[ac-i] Salam kenal dari Komunitas Salihara
Salam kenal juga untuk semua anggota jejaring ACI... Saya Rama Thaharani, penggiat seni dari Komunitas Salihara. Senang bisa bergabung di milis ini... :) Salam hangat, Rama. www.salihara.org
[ac-i] Fw: [mediacare] BANGOR 01 karya Extrovert Studio ada di PragatComic.com
- Original Message - From: text pict To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ko mik ; komikus indonesia ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 14, 2008 2:51 PM Subject: [mediacare] BANGOR 01 karya Extrovert Studio ada di PragatComic.com BANGOR 01 karya Extrovert Studio : Rp 15.000,- « on: November 13, 2008, 11:45:28 AM » -- Judul : BANGOR 01 Cinta Tak Bersambut... ukuran : 15 x15 cm Original Story : Raditya Eka Permana Art Cover Design : Oske Winardi Dahlan Content Coloring : Rahmat Hidayat Editing : Septian Firmansyah Inking : Didit Endriawan Additional Script : Tri Handoko Harkamil Fitri Harga : Rp 15.000,- Bonus : Sticker spesial BANGOR Isi : 132 halman, Greyscale / Hitam Putih ISBN : 978-979-8433-0-0 Webiste : www.komikbangor.wordpress.com Penerbit : Extrovert Studio Pesan : [EMAIL PROTECTED] atau ke : 08179894781 Cetakan : Ketiga, Oktober 2008 Komik BANGOR, Komik Garing Aseli Bandung, nomor 1-nya [limited edition]. Merupakan karya Extrovert studio yang sepertinya timnya berasal dari alumni dan mahasiswa ITB, alamatnya sendiri selain di Inkubator Industri dan Bisnis (IIB) Jl. Ganesha Bandung, juga di Asrama Bumi Ganesha Bandung. Ceritanya tentang tiga orag siswa SMA, Cakung, Cepi, sama Alit itu siswa SMA Negeri Bageur Bandung. Mereka bertiga dijuluki Trio Bangor. Konon mereka memang badung, bandel, dan kerjanya bikin onar. Iya gituh? Padahal, ada 'sesuatu' yang bikin Cakung berubah (jadi 'gila', kalau menurut Cepi dan Alit). Apalagi kalau bukan... Gimana reaksi Cepi dan Alit ngelihat sohibnya error? Terus berhasil ga' sih Cakung dapetin apa yang dia pengen? Kamu... Mesti baca komik ini... (Kalo Beli Lebih Bagus Lagi Tuh!) Kelebihan komik ini selain ceritanya lucu juga diisi pengetahuan dari sejarah, fisika sampai budaya, yang tentunya berkaitan dengan kota Bandung. Memang wajib dikoleksi, niy! Untuk melihat daftar lengkap komik yang bisa dipesan di PragatComic.com. Bisa dilihat di : http://www.pragatcomic.com/forum/index.php?topic=1356.0 ahmadzeni PragatComic.com Ada 17 Komik Cetak Ada 6 Komik Fotokopi Ada 3 Flash Komik Semuanya bisa dipesan! Dan akan terus bertambah, termasuk info seputar komik ter-update... Jatiwangi.Net Tempat Komunitas Jatiwangi!
[ac-i] Undangan dari Sindangbarang: Upacara Ungkal Biang
Kepada Yang Terhormat: Anggota Milis Maaf, saya meneruskan undangan dari kampung Budaya Sindangbarang yang akan melaksanakan upacara adat. salam, agni Pupuhu Kampung Budaya Sindangbarang mengundang Bapak/Ibu/Saudara dan rekan-rekan media untuk menghadiri: Acara : Upacara Ungkal Biang (tugu peringatan berdirinya suatu kampung) Hari/tanggal : Minggu / 16 November 2008 Pukul : 08.00 – selesai WIB Acara utama : Upacara Ungkal Biang, acara makukeun, rujakeun, murag tumpeng dan doa Acara kesenian: parebut seeng, tari, kendang pencak, reog, dan ngagundreh Kehadiran Anda adalah kehormatan bagi Kampung Budaya Sindangbarang. Salam, Ahmad Mikami Sumawijaya www.kp-sindangbarang.com embed src=http://images.multiply.com/multiply/horizontal-headshot-badge.swf; type=application/x-
Re: [ac-i] Apa Kabar pak Efix
Wah, Dede Leman, surprise dapat surat dari Anda. Bentara masih terus aktif meski harus pinter bergerilya soal dana. Apa kabar juga Anda dan teman-2 di Sulsel? Kami belum merancang untuk menampilkan rombongan besar dalam pameran akbar spt Anda maksud, terutama karena soal dana, selain itu titik beratnya sekarang disebar ke lebih banyak jenis (film, sastra, musik populer dst) otomatis porsi seni rupa menyurut. Salam utk teman-2 semua'efix - Original Message - From: makassar apasaja [EMAIL PROTECTED] To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, November 14, 2008 2:36 PM Subject: [ac-i] Apa Kabar pak Efix Apa kabar Pak Efix, senang sekali saya bisa membaca email pak efix di milis. Bagaimana Bentara Budaya, semoga terus beraktifitas dan mengundang kami kembali. Oh yah saya dede leman yang pernah organiz Pameran 45 Perupa Sulsel di BBJ. Kapan lagi Sulsel di undang untuk kegiatan yang lain Pak... salam buat semua teman-teman di BBJ semoga tetap semangat. Salam dari kami di Makassar... ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com --- Art Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan. Yahoo! Groups Links
Re: [ac-i] ngomik 24 jam
mbake... komikus jogja gak cuman ngomik 24 jam, tapi 7 hari 7 malam mampirlah kedai kebun secepatnya...ini udah hari ke 5 kita ngomik teruss. sampe lupa kl kudu ronda From: riessa wijaya [EMAIL PROTECTED] To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, November 14, 2008 2:56:17 PM Subject: [ac-i] ngomik 24 jam ada nggak komikus jogja yang ikutan maraton ngomik 24 jam (http://www. 24hourcomicsday. com/) baru dengar ngrengsengnya di Bandung ( esduren.multiply. com ) sampai ada komunitas Manyala (manyala.multiply. com) segala tolong bagi infonya kalau ada yang tau komikus jogja yang udah gabung ke 24HCD suwun... Ries Berbagi video sambil chatting dengan teman di Messenger. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru.
[ac-i] Undangan Bedah Buku Psikologi Tarot
Friends, this is NOT my idea melainkan Mas Audifax yg ternyata orangnya gimana gituh. Buku yg kami tulis bersama dan judulnya Psikologi Tarot (Pinus, 2008) memang BELUM pernah dibedah karena saya TIDAK merasakan perlunya untuk melakukan bedah membedah karena jelas saya BUKAN dokter ahli bedah. Tetapi apa yg terjadi terjadilah. Mas Audi di Surabaya dan saya di Jakarta mulanya bertemu di internet juga. Buku Psikologi Tarot adalah salah satu contoh nyata dari teknologi canggih yg gimana gituh sehingga para dukun jaman modern BISA menulis buku tanpa perlu bertemu muka. Pakai email saja dan blah blah blah akhirnya jadilah bukunya, diterbitkan, dan dijual... and very LARIS sampai susah ditemukan dimana-mana sehingga bahkan saya sendiripun TIDAK memegang satupun hard copy-nya sampai saat ini. Tetapi, karena kebetulan besok saya akan ke Surabaya dan berbicara di Seminar Spiritualitas bagi Manusia Modern yg diselenggarakan oleh Radio Sonora dan dimana Mas Audi juga menjadi moderatornya, akhirnya diselenggarakanlah kegiatan kasak kusuk singkat dan padat dengan pihak TB Gramedia di Surabaya sehingga akhirnya kami BISA melakukannya juga. Nama Acara: Bedah buku Psikologi Tarot Tempat: Cafe Library, Toko Buku Gramedia - Expo Alamat: Jl. Basuki Rachmat, Surabaya Hari/Tanggal: Minggu, 16 November 2008 Waktu: Pukul 15:00 WIB - Selesai + So, apabila anda tertarik dan bisa please dateng aja. Tidak dipungut bayaran untuk hadir dan ikut ngobrol ngalor ngidul dengan kami berdua dan BANYAK teman2 lainnya yg menyebut diri mereka sebagai Komunitas Tarot Surabaya. Dateng yuk, kapan lagi ? kapan lagi ? All the Best, Leo Group Webpage: http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia. Judul: Psikologi Tarot Penulis: Leonardo Rimba dan Audifax Penerbit: Pinus Book Publisher ISBN: 979-99015-7-x Cetakan I Maret 2008 Tebal: 261 hlm Harga: About Rp 40 thousand. New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] Re: Deklarasi Komunitas Peduli Majapahit, Jakarta 12 Nopember 2008.
Selamat dan sukses atas dideklarasikannya KOMUNITAS PEDULI MAJAPAHIT. Mari kita jaga dan lestarikan budaya bangsa dan rengkuh spirit persatuan dan kesatuan. wassalam. H.David Omar Arya.(H.DOA).
Bls: [ac-i] Komik Drama
wah, tengkyu informasinya. aku nanti dolan ke sana... Dari: bambang toko [EMAIL PROTECTED] Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 14 November, 2008 12:50:37 Topik: Re: [ac-i] Komik Drama kae lho kang, lagi do gawe komik neng kedai kebun, do workshop ro komikus prancis...liatlah kesana dan pilihlah komikusnya.. .hehehehee. ... 2008/11/13 agus2noor [EMAIL PROTECTED] co.id Saya pingin bikin buku komik drama, dan saya mau ada komikus yang mau terlibat dalam proses ini. Begini. Naskah drama saya, Presiden Kita Tercinta, rencananya akan dipentaskan oleh Teater Gandrik pada bulan Juni 2009, nanti di Teater salihara Jakarta. Bersamaan dengan pementasan itulah, naskah itu ingin diterbitkan sebagai buku. Tapi saya membayangkan: itu bukan sekedar buku naskah drama. Tapi di dalamnya ada gambar-gambar adegan, menyerupai grafis komik. Nah, saya bayangkan saja, itu semacam buku komik drama, yakni komik yang menghadrikan adegan-adegan dalam naskah drama itu. Bagaimana bentuknya? Apa seperti komik biasa? Atau semacam novel grafis itu, dan nanti bisa disebut drama grafis? menurut saya, inilah proses yang menarik. Eksperien kecil yang menarik untuk dicoba. Dialog-dialog dalam naskah drama, saya kira bisa menjadi bahan bagi balon percakapan tokoh sebagaimana dalam komik. Bagaimana adegan itu bisa dihadirkan secara visual, hingga ketika membaca naskah itu, pembaca pun seperti menyaksikan gerak pertunjukan di buku komik drama itu. Begitulah gagasan awalnya. Nah, mungkinkah, ada temen-temen komikus yang mau terlibat? Atau mungkin Anda punya temen komikus, bisalah diinformasikan gagasan ini. Saya seneng segali bila gayung ide ini bersambut. Bisa kontak saya lewat japri. Terimakasih untuk moderator Agus Noor ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[ac-i] rancangan festifal sastra jawa di kampung
Rancangan FESTIVAL SASTRA JAWA 2009 di Dusun Nglaran, Desa Cakul, Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur* I. DASAR PEMIKIRAN [1] Sastra Jawa adalah warga Sastra Indonesia, adalah warga Sastra Dunia, yang layak diberi ruang untuk hidup: tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat dan keinginan masyarakat pendukungnya. [2] Jawa Timur memiliki Jaya Baya dan Panjebar Semangat, keduanya terbit di Surabaya, adalah majalah berbahasa Jawa yang memiliki sejarah yang panjang dan masih memiliki pembaca setia hingga saat ini. [3] Jawa Timur memiliki tokoh-tokoh yang disegani di jagad Sastra Jawa. Di Surabaya ada Dr. Suripan Sadihutomo [alm.], Suparto Brata, Satim Kadaryono, Drs. Moechtar, Suharmono Kasiyun, Widodo Basuki, di Tulungagung ada Tiwiek SA, di Bojonegoro ada: Djayus Pete, JFX Hoery, di Banyuwangi ada Esmiet [alm.], di Mojokerto ada ST Iesmaniasita [alm.] sekadar menyebut mereka yang pernah mendapatkan Hadiah Rancage. Di Trenggalek ada pula nama-nama yang dipandang cukup mewarnai perkembangan dunia sastra Jawa modern, antara lain: Bonari Nabonenar (Dongko), Widodo Basuki (Munjungan/Redaktur Jaya Baya), Slamet Sri Purnanto (Panggul), Jarot Setiyono, Edy Santosa, Sita T Sita (Pogalan), dll. [4] Media berbahasa Jawa yang ada di Jawa Timur, pun para tokoh/sastrawannya, selama ini kurang mendapatkan perhatian di wilayahnya sendiri [Jawa Timur], padahal mereka disegani di lingkup yang lebih luas, misalnya seorang Suparto Brata pernah masuk buku Five Thousand Person in the World, tiga kali mendapatkan Hadiah Rancage, dan mendapatkan penghargaan Sastra Asia Tenggara dari Ratu Sirikit (SEA Write Award). [5] Perlu media ekspresi alternatif, sekaligus untuk menghormati mereka yang telah menunjukkan dedikasi dan prestasi di Sastra Jawa. Melalui pembicaraan dengan beberapa kalangan/komunitas Sastra Jawa, diputuskanlah bahwa media ekspresi alternative itu ialah Festival Sastra Jawa –yang selama ini belum pernah diselenggarakan. [6] Dapat diasumsikan bahwa sebagian besar masyarakat pendukung sastra Jawa modern ada di daerah-daerah pinggiran, di desa-desa, dan oleh karenanya perlu dikaji hubungan imbal-balik antara sastra Jawa (modern) dengan masyarakat pedesaan, dan peran apa yang perlu dipertegas oleh para pengarang/sastrawan Jawa dalam rangka berpartisipasi pada pembangunan masyarakat pedeaan tersebut, terlebih di Era Global seperti sekarang ini. [7] Di dalam rangka membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, Festival Sastra Jawa bisa dijadikan agenda tahunan, sebagai upaya untuk menuju forum ’’silaturahmi budaya’’ yang lebih besar (berskala nasional) yang kelak bisa dinamakan Festival Sastra Etnik Nusantara. II. NAMA KEGIATAN - Festival Sastra Jawa 2009 III. TUJUAN [1] Memberi ruang ekspresi alternatif bagi sastrawan Jawa. [2] Menggali informasi melalui ’’dokumen kebudayaan’’ yang berupa karya-karya sastra [novel, cerpen, puisi] berbahasa Jawa. [3] Semakin mendekatkan Sastra Jawa dengan masyarakat pendukungnya, terutama yang tinggal di pedesaan. [4] Menyegarkan kembali kesadaran pengarang/sastrawan Jawa akan peran dan tanggung jawab sosial mereka atas masyarakat pendukung/pembaca. [5] Ikut ambil bagian dalam upaya memupuk generasi yang paham dan menghormati kebudayaan sendiri untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara bersama, bergaul secara damai, saling memahami dan saling menghormati dengan komunitas dari budaya/etnis lain, dan pada akhirnya menjadi generasi bangsa yang bisa dengan luwes bergaul dengan bangsa-bangsa lain di dunia. IV. TEMA Desa dan Sastra Jawa V. PENYELENGGARA Penyelenggara kegiatan ini adalah Organisasi Pengarang Sastra Jawa, Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya [PPSJS], dan Sanggar Triwida. VI. PELAKSANAAN Waktu: 30 Juli 2007 Tempat: Dusun Nglaran, Desa Cakul, Kec. Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Acara: [1] Pentas Baca Crita Cekak (Cerpen), Guritan (Puisi), Drama (berbahasa Jawa). [2] Sarasehan/Seminar, [3] Pameran Buku, [4] Pemutaran Film Dokumenter.[] *) DESA CAKUL adalah sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota, 10 km dari ibukota kecamatan (Dongko), 46 km dari ibukota kabupaten (Trenggalek). Seperti halnya wilayah di bebukitan kapur jalur selatan Pulau Jawa, lokasinya cukup indah dengan kekayaan bebatuan kapur, marmer, dan banyak lubang bawah tanah (gua). Sayangnya, kalau kemarau memanjang, warga makin keras menjerit kekurangan air. Dusun Nglaran tempat FSJ akan dilangsungkan dilintasi jalan raya Trenggalek Pacitan, sehingga cukup mudah dijangkau dengan kendaraan umum jenis colt atau bus. Tetapi, jika Anda menjangkaunya dari Trenggalek kota, begitu pukul 17.00 petang kendaraan umum itu sudah sulit dan bahkan tak bisa didapat. Dari Surabaya atau Jogja ada layanan travel. Kelak nomor telepon perusahaan angkutan itu akan diberikan jika diperlukan. (panitia)
[ac-i] Re: [media-sumut] SEMINAR TAN MALAKA DI MEDAN
- Original Message - From: Fahrizal To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 14, 2008 5:49 PM Subject: [media-sumut] SEMINAR TAN MALAKA DI MEDAN Seminar Nasional TAN MALAKA PAHLAWAN YANG DIKUCILKAN DALAM SEJARAH INDONESIA Dr. Alfian menyebut Tan Malaka sebagai revolusioner kesepian. Tan Malaka memang pejuang kesepian dalam arti sesungguhnya. Sekitar 20 tahun (1922-1942) Tan Malaka hidup dalam pembuangan, tanpa didampingi teman seperjuangan. Beberapa kali dia harus meringkuk di penjara negara imperialis saat berada di Filipina dan Hong Kong, serta selama dua setengah tahun dipenjarakan tanpa pengadilan oleh pemerintah republik yang ia cita-citakan. Diangkat jadi Pahlawan Nasional oleh Soekarno. Tapi kemudian kepahlawanannya ditutupi oleh rezim Soeharto dan kemudian namanya kini mulai direhabilitasi pemerintah kembali. Siapa sebenarnya Tan Malaka? Bagaimana ide-ide Tan Malaka masuk Sumatra? Bagaimana konstelasi politik Indonesia ketika Tan Malaka berhadapan dengan Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan Amir Sjafroeddin? Temukan fakta-fakta baru sejarah Indonesia pada diskusi buku `Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia' pada Senin, 17 November 2008, di VIP Room Serbaguna Unimed, pukul 09.00 - 12.00 WIB. Diskusi akan menghadirkan Harry A. Poeze dari Leiden (Penulis Buku dan Direktur KITLV Leiden, Belanda) Dr. Phil. Ichwan Azhari (Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan) dan Drs. Ridwan Rangkuti (Dosen FISIP Universitas Sumatera Utara). Registrasi tidak dipungut biaya, tapi mengingat tempat yang sangat terbatas peminat harap memesan ungangan tiket masuk ke sekretariat di Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Unimed via SMS atau telepon 0813 960 297 69. Acara ini dipersembahkan oleh PUSSIS Unimed, KITLV Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, Harian Kompas, dan didukung oleh KISS FM Medan.
Re: [ac-i] Salam kenal dari Komunitas Salihara
Trims, Rama. Ketemu nanti malam ya, karena aku sekeluargaakan nonton Shakuntala. Tabe. debra --- On Fri, 14/11/08, rama [EMAIL PROTECTED] wrote: From: rama [EMAIL PROTECTED] Subject: [ac-i] Salam kenal dari Komunitas Salihara To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Friday, 14 November, 2008, 3:01 PM Salam kenal juga untuk semua anggota jejaring ACI... Saya Rama Thaharani, penggiat seni dari Komunitas Salihara. Senang bisa bergabung di milis ini... :) Salam hangat, Rama. www.salihara. org Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] jurnal toddopuli: bénang dinding
JURNAL TODDOPULI: BENANG DINDING Katingan, salah sebuah sungai di Kalimantan Tengah, propinsi yang didirikan paa tahun 1957 dan disebut juga sebagai propinsi ribuan sungai, adalah sungai di mana aku dilahirkan dan kemudian diasuh oleh hutan yang tak tertembus cahaya matahari, arus dan sungai gelombang, bukit dan busut-busut jantan serta betinanya, dibuai oleh suara burung dan pekik siamang siang-malam sahut-menyahut dengan denting dawai kecapi, irama sansana para penakik karet dan pemotong rotan atau nelayan pulang subuh. Hanya sebelas tahun secara efektif aku hidup di sungai berbentuk lipat siku ini. Karena begitu selesai Sekolah Rakjat (SR) --sekarang disebut Sekolah Dasar -- aku harus keluar rumah orangtua untuk mencari sekolah di kota lain. Di Kasongan, sekarang ibukota Kabupaten Katingan, yang terletak di bibir sungai Katingan, sekolah tertinggi hanyalah sampai tingkat SR. SMP apalagi SMA sama sekali tak ada. Daerah sangat kaya raya, tapi tidak mempunyai sekolah yang padan untuk mengembangkan sumber daya manusia setempat. Kekayaannya mengalir semua ke Banjarmasin sebagai ibukota Kalimantan Selatan. (Waktu itu Pulau Kalimantan sebagai pulau ketiga terbesar di dunia sesudah Pulau Hijau, Australia) dibagi dalam tiga propinsi: Barat, Timur dan Selatan. Kalteng merupakan bagian dari Kalsel. Sebagai bagian dari Kalsel maka semua kekayaan yang dihasilkan Katingan terhenti dan ditumpuk serta digunakan oleh Banjarmasin, tanpa ada yang kembali ke Katingan. Oleh keadaan inilah, pada usia 11 tahun, maka orangtua mengirimku ke Sampit untuk melanjutkan sekolah di SMP Kristen -- satu-satunya SMP di daerah yang sekarang disebut Kalteng bersangukan pesan-pesan berat yang tak bisa kujawab: obah cawat dengan dasi, jangan kembali jika tak bisa mengobah nasib Katingan, jangan menangis saat kapal meninggalkan tepian. Sebagai anak diasuh alam yang merasa tak tenggelam di tengah gelombang yang selalu memabokkan dan menggoda ingin menerjuni menantangnya, sebelum masuk kapal, bersembunyi di perut kapal, agar tak nampak bahwa aku sedih berangkat dari tepian, sejenak aku menatap langit. Kepada langit, kuacungkan kepalan kecilku mau berkata: Awas kau akan kutonjok, dan kau akan kalah!, kebiasaan yang kulakukan saban melihat gelombang sungai Katingan. Aku pun masuk ke perut kapal mengintip para pengantar dari balik kaca dengan mengelola perasaan yang campur-aduk. Jika diukur dari masa hidup seseorang, masa 11 tahun bukanlah waktu yang panjang. Tapi ia meninggalkan kesan mendalam padaku dan menancap tak pernah pupus di kenangan bocahku. Salah satu dari kenangan dalam itu adalah kegiatan ibu. Tokoh ibuku yang mengesankan karena kepribadian, tanggungjawabnya, sikap kemandiriannya serta tangannya yang tak pernah dari melakukan sesuatu. Salah satu kegiatannya yang meninggalkan kesan sampai sekarang adalah keteunannya dalam melakukan sesuatu, menganyam dan melakukan sesuatu sampai tuntas. Tak pernah ia melakukan sesuatu secara kepalangtanggung. Kalau ia membuat pakaian untuk ayah dan anak-anaknya, sisa kain dari segala warna dan ukuran yang dipotongnya, ia simpan. Kemudian pada waktu senggang, ia jahit. Tak ada yang terbuang di tangan ibu. Hasil jahitannya kemudian menjelma menjadi sebuah lembaran kain warna-warni yang bisa digunakan sebagai selimut atau korden pintu kamar kami. Benang warna-warni yang dijahit rapi dan kemudian menjadi selembar kain, dalam bahasa Dayak disebut bénang dinding. Tambalan, tembelan dalam bahasa Jawa atau mungkin patch work dalam bahasa Inggris. Kalau kurenung ulang soal bénang dinding ini, maka aku melihat kreatifian, ketekunan dan sikap berhemat dari para perempuan di rumah tangga. Perempuan Dayak, yang tentu juga terdapat pada perempuan etnik dan bangsa-bangsa lain. Terbukti adanya istilah-istilah untuk bentuk kreativitas ini dalam berbagai bahasa. Barangkali, bénang dinding juga bisa dilihat sebagai pembagian kerja antara lelaki dan perempuan secara alami. Karena tak pernah kulihat tangan ayah yang kasar menjahit sisa-sisa kain yang dikumpulkan ibu. Sementara ibu, bisa dan mampu melakukan apa saja yang ayah kerjakan, termasuk membuka ladang. Dalam masyarakat Dayak Kalteng, paling tidak sampai dengan masa bocah Katingan-ku, masalah kesetaraan lelaki dan perempuan bukan masalah yng harus diperjuangkan, tapi sudah menjadi kenyataan hidup sehari-hari. Penanggungjawab keluarga adalah suami-istri. Secara ekonomi, istri tidak tergantung pada suami. Salah satu tiang penyangga keluarga adalah istri. Sang ibu, keadaan yang dalam ungkapan Tiongkok Kuno disebut perempuan adalah penyangga separo langit. Dalam masyarakat Dayak pada masa bocah Katingan-ku perempuan bukanlah bunga rumahtangga, tidak pula menjadi konco wingking [teman di belakang atau dapur], atau orang yang ke sorga ikut, ke neraka terbawa [nyang sorga nunut, nyang neraka katut]. Inilah yang kulihat, yang tersirat dari adanya masalah bénang dinding, Nampak
[ac-i] Setelah Sukses di Yogya, Kini Tikungan Iblis Pentas di Surabaya
Press release Setelah Suses di Yogya, Kini `Tikungan Iblis Pentas di Surabaya SESUNGGUHNYA aku ini takut kepada Allah. Takuuut kepada Allah. Takuuut takuut kepada Allah, ucap tokoh Iblis. Pengakuan yang sangat mendasar itu menjadi bantahan Iblis yang selama ini selalu dicap sebagai tokoh jahat, raja kegelapan dan saingan Tuhan. Tolong bedakan Iblis dengan Setan. Iblis itu makhluk pemula ciptaan Tuhan, sebelum para malaikat yang lain. Sedang setan itu adalah gelombang enerji negatif yang muncul dalam diri manusia. Iblis seratus persen berada di dalam dan di bawah susunan kekuasaan Tuhan! Diatas tadi merupakan penggalan dialog Smarabhumi (diperankan oleh Joko Kamto) yang ada repertoar 'Tikungan Iblis' karya budayawan Emha Ainun Nadjib. Rencana repertoar `Tikungan Iblis' akan dimainkan Teater Dinasti bersama Komunitas KiaiKanjeng pada 19 November 2008 di Gramedia Expo, Surabaya. Pementasan `Tikungan Iblis' ini merupakan kebahagiaan keluarga Teater Dinasti setalah sekian waktu ini vakum cukup lama dari gelangan perteateran di kota Yogya. Penyutradaraan pementasan ini digarap Fajar Suharno dan Jujuk Prabowo. Musik digarap Robiet Santosa dan Kiai Kanjeng. Didukung para aktor yaitu Joko Kamto, Novi Budianto, Tertib Suratno, Jemek Supardi, Eko Winardi, Cithut DH, Seteng, Bambang Susiawan, Untung Basuki dan puluhan aktor muda lainnya. Penata multi media yaitu Ipung Wai Ming. Mereka didampingi kontributor gagasan dari aktivis LSM Fauzie Ridjal dan Toto Rahardjo. Pementasan ini akan digelar di beberapa kota, dan Yogya merupakan kesempatan perdana repertoar ini digelar. Pentas di Yogya kali ini merupakan terselanggara atas kerjasama Komunitas Bangbang Wetan. Bagi Emha, pementasan ini merupakan wujud kebahagiaan Keluarga Besar Dinasti dan Kiai Kanjeng. Kebahagiaan persaudaraan merupakan nilai yang paling tinggi, di samping pencapaian kreativitas. Saya merasakan, kini untuk saling mencintai makin lenyap dari kehidupan bangsa kita. Yang ada lebih banyak prasangka, bahkan kebencian. Saya kok yakin, kesenian dapat menjadi media efektif untuk menyuburkan semangat mencintai antar sesama manusia, kata Emha . Selama ini Iblis selalu jadi kambing hitam manusia dalam kesalahan. Padahal manusia berbuat jahat didorong oleh nafsunya sendiri yang mewujud dalam godaan yang diistilahkan 'bisikan setan', kata Emha. Eko Nuryono Manager Produksi (081904138595) Foto Pementasan di Yogya bisa anda klik di : http://jemeksupardi.multiply.com/photos/album/38/Pentas_Tikungan_Iblis_Teater_Dinasti
Re: [ac-i] Salam kenal dari Komunitas Salihara
Wah ini negara edn. Si Putri, ³malaekat² pencabut nyawa ipar saya, dan akibat kelalaiannya, mbakyu saya sekarang duduk di kursi roda, mungkin bisa seumur hidup. Oleh pengadilan Jakarta Selatan hanya di jatuhi hukuman 1 tahun penjara. On 11/15/08 1:02 AM, Debra Yatim [EMAIL PROTECTED] wrote: Trims, Rama. Ketemu nanti malam ya, karena aku sekeluargaakan nonton Shakuntala. Tabe. debra --- On Fri, 14/11/08, rama [EMAIL PROTECTED] wrote: From: rama [EMAIL PROTECTED] Subject: [ac-i] Salam kenal dari Komunitas Salihara To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Friday, 14 November, 2008, 3:01 PM Salam kenal juga untuk semua anggota jejaring ACI... Saya Rama Thaharani, penggiat seni dari Komunitas Salihara. Senang bisa bergabung di milis ini... :) Salam hangat, Rama. www.salihara. org New Email addresses available on Yahoo! http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promo tions.yahoo.com/newdomains/aa/ Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does!