JNM <*> TUHAN, BEBANKU BERAT
From: OD Project TUHAN, BEBANKU BERAT "Mengapa bebanku berat sekali?" aku berpikir sambil membanting pintu kamarku dan bersender. "Tidak adakah istirahat dari hidup ini?" Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal. "Ya Tuhan," aku menangis, "Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun kembali!" Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan. Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib. "Anakku," orang itu bertanya, "Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum Aku siap memanggilmu?" "Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat! betapa berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa mengangkatnya lagi." "Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." "Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?" "Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang lain?" "Aku bisa melakukan hal itu?" Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba semua ini. Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya. "Itu punya Joan," kataku. Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang nyaman dan memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus. Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau mobilnya rusak. "Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa beban yang Joan panggul?" pikirku. Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung terjatuh seketika. "Lepaskan beban ini!" teriakku. "Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?" "Lihat ke dalamnya." Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai berbicara, "Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku..." Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu. Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi. "Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya..." "Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan. Aku mencoba beberapa. Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki tanpa suami. Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan. Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo. "Beban mereka semua sangat berat, Tuhan" kataku. "Kembalikan bebanku" Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan dibandingkan yang lain. "Mari kita lihat ke dalamnya," Tuhan berkata. Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat. "Itu bukan ide yang baik," jawabku, "Mengapa?" "Karena banyak sampah di dalamnya." "Biar Aku lihat" Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku. Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku. "Katakan kepada-Ku mengenai hal ini." "Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi, dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter. Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian bekas." "Anak-Ku, Aku selalu memberikan kebutuhanmu dan semua anak-anakmu. Aku selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu." Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki.! "Dan yang ini?" tanya Tuhan. "Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai sebuah beban. "Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku benar-benar menyakitinya..." "Anak-Ku," Tuhan berkata. "Jika kau percayakan kepada-Ku, aku akan memper
JNM <*> Renungan Pagi, Kamis 3 Maret 2005
From: Yollie Wauran Renungan Pagi, Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. ( 1 Tesalonika 5 : 11 ) Adakah itu juga ada pada kita . ? Saling menasihati . ? Saling membangun . ? Benarkah kita sudah saling membangun . ? Bagaimana bila rekan kita dalam masalah . ? Adakah kita juga "menasihatinya" . ? Adakah kita juga "membangunnya" .. ? Atau hanya sekedar menemani . ? Ya .sekedar menemani dalam masalah . ? Mungkin .kata-kata kita dapat menemani dia . Mungkin .kata-kata kita dapat menghibur dia . Tetapi . Adakah juga membangun dia . ? Adakah juga menasihati dia ? Kadang sakit memang . Bila sedang dinasihati . Bila sedang dibangun Namun .untuk kita .. Kadang memang diperlukan sakit Untuk menjadi lebih baik === Renungan Pagi, Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya: kepala juru minuman itu dikembalikannya ke dalam jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun; tetapi kepala juru roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada mereka. Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya. ( Kejadian 40:20-23 ) Pernah kita berbuat baik pada seseorang . ? Pernah kita menolong orang . ? Lalu . Pernah kita dilupakan orang . ? Pernah kebaikan kita tidak diingat orang . ? Bahkan oleh orang yang kita tolong . ? Yusuf pernah .. Adakah kita pun dapat berbuat seperti Yusuf . ? Dan tetap percaya .. Bahwa Tuhan tetap memberikan yang terbaik . ? Renungan Pagi, Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya. Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. ( Kejadian 39 : 19-20 ) Kadang .. Untuk mempertahankan kekudusan . Tidaklah semudah yang kita pikirkan . Yusuf . Untuk menjaga kekudusannya .. Harus masuk penjara .. Pagi ini . Mari kita renungkan . Seberapa besar kita perduli . Akan kekudusan kita .. ? == Renungan Pagi, Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. ( Amsal 25:15 ) Mungkin saat ini . Kita hampir putus asa . Menghadapi seseorang . Yang mungkin sangat keras . Yang mungkin membuat kita jengkel .. Atau bahkan . Hampir-hampir membuat kemarahan kita meledak . Namun sebelum kita undur . Sebelum kita turut lepas kendali .. Sudahkah kita mencoba .. ? Sudahkah kita mencoba untuk tetap sabar . ? Sudahkah kita mencoba .. ? Sudahkah kita mencoba untuk tetap berlidah lembut . ? Tidak ada salahnya .kita tetap sabar menghadapinya . Tidak ada salahnya ...kita tidak membalas kasar dengan kasar . Tidak selalu .yang keras itu yang menang . Dan kadang . Justru diperlukan kelembutan Untuk mematahkan yang keras . Tanpa harus "melukai" seseorang . Renungan Pagi, Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN." ( Mazmur 122:1 ) Sukacita . Itu muncul dari dalam hati . Sukacita . Tidak bisa dipalsukan . Mungkin Orang bisa melihat kita bersukacita . Namun Kita tak dapat membohongi diri sendiri . Adakah sukacita itu masih ada . ? Ya . Saat dikatakan orang kepada kita : "Mari kita pergi ke rumah TUHAN" Adakah sukacita itu masih ada . ? Bukan untuk dilihat orang lain . Bukan pula seperti yang dilihat orang lain . Tetapi . Sekacita yang benar-benar sukacita . Yang benar-benar kita rasakan . Adakah itu masih ada . ? Renungan Pagi, Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN, sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan
JNM <*> daily devotional
From: [EMAIL PROTECTED] Daily devotions for 02-28-2005: Devotion: Morning and Evening Morning Title: Great Expectations Evening Title: Faithful to Provide Do you enjoy this devotional? Send it on to a friend! Morning: Great Expectations "My expectation is from Him." --Psalm 62:5 It is the believer's privilege to use this language. If he is looking for aught from the world, it is a poor "expectation" indeed. But if he looks to God for the supply of his wants, whether in temporal or spiritual blessings, his expectation" will not be a vain one. Constantly he may draw from the bank of faith, and get his need supplied out of the riches of God's lovingkindness. This I know, I had rather have God for my banker than all the Rothschilds. My Lord never fails to honour His promises; and when we bring them to His throne, He never sends them back unanswered. Therefore I will wait only at His door, for He ever opens it with the hand of munificent grace. At this hour I will try Him anew. But we have "expectations" beyond this life. We shall die soon; and then our "expectation is from Him." Do we not expect that when we lie upon the bed of sickness He will send angels to carry us to His bosom? We believe that when the pulse is faint, and the heart heaves heavily, some angelic messenger shall stand and look with loving eyes upon us, and whisper, "Sister spirit, come away!" As we approach the heavenly gate, we expect to hear the welcome invitation, "Come, ye blessed of my Father, inherit the kingdom prepared for you from the foundation of the world." We are expecting harps of gold and crowns of glory; we are hoping soon to be amongst the multitude of shining ones before the throne; we are looking forward and longing for the time when we shall be like our glorious Lord--for "We shall see Him as He is." Then if these be thine "expectations," O my soul, live for God; live with the desire and resolve to glorify Him from whom cometh all thy supplies, and of whose grace in thy election, redemption, and calling, it is that thou hast any "expectation" of coming glory. Evening: Faithful to Provide "The barrel of meal wasted not, neither did the cruse of oil fail, according to the word of the Lord, which He spake by Elijah." --1 Kings 17:16 See the faithfulness of divine love. You observe that this woman had daily necessities. She had herself and her son to feed in a time of famine; and now, in addition, the prophet Elijah was to be fed too. But though the need was threefold, yet the supply of meal wasted not, for she had a constant supply. Each day she made calls upon the barrel, but yet each day it remained the same. You, dear reader, have daily necessities, and because they come so frequently, you are apt to fear that the barrel of meal will one day be empty, and the cruse of oil will fail you. Rest assured that, according to the Word of God, this shall not be the case. Each day, though it bring its trouble, shall bring its help; and though you should live to outnumber the years of Methuselah, and though your needs should be as many as the sands of the seashore, yet shall God's grace and mercy last through all your necessities, and you shall never know a real lack. For three long years, in this widow's days, the heavens never saw a cloud, and the stars never wept a holy tear of dew upon the wicked earth: famine, and desolation, and death, made the land a howling wilderness, but this woman never was hungry, but always joyful in abundance. So shall it be with you. You shall see the sinner's hope perish, for he trusts his native strength; you shall see the proud Pharisee's confidence totter, for he builds his hope upon the sand; you shall see even your own schemes blasted and withered, but you yourself shall find that your place of defence shall be the munition of rocks: "Your bread shall be given you, and your water shall be sure." Better have God for your guardian, than the Bank of England for your possession. You might spend the wealth of the Indies, but the infinite riches of God you can never exhaust. = Daily devotions for 03-01-2005: Devotion: Morning and Evening Morning Title: Called By Love Evening Title: Called to Election Do you enjoy this devotional? Send it on to a friend! Morning: Called By Love "With lovingkindness have I drawn thee." --Jeremiah 31:3 The thunders of the law and the s of judgment are all used to bring us to Christ; but the final victory is effected by lovingkindness. The prodigal set out to his father's house from a sense of need; but his father saw him a great way off, and ran to meet him; so that the last steps he took towards his father's house were with the kiss still warm upon his cheek, and the welcome still musical in his ears. "Law and s do but harden All th
JNM <*> Gods Work Ministry E-Mail
From: "Dwayne Savaya" <[EMAIL PROTECTED]> Gods Work Ministry Inspirational and Encouragement E-Mail Dear Friend, There are many people in this world that act a certain way in front of some people and act entirely different in front of others. What they must realize is that God's command is to be of one mind at all times not being hypocritical to what they know in their hearts is right. The Bible declares in Philippians 2:2-3 "Fulfil ye my joy, that ye be likeminded, having the same love, being of one accord, of one mind. Let nothing be done through strife or vainglory; but in lowliness of mind let each esteem other better than themselves." We are to put on Christ at all times and show the God who lives within us by our acts, deeds and character of integrity. (Romans 13:14) I hope you are encouraged by this message to be of the same mind at all times treating others the way you would want to be treated and showing the testimony of love, care and forgiveness. INCONSIDERATE ACT When William McKinley was President of the United States, he had to make a decision about the appointment of an ambassador to a foreign country. Two candidates were equally qualified. While McKinley was still a Congressman, he had observed an inconsiderate action by one of the men. He recalled boarding a streetcar at the rush hour and getting the last vacant seat. Soon an elderly woman got on, carrying a heavy clothes basket. No one got up to offer her a seat, so she walked the length of the car and stood in the aisle, hardly able to keep her balance as the vehicle swayed from side to side. One of the men McKinley was later to consider for ambassador was sitting next to where the woman was standing. Instead of getting up and helping her, he deliberately shifted his newspaper so it would look like he hadn't seen her. When McKinley noticed this, he walked down the aisle, graciously took her basket, and offered her his seat. The man was unaware that anyone was watching, but that one little act of selfishness would later deprive him of perhaps the crowning honor of his lifetime. Author Unknown We must always remember that we have received undeserved grace and mercy from the Lord and as undeserved recipients, we must offer that same grace and mercy towards our fellow man who is in need. We are to be of the same mind at all times offering blessings, encouragement, and simply try our best to represent our Savior with our whole heart. By doing these simple acts of love, we will be sowing into the hearts of men seeds that will grow and be manifested where they will never be forgotten by those who received. Read and meditate on these scriptures: James 1:22-25 "But be ye doers of the word, and not hearers only, deceiving your own selves. For if any be a hearer of the word, and not a doer, he is like unto a man beholding his natural face in a glass: For he beholdeth himself, and goeth his way, and straightway forgetteth what manner of man he was. But whoso looketh into the perfect law of liberty, and continueth therein, he being not a forgetful hearer, but a doer of the work, this man shall be blessed in his deed." James 3:10-12 "Out of the same mouth proceedeth blessing and cursing. My brethren, these things ought not so to be. Doth a fountain send forth at the same place sweet water and bitter? Can the fig tree, my brethren, bear olive berries? either a vine, figs? so can no fountain both yield salt water and fresh." 1 Peter 3:8-11 "Finally, be ye all of one mind, having compassion one of another, love as brethren, be pitiful, be courteous: Not rendering evil for evil, or railing for railing: but contrariwise blessing; knowing that ye are thereunto called, that ye should inherit a blessing. For he that will love life, and see good days, let him refrain his tongue from evil, and his lips that they speak no guile: Let him eschew evil, and do good; let him seek peace, and ensue it." All of these scriptures can be found in the King James Version Bible. Today's Selected Poem: WHEN JESUS LOOKS Click here to read --- http://www.Godswork.org/enpoem54.htm Today's Selected Testimony: BEVERLY ANN'S TESTIMONY Click here to read --- http://www.Godswork.org/testimony70.htm In Christ's Service, Dwayne Savaya Gods Work Ministry Please feel free to visit the Website to read more Encouraging and Inspirational stories, poems and testimonies. Our E-mail Archives are available as well to read the messages that have been sent in the past. You can also send Free E-cards to friends and loved ones with the many choices available. You are also welcome to post your prayer requests in our Prayer Forum. All this and more available at --- http://www.Godswork.org You can also send prayer requests to --- [EMAIL PROTECTED] Add your E-mail address if you'd like correspondence with the prayer partners. [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
JNM <*> Penginjilan Pribadi & CANTIK LAHIRIAH & BATINIAH
From: Suzianty Herawati Program Pelatihan Penginjilan Pribadi Pdt. Liem Kok Han & Tim Penginjilan adalah mandat kesaksian terbesar yang untuknya gereja hadir di dunia. Menginjili atau tidak menginjili adalah kunci utama yang menentukan mati hidupnya gereja. Pelatihan 'Penginjilan Pribadi' ini berdasarkan teologi Reformed dan semangat Injili dengan bersandar pada hikmat dan kuasa Roh Kudus. Pelatihan ini mencakup teori dan praktek yang dinamis. 'Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.' (Matius 4:19). Hari:Jumat, 4 Maret - 27 Mei 2005 (10 pertemuan) Jam:18:30 - 20:00 Tempat:Jl. Tanah Abang III no 1 Pendaftaran: Sekretariat GRII, Tanah Abang III/1 Contact person: Hesty (3810912), Happy(0817-381710) Diselenggarakan Oleh: Gereja Reformed Injili Indonesia Departemen Pemuridan Penginjilan Children of Light - Serving with LOVE through FAITH Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia Kol 3:23 Karena bagiku hidup adalah Kristus & mati adalah keuntungan Fil 1:21 === From: Saumiman Saud CANTIK LAHIRIAH & BATINIAH Saumiman Saud Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari" ( 2 Korintus 4 :16) Mata setiap orang selalu merasa senang melihat yang cantik-cantik, mulai gambar, lukisan, pemandangan sampai kepada manusianya. Rasanya kalau kita melihat yang cantik itu maka hati kita terasa sangat damai, senang dan bahagia. Seorang ahli pakaian akan mendesain pakaian yang bagus enak dipandang, warnanya dipadu serasi, dan kalau sudah dikenakan oleh seseorang maka orang tersebut juga kelihatan cantik. Ahli bangunan juga demikian, ia akan mendesain bagunan yang indah , mewah dan nyaman tinggal di dalamnya.. Tidak seorangpun yang ingin sesuatu yang jelek kalau masih boleh memilih yang lebih cantik. Saya jadi teringat ketika masih tinggal di Medan, salah satu ciri khas orang Medan itu kalau makan Ddurian, mereka boleh makan langsung di pinggir jalan itu, mestinya saya tidak perlu menulis ini, hampis menetes saja air liur saja gara-gara mengingatnya. Jadi setelah kita memilih buah Durian yang bagus, lalu kita minta sang penjual itu mengupasnya di tempat jualnya, sambil duduk, kadang juga jongkok atau berdiri kita menikmati durian..Oh ..nikmat sekali.. Saya sendiri kurang ahli memilih Durian apalagi mengupasnya, kadang sudah mencium wanginya enak, ternyata di dalamnya busuk, itu sebabnya saya lebih sering meminta si penjualnya yang memilih. Kalau kita kurang puas dengan pilihannya boleh minta ganti, memang bayarannya agak mahal sedikit untuk sebuah Durian, tetapi kita bakal di jamin puas. Nah, Durian yang di luarnya kelihatan bagus, besar, wangi, belum tentu isinya enak, kadang sudah berair, tidak manis atau pahit, hambar atau busuk. Wah, giman nich jadi pengin makan durian tu! Demikian juga dengan kecantikan manusia, di luar alias kecantikan lahiriah, menjadi akan menjadi kurang menarik jika tanpa dibarengi dengan kecantikan yang juga terpancar dari dalam diri orang itu alias inner beauty. Cantik di luar harus diiringi dengan cantik yang di dalam, barulah lengkap. Saya terlalu sering bertemu dengan orang-orang yang cantik, tetapi hatinya jahat, judes, kejam. Makanya tidak heran kalau ada orang cantik tetapi hidupnya tidak bahagia, soalnya dia sendiri selalu merasa terancam dengan kecantikanya, selalu membandingkan dengan kecantikan orang lain. Seluruh kehidupannya penuh dengan rasa takut, kalau besok kelihatan kurang cantik lagi. Atau dia merasa takut, kalau temannya ternyata lebih cantik dari dia. Kehidupannya penuh rahasia, ke salon mana saja dirahasiakan takut kalau temannya juga ikut ke sana, pakai bedak merak apa juga dirahasiakan, dan segala-galanya dirahasiakan. Wowbetapa susahnya kehidupan orang cantik ini, nah pada saat orang lain dipuji karena kecantikan, maka pada malam itu ia seperti kebakaran jenggot, ngomel, menggerutu dan menangis bahakan semalaman tidak bisa tidur. Kecantikan di luar yang saya sebut dengan kecantikan kimia (baca artikel Kecantikan alamiah atau Kimia) tidak cukup bagi seseorang, tanpa dibarengi dengan kecantikan di dalam yang kita sebut dengan inner beauty tadi., maksudnya adalah keindahan diri yang berasal dari dalam, segala kebaikan diri, hati dan jiwa yang dapat terpancar keluar serta dirasakan dengan hati juga. Kecantikan tubuh yang di luar saja akan dianggap lebih berarti jika disertai kecantikan yang di dalam, sebab kecantikan di luar lebih banyak tipuan. Menurut majalah Gadis meskipun cantik layaknya artis Dian Sastrowardoyo (bintang Ada Apa dengan Cinta?), seorang wanita terlihat biasa kalau tidak didukung oleh "kecantikan dari hati atau di dalam". Yang disebut "cantik hati atau di dalam ad
JNM <*> INISIATOR KESELAMATAN
From: Suzianty Herawati INISIATOR KESELAMATAN Pdt. Dr. Stephen Tong Renungan ini ditranskrip dan diedit kembali dari seri khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong di Mimbar Gereja Reformed Injili Indonesia di Jakarta Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakannya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis, "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Rm. 10:14-15). Terjemahan lain untuk ayat 15, "Bagaimanakah mereka bisa memberitakan Injil itu, jikalau mereka tidak diutus? Seperti yang ditulis dalam Kitab Suci, alangkah indahnya jejak mereka yang membawa kabar baik ke mana-mana." Dalam bagian ini, Paulus langsung mengajukan pertanyaan yang mengaitkan lima hal berikut ini. Saya sangat tertarik, karena teologia Reformed dipaparkan dengan luar biasa jelas di sini. Paulus mengatakan, orang yang menyeru nama Tuhan, akan diselamatkan, itu benar. Tetapi bagaimana seseorang bisa menyeru nama Tuhan kalau dia tidak beriman? Tidak mungkin! Di sini Paulus mengaitkan hal berseru dengan iman. Pengakuan mulut yang tidak didasari iman di dalam hati dianggap kosong adanya. Kaitan ini tidak boleh dipisahkan. Orang yang berdoa kepada Tuhan, orang yang berseru dalam nama Tuhan, adalah orang yang beriman dalam hatinya kepada Tuhan. Kalau demikian apakah berarti sudah selesai? Paulus tidak berhenti sampai di sini saja. Dia mengaitkan iman dengan pendengaran, pendengaran dengan pemberitaan, dan pemberitaan dengan pengutusan. Jika di dalam kelima hal ini, yang saling terkait dalam ayat 14 dan 15, kita melihat dua cara untuk mengerti peristiwa pengalaman pribadi (personal religious experience) merupakan hal yang berbeda dengan disiplin akademis yang mungkin diterima di universitas. Pengalaman agamawi secara pribadi kadang datangnya lambat sekali, pada kairos yang ditetapkan Allah, pada momen di mana Tuhan memberikan pencerahan anugerah surgawi, barulah kita mengalami satu pengalaman agamawi secara pribadi. Ada orang sampai berumur 80 tahun, baru mendadak beriman kepada Yesus Kristus. Ada yang sampai umur 60 tahun, baru ia sadar bahwa dirinya memerlukan Tuhan. Paulus sendiri mendapat pengalaman agamawinya yang begitu drastis pada saat dia membawa surat mandat untuk memenjarakan orang-orang Kristen, untuk membelenggu hamba-hamba Tuhan, untuk menganiaya gereja Tuhan. Di tengah perjalanan menuju Damaskus, di situlah pengalaman agamawi pribadi itu ia alami (Kis. 9:1-19). Itulah yang membuatnya lebih mengerti akan teori anugerah dibandingkan dengan rasul-rasul lainnya. Dia tahu dirinya adalah seorang penghujat, penganiaya, seorang yang memberikan kesengsaraan kepada orang-orang Kristen. Orang seperti Paulus masih bisa diampunikah? Kalau bisa, ini berarti bukan berdasarkan jasanya, kebolehan, kualifikasi dan syarat-syarat yang ada pada dirinya, sehingga ia boleh diterima oleh Tuhan untuk dipakai khusus memberitakan doktrin pilihan: bukan aku yang memilih Tuhan, tetapi Tuhanlah yang memilih aku. Saya tidak tahu apakah Anda sudah mempunyai pengalaman seperti ini, sehingga kamu mengalami perubahan yang begitu besar? Pertemuan pribadi dengan Tuhan terjadi pada momen-momen yang krusial seperti ini, sehingga mengubah orang secara total. Sehingga orang itu mempunyai arah yang baru, merendahkan diri, dan berseru, "Oh, Tuhan, aku membutuhkan Engkau! Kaulah pemilik hidupku, aku berjanji pada-Mu." Pembentukan karakter sebenarnya sangat tergantung pada momen-momen seperti ini, di mana dalam perjalanan hidup, manusia sebagai musafir akan kembali kepada Tuhan. Mungkin pada waktu kita patah hati, mungkin pada waktu kita rugi dalam dagang, mungkin pada waktu kita dikhianati oleh orang-orang yang paling kau kasihi, mungkin pada waktu kau mendapatkan penyakit kanker, atau pada saat mengalami kecelakaan yang sangat besar, hampir mati. Saat-saat seperti itu menyebabkan kau menengadah ke atas dan mendapatkan satu fase yang baru dalam hidupmu. Kalau saya boleh membagi, hanya ada dua macam agama: agama yang Theosentris dan agama yang Antroposentris. Hanya ada dua macam Injil: Injil yang Antroposentris dan Injil yang Theosentris. Hanya ada dua macam teologi: teologi yang Theosentris dan teologi yang Antroposentris. Dan hanya dua macam gereja: gereja Theosentris dan gereja Antroposentris. Apakah perbedaan antara istilah Theosentris dan Antroposentris? Antropo dalam bahasa Yunani berarti manusia. Dan Theos dalam bahasa Yunani berarti Tuhan. Jika di dalam satu gereja, manusia yang menjadi utama, manusia yang diutamakan, yang dijunjung tinggi, itulah yang disebut gereja Antroposentris. Tetapi kalau gereja itu adalah gereja di mana Tuhanlah yang memimpin, mengontrol, Tuhan melalui Roh Kudus-Nya yang memberi
JNM <*> Noah in modern times & What the Jew Learned
From: Daniel Suartyo Noah in modern times And the Lord spoke to Noah and said: "In six months I'm going to make it rain until the whole earth is covered with water and all the evil people are destroyed. But I want to save a few good people, and two of every kind of living thing on the planet. I am ordering you to build Me an Ark." And in a flash of lightning he delivered the specifications for the Ark. "OK," said Noah, trembling in fear and fumbling with the blueprints. "Six months, and it starts to rain," thundered the Lord. "You'd better have my Ark completed, or learn how to swim for a very long time." And six months passed. The skies began to cloud up and rain began to fall. The Lord saw that Noah was sitting in his front yard, weeping. And there was no Ark. "Noah," shouted the Lord, "where is my Ark?" A lighting bolt crashed to the ground next to Noah. "Lord, please forgive me!" begged Noah. "I did my best. But there were big problems. First I had to get a building permit for the Ark construction project, and your plans didn't meet code. So I had to hire an engineer to redraw the plans. Then I got into a big fight over whether or not the Ark needed a fire sprinkler system. My neighbors objected, claiming I was violating zoning by building the Ark in my front yard, so I had to get a variance from the city planning commission. Then I had a big problem getting enough wood for the Ark because there was a ban on cutting trees to save the Spotted Owl. I had to convince U.S. Fish and Wildlife that I needed wood to save the owls. But they wouldn't let me catch any owls. So no owls. Then the carpenters formed a union and went out on strike. I had to negotiate a settlement with the National Labor Relations Board before anyone would pick up a saw or hammer. Now we have 16 carpenters going on the boat and still no owls. Then I started gathering up animals, and got sued by animal rights group. They objected to me taking only two of each kind. Just when I got the suit dismissed, EPA notified me that I couldn't complete the Ark without filing an environmental impact statement on your proposed flood. They didn't take kindly to the idea that they had no jurisdiction over the conduct of a Supreme Being. Then the Army Corps of Engineers wanted a map of the proposed new flood plain. I sent them a globe. Right now I'm still trying to resolve a complaint from the Equal Employment Opportunity Commission over how many Croatians I'm supposed to hire, the IRS has seized all my assets claiming. I'm trying to avoid paying taxes by leaving the country, and I just got a notice from the state about owing some kind of use tax. I really don't think I can finish your Ark for at least another five years," Noah wailed. The sky began to clear. The sun began to shine. A rainbow arched across the sky. Noah looked up and smiled. "You mean you're not going to destroy the earth?" Noah asked, hopefully. "No," said the Lord sadly, "Government already has" = From: indra sanjaya What the Jew Learned (from: Giovani Boccaccio's DECAMERON) One may be called a stout Christian after buying one's own Mercedes - it's hardly looked on as a queer thing today. THERE was an Italian queen and her company. One day she asked one of them to tell a very good story. The shy female obeyed the polite request merrily and said: "Once there lived a wealthy silk merchant in Paris. He was Jehannot. One of his dearest friends was a wealthy Jew called Abraham. He was a merchant too, a man you could speak with in a very frank and direct manner. Abraham believed nothing to be so good and holy as the Jewish religion. He was firm in that decision. But Jehannot wanted to convert him, and made advances day after day, trying to hoist excellent and pregnant reasons for any merchant why the Christian faith was better than any Jewish blunder or falsehood. Although Abraham was a rather learned man, the words of Jehannot were grandly fortified by the holy Spirit, till finally one day Abraham spoke up to his friend in this way: "You want to make a Christian of me, so I'll travel to Rome to see the one you say is Gods general vicar here on earth. I'll study the pope's life and manners full well, and also those of his cardinals. If this makes me understand that your faith and religion is better then mine, I'll become a Christian too. Otherwise I'll just continue as I am." When Jehannot heard these words he became largely sorrowful, for he knew how they lived in Rome. He said to himself, "Alas! If my buddy goes to the court of the pope in Rome and see for himself the wickedness of the priests lives, he'll never become a Christian." So he turned to Abraham in this way, "Why think of such a tedious and expensive travel as the journey from here to Rome, my friend? To a rich man, travel by land or sea is full of dangers
JNM <*> Benih Firman & BAGAIMANA KALAU ALLAH PUNYA ANSWERING MACHINE??
From: Yogi T Benih Firman Kehidupan seorang Kristen penuh dengan Firman. Pagi-pagi, sebelum kita bangkit dari tempat tidur untuk memulai rutinitas duniawi, kita menyempatkan diri untuk berdoa dan membaca Firman. Dalam perjalanan ke kantor, untuk meredakan rasa sebel akibat macet, kita mendengarkan lagu pujian, yang juga diambil dari Firman. Di kantor, ketika kita sedang ada masalah, dimarahi klien, ataupun atasan, kita berseru kepada Firman. Siang-siang jam istirahat, sebelum makan kita berdoa kepada Firman. Selesai kerja, dirumah kita sempatkan untuk mendengarkan Firman di radio. Hari Minggu pun kita ke gereja untuk mendengarkan Firman. Ada beberapa tipe manusia Kristen dalam menanggapi Firman dalam hidupnya. 1. Firman masuk telinga kiri, keluar telinga kiri juga. Sejak kecil, kita diajari untuk tidak menjadi Fanatik, rajin beribadah tetapi tidak boleh kritis. Kita ini umat minoritas, jangan berbuat macam-macam, nanti dimusuhi. Lambat laun kita menganggap Firman sebagai hal yang biasa. Isinya samasekali tidak dapat dan tidak perlu dipahami. Ibaratnya, diri kita adalah Tanah yang sudah disemen/ dibeton 10 cm. dikasi benih sebanyak apapun tetap tidak bisa tumbuh. 2. Firman masuk telinga kiri, keluar telinga kanan (sempet nyangkut di otak). Ada orang yang senang dengar Firman, tapi karena melihat cara hidupnya yang lama, cara hidup teman-temannya, cara hidup pemimpin agamanya yang masih brengsek, lalu ia menyimpulkan Firman Tuhan enak didengar, tapi mustahil untuk diterapkan. Semua orang juga berdosa kok, mereka masih suka bohong, masih suka ke dukun, masih suka nyolong, masih seneng liat yang porno2, saya mana bisa ninggalin mereka? Ibaratnya, diri kita adalah Tanah yang penuh dengan ayam kelaparan. begitu benih ditabur, blom sempet tumbuh udah dipatok ayam. 3. Firman masuk telinga kiri, masuk ke dalam otak. Senang baca Firman, menyelidiki Firman, setiap diskusi sama orang lain yang keluar Firman. Kadang-kadang ada yang sampai jadi profesor Firman. Hafal isi Alkitab diluar kepala. Tapi herannya, hidupnya dari dulu sampai sekarang sama aja, gak berobah, walaupun udah puluhan taon jadi orang Kristen. Kalau ngasi tau orang laen paling jago, tapi nggak pernah merasa bahwa Firman itu menegur dirinya sendiri. Ibaratnya, diri kita adalah Tanah yang gersang dan berbatu. benih yang jatuh bisa tumbuh, sayangnya tidak pernah menghasilkan buah. 4. Firman masuk telinga kiri, masuk ke otak, diteruskan ke dalam Hati. Otak manusia kemampuannya terbatas. Hanya menyimpulkan kemungkinan berdasarkan logika yang ada. Yang namanya Firman selalu bertentangan dengan otak. Air bisa berubah jadi anggur, 5 roti 2 ikan bisa buat kasi makan 5000 laki2, orang bisa jalan di atas air, orang mati bisa idup lagi, Tuhan bisa menjelma jadi manusia, kalo mau diberkati harus memberkati orang lain dulu, orang yang jahat ama kita malah didoain dan diberkati, sungguh gak habis dipikir. Makanya, jangan dipikir-pikir, tapi diterima dengan hati. Percaya sesuatu yang tidak kita lihat, itu baru namanya iman. kalau iman sudah mateng, baru hasilnya keliatan. Ibaratnya, diri kita adalah Tanah yang subur, benih yang jatuh akan tumbuh dengan baik, lalu berbuah dan barulah kita bisa nikmati hasilnya dalam kehidupan kita. Kesimpulan: - Firman yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari adalah untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. - Percaya saja dahulu, walupun secara logika tidak masuk akal. - Bertanyalah pada Tuhan Yesus, Ia akan menerangkan artinya pada saat/waktuNya. - Jangan paksakan Firman pada orang lain atas keinginan diri sendiri, tetapi beritakan Firman dengan kasih. - Jika sudah kita percaya dan hasilnya kita nikmati, ceritakan kepada orang lain (bersaksi). Tuhan Yesus memberkati. === From: blusiani BAGAIMANA KALAU ALLAH PUNYA ANSWERING MACHINE?? Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini: "Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Bapa". Pilihlah salah satu: * Tekan 1 untuk 'meminta'. * Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'. * Tekan 3 untuk 'mengeluh'. * Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'." Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini: "Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya." Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini: * "Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Gabriel, tekan 1. Dengan Malaikat Mikhail, tekan 2. Dengan malaikat lainnya, tekan 3. Jika Anda ingin mendengar nyanyian Raja Daud saat Anda menunggu, tekan 4. "Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkanlah nomor KTP-nya. Untuk pesan tempat di Rumah Bapa, tekanlah Y, O, H, A, N, E, S dan tekan 3,1, 6." "Untuk jawaban pertanyaan tentang dinosaurus, umur bumi, dan di mana bahtera Nuh berada, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini." Atau bisa juga Anda mendengar ini : "Komputer kami menunjukkan bah
JNM <*> Do You Believe in Easter? & THE LORD HE IS GOD
From: E-Mail Ministry DO YOU BELIEVE IN EASTER? Edith Burns was a wonderful Christian who lived in San Antonio, Texas. She was the patient of doctor by the name of Will Phillips. Dr. Phillips was a gentle doctor who saw patients as people. His favorite patient was Edith Burns. One morning he went to his office with a heavy heart and it was because of Edith Burns. When he walked into that waiting room, there sat Edith with her big black Bible in her lap earnestly talking to a young mother sitting beside her. Edith Burns had a habit of introducing herself in this way: "Hello, my name is Edith Burns. Do you believe in Easter?" Then she would explain the meaning of Easter, and many times people would be saved. Dr. Phillips walked into that office and there he saw the head nurse, Beverly. Beverly had first met Edith when she was taking her blood pressure. Edith began by saying, "My name is Edith Burns. Do you believe in Easter?" Beverly said, "Why yes I do." Edith said, "Well, what do you believe about Easter?" Beverly said, "Well, it's all about egg hunts, going to church, and dressing up." Edith kept pressing her about the real meaning of Easter, and finally led her to a saving knowledge of Jesus Christ. Dr. Phillips said, "Beverly, don't call Edith into the office quite yet. I believe there is another delivery taking place in the waiting room. After being called back in the doctor's office, Edith sat down and when she took a look at the doctor she said, "Dr. Will, why are you so sad? Are you reading your Bible? Are you praying?" Dr. Phillips said gently, "Edith, I'm the doctor and you're the patient." With a heavy heart he said, "Your lab report came back and it says you have cancer, and Edith, you're not going to live very long." Edith said, "Why Will Phillips, shame on you. Why are you so sad? Do you think God makes mistakes? You have just told me I'm going to see my precious Lord Jesus, my husband, and my friends. You have just told me that I am going to celebrate Easter forever, and here you are having difficulty giving me my ticket!" Dr. Phillips thought to himself, "What a magnificent woman this Edith Burns is!" Edith continued coming to Dr. Phillips. Christmas came and the office was closed through January 3rd. On the day the office opened, Edith did not show up. Later that afternoon, Edith called Dr. Phillips and said she would have to be moving her story to the hospital and said, "Will, I'm very near home, so would you make sure that they put women in here next to me in my room who need to know about Easter." Well, they did just that and women began to come in and share that room with Edith. Many women were saved. Everybody on that floor from staff to patients were so excited about Edith, that they started calling her Edith Easter; that is everyone except Phyllis Cross, the head nurse. Phyllis made it plain that she wanted nothing to do with Edith because she was a "religious nut". She had been a nurse in an army hospital. She had seen it all and heard it all. She was the original G.I. Jane. She had been married three times, she was hard, cold, and did everything by the book. One morning the two nurses who were to attend to Edith were sick. Edith had the flu and Phyllis Cross had to go in and give her a shot. When she walked in, Edith had a big smile on her face and said, "Phyllis, God loves you and I love you, and I have been praying for you." Phyllis Cross said, "Well, you can quit praying for me, it won't work. I'm not interested." Edith said, "Well, I will pray and I have asked God not to let me go home until you come into the family." Phyllis Cross said, "Then you will never die because that will never happen," and curtly walked out of the room. Every day Phyllis Cross would walk into the room and Edith would say, "God loves you Phyllis and I love you, and I'm praying for you." One day Phyllis Cross said she was literally drawn to Edith's room like a magnet would draw iron. She sat down on the bed and Edith said, "I'm so glad you have come, because God told me that today is your special day." Phyllis Cross said, "Edith, you have asked everybody here the question, 'Do you believe in Easter?' but you have never asked me." Edith said, "Phyllis, I wanted to many times, but God told me to wait until you asked, and now that you have asked..." Edith Burns took her Bible and shared with Phyllis Cross the Easter Story of the death, burial and resurrection of Jesus Christ. Edith said, "Phyllis, do you believe in Easter? Do you believe that Jesus Christ is alive and that He wants to live in your heart?" Phyllis Cross said, "Oh I want to believe that with all of my heart, and I do want Jesus in my life." Right there, Phyllis Cross prayed and invited Jesus Christ into her heart. For the first time Phyllis Cross did not walk out of a hospital room, she was carried out on the wings of angels. Two days later, Phyllis Cross came in a
JNM <*> KRISTEN KUPU ATAU LEBAH? & MOTIVASI MENCARI
From: Yulius Lolo KRISTEN KUPU ATAU LEBAH? "Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya." (Ulangan 17:19) Apakah Anda belajar Alkitab seperti kupu-kupu ataukah lebah? Kupu-kupu beterbangan kesana kemari sambil hinggap di bunga-bunga. Menghisap hanya bagian atas dan puas hanya mendapatkan bagian atasnya saja. Manusia menikmati permainan lincah yang diperagakannya. Tetapi di bagian lain ada seekor lebah yang tidak beranjak dari dalam sekuntum bunga? Apa yang dikerjakannya? Tidur? Tidak! Dengan tenang dan meyakinkan ia makan sampai ke dalam sari bunga itu. Dan tidak berhenti sampai ia puas mendapatkan apa yang diinginkannya. Suatu saat musim dingin tiba, kupu-kupu itu mati dalam kelaparan, tetapi si lebah tetap bertahan hidup sebab makanan yang masih tersedia di dalam dirinya. Anda menjadi Kristen yang bertipe kupu-kupu ataukah lebah? Apakah Anda puas hanya sekilas membaca Alkitab? Perhatikan kupu-kupu yang cuma sekilas menghisap makanannya. Ketika musim dingin datang, maka matilah dia. Anda tidak bisa menjadi orang Kristen yang tangguh kalau hanya sekilas saja memberikan makanan rohani kepada roh Anda. Manusia rohani Anda akan kurus dan kering. Jadi tidak heran bila nafsu Anda yang perkasa akan dengan mudah "membanting" manusia rohani Anda, sehingga setiap hari Anda taat kepada keinginan nafsu Anda. Sebaliknya bila Anda memberikan makanan seperti lebah yang menggali sampai dalam sampai ia menemukan banyak makanan yang bergizi, maka Anda akan menjadi manusia rohani Anda tangguh. Bila godaan datang, karena manusia rohani Anda kuat, maka dengan mudah ia mengalahkannya. Alkitab bukan sekedar buku wajib yang dibawa manakala kita ke gereja. Alkitab adalah makanan rohani Anda. Tuhan bahkan memberikan perintah agar kita membaca dan merenungkannya sampai seumur hidup! Kalau saya bertanya kepada Anda, apakah Anda pernah merasa bosan makan sampai tiga kali sehari bahkan lebih? Pernah? Tidak bukan? Lalu mengapa kita harus bosan makan makanan rohani? Mengapa pula kita harus bosan membaca Alkitab? Semakin Anda makan terus, maka Anda akan mendapatkan berkat yang luar biasa dari Allah. Kunci sukses Yosua merebut tanah Kanaan adalah melakukan firman Tuhan seperti dalam Yos, 1:8. Yosua membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Hasilnya, dia berhasil masuk tanah Kanaan setelah menghalau musuh-musuhnya. Renungan: Jangan menjadi orang Kristen kupu-kupu yang hanya cantik di luar, namun ketika persoalan datang ia menjadi mati. Jadilah seperti lebah yang mencari makanannya sampai ke dalam dan tidak berhenti sampai ia dipuaskan. Kristen kupu-kupu itu cantik di luar, tetapi tidak tangguh di medan berat. === From: damarina <[EMAIL PROTECTED]> : MOTIVASI MENCARI "Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid muridNYA juga tidak, mereka naik ke perahu2 itu lalu berangkat ke kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepadaNYA : "Rabi, bilamana Engkau tiba disini?" Yesus menjawab mereka "aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari AKU bukan karena kamu telah melihat tanda tanda melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." YOH 6;24-26 Banyak orang mencari Yesus. Ketika mereka menemukan DIA, IA melihat kepada mereka dan berkata bahwa mereka mencari DIA bukan karena tanda tanda yg telah mereka lihat, namun karena mereka telah makan dan menjadi kenyang. Sekarang, apakah fungsi dari tanda tanda heran? Memberikan petunjuk dan penjelasan. Sebuah tanda heran tidak pernah berpusat pada dirinya sendiri. Ia memberi petunjuk dan penjelasan kepada anda. Yesus tahu mereka tidak mencari DIA karena tanda tanda heran dan mujizat yg membuktikan bahwa IA adalah Mesias namun karena perut mereeka telah kenyang. Seringkali, bahkan sekarang ini, kita mencari Yesus dengan tujuan yg salah. Kita hanya mengejar keuntungan dan berkat yg dapat diberikanNYA, daripada mengejar DIA karena kasih. Tanpa sadar kita memperalat DIA. Ia direndahkan menjadi sebuah sumber pada saat yg dibutuhkan. Apakah anda pernah berhubungan dengan seseorang yg menemui anda hanya pada saat ia membutuhkan atau menginginkan sesuatu dari anda? Atau yg lebih buruk, apakah anda menemukan seseorang yg menjalin persahabatan dengan anda dan kemudian ternyata motivasi mereka hanyalah untuk memperoleh sesuatu yg anda miliki? Mungkin itu adalah pengaruh, uang, harta benda atau kedudukan anda? Untuk sesaat anda melayani maksud mereka, meskipun mereka tidak memiliki perhatian atau kasih yg murni terhadap anda. Bila anda mengalami hal ini, anda tahu bagaimana rasanya diperalat Sikap yg mementingkan diri sendiri ini telah memasuki masyarakat, juga gereja. Pola berpikir seperti ini menyebabkan angka perceraian meningkat