RE: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah
Rekan Chris, Tak ada yang dilanggar oleh pak Heri! Beliau tahu bahwa topik yang beliau forwardkan adalah diluar dari arus utama diskusi millis keuangan, yang sesuai dengan apa yang anda tuliskan adalah masalah keuangan secara luas, karenanya di subject dicantumkan OOT. Yang diforwardkan pak Heri, justru seharusnya menjadi bukti syahih, bahwa sebenarnya secara umum tak ada masalah substantive dalam hubungan antar umat beragama di Indonesia. Ditengah2, issue bahwa beberapa orang yang kebetulan muslim melakukan kegiatan terorisme, dan membawa korban yang banyak, termasuk yang non muslim. Mereka-mereka ini bukanlah representasi umat muslim dan bukan cermin dari hubungan antar umat beragama di Indonesia. Bukan hanya Muhammadyah, oranisasi kemasyarakatan Kriten, Khatolik, Budha, Hindu maupun Konghucu yang melakukan kegiatan mulia sebagaimana Muhammadyah diatas, saya kira, sangat patut untuk diangkat kepermukaan disebarluaskan. Supaya bisa menjadi contoh dan pemacu agar kita semua berlomba-lomba dalam hal berbuat kebaikan. FYI, saya sekolah di SMA Khatolik. Saya berhutang budi kepada guru2 saya disana yang kebetulan sebagian besar beriman Khatolik. Saya bukanlah seorang Khatolik, tapi saya dengan senang hati akan menyampaikan kepada semua orang, termasuk Anda, bahwa saya lulusan sekolah Khatolik. Sebagaimana saya juga akan senang mengkonfirmasi atau menjawab bagaimana pendidikan diberikan disekolah yang dikelola Yayasan Khatolik. Jadi sekali lagi, ngak masalah dengan posting pak Heri! By the way, yang bertugas mengatur lalu lintas diskusi adalah Moderator. Jika Anda merasa kurang berkenan dengan posting dari member lain silahkan disampaikan ke Moderator, tidak langsung diposting ke Millis. Biarlah Moderator millis yang jumlahnya ada 4 orang yang mengevaluasi posting tersebut. Oka Widana Moderator From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Chris Sent: Monday, August 10, 2009 4:20 PM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah PaK Heri, Setau saya ini, milis ini membahas masalah keuangan dan yg ada hubungannya dgn pembangunan. Mohon kiranya Bapak lebih prof. dalam hal memforward atau menganalisa dan memberikan komentar. saya rasa bapak juga cukup dewasa ikut milis ini. mari kita bangun negara kita ini.. Best Regards-Chris - Original Message - From: herisetiono004 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> Sent: Tuesday, August 11, 2009 11:46 AM Subject: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah Hal ini terbukti, dengan melihat 2 alasan tertinggi kenapa banyak anak Katolik dan Protestan bersekolah di Muhammadiyah, yakni karena bagus dan murah. "Musuh kita sebagai musuh bersama adalah kemiskinan. Siapapun yang concern pada hal ini akan diterima," ucap Bambang. Berita yang menyejukkan ditengah panasnya berita politik. Pendidikan adalah modal paling utama untuk kemajuan bangsa di negeri ini. Dikutip dari kompas dot com. Selasa, 11 Agustus 2009 | 02:44 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror tidak hanya mengguncang tata keamanan nasional, tapi juga wajah Islam ikut terbawa. Pelaku teror yang mengatasnamakan Islam cukup mengundang reaksi dari banyak pihak. Di tengah situasi demikian, saat proses hukum pascapeledakan bom Mega Kuningan masih berlangsung, duet intelektual Muhammadiyah menerbitkan buku Kristen Muhammadiyah Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan. "Kelahirannya sangat tepat, soalnya ekstremisme dan terorisme sedang berkembang. Itu merupakan bentuk intolerisme," komentar Suyanto, [Non-text portions of this message have been removed] . <http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=2274641/grpspId=1705043695/msgId =35985/stime=1250132441/nc1=1/nc2=2/nc3=3> [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah
Mbak Diyah tidak bisa mengklaim dasar pendirian muhammadiyah pudar. Justru bukankah selama ini ormas tradisional (Muhammadiyah & NU) adalah organisasi keagamaan yang plural dan dari jaman penjajah ikut berjuang bersama-sama melawan segala bentuk penjajahan. Menurut saya bukan fakta yg mengherankan, istri saya pun dulu sekolah SD di sekolah Kristen di bandung karena lebih disiplin namun tetap mendapatkan pelajaran agama Islam. Merdeka ! --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, diyahygconf...@... wrote: > > Waaah... Kalo gitu dasar pendiriannya pudar ,bukannya muhammadiyah didirikan > atas dasar islam.. > Kalo karena hanya ingin memberikan contoh langsung ke para siswa, pesantren > jg bisa ikut2an kayak muhammadiyah Jg donk, sekalian biar ga ada teror bom > lagi :)), jadi klooop deh :D !! > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "herisetiono004" > > Date: Tue, 11 Aug 2009 04:46:03 > To: > Subject: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah > > > ..Hal ini terbukti, dengan melihat 2 alasan tertinggi kenapa banyak > anak Katolik dan Protestan bersekolah di Muhammadiyah, yakni karena bagus dan > murah. "Musuh kita sebagai musuh bersama adalah kemiskinan. Siapapun yang > concern pada hal ini akan diterima," ucap Bambang > > > Berita yang menyejukkan ditengah panasnya berita politik. Pendidikan adalah > modal paling utama untuk kemajuan bangsa di negeri ini. Dikutip dari kompas > dot com. > > > Selasa, 11 Agustus 2009 | 02:44 WIB > JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror tidak hanya mengguncang tata keamanan > nasional, tapi juga wajah Islam ikut terbawa. Pelaku teror yang > mengatasnamakan Islam cukup mengundang reaksi dari banyak pihak. Di tengah > situasi demikian, saat proses hukum pascapeledakan bom Mega Kuningan masih > berlangsung, duet intelektual Muhammadiyah menerbitkan buku Kristen > Muhammadiyah Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan. "Kelahirannya > sangat tepat, soalnya ekstremisme dan terorisme sedang berkembang. Itu > merupakan bentuk intolerisme," komentar Suyanto, Dirjen Manajemen Pendidikan > Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, dalam peluncuran buku > terbitan Al-Wasat Publishing House di Gedung Muhammadiyah Jakarta, Senin > (10/8). > Buku karangan Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ul Haq ini memang mengisahkan > toleransi antara minoritas Islam dengan mayoritas Kristen baik Katolik maupun > Protestan dalam wadah pendidikan Muhammadiyah. Buku yang merupakan bagian > dari desertasi Mu'ti ini memaparkan bagaimana SMA Muhammadiyah di Ende > diterima baik oleh masyarakat yang mayoritas beragama Katolik. Bahkan 2/3 > muridnya beragama Katolik. Bagi mereka ini disediakan guru agama Katolik > secara tersendiri. Bagitu pula dengan SMP Muhammadiyah di Serui Teluk > Cenderawasih Papua dan SMA Muhammadiyah di Putussibau Kalimantan Barat. > Selain di Putussibau perguruan yang dirintis Kyai Haji Ahmad Dahlan itu, > menyediakan guru Kristen atau Katolik dan tidak mewajibkan memakai jilbab > bagi yang non-Muslim. Dengan demikian, menurut Suyanto, melalui buku ini > orang bisa mengembangkan pendidikan partisipatif yang menjamin toleransi. > "Pada prinsipnya orang akan cepat belajar kalau ada contoh-contohnya. Ini > contoh baik untuk mengajari anak-anak dalam toleransi keberagaman," tuturnya. > Adapun menurut Abdul Malik Fadjar, mantan Menteri Pendidikan Nasional pada > Kabinet Gotong Royong, buku setebal 269 halaman ini menarik karena mampu > menggugah kita bersama, bahwa bumi nusantara ini memerlukan upaya konvergensi > untuk mencari titik temu kemajemukan dalam menyongsong Indonesia baru. "Oleh > karena itu, saya yakin Indonesia mampu menjadi juru bicara perdamaian dunia," > lontarnya. > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah
PaK Heri, Setau saya ini, milis ini membahas masalah keuangan dan yg ada hubungannya dgn pembangunan. Mohon kiranya Bapak lebih prof. dalam hal memforward atau menganalisa dan memberikan komentar. saya rasa bapak juga cukup dewasa ikut milis ini. mari kita bangun negara kita ini.. Best Regards-Chris - Original Message - From: herisetiono004 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 11, 2009 11:46 AM Subject: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah Hal ini terbukti, dengan melihat 2 alasan tertinggi kenapa banyak anak Katolik dan Protestan bersekolah di Muhammadiyah, yakni karena bagus dan murah. "Musuh kita sebagai musuh bersama adalah kemiskinan. Siapapun yang concern pada hal ini akan diterima," ucap Bambang. Berita yang menyejukkan ditengah panasnya berita politik. Pendidikan adalah modal paling utama untuk kemajuan bangsa di negeri ini. Dikutip dari kompas dot com. Selasa, 11 Agustus 2009 | 02:44 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror tidak hanya mengguncang tata keamanan nasional, tapi juga wajah Islam ikut terbawa. Pelaku teror yang mengatasnamakan Islam cukup mengundang reaksi dari banyak pihak. Di tengah situasi demikian, saat proses hukum pascapeledakan bom Mega Kuningan masih berlangsung, duet intelektual Muhammadiyah menerbitkan buku Kristen Muhammadiyah Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan. "Kelahirannya sangat tepat, soalnya ekstremisme dan terorisme sedang berkembang. Itu merupakan bentuk intolerisme," komentar Suyanto, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, dalam peluncuran buku terbitan Al-Wasat Publishing House di Gedung Muhammadiyah Jakarta, Senin (10/8). Buku karangan Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ul Haq ini memang mengisahkan toleransi antara minoritas Islam dengan mayoritas Kristen baik Katolik maupun Protestan dalam wadah pendidikan Muhammadiyah. Buku yang merupakan bagian dari desertasi Mu'ti ini memaparkan bagaimana SMA Muhammadiyah di Ende diterima baik oleh masyarakat yang mayoritas beragama Katolik. Bahkan 2/3 muridnya beragama Katolik. Bagi mereka ini disediakan guru agama Katolik secara tersendiri. Bagitu pula dengan SMP Muhammadiyah di Serui Teluk Cenderawasih Papua dan SMA Muhammadiyah di Putussibau Kalimantan Barat. Selain di Putussibau perguruan yang dirintis Kyai Haji Ahmad Dahlan itu, menyediakan guru Kristen atau Katolik dan tidak mewajibkan memakai jilbab bagi yang non-Muslim. Dengan demikian, menurut Suyanto, melalui buku ini orang bisa mengembangkan pendidikan partisipatif yang menjamin toleransi. "Pada prinsipnya orang akan cepat belajar kalau ada contoh-contohnya. Ini contoh baik untuk mengajari anak-anak dalam toleransi keberagaman," tuturnya. Adapun menurut Abdul Malik Fadjar, mantan Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong, buku setebal 269 halaman ini menarik karena mampu menggugah kita bersama, bahwa bumi nusantara ini memerlukan upaya konvergensi untuk mencari titik temu kemajemukan dalam menyongsong Indonesia baru. "Oleh karena itu, saya yakin Indonesia mampu menjadi juru bicara perdamaian dunia," lontarnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah
Waaah... Kalo gitu dasar pendiriannya pudar ,bukannya muhammadiyah didirikan atas dasar islam.. Kalo karena hanya ingin memberikan contoh langsung ke para siswa, pesantren jg bisa ikut2an kayak muhammadiyah Jg donk, sekalian biar ga ada teror bom lagi :)), jadi klooop deh :D !! Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "herisetiono004" Date: Tue, 11 Aug 2009 04:46:03 To: Subject: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah ..Hal ini terbukti, dengan melihat 2 alasan tertinggi kenapa banyak anak Katolik dan Protestan bersekolah di Muhammadiyah, yakni karena bagus dan murah. "Musuh kita sebagai musuh bersama adalah kemiskinan. Siapapun yang concern pada hal ini akan diterima," ucap Bambang Berita yang menyejukkan ditengah panasnya berita politik. Pendidikan adalah modal paling utama untuk kemajuan bangsa di negeri ini. Dikutip dari kompas dot com. Selasa, 11 Agustus 2009 | 02:44 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror tidak hanya mengguncang tata keamanan nasional, tapi juga wajah Islam ikut terbawa. Pelaku teror yang mengatasnamakan Islam cukup mengundang reaksi dari banyak pihak. Di tengah situasi demikian, saat proses hukum pascapeledakan bom Mega Kuningan masih berlangsung, duet intelektual Muhammadiyah menerbitkan buku Kristen Muhammadiyah Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan. "Kelahirannya sangat tepat, soalnya ekstremisme dan terorisme sedang berkembang. Itu merupakan bentuk intolerisme," komentar Suyanto, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, dalam peluncuran buku terbitan Al-Wasat Publishing House di Gedung Muhammadiyah Jakarta, Senin (10/8). Buku karangan Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ul Haq ini memang mengisahkan toleransi antara minoritas Islam dengan mayoritas Kristen baik Katolik maupun Protestan dalam wadah pendidikan Muhammadiyah. Buku yang merupakan bagian dari desertasi Mu'ti ini memaparkan bagaimana SMA Muhammadiyah di Ende diterima baik oleh masyarakat yang mayoritas beragama Katolik. Bahkan 2/3 muridnya beragama Katolik. Bagi mereka ini disediakan guru agama Katolik secara tersendiri. Bagitu pula dengan SMP Muhammadiyah di Serui Teluk Cenderawasih Papua dan SMA Muhammadiyah di Putussibau Kalimantan Barat. Selain di Putussibau perguruan yang dirintis Kyai Haji Ahmad Dahlan itu, menyediakan guru Kristen atau Katolik dan tidak mewajibkan memakai jilbab bagi yang non-Muslim. Dengan demikian, menurut Suyanto, melalui buku ini orang bisa mengembangkan pendidikan partisipatif yang menjamin toleransi. "Pada prinsipnya orang akan cepat belajar kalau ada contoh-contohnya. Ini contoh baik untuk mengajari anak-anak dalam toleransi keberagaman," tuturnya. Adapun menurut Abdul Malik Fadjar, mantan Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong, buku setebal 269 halaman ini menarik karena mampu menggugah kita bersama, bahwa bumi nusantara ini memerlukan upaya konvergensi untuk mencari titik temu kemajemukan dalam menyongsong Indonesia baru. "Oleh karena itu, saya yakin Indonesia mampu menjadi juru bicara perdamaian dunia," lontarnya. [Non-text portions of this message have been removed] = Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 = Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah
Wahkok bisa sihbukannya maksud dr skolah islam didirikan agar para siswa bisa lebih fokus dlm blajar n mengajar, trus kalo ada yg beda agama jadi lieuurrr .:D Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "herisetiono004" Date: Tue, 11 Aug 2009 04:46:03 To: Subject: [Keuangan] OOT : Di dalam Muhammadiyah Muncul Kristen-Muhammadiyah ..Hal ini terbukti, dengan melihat 2 alasan tertinggi kenapa banyak anak Katolik dan Protestan bersekolah di Muhammadiyah, yakni karena bagus dan murah. "Musuh kita sebagai musuh bersama adalah kemiskinan. Siapapun yang concern pada hal ini akan diterima," ucap Bambang Berita yang menyejukkan ditengah panasnya berita politik. Pendidikan adalah modal paling utama untuk kemajuan bangsa di negeri ini. Dikutip dari kompas dot com. Selasa, 11 Agustus 2009 | 02:44 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror tidak hanya mengguncang tata keamanan nasional, tapi juga wajah Islam ikut terbawa. Pelaku teror yang mengatasnamakan Islam cukup mengundang reaksi dari banyak pihak. Di tengah situasi demikian, saat proses hukum pascapeledakan bom Mega Kuningan masih berlangsung, duet intelektual Muhammadiyah menerbitkan buku Kristen Muhammadiyah Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan. "Kelahirannya sangat tepat, soalnya ekstremisme dan terorisme sedang berkembang. Itu merupakan bentuk intolerisme," komentar Suyanto, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, dalam peluncuran buku terbitan Al-Wasat Publishing House di Gedung Muhammadiyah Jakarta, Senin (10/8). Buku karangan Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ul Haq ini memang mengisahkan toleransi antara minoritas Islam dengan mayoritas Kristen baik Katolik maupun Protestan dalam wadah pendidikan Muhammadiyah. Buku yang merupakan bagian dari desertasi Mu'ti ini memaparkan bagaimana SMA Muhammadiyah di Ende diterima baik oleh masyarakat yang mayoritas beragama Katolik. Bahkan 2/3 muridnya beragama Katolik. Bagi mereka ini disediakan guru agama Katolik secara tersendiri. Bagitu pula dengan SMP Muhammadiyah di Serui Teluk Cenderawasih Papua dan SMA Muhammadiyah di Putussibau Kalimantan Barat. Selain di Putussibau perguruan yang dirintis Kyai Haji Ahmad Dahlan itu, menyediakan guru Kristen atau Katolik dan tidak mewajibkan memakai jilbab bagi yang non-Muslim. Dengan demikian, menurut Suyanto, melalui buku ini orang bisa mengembangkan pendidikan partisipatif yang menjamin toleransi. "Pada prinsipnya orang akan cepat belajar kalau ada contoh-contohnya. Ini contoh baik untuk mengajari anak-anak dalam toleransi keberagaman," tuturnya. Adapun menurut Abdul Malik Fadjar, mantan Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong, buku setebal 269 halaman ini menarik karena mampu menggugah kita bersama, bahwa bumi nusantara ini memerlukan upaya konvergensi untuk mencari titik temu kemajemukan dalam menyongsong Indonesia baru. "Oleh karena itu, saya yakin Indonesia mampu menjadi juru bicara perdamaian dunia," lontarnya. [Non-text portions of this message have been removed] = Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 = Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/