrg kan kebalik?) trus dihitung ulang resources 
dan reserves nya, siapa tau bener sinyalemen pak RR. 

Salam,
Khid 





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Tom Lembong: Dunia Tak Bisa Hidup Tanpa Minyak Sawit.

2015-11-19 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Iya mungkin bisa tp impact nya thd lingkungan besar sekali, berapa juta hectar 
kebon harus dibuat thus membuka hutan. Say 1 ha kebon sawit memproduksi 10-15 
ton FFB, dari FFB ke CPO rendemen nya cuma 30% atau menjadi 3-4.5 ton saja/Ha. 
Trus proses esterifikasi menjadi biodiesel dgn rendemen 10% atau hanya 
menghasilkan 300-450 liter biodiesel/ha kebon sawit. Kebayang kan? ): 

Rgds;
Kamsul h 





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Menarik sekali Pak Yatno;
Pak, kami tunggu kisah sambungan nya.

Salam,
Kamsul h

On Wed, 11/19/14, kartiko samodro  wrote:

 Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM
 
 Menarik Pak Yatno.
 
 Apakah ada dating
 umur dari lava basaltnya ?
 
 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan
 seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ?
 
 Regards
 
 Kartiko
 
 2014-11-13 17:17 GMT+07:00
 yustinus yuwono :
 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya
 saat eskursi yl.
 
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak
 pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di
 ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar
 jointed.
 
 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan
 residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna
 kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral
 maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
 diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal
 weathering.
 
 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih
 arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang
 terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai
 kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan
 yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak
 terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup
 pada zamannya.
 
 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom
 ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah,
 pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi
 pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau
 yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
 teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah
 karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera
 manusia dibandingkan selera alam.
 
 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi
 sederhana sbb:-) 
 
 G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan
 lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang
 mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti
 pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti
 lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
 membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough
 bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi
 punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun
 oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu
 kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia
 purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada
 sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena
 adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah
 terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi
 sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
 membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2
 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka
 menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka
 menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah
 permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang
 semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang
 tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali
 lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk
 membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
 
 Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini,
 tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu???
 Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain.
 Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah
 menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta
 menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2
 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat
 itu.
 
 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah
 permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di
 atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface.
 
 Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi
 sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam
 Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas
 atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk
 selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak
 diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan
 usia.
 
 Salam,
 
 YSY
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 
 
 
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
 (mahasiswa)
 
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 
 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 
 
 No. Rek: 123 0085005314
 
 
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 
 
 No. Rekening: 255-1088580
 
 
 A/n: Shinta Damayanti
 
 
 
 
 
 Subscribe: ia

RE: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB)

2014-10-04 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Dear all;

Saya prihatin dengan berlarut-larutnya masalah geologi/arkeologis GP ini hingga 
ke ranah "petisi" yang tentunya tidak lumrah di dunia ilmiah. Petisi biasa 
dikenal pada ranah politik, dan kita dalam diskusi ini tentunya tidak sedang 
"mempolitisir" ilmu pengetahuan. Biarkan debat2 yang sifatnya "saling 
menjatuhkan" hingga free fight liberalism berlangsung di arena senat/legislatif 
saja. Di masayarakat ilmiah semua pendapat harus disertai dengan bukti yang 
didukung oleh teori/hipotesa/postulat yang sudah teruji kebenarannya secara 
ilmiah, kemudian kita uji sama2 dengan bukti2/teori/hipotesa/postulat yang 
sudah teruji pula kebenarannya. Saya setuju debat ilmiah bersifat liberal, tapi 
cara kita "menjatuhkan" lawan bicara  bukan dengan "petisi". 

Terimakasih dan salam ilmiah utk semuanya.

Khid 

On Sat, 10/4/14, Sujatmiko  wrote:

 Subject: RE: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Saturday, October 4, 2014, 3:56 PM
 
 
 
 
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ketua
 Umum IAGI yang sangat saya hormati,  
 
    
 
 Setelah membaca tanggapan Pak Danny Hilman,
 dan demi martabat profesi geologi yang kita cintai dan
 banggakan, mang Okim
 berharap agar Komite Etik IAGI dapat sesegera mungkin
 menilai dan mengoreksi pernyataan-pernyataan
 Pak Danny Hilman yang sangat bertentangan dengan semangat
 kerjasama dan
 persatuan antar profesi khususnya Geologi-Arkeologi. Sebagai
 Paleoseismologist
 yang ingin mengembangkan bidang Arkeo-Geologi /
 Geo-Arkeologi, sungguh di luar
 kepatutan kalau Petisi 26 April 2013 , yang disepakati oleh
 27 Ahli Arkeologi ,
 di antaranya Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Ketua Ikatan
 Ahli Arkeologi
 Indonesia, 3 Profesor Arkeologi terkemuka di Indonesia , dan
 sejumlah Doktor serta
 Sarjana Arkeologi  , ditambah dengan 7 Ahli Geologi dan
 Ahli Geofisika (
 termasuk 2 Profesor Riset ), dinyatakan oleh seorang
 anggota/ pengurus  IAGI , sebagai
 Petisi Jahat dan Murahan.  Semoga kita semua diberikan
 keteguhan iman dan keberanian
 dalam beramar ma’ruf  nahi munkar. Amiin. 
 
    
 
 Salam Cinta IAGI, 
 
    
 
 Sujatmiko  / Mang Okim 
 
    
 
 
 
 
 
 From: iagi-net@iagi.or.id
 [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Danny
 Hilman Natawidjaja
 
 Sent: Saturday, October 04, 2014 1:27 PM
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 
 Subject: Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA
 GUNUNG PADANG (DARI
 FB) 
 
 
 
 
 
    
 
 
 
 Baik, 
 
 
 
 
 
 Dua poin yg dikemukakan Mang
 Okim sama sekali bukan pokok utama
 atau hal penting dalam 'controversi". Tidak perlu
 mencari-cari kelemahan.
 Dua hal ini juga sekarang sudah ada update-nya. Demikian
 juga hal carbon dating
 - tidak ada masalah secara prosedur dan ilmiah (ingat Mang
 saya ini
 paleoseismologist yg paham dan sehari-harinya memakai carbon
 dating). Kami ini
 ingin mengembangkan bidang Arkeo-geologi atau geo-arkeologi,
 kok malah Mang
 Okim ini melarang!..mana salam geoarkeologinya? 
 
 
 
 
 
 Ada tim peneliti lain yg
 mengumumkan hasil penelitian kok pada
 berang? Bukannya ngajak diskusi atau seminar ilmiah bareng
 malah buat petisi
 jahat dan murahan itu?   
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 Mohon maaf kalo saya ini
 'togmol' saja. 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 Salam, 
 
 
 
 
 
 DHN 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry 10
 smartphone. 
 
 
 
 
  
   
   
   
   From:
   Sujatmiko 
   
   
   Sent:
   Sabtu,
   4 Oktober 2014 13:08 
   
   
   To:
   iagi-net@iagi.or.id 
   
   
   Reply
   To: iagi-net@iagi.or.id 
   
   
   Cc:
   MGEI;
   marwan 
   
   
   Subject:
   RE:
   [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG
 (DARI FB) 
   
   
   
  
 
 
    
 
 
 
 Yth Prof Koesoemadinata dan rekan-rekan
  IAGI/MGEI, 
 
   
 
 Argumentasi  yang
 mang Okim sampaikan  selama ini , baik di milis IAGI,
 FB, dll.
  insyaallah 100 % didasarkan pada ilmu geologi yang
 mang Okim dapatkan
 dari para dosen di ITB + pengalaman sebagai pemeta geologi
  + referensi
 dari buku-buku dan  hasil penelitian para ahli , baik
 geologi ataupun
 arkeologi , dan spot checks ke lapangan ( bukan
  hipotesis melulu yang
 sampai detik ini belum pernah satupun terbukti ).
   
 
   
 
 Mang Okim berulang
 kali menekankan pentingnya pembuktian kebenaran hipotesis
 pasir ayakan peredam
 gempa dan semen perekat sebagai kreasi  teknologi
  super canggih pada
 periode 13.000 – 23.000 tahun yang lalu,  karena
  hal tersebut
  selain bertolak belakang dengan keyakinan  para
 arkeolog di seluruh
 dunia (mainstream), juga  argumentasi yang mendasarinya
  sangat fatal
 .  
 
   
 
 Argumentasi sangat
 fatal yang mang Okim maksud adalah :  
 
   
 
 1. 
 Pengumuman
 spontan  oleh Pak AB di Seminar Sekab 7 Februari 2012
  tentang temuan
 pasir ayakan peredam gempa. Pertanyaannya apakah hasil
 penelitian laboratorium
 dapat / telah membuktikan bahwa pasir tersebut benar-benar
 pasir ayakan dan
 bukan pasir / debu vulkanik alias air-fall ? Kalau benar
 pas