RE: RE: Re: Re: [R@ntau-Net] Bolehkah tersangka korupsi diberisimpatisecararesmioleh pimpinan adat ?
Pak Jacky, hubungan pribadi sebagai manusia adalah wajar. Tapi kalau suatu institusi kepemimpinan etnik secara demonstratif - lengkap dengan regalianya - mengunjungi tersangka korupsi terpilih (!), dalam suasana kita semua sedang menggalakkan kampanye anti korupsi, sehingga mengejutkan mereka sendiri, rasanya agak berkelebihan. Kalau datang secara informal, pribadi, dan berpakaian biasa, itu masuk akal. Perhatikanlah sinisme masyarakat sewaktu tiga petinggi Partai Demokrat mengunjungi Nazaruddin di Singapura. Tidak pas dgn 'raso dan pareso'. ---Original Email--- Subject :RE: Re: Re: [R@ntau-Net] Bolehkah tersangka korupsi diberisimpatisecararesmioleh pimpinan adat ? From :mailto:jackymard...@yahoo.com Date :Fri Jun 17 13:47:19 Asia/Bangkok 2011 Saafroedin Bahar Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: RE: Re: Re: [R@ntau-Net] Bolehkah tersangka korupsi diberisimpatisecararesmioleh pimpinan adat ?
Mak Saaf, kecek bung Hatta sajak tahun 60-an, kan korupsi tu di Indo lah jadi budaya. Jadi cocoklah lembaga kebudayaan mangawani pelaku/peminat budaya...:)) Sadang nan terbukti menentang budaya tu, dapek penghargaan bung Hatta Wassalam fitr 2011/6/17 Dr Saafroedin Bahar saaf10...@yahoo.com Pak Jacky, hubungan pribadi sebagai manusia adalah wajar. Tapi kalau suatu institusi kepemimpinan etnik secara demonstratif - lengkap dengan regalianya - mengunjungi tersangka korupsi terpilih (!), dalam suasana kita semua sedang menggalakkan kampanye anti korupsi, sehingga mengejutkan mereka sendiri, rasanya agak berkelebihan. Kalau datang secara informal, pribadi, dan berpakaian biasa, itu masuk akal. Perhatikanlah sinisme masyarakat sewaktu tiga petinggi Partai Demokrat mengunjungi Nazaruddin di Singapura. Tidak pas dgn 'raso dan pareso'. ---Original Email--- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/