[ac-i] jurnal toddopuli: keindonesiaan dan etnistas [2-selesai]

2009-01-26 Terurut Topik sangumang kusni
Jurnal Toddopuli: 
 
 
 
KEINDONESIAAN DAN ETNISITAS
 
[Cerita Untuk  Anak-anakku]
 
[2]
 
Selanjutnya saya mau berkomentar sekedar tentang tema: Keindonesiaan Dan 
Ketionghoaan: Menuju  Harmoni Identitas dan Budaya. Mengapa tema dirumuskan 
secara demikian? Apakah antara keindonesiaan dan ketionghoaan dan kedayakan, 
kebugisan, kebatakan, dan lain-lain merupakan hal yang tak harmoni? 
Mengkalutkan identitas dan budaya? 
 
Untuk memasuki perrtanyaan-pertanyaan  ini , saya mengambil  beberapa  ungkapan 
berikut.
 
Pertama-tama OrangTionghoa zaman dahoeloe mengatakan bahwa yang  menabur angin 
akan menuai badai, daya tahan seekor kuda diuji dalam perjalanan jauh. 
Paandangan begini saya kira mempunyai nilai jauh melampaui batas geografis  
Tiongkok, etnik dan bangsa. Hal serupa adalah apa yang diungkapkan oleh pantun, 
gurindamn seloka Melayu atau pepatah-petitih leluhur kita seperti
 
menepuk air di dulang
memercika ke muka sendiri
 
atau 
 
tangan mencencang
bahu memikul
 
atau
 
menggali  lubang
terpoerosok sendiri
 
atau:
 
atau dari mana datangnya lintah
dari sawah turun ke kali
dari mana datangnya cinta
dari mata turun ke hati
 
Saya kira, ungkapan-ungkapan di atas mempunyai nilai dialektis, kesimpulan 
pengalaman suatu generasi yang disimpulkan secara artistik, dengan nilai 
melampaui lingkup gerografis. Unhkapan - ungkapan di atas , yang 
con,toh-contohnya bisa diperbanyak sehingga bisa dijadikan suatu deretan sangat 
panjang, saya pahami sebagai kesimpulan yang mempunai nilai universal dan tahan 
zaman. 
 
Jika benar demikian, lalu apa artinya? Saya hanya bisa memahaminya 
bahwa nilai-nilai etnisitas, nilai lokal pada galibnya tidak bertentangan 
dengan nilai nasional dan  universal. Etnisitas dan lokalitas hanyalah 
warna dan bahasa khusus dari ungkapan nilai nasional dari universal. Ini 
antara  lain dibuktikan dengan studi dari studi pengaruh pantun di skala dunia 
seperti yang dibahas antara lain oleh George Voisset dalam bukunya L'Histoire 
du Genre Pantoun Malaise, Francophonne Universalie [L'Hamrattan, Paris 1997,358 
],  atau Prof. Xu Yu Nian dalam karyanya  Kajian Perbandingan Mengenai Pantun 
Melayu Dengan Nyanyian Rakyat Tiongkok [Maison d'Editions Guaille, Jli 2008, 
279 hlm].  
 
Dari contoh-contoh di atas dan kajian para pakar yang hanya sebutkan beberapa 
saja,  nampak bahwa  etnistitas, lokalitas yang benar yang berorientasi pada 
usaha pemanusiawan. manusia, masyarakat dan lehidupan serta diri sendiri.sia, 
samasekali tidak mempunyai bertentangan dengan nilai nasional dan universal. 
Sehingga menjadi Batak,Bugis, Dayak, Jawa , Minang, Aceh , Papua ,Gayo atau 
Tionghoa, dan lain-lain... apalagi jika sepakat pada rangkaian nilai repullken 
dan berkindonesiaan, sama sekali tidak mrmpunyai pertentangan. Etnisitas, 
nasion pada galibnya tidak lain dari suatu perbatasan semu bagi kemunusiaan. 
Perbatasan semua yang dilahirkan oleh syarat-syarat zalan tertentu dan harus 
kita indahkan sebagai orang yang realis dan mau merenda esok manusiawi. 
 
Kebudayaan kemarin , hari ini dan esok pada galibnya adalah suatu rentangan 
pelangi harmoni segala warna yang juga kenal sebagai motto bhinneka tunggal 
ika dengan rangkaian nilai republiken dan berkeindonnesiaan sebagai nilai 
perekat pelangi kebudayaan bangsa dan negeri. Menghormati pelangi budaya ini, 
saya kira akan menciptakan harmoni itu sendiri, karena pelangi budaya itu 
memang harmoni. Pelangi menjadi pelangi karena rupa-rupa warna.Masing-masing 
warna dari pelangi itu mempunyai identitasnya sendiri. Pelangi indah karena ia 
kepaduan warna-warna aneka rupa itu. Kalau harnomi dimaknakan sebagai likwidasi 
salah satu warna, maka pelangi budaya sudah bukan bdrnama pelangi lagi. Saya 
kira , inilah inti dari pemikiran Mao Zedong ketika ia mengatakan :Biar bunga 
mekar bersama, seribu aliran bersaing suara.
 
Dengan dasar pandangan seperti di atas maka tema panel Keindonesiaan Dan 
Ketionghoaan: Menuju  Harmoni Identitas dan Budaya, perlu dipertanyakan 
ketepatan perumusannya. Perumusan tema panel demikian saya kira mengandung 
kompleks rasa peminggiran dan kontradiksi menjadi Tionghoa ,Dayak, Bugis, 
Batak, Papua dan lain-lain di negeri yang memamg berwatak pelang; Harmoni 
Indonesia yang republiken dan berkeindonesiaan adalah harmoni pelangi. Harmoni 
bhinneka tunggal ika. Republik dan Indonesia adalah sebuah program dan 
cita-cita.***
 
 
L'Hiver 2009
-
JJ. Kusni
 
 
[Selesai] 
 


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[ac-i] Dimana-mana situs hancur

2009-01-26 Terurut Topik makassar apasaja
Contoh paling tragis lagi, sebagai tambahan kasus di
Tanah Air yang kita sayangi ini, yang kadang kita
nanya dalam hati... Indonesia Masikah Engkau Tanah
Airku, tanah bukan tanahku, air bukan airku...
1. Lapangan Karebosi Makassar
2. Reklamasi Pantai Losari Makassar
3. Kawasan Benteng Somba Opu Makassar
4. Kantor Polisi Balaikota Makassar
5. Benteng Rotterdam Makassar
6. Kawasan Rumah Adat Kerajaan Gowa - Makassar
7. Kawasan Kerajaan Tallo - Makassar
Semua bergeser, dari peruntukannya... ngerti nda
seh...
kawan-kawan silahkan search mengenai berita dari
berbagai tempat tersebut diatas..
dan saat ini yg diincar lagi adalah :
1. Kawasan perdaganagan dan pelabuhan tradisional paotere


  Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/



[ac-i] Re: [media-jatim] Pasar Seni Lukis Indonesia 2009

2009-01-26 Terurut Topik Choirul Anwar
Selamat ya untuk mas naies dan temen-temen yang menag tahun lalu sangat 
sukses. makin sukses tahun ini ya.

-,ra

-Original Message-
 From: anis mochamad pasarsenilu...@yahoo.com
 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
 Cc: mediacare yahoogroups mediac...@yahoogroups.com, 
media-jo...@yahoogroups.com, media-ja...@yahoogroups.com, 
media-jat...@yahoogroups.com, media-ja...@yahoogroups.com, 
media-b...@yahoogroups.com, media-su...@yahoogroups.com, 
kampung-...@yahoogroups.com
 Date: Fri, 23 Jan 2009 21:03:31 -0800 (PST)
 Subject: [media-jatim] Pasar Seni Lukis Indonesia 2009


Pasar Seni Lukis Indonesia 2009

Pasar Seni Lukis Indonesia 2008, yang diselenggarakan di halaman Balai 
Pemuda Surabaya dari tanggal 2 s/d 12 Mei 2008 lalu, setidaknyatelah 
berlangsung dengan sukses. Baik yang menyangkut pelaksanaan, kesan para 
peserta yang berasal dari berbagai kota, pemberitaaan berbagai media massa, 
respon masyarakat pecinta seni lukis, serta transaksi yang terjadi selama 
berlangsungnya pasar seni lukis. Dalam 11 hari pelaksanaan, telah terjual 
196 buah lukisan berbagai ukuran ditambah 102 sket, menjadikan Pasar Seni 
Lukis 2008 merupakan even seni lukis terbesar yang pernah ada di Surabaya.

Melihat respon positifdari berbagai pihak itu, maka kami Sanggar Merah Putih 
sebagai penyelenggara telah sepakat untuk menjadikan kegiatan tersebut 
sebagai even regular tiap tahun, dengan melakukan beberapa pembenahan, 
penyempurnaan dan pengembangan. Diharapkan nantinya even ini bukan hanya 
berskala nasional, tetapi juga berskala internasional, setidaknya untuk 
kedepan.

Dengan belajar daripelaksanaan yang lalu itu, kini kami telah mempersiapkan 
diri untuk menyelenggarakan Pasar Seni Lukis Indonesia 2009. Untuk itulah 
melalui proporsal/ pemberitahuan ini kami mengajak Anda untuk bersama-sama 
menggairahkan dan mendorong perkembangan seni lukis di Indonesia, sekaligus 
juga mengundang Anda untuk berpartisipasi sebagai peserta.

Waktu pelaksanaan:
Tanggal 1Mei s/d 11 Mei 2009.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara HUT ke 716 Kota 
Surabaya yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2009.

Tempat Pelaksanaan:
Gedung utama dan halaman Balai Pemuda Surabaya,
Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya, Jawa Timur.

Persyaratan peserta:
-Karya yang disertakan hanya berupa seni lukis.
-Mengirimkan data peserta perorangan/kelompok, diserati foto.
-Mentaati tata tertib penyelenggara.
-Membayar sewa stand.

Stand:
- Ukuran stand: 3 x 2,5 Meter, partisi/panel dengan rangka aluminium.
- Harga/sewa Rp. 1.000.000,-/stand untuk selama berlangsungnya kegiatan.
- Untuk booking stand diwajibkan membayar sebesar 50%, dan sisanya dilunasi 
selambatnya tanggal 30 April 2009 malam. Pesertatidak dapat mengambil 
kembali uang muka yang telah dibayar jika mengundurkan diri atau batal.
Fasilitas stand:
- Lampu TL 40 watt, 1 MCB untuk setiap stand, karpet, dan papan nama stand.
- Setiap stand bagi peserta individual/kelompok akan menerima 1 (satu) 
T-shirt,
1 (satu) ID Peserta, serta satu lembar piagam.
- Peserta dapat menyewa lebih dari 1 (satu) stand.
- Free WiFi di lokasi pasar seni. Denah stand terlampir.

Informasi/Booking stand:
1. Teddy Sulangi ; HP no: 085732327544 atau 03177366017
2. Soedarsono; HP no: 081553151810
3. Suyitno; HP no: 08123093765

Pembayaran:
1- Bank Jatim, Rek. No: 0017661647a/nSanggar Merah Putih
2-BCAKCP.Prapen, Rek. No: 5120254806a/nM. Abdoellah
3-BNIKC. Surabaya, Rek. No: 0161432776a/nM. Abdoellah
Keamanan dan Ketertiban:
Jam buka pasar seni pukul 10.00 WIB s/d pukul 22.00 WIB.
Panitia pelaksana bertanggung jawab atas keamanan di dalam arenapasar seni. 
Keamanan di dalam stand menjadi tanggung jawab masing-masing peserta, 
termasuk keamanan lukisanyang dipajang. Untuk barang-barang di dalam stand 
yang berharga atau berbahaya menjadi tanggungjawab masing-masing peserta.

Promosi:
Penyelenggara akan melakukan promosi melalui: Media cetak dan elektronika, 
website, poster, brosur, spanduk, baliho dan bentuk promosi lain.

Penyelenggara:
Sanggar Merah Putih, sebuah lembaga yang bergerak untuk pengembangan seni di 
Indonesia, berdomisili di Surabaya.
Alamat Sekretariat: Jl.Kendangsari blok F.41.D Surabaya.
email: pasarsenilu...@yahoo.com [mailto:pasarsenilu...@yahoo.com], 
danpasarsenisurab...@yahoo.com [mailto:pasarsenisurab...@yahoo.com]
Website: pasarsenilukis.com

Tim kerja:
M. Anis, Soedarsono, M. Abdoellah, Teddy Sulangi, Hendri Titis Sanjaya, Budi 
Haryoso, Suyitno dan Gentong..
New Email names for you! 
[http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/]
 Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
 Hurry before someone else does!


[ac-i] Ucapan Tahun baru IMLEK, Pidato Obama (Terjemahan) dan KUMPULAN JILID 6 TESTIMONI BUKU PARADIGMA HARTA vs ASET, KAYA ATAU MAKMUR PILIH MANA?

2009-01-26 Terurut Topik budi yuniarsa






Bagi
Mereka yang merayakan Tahun baru Imlek 2560 (4047), saya ucapkan : 

   

Gong Xi Fat Coy 

   

Dari
Milis sebelah… 

   

Pidato Obama (terjemahan Bahasa Indonesia, belum di edit):



Warga setanah-airku : 



Saya berdiri disini
dengan rendah hati atas tugas yang kita emban, berterima kasih atas kepercayaan
yang telah anda berikan, sadar akan pengorbanan oleh nenek moyang kita. Saya
berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya terhadap bangsa, serta
kemurahan hati dan kerjasama yang dia tunjukkan selama transisi ini. 



Empat puluh empat
orang Amerika telah mengambil sumpah presiden. Kata-kata telah diucapkan selama
bangkitnya gelombang kesejahteraan dan perdamaian masih terjaga. Namun,
seringkali sumpah diambil di tengah-tengah awan dan badai hebat. Pada momen
tersebut, Amerika telah dibawa bukan hanya karena keahlian atau visi di kantor
penguasa, tapi karena kita orang-orang yang tetap setia kepada cita-cita
pendiri kita, dan sejalan dengan dokumen pendiri kita.



Maka terjadi sudah.
Maka ini yang harus terjadi dengan generasi Amerika ini. 



Bahwa kita berada di
tengah-tengah krisis sekarang haruslah dipahami. Bangsa kita sedang dalam
perang, terhadap jaringan kekerasan dan kebencian. Perekonomian kita yang
sangat lemah, akibat dari keserakahan dan ketidaktanggungjawa ban beberapa
kelompok, tetapi juga akibat kegagalan kolektif kita untuk membuat pilihan
sulit dan mempersiapkan bangsa untuk zaman yang baru. Rumah-rumah telah hilang;
pekerjaan hilang; bisnis-bisnis merana.Perawatan kesehatan kita terlalu mahal,
sekolah kita gagal terlalu banyak, dan setiap hari memberikan bukti lebih
lanjut bahwa cara kita menggunakan energi mengancam planet kita.



Ini adalah indikator
krisis, sesuai data dan statistik. Kurang terukur namun tidak kurang mendalam
adalah krisis keyakinan di seluruh tanah air kita - Sebuah ketakutan bahwa
penurunan Amerika tak dapat dihindarkan, dan bahwa generasi berikutnya harus
menurunkan pandangannya. 



Hari ini saya katakan
kepada Anda bahwa tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan tersebut
serius dan banyak. Mereka tidak akan dengan mudah teratasi dalam kurun waktu
singkat. Tapi ketahuilah ini, Amerika - mereka akan teratasi. 



Pada hari ini, kita
berkumpul karena kita lebih memilih harapan daripada ketakutan, kesatuan
daripada konflik dan perpecahan. 



Pada hari ini, kita
datang untuk menyatakan akhir dari keluhan dan janji-janji palsu, tuduhan dan
dogma-dogma kadaluarsa, yang sudah terlalu lama menghambat politik kita.



Kita tetap sebuah
bangsa yang muda, tetapi dalam kata-kata Alkitab, Telah tiba waktunya untuk
menyisihkan sifat kekanak-kanakan. Waktu telah tiba untuk memperbarui semangat
kita, untuk membentuk sejarah yang lebih baik, untuk meneruskan warisan yang
berharga, bahwa ide mulia, disampaikan dari generasi ke generasi: Janji yang
diberikan Tuhan bahwa semua orang sama, semua bebas dan semua memiliki
kesempatan untuk mengejar kebahagiaan mereka. 



Dalam membentuk
kembali kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tidak pernah
berupa pemberian. Kebesaran harus diraih sendiri. Perjalanan kita bukanlah
dengan menggunakan cara pintas atau berdiam saja. Perjalanan kita bukan untuk
orang berhati kotor - untuk mereka yang lebih memilih liburan daripada bekerja,
atau hanya mencari kenikmatan dari kekayaan dan ketenaran. Sebaliknya, adalah
para pengambil risiko, pekerja, pembuat keputusan - yang telah membawa kita ke
jalan yang panjang menuju kemakmuran dan kebebasan. 



Bagi kita, mereka mengemas
sedikit harta duniawi dan bepergian di lautan dalam mencari kehidupan baru. 



Bagi kita, mereka
bersusah-payah dan menetap di Barat; bertahan dengan cambuk dan membajak tanah
bumi yang keras. 



Bagi kita, mereka
berjuang dan mati, di tempat-tempat seperti Concord 
dan Gettysburg ; Normandy dan Khe Sanh. 



Kali ini, lagi,
laki-laki dan perempuan telah berjuang dan berkorban, bekerja supaya kita hidup
lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar daripada total ambisi-ambisi
kita, lebih besar daripada semua perbedaan, kelahiran, atau kekayaan atau ras. 



Ini adalah perjalanan
yang kita lanjutkan hari ini. Kita masih negara yang paling makmur, Negara yang
kuat di dunia. Pekerja kita tidak kurang produktif dibandingkan pada saat
krisis ini mulai. Pikiran kita tidak kurang kreatif, barang dan jasa yang
diperlukan tidak kurang daripada minggu terakhir, bulan terakhir, atau tahun
terakhir. Kapasitas kita tetap tidak berkurang. Tapi waktu dimana kita berdiri
pincang, untuk melindungi kepentingan segelintir orang dan meletakkan keputusan
tak menyenangkan - waktu itu benar-benar telah berlalu. Mulai hari ini, kita
harus memilih diri kita untuk bangkit, memaksa diri kita bekerja keras, dan
memulai lagi usaha untuk membangun kembali Amerika. 



Kemanapun kita melihat,
banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Keadaan ekonomi kita memanggil kita
untuk bertindak berani dan cepat, dan kita akan bertindak - tidak hanya untuk
menciptakan 

[ac-i] Acara Gong Campursari Campurtokoh di TVRI

2009-01-26 Terurut Topik lsumiarso

Bagi pecinta seni-budaya  tradisional, Paguyuban Puspo Budoyo bekerjasama dgn 
Mustika Ratu menampilkan 
Acara Gong Campursari Campurtokoh(GCC) di TVRI Sabtu 24 Januari 2009 sekitar pk 
21.50, dengan menampilkan Dirjen Potensi Pertahanan Budi Supandji (memainkan 
saxophone diiringi campursari), Sony Joss, Puteri Indonesia Lingkungan, Ratna 
Listy  Kolaborasi Campursari Angklung Kulintang.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art  Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:artculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:artculture-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
artculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ac-i] Kantor Berita Mes 56 Land of the Free by Steve Schofield.

2009-01-26 Terurut Topik Jimmy Boy
Steve Schofield

http://mes56.wordpress.com/
*Personal work Statement*

Usaha saya berhubungan dengan dengan pengeksplorasian antusiasme rakyat
Inggris terhadap kebudayaan pop Amerika dan dunia ke-penggemaran
sub-kultural lainnya.
Dalam imaji-imaji tersebut, saya memaparkan subyek-subyek saya di rumah dan
lingkungan mereka sendiri, dengan kostum yang mungkin mereka pakai dalam
event-event yang mereka hadiri dengan individu-individu lain yang
sepemikiran. Tujuannya adalah untuk menawarkan pandangan lain terhadap
kehidupan sehari-hari subyek-subyek saya, sehingga dengan demikian,
memindahkan yang sebelumnya privat ke ranah publik. Karya ini meng-implor
fantasi dari banyak orang dan metode yang mereka pakai untuk mengadopsi
budaya tersebut ke dalam kehidupan mereka sebagai suatu upaya pelarian.

Karya tersebut secara politis menyorot pula pada globalisasi dan kemampuan
Amerika yang canggih dalam menginfiltrasi budaya-budaya lain lewat sarana
yang tak terbilang banyaknya. Tak terhitung banyaknya kehidupan sehari-hari
yang telah dipengaruhi oleh Amerikanisme entah itu lewat bahasa, makanan
atau fashion yang, seringnya, dapat dilacak kembali ke video-video musik,
industri film Hollywood, advertising atau komedi situasi-komedi situasi yang
menjadi sumbernya.

Dengan bekerja baik di rumah atau lingkungan pribadi dari subyek-subyek
saya, saya bertujuan untuk menempatkan mereka dalam lingkungan yang
benar-benar inggris dan mempersilahkan para pemirsa karya itu untuk
menilai sendiri juxtaposisi dari dua kebudayaan tersebut dan bagaimana,
sebenarnya, keduanya tidak begitu cocok satu sama lain. Walaupun telah
ditempatkan di lingkungannya sendiri, sejumlah kekosongan dan
ketidaknyamanan dari para subyek merembes keluar dan sampai kepada para
pemirsa. Walaupun tidak seluruhnya, tetapi para subyek tampak sangat tidak
sesuai dengan lingkungan mereka sendiri. Karya ini bertujuan untuk membuat
para pemirsa mempertanyakan kembali persepsi yang dimiliki orang lain
terhadap pribadi masing-masing sama banyaknya dengan mempertanyakan persepsi
kita sendiri terhadap orang lain.

Judul karya tersebut (Land of The Free), mengacu pada lagu kebangsaan
Amerika Serikat, dan mengambil referensi dari buku foto FSA karya Archibald
MacLeish di tahun 1938. Karya ini juga mengangkat ironi dari keberadaan
kebebasan pribadi ketika seseorang malah cenderung untuk meng-kopi
penampilan dari koboi-koboi, karakter-karakter sains-fiksi atau pop-star.
Saya ingin para penikmat karya saya untuk mengenali adanya relasi terhadap
ideologi: Inilah pengaruh kultur massa Amerika; dikonsumsi dan diwujudkan
kembali oleh rakyat Inggris, lewat foto-foto saya.

Saya bertujuan untuk membuat imaji menurut kehendak saya sendiri. Tujuan
saya adalah untuk mengawinkan dua genre fotografi, potret dengan dokumenter.
Saya ingin membawa genre fotografi dokumenter ke dalam konteks realisme, dan
mendorong para pemirsa untuk mempertanyakan segi politik dari imaji-imaji
tersebut dan mempertanyakan implikasi yang muncul ketika fotografi
dokumenter dipakai sebagai representasi dari realitas yang sebenarnya.

*http://mes56.wordpress.com/* http://mes56.wordpress.com/


[ac-i] pasarsenilukis

2009-01-26 Terurut Topik anis mochamad
Pasar Seni Lukis Indonesia 2009

Pasar Seni Lukis Indonesia 2008, yang diselenggarakan di halaman Balai Pemuda 
Surabaya dari tanggal 2
s/d 12 Mei 2008 lalu, setidaknya  telah
berlangsung dengan sukses. Baik yang menyangkut pelaksanaan, kesan para peserta
yang berasal dari berbagai kota, pemberitaaan
berbagai media massa,
respon masyarakat pecinta seni lukis, serta transaksi yang terjadi selama
berlangsungnya pasar seni lukis. Dalam 11 hari pelaksanaan, telah terjual 196
buah lukisan berbagai ukuran ditambah 102 sket, menjadikan Pasar Seni Lukis
2008 merupakan even seni lukis terbesar yang pernah ada di Surabaya. 


Melihat respon
positif  dari berbagai pihak itu, maka
kami Sanggar Merah Putih sebagai
penyelenggara telah sepakat untuk menjadikan kegiatan tersebut sebagai even 
regular
tiap tahun, dengan melakukan beberapa pembenahan, penyempurnaan dan
pengembangan. Diharapkan nantinya even ini bukan hanya berskala nasional,
tetapi juga berskala internasional, setidaknya untuk kedepan. 

Dengan
belajar dari  pelaksanaan yang lalu itu,
kini kami telah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan Pasar Seni Lukis 
Indonesia 2009. Untuk itulah melalui proporsal/ pemberitahuan  ini kami 
mengajak Anda untuk
bersama-sama menggairahkan dan mendorong perkembangan seni lukis di Indonesia,
sekaligus juga mengundang Anda untuk berpartisipasi sebagai peserta.

Waktu pelaksanaan: 
Tanggal 1 Mei s/d 11 Mei 2009. 
Kegiatan ini juga menjadi
bagian dari rangkaian acara HUT ke 716  Kota Surabaya yang jatuh pada tanggal 
31 Mei
2009.
 
Tempat Pelaksanaan:
Gedung utama dan halaman Balai
Pemuda Surabaya, 
Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya, Jawa Timur. 
 
Persyaratan peserta: 
-Karya yang disertakan hanya
berupa seni lukis.
-Mengirimkan data peserta
perorangan/kelompok, diserati foto.
-Mentaati tata tertib
penyelenggara.
-Membayar sewa stand.
 
Stand:
- Ukuran stand:  3 x 2,5 Meter, partisi/panel dengan rangka aluminium. 
- Harga/sewa Rp.
1.000.000,-/stand untuk selama berlangsungnya kegiatan. 
- Untuk booking stand diwajibkan
membayar sebesar 50%, dan sisanya dilunasi selambatnya tanggal 30 April 2009
malam. Peserta  tidak dapat mengambil
kembali uang muka yang telah dibayar jika mengundurkan diri atau batal.  
Fasilitas stand: 
- Lampu TL  40 watt, 1 MCB untuk setiap stand, karpet, dan
papan nama stand. 
- Setiap stand bagi peserta  individual/kelompok akan menerima 1 (satu)
T-shirt, 
   1 (satu) ID Peserta, serta satu lembar piagam. 
- Peserta dapat menyewa lebih
dari 1 (satu) stand. 
- Free WiFi di lokasi pasar
seni. Denah stand terlampir. 
 
Informasi/Booking stand: 
1. Teddy Sulangi ; HP no: 085732327544
atau 03177366017 
2. Soedarsono; HP no:
081553151810
3. Suyitno; HP no:
08123093765
 
Pembayaran:  
1- Bank Jatim, Rek. No:
0017661647  a/n  Sanggar Merah Putih
2-  BCA  KCP.  Prapen, Rek. No: 5120254806  a/n  M.
Abdoellah 
3-  BNI  KC. Surabaya, Rek. No: 0161432776  a/n  M. Abdoellah
Keamanan dan Ketertiban: 
Jam buka pasar seni pukul
10.00 WIB s/d pukul 22.00 WIB.
Panitia pelaksana bertanggung
jawab atas keamanan di dalam arena  pasar
seni. Keamanan di dalam stand menjadi tanggung jawab masing-masing peserta,
termasuk keamanan lukisan  yang dipajang.
Untuk barang-barang di dalam stand yang berharga atau berbahaya menjadi
tanggungjawab masing-masing peserta.
 
Promosi:
Penyelenggara akan melakukan
promosi melalui: Media cetak dan elektronika, website, poster, brosur, spanduk,
baliho dan bentuk promosi lain.
 
Penyelenggara:
Sanggar Merah Putih, sebuah lembaga yang bergerak untuk pengembangan seni di 
Indonesia, berdomisili di Surabaya. 
Alamat Sekretariat: Jl.  Kendangsari blok F.41.D Surabaya. 
email: pasarsenilu...@yahoo.com, dan  pasarsenisurab...@yahoo.com
Website: pasarsenilukis.com
 
Tim kerja: 
M. Anis, Soedarsono, M.
Abdoellah, Teddy Sulangi, Hendri Titis Sanjaya, Budi Haryoso, Suyitno dan
Gentong..


  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Fw: Undangan peluncuran buku Perpsutakaan Digital - Kesinambungan dan Dinamika

2009-01-26 Terurut Topik daisy . jazzy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Dessy Sekar dess...@yahoo.com

Date: Mon, 26 Jan 2009 16:44:10 
To: putu_pen...@yahoo.com; 'Wien Muldian'wi...@yahoo.com; 'Yuli 
Asmini'yuliasm...@gmail.com; 'Utami Hariyadi'uhariyadi0...@yahoo.com; 
yatiy...@cbn.net.id; Dessy Sekardaisy.ja...@gmail.com
Cc: 'Hanna Latuputty'hannalatupu...@bis.or.id; 'Farli 
Elnumeri'farli.elnum...@pshk.or.id; mahmu...@cikal.co.id; 'margaretha 
hutabarat'margre...@yahoo.com; mudinat...@yahoo.com; bangm...@yahoo.com; 
hqoni...@gmail.com; 'EJB'e...@ppm-manajemen.ac.id; 'Ade 
Farida'farid...@state.gov; 'Hanna Latuputty'hannalatupu...@ymail.com
Subject: Undangan peluncuran buku Perpsutakaan Digital - Kesinambungan dan 
Dinamika



Buku baru dari Putu Laxman Pendit ini menunjukkan keranjingan penulisnya 
membahas fenomena yang amat menarik dari peradaban manusia berbasis teknologi 
komputer. Isinya penuh penjelasan yang mendalam dan serius, tetapi dalam bahasa 
yang tetap lugas dan menarik, tentang seluk beluk dan karakteristik 
Perpustakaan Digital. Hal menonjol yang amat kentara dari tulisan-tulisan Putu 
Laxman Pendit di buku ini adalah kegigihannya untuk mempertahankan pendapat 
bahwa Perpustakaan Digital adalah perpustakaan juga. Seperti teriakan penyanyi 
“Rocker juga manusia!”, Putu Laxman Pendit menegaskan, tanpa peradaban membaca 
dan kepustakawanan, tidak akan ada bentuk perpustakaan apa pun. Perpustakaan 
Digital hanya dapat dibangun di sebuah peradaban yang menghargai membaca dan 
buku sama pentingnya dengan menghargai kemajuan komputer dan Internet. Dalam 
tarikan nafas yang sama, Putu Laxman Pendit juga menegaskan bahwa Perpustakaan 
Digital adalah wujud dari sebuah dinamika
 yang mengakomodasi kemajuan-kemajuan teknologi. Jika kepustakawanan tak mampu 
mengadopsi kemajuan teknologi, jangan salahkan masyarakat yang meninggalkan 
institusi ini teronggok di sudut peradaban.

Terdiri dari 6 bab yang padat-berisi, buku ini menjawab berbagai pertanyaan 
teknis maupun teoritis, mulai dari model-model pengembangan perpustakaan masa 
kini, spesifikasi teknologi yang dibutuhkannya, pelestarian pustaka digital, 
sampai profesionalisme dan kondisi infrastruktur. Mengandung lebih dari 200 
halaman yang berisi ilustrasi di sana-sini, buku ini kiranya adalah buku wajib 
bagi mereka yang berminat mengembangkan Perpustakaan Digital dan bagi 
masyarakat umum yang tertarik untuk memanfaatkan Perpustakaan Digital untuk 
berbagai kepentingan organisasi, komunitas, maupun masyarakat yang lebih luas.

Forum Indonesia Membaca bekerja sama dengan Museum Mandiri, Friends of Mandiri 
Museum dan Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) 
mengundang anda untuk hadir dalam peluncuran buku Perpustakaan Digital - 
Kesinambungan dan Dinamika yang akan diselenggarakan pada:

Hari/tanggal    : Jum'at, 30 Januari 2009
Waktu   : 14.00 - 16.00 WIB
Tempat  : Museum Mandiri Lt. Dasar - R. Audio Visual
   Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Kota - Jakarta Barat
   (seberang halte busway Kota dan Stasiun KA Beos)
Acara    : 1. Pengantar oleh Harkrisyati Kamil - Presiden ISIPII
   2. Pengantar isi buku oleh Putu Laxman Pendit, Ph. D
   3. Ulasan buku oleh Luki Wijayanti, Kepala 
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia  Ketua Forum Perpustakaan Perguruan 
Tinggi Indonesia

Informasi selanjutnya hubungi:
Forum Indonesia Membaca
Museum Mandiri Lt. 1
Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Kota - Jakarta 0
Tlp. 021 - 70030093/6
Email. indonesiamemb...@yahoo.com







[ac-i] Festival Film Rusia 2009 (Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia)

2009-01-26 Terurut Topik Chris Poerba


Sekedar Informasi 


Festival
Film Rusia 2009
Dalam rangka memperingati 100
tahun Perfilman Rusia Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia menggelar 
Festival
Film Rusia 2009 selama bulan Januari-Maret 2009.  Pemutaran film akan digelar 
setiap pekan (setiap Rabu pukul
18.30 – selesai)  akan diputar
masing-masing 1 film.  Festival
bertempat di Auditorium Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Jl.
Diponegoro 12. Menteng Jakarta Pusat.

 

Kami mengundang khalayak dan
pecinta film untuk pemutaran film-film tersebut.  Adapun jadual kegiatan adalah 
sebagai berikut: 

 

 


 
  
  Tanggal Tayang
  
  
  Judul Film dan Sutradara 
  
 
 
  
  28 Januari 2009
  
  
  The Tale of Tsar Sultan (Сказка О Царе Салтане)
  
 
 
  
  4 Februari 2009
  
  
  Father Frost (Морозко)
  
 
 
  
  11 Februari 2009
  
  
  Finish The Bright Falcon (Финист Яасный Сокол)
  
 
 
  
  18 Februari 2009
  
  
  Through Fire, Water and Brass Pipes (Огонь, Вода и Медные Трубы)
  
 
 
  
  25 Februari 2009
  
  
  Ruslan and Lyudmila (Руслан и Людмила)
  
 
 
  
  4 Maret 2009
  
  
  Barbara The Fair With The Silken Hair (Варвара-Краса, Длинная Коса)
  
 
 
  
  11 Maret 2009
  
  
  Sadko (Садко)
  
 
 
  
  18 Maret 2009
  
  
  Starik Khottabich (Старик Хоттабич)
  
 
 
  
  25 Maret 2009
  
  
  Ilya Muromets (Илья Муромец)
  
 


 



 

 

 




  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[ac-i] Kampung Ular di Rumah Dunia

2009-01-26 Terurut Topik gongmedia cakrawala




31 Januari: BEDAH PUISI “KAMPUNG ULAR” KARYA RAHMAT HELDY HS

 

“Identitas seorang penyair adalah pencapaian
kata-kata yang diolahnya dalam puisi. Kampung Ular kumpulan puisi Rahmat Heldy
HS bergulat dan ingin menemukan jati diri kata-kata dengan pikiran dan
renungannya yang agak cekatan dan romantis.” (Ahmad S Rumi, dosen Sastra
Untirta, Serang)

 

Lumbung
Banten Rumah Dunia (LRD) bekerjasama dengan Banten Raya Post dan Banten TV 
kembali
mengadakan kegiatan untuk pendokumentasian tentang Banten. Jika 10 Januari diisi
diskusi tentang “Kekuasaan dan Dinasti di Banten”, kali ini:

 

BEDAN BUKU PUISI ”KAMPUNG ULAR” KARYA RAHMAT HELDY
HS

Sabtu 31 Januari 2009, pukul 13.30

Menu: Peluncuran buku puisi “Kampung Ular” karya
Rahmat Heldy HS 

Bedah Puisi:. Ahmad s. Rumi (dosen Sastra Untirta)
dan Sulaeman Jaya (penyair)

Deklaasi puisi: Para pelajar SMA Al-Irsyad
Waringin Kurung

Tempat: Taman Budaya Rumah Dunia

 

Ini adalah kepedulian LBRD kepada para penulis lokal
dalam membantu mendokumentasikan karya-karya mereka ke dalam bentuk buku. Ini
adalah sesuatu yang menggembirakan, karena generasi mendatang di Banten akan
memiliki banyak jejak tulisan dari para pendahulunya.

 

 

 




  

[ac-i] sansana bulan pambelum : on potok sierra madre

2009-01-26 Terurut Topik sangumang kusni
Sansana Bulan Pambelum:
 
SIERRA MADRE
[Varian Dari Lagu Rakyat Visaya Philipina]
 
kita cintai hidup seperti orang bukit visaya mencintai gunung dan 
sungai-sungainya
mencintai hutan langit kelabu dan birunya sarang candra dan surya
cinta memacu kita berlaga dan melahirkan bayi demi bayi esok harapan
maka tak kujual sierra madre kampung halaman di mana kubangun gubuk mungil 
keluarga 
 
sierra madre adalah ibu  diancam petaka
arus penindasan dan kapital mengalir dari tanggul 
sierra madre ibunda kehidupan
diri kita dan untukku adalah kau lingka
 
sierra madre, sierra madre 
kudengar lamat berseru dalam duka
dan kau lingka memanggil kekasih 
segera pulang dari kembara
 
Onpotok na ang lupang nilikha ni Makedyapat
Binulabog na ng ingay ng lagareng demakina
Ang yaman ng kagubatan kanilang kinukuha
Panaghoy ng Sierra Madre ang aming ina
 
L'Hiver 2009
-
JJ.Kusni


  Importing contacts has never been easier..Bring your friends over to 
Yahoo! Mail today! http://www.trueswitch.com/yahoo-sg

Re: [ac-i] Nonton Ledhek

2009-01-26 Terurut Topik izul pelican
jangan terlalu sempet lah memdang segala sesuatu itu





From: gita pratama tongky...@yahoo.com
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 23, 2009 11:44:21 PM
Subject: Re: [ac-i] Nonton Ledhek


 menghapus budaya tradisional, jika UU tidak dipikirkan secara matang
pantas saja perlahan negara ini kehilangan jati diri

ikutan salam
:D


--- On Fri, 23/1/09, yohanessutopo ysut...@telkom. net wrote:

From: yohanessutopo ysut...@telkom. net
Subject: Re: [ac-i] Nonton Ledhek
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Date: Friday, 23 January, 2009, 6:54 PM


Wah, soal itu saya nggak berani menghakimi.. ..

Salam,
ys

--- In artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, BDG KUSUMO 
bdgkus...@. .. wrote:

 Life is a celebration? Right!
 Namun apa kehidupan gaya begini tidak agak tidak sesuai 
 dengan UU Anti Porno?
 Salam, Bismo DG
 
   - Original Message - 
   From: yohanes sutopo 
   To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com 
   Sent: Wednesday, January 21, 2009 12:52 PM
   Subject: [ac-i] Nonton Ledhek
 
 
 
   Nonton Ledhek 
 
 
   Saya pernah melihat pertunjukan ledek di sebuah kampung 
terpencil,kampung yang jauh dari kehidupan kota yang serba sibuk dan 
tak pernah mengenal istirahat. Malam itu sehabis hujan deras, jadi 
jalan-jalan di kampung becek, bahkan untuk menuntun sepeda motor 
punkesulitan karena roda-rodanya lengket dengan tanah.
 
   Sandal dan kakipun kotor penuh lumpur. Setelah selesai bersusah 
payah, sampaijuga akhirnya kami di tempat pertunjukan. Mula-mula kami 
hanyamenonton dari luar, karena kami tidak mendapat undangan. 
Tapikebetulan seseorang dari desa tersebut mengenal kami, 
danmempersilakan kami masuk dan memberi suguhan sebagaimana 
mestinya:teh panas, emping, lemper, jadah, wajik, dan tak ketinggalan 
kari ayam.Musik tayub mulai mengalun: sederhana dan lugas. Berbeda 
dengangendhing- gendhing halus gaya Surakarta, musik tayub lebih 
menghentakdan, yang paling aku sukai, liriknya benar-benar lugas: 
othok kowokkembang srikatan, bengi ngothok awan pegatan...Tiga orang 
penari ledek, ketiganya tidak begitu cantik dan tubuhnyagemuk, menari 
di tengah arena. Para tamu undangan duduk lesehan diatas tikar 
berharap mendapatkan sampur. Siapapun yang ketiban sampur(mendapat 
selendang warna kuning) dari sang Ledek harus bersediatampil ke depan 
dan menari bersama ledek. Mula-mula yang mendapatgiliran adalah orang-
orang tua yang duduk di deretan depan. Makinmalam, dan makin banyak 
penonton yang mendem ciu, musik makin kerasdan arena makin kacau. 
Anak-anak muda mengerubuti para ledek, dan sering menggerayangi 
pantat atau mencium pipi mereka.
   Hal yang paling berkesan bagiku, dan masih kukenang hingga 
sekarangadalah ketika saya melihat seorang kakek mendapat giliran 
untukmenari. Seorang kakek, yang duduk di deretan depan di 
antarapenonton, ketiban sampur. Dengan perlahan-lahan namun penuh 
percayadiri, sang kakek pun bangkit. Gendhing mengalun, dan sang 
kakek punmenari dengan sepenuh hati.Bagi sang kakek, yang sudah uzur, 
hidup tinggal sesaat lagi. Hidupmemang tak lama, seperti kembang api 
yang bersinar sesaat kemudianlenyap. Sang kakek menyadari sepenuhnya 
kesementaraan hidup. Dan dengan menari sang kakek merayakan 
kehidupannya. Life is acelebration. Dengan menari sang kakek melebur 
eksistensinya ke dalam seluruh Keberadaan. Dengan menari sang Kakek 
menemukan essensidirinya. Jika seorang filsuf berkata: Aku berpikir 
maka aku ada, makabagi sang kakek: Aku menari maka aku ada.
 
   Pernahkah kita menari sepenuh hati untuk merayakan Kehidupan? 
November 2004, Dukuh Bangoan, Desa Gilirejo (Daerah Genangan Waduk 
Kedungombo)
 
 
   www.catatanrenungan .blogspot. com
 
 
 
 
 
  - - - - - -
--
 
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG - http://www.avg. com 
   Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.10/1906 - Release Date: 
21.1.2009 7:07


 


 New Email addresses available on Yahoo!  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!


  

Re: [ac-i] Bola Api dari Timur yg jatuh di Utara

2009-01-26 Terurut Topik izul pelican
biasa aja kali jangan terlalu mendramatisir lah bro





From: leonardo rimba leonardo_ri...@yahoo.com
To: spiritual-indone...@yahoogroups.com
Sent: Saturday, January 24, 2009 9:09:51 AM
Subject: [ac-i] Bola Api dari Timur yg jatuh di Utara


T = Di hadapan saya ada bola api warna merah kekuningan menyala, jatuh dari 
langit sebelah kanan. Dalam mimpi itu saya tidak melihat bolanya langsung, 
hanya lesatannya saja dari langit. Saya 'tahu' ujudnya, karena saya telah 
'menunggu' kejadian itu datang.

Saya menunjuk arah bola api itu jatuh: Utara. Jadi arah jatuhnya itu dari 
langit sebelah Timur (kanan saya).

Dalam mimpi itu, saya tinggal di area bukit. Dan saya melihat semua orang panik 
atas kejadian itu. Ada bencana di hadapan mata.

Di depan saya, di atas pagar (warna putih) ada bola cahaya warna biru muda 
terang. Cahaya yang begitu sejuk, tenang, dan damai.

Yang saya tahu dalam mimpi itu, akan ada tsunami besar yang disebabkan oleh 
jatuhnya bola cahaya pertama. Tetapi, bukannya lari, saya malah menyuruh semua 
orang masuk rumah saya dan mengunci semua pintu, karena ada yang mau menjemput 
kita semua.

Lalu saya melihat mobil mulai bergerak, dan mesti melewati jalan di pesisir 
pantai terlebih dahulu. Di pesisir itu sudah ada dinding tanggul yang katanya 
sih sudah tua sekali umurnya. Dalam susunan tanggul itu seperti ada 
kepala-kepala udang besar yang jadi bagian susunan. Susunan yang rapi.

Tsunami pertama datang, masih ombak besar saja. Saya dapat melihat ombak dari 
jauh. Mobil terus jalan, tidak terjadi bandang.

Lalu datang tsunami kedua, lebih besar. Arah datang sama, Utara. Bandang 
setinggi dada sampai leher di dalam mobil. Mobil terus jalan.

Tsunami ketiga yang paling tinggi. Saya bisa melihat perut ombak itu, warna 
biru kehijauan. Dan bandang hanya menyisakan ubun-ubun kepala saja. Dekat ke 
langit-langit mobil. Saya antara menahan nafas atau tidak bernafas, yang pasti 
saya (dan semua penumpang) hidup.

Mobil terus jalan. Lalu belok kiri, jalan menanjak. Terus ke arah bukit/ gunung 
baru. Semua selamat di sana.

Banyak pertanyaan saya, tetapi saya belum memiliki pertanyaan yang spesifik. 
Bila Mas Leo berkenan, bagilah saya pendapat di mana Mas Leo paling kuat 
rasakan.. Terima kasih Mas Leo.. :)

J = Terima kasih atas sharing mimpi anda yg sangat menarik ini.

Pertama saya akan mengartikan tentang bola api yg datang dari arah Timur, yg di 
mimpi itu letaknya di sebelah kanan anda, dan jatuh di arah Utara.

Arti dari mimpi tentu saja bisa bermacam-macam, tetapi saya mengartikan bahwa 
apa yg anda lihat memiliki konotasi politis. Api yg datang dari arah Timur itu 
berasal dari Amerika Serikat, dan dibawa oleh pemerintahan Partai Demokrat di 
AS di bawah Barack Obama. Jatuhnya di arah Utara, yg saya artikan sebagai Cina. 
Jadi, Cina akan mengalami kebakaran besar di dalam sistem politiknya yg 
sebenarnya kita semua sudah tahu. Semua pemerintahan non demokratik dan 
menginjak-injak HAM akan habis sedikit demi sedikit. Cina termasuk sedikit 
negara di dunia yg masih non demokratik dan menginjak-injak HAM, dan kalau 
bola api dari Amerika Serikat itu terbang, maka jatuhnya pastilah pada tempat 
yg paling membutuhkan reformasi, yaitu di Cina daratan.

Kenapa saya bilang bahwa bola api yg datang dari arah Timur itu berasal dari 
Amerika Serikat ? Jawab: Karena kita di Indonesia secara normal akan 
menghadap ke arah Utara, dan sebelah kanan kita atau arah Timur adalah Amerika 
Serikat. Utara merupakan simbol dari Cina atau Benua Asia bagi kita di 
Indonesia.

Ketika bencana atau reformasi besar-besaran di Cina itu terjadi, semua orang 
akan panik, tetapi anda tenang saja karena ada pagar putih di hadapan anda yg 
berdiri di atas bukit. Pagar putih itu simbol dari pembatas yg menyatakan bahwa 
anda sebenarnya tidak terkena. Walaupun semua orang panik, anda tahu bahwa anda 
aman saja karena ada pagar putih yg memisahkan diri anda dari bencana di Utara 
itu.

Jadi, anda berdiri di atas bukit yg memiliki pagar putih, bahkan ada bola 
cahaya berwarna biru terang yg terasa menyejukkan. Bola cahaya berwarna biru 
terang itu adalah sesuatu yg anda lihat sebagai suatu pencerahan . Ternyata 
anda itu mengerti bahwa apa yg terjadi di hadapan mata anda tidaklah seperti yg 
orang lain kuatirkan. Orang-orang bisa panik melihat bola api berwarna merah 
kuning melesat dari arah Timur (Amerika Serikat) dan jatuh di arah Utara 
(Cina), tetapi anda sendiri memiliki bola cahaya pencerahan berwarna biru 
terang sehingga anda tidak panik melainkan tetap berjalan saja mengendarai 
mobil.

Ketika anda di dalam mobil akhirnya terjadi tsunami sampai tiga kali, semakin 
lama semakin besar. Tiga gelombang tsunami itu berasal dari Utara yg saya 
artikan sebagai Cina atau Benua Asia. Gelombang pertama biasa saja, gelombang 
kedua lebih besar, dan gelombang ketiga besar sekali sampai air naik ke 
ubun-ubun anda, tetapi anda dan teman-teman anda selamat.

Artinya juga sudah jelas bahwa 

[ac-i] Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat

2009-01-26 Terurut Topik Anwar Holid
Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat
--Oleh Anwar Holid

Majelis Sastra Bandung mengadakan diskusi untuk menggali akar tradisi dan 
tonggak-tonggak sastra Indonesia yang terjadi di Jawa Barat.

BANDUNG - Aku melangkah cepat-cepat begitu turun dari angkot di jalan Aceh, 
soalnya titik-titik hujan sebesar biji jagung sudah mulai berjatuhan, kuatir 
sampai di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) dalam keadaan basah kuyup. Untunglah 
aku menang, dan sampai di pintu gedung itu bertemu dengan Matdon (Rais 'Am Kyai 
Majelis sastra Bandung), sekalian salaman dengan Wawan Juanda dari Republik 
Entertainment. Di gedung itu sudah berdatangan sejumlah orang, terutama 
anak-anak ASAS dari UPI.

Habis dari mana nih, pakai batik segala? kata seseorang. Aku memang 
mengenakan batik biru; sebuah baju aneh untuk datang ke acara sastra. Dengan 
baju ini, dulu banyak orang mengira aku adalah seorang PNS. Habis dari 
kondangan, jawabku tertawa. Aku disarankan mengenakan batik oleh penata 
kostum, yang aku turuti dengan senang hati karena itu membuat aku lebih rapi. 
Kadang-kadang, aku ingin sesekali malah pakai dasi dan lebih rapi lagi, seperti 
pernah aku lakukan dulu waktu kerja di M_. Tapi sekarang aku tak punya dasi. 
Entah ke mana dasi milikku dulu.

Waktu memutuskan akan datang ke acara di hari Minggu, 25 januari 2009 ini, aku 
bingung dengan tema diskusi: menengok tradisi sastra di Jawa Barat. Tema ini 
penuh jebakan. Dalam kepalaku ada dua pertanyaan: tradisi sastra yang mana? 
Sastra Indonesia atau sastra Sunda. Apalagi yang bicara adalah Soni Farid 
Maulana dan Hawe Setiawan. Yang pertama terkenal sebagai penyair kawakan, yang 
kedua dikenal sebagai kritikus dan pegiat budaya Sunda. Benar juga, ketika 
memulai bicara, Hawe mengungkapkan kekhawatiran serupa. Untunglah, rupanya 
Majelis Sastra Bandung ingin membicarakan tradisi sastra Indonesia di Jawa 
Barat. 

Soni Farid Maulana membicarakan dinamika Bandung sebagai pusat puisi, penyair, 
dan gerakan puisi. Cakupan pembicaraannya nyaris khusus mencuplik tentang 
Bandung. Salah satu yang dia ungkap ialah fakta betapa sejumlah sastrawan yang 
tumbuh di Bandung akhirnya hijrah ke berbagai kota---terutama Jakarta--ketika 
ada tawaran atau kesempatan yang lebih menarik ada di sana. 

Sementara Hawe Setiawan melihat tradisi dari sudut pandang yang jauh lebih luas 
dan menyeluruh. Menurut Hawe, ada empat hal yang harus diperhatikan bila kita 
mau bicara soal tradisi, yaitu:
1/ Lokasi penulis, terutama dalam hal geografis; tradisi sastra di Jawa Barat 
tidak hanya terjadi di Bandung, melainkan di kota-kota lain, baik itu Tasik, 
Cirebon, Garut, dan semua wilayah Jawa Barat.

2/ Genre; sastra ialah mencakup semua turunannya, bukan hanya puisi; ada prosa 
dan drama di sana.

3/ Bahasa; bukan hanya bahasa Indonesia yang aktif digunakan oleh penduduk Jawa 
Barat, melainkan juga bahasa ibunya, yaitu Sunda. Bahkan ada sebagian orang 
Sunda keturunan Cina yang menulis dalam bahasa Mandarin, aktif berkarya di 
media internasional,  dan mendapat reputasi mengagumkan di sana. Hawe 
menyatakan, sejumlah sastrawan Jawa Barat menulis secara bilingual, tapi ada 
juga yang memilih bahasa Sunda. Atau ketika muda menulis dalam bahasa 
Indonesia, dan ketika memasuki masa tua menulis dalam bahasa Sunda. Tradisi ini 
telah berlangsung cukup lama.

4/ Tradisi itu sendiri, bahwa tradisi merupakan proses, semangat kolektif, 
memiliki sejarah yang panjang, didukung oleh politik, industri, dan media.

Hawe menautkan kekuatan tradisi itu dengan Bandung sebagai kota yang industri 
kreatifnya sudah maju. Dia menyebut soal DIY (do it yourself), kerajinan, 
industri fashion  clothing, musik, makanan, seni, dan kreatif lain. Tapi 
sastra, seperti apa? Yang paling menonjol dalam amatan keduanya ialah tradisi 
kreatif dalam komunitas, gerakan, dan perayaan yang sudah tumbuh, sementara 
industri belum.

Lontaran pembicaraan ini membuatku bertanya: dengan persoalan bahasa dan 
potensi kreativitasnya, kenapa sastrawan Bandung gagal menjadikan sastra 
sebagai penopang hidupnya, kenapa para sastrawan gagal hidup layak dari 
kegiatan sastranya? Kenapa industri sastra tidak tumbuh di Bandung, agar para 
sastrawan bisa mendapat bagian keuntungan finansial yang pantas dari 
aktivitasnya. Kalau para seniman lain bisa hidup dari kegiatannya, kenapa 
sastrawan tidak?

Hawe dan Soni sepakat bahwa persoalan finansial dan ekonomi, kaya-miskin, 
bukanlah bagian dari proses kreatif sastra. Aku juga sepakat soal ini, tapi itu 
membuatku miris. Mendadak aku ingat pernyataan Saut Situmorang: bahwa sastrawan 
yang hebat ialah sastrawan yang hanya peduli pada kualitas pencapaian 
sastranya, tak peduli tubuhnya hancur oleh apa pun.

Diskusi berlangsung dalam guyuran hujan, dalam ruangan pengadilan dahulu Bung 
Karno dan kawan-kawan digugat oleh pemerintah kolonial Belanda. Penyelenggara 
acara ini, Majelis Sastra Bandung, didirikan oleh Matdon dan kawan-kawan di 
GIM, melontarkan slogan ruang sastra yang sebenarnya.