kawan indra yang budiman,
benar sekali apa yg disampaikan,
jiwa rasis pasti ada di diri manusia, kalau tidak ada,
pastinya tidak akan terbentuk negara dan tidak timbul
budaya.Ingatkah lagunya john lenon.
Hanya saja kembali ke intelektual kita, apa kita bisa
menerima bahwa ada orang yang beda
Melihat (kembali) kerusuhan Makassar, rupanya dendam (atau kecemburuan
sosial?) terpendam kepada golongan Tionghoa masih belum sembuh ya.
Masih mudah tersulut.
Kesalahan yang dilakukan satu orang, ditimpakan kepada ras-nya.
Mungkin organisasi2 Tionghoa di Makassar (dan di semua wilayah lain)