[Keuangan] UUNo. 36 Tahun 2008 --> RE: New file uploaded to AhliKeuangan-Indonesia

2008-10-09 Terurut Topik Fitriyanto
Maaf salah ketik di descriptionnya.

Seharusnya UU PPh No. 36 Tahun 2008 beserta penjelasannya.

Salam

Ryan
Momod

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yahoo! Groups 
Notification


Hello,

This email message is a notification to let you know that
a file has been uploaded to the Files area of your AhliKeuangan-Indonesia
group.

  File: /Formulir Pajak, Peraturan Pajak Terbaru,Peraturan 
Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip
  Uploaded by : ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]>
  Description : UU PPh No. 26 Tahun 2008 beserta penjelasannya

You can access the file at the URL:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/files/Formulir%20Pajak%2C%20Peraturan%20Pajak%20Terbaru%2CPeraturan%20Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip



Re: [Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar

2008-10-09 Terurut Topik Tri Kurnia
Saya juga ingin bertanya: apakah pengaruh fluktuasi harga saham dan obligasi di 
bursa terhadap perusahaan yang mengeluarkan saham/obligasi tersebut? Apakah 
aksi jual saham seperti di AS menyebabkan perusahaan yg mengeluarkan saham 
merugi juga?
 
Terimakasih,
 
Tri K



- Original Message 
From: last_resort83 <[EMAIL PROTECTED]>
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Friday, October 10, 2008 11:38:05 AM
Subject: [Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar


Mengapa akhir-akhir ini rupiah melemah terhadap dollar? Mohon
bimbingan dari rekan2 sekalian, terimakasih

Best Regards,

Aditya 

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik irfanmaulana79
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hadi Pranggono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
mungkin yang bikin kondisi nya jadi kayak gini, karena yg kebanyakan
literatur men-state untuk untuk mendapatkan gain secara maximal bukan
optimal ?

> Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan
di seluruh dunia. 
> 
> Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas
bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para
shareholder.
> 
> hm.. konsep yang serakah yah ??
> 
> 
> --- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Dari: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]>
> Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi
berhasil jika
> 
> terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg
> 
> merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau
> 
> hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2
> 
> bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi
> 
> hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara
> 
> kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 
> 
> 
> 
> Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari
> 
> neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral
> 
> (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang
> 
> menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?
> 
> 
> 
> thanks
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave
> 
>  wrote:
> 
> >
> 
> > bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.
> 
> Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni
> 
> jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak
> 
> yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak
> 
> korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara
> 
> (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang
> 
> tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam
> 
> itu).
> 
> > 
> 
> > Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan
> 
> yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai
> 
> neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum
> 
> bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan
> 
> undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih
> 
> efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft
> 
> pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 
> 
> > 
> 
> > Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan
> 
> pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium
> 
> katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.
> 
> > 
> 
> > Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang
> 
> kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah
> 
> pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan
> 
> kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong
> 
> bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman
> 
> sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith
> 
> lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()
> 
> > 
> 
> > --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79  wrote:
> 
> > From: irfanmaulana79 
> 
> > Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?
> 
> > To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
> 
> > Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Dear All,
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu
> 
> > 
> 
> > bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan
> 
> > 
> 
> > negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan
> 
> > 
> 
> > bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari
pemerintah?
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Thanks
> 
> > 
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> >
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>
>   
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
>   
> 
> 
>  
___
> Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download
sekarang juga.
> http://id.toolbar.yahoo.com/
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[Keuangan] New file uploaded to AhliKeuangan-Indonesia

2008-10-09 Terurut Topik AhliKeuangan-Indonesia

Hello,

This email message is a notification to let you know that
a file has been uploaded to the Files area of the AhliKeuangan-Indonesia 
group.

  File: /Formulir Pajak, Peraturan Pajak Terbaru,Peraturan 
Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip 
  Uploaded by : ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]> 
  Description : UU PPh No. 26 Tahun 2008 beserta penjelasannya 

You can access this file at the URL:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/files/Formulir%20Pajak%2C%20Peraturan%20Pajak%20Terbaru%2CPeraturan%20Pemerintah/UUPPhNo36Thn2008.zip
 

To learn more about file sharing for your group, please visit:
http://help.yahoo.com/l/us/yahoo/groups/original/members/web/index.htmlfiles

Regards,

ryanversion2 <[EMAIL PROTECTED]>
 





[Keuangan] Mengapa Rupiah Melemah Terhadap Dollar

2008-10-09 Terurut Topik last_resort83
Mengapa akhir-akhir ini rupiah melemah terhadap dollar? Mohon
bimbingan dari rekan2 sekalian, terimakasih

Best Regards,

Aditya 



Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik Hadi Pranggono
Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan di seluruh 
dunia. 

Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas bahwa tujuan 
utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para shareholder.

hm.. konsep yang serakah yah ??


--- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM











saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika

terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg

merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau

hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2

bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi

hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara

kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 



Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari

neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral

(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang

menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?



thanks



--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave

<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>

> bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.

Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni

jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak

yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak

korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara

(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang

tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam

itu).

> 

> Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan

yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai

neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum

bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan

undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih

efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft

pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 

> 

> Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan

pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium

katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.

> 

> Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang

kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah

pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan

kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong

bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman

sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith

lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()

> 

> --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79  wrote:

> From: irfanmaulana79 

> Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?

> To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

> Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> Dear All,

> 

> 

> 

> Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu

> 

> bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? 

> 

> 

> 

> bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan

> 

> negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan

> 

> bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?

> 

> 

> 

> Thanks

>   

>

>   

>   

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> 

>   

>   

> 

> 

>   

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>




  




 

















  
___
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero

2008-10-09 Terurut Topik jerry . matanari
Fenomenanya saya lihat persis seperti krisis minyak bulan-bulan kemarin.
Self-prophecy.
Orang-orang panik, expect harga minyak naik, ya naiklah.
Tahun 98, orang expect rupiah hancur, ya hancurlah. 
 
Substansinya, bubbling expectation /melebihi fundamental.
 
Ibaratnya orang sakit, memang udah kronis sih sakitnya. Tapi kalau
ditambah stress pikiran kan mempercepat mati. Ya matilah kaw.
  
Sehancur-leburnya pasar modal dan keuangan, index jadi 0 sekalipun.
Investor bangkrut. NYSE dilikuidasi. Paling-paling besok bertani. Tapi
barang dan jasa gak ada, duit segoni juga, orang mau makan apa, makan
batu?
 
Warm regards,
JM




 Original Message 
Subject: [Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero
From: "yokorusi" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, October 09, 2008 7:39 pm
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/global-market-crack-real-bottom-is-\
zero.html

Panik kata yang paling tepat menggambarkan situasi pasar keuangan
global saat ini. Setelah tadi malam Dow mencatat indeks terburuk pada
level 8759 maka siang ini indeks Nikkei telah jatuh di bawah level
8500 atau lebih rendah dibanding posisi Juni 2003. Seakan tidak ada
lagi ruang yang tersedia bagi berita positif yang dapat mengangkat
moral dan semangat di pasar keuangan dunia.

Awalnya kejatuhan indeks bursa2 dunia pada tingkat 2% saja terasa
besar, kemudian berangsur angka kemerosotan bergerak meningkat menjadi
4%. Itupun terus bergerak memburuk, bahkan penurunan indeks Dow di
atas 7% mulai terlihat. Ini sangat mengkhawatirkan karena potensi
terjadinya kejadian di 1987 saat indeks turun di atas 20% dalam satu
hari dapat dengan mudah terjadi. Tinggal masalah waktu, tidak
diharapkan datang tapi kemungkinan akan datang. Market crack! Bila ini
terjadi maka stock market di US akan terkikis habis mendekati titik
nol besar. Kemudian akan datang masa mati suri di pasar saham US.
Skenario yang pernah terjadi di tahun 1929/30 - The Great Depression.

Pasar telah kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan kolektif.
Nilai bailout sebesar USD 200 billion untuk Fannie Mae dan Freddie Mac
diresponse dengan kejatuhan indeks Dow sebesar 5% dalam semalam.
Bailout plan sebesar USD 700 billion ditanggapi dengan kejatuhan
indeks secara massive di global market. Pemotongan suku bunga secara
terkoordinasi, bailout program dari berbagai negara maju lainnya,
tidak lagi mampu untuk merubah keyakinan investor.

Bila tindakan otoritas keuangan dan pemerintah tidak lagi dapat
menghentikan kejatuhan harga di pasar keuangan maka global financial
system akan collapse. Kemudian perlahan tapi pasti, kondisi
perekonomian global akan terseret menuju global recession.

Mungkin tidak ada lagi gunanya berharap bahwa pasar telah hit bottom
saat ini sebab bukan tidak mungkin the real bottom is ZERO :)

Socrates Rudy Sirait, PhD
http://unpublisheddream.blogspot.com/



 



[Keuangan] Global Market Crack - The Real Bottom is Zero

2008-10-09 Terurut Topik yokorusi

http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/global-market-crack-real-bottom-is-\
zero.html


Panik kata yang paling tepat menggambarkan situasi pasar keuangan
global saat ini. Setelah tadi malam Dow mencatat indeks terburuk pada
level 8759 maka siang ini indeks Nikkei telah jatuh di bawah level
8500 atau lebih rendah dibanding posisi Juni 2003. Seakan tidak ada
lagi ruang yang tersedia bagi berita positif yang dapat mengangkat
moral dan semangat di pasar keuangan dunia.

Awalnya kejatuhan indeks bursa2 dunia pada tingkat 2% saja terasa
besar, kemudian berangsur angka kemerosotan bergerak meningkat menjadi
4%. Itupun terus bergerak memburuk, bahkan penurunan indeks Dow di
atas 7% mulai terlihat. Ini sangat mengkhawatirkan karena potensi
terjadinya kejadian di 1987 saat indeks turun di atas 20% dalam satu
hari dapat dengan mudah terjadi. Tinggal masalah waktu, tidak
diharapkan datang tapi kemungkinan akan datang. Market crack! Bila ini
terjadi maka stock market di US akan terkikis habis mendekati titik
nol besar. Kemudian akan datang masa mati suri di pasar saham US.
Skenario yang pernah terjadi di tahun 1929/30 - The Great Depression.

Pasar telah kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan kolektif.
Nilai bailout sebesar USD 200 billion untuk Fannie Mae dan Freddie Mac
diresponse dengan kejatuhan indeks Dow sebesar 5% dalam semalam.
Bailout plan sebesar USD 700 billion ditanggapi dengan kejatuhan
indeks secara massive di global market. Pemotongan suku bunga secara
terkoordinasi, bailout program dari berbagai negara maju lainnya,
tidak lagi mampu untuk merubah keyakinan investor.

Bila tindakan otoritas keuangan dan pemerintah tidak lagi dapat
menghentikan kejatuhan harga di pasar keuangan maka global financial
system akan collapse. Kemudian perlahan tapi pasti, kondisi
perekonomian global akan terseret menuju global recession.

Mungkin tidak ada lagi gunanya berharap bahwa pasar telah hit bottom
saat ini sebab bukan tidak mungkin the real bottom is ZERO :)

Socrates Rudy Sirait, PhD
http://unpublisheddream.blogspot.com/





Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik Bali da Dave
Sulit bagi pihak negara berkembang? -- > memangnya sekarang ini kita tidak 
sedang kesulitan?

Mana penyebab mana? Sama dengan nanya mana keluar dulu, ayam apa telor? susah 
jawabnya ya.. Ada konsep vicious circle (lingkaran setan), atau glorious 
circle. Kedua-duanya sama sama muter. Yang satu kebawah, lainnya ke atas. Tidak 
terlalu perlu pusing yang mana duluan. Yang perlu dipusingi adalah muternya ke 
atas atau ke bawah.

--- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 9, 2008, 4:15 PM











saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika

terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg

merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau

hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2

bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi

hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara

kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 



Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari

neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral

(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang

menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?



thanks



--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave

<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>

> bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.

Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni

jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak

yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak

korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara

(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang

tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam

itu).

> 

> Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan

yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai

neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum

bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan

undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih

efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft

pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 

> 

> Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan

pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium

katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.

> 

> Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang

kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah

pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan

kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong

bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman

sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith

lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()

> 

> --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79  wrote:

> From: irfanmaulana79 

> Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?

> To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

> Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> Dear All,

> 

> 

> 

> Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu

> 

> bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? 

> 

> 

> 

> bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan

> 

> negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan

> 

> bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?

> 

> 

> 

> Thanks

>   

>

>   

>   

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> 

>   

>   

> 

> 

>   

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate?

2008-10-09 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 14:26 09/10/2008, you wrote:
>ML members,
>
>"Inflation is higher than BI rate" is correct only if inflation is 
>defined for the period of the past twelve months.
>
>It will not be necessarily correct if one defines it for the expected
>coming (twelve) months, which is more pertinent. It could well be below
>the current BI rate, bearing in mind the recession, lower commodity
>prices, etc.


Yes you're right Pak Budi, we will see in the next few quarters that 
Indonesia Real Interest Rate back to positive figures, but the 
question is how much capital flight already moving out of Indonesia 
by then?  Bearing in mind that lower commodity prices will also means 
our export will suffer and our trade balance will be under 
pressure.  In Indonesian case, capital flow always follow trade balance.

Will the foreign investment coming back?  What's the incentive?




Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate?

2008-10-09 Terurut Topik Budi Sudarsono
ML members,



"Inflation is higher than BI rate" is correct only if inflation is defined for 
the period of the past twelve months.

It will not be necessarily correct if one defines it for the expected
coming (twelve) months, which is more pertinent. It could well be below
the current BI rate, bearing in mind the recession, lower commodity
prices, etc.

Budi Sudarsono

Ketua, Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan (MPEL); Sekretariat Tel. 62-021 
75906564 ; Blog: http://feea3.blogspot.com/,

Anggota, Komisi Ahli Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional. 

Website pribadi: http://www.geocities.com/budi_sudarsono/index.html

Res./Fax sementara: +6221-7690288 Mob. +62812-9601614

--- On Thu, 10/9/08, Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Poltak Hotradero <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Keuangan] (ask) mengapa Bi naikan rate?
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 9, 2008, 11:33 AM











At 10:16 09/10/2008, you wrote:



>Terima kasih Bung Poltak atas penjelasannya, so the most reasons are

>to prevent capital outflow, which also people said the reason our

>index plunged 10 % yesterday and the second reason to fight against

>inflation rate which is higher than BI rate.



That's correct.




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik irfanmaulana79
saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika
terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg
merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau
hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism...kira2
bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi
hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara
kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 

Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari
neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral
(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang
menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?

thanks

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.
Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni
jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak
yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak
korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara
(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang
tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah...  yang semacam
itu).
> 
> Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan
yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai
neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum
bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan
undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih
efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft
pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya... 
> 
> Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan
pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium
katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.
> 
> Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang
kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah
pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan
kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong
bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman
sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith
lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()
> 
> --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: irfanmaulana79 <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Dear All,
> 
> 
> 
> Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu
> 
> bentuk "kelemahan" dari Neo-liberalisme? 
> 
> 
> 
> bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan
> 
> negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan
> 
> bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?
> 
> 
> 
> Thanks
>   
>
>   
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
>   
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>