[Keuangan] UUNo. 36 Tahun 2008 --> RE: New file uploaded to AhliKeuangan-Indonesia
Maaf salah ketik di descriptionnya. Seharusnya UU PPh No. 36 Tahun 2008 beserta penjelasannya. Salam Ryan Momod -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yahoo! Groups Notification Hello, This email message is a notification to let you know that a file has been uploaded to the Files area of your AhliKeuangan-Indonesia group. File: /Formulir Pajak, Peraturan Pajak Terbaru,Peraturan Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip Uploaded by : ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]> Description : UU PPh No. 26 Tahun 2008 beserta penjelasannya You can access the file at the URL: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/files/Formulir%20Pajak%2C%20Peraturan%20Pajak%20Terbaru%2CPeraturan%20Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip
Re: [Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar
Saya juga ingin bertanya: apakah pengaruh fluktuasi harga saham dan obligasi di bursa terhadap perusahaan yang mengeluarkan saham/obligasi tersebut? Apakah aksi jual saham seperti di AS menyebabkan perusahaan yg mengeluarkan saham merugi juga? Terimakasih, Tri K - Original Message From: last_resort83 <[EMAIL PROTECTED]> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, October 10, 2008 11:38:05 AM Subject: [Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar Mengapa akhir-akhir ini rupiah melemah terhadap dollar? Mohon bimbingan dari rekan2 sekalian, terimakasih Best Regards, Aditya [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hadi Pranggono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > mungkin yang bikin kondisi nya jadi kayak gini, karena yg kebanyakan literatur men-state untuk untuk mendapatkan gain secara maximal bukan optimal ? > Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan di seluruh dunia. > > Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para shareholder. > > hm.. konsep yang serakah yah ?? > > > --- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Dari: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> > Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ? > Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM > > > > > > > > > > > > saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika > > terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg > > merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau > > hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2 > > bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi > > hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara > > kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? > > > > Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari > > neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral > > (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang > > menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral? > > > > thanks > > > > --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave > > wrote: > > > > > > bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral. > > Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni > > jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak > > yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak > > korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara > > (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang > > tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. . yang semacam > > itu). > > > > > > Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan > > yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai > > neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum > > bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan > > undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih > > efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft > > pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. > > > > > > Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan > > pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium > > katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu. > > > > > > Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang > > kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah > > pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan > > kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong > > bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman > > sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith > > lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?() > > > > > > --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 wrote: > > > From: irfanmaulana79 > > > Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ? > > > To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com > > > Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Dear All, > > > > > > > > > > > > Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu > > > > > > bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? > > > > > > > > > > > > bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan > > > > > > negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan > > > > > > bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah? > > > > > > > > > > > > Thanks > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > ___ > Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. > http://id.toolbar.yahoo.com/ > > [Non-text portions of this message have been removed] >
[Keuangan] New file uploaded to AhliKeuangan-Indonesia
Hello, This email message is a notification to let you know that a file has been uploaded to the Files area of the AhliKeuangan-Indonesia group. File: /Formulir Pajak, Peraturan Pajak Terbaru,Peraturan Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip Uploaded by : ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]> Description : UU PPh No. 26 Tahun 2008 beserta penjelasannya You can access this file at the URL: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/files/Formulir%20Pajak%2C%20Peraturan%20Pajak%20Terbaru%2CPeraturan%20Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip To learn more about file sharing for your group, please visit: http://help.yahoo.com/l/us/yahoo/groups/original/members/web/index.htmlfiles Regards, ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]>
[Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar
Mengapa akhir-akhir ini rupiah melemah terhadap dollar? Mohon bimbingan dari rekan2 sekalian, terimakasih Best Regards, Aditya
Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan di seluruh dunia. Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para shareholder. hm.. konsep yang serakah yah ?? --- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ? Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2 bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral? thanks --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral. Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. . yang semacam itu). > > Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. > > Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu. > > Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?() > > --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 wrote: > From: irfanmaulana79 > Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ? > To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com > Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM > > > > > > > > > > > > Dear All, > > > > Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu > > bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? > > > > bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan > > negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan > > bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah? > > > > Thanks > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ___ Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. http://id.toolbar.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero
Fenomenanya saya lihat persis seperti krisis minyak bulan-bulan kemarin. Self-prophecy. Orang-orang panik, expect harga minyak naik, ya naiklah. Tahun 98, orang expect rupiah hancur, ya hancurlah. Substansinya, bubbling expectation /melebihi fundamental. Ibaratnya orang sakit, memang udah kronis sih sakitnya. Tapi kalau ditambah stress pikiran kan mempercepat mati. Ya matilah kaw. Sehancur-leburnya pasar modal dan keuangan, index jadi 0 sekalipun. Investor bangkrut. NYSE dilikuidasi. Paling-paling besok bertani. Tapi barang dan jasa gak ada, duit segoni juga, orang mau makan apa, makan batu? Warm regards, JM Original Message Subject: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero From: "yokorusi" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, October 09, 2008 7:39 pm To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/global-market-crack-real-bottom-is-\ zero.html Panik kata yang paling tepat menggambarkan situasi pasar keuangan global saat ini. Setelah tadi malam Dow mencatat indeks terburuk pada level 8759 maka siang ini indeks Nikkei telah jatuh di bawah level 8500 atau lebih rendah dibanding posisi Juni 2003. Seakan tidak ada lagi ruang yang tersedia bagi berita positif yang dapat mengangkat moral dan semangat di pasar keuangan dunia. Awalnya kejatuhan indeks bursa2 dunia pada tingkat 2% saja terasa besar, kemudian berangsur angka kemerosotan bergerak meningkat menjadi 4%. Itupun terus bergerak memburuk, bahkan penurunan indeks Dow di atas 7% mulai terlihat. Ini sangat mengkhawatirkan karena potensi terjadinya kejadian di 1987 saat indeks turun di atas 20% dalam satu hari dapat dengan mudah terjadi. Tinggal masalah waktu, tidak diharapkan datang tapi kemungkinan akan datang. Market crack! Bila ini terjadi maka stock market di US akan terkikis habis mendekati titik nol besar. Kemudian akan datang masa mati suri di pasar saham US. Skenario yang pernah terjadi di tahun 1929/30 - The Great Depression. Pasar telah kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan kolektif. Nilai bailout sebesar USD 200 billion untuk Fannie Mae dan Freddie Mac diresponse dengan kejatuhan indeks Dow sebesar 5% dalam semalam. Bailout plan sebesar USD 700 billion ditanggapi dengan kejatuhan indeks secara massive di global market. Pemotongan suku bunga secara terkoordinasi, bailout program dari berbagai negara maju lainnya, tidak lagi mampu untuk merubah keyakinan investor. Bila tindakan otoritas keuangan dan pemerintah tidak lagi dapat menghentikan kejatuhan harga di pasar keuangan maka global financial system akan collapse. Kemudian perlahan tapi pasti, kondisi perekonomian global akan terseret menuju global recession. Mungkin tidak ada lagi gunanya berharap bahwa pasar telah hit bottom saat ini sebab bukan tidak mungkin the real bottom is ZERO :) Socrates Rudy Sirait, PhD http://unpublisheddream.blogspot.com/
[Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero
http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/global-market-crack-real-bottom-is-\ zero.html Panik kata yang paling tepat menggambarkan situasi pasar keuangan global saat ini. Setelah tadi malam Dow mencatat indeks terburuk pada level 8759 maka siang ini indeks Nikkei telah jatuh di bawah level 8500 atau lebih rendah dibanding posisi Juni 2003. Seakan tidak ada lagi ruang yang tersedia bagi berita positif yang dapat mengangkat moral dan semangat di pasar keuangan dunia. Awalnya kejatuhan indeks bursa2 dunia pada tingkat 2% saja terasa besar, kemudian berangsur angka kemerosotan bergerak meningkat menjadi 4%. Itupun terus bergerak memburuk, bahkan penurunan indeks Dow di atas 7% mulai terlihat. Ini sangat mengkhawatirkan karena potensi terjadinya kejadian di 1987 saat indeks turun di atas 20% dalam satu hari dapat dengan mudah terjadi. Tinggal masalah waktu, tidak diharapkan datang tapi kemungkinan akan datang. Market crack! Bila ini terjadi maka stock market di US akan terkikis habis mendekati titik nol besar. Kemudian akan datang masa mati suri di pasar saham US. Skenario yang pernah terjadi di tahun 1929/30 - The Great Depression. Pasar telah kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan kolektif. Nilai bailout sebesar USD 200 billion untuk Fannie Mae dan Freddie Mac diresponse dengan kejatuhan indeks Dow sebesar 5% dalam semalam. Bailout plan sebesar USD 700 billion ditanggapi dengan kejatuhan indeks secara massive di global market. Pemotongan suku bunga secara terkoordinasi, bailout program dari berbagai negara maju lainnya, tidak lagi mampu untuk merubah keyakinan investor. Bila tindakan otoritas keuangan dan pemerintah tidak lagi dapat menghentikan kejatuhan harga di pasar keuangan maka global financial system akan collapse. Kemudian perlahan tapi pasti, kondisi perekonomian global akan terseret menuju global recession. Mungkin tidak ada lagi gunanya berharap bahwa pasar telah hit bottom saat ini sebab bukan tidak mungkin the real bottom is ZERO :) Socrates Rudy Sirait, PhD http://unpublisheddream.blogspot.com/
Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
Sulit bagi pihak negara berkembang? -- > memangnya sekarang ini kita tidak sedang kesulitan? Mana penyebab mana? Sama dengan nanya mana keluar dulu, ayam apa telor? susah jawabnya ya.. Ada konsep vicious circle (lingkaran setan), atau glorious circle. Kedua-duanya sama sama muter. Yang satu kebawah, lainnya ke atas. Tidak terlalu perlu pusing yang mana duluan. Yang perlu dipusingi adalah muternya ke atas atau ke bawah. --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ? To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, October 9, 2008, 4:15 PM saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2 bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral? thanks --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral. Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. . yang semacam itu). > > Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. > > Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu. > > Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?() > > --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 wrote: > From: irfanmaulana79 > Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ? > To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com > Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM > > > > > > > > > > > > Dear All, > > > > Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu > > bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? > > > > bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan > > negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan > > bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah? > > > > Thanks > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate?
At 14:26 09/10/2008, you wrote: >ML members, > >"Inflation is higher than BI rate" is correct only if inflation is >defined for the period of the past twelve months. > >It will not be necessarily correct if one defines it for the expected >coming (twelve) months, which is more pertinent. It could well be below >the current BI rate, bearing in mind the recession, lower commodity >prices, etc. Yes you're right Pak Budi, we will see in the next few quarters that Indonesia Real Interest Rate back to positive figures, but the question is how much capital flight already moving out of Indonesia by then? Bearing in mind that lower commodity prices will also means our export will suffer and our trade balance will be under pressure. In Indonesian case, capital flow always follow trade balance. Will the foreign investment coming back? What's the incentive?
Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate?
ML members, "Inflation is higher than BI rate" is correct only if inflation is defined for the period of the past twelve months. It will not be necessarily correct if one defines it for the expected coming (twelve) months, which is more pertinent. It could well be below the current BI rate, bearing in mind the recession, lower commodity prices, etc. Budi Sudarsono Ketua, Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan (MPEL); Sekretariat Tel. 62-021 75906564 ; Blog: http://feea3.blogspot.com/, Anggota, Komisi Ahli Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional. Website pribadi: http://www.geocities.com/budi_sudarsono/index.html Res./Fax sementara: +6221-7690288 Mob. +62812-9601614 --- On Thu, 10/9/08, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate? To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, October 9, 2008, 11:33 AM At 10:16 09/10/2008, you wrote: >Terima kasih Bung Poltak atas penjelasannya, so the most reasons are >to prevent capital outflow, which also people said the reason our >index plunged 10 % yesterday and the second reason to fight against >inflation rate which is higher than BI rate. That's correct. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism...kira2 bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral? thanks --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral. Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah... yang semacam itu). > > Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya... > > Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu. > > Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?() > > --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ? > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM > > > > > > > > > > > > Dear All, > > > > Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu > > bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? > > > > bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan > > negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan > > bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah? > > > > Thanks > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >