[ac-i] Undangan Pameran Sketsa Budaya Bangsa Kepulauan di Museum Barli, Bandung
Museum Barli dibawah manajemen baru Yayasan Barli (www.museumbarli.com) bekerjasama dengan Garis Depan Nusantara (www.garisdepannusantara.org), Indonesia Archipelago Culture Initiative (IACI, www.budaya-indonesia.org) dan Bandung Fe Institute (BFI, www.bandungfe.net) mengundang rekan-rekan sekalian dalam pameran bersama bertema 'Sketsa Bangsaku'. Sketsa Bangsaku akan menampilkan gambar-gambar pilihan dari 200-an gambar tentang visualisasi bebas atas gagasan kebangsaan melalui 'Burung Garuda' yang dibuat oleh anak usia 4 tahun hingga orang tua berusia 70 tahun. Garis Depan Nusantara akan menampilkan gambar-gambar hasil ekspedisi di pulau-pulau terluar Indonesia. Bandung Fe Institute (BFI) dan Indonesian Archipelago Culture Initiatives (IACI) memamerkan hasil-hasil penelitian kompleksitas terkait Kebudayaan Tradisi Indonesia. Pameran ini akan dikuratori oleh Bambang Subarnas. Pameran diadakan setiap hari pukul 09.00 – 17.00 pada tanggal : 30 Januari s.d. 15 Februari 2009 tempat : Museum Barli, Jl. Ir. Sutami 91 Bandung. Di dalam pameran tersebut, IACI/BFI juga menyediakan tema-tema terkait aktivitasnya selama ini termasuk juga hasil penelitian dan ekspedisi budaya yang merupakan harmoni apik seni, sains, dan teknologi. Stand IACI/BFI menerima pendaftaran anggota Sahabat Budaya IACI dan juga akan mempresentasikan tema-tema penelitian pada setiap hari pameran yang dimulai sejak pukul 15.00 - selesai, a.l: Jumat, 30 Januari 2009 Tradisi Bermusik Purba di Situs Megalitikum Gunung Padang Sabtu, 31 Januari 2009 Sistem Pemerintahan Kerajaan-kerajaan di Nusantara dan tatanan sosial klasik di kepulauan Indonesia, Minggu, 1 Februari 2009 Konsep NCHSL (Nusantara Cultural Heritage State License) dan perjuangan untuk Zona Budaya Ekslusif yang berlandaskan Zona Ekonomi Ekslusif (Deklarasi Juanda, 1957) sebagai Gagasan Konsep Hukum Perlindungan Budaya Indonesia Negara Kepulauan, Senin, 2 Februari 2009 - PDBI (Perpustakaan Digital Budaya Indonesia) yang dapat juga diakses di http://budaya-indonesia.org) - Pohon Filomemetika Lagu Daerah Selasa, 3 Februari 2009 Pohon kekerabatan budaya filomemetika masyarakat kepulauan Indonesia antara lain: - Pohon Filomemetik Arsitektural Bangunan yang Terinspirasi Tradisi Lokal - Pohon Filomemetik Bahasa Daerah Rabu, 4 Februari 2009 - Ekonomi Kreatif Kamis, 5 Februari 2009 - Pohon Filomemetik Motif Kain Tradisional Jumat, 6 Februari 2009 Batik fisika sebagai penerapan riset fraktal batik komputasional. Batik Fraktal: Dengan Budaya, Saatnya Indonesia Menjadi Inspirasi Dunia Sabtu-Minggu, 7-8 Februari 2009 Workshop Batik Fraktal CP. Deni Khanafiah: 0856.24004101
[ac-i] Pameran Seni Gambar RONGGOLAWE SOCIETY PERS
PAMERAN SENI GAMBAR “Berita Dalam Gambar” Mengundang dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu pada Pembukaan Pameran Seni Gambar bertema “Berita Dalam Gambar” Pada Minggu, 1 Februari 2009 Pukul 10.00 wib Di Eks pujasera Jl. Sunan kalijaga TUBAN Jawa Timur Pameran berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2009. Diskusi Pers, 9 Februari 2009 pukul 19.00 wib Penyelenggara: Ronggolawe Society Pers Jl. Pramuka 1 TUBAN Jawa Timur Kontak: 1.Subekti 08283 42 08 38 2.Djoko Wahono 081 94 96 09 322, 085 257 88 51 66 Peserta Pameran: Imam Sucahyo-Hen-Anwar-Sembodo-Mike-Santari-Saiful-Taufik Ruman Terbuka untuk umum dan gratis.Terima kasih.
[ac-i] KATHARSIS 15 ~ Efek Teknologi dan Kekekalan Alam Kehidupan
Apakah ada sesuatu yang hidup dan mati?, Bagiku melampaui keduanya adalah hidup yang sesungguhnya. Apakah penyakit dan efek samping dari sebuah peralatan teknologi yang diciptakan manusia merupakan sesuatu yang negatif?, karena ia mengancam apa yang disebut hidup oleh manusia itu sendiri! Bagiku, peralatan teknologi tersebut memiliki tenaga pencipta yang sama dengan sang penciptanya sendiri, yaitu manusia. Peralatan ciptaan dan manusia sesungguhnya saling berinteraksi dan menyesuaikan satu sama lain untuk meneruskan keberlansungan hidup (istilah ini memiliki makna yang berbeda dengan apa yang disebut hidup oleh manusia pada umumnya). Penyesuaian timbal balik itu adalah setara secara esensial, walau manusia selalu meng-objekkan atau menjadi tuan dari peralatan yang diciptakannya. Alam melahirkan manusia, manusia menciptakan peralatan yang dapat membunuh dirinya sendiri dan alam. Tapi, sesungguhnya hal tersebut tidak memusnahkan alam yang aku maksudkan. Alam yang kumaksudkan bersifat hidup dan di dalam-nya terdapat makna kekal yang sebenarnya. Biarpun apa yang dimaksud manusia sebagai hewan, tumbuhan, dirinya sendiri, bahkan bumi dan alam semesta tidak ada lagi, tapi alam kehidupan masih tetap berjalan.Kehidupan begitu bebas. Manusia hanyalah sebuah pemadatan kecil yang terbentuk agar ia dapat hidup secara fisik konkret. Turunan panjang ini secara alami memang harus terjadi, sehingga dapat membentuk segala kenyataan yang ada di sekelilling kita. Kenyataan - kenyataan yang tidak dapat digolongkan ke dalam baik dan buruk begitu saja, melainkan rangkaian tindakan dari kedua sifat tersebut yang mungkin dapat meningkatkan KESADARAN… Katharsis-holydiary (15012006-16: 46) http://katharsis-holydiary.blogspot.com http://daily-spiritualstory.blogspot.com Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[ac-i] Bisnis Guyonan Butet Kartaredjasa
Bisnis Guyonan Butet Kartaredjasa Segar, tapi tak menawarkan hal baru. Kalau orang Jawa bilang urip mung mampir ngombe, maka pertunjukan ini saya sebut dengan urip mung mampir ngguyu. Itulah kalimat preambul Butet Kartaredjasa, 47 tahun, saat membuka pentas monolog Presiden Guyonan yang digelar di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (27/1) malam. Dengan celana krem dan kemeja putih yang tidak dikancingkan, Butet tampil dengan gaya rileks, menghibur sekitar 1.000 penonton selama 30 menit. Kemampuan Butet dalam menjalin interaksi, yang merupakan ciri khas Teater Gandrik, mampu menebus rasa jenuh penonton. Pentas Presiden Guyonan dibuka dengan lagu Aku Cinta Indonesia ciptaan Bimbo yang dibawakan oleh Orkes Sinten Remen pimpinan Djadug Ferianto, dibarengi tabir panggung yang terbuka perlahan. Foto Butet berkostum presiden dalam ukuran besar terpampang di bagian belakang. Di depannya, berderet pemusik Sinten Remen. Djadug tak hanya menjadi pemegang komando orkes, tapi juga berperan sebagai pemandu acara, berduet dengan komedian Dibyo Primus. Wajah Dibyo menjadi bahan guyonan. Tak ada yang baru, tapi saraf tawa penonton terkocok. Kemudian muncul Whani Darmawan yang membaca naskah Namanya Mas Celathu dari buku Presiden Guyonan. Tapi malang, penonton mulai jenuh. Bahkan kemunculan artis Happy Salma yang membacakan naskah Mbakyu Liberal juga tak menolong. Happy lalu lari terbirit-birit ke belakang panggung karena tak tahan dijadikan obyek guyonan komedian Joned dan Dibyo yang berbau mesum. Trio GAM yang terdiri atas komedian Joned, Wis Ben, dan Gareng Rakasiwi kembali menarik perhatian penonton dengan guyonan gaya Mataraman. Wis Ben memerankan pemimpin Partai Geliga berlambang kepala garuda. Joned memerankan Wirangto, pemimpin Partai Hanuman. Sedangkan Gareng kebagian peran sebagai pemimpin partai bergambar kepala banteng. Pentas ditutup dengan munculnya Butet Kartaredjasa. Ia ngoceh tentang kekuasaan yang bahannya berasal dari buku berjudul Presiden Guyonan, mulai dari kasus jaksa Urip Tri Gunawan hingga Presiden SBY. Buku itu berisi kumpulan kolom tulisan Butet di Koran Suara Merdeka Semarang. Melalui tokoh sentral Mas Celathu, Butet mengangkat peristiwa aktual, khususnya perilaku penguasa dalam bahasa guyonan. Ia membungkus tragedi dengan komedi. Saya memang berupaya melihat carut-marut kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tidak mbentoyong (terlalu berat). Selalu ada yang lucu, kata Butet. Saat menilai manuver Sultan Hamengku Buwono X mencalonkan diri menjadi presiden sebagai langkah mundur, ia menutupnya dengan sinisme yang kocak: Tapi lumayan, bakal ada lowongan (menjadi) raja. Pentas Presiden Guyonan membuktikan kejelian Butet dalam bisnis pertunjukan. Ia mengangkat tema yang sedang aktual, meski tak menawarkan hal baru dalam seni pertunjukan. HERU CN http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/29/Berita_Utama-Jateng/krn.20090129.155130.id.html salam wahyudib...@gmail.com New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] Amir Syarifuddin : Sejarah Gelap Indonesia (Majalah TAPIAN Edisi Februari)
Salam TAPIAN Ketika orang belum membayangkan pengkotakan dalam garis agama suatu ketika akan memperumit pembangunan bangsa ini, dalam diri tokoh nasional asal Padang Lawas ini terbaca suatu simbol pemersatu. Namanya menunjukkan dia seorang Islam, tetapi toh agamanya Kristen. Cintanya juga lebih besar dari adat yang purba. Dia mempersunting istri yang juga bermarga Harahap. Rubrik Sudut Pandang TAPIAN bulan ini menyuguhkan laporan tentang nasib tragis Amir sampai-sampai istri, anak-anak, dan sanak-saudaranya dilarang memugar kuburannya. Bagaimanakah seseorang ingin dikenang dalam sejarah? Dibuatkan patung atau lebih merasa dimuliakan kalau mereka yang ditinggalkan mengenang karya-karya yang telah diciptakannya? Apa jawab Sitor Situmorang, raja penyair dari Tanah Batak, yang akan merayakan ulangtahunnya yang ke-85, Oktober mendatang, di Jakarta dan bukan di Paris? Dalam rubrik Sosok terasa dia masih ”beteng,” yang dengan cekatan berdiri dan meninju meja untuk membela pendiriannya, membawa ingatan pembaca pada hangatnya hati orang Batak kalau terlibat perdebatan di kedai kopi atau pakter tuak. Penggolongan masyarakat Bali dalam kasta-kasta hanyalah peninggalan penjajah Belanda. Di Bali, sudah lama tumbuh semangat egaliterianisme, di mana seseorang dipandang bukan dari kedudukan kastanya, tetapi dari hasil kerjanya. Kasta adalah pilihan. Seorang Sudra bisa menjadi seorang Brahmana. Lihatlah betapa manisnya kenyataan zaman sekarang, I Made Mangku Pastika yang adalah Sudra, sementara wakilnya adalah seorang Kesatria. Ikuti rubrik Spiritualitas. Cafe-cafe halak kita tumbuh menjamur di Jakarta. Para pengunjungnya tentulah mereka yang punya waktu dan uang untuk mengatasi tekanan pekerjaan dengan merebahkan diri pada alunan musik dan suasana yang menghibur. Rubrik Musik sekali ini tidak berbicara mengenai musik, tetapi mengantarkan kepada para pembaca kabar tentang betapa kerasnya hidup para musisi yang tampil di cafe-cafe. Mereka seperti menghamba mengharap saweran, pulang menerjang malam yang dingin, lebih gigih dari kelelawar. Ada berita di rubrik Kabar Kita tentang penghormatan khusus untuk Nommensen, yang telah membawa peradaban baru ke Tanah Batak. Orang-orang penting yang menduduki posisi pemerintahan, atau di luarnya, para seniman, dan para pebisnis yang jaya sekarang ini, barangkali juga tak lupa pada jasa ”Rasul Orang Batak” itu. Ingat gitaris dan rocker Sonata Tanjung yang pernah main untuk grup AKA dan SAS? Di rubrik Pesohor dia tampil bukan sebagai rocker lagi, tapi sebagai pendeta dan pembina musik di sebuah gereja di Surabaya. Tangannya lumpuh disengat listrik. Hanya doa yang telah memulihkan tangannya itu. Sebagai rasa syukur dia mengabdikan bakat dan hidupnya untuk gereja. Di rubrik Wisata tampil perupa Heri Dono yang diajak raun-raun menikmati Medan dan keindahan Danau Toba. Sebuah legenda tetap menunjungi Anda. Dan, hidangan rasanya tak sempurna kalau tak ada analisa permainan akhir yang disuguhkan Om Galung. Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
[ac-i] Amir Syarifuddin : Kapan Indonesia Bisa Menerimanya ? (Majalah TAPIAN Bulan Februari 2009 )
Amir Syarifuddin : Kapan Indonesia Bisa Menerimanya ? ( Intisari dari Majalah TAPIAN Bulan Februari 2009 ) Edisi Khusus Amir Syarifuddin Harahap “Ini jelas suatu yang sangat tragis. Seorang tokoh yang termasuk empat tokoh besar Indonesia dari tahun 1945 sampai tahun 1947 adalah Soekarno-Hatta-Syahrir-Amir Syarifuddin. Nama Amir pasti disebut kalau tahun 1945 sampai 1947. Kalau kita ditanya mengenai empat orang tokoh Indonesia. Dan hanya Amir Syarifuddin yang hingga kini satu-satunya belum juga diangkat sebagai pahlawan nasional ” (Asvi Marwan Adam) “ Iya, Amir bukan orang nomor satu di PKI, dia dibawah Musso dan lain lain. Tetapi bagi penulisan sejarah orde baru itu sangat penting. Karena dia itu tadinya perdana menteri dan yang juga menjadi PKI. ” (Asvi Marwan Adam) “Kalau kita lihat Amir dengan Tan Malaka. Tan Malaka itu kan akhirnya pada tahun 1963 dia direhabilitasi oleh Soekarno. Dengan mengangkat sebagai pahlawan nasional Alimin juga diangkat menjadi pahlawan nasional tahun 1964, tetapi Amir waktu itu kan sudah hilang begitu saja namanya. Sesudah peristiwa Madiun, Amir sudah meninggal dan barangkali bedanya Tan Malaka itu masih punya pengikut yang cukup kuat seperti Adam Malik, Chairul Saleh, ada tokoh-tokoh penting lain. Ada Wikana dan Semaoen yang juga orang PKI (Asvi Marwan Adam) Hampir saja sang proklamator di republik ini adalah orang Batak. Bahkan mungkin nyaris presiden pertama Indonesia juga orang Batak. Ini bukan sekedar kelakar murahan dan juga sentimen kesukuan yang semakin merajalela akhir-akhir ini. Setidaknya dua pendapat pertama diatas merupakan sebuah fakta historis. Rapat pada pertengahan Agustus 1945 yang mengupayakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia selekas mungkin untuk dilakukan, mengusulkan nama Amir Syarifuddin sebagai orang yang diusulkan sebagai pembaca teks proklamasi. Semua anggota rapat sepakat akan hal itu, mengingat Amir adalah seorang nasionalis tulen dan tidak pernah sekalipun melakukan kerjasama dan bahkan sangat gencar menentang fasisme Jepang dibandingkan tokoh-tokoh lainnya pada masa itu. Rapat para pemuda itu diwakili oleh berbagai eksponen sebut saja dari kelompok Tan Malaka, pendukung Sutan Syahrir, termasuk kalangan faksi-faksi kiri lainnnya. Akhirnya peserta rapat terperanjat dan sadar bila saat itu Amir masih berada dalam tahanan Jepang. Akhirnya pilihan untuk sang proklamator mengalir kepada Soekarno dan Hatta. Berdasarkan usul dari Sutan Syahrir yang sebelumnya juga menolak membacakan teks proklamasi. Peran Amir Syarifuddin bagi Indonesia ini selain konsisten sebagai aktivis dan tokoh gerakan nasional yang menentang fasisme Jepang. Dia juga sosok penting saat masa-masa kemerdekaan Indonesia. Amir Syarifuddin pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan yang pertama (19 Agustus 1945-14 November 1945), Menteri Keamanan Rakyat dan Menteri Penerangan (ad interim) di kabinet I Perdana Menteri Soetan Sjahrir (14 November 1945-12 Maret 1946), Menteri Pertahanan dalam Kabinet II Perdana Menteri Sutan Syahrir (12 Maret 1946- 2 Oktober 1946) dan kembali diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet III Perdana Menteri Sutan Syahrir (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947). Di bulan Juli 1947 setelah Perdana Menteri Sutan Syahrir mengundurkan diri akibat krisis politik kabinet Amir Syarifuddin terpilih menjadi Perdana Menteri (3 Juli 1947- 29 Januari 1948). Peran Amir juga tak sedikit saat terlibat dalam Kongres Pemuda tanggal 28 November 1928 yang berhasil mengikrarkan janji Sumpah Pemuda. Amir merupakan wakil dari Jong Batak. Sumbangan pemikirannya pun tidak sedikit bagi republik ini. Saat menjabat sebagai menteri penerangan yang pertama Amir mengeluarkan maklumat kebebasan pers. Tahun 1939, pada saat di Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia) dia berupaya untuk menyatukan semua elemen dan eksponen gerakan rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan. Saat itu juga dia mengusulkan agar konsep kewarganegaraan bukan berdasarkan atas darah dan ras melainkan berdasarkan tempat kediaman dan hak-hak yang melekat sebagai warganegara. Pemikiran yang merupakan kritik atas kebijakan rasialis Belanda yang mencoba untuk memecah belah warganegara dalam kategori “pribumi” dan “pendatang”. Tahun 1946, saat menjabat di Kementerian Pertahanan Amir mengusulkan ide tentang tentara kerakyatan. Hal ini yang membuatnya berseberangan dengan perwira militer KNIL dan PETA yang menginginkan konsep dwifungsi dalam militer. Amir menginginkan tentara tidak terlampau jauh dalam mencampuri urusan-urusan sipil. Dan militer berada di bawah pengawasan rakyat. Kongres yang melahirkan sebuah ikrar bersama, yang harinya akan selalu dikenang sebagai Hari Sumpah Pemuda. Meskipun demikian buku putih dan sejarah “pemenang” di negeri ini mencatat sosok Amir Syarifuddin yang kontroversial dengan terus memberikan stigma kepadanya sebagai seorang mantan perdana menteri yang menjadi komunis dan keterkaitannya dengan peristiwa di
[ac-i] ACTORS BROTHERHOOD di DJAMBUR COFFEE
GARGUT ENTERTAINUS dan DJAMBUR COFFEE akan menggelar ACTORS BROTHERHOOD Parade Solo Acting Menampilkan : ALEX SUHENDRA (Jogja) HINDRA SETYARINI (Jogja) OTHO SEBASTIAN (Jogja) ILYAS WEDA (Jogj) DIMAS SETYO (Magelang) GEPENG NUGROHO (Magelang) SOIMAN (purworejo) Masing-masing akan menampilkan solo acting (monoplay) pendek sepanjang 10-20 menit... Jumat 30 Januari 2009 jam 20.00 WIB Tanpa Tiket Masuk... Kami tunggu kehadiran Anda... Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] CONVITE TO FESTIDANZA 2009, AREQUIPA PERU
Dear friends of the art of the Folklore Dances: The honourable Provincial Municipality of Arequipa Peru, In commemoration of its 469 anniversary of its Spanish Foundation, had programmed on august 15th the XXVII FOLKORE DANCES INTERNATIONAL FESTIVAL FESTIDANZA 2009, Event that will be realized on august 15th to 18TH 2009 For Such A Motive we are cordially sending this invitation to all international delegations of folklore dances interested in taking part of this new anniversary. Delegations which accept this invitation must send a letter accepting to be part of it as soon as they can in order to register it in the general program. It is necessary to stand out it will be accept jus a delegation for a country. Arriving to our city is up to delegations, organization offer food, housing, in lace transportation and medical attention if it is necessary during the festival. Any additional information will be asked By means of luzvi...@hotmail.com, benjh...@yahoo.es Attentivly Econ. Benjamín Estrada Coordinador -- benjh...@yahoo.es, benjh...@hotmail.com Teléf. 0051-54-204801 Cel. 0051-54-9803484
[ac-i] ((( VIDEO BATTLE IS ONLINE NOW )))
Mengawali tahun 2009, Video Battle hadir dalam versi online. Di dalam situs tersebut selain menampilkan video yang pernah dirilis dalam versi VCD, kami menerima kiriman video (submission) dari siapapun. Video yang memenuhi kriteria seleksi nantinya akan kami tampilkan di situs Video Battle atau akan kami rilis dalam bentuk DVD kompilasi setiap satu tahun sekali. Situs ini memiliki RSS Media feed melalui sebuah online video channel yang memungkinkan anda untuk berlangganan. Channel ini berintegrasi dengan Miro, sebuah digital video player gratis yang mampu menampilkan online video channel dari berbagai situs (YouTube, Revver, Blip.tv, dll) dan beraneka ragam format video digital. Untuk menonton dan mengirimkan video, atau melihat detil lebih lanjut segera kunjungi di http://video-battle.net Video Battle adalah sebuah kompilasi video yang diproduksi dan didistribusikan secara mandiri oleh Wimo A Bayang, Zulhan Sasmitha dan Wok The Rock,mulai tahun 2004 di Yogyakarta. Saat ini dikelola oleh Wimo A Bayang, Wok The Rock dan Agung Nugroho Widhi. Terbuka untuk siapa saja untuk mengirimkan karya videonya dengan batasan durasi maksimal 5 menit. Tidak ada batasan yang jelas pada jenis/gaya video yang masuk dalam kompilasi ini. Hasrat untuk tampil menarik, tidak basi, basi banget, cerdik, nakal dan kurang kerjaan adalah karakter yang terpilih. Kompilasi video ini adalah sebuah upaya untuk menyebarluaskan berbagai macam karya video dari berbagai 'genre' (video art, video musik, video animasi, video apaan, dll) kepada masyarakat luas. SIGN YOUR VIDEO AND FIGHT! Video Battle Jl. Nagan Lor 17 Patehan, Kraton Yogyakarta 55133 Indonesia videobat...@gmail.com http://video-battle.net
Re: [ac-i] Ayo (ke) Surabaya
*Kalo soal ke-Surabaya-an, mungkin mas Firman bisa sharing dengan Mas Sandiantoro 081 850 2434 * On 1/7/09, flu...@rad.net.id flu...@rad.net.id wrote: Rekan sekalian yth, Terima kasih untuk undangannya datang ke Surabaya. Menurut saya Surabaya adalah kota historis dan kehidupan sosial-budaya yang cukup unik. Historis terutama karena kehidupan kotanya yang pluralistik dari berbagai ras (Belanda, Cina, Arab, India, Yahudi dll.) dan etnik (berbagai suku Nusantara) sejak lama, mirip seperti Jakarta karena merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Jadi sangat berperan dalam ikut membangun keindonesiaan sejak jaman kolonial (mis. pendirian Sarekat Islam dan adanya pendidikan NIAS) karena kehidupan masyarakatnya yang merupakan melting pot dan moderen (mis. adanya sistim angkutan trem listrik dalam kota, kota pelabuhan, kota dagang dll.) serta peranannya pada awal berdirinya republik (terutama peristiwa 10 Nopember dan peristiwa Madiun). Oleh sebab itu saya ingin mencari tulisan mengenai kehidupan Surabaya (terutama aspek sosial-budaya dan human interestnya) di akhir tahun 1940-an dan tahun 1950-an ketika Indonesia baru berdiri. Bai9k sebagai tulisan sejarah atau sebuah kenangan. Apakah ada yang bisa membantu saya apakah buku seperti ini pernah ada yang menulis? Terima kasih, Firman Datanglah ke Surabaya. Nikmatilah geliat keseniannya. dari galeri ke galeri marak dengan perhelatan yang terus saja muncul dengan gagasan baru. Di Emitan misalnya, Ugo hari-hari ini kirim lagi seri karya patung kuda anak panah, sesudah karya seri tangga dan video art ketika pamaeran bersama karibnya Hari Prayitno. Di galeri yang sama juga kan ada Jopram pameran tungal, sekian minggu sdebelumnya kurator Hendro Wiyanto juga mengusung si Aichu Christine. Di Orasis, belum lama ini Matra and friends mendobrak dengan pameran realisnya. Juga ada pemran si anak ajaib Affandi, natalini Widiasih di HoS. Wah rame. Belum lagi mereka yng gelar pameran di Taman Budaya, Galeri Surabaya Balai Pemuda Hotel, Kampus, bahkan rumah pribadi. Nti akan ada juga galeri baru milik Asri Nugroho. Studio seniman di Surabaya pun semarak dengan pecinta seni yang pengen karya terbaru mereka. Tapi ya itu, kritikusnya yang kurang. Selain mengharap para penulis baru dari kota sendiri, para penikmat luar juga diharap bisa datang beri masukan dan ulasannya. Ada juga inisiatif penyemangat, seperti lomba penulisan 'Jansen Jasien Art Writing Competition'. Harian Jawa Pos dalam liputan hari ini menmberi judul liputannya Lomba Kritik Berhadiah Lukisan. Untuk lipurtan sama, Harian Radar surabaya menganghakt judul, Kritiklah Seni jangan Hanya Dinikmati. Ada juga liputan di beberapa media lain, dan LKBN Antara (kemarin). Sekali lagi datanglah ke Surabaya. Kapan lagi? [ Rabu, 07 Januari 2009 ] Lomba Kritik Berhadiah LukisanSURABAYA - Pesatnya perkembangan seni rupa Surabaya dan Indonesia pada umumnya, ternyata, tak dibarengi kritik seni yang serius. Akibatnya, perkembangan seni rupa nyaris tanpa kendali. Hal itu diungkapkan kurator Freddy H. Istanto di House of Sampoerna kemarin (6/1). Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Ciputra tersebut menganggap, kritik terhadap seni rupa bisa mendukung perkembangan seni itu sendiri. ''Tapi, sekarang lebih banyak seniman asyik jualan karya,'' katanya. Karena itu, Freddy bertekad untuk kembali menggairahkan dunia kritik seni rupa di Surabaya. Salah satu caranya mengadakan lomba penulisan karya seni rupa. Objeknya sosok dan karya pelukis Jansen Jasien yang akan berpameran 28 Januari-26 Maret di House of Sampoerna. Lomba untuk umum tersebut dibuka mulai hari ini (7/1) hingga 23 Februari. Pengelola LKM Media Watch Sirikit Syah yang menjadi salah seorang juri menegaskan, tidak ada perbedaan antara kalangan awam dan pekerja seni. Sebab, yang dinilai tidak hanya substansi tulisan, tapi juga cara penulisannya. ''Kalau substansinya bagus, tapi yang baca bingung, ya sama saja, katanya. Untuk itu, yang menjadi tema tulisan bukan melulu tentang apresiasi karya Jansen, tapi juga bisa mengenai sosoknya yang nyentrik. Karena itu, Jansen menyediakan saluran telepon khusus bagi siapa saja yang ingin mewawancarainya. ''Bukan wartawan juga boleh,'' kata pelukis berambut gondrong tersebut. Syarat utama tulisan yang berhak mengikuti lomba adalah pernah dipublikasikan, baik melalui media cetak, media online, maupun blog pribadi. Pemenang akan diumumkan 26 Februari. Hadiahnya tiga lukisan Jansen senilai Rp 32,5 juta. (any/ari) -- Magnet Zone Cafe Bookstore at www.magnetzone.multiply.com
Bls: [ac-i] Andi Makmur Makka: Kue Bugis
Tabek Lompo. Kemiripan alat musik dan kukis Bugis dengan Portugis seperti juga daerah lainnya. KIta telah lama dibayangi 'Pengindiaan tanpa pernah melihat dari ufuk sebelah sana. Kalau saja ada pembuktian mengenai penerimaan yang kita ambil dari India sepantasnya lebih kokoh agar jangan kita terus terus mengesankan diri seperti bayi umur sepekan yang menghirup cairan di sendok dari tangan ibu. Jangan jangan malah ini proses saling sumbang di mana pihak India lah yang membuktikan bahwa asal alat itu dari Malayu (Bugis dsb) di timur. Dengan memakai kata jangan jangan saya cuma ingin mengajak Bung Makmur melihat sosok Bugis sebagai kekuatan. Jadi tidak menaruhnya sebagai bendala kosong yang isi apa pun di dalamnya adalah pemberian budaya besar di benua Asia. Wassalam. Roell Sanre --- Pada Sen, 19/1/09, sangumang kusni meld...@yahoo.com.sg menulis: Dari: sangumang kusni meld...@yahoo.com.sg Topik: [ac-i] Andi Makmur Makka: Kue Bugis Kepada: artculture indonesia artculture-indonesia@yahoogroups.com, mediacare mediac...@cbn.net.id Tanggal: Senin, 19 Januari, 2009, 10:40 PM Dari Arsip Andi Makmr Makka The Habibie Center “BEPPA TELLO” KUE ORANG PORTUGIS (1) BEPPA tELLO Dituturkan : A.Makmur Makka Ketika saya belajar di Amerika Serikat, Kuntherra, wanita lajang teman sekelas saya dari Thailand pada suatu hari membuat kejutan kepada saya. Ia memberikan kepada saya kue Thailand kiriman dari keluarganya. Kue itu kecil berwarna kuning dan sangat manis karena memakai kuah dari gula yang bening. Kata Khunterra, kue itu kue tradisonal Thailand .. Ketika saya cicipi dan melihat bentuknya, kue itu tidak lain “Beppa Tello” berbagai bentuk, kue tradisonal orang Bugis. Bagi orang Bugis, “Beppa Tello” sering disajikan bilamana ada hajatan pengantin, atau disajikan kepada tamu-tamu khusus. Saya katakan kepada Kuntherra, kue ini sama dengan kue tradisional Bugis, tidak ada bedanya. Ia mulanya heran dan tidak percaya. Bagaimana mungkin, ada persama kue yang kami anggap sebagai kue tradisional daerah kami masing-masing. Thailand cukup jauh dari Sulawesi-Selatan. Namun kemudian, dia mengakui bahwa menurut orang tuanya, kue itu aslinya dari Portugis. Beberapa abad yang lalu, orang Portugis di Thailand mengajari orang Thailand membuatnya. Saya baru mengerti, tetapi kenapa sama dengan kami di Sulawesi -Selatan ? Thailand adalah negara Asia yang tidak pernah resmi dijajah oleh bangsa lain, termasuk bangsa Portugis. Tetapi Raja Thailand, dinasti Mongkut sampai Chulaalongkorn tahun 1800 sangat toleran dan bisa menerima bangsa apa saja dengan damai di kerajaan Thailand. Karena itu, Portugis walaupun tidak dalam kapasitas menjajah, Portugis pernah lama memengaruhi budaya kerajaan itu. Pada saat itulah kemungkinan sejumlah budaya bendawi dan tradisi Portugis diadaptasi di Thailand , termasuk “Beppa Tello” tadi. Di Indonesia para perantau Portugis sejak abad 15 sudah menjelajah Indonesia . Apalagi setelah Portugis yang menaklukkan Malaka, mengadakan hubungan dagang dengan Indonesia . Bahkan Portugis menduduki wilayah Indonesia , bermula dari Ambon . Di Suppa, Antoni de Payva malah pernah berhasil membaptis penguasa Suppa tahun 1543. Setelah itu, Portugis sangat dominan sebagai pedagang di seantero Sulawesi-Selatan. Mereka hanya terusik setelah Pelabuhan Bacukiki dipindahkan ke Somba Opu oleh Raja Gowa . Portugis juga menguasai bandar Parepare selain pengusaha Melayu dan Belanda. Pada masa itu pula, saya kira ada adopsi kebudayaan dan tradisi Portugis oleh penduduk lokal. Buktinya, “Beppa Tello” tadi.. Sejak dulu, saya percaya kita cukup banyak menerima kebudayaan luar, termasuk dari Portugis, kemudian dipindahkan dan diakui sebagai budaya dan tradisi kita sendiri. Saya tidak terlalu percaya bahwa budaya bendawi kita selalu asli dan kita ciptakan sendiri. Menurut Pelras , pada masa lalu , “perahu panjang” orang Portugis bisa lalu lalang dari Bone ke Sidenreng dan Wajo. ketika itu Sungai Saddang masih bermuara di Selat Makassar diantara Sawitto dan Suppa. Perahu Portugis ini dapat melayari Teluk Bone dengan melewati Sungai Cenrana. Bahwa ekspor hasil bumi yang berasal dari Sulawesi Selatan pada tahun 1511, dapat memenuhi semua kebutuhan orang Portugis di Malaka.. Pernyataan ini dikutip dari Pinto pengelana Portugis yang terkenal. Cukup dengan 6 cruzados atau senilai 1.800 rial Portugis atau bahasa Bugis “rella “, orang bisa membeli tiga ekor kerbau, dua puluh ekor babi, tiga puluh ekor kambing atau 360 ekor ayam. Mereka pun biasa mengangkut budak-budak yang mereka beli di Sulawesi Selatan untuk dibawa ke kawasan lain di Asia. Masih menurut Pelras, abad ke 17 di Makassar, masih ada komunitas dagang Portugis dan Mestizo, peranakan campuran Portugis dan pribumi..Setelah Portugis dikalahkan oleh Belanda di Malaka, makin banyak pengungsi Portugis datang ke Makassar , jumlahnya mencapai 3.000 jiwa. Mereka tinggal
Re: [ac-i] Nonton Ledhek
Di Jawa Timur kayaknya udah gak ada tuh.. kesenian tradisional Ledhek Rgds, Lulu http://www.harapanbening.com Wella Sherlita wellasherl...@yahoo.com wrote: saya suka baca ini. jadi teringat cerpennya Umar Kayam Bawuk, tentang seorang priyayi jawa yang mau tidak mau ikutan ledhek (apakah tulisannya ledek atau ledhek? maklum saya bukan dari jawa nih, dan bagaimana pula ucapannya?) -- hanya supaya bisa dipromosi jadi wedana atau residen, gitu saya lupa. tapi ceritanya bagus banget.. hubungan antara keharusan jago menari (suami) dan main kartu semi-semi judi (untuk istri-istri pegawai alias ambtenaar itu), dengan kenaikan pangkat. menurut pak Kayam, kadang-kadang si pria yang dikasih sempur itu tidak cuma sekedar cium pipi, tapi juga diajak masuk kamar si penari (wah.. jadi porno ni). thanks untuk posting soal ledek, masih musim gak ini di pedalaman jawa?? just wondering... :) salam, wella madjid - Original Message - From: yohanes sutopo To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com mailto:artculture- indonesia% 40yahoogroups. com Sent: Wednesday, January 21, 2009 12:52 PM Subject: [ac-i] Nonton Ledhek Nonton Ledhek Saya pernah melihat pertunjukan ledek di sebuah kampung terpencil,kampung yang jauh dari kehidupan kota yang serba sibuk dan tak pernah mengenal istirahat. Malam itu sehabis hujan deras, jadi jalan-jalan di kampung becek, bahkan untuk menuntun sepeda motor punkesulitan karena roda-rodanya lengket dengan tanah. Sandal dan kakipun kotor penuh lumpur. Setelah selesai bersusah payah, sampaijuga akhirnya kami di tempat pertunjukan. Mula-mula kami hanyamenonton dari luar, karena kami tidak mendapat undangan. Tapikebetulan seseorang dari desa tersebut mengenal kami, danmempersilakan kami masuk dan memberi suguhan sebagaimana mestinya:teh panas, emping, lemper, jadah, wajik, dan tak ketinggalan kari ayam.Musik tayub mulai mengalun: sederhana dan lugas. Berbeda dengangendhing- gendhing halus gaya Surakarta, musik tayub lebih menghentakdan, yang paling aku sukai, liriknya benar-benar lugas: othok kowokkembang srikatan, bengi ngothok awan pegatan...Tiga orang penari ledek, ketiganya tidak begitu cantik dan tubuhnyagemuk, menari di tengah arena. Para tamu undangan duduk lesehan diatas tikar berharap mendapatkan sampur. Siapapun yang ketiban sampur(mendapat selendang warna kuning) dari sang Ledek harus bersediatampil ke depan dan menari bersama ledek. Mula-mula yang mendapatgiliran adalah orang- orang tua yang duduk di deretan depan. Makinmalam, dan makin banyak penonton yang mendem ciu, musik makin kerasdan arena makin kacau. Anak-anak muda mengerubuti para ledek, dan sering menggerayangi pantat atau mencium pipi mereka. Hal yang paling berkesan bagiku, dan masih kukenang hingga sekarangadalah ketika saya melihat seorang kakek mendapat giliran untukmenari. Seorang kakek, yang duduk di deretan depan di antarapenonton, ketiban sampur. Dengan perlahan-lahan namun penuh percayadiri, sang kakek pun bangkit. Gendhing mengalun, dan sang kakek punmenari dengan sepenuh hati.Bagi sang kakek, yang sudah uzur, hidup tinggal sesaat lagi. Hidupmemang tak lama, seperti kembang api yang bersinar sesaat kemudianlenyap. Sang kakek menyadari sepenuhnya kesementaraan hidup. Dan dengan menari sang kakek merayakan kehidupannya. Life is acelebration. Dengan menari sang kakek melebur eksistensinya ke dalam seluruh Keberadaan. Dengan menari sang Kakek menemukan essensidirinya. Jika seorang filsuf berkata: Aku berpikir maka aku ada, makabagi sang kakek: Aku menari maka aku ada. Pernahkah kita menari sepenuh hati untuk merayakan Kehidupan? November 2004, Dukuh Bangoan, Desa Gilirejo (Daerah Genangan Waduk Kedungombo) www.catatanrenungan .blogspot. com - - - - - - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg. com http://www.avg. com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.10/1906 - Release Date: 21.1.2009 7:07 - New Email addresses available on Yahoo! http://sg.rd. yahoo.com/ aa/mail/domainch oice/mail/ signature/ *http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does!