[Keuangan] Mengambil-alih bisnis pendidikan apakah mungkin?
Dear comrades, Saya ingin menanyakan apakah kiranya suatu bisnis pendidikan yang dimiliki satu yayasan pendidikan tertentu dapat kita ambil alih? Kami memiliki kurikulum tertentu yang masih dalam tahap kursus, dan ingin ditingkatkan menjadi sekolah yang dapat mengeluarkan ijazah S-1. Seandainya bekerjasama dengan suatu yayasan pendidikan yang sudah memiliki ijin sekolah tersebut, dan dapat bekerjasama dalam pengembangan kurikulum tersebut, apakah: 1. Kita perlu masuk ke dalam yayasan tersebut dengan menjadi anggota Pengurus ataupun Pembina, lalu menjalankan usaha lewat yayasan tersebut? Jika demikian, apakah bagi hasil atas usaha dapat dilakukan kemudian? 2. Atau kita dirikan suatu PT baru terpisah, dimana Yayasan tersebut dan kita masuk sebagai para pemegang saham. Lalu usaha pendidikan kita jalankan bersama, dengan "meminjam" ijin usaha yayasan dan dapat mengeluarkan ijazah S-1? PT dianggap sebagai "pelaksana" operasional kegiatan sekolah, dimana akan mendapatkan fee jasa manajemen. Jadi yayasan semacam meng-outsource kurikulum tertentu tersebut kepada PT itu. Lalu bagi hasil akan dilakukan melalui pembagian dividen. Kiranya rekan-rekan dapat turut menyumbangkan pengetahuan dan pikiran atas hal tersebut di atas, kami sangat berterimakasih. Salam, Ray [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Awalnya, saya menduga orang yang ikut investasi "irrasional" semacam ini hanyalah orang-orang yang kepepet atau dalam kondisi kesulitan keuangan, jadi kalap, tidak bisa berpikir jernih, dan cepat2 cari shortcut karena ingin keluar dari masalah. Melihat daftar beberapa korban dari pak Poltak dibawah ini, dugaan saya itu salah besar. Kalau udah menyangkut uang, tidak kenal lagi pintar/bodoh, kaya/miskin atau pejabat/non pejabat, semuanya bisa terjerembab dalam kesalahan sama. Kenapa ya? salam, rio --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Poltak Hotradero" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Rekan-rekan, > > Berikut adalah posting tentang penawaran Dressel Investment dan > tanggapan saya - yang muncul di milis AKI empat tahun yang lalu > (2003). Perlu empat tahun sampai apa yang saya katakan - menjadi > terbukti. Dan sebagaimana kita tahu, "investasi" bodong model begini > sudah bikin amblas duit trilyunan rupiah... Sedemikian banyak yang > terseret -- Ketua DPR Agung Laksono, Emis Moeis (Panitia Anggaran > DPR), Theo Sambuaga (Ketua Komisi I DPR), pengacara OC Kaligis, Mira > Lesmana, Sandy Harun, dll. > > Kadang terpikir oleh saya: "Agak sulit bagi saya untuk bisa empati > terhadap para korban. Mengapa? Karena lebih sering terjadi bahwa > motif utama seseorang ikut-ikutan dalam "investasi" seperti ini - cuma > satu: yaitu karena serakah..." > > Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... > > Greed is bad. > > Message ini ada di archieve milis AKI link berikut: > > http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/message/13257 > > > > == > HATI-HATI.. (was : Reksadana Fixed Income 24%/Th (Sejak Thn 1994) > > At 10:21 PM 8/14/2003 -0700, you wrote: > > HATI-HATI dan EXTRA HATI-HATI terhadap tawaran Reksa Dana yang mengatakan > hasil sampai 24% per tahun. Apalagi dalam US Dollar. > > Mengapa kita harus EXTRA HATI-HATI...? Because it's too good to be true. > > Alasannya : > > - Yield US Bond 30 Tahun saja yang hampir pasti Risk Free -- adalah cuma > 5,43% p.a. > > - Pimco sebagai penyelenggara Reksa Dana Fixed Income TERBESAR di dunia > (Asset USD 360 Billion) dan telah beroperasi sejak tahun 1970-an -- cuma > bisa mencetak hasil sekitar 10,5% p.a. > > - Saya pernah juga mendapat tawaran Reksa Dana USD dari luar negeri yang > rata-rata mencetak hasil sekitar 9% p.a. (dan tidak berani memberi jaminan > performa), di mana didalamnya diinvestasikan pada US Agencies Bond (FNMA, > GNMA, dll, yang dijamin pemerintah Amerika) dan sudah disertakan instrumen > hedging yang menurut saya sungguh luar biasa. Anda tahu berapa investasi > minimalnya...? USD 100.000 (Seratus Ribu US Dollar). > > Nah, sekarang tinggal kita pertimbangkan sendiri > > Apa iya Reksa Dana Fixed Income dengan yield yang diclaim 24% per tahun > (padahal prime rate / suku bunga pinjaman di Amerika cuma 4%) - dan kita > bisa ikut cuma dengan menyetor sebesar USD 5000...? dalam mata uang lokal > lagi...!!! > > Honestly this is just too good to be true. And maybe it is. > > > Salam, > > > Poltak Hotradero. > > > > = > > >Surabaya, 15 Agustus 2003 > > > >Dengan Hormat, > >Terima kasih sekali atas kiriman emailnya.. Saya senang sekali dapat > >menjalin relasi dengan sesama rekan-rekan anggota milis. Melalui email > >ini, saya mencoba untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya sebagai > >nasabah Reksadana sejak th 1999. > > > > > >Reksadana yang Dapat saya Rekomendasikan Untuk Bpk/.Ibu : > > > >1. Pilihlah jenis reksadana yang tepat dan memang telah terbukti mampu > >memberikan > > return bunga fix STABIL. > >2. Kenali Manajer Investasi-nya. > > > >Terus terang, sejak th 1999, saya telah berinvestasi di Reksadana. Hingga > >saat ini, nominal dana yang telah saya investasikan di Reksadana telah > >mencapai hampir Rp 1M. > >Reksadana yang salah pilih adalah Reksadana Asing Fixed Income (Pendapatan > >Tetap), karena return/bunganya tinggi 24%/thn, dana pokok dapat ditarik > >kapan saja setiap saat, dan yang jelas track recordnya sejak th 1994 stabil. > >Saya juga coba Reksadana di Citibank, namun bunganya turun naik (bukan > >naik turun lho...:>), malah terkadang bunganya negatif. > >Mungkin Bpk/Ibu dapat mempertimbangkan dan dengan bijaksana mengambil > >keputusan untuk ikut berinvestasi di Reksadana. > > > >Reksadana Fixed Income (Pendapatan Tetap) > > > >Reksadana SPORTMANS (Strategic Portfolio Management Scheme) > >- Fund Manager : Dressel Investment Limited - USA > >- Custodian Bank : Cypurs Credit Union Bank - USA > >- Yield/Bunga/Return : 24%/thn (dibayarkan 2% per bulan) > >- Minimum Setoran : USD 5000 (setoran bisa dalam Rp/Euro/Yen). > >- Initial Fee : 2% dari nilai minimum setoran. > > (ASURANSI, biaya account, management > > fee, dll). > >- Bukti Jaminan : Certificate, Agreement (Surat Perjanjian). > >- Kontrak : Dana dapat ditarik setiap saat. > > Penarikan kurang dari 6 (enam) bulan > > dikenakan pe
RE: [Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...
>Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... Majalah Fortune, edisi April 2004, kalau gak salah, pernah ditulis kurang lebih gini; "in Indonesia, behind every great fortune, there is awlays a hidden crime..." Makanya gak heran kalau di Indonesia makin banyak orang yang naruh duitnya di instrumen investasi yang gak masuk akal model Dressel ini. Ini bukan yg kedua atau ketiga kalinya, tapi yang kesekian belas kali...!!! Karena memang banyak orang yg nyari duitnya "gampang"!!! mBra. _ Need a break? Find your escape route with Live Search Maps. http://maps.live.com/default.aspx?ss=Restaurants~Hotels~Amusement%20Park&cp=33.832922~-117.915659&style=r&lvl=13&tilt=-90&dir=0&alt=-1000&scene=1118863&encType=1&FORM=MGAC01
RE: [Keuangan] % Margin di inginkan
Hi Litar, Kalau menurut saya, anda perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Margin; bagaimana cara menentukan harga jual barang, Apa yang dimaksud dengan Umur Piutang, Apa yang dimaksud dengan Break Even Point (BEP) dan masing-masing formulanya seperti apa. Jika anda sudah cukup memahami apa arti dari semuanya itu, saya rasa tidak akan terlalu sulit untuk mengilustrasikannya dalam sebuah table. Anda bisa memulai melengkapi sebuah table dengan menggunakan data history yang sudah ada ataupun yang sedang berlaku di pasaran untuk mengekspresikan simulasi simulasi yang diminta. Terus terang saya sendiri tidak begitu berpengalaman di bidang jual beli barang, tapi prinsip-prinsip dasar akuntansi saya rasa sama. Setidaknya anda bisa membuat table lebih lengkap yang di dalamnya memuat keterangan2 yang tidak jauh dari istilah-istilah di bawah ini yang nantinya dapat memudahkan anda untuk melakukan analisa BEP, analisa harga jual dan pendapatan yang diharapkan, analisa umur piutang, dll. : 1. Item No. (No. Urut) 2. Kode Jenis Barang ( Code of Goods) 3. Nama Barang ( Name of Goods/Description) 4. Persediaan Barang ( Inventory ) 5. Pembelian ( Purchasing ) 4. Harga Beli Barang (Buying Rate)/Unit 5. Biaya Tetap (Fixed Cost) : Biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah barang 6. Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost)/unit : jumlah barang mempengaruhi total biaya 7. Biaya pajak/unit 8. Margin/unit 9. Harga Jual Barang (Seling Price)/unit 10. Penjualan (Sales ) 10. Harga Pokok Penjualan = (Persedian awal+Pembelian) Persediaan Akhir 11. Gross Profit Margin = Penjualan Harga Pokok Penjualan 12. Perkiraan Biaya Umum dan Administrasi 13. Perkiraan Biaya lain-lain 14. Perkiraan Pajak Penghasilan = sesuai tarip yang berlaku 15. Net Profit Margin = Gross Profit Margin- (biaya umum & adm+lain2+pajak) 16. Break Even Point (BEP) = Biaya Tetap/(harga jual/unit biaya variable/unit) Masalah komponen-komponen biaya yang ada, saya rasa anda sudah cukup mengenalnya dengan baik dari transaksi jual/beli barang yang selama ini sudah berlangsung. Tentunya kan ada catatan/pembukuan. Anda dapat menggunakan data history untuk menentukan harga jual/beli untuk setiap unit dan jenis barang yang pernah terjadi. Untuk analisa Umur Piutang (Aging Receivable), anda tinggal membuat daftar saldo piutang yang belum tertagih, biasanya dalam sebuah table memuat kolom-kolom sebagai berikut : 1. No Urut 2. Kode Pelanggan 3. Nama Pelanggan 4. No. dan Tanggal Invoice 5. Tanggal Jatuh Tempo (Due Date) 6. Keterangan Invoice 7. Jumlah Invoice 8. Saldo (Balance) 9. Aging (Umur Piutang) : Sesuaikan dengan kebutuhan informasi 9.1. ~ < 30 hari 9.2. ~ > 30 hari 9.3 ~ > 60 hari 9.4 ~ > 90 hari 10. Days of Over Due ( Jumlah hari melebihi jatuh tempo) Pada urutan terakhir tentu ada baris TOTAL untuk masing-masing kolom yang ada nilainya. Untuk melengkapi table di atas, setidaknya anda perlu Kartu Piutang masing-masing Pelanggan , Buku Besar Piutang dan daftar Penerimaan Pembayaran. Kalau anda sudah memakai Computerized Account System, biasanya semua sudah terintegrasi dan anda tidak perlu pusing-pusing membuat table dan merecord data secara manual. Anda tinggal menganalisa dan membuat perencanaan yang diminta. Dengan analisa piutang ini anda bisa menentukan kebijaksanaan berapa kira-kira yang harus disisihkan untuk menutupi biaya piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Jika aturan mengenakan denda/bunga terhadap pelanggan yang tidak membayar pada tanggal jatuh tempo, dapat dengan mudah dihitung berapa denda/bunga yang akan diperoleh. Untuk simulasi/perencanaan umur piutang yang belum terjadi, anda bisa memanfaatkan data histories tersebut . Untuk analisa BEP, saya masih bingung BEP yang mana yang anda maksud. Apakah BEP tentang berapa jumlah unit barang yang harus terjual untuk mencapai posisi jumlah pendapatan (Income)= biaya (Costs) sehingga Loss/Profit = 0 ? ataukah berapa lama umur piutang yang harus ditentukan untuk mencapai posisi BEP? Jika yang dicari adalah umur piutang untuk mencapai BEP, saya bingung dan tidak tahu rumusnya bagaimana. Saya cuman tahu berapa jumlah barang yang harus terjual atau berapa jumlah barang yang harus diproduksi untuk mencapai posisi BEP. Demikian masukan dari saya, semoga bermanfaat. Salam, Lala mfpaat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Litar, Pertanyaan anda ini sudah dikategorikan sebagai pembuatan business plan. Secara umum komponennya sebagai berikut: 1. Direct Cost, yang meliputi segala biaya yang berkaitan langsung dengan penanganan bisnis, misalnya : a. harga beli barang, b. biaya import dan segala sesuatu yang berkaitan dengan import, c. biaya logistic dan warehouse, d. biaya yang digunakan untu
Re: [Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...
Dear Wah bagus sekali informasinya. Tidak hanya di Indonesia ternyata di Eropa juga gentanyangan penipuan berkedok investasi seperti Dressel itu. Namun jika kita telaah lebih jauh pointnya adalah keserakahan membuat orang tidak rasional. Teori keuangan mengatakan bahwa *high risk high return* dan ini make sense khan. Namun keserakahan membuat motto lain lagi:*high greed high (forever) loss*. Namun sebenarnya greed dan fear (takut) tidak selalu berseberangan seperti kata orang. Ini tergantung jenis fear-nya. Kalau fear thd sesuatu yang tidak rasional tentu bagus dan ini lawannya greed. Fear jenis ini biasanya dimiliki orang yg bijak. Namun kalau takut "ketinggalan kereta" thd untung guede banget, ini fear jenis kakak beradik dengan greed. Istilahnya jin dan setan berkolaborasi. Makanya sulit kita bersimpati dgn korban spt itu, justru kita ingin mentertawakan perbuatannya. Bahkan agak jijik dgn fear-greed mereka itu. Karena financial behavior mereka merupakan cermin perilaku sehari-hari. Tapi jangan lupa, yang bisa memetik pelajaran ini hanya orang bijak bukan? Thanks PWS Pada tanggal 26/04/07, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > Rekan-rekan, > > Berikut adalah posting tentang penawaran Dressel Investment dan > tanggapan saya - yang muncul di milis AKI empat tahun yang lalu > (2003). Perlu empat tahun sampai apa yang saya katakan - menjadi > terbukti. Dan sebagaimana kita tahu, "investasi" bodong model begini > sudah bikin amblas duit trilyunan rupiah... Sedemikian banyak yang > terseret -- Ketua DPR Agung Laksono, Emis Moeis (Panitia Anggaran > DPR), Theo Sambuaga (Ketua Komisi I DPR), pengacara OC Kaligis, Mira > Lesmana, Sandy Harun, dll. > > Kadang terpikir oleh saya: "Agak sulit bagi saya untuk bisa empati > terhadap para korban. Mengapa? Karena lebih sering terjadi bahwa > motif utama seseorang ikut-ikutan dalam "investasi" seperti ini - cuma > satu: yaitu karena serakah..." > > Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... > > Greed is bad. > > Message ini ada di archieve milis AKI link berikut: > > http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/message/13257 > > == > HATI-HATI.. (was : Reksadana Fixed Income 24%/Th (Sejak Thn 1994) > > At 10:21 PM 8/14/2003 -0700, you wrote: > > HATI-HATI dan EXTRA HATI-HATI terhadap tawaran Reksa Dana yang mengatakan > hasil sampai 24% per tahun. Apalagi dalam US Dollar. > > Mengapa kita harus EXTRA HATI-HATI...? Because it's too good to be true. > > Alasannya : > > - Yield US Bond 30 Tahun saja yang hampir pasti Risk Free -- adalah cuma > 5,43% p.a. > > - Pimco sebagai penyelenggara Reksa Dana Fixed Income TERBESAR di dunia > (Asset USD 360 Billion) dan telah beroperasi sejak tahun 1970-an -- cuma > bisa mencetak hasil sekitar 10,5% p.a. > > - Saya pernah juga mendapat tawaran Reksa Dana USD dari luar negeri yang > rata-rata mencetak hasil sekitar 9% p.a. (dan tidak berani memberi jaminan > performa), di mana didalamnya diinvestasikan pada US Agencies Bond (FNMA, > GNMA, dll, yang dijamin pemerintah Amerika) dan sudah disertakan instrumen > hedging yang menurut saya sungguh luar biasa. Anda tahu berapa investasi > minimalnya...? USD 100.000 (Seratus Ribu US Dollar). > > Nah, sekarang tinggal kita pertimbangkan sendiri > > Apa iya Reksa Dana Fixed Income dengan yield yang diclaim 24% per tahun > (padahal prime rate / suku bunga pinjaman di Amerika cuma 4%) - dan kita > bisa ikut cuma dengan menyetor sebesar USD 5000...? dalam mata uang lokal > lagi...!!! > > Honestly this is just too good to be true. And maybe it is. > > Salam, > > Poltak Hotradero. > > = > > >Surabaya, 15 Agustus 2003 > > > >Dengan Hormat, > >Terima kasih sekali atas kiriman emailnya.. Saya senang sekali dapat > >menjalin relasi dengan sesama rekan-rekan anggota milis. Melalui email > >ini, saya mencoba untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya sebagai > >nasabah Reksadana sejak th 1999. > > > > > >Reksadana yang Dapat saya Rekomendasikan Untuk Bpk/.Ibu : > > > >1. Pilihlah jenis reksadana yang tepat dan memang telah terbukti mampu > >memberikan > > return bunga fix STABIL. > >2. Kenali Manajer Investasi-nya. > > > >Terus terang, sejak th 1999, saya telah berinvestasi di Reksadana. Hingga > >saat ini, nominal dana yang telah saya investasikan di Reksadana telah > >mencapai hampir Rp 1M. > >Reksadana yang salah pilih adalah Reksadana Asing Fixed Income > (Pendapatan > >Tetap), karena return/bunganya tinggi 24%/thn, dana pokok dapat ditarik > >kapan saja setiap saat, dan yang jelas track recordnya sejak th 1994 > stabil. > >Saya juga coba Reksadana di Citibank, namun bunganya turun naik (bukan > >naik turun lho...:>), malah terkadang bunganya negatif. > >Mungkin Bpk/Ibu dapat mempertimbangkan dan dengan bijaksana mengambil > >keputusan untuk ikut berinvestasi di Reksadana. > > > >Reksadana Fixed Income (Pendapatan Tetap) > > > >Reksadana SPORTMANS (Strategic Portfolio Management Scheme) > >- Fund Manager :
Re: [Keuangan] Jurnal Barang Masuk
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: dear yanti, saya hanya mengcopy dari jawaban yg sdh diberikan oleh Sdr Satrio saja. Jawaban yg diberikan sdh jelas sekali koq, ini saya copy lagi yah. Selamat mencoba ? > > 2. Metode Perpetual > > Saldo Harga Pokok Penjualan, dan Saldo persediaan dapat diketahui pada > > saat transaksi terjadi. Jurnal yang dibuat juga mirip dengan sebelumnya, namun tidak digunakan akun "Pembelian". > > Pada saat pembelian: > > Dr Persediaan xxx(harga perolehan) > > Cr Hutang Usaha/Kas xxx > > Pada saat penjualan: > > Dr Piutang Usaha/Kas (harga penjualan) > > Cr Penjualan > > Untuk mengurangi persediaan di gudang: > > Dr Harga Pokok Penjualan xxx > > Cr Persediaan xxx > > > > CMIIW > > Regards, > > Satrio. > > > > >
[Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...
Rekan-rekan, Berikut adalah posting tentang penawaran Dressel Investment dan tanggapan saya - yang muncul di milis AKI empat tahun yang lalu (2003). Perlu empat tahun sampai apa yang saya katakan - menjadi terbukti. Dan sebagaimana kita tahu, "investasi" bodong model begini sudah bikin amblas duit trilyunan rupiah... Sedemikian banyak yang terseret -- Ketua DPR Agung Laksono, Emis Moeis (Panitia Anggaran DPR), Theo Sambuaga (Ketua Komisi I DPR), pengacara OC Kaligis, Mira Lesmana, Sandy Harun, dll. Kadang terpikir oleh saya: "Agak sulit bagi saya untuk bisa empati terhadap para korban. Mengapa? Karena lebih sering terjadi bahwa motif utama seseorang ikut-ikutan dalam "investasi" seperti ini - cuma satu: yaitu karena serakah..." Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... Greed is bad. Message ini ada di archieve milis AKI link berikut: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/message/13257 == HATI-HATI.. (was : Reksadana Fixed Income 24%/Th (Sejak Thn 1994) At 10:21 PM 8/14/2003 -0700, you wrote: HATI-HATI dan EXTRA HATI-HATI terhadap tawaran Reksa Dana yang mengatakan hasil sampai 24% per tahun. Apalagi dalam US Dollar. Mengapa kita harus EXTRA HATI-HATI...? Because it's too good to be true. Alasannya : - Yield US Bond 30 Tahun saja yang hampir pasti Risk Free -- adalah cuma 5,43% p.a. - Pimco sebagai penyelenggara Reksa Dana Fixed Income TERBESAR di dunia (Asset USD 360 Billion) dan telah beroperasi sejak tahun 1970-an -- cuma bisa mencetak hasil sekitar 10,5% p.a. - Saya pernah juga mendapat tawaran Reksa Dana USD dari luar negeri yang rata-rata mencetak hasil sekitar 9% p.a. (dan tidak berani memberi jaminan performa), di mana didalamnya diinvestasikan pada US Agencies Bond (FNMA, GNMA, dll, yang dijamin pemerintah Amerika) dan sudah disertakan instrumen hedging yang menurut saya sungguh luar biasa. Anda tahu berapa investasi minimalnya...? USD 100.000 (Seratus Ribu US Dollar). Nah, sekarang tinggal kita pertimbangkan sendiri Apa iya Reksa Dana Fixed Income dengan yield yang diclaim 24% per tahun (padahal prime rate / suku bunga pinjaman di Amerika cuma 4%) - dan kita bisa ikut cuma dengan menyetor sebesar USD 5000...? dalam mata uang lokal lagi...!!! Honestly this is just too good to be true. And maybe it is. Salam, Poltak Hotradero. = >Surabaya, 15 Agustus 2003 > >Dengan Hormat, >Terima kasih sekali atas kiriman emailnya.. Saya senang sekali dapat >menjalin relasi dengan sesama rekan-rekan anggota milis. Melalui email >ini, saya mencoba untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya sebagai >nasabah Reksadana sejak th 1999. > > >Reksadana yang Dapat saya Rekomendasikan Untuk Bpk/.Ibu : > >1. Pilihlah jenis reksadana yang tepat dan memang telah terbukti mampu >memberikan > return bunga fix STABIL. >2. Kenali Manajer Investasi-nya. > >Terus terang, sejak th 1999, saya telah berinvestasi di Reksadana. Hingga >saat ini, nominal dana yang telah saya investasikan di Reksadana telah >mencapai hampir Rp 1M. >Reksadana yang salah pilih adalah Reksadana Asing Fixed Income (Pendapatan >Tetap), karena return/bunganya tinggi 24%/thn, dana pokok dapat ditarik >kapan saja setiap saat, dan yang jelas track recordnya sejak th 1994 stabil. >Saya juga coba Reksadana di Citibank, namun bunganya turun naik (bukan >naik turun lho...:>), malah terkadang bunganya negatif. >Mungkin Bpk/Ibu dapat mempertimbangkan dan dengan bijaksana mengambil >keputusan untuk ikut berinvestasi di Reksadana. > >Reksadana Fixed Income (Pendapatan Tetap) > >Reksadana SPORTMANS (Strategic Portfolio Management Scheme) >- Fund Manager : Dressel Investment Limited - USA >- Custodian Bank : Cypurs Credit Union Bank - USA >- Yield/Bunga/Return : 24%/thn (dibayarkan 2% per bulan) >- Minimum Setoran : USD 5000 (setoran bisa dalam Rp/Euro/Yen). >- Initial Fee : 2% dari nilai minimum setoran. > (ASURANSI, biaya account, management > fee, dll). >- Bukti Jaminan : Certificate, Agreement (Surat Perjanjian). >- Kontrak : Dana dapat ditarik setiap saat. > Penarikan kurang dari 6 (enam) bulan > dikenakan penalti. >- Website : www.dressel-inv.com >- Representative Agent : > PT Wahana Bersama Globalindo > Wisma BII Lantai 11 Suite 1112 - 1115 > Surabaya. > (contact person : Rizky Setyawan - > HP. 0817 931 5261) > > >Reksadana GMP (Global Market Portfolio) >- Fund Manager : Dressel Investment Limited - USA >- Custodian Bank : Cypurs Credit Union Bank - USA >- Yield/Bunga/Return : 28%/thn (dibayarkan 7% per 3 bulan) >- Minimum Setoran : USD 1 (setoran bisa dalam Rp/Euro/Yen). >- Initial Fee : 2% dari nilai minimum setoran. > (ASURANSI, biaya account, management > fee, dll). >- Bukti Jaminan : Certificate, Agreement (Surat Perjanjian). >- Kontrak : Dana dapat ditarik setiap saat. > Penarikan kurang dari 6 (enam) bulan > dikenakan penalti. >- Website : www.dressel-inv.com >- Representative Agent : > PT Wahana Bersama Globalindo > Wisma BII Lantai 11 Su
Re: [Keuangan] Jurnal Barang Masuk
Untuk metode perpetual tidak digunakan akun pembelian, sehingga akun pada saat pembelian: Dr. Persediaan xxx Cr.Hutang Usaha xxx Langsung menambah saldo persediaan. - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 24, 2007 5:25:58 PM Subject: Re: [Keuangan] Jurnal Barang Masuk Dear Satrio, Terima kasih atas responnya. Yang saya gunakan saat ini adalah Metode Perpetual. Sehingga saya ingin mengetahui jurnal apa yang terjadi di gudang pada saat kita penerimaan barang. Regards, Yanti > Dear Yanti, > > IMHO, ada 2 metode untuk mencatat pembelian dan persediaan. > 1. Metode Periodik. > 2. Metode Perpetual. > > 1. Metode Periodik. > Untuk metode periodik, jurnal yang dibuat itu sama seperti yang dibuat > mbak Yanti sebelumnya. > Untuk pembelian: > > Dr Pembelianxxx > > Cr Hutang Usaha xxx > Nah, pas penjualan juga sama: > Dr Piutang Usaha xxx > Cr Penjualan xxx > Saldo persediaan hanya diketahui pada akhir periode, yaitu dengan cara > stock opname atau dengan formula: > Saldo awalxxx >Pembelian xxx >Penjualan (xxx) > Saldo akhirxxx > > 2. Metode Perpetual > Saldo Harga Pokok Penjualan, dan Saldo persediaan dapat diketahui pada > saat transaksi terjadi. Jurnal yang dibuat juga mirip dengan > sebelumnya, namun tidak digunakan akun "Pembelian". > Pada saat pembelian: > Dr Persediaan xxx(harga perolehan) > Cr Hutang Usaha/Kas xxx > Pada saat penjualan: > Dr Piutang Usaha/Kas (harga penjualan) > Cr Penjualan > Untuk mengurangi persediaan di gudang: > Dr Harga Pokok Penjualan xxx > Cr Persediaan xxx > > CMIIW > Regards, > Satrio. > > - Original Message > From: "[EMAIL PROTECTED] com" <[EMAIL PROTECTED] com> > To: ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com > Sent: Tuesday, April 24, 2007 11:29:44 AM > Subject: [Keuangan] Jurnal Barang Masuk > > > > > > > > > > > > > > Dear all, > > > > Kalo kita melakukan jurnal pembelian yang timbul adalah jurnal > > > > Dr Pembelianxxx > > Cr Hutang Usaha xxx > > > > Lalu bagaimana perlakuan barang yang bertambah di gudang?? Apa jurnal yang > > mesti dibuat untuk menambah persediaan?? > > > > Serta dengan proses penjualan jurnal yang terjadi adl : > > > > Dr Piutang Usaha xxx > > Cr Penjualan xxx > > > > Bagaimana jurnal untuk mengurangi persediaan barang di gudang akibat > > penjualan?? > > > > Regards, > > Yanti > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > _ _ _ _ __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail. yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] > > __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] Tentang nilai tukar dan cadangan devisa - Bagian I (was: Pound hits 26-year high vs. dollar
Bang Poltak... Bagian-2 masih belum selesai ditulis ya? Saya suka membaca tulisan-tulisan anda. Menambah wawasan saya. Saya pikir rekan-rekan disini juga setuju. :P thx. _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak Hotradero Sent: Selasa, April, 24 2007 10:33 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Tentang nilai tukar dan cadangan devisa - Bagian I (was: Pound hits 26-year high vs. dollar Mas Yasa dan teman-teman, Normalnya, cadangan devisa fungsinya adalah untuk meredam shock dari arus perdagangan ataupun arus investasi. Arus perdagangan (yang biasanya adalah komponen terbesar dari current balance) biasanya lebih bisa diprediksi. Sementara arus investasi biasanya bersifat fluktuatif. Akan tetapi - karena setiap arus investasi memerlukan skema exit (kembali ke mata uang tempat asal investasi) -- maka biasanya semakin besar arus perdagangan - juga akan diikuti dengan semakin besar arus investasi masuk. Arus investasi biasanya terdiri dari dua. Arus investasi jangka panjang yang ditempatkan pada investasi pembangunan pabrik, industri, pertambangan, perkebunan, dll. Karena sifatnya jangka panjang - maka investasi ini cenderung tidak gampang keluar (tetapi juga nggak gampang masuk - kalau tidak terpenuhi syarat-syarat tertentu). Komponen arus investasi lain adalah investasi jangka pendek / investasi portofolio, yang biasanya ditempatkan di instrumen keuangan seperti obligasi, saham, dll. Komponen inilah yang cenderung fluktuatif dan bisa bersifat spekulatif. Akan tetapi, biasanya besaran arus investasi jenis ini akan tergantung dari besaran arus investasi jangka panjang dan neraca perdagangan. Toh setiap investor asing sudah mempersiapkan exit scenario - jauh hari sebelum mereka masuk berinvestasi ke suatu negara. Masalah hanya akan terjadi bila arus investasi portofolio adalah komponen dominan atas arus investasi asing DAN kalau posisi arus perdagangan cuma sekadar impas atau berpotensi defisit. (Kedua keadaan ini bisa tergantung pada jenis ekspor negara bersangkutan). Oleh sebab itu, ukuran yang umum dipakai adalah cadangan devisa sebesar sekian bulan impor. Artinya: ANDAI negara tersebut tiba-tiba tidak ada ekspornya sama sekali (jadi nol) sesuai dengan asumsi terburuk -- maka dengan menggunakan cadangan devisanya - negara tersebut masih bisa mengimpor kebutuhan normal DAN bahan modal dari luar selama sekian bulan. Diasumsikan juga bahwa hanya dengan memberi nilai tambah tertentu dari produk yang diimpor dan mengekspornya kembali -- maka neraca perdagangan akan bisa normal kembali dalam jangka waktu tertentu. Nah jadi cadangan devisa itu lebih seperti ban cadangan -- semata-mata berguna kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kapan terjadi hal-hal tidak diinginkan? Kapan terjadi perubahan yang abnormal dan berlangsung cepat? Tentu akan tergantung pada dinamika ekonomi lokal dan global -- tetapi pada banyak keadaan situasi berlangsung normal dan perubahan berlangsung relatif lambat. Seberapa besar cadangan devisa ideal? Biasanya sekitar 6 sampai 9 bulan rata-rata import. Mengapa segitu? Karena sesuai dengan asumsi di atas -- bahwa KALAUPUN ekspor tiba-tiba jadi NOL (an unlikely event) - masih tersedia dana untuk mengimpor bahan baku dan bahan modal dari luar untuk diberi nilai tambah (oleh industri) dan selanjutnya diekspor - untuk menormalisasi kembali arus perdagangan. Bagaimana dengan arus investasi? Biasanya akan terkait pada tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi (yang biasanya pada gilirannya - banyak ditentukan oleh besaran defisit budget pemerintah). Contoh: pos subsidi BBM yang membengkak saat kenaikan harga minyak tahun 2005 menimbulkan capital outflow semata-mata karena kecemasan akan meningkatnya inflasi akibat defisit budget pemerintah yang akan membesar. Capital outflow ini yang menyebabkan cadangan devisa turun drastis secara cepat - bukan saja dari arus dana asing yang mau "check out" -- tetapi juga dari masyarakat Indonesia yang mau menyelamatkan duitnya. (Jadi harga BBM dinaikkan atau tidak dinaikkan -- efeknya akan sama: lonjakan inflasi. Ini jelas kontras dengan beberapa ekonom Indonesia yang sekadar mengecam kenaikan harga minyak -- tanpa mau jujur melihat konsekuensi dari tidak dinaikkannya harga minyak - yang toh cepat atau lambat juga akan menimbulkan inflasi tinggi). Berapa angka impor Indonesia? Sepanjang tahun 2006 besaran rata-rata impor bulanan Indonesia adalah sekitar USD 5.5 Milyar (bandingkan dengan rata-rata ekspor: USD 8.3 Milyar) - sehingga rata-rata surplus perdagangan Indonesia adalah USD 2.8 Milyar. Dengan asumsi cadangan devisa Indonesia saat ini USD 47 Milyar maka - terdapat cadangan devisa yang mencukupi untuk 8,5 bulan impor. Masih cukup normal. Bagaimana dengan China? Angka impor rata-rata bulanan China adalah USD 66 Milyar, sementara cadangan devisa China besarnya USD 1202 Milyar -- sehingga cukup untuk meng-cover 18 bulan (1.5 TAHUN...!) impor. Jelas
[Keuangan] Vacancy : Account Executive & Internship/Magang
Publicis Indonesia, a multinational Paris-based advertising agency, is opening the following vacancy : Account Executive and Internship ( "Magang" ) Let us know your interest by sending your application to our office : Publicis Indonesia Samudra Indonesia building, 5th fl Jl. Let.Jend. S. Parman, Kav. 35 Slipi Jakarta 11480 Attn. HRD Or email to [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] Tanya Pengertian Suspainable
Dear Mr. Poltak, Thanks banged atas pencerahannya, ini sangat membantu saya banged, sekali lagi terima kasih. Best regards, Agus _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak Hotradero Sent: Wednesday, April 25, 2007 4:00 PM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Tanya Pengertian Suspainable Saudara Agus, Mungkin yang anda maksud sustainable company? Bila ya, maka itu merujuk pada perusahaan yang bisnisnya bersifat berkesinambungan karena memiliki arus kas yang bisa terprediksi jelas hingga ke masa depan. Berlawanan dengan itu tentunya adalah perusahaan yang arus kas-nya tidak bisa diperkirakan dengan jelas - dan harga perusahaannya semata-mata ditentukan oleh persepsi investor di bursa. Ini umum terjadi pada perusahaan yang assetnya bersifat intangible / tak berbentuk - semisal perusahaan-perusahaan dot com. Karena nilai perusahaan demikian ditentukan oleh persepsi -- maka ketika nilainya naik dan akan disebut "bubble" atau menggelembung. Ketika persepsi investor memburuk - biasanya yang terjadi adalah turunnya harga perusahaan demikian secara drastis. Fenomena seperti ini kerap disebut dengan pecahnya gelembung ("bubble burst"). Ini yang terjadi pada sekitar tahun 2000. Mudah-mudahan bisa cukup mencerahkan. On 4/25/07, ::Agus el-Hakim:: mailto:agus.abdul.hakim%40lgphilips-displays.com> lgphilips-displays.com> wrote: > > Dear Ahli Keuangan, > > ada yang tau pengertian Suspainable company? and bubble company? and what's > d different, thanks. > > Best Regards, > Agus A. Hakim > [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] % Margin di inginkan
Wah .. sudah pengalaman rupanya. mfpaat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Litar, Pertanyaan anda ini sudah dikategorikan sebagai pembuatan business plan. Secara umum komponennya sebagai berikut: 1. Direct Cost, yang meliputi segala biaya yang berkaitan langsung dengan penanganan bisnis, misalnya : a. harga beli barang, b. biaya import dan segala sesuatu yang berkaitan dengan import, c. biaya logistic dan warehouse, d. biaya yang digunakan untuk menggerakkan penjualan barang, misal : kantor dan infrastruktur, gaji sales, dll 2. Indirect Cost, yaitu semua biaya yang tidak terkait langsung dengan penanganan bisnis ini. Termasuk di dalamnya Cost of Fund 3. Margin 4. Margin untuk mengcover pajak. Nah lebih kurang seperti inilah komponen-komponennya, saya rasa teman-teman lain dapat menambahkan apalagi yang memang pernah atau sedang menjalani bisnis import asesoris dan variasi mobil. Salam, Mfpaat _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of litarsuryadi Sent: Wednesday, April 25, 2007 10:03 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] % Margin di inginkan Mohon bantuan rekan2 : Sebagai seorang Accounting, saya di minta utk membuat perencanaan % Margin serta harga jual, umur piutang dan berapa lama bisa BEP. karena perusahaan akan membuat anak perusahaan dng produk yg berbeda. perusahaan akan menjadi importir langsung, barang yg akan diimpor adalah accesories dan variasi mobil. Karena saya blm berpengalaman dlm hal ini, maka perlu bantuan rekan2 yg sdh berpengalama. Pertanyaan saya adalah : 1. %margin akan di berikan olhe pemilik, saya diminta utk membuat simulasi saja, apa yg perlu saya lakukan utk simulasi ini karena saya juga blm pernah membuat sblmnya. 2. Data apa yg diperlukan utk menentukan umur piutang serta bagaiman cara perhitungannya ? 3. Untuk menghitung BEP saya juga diminta utk membuat simulasinya, nti akan di discuss dng bagian marketingnya. Mungkin pertanyaan saya agak sulit, karena semua data nya masih berupa kira2, tapi saya yakin dng pengalaman rekan2 di milis ini pasti pertanyaan saya tersebut bisa dijawab Salam Litar [Non-text portions of this message have been removed] - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Tanya Pengertian Suspainable
Saudara Agus, Mungkin yang anda maksud sustainable company? Bila ya, maka itu merujuk pada perusahaan yang bisnisnya bersifat berkesinambungan karena memiliki arus kas yang bisa terprediksi jelas hingga ke masa depan. Berlawanan dengan itu tentunya adalah perusahaan yang arus kas-nya tidak bisa diperkirakan dengan jelas - dan harga perusahaannya semata-mata ditentukan oleh persepsi investor di bursa. Ini umum terjadi pada perusahaan yang assetnya bersifat intangible / tak berbentuk - semisal perusahaan-perusahaan dot com. Karena nilai perusahaan demikian ditentukan oleh persepsi -- maka ketika nilainya naik dan akan disebut "bubble" atau menggelembung. Ketika persepsi investor memburuk - biasanya yang terjadi adalah turunnya harga perusahaan demikian secara drastis. Fenomena seperti ini kerap disebut dengan pecahnya gelembung ("bubble burst"). Ini yang terjadi pada sekitar tahun 2000. Mudah-mudahan bisa cukup mencerahkan. On 4/25/07, ::Agus el-Hakim:: <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Ahli Keuangan, > > ada yang tau pengertian Suspainable company? and bubble company? and what's > d different, thanks. > > Best Regards, > Agus A. Hakim >
[Keuangan] Tanya Pengertian Suspainable
Dear Ahli Keuangan, ada yang tau pengertian Suspainable company? and bubble company? and what's d different, thanks. Best Regards, Agus A. Hakim [Non-text portions of this message have been removed]