Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat
Salam Hormat sebelumnya bang Arma Widia Ane sebagai wong cilik, yang juga kebetulan sangat mencintai seni budaya pencak silat tradisional sependapat tuh dengan bang Arma..Kalo bukan kita para generasi muda yang kudu' punya gawe bahu membahu mengangkat harkat derajat seni budaya pencak silat menjadi dicintai dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat..trus siapa lagi ye?? Alhamdulillah secara prestasi para atlet pencak silat kita sudah mulai bangkit lagi di kancah Internasional, tetapi di lain sisi gempuran masuknya beladiri import sangat gencar di tiap2 lapisan masyarakat.. Wah ane jadi kawatir nih, jangan2 generasi 5 tahun mendatang udah pade kagak kenal lagi neh ama seni budaya pencak silat kita..Tapi ane yakin, kalo kite pade punya niat yang sama untuk menjadikan pencak silat menjadi 'jati diri' bangsa Indonesia yang dicintai dan digemari seluruh lapisan masyarakat, InsyaAllah akan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT..Oleh karena itu ane berharap kepada seluruh kompenen bangsa ini, baik itu Pemerintah, IPSI , seluruh Perguruan Silat di Indonesia, para pencinta silat, para penikmat/pemerhati silat, para jawara seantero nusantara, ormas dan seluruh lapisan masyarakat bisa saling bahu membahu menjadikan PENCAK SILAT menjadi icon / jati diri bangsa Indonesia yang dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan juga dihormati, serta disegani oleh bangsa-bangsa lainnya di kancah Internasional..Amiin ya robbal'allamin... InsyaAllah ane dan seluruh keluarga besar Pusat Padepokan PS.TTKDH yang hanya merupakan bagian kecil dari keluraga besar seluruh perguruan silat di Tanah Air ini siap mendukung dan berjuang untuk menjadikan 'PENCAK SILAT' menjadi salah satu tuntunan jati diri bagi para genarasi muda kita...'BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH'.BRAVO PENCAK SILAT... Darih HY --- Pada Sen, 14/9/09, Arest silatindone...@yahoo.co.id menulis: Dari: Arest silatindone...@yahoo.co.id Judul: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 14 September, 2009, 8:09 AM Jangan bangga dahulu bisa anda seorang pesilat, bisa jurus ini dan itu, akan tetapi pengetahuannya baru sebatas pada perguruan yang di ikuti, demikianlah petikan sebuah tulisan yang pernah memerahkan telinga sebagian besar pesilat yang sangat mengagung-agungkan perguruannya. Di saat beladiri import semakin gencar mempromosikan kelebihan-kelebihan nya, seblaiknya pencak silat atau silat semakin hari semakin terkucilkan, beladiri import memang sangat menarik hamper sebagian generasi muda di kota-kota besar bahkan di desa-desa dan peminatnya pun tidak terbatas pada kalangan biasa, artispun bangga mengikuti salah satu beladiri impor tersebut. Beladiri import seperti Aikido, Taekowondo, Karate hingga Kickboxing berkembang dan sudah bukan barang asing bagi telinga sebagian anak muda di Indonesia, seperti halnya Taekwondo yang saat ini telah mendominasi kegiatan ektrakulikuler di sekolah-sekolah hingga ke desa-desa, bahkan dominasi pencak silat semakin terkikis, apalagi guru-guru olahraga saat ini sudah tidak tahu lagi seperti apa pencak silat itu, hal ini sering kita temui di beberapa sekolah, walaupun ada juga guru olahraga yang paham pencak silat namun jumlahnya amatlah kecil. Geliat beladiri Aikido lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, sajiannya pun tidak lagi pada anak seolah, tetapi para eksekutif muda, apalagi tempat latihannya yang amat nyaman dan aman. Beberapa Dojo Aikido ada juga yang membuka kelas khusus anak-anak, dan keyataannya oleh orang tua murid bisa di terima dengan baik. Perkembangan beladiri import tersebut setidaknya telah membuktikan bahwa animo masyarakat terhadap pencak silat sudah menyusut, apalagi silat belum bisa menjadi bagian olahraga yang aman bagi siswa, pencak silat masih terlalu terbawa suasana perguruan yang menyebabkan tradisi-tradisi yang tidak cocok buat murid sekolah terkesan dipaksakan, apalagi program kegiatannya belum banyak yang memiliki standar. Lalu bagaimana dengan IPSI yang notabene adalah pengikat aliran silat di Indonesia yang masih sibuk dengan urusan olahraga prestasinya, walaupun prestasi Tim Nasioanal Pencak Silat akhir-akhir ini maju akan tetapi IPSI seakan jalan sendirian tanpa mau merangkul komunitas pencak silat lainnya. IPSI juga amat terkesan hanya mementingan perguruan - perguruan yang umumnya adalah perguruan yang di ikuti oleh pengurus- pengurusnya, jadi jangan heran bila prestasi silat di dominasi hanya sebatas pada perguruan-perguruan yang memang pengurusnya aktif di IPSI pula. Apalagi perguruan silat yang punya nama besar hanya sibuk dengan urusannya di perguruan, dan anggotanya pun berkutat disana, dan hanya sebagian kecil anggota yang mencoba memahami silat secara menyeluruh. Begitupun dengan nama besar komunitas Silat Indonesia, komunitas sahabat silat yang namanya juga
Trs: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat
--- Pada Sel, 15/9/09, Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id menulis: Dari: Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id Judul: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 September, 2009, 7:47 AM Salam Hormat sebelumnya bang Arma Widia Ane sebagai wong cilik, yang juga kebetulan sangat mencintai seni budaya pencak silat tradisional sependapat tuh dengan bang Arma..Kalo bukan kita para generasi muda yang kudu' punya gawe bahu membahu mengangkat harkat derajat seni budaya pencak silat menjadi dicintai dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.. trus siapa lagi ye?? Alhamdulillah secara prestasi para atlet pencak silat kita sudah mulai bangkit lagi di kancah Internasional, tetapi di lain sisi gempuran masuknya beladiri import sangat gencar di tiap2 lapisan masyarakat.. Wah ane jadi kawatir nih, jangan2 generasi 5 tahun mendatang udah pade kagak kenal lagi neh ama seni budaya pencak silat kita..Tapi ane yakin, kalo kite pade punya niat yang sama untuk menjadikan pencak silat menjadi 'jati diri' bangsa Indonesia yang dicintai dan digemari seluruh lapisan masyarakat, InsyaAllah akan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT..Oleh karena itu ane berharap kepada seluruh kompenen bangsa ini, baik itu Pemerintah, IPSI , seluruh Perguruan Silat di Indonesia, para pencinta silat, para penikmat/pemerhati silat, para jawara seantero nusantara, ormas dan seluruh lapisan masyarakat bisa saling bahu membahu menjadikan PENCAK SILAT menjadi icon / jati diri bangsa Indonesia yang dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan juga dihormati, serta disegani oleh bangsa-bangsa lainnya di kancah Internasional. .Amiin ya robbal'allamin. .. InsyaAllah ane dan seluruh keluarga besar Pusat Padepokan PS.TTKDH yang hanya merupakan bagian kecil dari keluraga besar seluruh perguruan silat di Tanah Air ini siap mendukung dan berjuang untuk menjadikan 'PENCAK SILAT' menjadi salah satu tuntunan jati diri bagi para genarasi muda kita...'BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH'. BRAVO PENCAK SILAT... Darih HY --- Pada Sen, 14/9/09, Arest silatindonesia@ yahoo.co. id menulis: Dari: Arest silatindonesia@ yahoo.co. id Judul: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 14 September, 2009, 8:09 AM Jangan bangga dahulu bisa anda seorang pesilat, bisa jurus ini dan itu, akan tetapi pengetahuannya baru sebatas pada perguruan yang di ikuti, demikianlah petikan sebuah tulisan yang pernah memerahkan telinga sebagian besar pesilat yang sangat mengagung-agungkan perguruannya. Di saat beladiri import semakin gencar mempromosikan kelebihan-kelebihan nya, seblaiknya pencak silat atau silat semakin hari semakin terkucilkan, beladiri import memang sangat menarik hamper sebagian generasi muda di kota-kota besar bahkan di desa-desa dan peminatnya pun tidak terbatas pada kalangan biasa, artispun bangga mengikuti salah satu beladiri impor tersebut. Beladiri import seperti Aikido, Taekowondo, Karate hingga Kickboxing berkembang dan sudah bukan barang asing bagi telinga sebagian anak muda di Indonesia, seperti halnya Taekwondo yang saat ini telah mendominasi kegiatan ektrakulikuler di sekolah-sekolah hingga ke desa-desa, bahkan dominasi pencak silat semakin terkikis, apalagi guru-guru olahraga saat ini sudah tidak tahu lagi seperti apa pencak silat itu, hal ini sering kita temui di beberapa sekolah, walaupun ada juga guru olahraga yang paham pencak silat namun jumlahnya amatlah kecil. Geliat beladiri Aikido lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, sajiannya pun tidak lagi pada anak seolah, tetapi para eksekutif muda, apalagi tempat latihannya yang amat nyaman dan aman. Beberapa Dojo Aikido ada juga yang membuka kelas khusus anak-anak, dan keyataannya oleh orang tua murid bisa di terima dengan baik. Perkembangan beladiri import tersebut setidaknya telah membuktikan bahwa animo masyarakat terhadap pencak silat sudah menyusut, apalagi silat belum bisa menjadi bagian olahraga yang aman bagi siswa, pencak silat masih terlalu terbawa suasana perguruan yang menyebabkan tradisi-tradisi yang tidak cocok buat murid sekolah terkesan dipaksakan, apalagi program kegiatannya belum banyak yang memiliki standar. Lalu bagaimana dengan IPSI yang notabene adalah pengikat aliran silat di Indonesia yang masih sibuk dengan urusan olahraga prestasinya, walaupun prestasi Tim Nasioanal Pencak Silat akhir-akhir ini maju akan tetapi IPSI seakan jalan sendirian tanpa mau merangkul komunitas pencak silat lainnya. IPSI juga amat terkesan hanya mementingan perguruan - perguruan yang umumnya adalah perguruan yang di ikuti oleh pengurus- pengurusnya, jadi jangan heran bila prestasi silat di dominasi hanya sebatas pada perguruan-perguruan yang memang pengurusnya aktif di
Trs: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat
--- Pada Sel, 15/9/09, Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id menulis: Dari: Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id Judul: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 September, 2009, 7:47 AM Salam Hormat sebelumnya bang Arma Widia Ane sebagai wong cilik, yang juga kebetulan sangat mencintai seni budaya pencak silat tradisional sependapat tuh dengan bang Arma..Kalo bukan kita para generasi muda yang kudu' punya gawe bahu membahu mengangkat harkat derajat seni budaya pencak silat menjadi dicintai dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.. trus siapa lagi ye?? Alhamdulillah secara prestasi para atlet pencak silat kita sudah mulai bangkit lagi di kancah Internasional, tetapi di lain sisi gempuran masuknya beladiri import sangat gencar di tiap2 lapisan masyarakat.. Wah ane jadi kawatir nih, jangan2 generasi 5 tahun mendatang udah pade kagak kenal lagi neh ama seni budaya pencak silat kita..Tapi ane yakin, kalo kite pade punya niat yang sama untuk menjadikan pencak silat menjadi 'jati diri' bangsa Indonesia yang dicintai dan digemari seluruh lapisan masyarakat, InsyaAllah akan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT..Oleh karena itu ane berharap kepada seluruh kompenen bangsa ini, baik itu Pemerintah, IPSI , seluruh Perguruan Silat di Indonesia, para pencinta silat, para penikmat/pemerhati silat, para jawara seantero nusantara, ormas dan seluruh lapisan masyarakat bisa saling bahu membahu menjadikan PENCAK SILAT menjadi icon / jati diri bangsa Indonesia yang dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan juga dihormati, serta disegani oleh bangsa-bangsa lainnya di kancah Internasional. .Amiin ya robbal'allamin. .. InsyaAllah ane dan seluruh keluarga besar Pusat Padepokan PS.TTKDH yang hanya merupakan bagian kecil dari keluraga besar seluruh perguruan silat di Tanah Air ini siap mendukung dan berjuang untuk menjadikan 'PENCAK SILAT' menjadi salah satu tuntunan jati diri bagi para genarasi muda kita...'BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH'. BRAVO PENCAK SILAT... Darih HY --- Pada Sen, 14/9/09, Arest silatindonesia@ yahoo.co. id menulis: Dari: Arest silatindonesia@ yahoo.co. id Judul: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 14 September, 2009, 8:09 AM Jangan bangga dahulu bisa anda seorang pesilat, bisa jurus ini dan itu, akan tetapi pengetahuannya baru sebatas pada perguruan yang di ikuti, demikianlah petikan sebuah tulisan yang pernah memerahkan telinga sebagian besar pesilat yang sangat mengagung-agungkan perguruannya. Di saat beladiri import semakin gencar mempromosikan kelebihan-kelebihan nya, seblaiknya pencak silat atau silat semakin hari semakin terkucilkan, beladiri import memang sangat menarik hamper sebagian generasi muda di kota-kota besar bahkan di desa-desa dan peminatnya pun tidak terbatas pada kalangan biasa, artispun bangga mengikuti salah satu beladiri impor tersebut. Beladiri import seperti Aikido, Taekowondo, Karate hingga Kickboxing berkembang dan sudah bukan barang asing bagi telinga sebagian anak muda di Indonesia, seperti halnya Taekwondo yang saat ini telah mendominasi kegiatan ektrakulikuler di sekolah-sekolah hingga ke desa-desa, bahkan dominasi pencak silat semakin terkikis, apalagi guru-guru olahraga saat ini sudah tidak tahu lagi seperti apa pencak silat itu, hal ini sering kita temui di beberapa sekolah, walaupun ada juga guru olahraga yang paham pencak silat namun jumlahnya amatlah kecil. Geliat beladiri Aikido lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, sajiannya pun tidak lagi pada anak seolah, tetapi para eksekutif muda, apalagi tempat latihannya yang amat nyaman dan aman. Beberapa Dojo Aikido ada juga yang membuka kelas khusus anak-anak, dan keyataannya oleh orang tua murid bisa di terima dengan baik. Perkembangan beladiri import tersebut setidaknya telah membuktikan bahwa animo masyarakat terhadap pencak silat sudah menyusut, apalagi silat belum bisa menjadi bagian olahraga yang aman bagi siswa, pencak silat masih terlalu terbawa suasana perguruan yang menyebabkan tradisi-tradisi yang tidak cocok buat murid sekolah terkesan dipaksakan, apalagi program kegiatannya belum banyak yang memiliki standar. Lalu bagaimana dengan IPSI yang notabene adalah pengikat aliran silat di Indonesia yang masih sibuk dengan urusan olahraga prestasinya, walaupun prestasi Tim Nasioanal Pencak Silat akhir-akhir ini maju akan tetapi IPSI seakan jalan sendirian tanpa mau merangkul komunitas pencak silat lainnya. IPSI juga amat terkesan hanya mementingan perguruan - perguruan yang umumnya adalah perguruan yang di ikuti oleh pengurus- pengurusnya, jadi jangan heran bila prestasi silat di dominasi hanya sebatas pada perguruan-perguruan yang memang pengurusnya aktif di
RE: Trs: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat
Ass wr wbr, diskusi yang menarik, bagaimana kita bisa menunjukkan jati diri kita sebagai anak bangsa yang melestarikan budayanya. mungkin yang perlu kita analisa dan diskusikan adalah bagaimana sih pandangan anak muda bangsa indonesia sendiri terhadap budayanya? kenapa orang lebih memilih olah raga beladiri luar dari pada yang lokal? apakah karena masalah marketing dari beladiri luar yang lebih baik? atau budaya bangsa yang lebih bangga jika mendalami budaya lain jangan sampai seperti ayam mati di lumbung, atau orang merindukan berlian di angkasa luar padahal dia sedang berdiri di bukit intan permata. pertanyaan saya terakhir adalah apakah dengan belajar silat saja cukup untuk melestarikan silat sebagai budaya bangsa ? To: silatindonesia@yahoogroups.com From: darihhapsarayu...@yahoo.co.id Date: Tue, 15 Sep 2009 16:06:41 +0800 Subject: Trs: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat --- Pada Sel, 15/9/09, Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id menulis: Dari: Darih Hapsara Yudha darihhapsarayu...@yahoo.co.id Judul: Bls: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 September, 2009, 7:47 AM Salam Hormat sebelumnya bang Arma Widia Ane sebagai wong cilik, yang juga kebetulan sangat mencintai seni budaya pencak silat tradisional sependapat tuh dengan bang Arma..Kalo bukan kita para generasi muda yang kudu' punya gawe bahu membahu mengangkat harkat derajat seni budaya pencak silat menjadi dicintai dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.. trus siapa lagi ye?? Alhamdulillah secara prestasi para atlet pencak silat kita sudah mulai bangkit lagi di kancah Internasional, tetapi di lain sisi gempuran masuknya beladiri import sangat gencar di tiap2 lapisan masyarakat.. Wah ane jadi kawatir nih, jangan2 generasi 5 tahun mendatang udah pade kagak kenal lagi neh ama seni budaya pencak silat kita..Tapi ane yakin, kalo kite pade punya niat yang sama untuk menjadikan pencak silat menjadi 'jati diri' bangsa Indonesia yang dicintai dan digemari seluruh lapisan masyarakat, InsyaAllah akan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT..Oleh karena itu ane berharap kepada seluruh kompenen bangsa ini, baik itu Pemerintah, IPSI , seluruh Perguruan Silat di Indonesia, para pencinta silat, para penikmat/pemerhati silat, para jawara seantero nusantara, ormas dan seluruh lapisan masyarakat bisa saling bahu membahu menjadikan PENCAK SILAT menjadi icon / jati diri bangsa Indonesia yang dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan juga dihormati, serta disegani oleh bangsa-bangsa lainnya di kancah Internasional. .Amiin ya robbal'allamin. .. InsyaAllah ane dan seluruh keluarga besar Pusat Padepokan PS.TTKDH yang hanya merupakan bagian kecil dari keluraga besar seluruh perguruan silat di Tanah Air ini siap mendukung dan berjuang untuk menjadikan 'PENCAK SILAT' menjadi salah satu tuntunan jati diri bagi para genarasi muda kita...'BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH'. BRAVO PENCAK SILAT... Darih HY --- Pada Sen, 14/9/09, Arest silatindonesia@ yahoo.co. id menulis: Dari: Arest silatindonesia@ yahoo.co. id Judul: [silatindonesia] Jangan bangga bisa anda seorang pesilat Kepada: silatindonesia@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 14 September, 2009, 8:09 AM Jangan bangga dahulu bisa anda seorang pesilat, bisa jurus ini dan itu, akan tetapi pengetahuannya baru sebatas pada perguruan yang di ikuti, demikianlah petikan sebuah tulisan yang pernah memerahkan telinga sebagian besar pesilat yang sangat mengagung-agungkan perguruannya. Di saat beladiri import semakin gencar mempromosikan kelebihan-kelebihan nya, seblaiknya pencak silat atau silat semakin hari semakin terkucilkan, beladiri import memang sangat menarik hamper sebagian generasi muda di kota-kota besar bahkan di desa-desa dan peminatnya pun tidak terbatas pada kalangan biasa, artispun bangga mengikuti salah satu beladiri impor tersebut. Beladiri import seperti Aikido, Taekowondo, Karate hingga Kickboxing berkembang dan sudah bukan barang asing bagi telinga sebagian anak muda di Indonesia, seperti halnya Taekwondo yang saat ini telah mendominasi kegiatan ektrakulikuler di sekolah-sekolah hingga ke desa-desa, bahkan dominasi pencak silat semakin terkikis, apalagi guru-guru olahraga saat ini sudah tidak tahu lagi seperti apa pencak silat itu, hal ini sering kita temui di beberapa sekolah, walaupun ada juga guru olahraga yang paham pencak silat namun jumlahnya amatlah kecil. Geliat beladiri Aikido lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, sajiannya pun tidak lagi pada anak seolah, tetapi para eksekutif muda, apalagi tempat latihannya yang amat nyaman dan aman. Beberapa Dojo Aikido ada juga yang membuka kelas khusus anak-anak, dan keyataannya oleh orang tua murid bisa di terima dengan baik. Perkembangan