Kalau Bapak kehilangan tabungan seumur hidup Bapak sejumlah 1 milyard, ngga
tahu harus minta kemana, kira-kira Bapak akan gimana?

Saya mencoba fokus Pak, fokus pada masalah yang Bapak ungkapkan. Kalau
7,....Trilyun menguap ngga jelas, dan dibilang ada dana investasi yang
diselewengkan, berarti ada yang tanggung jawab dong Pak? Yang tanggung jawab
siapa ya Pak? Bener ngga sih B*** In***nes** setingkat Pre**de* ? Kok Me*Ke*
malahan yang ikut dalam kebijakannya ya?

Saya rasa malah Pak Jhon yang menyimpang karena sudah masuk dalam posisi
subyek ("orang Indonesia, orang arab, orang chinese, orang bule, bahkan
orang kampung") yang seharusnya terlarang dalam millist ini.

Dan maaf karena sudah keluar konteks dan mungkin kalau dibahas lebih lanjut
akan melanggar kode etik Millist, soo saya tutup saja pembahasan saya ini
dengan permintaan maaf sedalam-dalamnya.

Salam,


Winarto Sugondo

2010/5/10 Jhon Veter <jhon_ve...@yahoo.com.sg>

>
>
>
>
> Dear pak Winarto,
>
> Mau menterinya siapapun baik orang Indonesia, orang arab, orang chinese,
> orang bule, bahkan orang kampung pun kasus century pasti terjadi karena
> inti
> masalah disana adalah dana investasi nasabah yang diselewengkan. Cepat atau
> lambat bau busuk kan pasti tercium juga :-).
>
> Apalagi kalo soal kena tipu atau bahkan bunuh diri waduh pak itu semua kan
> keputusan pribadi gak ada hubungan sama pemerintah, SMI, DPR, atau BI ...
> Bapak terlalu mengeneralisir masalah sehingga jadi tambah ruwet deh
> kelihatannya. Please lah fokus.
>
> Satu lagi pak kita sama-sama belajar kok.
>
> Salam
>
> JV
>
> _____
>
> From: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com<AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> [mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com<AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>]
> On Behalf Of winarto sugondo
> Sent: 07 Mei 2010 11:52
>
> To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com<AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> Subject: Re: [Keuangan] Re: Ini bukan soal Sri Mulyani
>
>
> Kayak ceritanya Three Kingdom yang dikombinasi dengan akal sehat (no
> offences ya Bro Daniel). Wakakakaka.
>
> Ngomongi SMI aja............, Noh...............takutin badai matahari,
> Bill
> Gates bikin bunker, MEE bikin negara bawah tanah, US Gov nyari The 2nd
> Earth, Indonesia, di Porong Sidoarjo aja dicuekin.
>
> Professional, kalau udah terkenal mah lupa ma yang dibawah, sekarang aja
> berkoar-koar kayak jagoan, Ngomong mah GRATISSSSS Bung. Kecuali loe dari
> Luar Negeri, karena loe kudu kasihin ke gue COR/COD loe yang dilengkapi
> dengan formulir DGT-1 atau DGT-2 (simbol arogansi yang akhirnya di-revisi)
> baru boleh pake tax treaty.
>
> Lihat korban century noh..................mungkin ngga ada dari mereka yang
> sodara loe yang berkoar-koar hebatnya SMI. Ada yang gantung diri, ada yang
> gila...........de....el.....el..........
>
> Saya goblog soal ilmu ekonomi, karena itu mau nanya nih.............Century
> kan sebuah lembaga moneter ya, bukannya bertanggungjawabnya ke B***
> Indone***? Kenape M*nk*u yang terlibat? B*** Indone*** bukannya setingkat
> Pres***en? Kenapa ngga dibahas didepan D*R dan M*R? Mereka pada kemana?
> Moneter bukannya setingkat dengan Eksekutif dan Legislatif?
>
> Karena saya Goblog, jadinya saya nanya sama yang
> pinter................mohon
> arahannya ya para guru............
>
> Thread ini hanya untuk dikonsumsi didalam Millist Ahli Keuangan Indonesia
> (AKI) dan tidak ditujukan untuk menghujat dan menghina orang dan/atau
> instansi tertentu, mohon maaf apabila ada yang merasa terlecehkan melalui
> thread ini, Thread ini hanya sekedar meminta pendapat dan pengajaran dari
> rekan-rekan yang ahli di bidangnya, tanpa memiliki maksud untuk menyudutkan
> pihak tertentu.
>
> Salam,
>
> Winarto Sugondo
>
> 2010/5/7 daniel marsan <denici...@yahoo. 
> <mailto:denicivil%40yahoo.com<denicivil%2540yahoo.com>>
> com>
>
>
> >
> >
> > quote
> > Hmmm....I can't agree more.
> > > Proses Pansus memang tidak akan mengurangi minat orang untuk
> > menjadi pejabat
> > > negara. Tapi dampak sampingan kriminalisasi kebijakan di pansus
> > adalah akan
> > > sangat sedikit (bahkan tidak ada) pejabat negara yang berani
> > mengambil
> > > keputusan di saat genting...
> >
> > Konon ada cerita penasihat negara yg akan lengser menulis tiga buah
> amplop
> > surat untuk penerusnya dan berkata :" Jika terjadi kondisi genting yg
> sudah
> > tidak bisa engkau pikirkan jalan keluarnya lagi bukalah amplop pertama di
> > situ ada jawabannya. Jika di kemudian hari kamu menghadapi masalah berat
> > lagi yang tidak terselesaikan maka bukalah amplop kedua maka kamu akan
> > menemukan jawabannya di sana. Jika terjadi lagi kondisi gawat yg berikut
> dan
> > kamu tidak bisa mendapatkan jalan keluar lagi bukalah amplop yang ketiga.
> > Kamu tidak akan mendapatkan lebih dari 3 situasi genting sehingga 3
> amplop
> > itu cukup untukmu.". Maka penerusnya pun menerima 3 amplop tersebut. Awal
> > berjalan dengan baik sampai tiba pada suatu kondisi yang pelik dan
> membuat
> > si penerus itu harus membuka amplop pertama. Di dalamnya tertulis
> > "Salahkanlah pendahulumu untuk semua yang terjadi saat ini".....dia pun
> > melakukan dan kondisi negara kembali tenang. Beberapa waktu berlalu dan
> > terjadi lagi
> > kondisi gawat yang kedua dan si penerus pun harus membuka amplop yang
> kedua
> > yang berisi : "Salahkanlah kondisi ekonomi dan iklim dan situasi di dunia
> > yang sedang terjadi" dan si penerus pun bisa menenangkan keadaan sampai
> > terjadi kondisi gawat yang ketiga dan terburu-buru ia pun membuka amplop
> > yang ketiga yang berisi :"Siapkanlah tiga lembar surat dan masukkkan ke
> > dalam tiga amplop untuk penerusmu...kamu harus mundur".
> >
> > with smile
> >
> > Best Regards
> > Daniel R Marsan
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke