[ac-i] Undangan Pameran Sketsa Budaya Bangsa Kepulauan di Museum Barli, Bandung

2009-01-30 Terurut Topik IACI_ Budaya
Museum Barli dibawah manajemen baru Yayasan Barli (www.museumbarli.com) 
bekerjasama dengan Garis Depan Nusantara (www.garisdepannusantara.org), 
Indonesia Archipelago Culture Initiative (IACI, www.budaya-indonesia.org) dan 
Bandung Fe Institute (BFI, www.bandungfe.net) mengundang rekan-rekan sekalian 
dalam pameran bersama bertema 'Sketsa Bangsaku'. 

Sketsa Bangsaku akan menampilkan gambar-gambar
pilihan dari 200-an gambar tentang visualisasi bebas atas gagasan
kebangsaan melalui 'Burung Garuda' yang dibuat oleh anak usia 4 tahun
hingga orang tua berusia 70 tahun. Garis Depan Nusantara akan menampilkan 
gambar-gambar hasil ekspedisi di pulau-pulau terluar Indonesia. Bandung
Fe Institute (BFI) dan Indonesian Archipelago Culture Initiatives
(IACI) memamerkan hasil-hasil penelitian kompleksitas terkait
Kebudayaan Tradisi Indonesia. Pameran ini akan dikuratori oleh
Bambang Subarnas.

Pameran diadakan setiap hari pukul 09.00 – 17.00 pada
tanggal : 30 Januari s.d. 15 Februari 2009
tempat : Museum Barli, Jl. Ir. Sutami 91 Bandung.

Di
dalam pameran tersebut, IACI/BFI juga menyediakan tema-tema terkait
aktivitasnya selama ini termasuk juga hasil penelitian dan ekspedisi
budaya yang merupakan harmoni apik seni, sains, dan teknologi.

Stand
IACI/BFI menerima pendaftaran anggota Sahabat Budaya IACI dan juga akan
mempresentasikan tema-tema penelitian pada setiap hari pameran yang
dimulai sejak pukul 15.00 - selesai, a.l: 

Jumat, 30 Januari 2009
Tradisi Bermusik Purba di Situs Megalitikum Gunung Padang

Sabtu, 31 Januari 2009
Sistem Pemerintahan Kerajaan-kerajaan di Nusantara dan tatanan sosial klasik di 
kepulauan Indonesia, 

Minggu, 1 Februari 2009
Konsep
NCHSL (Nusantara Cultural Heritage State License) dan perjuangan untuk
Zona Budaya Ekslusif yang berlandaskan Zona Ekonomi Ekslusif (Deklarasi
Juanda, 1957) sebagai Gagasan Konsep Hukum Perlindungan Budaya
Indonesia Negara Kepulauan, 

Senin, 2 Februari 2009
- PDBI (Perpustakaan Digital Budaya Indonesia) yang dapat juga diakses di 
http://budaya-indonesia.org)
- Pohon Filomemetika Lagu Daerah 

Selasa, 3 Februari 2009
Pohon kekerabatan budaya filomemetika masyarakat kepulauan Indonesia antara 
lain:
- Pohon Filomemetik Arsitektural Bangunan yang Terinspirasi Tradisi Lokal
- Pohon Filomemetik Bahasa Daerah 

Rabu, 4 Februari 2009
- Ekonomi Kreatif

Kamis, 5 Februari 2009
- Pohon Filomemetik Motif Kain Tradisional 

Jumat, 6 Februari 2009
Batik fisika sebagai penerapan riset fraktal batik komputasional. 
Batik Fraktal: Dengan Budaya, Saatnya Indonesia Menjadi Inspirasi
 Dunia

Sabtu-Minggu, 7-8 Februari 2009
Workshop Batik Fraktal

CP. 
Deni Khanafiah: 0856.24004101


  

[ac-i] Pameran Seni Gambar RONGGOLAWE SOCIETY PERS

2009-01-30 Terurut Topik abdul malik


PAMERAN SENI GAMBAR

“Berita Dalam Gambar”

 

Mengundang dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu pada

 

Pembukaan Pameran Seni Gambar bertema “Berita Dalam Gambar”

Pada

Minggu, 1 Februari 2009

Pukul 10.00 wib

Di Eks pujasera Jl. Sunan kalijaga TUBAN Jawa Timur

 

Pameran berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2009.

Diskusi Pers, 9 Februari 2009 pukul 19.00 wib

 

 

Penyelenggara:

Ronggolawe Society Pers

Jl. Pramuka 1 

TUBAN Jawa Timur

 

Kontak:

1.Subekti 08283 42 08 38

2.Djoko Wahono 081 94 96 09 322, 085 257 88 51 66

 

Peserta Pameran:

Imam Sucahyo-Hen-Anwar-Sembodo-Mike-Santari-Saiful-Taufik
Ruman

 

Terbuka untuk umum dan gratis.Terima kasih.

 




  

[ac-i] KATHARSIS 15 ~ Efek Teknologi dan Kekekalan Alam Kehidupan

2009-01-30 Terurut Topik alvin hadiwono

Apakah ada sesuatu yang hidup dan mati?, Bagiku melampaui keduanya adalah hidup 
yang sesungguhnya. Apakah penyakit dan efek samping dari sebuah peralatan 
teknologi yang diciptakan manusia merupakan sesuatu yang negatif?, karena ia 
mengancam apa yang disebut hidup oleh manusia itu sendiri! Bagiku, peralatan 
teknologi tersebut memiliki tenaga pencipta yang sama dengan sang penciptanya 
sendiri, yaitu manusia. Peralatan ciptaan dan manusia sesungguhnya saling 
berinteraksi dan menyesuaikan satu sama lain untuk meneruskan keberlansungan 
hidup (istilah ini memiliki makna yang berbeda dengan apa yang disebut hidup 
oleh manusia pada umumnya). Penyesuaian timbal balik itu adalah setara secara 
esensial, walau manusia selalu meng-objekkan atau menjadi tuan dari peralatan 
yang diciptakannya. Alam melahirkan manusia, manusia menciptakan peralatan yang 
dapat membunuh dirinya sendiri dan alam. Tapi, sesungguhnya hal tersebut tidak 
memusnahkan alam yang aku maksudkan.
 

Alam yang kumaksudkan bersifat hidup dan di dalam-nya terdapat makna kekal yang 
sebenarnya. Biarpun apa yang dimaksud manusia sebagai hewan, tumbuhan, dirinya 
sendiri, bahkan bumi dan alam semesta tidak ada lagi, tapi alam kehidupan masih 
tetap berjalan.Kehidupan begitu bebas. Manusia hanyalah sebuah pemadatan kecil 
yang terbentuk agar ia dapat hidup secara fisik konkret. Turunan panjang ini 
secara alami memang harus terjadi, sehingga dapat membentuk segala kenyataan 
yang ada di sekelilling kita. Kenyataan - kenyataan yang tidak dapat 
digolongkan ke dalam baik dan buruk begitu saja, melainkan rangkaian tindakan 
dari kedua sifat tersebut yang mungkin dapat meningkatkan KESADARAN…
 
Katharsis-holydiary (15012006-16: 46)
http://katharsis-holydiary.blogspot.com
http://daily-spiritualstory.blogspot.com


  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[ac-i] Bisnis Guyonan Butet Kartaredjasa

2009-01-30 Terurut Topik wahyudi yudi

 
Bisnis Guyonan Butet Kartaredjasa
Segar, tapi tak menawarkan hal baru.

Kalau orang Jawa bilang urip mung mampir ngombe, maka pertunjukan ini saya 
sebut dengan urip mung mampir ngguyu. Itulah kalimat preambul Butet 
Kartaredjasa, 47 tahun, saat membuka pentas monolog Presiden Guyonan yang 
digelar di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (27/1) malam. 
Dengan celana krem dan kemeja putih yang tidak dikancingkan, Butet tampil 
dengan gaya rileks, menghibur sekitar 1.000 penonton selama 30 menit. Kemampuan 
Butet dalam menjalin interaksi, yang merupakan ciri khas Teater Gandrik, mampu 
menebus rasa jenuh penonton. 
Pentas Presiden Guyonan dibuka dengan lagu Aku Cinta Indonesia ciptaan Bimbo 
yang dibawakan oleh Orkes Sinten Remen pimpinan Djadug Ferianto, dibarengi 
tabir panggung yang terbuka perlahan. Foto Butet berkostum presiden dalam 
ukuran besar terpampang di bagian belakang. Di depannya, berderet pemusik 
Sinten Remen. 
Djadug tak hanya menjadi pemegang komando orkes, tapi juga berperan sebagai 
pemandu acara, berduet dengan komedian Dibyo Primus. Wajah Dibyo menjadi bahan 
guyonan. Tak ada yang baru, tapi saraf tawa penonton terkocok. 
Kemudian muncul Whani Darmawan yang membaca naskah Namanya Mas Celathu dari 
buku Presiden Guyonan. Tapi malang, penonton mulai jenuh. Bahkan kemunculan 
artis Happy Salma yang membacakan naskah Mbakyu Liberal juga tak menolong. 
Happy lalu lari terbirit-birit ke belakang panggung karena tak tahan dijadikan 
obyek guyonan komedian Joned dan Dibyo yang berbau mesum. 
Trio GAM yang terdiri atas komedian Joned, Wis Ben, dan Gareng Rakasiwi kembali 
menarik perhatian penonton dengan guyonan gaya Mataraman. Wis Ben memerankan 
pemimpin Partai Geliga berlambang kepala garuda. Joned memerankan Wirangto, 
pemimpin Partai Hanuman. Sedangkan Gareng kebagian peran sebagai pemimpin 
partai bergambar kepala banteng.

 
Pentas ditutup dengan munculnya Butet Kartaredjasa. Ia ngoceh tentang kekuasaan 
yang bahannya berasal dari buku berjudul Presiden Guyonan, mulai dari kasus 
jaksa Urip Tri Gunawan hingga Presiden SBY. Buku itu berisi kumpulan kolom 
tulisan Butet di Koran Suara Merdeka Semarang. 
Melalui tokoh sentral Mas Celathu, Butet mengangkat peristiwa aktual, khususnya 
perilaku penguasa dalam bahasa guyonan. Ia membungkus tragedi dengan komedi. 
Saya memang berupaya melihat carut-marut kehidupan berbangsa dan bernegara 
dengan tidak mbentoyong (terlalu berat). Selalu ada yang lucu, kata Butet. 
Saat menilai manuver Sultan Hamengku Buwono X mencalonkan diri menjadi presiden 
sebagai langkah mundur, ia menutupnya dengan sinisme yang kocak: Tapi lumayan, 
bakal ada lowongan (menjadi) raja. 
Pentas Presiden Guyonan membuktikan kejelian Butet dalam bisnis pertunjukan. Ia 
mengangkat tema yang sedang aktual, meski tak menawarkan hal baru dalam seni 
pertunjukan. HERU CN
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/29/Berita_Utama-Jateng/krn.20090129.155130.id.html

  salam
 wahyudib...@gmail.com
 


  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Amir Syarifuddin : Sejarah Gelap Indonesia (Majalah TAPIAN Edisi Februari)

2009-01-30 Terurut Topik Chris Poerba
Salam TAPIAN
   Ketika
orang belum membayangkan pengkotakan dalam garis agama suatu ketika
akan memperumit pembangunan bangsa ini, dalam diri tokoh nasional asal
Padang Lawas ini terbaca suatu simbol pemersatu. Namanya menunjukkan
dia seorang Islam, tetapi toh agamanya Kristen. Cintanya juga lebih
besar dari adat yang purba. Dia
mempersunting istri yang juga bermarga Harahap. Rubrik Sudut Pandang
TAPIAN bulan ini menyuguhkan laporan tentang nasib tragis Amir
sampai-sampai istri, anak-anak, dan sanak-saudaranya dilarang memugar
kuburannya. 

Bagaimanakah
seseorang ingin dikenang dalam sejarah? Dibuatkan patung atau lebih
merasa dimuliakan kalau mereka yang ditinggalkan mengenang karya-karya
yang telah diciptakannya? Apa jawab Sitor Situmorang, raja penyair dari
Tanah Batak, yang akan merayakan ulangtahunnya yang ke-85, Oktober
mendatang, di Jakarta dan bukan di Paris? Dalam rubrik Sosok terasa dia
masih ”beteng,” yang dengan cekatan berdiri dan meninju meja untuk
membela pendiriannya, membawa ingatan pembaca pada hangatnya hati orang
Batak kalau terlibat perdebatan di kedai kopi atau pakter tuak. 
Penggolongan
masyarakat Bali dalam kasta-kasta hanyalah peninggalan penjajah
Belanda. Di Bali, sudah lama tumbuh semangat egaliterianisme, di mana
seseorang dipandang bukan dari kedudukan kastanya, tetapi dari hasil
kerjanya. Kasta adalah pilihan. Seorang Sudra bisa menjadi seorang
Brahmana. Lihatlah betapa manisnya kenyataan zaman sekarang, I Made
Mangku Pastika yang adalah Sudra, sementara wakilnya adalah seorang
Kesatria. Ikuti rubrik Spiritualitas.
Cafe-cafe halak kita
tumbuh menjamur di Jakarta. Para pengunjungnya tentulah mereka yang
punya waktu dan uang untuk mengatasi tekanan pekerjaan dengan
merebahkan diri pada alunan musik dan suasana yang menghibur. Rubrik
Musik sekali ini tidak berbicara mengenai musik, tetapi mengantarkan
kepada para pembaca kabar tentang betapa kerasnya hidup para musisi
yang tampil di cafe-cafe. Mereka seperti menghamba mengharap saweran,
pulang menerjang malam yang dingin, lebih gigih dari kelelawar.
Ada
berita di rubrik Kabar Kita tentang penghormatan khusus untuk
Nommensen, yang telah membawa peradaban baru ke Tanah Batak.
Orang-orang penting yang menduduki posisi pemerintahan, atau di
luarnya, para seniman, dan para pebisnis yang jaya sekarang ini,
barangkali juga tak lupa pada jasa ”Rasul Orang Batak” itu. Ingat 
gitaris dan rocker
Sonata Tanjung yang pernah main untuk grup AKA dan SAS? Di rubrik
Pesohor dia tampil bukan sebagai rocker lagi, tapi sebagai pendeta dan
pembina musik di sebuah gereja di Surabaya. Tangannya lumpuh disengat
listrik. Hanya doa yang telah memulihkan tangannya itu. Sebagai rasa
syukur dia mengabdikan bakat dan hidupnya untuk gereja.
Di rubrik Wisata tampil perupa Heri Dono yang diajak raun-raun
menikmati Medan dan keindahan Danau Toba. Sebuah legenda tetap
menunjungi Anda. Dan, hidangan rasanya tak sempurna kalau tak ada  analisa 
permainan akhir yang disuguhkan Om Galung.




  Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[ac-i] Amir Syarifuddin : Kapan Indonesia Bisa Menerimanya ? (Majalah TAPIAN Bulan Februari 2009 )

2009-01-30 Terurut Topik Chris Poerba


 

 

Amir
Syarifuddin :  Kapan Indonesia Bisa
Menerimanya ?   

 ( Intisari dari
Majalah TAPIAN Bulan Februari 2009 )

Edisi Khusus Amir Syarifuddin Harahap  

 

 

“Ini jelas suatu yang sangat tragis. Seorang tokoh
yang termasuk empat tokoh besar Indonesia dari tahun 1945 sampai tahun 1947
adalah  Soekarno-Hatta-Syahrir-Amir
Syarifuddin. Nama Amir pasti disebut kalau tahun 1945 sampai 1947. Kalau kita
ditanya mengenai empat orang tokoh Indonesia. Dan hanya Amir Syarifuddin yang 
hingga kini satu-satunya belum juga diangkat
sebagai pahlawan nasional ” 

  (Asvi Marwan Adam)

 

“ Iya, Amir bukan orang nomor satu di PKI, dia
dibawah Musso dan lain lain. Tetapi
bagi penulisan sejarah orde baru itu sangat penting. Karena dia itu tadinya 
perdana menteri dan yang
juga menjadi PKI. ”

(Asvi Marwan Adam)

 

“Kalau kita lihat Amir dengan Tan Malaka. Tan Malaka itu kan akhirnya pada 
tahun 1963 dia direhabilitasi oleh Soekarno.
Dengan mengangkat sebagai pahlawan nasional Alimin juga diangkat menjadi
pahlawan nasional tahun 1964, tetapi Amir waktu itu kan sudah hilang
begitu saja namanya. Sesudah peristiwa Madiun, Amir  sudah meninggal dan 
barangkali bedanya Tan Malaka itu masih punya
pengikut yang cukup kuat seperti Adam Malik, Chairul Saleh, ada tokoh-tokoh
penting lain. Ada  Wikana dan Semaoen
yang  juga orang PKI 

(Asvi Marwan Adam)

 

Hampir saja sang
proklamator di republik ini adalah orang Batak. Bahkan mungkin nyaris  presiden 
pertama Indonesia juga orang Batak.
Ini bukan sekedar kelakar murahan dan juga sentimen kesukuan yang semakin
merajalela akhir-akhir ini. Setidaknya dua pendapat pertama diatas merupakan
sebuah fakta historis. Rapat pada pertengahan Agustus 1945 yang
mengupayakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia selekas mungkin untuk
dilakukan, mengusulkan nama Amir Syarifuddin sebagai orang yang
diusulkan sebagai pembaca teks proklamasi. Semua anggota rapat sepakat akan hal 
itu,
mengingat Amir adalah seorang nasionalis tulen dan tidak pernah sekalipun
melakukan kerjasama dan bahkan sangat gencar menentang fasisme Jepang 
dibandingkan
tokoh-tokoh lainnya pada masa itu. 
Rapat para pemuda itu diwakili oleh berbagai eksponen sebut saja dari
kelompok Tan Malaka, pendukung Sutan Syahrir, termasuk kalangan faksi-faksi
kiri lainnnya.  

Akhirnya peserta rapat
terperanjat dan sadar bila saat itu Amir masih berada dalam tahanan Jepang.
Akhirnya pilihan untuk sang proklamator mengalir kepada Soekarno dan Hatta.
Berdasarkan usul dari Sutan Syahrir yang sebelumnya juga menolak membacakan
teks proklamasi.   

    Peran Amir Syarifuddin bagi Indonesia
ini selain konsisten sebagai aktivis dan tokoh gerakan nasional yang menentang 
fasisme
Jepang. Dia juga sosok penting saat masa-masa kemerdekaan Indonesia. Amir
Syarifuddin pernah menjabat sebagai 
Menteri Penerangan yang pertama (19 Agustus 1945-14 November 1945),
Menteri Keamanan Rakyat dan Menteri Penerangan (ad interim) di kabinet I
Perdana Menteri Soetan Sjahrir (14 November 1945-12 Maret 1946), Menteri
Pertahanan dalam Kabinet II Perdana Menteri 
Sutan Syahrir (12 Maret 1946- 2 Oktober 1946) dan kembali diangkat
menjadi Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet III Perdana Menteri Sutan Syahrir
(2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947). Di bulan Juli 1947 setelah Perdana Menteri
Sutan Syahrir mengundurkan diri akibat krisis politik kabinet Amir Syarifuddin 
terpilih
menjadi Perdana Menteri (3 Juli 1947- 29 Januari 1948). 

Peran
Amir juga tak sedikit saat terlibat dalam Kongres Pemuda tanggal 28 November
1928 yang berhasil mengikrarkan janji Sumpah Pemuda. Amir merupakan wakil dari 
Jong
Batak. 
Sumbangan pemikirannya pun tidak sedikit bagi republik ini. Saat
menjabat sebagai menteri penerangan yang pertama Amir mengeluarkan maklumat
kebebasan pers. Tahun 1939, pada saat di Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia)
dia berupaya untuk menyatukan semua elemen dan eksponen gerakan rakyat untuk
memperjuangkan kemerdekaan. Saat itu juga dia mengusulkan agar konsep
kewarganegaraan bukan berdasarkan atas darah dan ras melainkan berdasarkan
tempat kediaman dan hak-hak yang melekat sebagai warganegara. Pemikiran
yang merupakan kritik atas kebijakan rasialis Belanda yang mencoba untuk
memecah belah warganegara dalam kategori “pribumi” dan “pendatang”. Tahun 1946,
saat menjabat di Kementerian Pertahanan 
Amir mengusulkan ide tentang tentara kerakyatan. Hal ini yang
membuatnya berseberangan dengan perwira militer KNIL dan PETA yang menginginkan
konsep dwifungsi dalam militer. Amir menginginkan tentara tidak terlampau jauh
dalam mencampuri urusan-urusan sipil. 
Dan  militer berada di bawah
pengawasan rakyat. Kongres yang melahirkan sebuah ikrar bersama, yang harinya 
akan
selalu dikenang sebagai Hari Sumpah Pemuda.


Meskipun demikian buku putih dan sejarah “pemenang”
di negeri ini mencatat sosok Amir Syarifuddin yang kontroversial dengan terus
memberikan stigma kepadanya sebagai seorang mantan perdana menteri yang menjadi
komunis dan keterkaitannya dengan peristiwa di 

[ac-i] ACTORS BROTHERHOOD di DJAMBUR COFFEE

2009-01-30 Terurut Topik Ahmad Jalidu
GARGUT ENTERTAINUS
dan 
DJAMBUR COFFEE

akan menggelar

ACTORS BROTHERHOOD 
Parade Solo Acting

Menampilkan :
ALEX SUHENDRA (Jogja)
HINDRA SETYARINI (Jogja)
OTHO SEBASTIAN (Jogja)
ILYAS WEDA (Jogj)
DIMAS SETYO (Magelang)
GEPENG NUGROHO (Magelang)
SOIMAN (purworejo)

Masing-masing akan menampilkan solo acting (monoplay) pendek sepanjang 10-20 
menit...

Jumat 30 Januari 2009 jam 20.00 WIB
Tanpa Tiket Masuk...

Kami tunggu kehadiran Anda...




  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] CONVITE TO FESTIDANZA 2009, AREQUIPA PERU

2009-01-30 Terurut Topik Benjamín Estrada
Dear friends of the art of the Folklore Dances:

The honourable Provincial Municipality of Arequipa – Peru, In 
commemoration of its 469 anniversary of its Spanish Foundation, had 
programmed on august 15th the XXVII FOLKORE DANCES INTERNATIONAL 
FESTIVAL FESTIDANZA 2009, Event that will be realized on august 15th 
to 18TH 2009

For Such A Motive we are cordially sending this invitation to all 
international delegations of folklore dances interested in taking 
part of this new anniversary.

Delegations which accept this invitation must send a letter 
accepting to be part of it as soon as they can in order to register 
it in the general program. It is necessary to stand out it will be 
accept jus a delegation for a country.

Arriving to our city is up to delegations, organization offer food, 
housing, in lace transportation and medical attention if it is 
necessary during the festival.

Any additional information will be asked By means of 
luzvi...@hotmail.com, benjh...@yahoo.es 

Attentivly


Econ. Benjamín Estrada
Coordinador
--
benjh...@yahoo.es, benjh...@hotmail.com
Teléf. 0051-54-204801
Cel. 0051-54-9803484




[ac-i] ((( VIDEO BATTLE IS ONLINE NOW )))

2009-01-30 Terurut Topik Agung Nugroho Widhi



Mengawali tahun 2009, Video Battle hadir dalam versi online. Di dalam situs 
tersebut selain menampilkan video yang pernah dirilis dalam versi VCD, kami 
menerima kiriman video (submission) dari siapapun. Video yang memenuhi kriteria 
seleksi nantinya akan kami tampilkan di  situs Video Battle atau akan kami 
rilis dalam bentuk DVD kompilasi setiap satu tahun sekali. 



Situs ini memiliki RSS Media feed melalui sebuah online video channel yang 
memungkinkan anda untuk berlangganan. Channel ini berintegrasi dengan Miro, 
sebuah digital video player gratis yang mampu menampilkan online video channel 
dari berbagai situs (YouTube, Revver, Blip.tv, dll) dan beraneka ragam format 
video digital.



Untuk menonton dan mengirimkan video, atau melihat detil lebih lanjut segera 
kunjungi di
http://video-battle.net 



Video Battle adalah sebuah kompilasi video yang diproduksi dan didistribusikan 
secara mandiri oleh Wimo A Bayang, Zulhan Sasmitha dan Wok The Rock,mulai tahun 
2004 di Yogyakarta. Saat ini dikelola oleh Wimo A Bayang, Wok The Rock dan 
Agung Nugroho Widhi. Terbuka untuk siapa saja untuk mengirimkan karya videonya 
dengan batasan durasi maksimal 5 menit. Tidak ada batasan yang jelas pada 
jenis/gaya video yang masuk dalam kompilasi ini. Hasrat untuk tampil menarik, 
tidak basi, basi banget, cerdik, nakal dan kurang kerjaan adalah karakter yang 
terpilih. Kompilasi video ini adalah sebuah upaya untuk menyebarluaskan 
berbagai macam karya video dari berbagai 'genre' (video art, video musik, video 
animasi, video apaan, dll) kepada masyarakat luas.



SIGN YOUR VIDEO AND FIGHT!

Video Battle
Jl. Nagan Lor 17 Patehan, Kraton


Yogyakarta 55133
Indonesia
videobat...@gmail.com
http://video-battle.net




  

Re: [ac-i] Ayo (ke) Surabaya

2009-01-30 Terurut Topik magnet zone
*Kalo soal ke-Surabaya-an, mungkin mas Firman bisa sharing dengan Mas
Sandiantoro 081 850 2434
*
On 1/7/09, flu...@rad.net.id flu...@rad.net.id wrote:

   Rekan sekalian yth,

 Terima kasih untuk undangannya datang ke Surabaya.
 Menurut saya Surabaya adalah kota historis dan kehidupan sosial-budaya yang
 cukup unik. Historis terutama karena kehidupan kotanya yang pluralistik dari
 berbagai ras (Belanda, Cina, Arab, India, Yahudi dll.) dan etnik (berbagai
 suku Nusantara) sejak lama, mirip seperti Jakarta karena merupakan kota
 terbesar kedua setelah Jakarta. Jadi sangat berperan dalam ikut membangun
 keindonesiaan sejak jaman kolonial (mis. pendirian Sarekat Islam dan
 adanya pendidikan NIAS) karena kehidupan masyarakatnya yang
 merupakan melting pot dan moderen  (mis. adanya sistim angkutan trem
 listrik dalam kota, kota pelabuhan, kota dagang dll.) serta peranannya pada
 awal berdirinya republik (terutama peristiwa 10 Nopember dan peristiwa
 Madiun).
 Oleh sebab itu saya ingin mencari tulisan mengenai kehidupan Surabaya
 (terutama aspek sosial-budaya dan human interestnya) di akhir tahun 1940-an
 dan tahun 1950-an ketika Indonesia baru berdiri. Bai9k sebagai tulisan
 sejarah atau sebuah kenangan. Apakah ada yang bisa membantu saya apakah buku
 seperti ini pernah ada yang menulis?

 Terima kasih,
 Firman



  Datanglah ke Surabaya.
 
  Nikmatilah geliat keseniannya. dari galeri ke galeri marak dengan
  perhelatan
  yang terus saja muncul dengan gagasan baru. Di Emitan misalnya, Ugo
  hari-hari ini kirim lagi seri karya patung kuda anak panah, sesudah karya

  seri tangga dan video art ketika pamaeran bersama karibnya Hari Prayitno.

  Di
  galeri yang sama juga kan ada Jopram pameran tungal, sekian minggu
  sdebelumnya kurator Hendro Wiyanto juga mengusung si Aichu Christine. Di
  Orasis, belum lama ini Matra and friends mendobrak dengan pameran
  realisnya.
  Juga ada pemran si anak ajaib Affandi, natalini Widiasih di HoS.
 
  Wah rame. Belum lagi mereka yng gelar pameran di Taman Budaya, Galeri
  Surabaya Balai Pemuda Hotel, Kampus, bahkan rumah pribadi. Nti akan ada
  juga galeri baru milik Asri Nugroho. Studio seniman di Surabaya pun
  semarak
  dengan pecinta seni yang pengen karya terbaru mereka.
 
  Tapi ya itu, kritikusnya yang kurang. Selain mengharap para penulis baru
  dari kota sendiri, para penikmat luar juga diharap bisa datang beri
  masukan
  dan ulasannya. Ada juga inisiatif penyemangat, seperti lomba penulisan
  'Jansen Jasien Art Writing Competition'.
 
  Harian Jawa Pos dalam liputan hari ini menmberi judul liputannya Lomba
  Kritik Berhadiah Lukisan. Untuk lipurtan sama, Harian Radar surabaya
  menganghakt judul, Kritiklah Seni jangan Hanya Dinikmati. Ada juga
  liputan
  di beberapa media lain, dan LKBN Antara (kemarin). Sekali lagi datanglah
  ke
  Surabaya. Kapan lagi?
  [ Rabu, 07 Januari 2009 ]
  Lomba Kritik Berhadiah LukisanSURABAYA - Pesatnya perkembangan seni rupa
  Surabaya dan Indonesia pada umumnya, ternyata, tak dibarengi kritik seni
  yang serius. Akibatnya, perkembangan seni rupa nyaris tanpa kendali.
 
  Hal itu diungkapkan kurator Freddy H. Istanto di House of Sampoerna
  kemarin
  (6/1). Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Ciputra tersebut
  menganggap, kritik terhadap seni rupa bisa mendukung perkembangan seni
  itu
  sendiri. ''Tapi, sekarang lebih banyak seniman asyik jualan karya,''
  katanya.
 
  Karena itu, Freddy bertekad untuk kembali menggairahkan dunia kritik seni

  rupa di Surabaya. Salah satu caranya mengadakan lomba penulisan karya
 seni
  rupa. Objeknya sosok dan karya pelukis Jansen Jasien yang akan berpameran

  28
  Januari-26 Maret di House of Sampoerna. Lomba untuk umum tersebut dibuka
  mulai hari ini (7/1) hingga 23 Februari.
 
  Pengelola LKM Media Watch Sirikit Syah yang menjadi salah seorang juri
  menegaskan, tidak ada perbedaan antara kalangan awam dan pekerja seni.
  Sebab, yang dinilai tidak hanya substansi tulisan, tapi juga cara
  penulisannya. ''Kalau substansinya bagus, tapi yang baca bingung, ya sama

  saja, katanya.
 
  Untuk itu, yang menjadi tema tulisan bukan melulu tentang apresiasi karya

  Jansen, tapi juga bisa mengenai sosoknya yang nyentrik. Karena itu,
  Jansen
  menyediakan saluran telepon khusus bagi siapa saja yang ingin
  mewawancarainya. ''Bukan wartawan juga boleh,'' kata pelukis berambut
  gondrong tersebut.
 
  Syarat utama tulisan yang berhak mengikuti lomba adalah pernah
  dipublikasikan, baik melalui media cetak, media online, maupun blog
  pribadi. Pemenang akan diumumkan 26 Februari. Hadiahnya tiga lukisan
  Jansen
  senilai Rp 32,5 juta. (any/ari)
 

 




-- 
Magnet Zone Cafe Bookstore at www.magnetzone.multiply.com


Bls: [ac-i] Andi Makmur Makka: Kue Bugis

2009-01-30 Terurut Topik safrullah sanre
Tabek Lompo.
Kemiripan alat musik dan kukis Bugis dengan Portugis seperti juga daerah 
lainnya. KIta telah lama dibayangi 'Pengindiaan tanpa pernah melihat dari ufuk 
sebelah sana. Kalau saja ada pembuktian mengenai penerimaan yang kita ambil 
dari India sepantasnya lebih kokoh agar jangan kita terus terus mengesankan 
diri seperti bayi umur sepekan yang menghirup cairan di sendok dari tangan ibu. 
Jangan jangan malah ini proses saling sumbang di mana pihak India lah yang 
membuktikan bahwa asal alat itu dari Malayu (Bugis dsb) di timur. Dengan 
memakai kata jangan jangan saya cuma ingin  mengajak Bung Makmur melihat sosok 
Bugis sebagai kekuatan. Jadi tidak menaruhnya sebagai bendala kosong yang isi 
apa pun di dalamnya adalah pemberian budaya besar di benua Asia. Wassalam.
Roell Sanre 

--- Pada Sen, 19/1/09, sangumang kusni meld...@yahoo.com.sg menulis:
Dari: sangumang kusni meld...@yahoo.com.sg
Topik: [ac-i] Andi Makmur Makka: Kue Bugis
Kepada: artculture indonesia artculture-indonesia@yahoogroups.com, 
mediacare mediac...@cbn.net.id
Tanggal: Senin, 19 Januari, 2009, 10:40 PM











Dari Arsip Andi Makmr Makka
The Habibie Center
 
 
“BEPPA TELLO” KUE ORANG  PORTUGIS  (1)
 


 BEPPA tELLO 


  Dituturkan : A.Makmur Makka


Ketika saya belajar di Amerika Serikat, Kuntherra, wanita lajang teman sekelas 
saya dari Thailand pada suatu hari membuat kejutan kepada saya.  Ia memberikan 
kepada saya kue Thailand kiriman dari  keluarganya. Kue itu kecil berwarna  
kuning dan sangat manis karena memakai kuah dari gula yang bening.  Kata 
Khunterra, kue itu kue tradisonal Thailand .. Ketika saya cicipi dan melihat 
bentuknya, kue itu tidak lain “Beppa Tello” berbagai bentuk, kue tradisonal 
orang Bugis. Bagi orang Bugis, “Beppa Tello”  sering disajikan bilamana ada 
hajatan pengantin, atau disajikan kepada tamu-tamu khusus.
Saya katakan kepada Kuntherra, kue ini sama dengan kue tradisional Bugis, tidak 
ada bedanya. Ia mulanya heran dan  tidak percaya. Bagaimana mungkin, ada 
persama kue yang kami anggap sebagai kue tradisional daerah kami masing-masing. 
Thailand cukup jauh dari Sulawesi-Selatan. Namun kemudian, dia mengakui bahwa 
menurut orang tuanya, kue itu aslinya dari Portugis. Beberapa abad  yang lalu, 
orang Portugis di Thailand  mengajari orang Thailand membuatnya. Saya baru 
mengerti, tetapi kenapa sama dengan kami di Sulawesi -Selatan ?
 
  Thailand adalah negara Asia yang tidak pernah resmi dijajah oleh bangsa lain, 
termasuk bangsa Portugis. Tetapi Raja Thailand, dinasti Mongkut sampai 
Chulaalongkorn tahun 1800   sangat toleran dan bisa menerima bangsa apa saja 
dengan damai di kerajaan Thailand. Karena itu, Portugis walaupun tidak dalam 
kapasitas menjajah, Portugis pernah lama memengaruhi budaya  kerajaan itu. Pada 
saat itulah kemungkinan sejumlah budaya bendawi dan tradisi Portugis diadaptasi 
di Thailand , termasuk “Beppa Tello” tadi. 
 
Di Indonesia para perantau Portugis sejak abad 15 sudah menjelajah Indonesia . 
Apalagi setelah Portugis yang menaklukkan Malaka, mengadakan hubungan dagang 
dengan Indonesia . Bahkan Portugis menduduki wilayah Indonesia , bermula  dari 
Ambon . Di Suppa, Antoni de Payva malah pernah berhasil membaptis penguasa 
Suppa tahun 1543. Setelah itu, Portugis sangat dominan sebagai pedagang di 
seantero Sulawesi-Selatan. Mereka hanya terusik setelah Pelabuhan Bacukiki 
dipindahkan ke Somba Opu oleh Raja Gowa . Portugis juga menguasai bandar 
Parepare selain pengusaha Melayu dan Belanda. Pada masa itu pula, saya kira ada 
adopsi kebudayaan dan tradisi Portugis oleh penduduk lokal. Buktinya, “Beppa 
Tello” tadi..
 
Sejak dulu, saya percaya kita cukup banyak menerima kebudayaan luar, termasuk 
dari Portugis, kemudian dipindahkan dan diakui sebagai budaya dan tradisi kita 
sendiri. Saya tidak terlalu percaya bahwa budaya bendawi kita selalu asli dan 
kita ciptakan sendiri. 
 
Menurut Pelras , pada masa lalu , “perahu panjang” orang Portugis bisa lalu 
lalang dari Bone ke Sidenreng dan Wajo.  ketika itu Sungai Saddang masih 
bermuara di Selat Makassar diantara Sawitto dan Suppa.  Perahu Portugis ini 
dapat melayari Teluk Bone dengan melewati Sungai Cenrana. Bahwa ekspor hasil 
bumi yang berasal dari Sulawesi Selatan  pada tahun 1511, dapat memenuhi semua 
kebutuhan orang Portugis di Malaka.. Pernyataan ini  dikutip dari Pinto 
pengelana  Portugis yang terkenal. Cukup dengan 6 cruzados atau senilai 1.800 
rial Portugis atau bahasa Bugis “rella “,  orang bisa membeli tiga ekor kerbau, 
dua puluh ekor babi, tiga puluh ekor kambing atau 360 ekor ayam. Mereka pun 
biasa mengangkut
 budak-budak yang mereka beli di Sulawesi Selatan  untuk dibawa ke kawasan lain 
di Asia.
 
Masih menurut Pelras,  abad ke 17 di Makassar, masih ada komunitas dagang 
Portugis dan Mestizo, peranakan campuran Portugis dan pribumi..Setelah Portugis 
dikalahkan oleh Belanda di Malaka, makin banyak pengungsi Portugis datang ke 
Makassar , jumlahnya  mencapai 3.000 jiwa. Mereka tinggal 

Re: [ac-i] Nonton Ledhek

2009-01-30 Terurut Topik Lulu Kindly
Di Jawa Timur kayaknya udah gak ada tuh.. kesenian tradisional Ledhek
   
  Rgds,
  Lulu
  http://www.harapanbening.com
  

Wella Sherlita wellasherl...@yahoo.com wrote:
saya suka baca ini. jadi teringat cerpennya Umar Kayam 
Bawuk, tentang seorang priyayi jawa yang mau tidak mau ikutan ledhek 
(apakah tulisannya ledek atau ledhek? maklum saya bukan dari jawa nih, dan 
bagaimana pula ucapannya?) -- hanya supaya bisa dipromosi jadi wedana atau 
residen, gitu saya lupa. tapi ceritanya bagus banget.. hubungan antara 
keharusan jago menari (suami) dan main kartu semi-semi judi (untuk 
istri-istri pegawai alias ambtenaar itu), dengan kenaikan pangkat. 
   
  menurut pak Kayam, kadang-kadang si pria yang dikasih sempur itu tidak cuma 
sekedar cium pipi, tapi juga diajak masuk kamar si penari (wah.. jadi porno 
ni). thanks untuk posting soal ledek, masih musim gak ini di pedalaman jawa?? 
just wondering... :)
   
  salam,
  wella madjid


  
 - Original Message - 
   From: yohanes sutopo 
   To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com mailto:artculture- 
 indonesia% 40yahoogroups. com  
   Sent: Wednesday, January 21, 2009 12:52 PM
   Subject: [ac-i] Nonton Ledhek
 
 
 
   Nonton Ledhek 
 
 
   Saya pernah melihat pertunjukan ledek di sebuah kampung 
terpencil,kampung yang jauh dari kehidupan kota yang serba sibuk dan 
tak pernah mengenal istirahat. Malam itu sehabis hujan deras, jadi 
jalan-jalan di kampung becek, bahkan untuk menuntun sepeda motor 
punkesulitan karena roda-rodanya lengket dengan tanah.
 
   Sandal dan kakipun kotor penuh lumpur. Setelah selesai bersusah 
payah, sampaijuga akhirnya kami di tempat pertunjukan. Mula-mula kami 
hanyamenonton dari luar, karena kami tidak mendapat undangan. 
Tapikebetulan seseorang dari desa tersebut mengenal kami, 
danmempersilakan kami masuk dan memberi suguhan sebagaimana 
mestinya:teh panas, emping, lemper, jadah, wajik, dan tak ketinggalan 
kari ayam.Musik tayub mulai mengalun: sederhana dan lugas. Berbeda 
dengangendhing- gendhing halus gaya Surakarta, musik tayub lebih 
menghentakdan, yang paling aku sukai, liriknya benar-benar lugas: 
othok kowokkembang srikatan, bengi ngothok awan pegatan...Tiga orang 
penari ledek, ketiganya tidak begitu cantik dan tubuhnyagemuk, menari 
di tengah arena. Para tamu undangan duduk lesehan diatas tikar 
berharap mendapatkan sampur. Siapapun yang ketiban sampur(mendapat 
selendang warna kuning) dari sang Ledek harus bersediatampil ke depan 
dan menari bersama ledek. Mula-mula yang mendapatgiliran adalah orang-
orang tua yang duduk di deretan depan. Makinmalam, dan makin banyak 
penonton yang mendem ciu, musik makin kerasdan arena makin kacau. 
Anak-anak muda mengerubuti para ledek, dan sering menggerayangi 
pantat atau mencium pipi mereka.
   Hal yang paling berkesan bagiku, dan masih kukenang hingga 
sekarangadalah ketika saya melihat seorang kakek mendapat giliran 
untukmenari. Seorang kakek, yang duduk di deretan depan di 
antarapenonton, ketiban sampur. Dengan perlahan-lahan namun penuh 
percayadiri, sang kakek pun bangkit. Gendhing mengalun, dan sang 
kakek punmenari dengan sepenuh hati.Bagi sang kakek, yang sudah uzur, 
hidup tinggal sesaat lagi. Hidupmemang tak lama, seperti kembang api 
yang bersinar sesaat kemudianlenyap. Sang kakek menyadari sepenuhnya 
kesementaraan hidup. Dan dengan menari sang kakek merayakan 
kehidupannya. Life is acelebration. Dengan menari sang kakek melebur 
eksistensinya ke dalam seluruh Keberadaan. Dengan menari sang Kakek 
menemukan essensidirinya. Jika seorang filsuf berkata: Aku berpikir 
maka aku ada, makabagi sang kakek: Aku menari maka aku ada.
 
   Pernahkah kita menari sepenuh hati untuk merayakan Kehidupan? 
November 2004, Dukuh Bangoan, Desa Gilirejo (Daerah Genangan Waduk 
Kedungombo)
 
 
   www.catatanrenungan .blogspot. com
 
 

 
 
  - - - - - -
--
 
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG - http://www.avg. com http://www.avg. com  
   Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.10/1906 - Release Date: 
21.1.2009 7:07


 
   
  
 
  
-
   New Email addresses available on Yahoo!  http://sg.rd. yahoo.com/ 
aa/mail/domainch oice/mail/ signature/ *http://mail. promotions. yahoo.com/ 
newdomains/ aa/  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!