HAL: Bls: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Waalaikum salam pak Azmi dan dinda Akmal nan ambo hornati. Ambo lai mencermati wacana DIM ko.. Ambo setuju dengan pandangan pak Azmi dan Akmal yg memberi masukan bagi para penggagas DIM. Ado juo pandangan yg ingin ambo sampaikan diantaranya : 1. Untuk meng religi dan spritualkan rakyat Sumbar kenapa harus menunggu perolehan hak istimewa lebih dahulu dengan mempersempit entitas MK di Sumbar. 2. Karena kita berada di NKRI kenapa pula harus mengganti wilayah Sumbar menjadi Minangkabau. Minangkabau tidak harus terkotak dlm kewilayahan tertentu melainkan ia berada dlm wilayah 8 penjuru angin. Banyak sekali jejak MK yg kita ketahui dari asal usul serta ketokohan yg berkiprah diluar Sumbar. 3. Hendaknya saran saran yg disampaikan oleh pihak lain kepada penggagas DIM janganlah dianggap sebagai penolakan tetapi hendaknya jadi masukan yg berguna bagi kemaslahatan urang Minang. Siapa bilang kami tidak prihatin dg kondisi masyarakat Minang sekarang ini. Yang punya tatanan adat serta peradabannya tinggi, bila kita bandingkan dengan etnis lain. 4. Bukankah kita sebenarnya punys pedoman ABS SBK yg berlaku buat urang di ranah dan di rantau. Mestinya sudah dpt diimplentasi dalam kebijakan Pemda beserta aparatnya termasuk keinginan masyarakat utk melaksanakan . JiKalau pedoman ABS SBK itu, ado nan kurang bisa ditukuak tambah. Atau bakumpua baliak untuk membuat kesepakatan bagaimana mengkompilasi syariah islam kedalam adat Minang. Bukankah kita sudah mengupasnya bersama di forum yg berbahagia ini. Urang di ranah sendiri hampir 70 % tidak paham apa itu ABS SBK. Kasihan kita sebenarnya. Banyaknya kasus moral yang terjadi serta rusaknya sendi sendi keluarga islami. Bagaimana mengimplementasikannya dalam keluarga ? Karena memang tidak ada yg mensosialisasikannya. Jadi tunggu apalagi ? Sosialisasikan sajalah. Nanti dengan sendirinya wilayah Sumbar dengan sendirinya akan menjadi istimewa. Semestinya kita bersyukur wilayah Sumbar itu memiliki sumber daya yg tidak terkalahkan dibandingkan daerah lainnya, meliputi manusia dan alamnya. Bagaimana hubungan manusia dg Tuhannya. Wallahu a'lam. Bagi masyarakat minang di Sumbar, cukup mereka dipahamkan kalimat Allah. " Lain syakartum wa adzidannakum. Wa lainkafartum inna azabi lasyadid.. Caranya, jauhkan mereka dari sifat malas dan berpangku tangan. Kelola lah alam indah permai itu bagi kemaslahatan rakyat disana. Mohon maaf bila kurang berkenan Wassalam, Wassalam, Evy Nizhamul Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan Pesan asli Dari: 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet Tanggal:01/08/2015 7:36 (GMT+07:00) Ke: rantaunet@googlegroups.com Cc: Mochtar Naim ,"Dr.Saafroedin BAHAR" ,Asraferi Sabri ,Datuk Endang ,Marwan Paris ,as...@haragreen.co.id,Muchlis Hamid ,Muhammad Sayuti Dt Rajo Panghulu ,Gebuminang Pusat ,Bachtiarabna ,"Dr. Fadlan MAALIP" ,Azmi Dt Bgd Abu ,Asmardi Arbi ,Mas'oed ABIDIN ,"Ir. Raja Ermansyah YAMIN" ,Fasli JALAL ,Prof Dr Taufik ABDULLAH ,"Dr. Gusti ASNAN" ,Edy Utama ,Amri AZIZ Subjek: Bls: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri. Kelapa Gading 1 Agustus 2015 Assalamualaikum w.w Angku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu dunsanak di palanta nan ambo hormati Ambo sangat setuju dengan apa yang di sampaikan oleh Bapak Akmal Nasey Basral, tentang wacana DIM ko, ambo ingin menembahkan Sbb: 1.Memang seharusnya jika ingin memperjuangkan daerah istimewa, perjuangkanlah untuk wilayah admistratif Sumatera Barat, tidak membawa-bawa wilayah etnis Minangkabau. 2.Wilayah Minangkabau itu sudah istimewa sejak dari dulu, dengan ABS-SBKnya, sistem kekerabatan Matrilinial, system sako pusako, budi yang merupakan rohnya Adat Minangabau, ( jika seseorang tidak berbudi maka akan ilang M nya maka tinggal K) dan laweh wilayahnyo dll. 3.Jika tetap di paksakan, maka akan banyak wilayah Etnis Minangkabau yang akan hilang, dan ini tentu bertentangan dengan prinsip aturan adat Minangkabau, jangankan melenyapkan wilayah, manjua mangagadai sajo tidak dibenarkan, jika tidak di dukung oleh alasan yang kuat 4.Jika ini terjadi pasti akan banyak ruginya, duo wilayah nan gadang di jadikan ciek, dan nan ciek ko ketek pulo, alun lo tantu kasalasai. Seharusnya, dari punyo ciek nan ketek pengin punyo nan gadang, dari punyo ciek pingin punyo duo, iko nan biasonyo balaku umum. 5.Ambo sangat indak mangarati apo kiro-kiro nan manjadi alasan bagi pemerkasa untuk membuat DIM ko, sebab 17 alasan nan di kemukakan itu, sangat lemah, tetapi tanggapan-tanggapan nan diberikan terhadap hal tersebut tidak pernah mendapat jawapan dari beliau-beliau itu, kito sangat menunggu jawabannyo, “kok kato mintak di jawab gayung mintak disambuik” Demikianlah ambo sampaikan, mohon maaf bilo ado kasalahan dan terima kasih ateh sagalo paratian. Wassalam, Azmi Dt.Bagindo (63) Sekum LAKM Jkt Pada Rabu, 29 Juli 2015 12:27, Akmal Nasery Basral menul
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Pak Azmi Dt Bagindo n.a.h Tulisan pak Dt bisa di diskusikan panjang lebar dan arahnyo alah tapek ke Mochtar, Dr.Saafroedin…. Kalau dilewakan ka palanta sasuai jo saruan pak Dt : Assalamualaikum w.w Angku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu dunsanak di palanta nan ambo hormati Ambo jalehkan saketek, sebagian komunitas palanta nampaknyo indak suko masalah DIM ko dikunyah-kunyah disiko. Mereka menganjurkan agar pendukung DIM membuat milis sendiri. Jadi agak tagagok awak mangomentari tulisan pak Dt, walaupun komentar ko masih harus lo di patikuakkan. Mungkin alah tapek dan arif langkah pak Dt malewakan ka FB sarupo tulisan pak Dt tgl 23 Juli 2015. Wass, Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Kelapa Gading 1 Agustus 2015 Assalamualaikum w.wAngku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu dunsanakdi palanta nan ambo hormati Ambo sangat setuju dengan apa yangdi sampaikan oleh Bapak Akmal Nasey Basral, tentang wacana DIM ko, ambo inginmenembahkan Sbb:1. Memang seharusnya jika inginmemperjuangkan daerah istimewa, perjuangkanlah untuk wilayah admistratif Sumatera Barat, tidak membawa-bawa wilayah etnisMinangkabau.2. Wilayah Minangkabau itu sudah istimewa sejak dari dulu, denganABS-SBKnya, sistem kekerabatan Matrilinial, system sako pusako, budi yangmerupakan rohnya Adat Minangabau, ( jikaseseorang tidak berbudi maka akan ilang M nya maka tinggal K) dan lawehwilayahnyo dll.3. Jika tetap di paksakan, maka akanbanyak wilayah Etnis Minangkabau yang akan hilang, dan ini tentu bertentangandengan prinsip aturan adat Minangkabau, jangankan melenyapkan wilayah, manjuamangagadai sajo tidak dibenarkan, jika tidak di dukung oleh alasan yang kuat4. Jika ini terjadi pasti akan banyakruginya, duo wilayah nan gadang di jadikan ciek, dan nan ciek ko ketek pulo,alun lo tantu kasalasai. Seharusnya, dari punyo ciek nan ketek pengin punyo nangadang, dari punyo ciek pingin punyo duo, iko nan biasonyo balaku umum.5. Ambo sangat indak mangarati apokiro-kiro nan manjadi alasan bagi pemerkasa untuk membuat DIM ko, sebab 17alasan nan di kemukakan itu, sangat lemah, tetapi tanggapan-tanggapan nandiberikan terhadap hal tersebut tidak pernah mendapat jawapan daribeliau-beliau itu, kito sangat menunggu jawabannyo, “kok kato mintak di jawab gayung mintak disambuik”Demikianlah ambo sampaikan, mohonmaaf bilo ado kasalahan dan terima kasih ateh sagalo paratian. Wassalam, Azmi Dt.Bagindo (63) Sekum LAKM Jkt Pada Rabu, 29 Juli 2015 12:27, Akmal Nasery Basral menulis: Iyo MakNgah, sebetulnya tentang DIM (Daerah Istimewa Madura) ini hanya intermeso saja. Tetapi kalau akronim DIM ini mau dikaji lebih serius berdasarkan "konvensi penamaan" Daerah Istimewa, Daerah Khusus dan Otonomi Khusus yang sudah ada selama ini, maka sebelumnya akronim DIM lebih cocok untuk Daerah Istimewa Madura, bukan Daerah Istimewa Minangkabau. Untuk yang terakhir lebih cocok sebutan Daerah Istimewa Sumatra Barat.Dan ini alasannya: 1. Pola penamaan DI itu kalau kita cermati benar, sebetulnya mengacu pada wilayah admistratif, bukan pada etnis yang berdiam pada wilayah administratif itu. Contohnya: Daerah Istimewa Jogjakarta (mengacu pada wilayah administratif, bukan Daerah Istimewa Jawa, yang menjadi etnis dominan), atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta (bukan Daerah Khusus Betawi). 2. Kalau pun ada nama DI yang sepintas mengacu pada nama etnis seperti DI Aceh atau DI (Otsus) Papua, maka alasan utamanya adalah karena nama provinsi mereka pun SAMA dengan nama etnis dominan yang turun temurun bermukim di wilayah administratif itu. Seperti kita ketahui, untuk Aceh, misalnya, ada sedikitnya 12 suku di sana (yang origin, selain suku Aceh sendiri, seperti suku Alas, Gayo, dll). Dengan kata lain, KELIRU jika menafsirkan nama DI Aceh itu mengacu pada ETNIS Aceh, karena sesungguhnya nama itu mengacu pada wilayah administratif Aceh di masa silam (sebelum namanya kini menjadi lebih panjang: Nanggroe Aceh Darussalam). 3. Bisa juga kita hipotesiskan, sebagai contoh saja, sekiranya ada semangat yang sama dari warga Sumatra Utara atau Sulawesi Selatan untuk membentuk Daerah Istimewa juga. Seandainya keinginan itu gol, kira-kira nama apa yang akan mereka pakai:A. Daerah Istimewa Batak dan Daerah Istimewa Makassar/Bugis, atauB. Daerah Istimewa Sumatra Utara dan Daerah Istimewa Sulawesi Selatan? Jawabannya sederhana: dengan mengikuti konvensi penamaan pada poin 1 dan 2, sudah jelas jawabannya B. Nama yang akan muncul adalah DI Sumatra Utara dan DI Sulawesi Selatan. Karena itulah dengan melihat pola ini, akronim DIM akan lebih cocok digunakan oleh Daerah Istimewa Madura tersebab mengacu pada nama wilayah administratif, yang kebetulan sama dengan nama mayoritas etnis penghuni, layaknya dalam contoh DI Aceh. Nama DIM untuk Daerah Istimewa Minangkabau, berdasarkan contoh-contoh di atas, justru tidak pas karena seharusnya bernama Daerah Istimewa Sumatra Barat, apalagi jelas yang diinginkan adalah bahwa bagian wilayah provinsi Sumbar sebelum ini pun seperti Mentawai tetap berada dalam wilayah Daerah Istimewa yang diinginkan. Sebetulnya, kekaburan memaknai konsep nama Daerah Istimewa ini (bukan konsep legalitas hukum dalam UUD Ps. 18 yang berulangkali disampaikan para pengusung "DIM") ini yang membuat selalu muncul dua pertanyaan utama:1. Kalau namanya Daerah Istimewa Minangkabau, nanti Mentawai bagaimana karena mereka bukan suku Minang?2. Kalau namanya DI Minangkabau, bagaimana pula dengan suku Minangkabau yang bermukim di LUAR wilayah Sumbar yang tersebar dari Riau sampai Malaysia? Walhasil, para pengusung konsep DIM kerepotan sendiri menjelaskan dua pertanyaan yang berkelindan di atas, dengan jawaban akhir selalu: DIM t
RE: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Atau diagiah Bubua Cido :) -- Nyit Sungut -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
RE: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Wa'laikumussalam Jo Duta... Urang dulu, kalau anaknyo sakik-sakik ndak namuah cegak-cegak, "ganti se namonyo," kecek dukun. Kini nampaknyo, lai juo tapakai tabiaik ko. Antah kok indak? Maaf ambo... Sent from Samsung Mobile Original message From: ajo duta Date: 28/07/2015 10:30 (GMT+07:00) To: Rantau Subject: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri. Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM, Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari wacana ko dan buek milis sendiri. Wassalaamu'alaikum WW Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Ya, disanalah kunci weakness argumen penngagas DIM (Angku Mochtar Naim) berupa kekeliruan dan kerancuan pandangan antara Argumentasi Akademik Daerah Budaya Minangkabau yang "fleksibel" ("dapek diginjuik-ginjuik") dengan Struktur Administrasi Politik Daerah Sumatera Barat dalam NKRI yang sangat ketat Sentralistis. Salam, -- MakNgah Sjamsir Sjarif -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Iyo MakNgah, sebetulnya tentang DIM (Daerah Istimewa Madura) ini hanya intermeso saja. Tetapi kalau akronim DIM ini mau dikaji lebih serius berdasarkan "konvensi penamaan" Daerah Istimewa, Daerah Khusus dan Otonomi Khusus yang sudah ada selama ini, maka sebelumnya akronim DIM lebih cocok untuk Daerah Istimewa Madura, bukan Daerah Istimewa Minangkabau. Untuk yang terakhir lebih cocok sebutan Daerah Istimewa Sumatra Barat. Dan ini alasannya: 1. Pola penamaan DI itu kalau kita cermati benar, sebetulnya mengacu pada wilayah admistratif, bukan pada etnis yang berdiam pada wilayah administratif itu. Contohnya: Daerah Istimewa Jogjakarta (mengacu pada wilayah administratif, bukan Daerah Istimewa Jawa, yang menjadi etnis dominan), atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta (bukan Daerah Khusus Betawi). 2. Kalau pun ada nama DI yang sepintas mengacu pada nama etnis seperti DI Aceh atau DI (Otsus) Papua, maka alasan utamanya adalah karena nama provinsi mereka pun SAMA dengan nama etnis dominan yang turun temurun bermukim di wilayah administratif itu. Seperti kita ketahui, untuk Aceh, misalnya, ada sedikitnya 12 suku di sana (yang origin, selain suku Aceh sendiri, seperti suku Alas, Gayo, dll). Dengan kata lain, KELIRU jika menafsirkan nama DI Aceh itu mengacu pada ETNIS Aceh, karena sesungguhnya nama itu mengacu pada wilayah administratif Aceh di masa silam (sebelum namanya kini menjadi lebih panjang: Nanggroe Aceh Darussalam). 3. Bisa juga kita hipotesiskan, sebagai contoh saja, sekiranya ada semangat yang sama dari warga Sumatra Utara atau Sulawesi Selatan untuk membentuk Daerah Istimewa juga. Seandainya keinginan itu gol, kira-kira nama apa yang akan mereka pakai: A. Daerah Istimewa Batak dan Daerah Istimewa Makassar/Bugis, atau B. Daerah Istimewa Sumatra Utara dan Daerah Istimewa Sulawesi Selatan? Jawabannya sederhana: dengan mengikuti konvensi penamaan pada poin 1 dan 2, sudah jelas jawabannya B. Nama yang akan muncul adalah DI Sumatra Utara dan DI Sulawesi Selatan. Karena itulah dengan melihat pola ini, akronim DIM akan lebih cocok digunakan oleh Daerah Istimewa Madura tersebab mengacu pada nama wilayah administratif, yang kebetulan sama dengan nama mayoritas etnis penghuni, layaknya dalam contoh DI Aceh. Nama DIM untuk Daerah Istimewa Minangkabau, berdasarkan contoh-contoh di atas, justru tidak pas karena seharusnya bernama Daerah Istimewa Sumatra Barat, apalagi jelas yang diinginkan adalah bahwa bagian wilayah provinsi Sumbar sebelum ini pun seperti Mentawai tetap berada dalam wilayah Daerah Istimewa yang diinginkan. Sebetulnya, kekaburan memaknai konsep nama Daerah Istimewa ini (bukan konsep legalitas hukum dalam UUD Ps. 18 yang berulangkali disampaikan para pengusung "DIM") ini yang membuat selalu muncul dua pertanyaan utama: 1. Kalau namanya Daerah Istimewa Minangkabau, nanti Mentawai bagaimana karena mereka bukan suku Minang? 2. Kalau namanya DI Minangkabau, bagaimana pula dengan suku Minangkabau yang bermukim di LUAR wilayah Sumbar yang tersebar dari Riau sampai Malaysia? Walhasil, para pengusung konsep DIM kerepotan sendiri menjelaskan dua pertanyaan yang berkelindan di atas, dengan jawaban akhir selalu: DIM tetap pada wilayah Sumbar dalam konteks NKRI. Dari contoh poin 1-3 di atas, terlihat bahwa para pengusung yang selalu bersemangat mengajak stakeholders Minangkabau di ranah dan rantau untuk melihat contoh sejarah dari DI-DI (dan Otsus) lain yang sudah berdiri, namun pada saat yang sama para pengusung "Daerah Istimewa Minangkabau" bersikap AHISTORIS dengan tidak melihat (mungkin karena abai, atau mungkin sengaja meminggirkan fakta) bahwa seluruh nama DI yang ada (dan pernah ada di Tanah Air ini, seperti Daerah Istimewa Berau atau Daerah Istimewa Surakarta, di awal tahun 50-an), semuanya mengacu pada nama WILAYAH ADMINISTRATIF (provinsi), bukan mengacu pada nama ETNIS (dominan) yang bermukim di wilayah itu. Wassalam, ANB 47, Cibubur Pada 28 Juli 2015 19.34, Sjamsir Sjarif menulis: > Walaupun tampaknyo Madura agak saulah dalam politik, namun tampaknyo > diperobject oleh etnik tetangga nan bukan sajo gadang dan kuat tapi > mamaciak pusek kareh. Jambatan Suramadu dibuek tampaknyo untuak mampalamja > pengobjekan tu. Ibo hati panguasa malapeh. Indak taraso garamnyo keceknyo. > Walaupun jauah jalan mandaki mungkin juo tacipta DIM Madura tu nanti. > > -- MakNgah > > Caliaklah komentarnyo : > > Menteri Tjahjo: Jatim Tanpa Madura Ibarat Sayur Tanpa Garam > Sabtu, 25 Juli 2015 15:12 WIB > > TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN > Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri). > TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo > secara tersirat berat hati melepas Pulau Madura terpisah dari Pulau Jawa. > Itu disampaikannya dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Masyarakat Madura di > Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (25/7/2015). > "Jatim (Jawa Timur) tanpa Madura ibarat sayur tanpa garam. Pulau Jawa > tanpa Madura tidak lengkap," ungkap Tjahjo Kumolo dalam sambutannya. > Bahkan, ia mengataka
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Sanak dipalanta n.a.h Eee, baa ko baji baanna ka mukaluak nan banamo si DIM ko, lah gadang bana dosonyo ka lapau. Sakadar paingek-ingek ambo gorehlah saketeh UUD Palanta R@ntauNet / UUD lapau nan dikonsep dek para pendiri/senior lapau dulunyo, diantaronyo:. Diangko II, 2, UUD palanta R@ntauNet nan babunyi : 2. Memperkenalkan, mengingatkan dan melestarikan budaya Minangkabau dengan terarah. Inti pembicaraan /diskusi /wacanai DIM ko adolah mengenai budaya/adat minang Di angko II pasal 2 ko jaso wacana DIM cukup besar (dalam wacana). Tantu sajo ado nan indak sanang, biasolah awak dilapau namonyo. Kalau buliah ditulis Bab dst: Mako BAB II pasal 2 UUD Palanta R@ntauNet itu lah rasonyo payuang hukum DIM ko bisa nyaman di palanta/lapau. Kalau ado nan manyuruah bakirok si DIM ko dari lapau, lai indak manyalahi UUD ko. Iko ambo sampaikan, sabab memang alun banyak tapi alah hampia babilang jari nan manyuruah bakirok si DIM ko dari Lapau. Salamo ambo sato maota dilapau dari 2013 alah ado kiro-kiro 1600 san ota lapeh/ruok lapeh kecek sanak ambo mm nan taidang. Nan manyangkuik si DIM ko, rasonyo alun sampai 50 an ota lai. Nan banyak memposting pak MN itupun indak lo banyak feed backnyo doh. Dilapau wacana DIM ko memang sabanyak nan suko sabanyak nan indak. Sakitu dulu, talabiah takurang abih gawa jo karilahan, dan berhubung dalam suasana lebaran mohon maaf lahir dan batin, taqabbal allahuma minna waminkum. Wasss, Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Walaupun tampaknyo Madura agak saulah dalam politik, namun tampaknyo diperobject oleh etnik tetangga nan bukan sajo gadang dan kuat tapi mamaciak pusek kareh. Jambatan Suramadu dibuek tampaknyo untuak mampalamja pengobjekan tu. Ibo hati panguasa malapeh. Indak taraso garamnyo keceknyo. Walaupun jauah jalan mandaki mungkin juo tacipta DIM Madura tu nanti. -- MakNgah Caliaklah komentarnyo : Menteri Tjahjo: Jatim Tanpa Madura Ibarat Sayur Tanpa Garam Sabtu, 25 Juli 2015 15:12 WIB TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri). TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo secara tersirat berat hati melepas Pulau Madura terpisah dari Pulau Jawa. Itu disampaikannya dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Masyarakat Madura di Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (25/7/2015). "Jatim (Jawa Timur) tanpa Madura ibarat sayur tanpa garam. Pulau Jawa tanpa Madura tidak lengkap," ungkap Tjahjo Kumolo dalam sambutannya. Bahkan, ia mengatakan, solusi bagi Madura adalah dengan langkah perceparan pembangunan di berbagai sektor seperti infratruktur terpadu dan industrialisasi. "Tolong sampaikan Pak Wagub (Syailullah Yusuh), percepatlah pembangunan di Madura. Anggaran di Madura diperbanyak," katanya. Menurutnya, pembentukan Provinsi Madura tidak cukup dengan keberadaan Jembatan Suramadu. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus berjalan sejajar. Apalagi, lanjutnya, Madura mempunyai masyarakat yang tenang dan ulet. Banyak tokoh ulama dan kunci sukses pembangunan adalah ketenangan. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
JoDut jo adidunsanak Palanta RN n.a.h, mungkin ndak kiro-kiro akronim DIM tu diwakafkan ka dunsanak awak satu NKRI nan labiah mambutuahkan: Daerah Istimewa Madura. Dibaco-baco kaba paling mutakhir di sajumlah berita online, ibo juo ati mancaliak urang-urang Madura tangah barusao mambantuak provinsi mandiri nan talapeh dari Jawa Timur. http://www.tribunnews.com/regional/2015/07/25/mahfud-md-secara-yuridis-madura-bisa-jadi-provinsi Kok dicaliak dari identitas etnis, memang jaleh juo: - Etnis Madura -- nan disabuik anak-anak mudonyo sabagai MU (Meduro United) -- babedo jo etnis Jawa (nan bamukim di wilayah Timur, apalagi dengan sub-etnis Jawa yang bermukim di bagian Tengah). - Baso Madura pun indak samo jo 'boso Jowo'. - Kebudayaan Madura pun banyak perbedaan jo kebudayaan Jowo. Mungkin urang Madura bapikia: 1. Kok Banten bisa jadi provinsi surang nan talapeh dari Jawa Barat, padahal mereka masih di daratan yang sama, manga awak indak bisa pulo? 2. Kok Bali nan sabuah pulau saluweh 5,600 km2 bisa jadi satu provinsi (dengan etnis Bali sebagai mayoritas penghuni) bisa menjadi provinsi, manga pulau awak nan hanyo labiah ketek sarueh (ca. 5,200 km2) dan samo-samo ada kesamaan nama pulau jo namo etnis dominan sebagai penghuni, indak bisa pulo menjadi provinsi mandiri? Baa tu gak ati Inyiak Antropolog MakNgah? Wassalam, ANB Pada 28 Juli 2015 10.30, ajo duta menulis: > Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM, > > Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang > dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari > wacana ko dan buek milis sendiri. > > Wassalaamu'alaikum WW > > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo > Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - > Jakarta - Sterling, Virginia USA > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Paruik ka Paruik Istimewa? Sample: http://www.caramakan.com/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Beko nan bacarito ttg mesum2 di minangkabau, buek pulo lah milis sandiri, baitu juo nan bacarito paruik ka paruik dan parkir maha.. Sabanyak tu saran, finalnyo sarahkan se lah sapanuahnyo ka Rang Dapua.. walau nan sabananyo aturan pun nan jaleh2 tatulis di footer postingan, jarang nan mamatuhinyo.. * Wassalam, Than Lehman/53/Agam Duri Sent from my handheld muhammad syahreza wrote: >Assalamualaikumwr.wb.MakUncuKalaubuekmilissorangtantusaketekmembernyo.SalamReza2015-07-2810:30GMT+07:00ajodutaajod...@gmail.com:AssalaamualaikumsanakpenggagasDIM,AlahlamobergulirwacanaDIMdimiliskok.Alahjalehsiananpendukuangdansiananindak.Untuaksalanjuiknyolapehanlahbabanmiliskodariwacanakodanbuekmilissendiri.WassalaamualaikumWWDutamardinUmar(aka.AjoDuta),17/8/1947,sukuMandahiliang,galaBagindoGasanGadangPariaman-TebingtinggiDeli-Jakarta-Sterling, > >VirginiaUSA--.*PostingygberasaldariPalantaRantauNet,dipublikasikanditempatlainwajibmencantumkansumber:~dariPalantaR@ntauNet~*Isiemail,menjaditanggungjawabpengirimemail.===UNTUKDIPERHATIKAN,yangmelanggarakandimoderasi:*DILARANG:1.Emailbesardari200KB;2.Emailattachment,tawarkankirimmelaluijalurpribadi;3.EmailOneLiner.*AnggotaWAJIBmematuhiperaturan(lihatdihttp://goo.gl/MScz7)sertamengirimkanbiodata!*TulisNama,UmurLokasidisetiapposting*Hapusfooterseluruhbagiantdkperludlmmelakukanreply*Untuktopik/subjekbarubuatemailbaru,tdkmereplyemaillamamenggantisubjeknya.===Berhenti,bergabungkembali,mengubahkonfigurasi/settingkeanggotaandi:http://groups.google.com/group/RantauNet/---AndamenerimapesaninikarenaberlangganangrupRantauNetdiGoogleGrup.Untukberhentiberlangganandanberhentimenerimaemaildarigrupini,kirimemailkerantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.Untukopsilebihlanjut,kunjungihttps://groups.google.com/d/optout.--.*PostingygberasaldariPalantaRantauNet,dipublikasikanditempatlainwajibmencantumkansumber:~dariPalantaR@ntauNet~*Isiemail,menjaditanggungjawabpengirimemail.===UNTUKDIPERHATIKAN,yangmelanggarakandimoderasi:*DILARANG:1.Emailbesardari200KB;2.Emailattachment,tawarkankirimmelaluijalurpribadi;3.EmailOneLiner.*AnggotaWAJIBmematuhiperaturan(lihatdihttp://goo.gl/MScz7)sertamengirimkanbiodata!*TulisNama,UmurLokasidisetiapposting*Hapusfooterseluruhbagiantdkperludlmmelakukanreply*Untuktopik/subjekbarubuatemailbaru,tdkmereplyemaillamamenggantisubjeknya.===Berhenti,bergabungkembali,mengubahkonfigurasi/settingkeanggotaandi:http://groups.google.com/group/RantauNet/---Andamenerimapesaninikarenaberlangganangrup"RantauNet"diGoogleGrup.Untukberhentiberlangganandanberhentimenerimaemaildarigrupini,kirimemailkerantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.Untukopsilebihlanjut,kunjungihttps://groups.goo -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Assalamu'alaikum wr.wb. Mak Uncu Kalau buek milis sorang tantu saketek member nyo. Salam Reza 2015-07-28 10:30 GMT+07:00 ajo duta : > Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM, > > Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang > dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari > wacana ko dan buek milis sendiri. > > Wassalaamu'alaikum WW > > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo > Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - > Jakarta - Sterling, Virginia USA > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.
Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM, Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari wacana ko dan buek milis sendiri. Wassalaamu'alaikum WW Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.