[ac-i] Asian Godftahers, Buku Laris Versi Jawa Pos

2009-07-05 Terurut Topik Pustaka Alvabet
Yth. Kawans Milisers,

Buku Asian Godfathers: Menguak Tabir Perselingkuhan Pengusaha dan Penguasa 
(Alvabet, 2009) minggu ini masuk ke dalam daftar buku laris versi Jawa Pos. 
Silakan lihat di sini: 
http://www.jawapos.co.id/mingguan/index.php?act=detailnid=76326

Informasi selengkapnya tentang buku Asian Godftahers, silakan klik 
www.alvabet.co.id dan temukan pula resensi buku ini yang dimuat di berbagai 
surat kabar nasional.


Salam Pustaka,

Zulkifli AH

==
Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat
Jakarta Selatan Indonesia 15411
Telp. +62 21  7494032, 
Fax. +62 21 74704875
www.alvabet.co.id




  

[ac-i] Press rilis: Solo Batik Carnival 2, Solo 28 Juni

2009-07-05 Terurut Topik agung priyo wibowo
Press rilis:

*Solo Batik Carnival 2*

*Solo, 28 Juni 2009*

* *

*batik, the endless creativity*





Kota Solo terus tumbuh dan terus belajar memahami potensi budaya lokalnya.
Bagaimana potensi *local genius*-nya bisa menumbuhkembangkan energi kreatif
masyarakatnya adalah juga suatu kerja kreatif yang tak pernah selesai
seperti kita menyikapi batik. Bahwa batik adalah kreativitas tak pernah
selesai *(the endless creativity)*. Salah satu agenda budaya Kota Solo itu
adalah Solo Batik Carnival (SBC), yang akan diadakan pada 28 Juni 2009.  Tahun
2009 ini adalah event SBC ke-2 (SBC 2)



Solo Batik Carnival adalah event tahunan yang diadakan oleh pemerintah kota
Surakarta dan Solo Center Point serta masyarakat Kota Surakarta. Acara
dengan konsep karnival kota berbasis masyarakat kreatif ini merupakan salah
satu dari 7 event Indonesia Creative yang dicanangkan oleh Menteri
Perdagangan RI.



SBC 2 diikuti oleh  peserta sebanyak 250 orang yang terdiri dari anak-anak,
remaja, karyawan dan ibu-ibu rumah tangga dari berbagai lapisan masyarakat
Kota  Solo,  dengan mempertemukan batik dan topeng tradisi menjadi ide
sumber inspirasi kerja kreatif dalam penciptaan kostum, komposisi musik ,
dan koreografi.



Beberapa jenis topeng yang digunakan adalah :

• Panji,  yaitu topeng halus yang menggambarkan seorang raja atau ratu
dengan kehalusan dan kecantikannya.

• Klana, yaitu topeng yang menggambarkan kesatria, ataupun raksasa yang
menggambarkan amarah dan kemarahan dalam pertempuran.

• Gecul, yaitu topeng yang menggambarkan punakawan ( abdi dalem ) yang
dengan tingkah lucunya dan wajah anehnya.



SBC 2 akan dilaksanakan pada   *28 Juni 2009, *pk. 14.00 wib, dengan rute
SOLO CENTER POINT ( perempatan Purwosari ) – BALAI KOTA SURAKARTA yang
berjarak  6,5 km.



Agenda Acara :

26 Juni 2009 :

 Acara : Pra Event SBC 2

 Tempat : Pasar Gede Solo ,Solo Grand Mall

 Waktu : 09.00 WIB





28 Juni 2009 :

Acara : Srawung Batik ( Pameran dan Batik Retail )

 Tempat : City Walk ( Purwosari – Gendengan )

 Waktu :  07.00 – 17.00 WIB



 Acara : Main Event SOLO BATIK CARNIVAL

 Tempat : Perempatan Purwosari ( SCP) – Balai Kota Surakarta

 Waktu  : 14.00 WIB





*Contact person:*

Heru Prasetya 0816675808,0271-7501242

Email: infomat...@yahoo.com


[ac-i] Launching Antologi Puisi Bersama INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT di Malang

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik
U N D A N G A N 
Launching Buku Antologi Puisi Bersama
INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT
Penulis: Muhammad Nashir- Hasan CaLeg -Thantien Hidayat- 
Denny Misharudin- Deddy Gerandong
Sabtu, 27 Juni 2009 
Pukul:18.30 WIB 
Di Resto Gama Watu Gong, Malang
 
Menulis puisi bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang 
membosankan. Bagaimana tidak, selain harus memilih kata-kata 
yang tepat, urut, sistematis, harus berbunga-bunga lalu 
merangkainya menjadi sebuah kalimat–kalimat dan 
menjadikannya sebagai bait–bait puisi, si penulis pun 
diharuskan untuk membuatnya agar bisa enak dibaca sehingga 
bisa enak didengar. Tapi mungkin itu bentuk puisi jaman 
dahulu, karena pada saat ini telah dikenal sebuah genre 
puisi yang disebut puisi modern. Pada puisi modern ini 
penulis dibebaskan untuk menuliskan kata sesuka hatinya 
asalkan secara estetika masih bisa disebut indah. Lihat saja 
pada era tahun 90an, muncul puisi karya Sutarji C. Bakhri, 
profesor puisi Indonesia dimana rangkaian puisinya begitu 
meledak dikalangan anak muda. Kemudian puisi-puisi Prof. 
Moch. Ichsan, dosen dan penyair dari kota Malang dimana 
secara estetika bentuknya sangat indah, apalagi isinya, 
sungguh luar biasa. Dia dengan indahnya bisa melepaskan kata 
dari pasungan makna yang ada menjadi sebuah kata dengan 
makna yang baru, dan anehnya, secara tidak sadar membuat 
kita menjadi menyetujuinya. Lalu puisi-puisi penyair Zawawi 
Imron, yang keindahannya dalam kedalaman bahasa dan makna 
yang dikandungnya membuat orang awam yang tidak begitu 
peduli dengan puisi menjadi sedikit memalingkan wajahnya 
hanya untuk sekedar mendengar orang membacakan puisi-
puisinya. Dan masih banyak lagi penulis-penulis puisi 
lainnya, yang membuat kita tersadar bahwa sesungguhnya telah 
muncul sebuah era puisi yang baru di negeri ini.
Berawal dari romantisme masa lalu itulah sekelompok muda-
mudi dari kota Malang ini menerbitkan antologi puisi bersama 
dengan judul Indonesia dalam Secangkir Kopi Pahit, sebuah 
kolaborasi puisi tentang kepahitan wajah Indonesia dari sisi 
kemanusiaan. Muhammad Nashir, yang menjadi penggagas ide ini 
dari komunitas diskusi forum 28an Poestaka Rakjat, mengajak 
kawan-kawannya untuk kembali menulis dalam media puisi yang 
banyak berkisah tentang lika-liku keprihatinan mereka dalam 
melihat kondisi bangsa Indonesia pada saat ini. Gagasan 
Muhammad Nashir ini disambut oleh Hasan CaLeg, Thantien 
Hidayati, Denny Misharudin, dan Deddy Gerandong, sehingga 
terbitlah antologi puisi bersama ini. Tidak banyak yang 
ditawarkan sekelompok muda-mudi ini selain tawaran ide 
tentang bagaimana membaca kondisi bangsa ini, lalu 
berangan-angan tentang bagaimana keadaan bisa menjadi lebih 
baik lagi lewat secangkir kopi pahit yang ada di hadapan 
mereka. 

Datang dan nikmati suguhan ‘secangkir kopi pahit’ kami
Terimah Kasih



  

[ac-i] Dahlan Iskan ke Rumah dunia

2009-07-05 Terurut Topik gongmedia cakrawala




DAHLAN ISKAN KE RUMAH DUNIA,
MUNGKINKAH?

 

Rumah Dunia adalah learning centre
yang berlokasi di Komplek Hegar Alam 40, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, 
Kampung
Ciloang, Serang – Banten. Selama 7 tahun perjalanan, Rumah Dunia mendapat
berkah yang sangat luar biasa, yaitu tokoh-tokoh penting dan orang-orang hebat
di bidangnya. Di pers, Goenawan Muhammad, orang jenat di group Tempo, sudah
datang membagi-bagikan ilmunya kepada muda-muda Banten (2007). Putu Wijaya,
penyair hebat negeri ini, juga mengajarkan bagaimana caranya menulis puisi. 
Kini,
kami ingin sekali mengndang Jakob Oetomo, pendiri Kompas dan Dahlan Iskan, boss
Jawa Pos Group.

 

Dalam konteks pers local di Banten,
Dahlan Iskan, pria yang lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan,
Jawa Timur,
sangat relevan. CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network,
yang bermarkas di Surabaya
bagi kami adalaj sosok yang bisa menlarkan semangat kelokalan. Kisah suksesnya
yang memulai karir sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda 
(Kalimantan
Timur) pada tahun 1975, kami yakini bakal menggelorakan semangat wong Banten
yang ingin maju dan berubah. 

 

Bagi kami, Dahlan Iskan adalah figure
kreatif  yang patut diteladani. Apalagi
ketika sejak 1982, menyulap Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah
6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000
eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah
satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80
surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena,
salah satu gedung pencakar langit di Surabaya,
dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang
kemudian diikuti Batam
TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Di Banten hal itu pun akan
diwujudkannya dengan mendirikan Graha Pena dan Radar Banten TV.

 

Hanya saja, mungkinkah dengan
jadwal Dahlan Iskan yang padat, muda-mudi Banten akan kecipratan pengalamannya
yang sangat fenomenal? Apakah dahlan Iskan tetarik untk dtang ke Rumah Dunia,
dimana kami sangat haus ilmu dan kisah sukses anak negeri ini! Semoga saja
Dahlan Iskan membaca tulisan ini dan berkenan datang ke Rumah Dunia nun jauh di
kampong Ciloang. Jika ada yang bisa membantu kami untuk menghubungkan ke Dahlan
Iskan, kami sangat berterimakasih sekali. Silahkan hubungi saya di 08158895292
dan email di gm_cakraw...@yahoo.com. (Gola Gong, pendiri
komunitas baca Rumah Dunia, Pemred www.rumahdunia.net)

 

 

 

 

 




  

[ac-i] IYCE Design Competition 2009: Five Days To Go!!

2009-07-05 Terurut Topik British Council
International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Design Award 2009
deadline for application: 30 June 2009, 22:00 WIB
 
 
Five More Days to Go to win a 14-day all-expenses-paid tour of the UK’s design 
industry, showcase your work at 100% DESIGN, network with UK’s top designers at 
London Design Festival, and compete for the £5,000 project grant.
 
Simply register at www.britishcouncil.or.id before 30 June 2009, 22:00 WIB.
 
 The British Council is seeking the next young DESIGN ENTREPRENEUR to represent 
Indonesia at the IYCE Award competition in London.
 
The IYCE competition rewards the entrepreneurship of young people who made art 
and creativity the most important industry of the 21st century.
 
Follow on the footsteps of Indonesia’s Design champions Ridwan Kamil (2006) and 
Gustaff Iskandar (2007). If you’re a risk-taker and passionate about design, 
you may be Indonesia’s next winners in UK!
 
Who can apply?
You must be Indonesian citizen, 25-35 years old by 13 September 2009, and work 
or run your own business for at least 3 years in any of the following design 
sector:
 
• Architecture, interiors and environment
• Product design manufacture: furniture, industrial products and craft
• Design promotion: exhibitions, events, festivals and retail
• Consultants providing specialist services in any of the above areas 
 
 
How to apply?
· Register at www.britishcouncil.or.id by 30 June 2009, 22:00 WIB
 
 
For more information, please contact:
Winda Wastu Melati
Project Officer - British Council
T: +62(21)5155561 ext. 196, M: +62-81288964889, E: i...@britishcouncil.or.id
 
 
Partner
Rasuna Epicentrum
 
Supported by
Kamar Dagang dan Industri Indonesia | Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 
Republik Indonesia | Departemen Perdagangan Republik Indonesia
 
Education Partner
Universitas Bina Nusantara
 
Creative Consultant
OMG Creative Consulting
 
Association Partners
Arsitek Muda Indonesia | Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia | Bali 
Creative Community | Bandung Creative Entrepreneur Network | Common Room 
Networks Foundation | Desain Grafis Indonesia | Forum Desain Grafis Indonesia | 
FGDforum | Ikatan Arsitek Indonesia | Indonesian Interior and Architectural 
Space Resource Center | Indonesian Visual Art Archive | Indonesia Young 
Entrepreneurship | Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia | Persatuan 
Perusahaan Periklanan Indonesia
 
Official Media Partners 
90.4 Cosmopolitan FM | 101.4 Trax FM | O Channel | Detik.Com  
A+ | Bintang HOME | Business Week Indonesia | Concept | Cleo | Cita Cinta | 
Femina | Idea | Intisari | JongArsitek! | LARAS | Reader’s Digest Indonesia | 
SME | Timeout | Versus | Visual Arts
 


  

[ac-i] Press rilis: Srawung Batik, Solo 28 Juni 2009

2009-07-05 Terurut Topik agung priyo wibowo
*Press rilis:*

*Srawung Batik*

*Solo 28 Juni 2009*



*promote for new market*



Srawung Batik  merupakan program pameran  batik *outdoor* yang
mewadahipelaku-pelaku batik dari pelbagai daerah untuk saling berinteraksi:
bertemu, *sharing*, bertukar pikiran dan informasi. Melakukan interaksi
tradisi kreatif antar-pelaku mulai kini dan di masa depan. Menciptakan pasar
baru dengan strategi kreatif, berdiskusi, berpromosi dan menjual produk
batik.



Kali ini Srawung Batik merupakan program pendamping Solo Batik Carnival yang
diadakan pada 28 Juni 2009, dan wujud partisipasi Tahun Industri Kreatif
2009.  Diikuti oleh 75 stand kreatif batik dari berbagai kota acaranya,
diantaranya batik Lasem, Paguyuban Bokor Kencana Semarang, Paguyuban Pecinta
Batik Sekarjagad Jogjakarta, Batik Sragenan dan *launching* Paguyuban
Pencinta Batik Solo dan lain-lain. Agenda acara meliputi pameran batik,
apresiasi dan workshop membatik untuk anak-anak dan pagelaran seni.

Srawung Batik diadakan pada hari Minggu, 28 Juni 2009, pk. 07.00 – 17.00
wib. Berlokasi di sepanjang *citywalk *Jl. Slamet Riyadi (depan RS DKT,
Gendengan  menuju perempatan Purwosari).



Contact person:

Heru Mataya 0816675808

Email: infomat...@yahoo.com, udanda...@gmail.com













* *


[ac-i] PRESS RELEASE SEKOLAH GAMELAN

2009-07-05 Terurut Topik Ahmad Jalidu

** mohon maaf jika tidak berkenan






SEKOLAH GAMELAN YOGYAKARTA

Kursus Singkat ala Komunitas SLEnK

 

Komunitas SLEnK (Suka Lelangen
Edining Kabudayan) akan kembali membuka kursus Sekolah Gamelan mulai awal Juli
mendatang. Komunitas kecil pecinta seni budaya utamanya budaya Jawa ini memang
memiliki visi untuk turut ambil bagian dalam gerakan memasyarakatkan seni
budaya. Meski hanya bermodal semangat dan tanpa dukungan funding manapun, 
Komunitas
SLEnK telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan diskusi dan pelatihan di
bidang sastra Jawa. 

 

“Sekolah Gamelan ini juga sudah
pernah diselenggarakan pada bulan Maret lalu. Dan sekarang kami buka lagi untuk
kelas gamelan dan kelas tembang yang dapat diikuti oleh siapa saja yang
tertarik untuk melibatkan diri dalam pelestarian semangat berbudaya Jawa.”
Demikian penjelasan M Ahmad Jalidu, Humas dan Koordinator program. 

Sugito HS, ketua komunitas ini
menambahkan bahwa untuk kelas gamelan akan diselengarakan dalam 12 pertemuan
sedangkan untuk tembang ada 18 pertemuan yang masing-masing dimulai 5 dan 6
Juli mendatang. Metode yang disampaikan sudah dipersiapakkan agar mudah
dipahami dan dipraktikan.

 

Komunitas SLEnK kali ini bekerja
sama dengan Balai Budaya Samirono, Catur Tunggal Sleman yang menyediakan tempat
berlangsungnya kursus ini. Biaya yang dipungut dari peserta adalah Rp 120.000
untuk kelas gamelan dan Rp 150.000 untuk kelas tembang. Untuk mendaftar Anda
dipersilakan mengirimkan biodata melalui email ke komunitas_sl...@yahoo.co.id 
atau
menghubungi M Ahmad Jalidu di 08562856610. Keterangan lebih jelas dapat dibaca
di blog http://paguyubanslenk.blogspot.com


Komunitas SLEnKhttp://paguyubanslenk.blogspot.com







  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Takhayul Membakar Dunia, Filsafat Memadamkannya

2009-07-05 Terurut Topik Anwar Holid

Takhayul Membakar Dunia, Filsafat Memadamkannya
--Anwar Holid


The Story of Philosophy karya Bryan Magee (Kanisius, 240 h.) menyediakan banyak 
bahan bakar untuk perbincangan seru. Buku ini bukan saja membahas berbagai 
kecenderungan filsafat dari zaman ke zaman, melainkan juga memantik rasa 
penasaran, sebenarnya apa relevansi filsafat bagi manusia. Lebih dari itu, The 
Story of Philosophy terbit luks dengan desain mewah dan kuat.

Menggunakan art paper, hard cover, ilustrasi berwarna, buku ini memadukan 
kekuatan visual art dan keluwesan Bryan Magee mengisahkan sejarah panjang 
filsafat dari  zaman pra-Socrates hingga zaman posmodern. Unsur visual art yang 
amat kaya dan relevan dengan setiap subjek pembahasan dalam buku ini terutama 
diambil dari lukisan, fotografi, patung, etsa, juga arsip-arsip berupa poster, 
ilustrasi surat kabar dan majalah. 

Di Bandung, Kanisius mengundang KH Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. dan Rm. 
Dr. Yosef Dedy Pradipto, Pr. L.Th., M.Hum. untuk membangkitkan semangat publik 
terhadap pemikiran. Keduanya akan bertemu pada Senin, 6 Juli 2009, mulai pukul 
18.30 di Aula Gedung Pasca Sarjana Unpar, Jalan Merdeka No. 30.

Peminat bisa mendapat buku + tiket seharga Rp.250.000,- dalam acara ini, 
sementara bila ingin hadir dan terlibat dalam pertemuan, tiket masuk 
Rp.25.000,- Panitia menyediakan sertifikat dan snack.

Tiket box: 
* Kanisius Cabang Bandung, Jalan Parakan Resik No. 10, Batununggal, Bandung. 
Tel. (022) 7512444
* Andi: 08172328361
* Yunanto: (022) 70371434
* Masmuni Mahatma: 08172322278
* Anwar Holid: (022) 2037348, 085721511193


Sebuah diskusi filsafat bisa jadi hanya berlansung kurang dari dua jam. Tapi 
setelah diskusi resmi bubar, justru pertanyaan-pertanyaan berhamburan dengan 
semangat. Para peserta yang penasaran atau orang yang masih haus jawaban lantas 
mencari-cari sumber pengetahuan tiap kali ada kesempatan. Lantas ia kembali 
mengolah pemikiran, mengungkapkan lagi, mengkritik, menawarkan kepada publik, 
bertaruh baik dengan keyakinan sendiri maupun gagasan orang lain. 

Pergumulan itu membuat diskusi filsafat sebenarnya terus berlangsung sepanjang 
waktu. Ia terjadi dalam buku, di ruang kelas, industri, bahkan obrolan 
sehari-hari. 

Barangkali memang tidak akan pernah ada jawaban akhir, tulis Bryan Magee pada 
ending buku ini. Tetapi ada banyak hal bagus di depan untuk kita  pelajari.[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku 
Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

Copyright © 2009 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

Situs terkait:
http://www.kanisiusmedia.com

Tag: Filsafat itu berawal dari rasa heran (Plato); Manusia dikodratkan untuk 
ingin tahu (Aristoteles)



  


[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 34

2009-07-05 Terurut Topik Ayip

Sahabat,
Kita berada di ambang Juni dan segera memasuki Juli. Hari libur anak 
sekolah telah tiba, tapi hal yang harus selalu diyakini bahwa 
kreatifitas tak akan pernah libur. Selamat menikmati sajian warta 
Komunitas Kreatif Bali di Edisi Ini...


*FASHION DESAINER BALI KE HONG KONG FASHION WEEK FOR SUMMER 2009 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/fashion-desainer-bali-ke-hong-kong-fashion-week-for-summer-2009/* 

Ajang Hong Kong Fashion Week menjadi sangat bergengsi karena memiliki 
reputasi tinggi soal transaksi bisnis yang terjadi pada saat acara 
dimana para fashion desainer Asia dan produsen fashion langsung bertemu 
dengan buyer dari seluruh dunia. Pada penyelenggaraan tahun lalu saja 
terjadi pemecahan record dalam jumlah exhibitor sebanyak 1,154 dari 21 
negara. Sedang pengunjung berjumlah 17,424 orang dari 87 negara. 
(more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/fashion-desainer-bali-ke-hong-kong-fashion-week-for-summer-2009/#more-1101 



*INTERNATIONAL YOUNG CREATIVE ENTREPRENEUR (IYCE) AWARD 2009-2010 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/**
Two More Days to Go **to** **w**in a 14-day all-expenses-paid tour of 
the UK's design industry, showcase your work at 100% DESIGN, network 
with UK's top designers at London Design Festival, and compete for the 
£5,000 project grant. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/#more-1097* 



http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/#respond
*IGDA 2009 SEGERA DIUMUMKAN 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/*
Indonesian Graphic Design Award 2009, sebuah ajang prestasi ide kreatif 
para desainer grafis anak bangsa ini segera diumumkan pada acara press 
conferencenya yang akan diselenggarakan di Galeri Foto Jurnalistik 
Antara Jakarta, Jalan Antara 59 Pasar Baru Jakarta pada hari Sabtu 
tanggal 4 Juli 2009 mulai jam 15.00-17.00 WIB. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/#more-1085


http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/#respond
*CLIP LAUNCHING BALI BANDIDOS THE HYDRANT 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/*
Mau mensupport The Hydrant untuk lebih semangat atau mau memberikan 
bekal tambahan buat mereka sebelum bertolak ke Festival Pohoda, di 
Bratislava. Acara ini cocok sekali buat disambangi sambil nyantai. 
(more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/#more-1081 



http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/#respond
*ZOOM IN ADGI BALI CHAPTER KEBANGKITAN BRAND LOKAL 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/zoom-in-adgi-bali-chapter-kebangkitan-brand-lokal/*
Sebagai program lokomotifnya Adgi memiliki menu Zoom In yang merupakan 
profesional case study di bidang desain grafis untuk dibagi dalam sebuah 
forum yang menyerupai talk show seminar. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/zoom-in-adgi-bali-chapter-kebangkitan-brand-lokal/#more-1063


*OBRAL #2 SEGERA HADIR DENGAN TAMU TAMU KEREN 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/obral-2-segera-hadir/*
OBRAL alias Obrolan Rabu Malam adalah acara nyantai sharing dengan tamu 
yang mencerahkan, plus ada obral beneran barang dan karya para seniman 
maupun desainer. Acara yang baru dimulai bulan Juni lalu kini memasuki 
penyelenggaraan yang kedua. Entah bagaimana tamu OBRAL kali ini adalah 
orang-orang istimewa yang berjiwa biasa (Soalnya mau jadi tamunya 
OBRAL). OBRAL #2 ini akan diadakan di pelataran kantor Matamera 
Communications di Jalan Imam Bonjol 467 pada hari Rabu, 1 Juli 2009 
mulai pukul 7 malam. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/obral-2-segera-hadir/#more-1059 



*DIALOG PROGRAM PESTA KESENIAN BALI 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/dialog-program-pesta-kesenian-bali/*
Pesta Kesenian Bali tengah berlangsung dan sudah merupakan 
penyelenggaraan ke 31   , ramainya masih seperti biasanya. Namun 
ramainya perbincangan mengenai Pesta Kesenian Bali ini menjadi wacana 
publik mulai soal management, agenda acara dan banyak hal lainnya. Hal 
ini terjadi menandakan kecintaan masyarakat dan rasa memiliki Pesta 
Kesenian Bali yang mendambakan PKB ini berlangsung lebih baik lagi. 
(more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/dialog-program-pesta-kesenian-bali/#more-1056 



*MINIKINO FILM SCREENING  DISCUSSION JUNE 2009 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/25/minikino-film-screening-discussion-june-2009/*

Diskusi dan Pemutaran Film di Minikino
Minggu, 28 Juni 2009, 15:00 WITA
Mini Hall Griya Musik Irama Indah

[ac-i] INVITATION: SA LANGIT MONG BUGHAW(under your blue sky), a group show of Philipines artists

2009-07-05 Terurut Topik riessa wijaya










Tembi Contemporary is pleased to
present Sa Langit Mong Bughaw, a group show to first ever feature
four artists from the Philippines:
Ambie Abaño, Christina Quisumbing Ramilo, Pardo de
Leon and Popo San Pascual. Sa Langit Mong Bughaw also stands as
the culminating episode of the Valentine Willie 

Fine Art Bali Artist Residency.

 

Translated as “under your blue skies,” “sa
langit mong bughaw” is out of a verse from the Philippine National Anthem,
Lupang Hinirang. The electic bunch seeks to blend along the poetry behind this
patriotric fragment in their varied medium and sentiments. Ambie  Abaño, a 
printmaker, captures faces at the
pause of conviction. “Dalangin” is translated to prayer, and the figures and
faces at stake are rubbercut print on spandex, grazing at the Filipino's
attention to faith. The reference to classical art, measurements and subtle
turn to science is tackled by Pardo de Leon. On the other hand Popo San Pascual,
a prodigy of color, explores the reference to hue and, most of all, the
kaleidoscopic salvo that is the Filipino culture. Christina Quisumbing Ramilo
has spent over a month in Bali and Yogyakarta
in impressive interaction with artists from the respective locale. Sa
Langit Mong Bughaw is the very avenue in which Ramilo brings
together  a number of similiarities
between Filipino and Indonesian cultures through a use of language incorporated
in her functional sculptures as well as other shared sentiments in art
practice. 

 

As diverse as
the Philippines
itself, Sa Langit Mong Bughaw is a substantial look at the
different modes of art making that takes place within the scene. Likewise, it
becomes a parallelism of sorts as the four Filipino artists bring out ways of
thinking and feeling that are of resemblance to both cultures.

 

Sa
Langit Mong Bughaw
runs from 3 to 30 July 2009 in Tembi Contemporary, Jalan Parangtritis KM 8,5 

Bantul, Yogyakarta,INDONESIA.

 

OPENING 3 july 2009. 7 pm 
officiation by Dr. Soeprapto Soedjono M.F.A., Ph.D.

ARTIST TALK 4 july 2009 4 - 6 pm 
moderator: ARAHMAIANI

-- 
tembi contemporary 
Jl. Parangtritis Km 8,5


Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul
Jogja 55186
INDONESIA

t : +62 274 6881919
f : +62 274 368321
e: i...@tembicontemporary.com
w: www.tembicontemporary.com



OPENING HOURS
tues - sat  10 am - 6 pm
sunday      11 am - 5 pm

monday and public holiday CLOSED







  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Bls: [ac-i] Segera Hadir Festival Salihara 2009

2009-07-05 Terurut Topik Ali Syamsudin Arsy
Gumam ASA, Banjarbaru
Gumam Kepada Arie F Batubara
Aku berharap kita akan banyak lagi bertemu, bukan hanya sekali itu saja.
Ada yang masih banyak kita perbincangkan entah di ruang-ruang sidang ataupun di 
luar
dari jam-jam terlarang. Perdebatan demi perdebatan tentu saja tidak akan 
melemahkan pikiran-pikiran
kita tentang ketetapan langkah-langkah ke depan.Pernahkah kita bermain catur 
berdua, belum tentunya.Ini masalah kesempatan saja. Coba tanyakan kepada 
saudara karib kita Radar Panca Dahana, sejauh apa langkah yang telah 
dicanangkan bersama, adakah imbas yang sangat menentukan, bila tidak dengan 
ketetapan hati agar perhitungan langkah yang tepat cepat dan akurat maka kita 
akan kembalipulang dengan tidak membawa sebiji anak catur pun sebagai oleh-oleh 
kepada orang-orang yang mulai menadahkan tangan dengan cara mengepalkannya dan 
saling berhadap-hadapan kita bersama cuaca musim yang panas serta merta 
tiba-tiba hujan badai menerpa. Akh, sebuah suasana alam yang sulit sekali 
diterka; apalagi sebagai manusia dan permainan papan kotak warna hitam putih 
itu pun menjadi tak ada maknanya. Lihatlah orang-orang di sekeliling kita mulai 
kasak kusuk karena sudah tak mampu menahan suara, menahan telunjuk mereka, 
menahan geram karena engkau salah melangkahkan bidak raja.
 Aku berharap sangat kita
bertemu di banyak kesempatan dan juga memainkan pikiran-pikiran kita sendiri 
agar selalu ada yang diperbuat, agar dunia ini tidak sepi, tetapi ketika kita 
sedang asyik-asyik memainkan anak-anak bidak di depan kuda itu di samping gajah 
itu maka yakinlah bahwa ketenangan suasana pada saat itu sangatlah penting agar 
langkah kita tidak mencelakakan kehidupan menteri yang gagah perkasa. Aku tahu 
engkau pun tidak lepas dari gaduh-gemuruh itu. Apa yang bisa aku tangkap dari 
keragu-raguanmu ketika permainan telah memasuki tahap penyelesaian. Adakah rasa 
lelah itu. pastikan dengan kata tidak walau kaki kita sulit untuk beranjak 
dari tempat duduk semula.Aku pun berharap untuk selalu menjaga, agar selalu 
dapat berjumpa. dan kita bermaindi bagian mana pada banyaknya petak-petak 
berwarnahanya dua,
hitam atau putih.





Dari: MGR indun...@yahoo.com
Kepada: salih...@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 26 Juni, 2009 16:00:03
Judul: [ac-i] Segera Hadir Festival Salihara 2009





Salam,

Setelah dibuka pada 8 Agustus 2008, Komunitas Salihara kini menjelang
ulang tahun pertamanya. Memperingati hari jadi itu kami
menyelenggarakan Festival Salihara 2009, sejak 8 Juli hingga 15
Agustus. Tahun lalu, karena kesiapan tempat memerlukan waktu beberapa
bulan sejak pembukaan, Festival Salihara 2008 baru berlangsung sejak
pertengahan Oktober hingga pekan pertama Desember tahun lalu, selama
tujuh pekan.

Festival Salihara 2008 bisa dinilai menuai sukses besar. Ribuan orang
bertemu dan berbagi karya kreatif bersama di Komunitas Salihara. 22
kegiatan seni yang melibatkan 800 seniman dan tim produksinya serta
dihadiri oleh sekitar 5.000 pengunjung dari beragam profesi dan strata
sosial.

Sebuah festival ibarat seikat bunga rampai. Ada campuran banyak rupa
dan warna, mungkin juga keharuman. Rangkaian semua unsur itu membentuk
suatu kombinasi yang padat. Dan sesungguhnya festival ini adalah
semacam pemadatan dari kegiatan rutin bulanan Komunitas Salihara
menggelar pelbagai kegiatan—mulai dari pertunjukan musik, tari, teater,
sastra, maupun diskusi dan kuliah umum. Untuk membuatnya lebih
istimewa, kami menampilkan pelbagai kesenian dari jenis dan latar
belakang yang lebih beragam.

Tahun ini, misalnya, kami mendatangkan koreografer dan penari Eiko
 Koma dari New York—salah satu dari grup tari terkemuka dunia yang
tercantum dalam buku rujukan Fifty Contemporary Choreographers. Kami
pun bekerja sama dengan Goethe-Institut Jakarta mendatangkan Selisih
Ensemble pimpinan Dieter Mack dari Jerman. Aktor teater kelahiran
Inggris, Jennifer Claire, akan membawakan lakon monolog Tolstoy’s Wife.
Dari Indonesia, selain mengundang pemusik I Wayan Sadra bersama
Ansambel SonoSeni, kami juga akan menampilkan duo gitaris Dewa Budjana
dan Tohpati dan kelompok jazz rock Trio Ligro. Sedangkan acara kuliah
umum akan diisi oleh Dr. Amina Wadud, yang akan membawakan tema
Keindahan Feminin dari yang Ilahi.

Selamat menikmati acara-acara Festival Salihara 2009. Sampai jumpa di Komunitas 
Salihara.

Jakarta, Juni 2009

Hasif Amini
Direktur Festival Salihara 2009

 - -

Program Festival Salihara 2009

Rabu, 08 Juli 2009, 19:00 WIB
Pembukaan Festival Salihara 2009
TARI Kembang Lambang Sari
Wiwiek Widiyastuti  Laboratorium Tari Indonesia, Jakarta
MUSIK JAZZ
Tohpati  Dewa Budjana, Jakarta
Khusus Undangan

Sabtu-Minggu, 11-12 Juli 2009, 20:00 WIB
Tari HUNGER OF THE LAND (Perdana Dunia)
Koreografer dan penari: Eiko  Koma, New York AS
di Teater Salihara
HTM Rp 100.000,- | Pelajar/Mahasiswa Rp 50.000,- (tempat terbatas)

Selasa-Rabu, 14-15 Juli 2009, 20:00 WIB
Musik oleh Christian Utz  ensemble on_line, Austria
di 

[ac-i] kesederhanaan; belajar dari arsitektur mario botta dan puisi nenden lilis

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
kesederhanaan; belajar dari arsitektur mario botta dan puisi nenden lilis

Share
Tuesday, June 23, 2009 at 5:12pm

nenden lilis
kerikil

akhirnya, tinggal kerikil di hatiku
dan rasa linu jari-jari yang dicongkel kukunya
bertahun-tahun mengingatmu, hanya mengundang
kesedihan seseorang yang menimba air
di sumur kering yang tua
di hening malam derit katrolnya kian terasa

tapi masih juga kakakanmu menggemaung
menepikan angin
lalu lama bernuni di gelap dadaku
memperdengarkan kepuasaan seseorang
yang mengulur dan menarik tali
pada tangan yang tak kau sempatkan meraihnya

ada sereset bambu di ulu tenggorokan
yang ingin kuteriakkan agar kau dengar
sebelum lebih dalam menggoresi pita suaraku
dan membuatnya berdarah
---

nenden lilis : kesederhanaan berbahasa

puisi di atas, yang saya jadikan pembuka catatan ini, adalah karya penyair 
nenden lilis yang saya ambil dari catatan hudan hidayat. konon menurut catatan 
tersebut, puisi ini `sepertinya' adalah gambaran perasaan kehilangan seorang 
istri, nenden lilis, setelah meninggalnya sang suami, benny yang juga penyair. 
tapi hudan hidayat tidak sedang mengumbar kesedihan ketika mengangkat puisi ini 
dalam catatannya. dia membedah puisi ini dari tinjauan sastra. sastrawan yang 
menulis tentang karya sastra.

sastrawan, seperti juga arsitek, sejatinya adalah seniman di ranah yang 
berbeda. orang-orang ini berkutat dengan kata dan bahasa. materialnya kata, 
tekhniknya bahasa. tidak pernah saya berhenti kagum pada orang-orang yang 
disebut sastrawan ini. mereka bisa memotret realitas sekaligus membangun 
realitas baru dalam tulisannya dan mengurung kita di dalamnya. hanya bermodal 
imajinasi dan alat tulis yang bisa dibeli di warung sebelah walaupun sekarang 
hampir semua penulis sudah menjinjing komputer kemana-mana. pelukis masih 
memerlukan tambahan elemen warna untuk membangun karyanya. pemusik butuh suara 
dan tentu saja alat-alat penghasil suara itu. arsitek ? hahaha ... jangan 
dibandingkan ! kita masih butuh sejuta material untuk mewujudkan desain yang 
kita buat. walaupun tentu dalam bahasa yang lebih sederhana, kita, arsitek, 
terikat pada elemen yang disebut guna. cukuplah dengan 
perbandingan-perbandingan itu, toh tiap bidang pekerjaan punya kelebihan 
sendiri-sendiri setidaknya, arsitek masih lebih laris daripada sastrawan. 
hehehe ...

apa yang ingin saya angkat ketika mengutip puisi nenden lilis adalah 
kesederhanaannya. sastrawan yang hanya punya material kata itu pun sebenarnya 
menghadapi godaan yang sama dengan arsitek. godaan untuk berlebih-lebihan. 
ornamentasi kita menyebutnya, metafora mungkin mereka menyebutnya. lihatlah 
bait pertama dari puisi kerikil itu. saya menyebutnya `bait kesepian.' nenden 
lilis berusaha menggambarkan kesepian yang menghampirinya, bukan sekedar 
berbicara bahwa dia merasa kesepian setelah suaminya tiada. kenyataan yang 
dihadapinya dibenturkannya pada realita suasana di kampung, mungkin kampungnya 
sendiri, dengan `... menimba air di sumur ...' pilihan katanya pun tidak 
bertele-tele.'... derit katrolnya kian terasa.' `derit' adalah salah satu 
varian dari kata `suara' yang dikeluarkan benda mati saat digerakkan, seperti 
`dentang' pada lonceng gereja atau `denting' pada dawai gitar. tapi `derit' 
lebih terasa menggigit, lebih menghimpit. seperti pintu yang lama tidak 
dilumasi dan dibuka paksa. sepi yang menghimpit ini kan yang sebenarnya ingin 
digambarkan oleh nenden lilis ? cermat sekali dalam memilih material.

bait kedua adalah `bait kenangan.' di sini kecerdasan nenden lilis sebagai 
penyair lebih jelas terlihat. `tapi masih juga kakakanmu menggemaung.' 
`kakakanmu' menurut hudan hidayat merujuk pada tawa yang tergelak-gelak. 
mungkin dari kata `ngakak,' tertawa terbahak-bahak.'menggemaung' mungkin dari 
kata `gema' dan `gaung.' teman-teman yang sealmamater dengan saya tentu masih 
ingat poster besar di studio ijo dulu, entah dimana sekarang dengan latar 
belakang foto dari detail sambungan yang dibuat yb mangunwijaya, romo yang 
rendah hati itu. saya hanya ingat sepotong kata yang menjadi ilustrasi foto 
tersebut, `material lama dengan tekhnik yang baru ...' material lama juga yang 
digarap oleh nenden lilis ngakak, gema, gaung yang kemudian padanya dikenakan 
tekhnik yang baru sehingga menghasilkan material yang baru pula, `kakakanmu' 
dan `menggemaung' itu tadi.

bait ketiga adalah `bait penderitaan.' tidak perlu berlama-lama di sini. hudan 
hidayat tidak sedang mengumbar kesedihan ketika membuat catatannya. saya pun 
tidak. cukuplah saya katakan bahwa bait itu adalah ledakan dari dua bait di 
atasnya, puncak dari semuanya, penutup yang manis.

`ada sereset bambu di ulu tenggorokan ... menggoresi pita suaraku dan 
membuatnya berdarah.'

mario botta : kesederhanaan berarsitektur

arsitek tidak bisa bermuram-muram seperti sastrawan. arsitek adalah pesta, 
adalah perayaan. ada pesta ketika material seperti pasir, batu, dan semen mulai 
didatangkan ke site. jauh sebelumnya, arsitek 

[ac-i] Diskusi PROSES PUISI, VIDEO PUISI

2009-07-05 Terurut Topik helmi haska
Undangan:

Majelis Proses Sastra mengundang Anda dalam diskusi bertajuk:
PROSES PUISI, VIDEO PUISI

Pembicara: ANDY FULLER, antropolog, Universitas Tasmania, Australia.
    BINHAD NURROHMAT, penyair Demonstran Seksi
Moderator: HELMI Y. HASKA, editor Jurnal Proses Sastra

Tempat : Newseum Cafe, Jl. Veteran I / 31, Monas (samping Istiqlal)
    Jakarta Pusat

Waktu   : Jumat, 3 Juli 2009, pukul: 19.00 WIB

Free Admision




  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Pemenang Lomba Komentar Novel Sang Pemimpi

2009-07-05 Terurut Topik Bentang Pustaka
Setelah
melalui proses seleksi yang ketat diantara para peserta sayembara Komentar 
Novel Sang
Pemimpi, kami telah menentukan 5 komentator terbaik yang berhak terlibat dalam
pembuatan film Sang Pemimpi di Belitong tanggal 3 – 5 Juli 2009. Komentator
yang beruntung tersebut adalah :

   

1.  Muh.
Gufron Hidayat

Hp. 085 780 11xxx

Cempaka Putih, Tangerang

Banten 15412

gufronhida...@xxx.com 

  

2.  Gabriella
Witdarmono

    Jl.
Kembang Harum Puri Indah 11610

Telp. 021 – 580xxx / Hp 0815 819 

radenneyke...@xxx.com

   

3.  Suryanling
(Aling)

jl. Durian, Bantar kemang

 Bogor , Jawa Barat, Hp. 081 580 8

s3...@xxx.com

   

4.  Waode
Hanifah Istiqomah

Dasana Indah, Bojong Nangka, Tangerang 

Telp. (021) 546, Hp. 08567 37

honeydee...@xxx.com

   

5. 
M.
Sukron 

Tomang Pulo, Kel. Jati Pulo, Kec. Palmerah
Jakarta Barat 11430 

Hp. 021 – 9192

m.sy...@xxx.com 

   

Selamat kepada para pemenang* !! 

Bagi yang belum beruntung, nantikan
kejutan-kejuatan berikutnya dari Bentang Pustaka. 

   

* Para pemenang tidak dipungut biaya apa pun
dalam sayembara ini.

--  PT BENTANG PUSTAKA 
Jl. Pandega Padma No. 19 
Yogyakarta 55284 
Indonesia   Phone 62-274-517373 
Fax 62-274-541441
www.mizan.com
  www.klub-sastra-bentang.blogspot.com  www.cpublishing.blogspot.com   
--


  

[ac-i] White Shoes Merilis Single Senja Menggila di Jogjakarta

2009-07-05 Terurut Topik indra ameng






WHITE SHOES  THE
COUPLES COMPANY MERILIS SINGLE “SENJA MENGGILA” DI JOGJAKARTA
 

Yogyakarta, 29 Juni 2009 – 

Pada 29 Juni 2009 ini, White Shoes  The
Couples Company kembali meramaikan industri musik Indonesia dengan single
terbaru berjudul ‘Senja Menggila’ untuk album ke 2 (dua) yang akan dirilis di
bulan Agustus 2009. Saat ini judul album belum ditetapkan sambil menunggu
proses rekaman rampung.  


Single “Senja Menggila” ini akan dirilis di Yogyakarta untuk pertama kalinya
dalam sebuah Konser Musik berjudul “Senja Menggila” di Auditorium LIP(Lembaga
Indonesia Prancis) Yogyakarta pada 29 Juni 2009, didukung oleh Dagingtumbuh
(DGTMB) shop dan DGTMB komik milik perupa  komikus Eko Nugroho dari
Yogyakarta. Konser ini merupakan bagian dari project VERSUS yang
diadakan oleh DGTMB shop bekerjasama dengan White Shoes  The
Couples Company(WSTCC).
Dalam acara konser ini juga, WSTCC berkolaborasi dengan DGTMB akan merilis 
sebuah art
book berjudul “Senja Menggila” dengan bonus CD single “Senja
Menggila” yang hanya dicetak 150 eksemplar saja. Inspirasi buku ini tidak lain
berasal dari lirik “Senja Menggila”, berisi kompilasi karya dari13 seniman asal
Jakarta dan Yogyakarta.
 

Project VERSUS ini bertujuan untuk mendukung pelaku kreatif seperti
band independen, komunitas independen dan perupa, dengan mendistribusikan
karya-karya  mereka berikut merchandise -nya lewat jaringan unik
yang telah dibangun Dagingtumbuh komik. Juni ini, project
VERSUS menampilkan White Shoes  The Couples Company (WSTCC) 
membuat program pameran, konser musik, rilis single dan memproduksi art
book.  


Tentang single terbaru ini, tak
terelakkan bahwa ‘Senja Menggila’ memiliki beragam daya pikat. Hal ini terbukti
bukan hanya dari kemagnetisan judulnya semata. Sisi eksplorasi musik yang
semakin berkembang dalam grup ini tertuang lebar di lagu yang mengekspresikan
perspektif komuter di saat senja tiba menghampiri Ibu Kota. Untuk mempertegas
isi lirik, maka komposisi musik ditebalkan menjadi kekuatan utama saat paduan 
brass
section melengkapi ramuan african beat dan classic disco ala
White Shoes  The Couples Company berpencar harmonis. Karakter musik yang
semakin kaya mempersilakan mereka menonjolkan spirit musik Indonesia yang
dinamis untuk menjangkau penikmat musik. 


Mulai 5 Juli 2009, single “Senja
Menggila” bisa diunduh secara gratis di Yes No Wave Music (www.yesnowave.com). 
Yes No Wave Music adalah sebuah netlabel
berbasis di Yogyakarta yang dikelola oleh Wok The Rock dan Bagus Jalang. Online 
label ini memungkinkan band/musisi untuk
menampilkan karya mereka ke publik yang labih luas dan memberikan tawaran
alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara gratis. 



WHITE SHOES
 THE COUPLES COMPANY

Nona Sari ( Vokal)

Tuan Rio Farabi (Gitar akustik, Suara latar)

Tuan Saleh Husein (Gitar elektrik, Suara
latar)

Tuan Ricky Surya Virgana (Gitar Bas, Cello,
Suara latar)

Nyonya Mela Virgana (Piano, Keyboards,
Biola, Suara latar)

Tuan John Navid (Drum) 

 

 

SENJA MENGGILA

Lirik oleh Aprilia Apsari

Musik oleh White Shoes  The Couples
Company 

 

Berat Terasa…!!

Senja semakin gilaa…

Setiap Orang..!!

Ingin tinggal di kota.. 

Cari Mencari..!!

Mengumpulkan Rejeki…

Sedikit banyak..!!

Untuk sesuap nasi… 

Menyambut sinar mentari kota

Membasuh peluh menderai jiwa

Berpadu satu menuju cita bersama makmur
sejahtera

 

 

CONTACT

Mr. Indra Ameng / Personal Manager 

+62 818817548 

indra.am...@gmail.com

www.myspace.com/whiteshoesandthecouplescompany

www.whiteshoesandthecouplescompany.org

Jl. Tebet Timur Dalam Raya no.6

Jakarta 12820 – INDONESIA 





AKSARA RECORDS

JL. BRAWIJAYA XII/1, KEBAYORAN BARU

JAKARTA SELATAN, 12160, INDONESIA

PHONE: (6221) 72791483, FAX: (6221) 7395056

MARKETING  PROMOTION COORDINATOR:
MAHARANI WANDITA DJAMIL

www.aksararecords.com



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 








  

[ac-i] Fragmen Sejarah Majapahit dalam Sebuah Novel [Ruang Baca Koran Tempo]

2009-07-05 Terurut Topik Pustaka Alvabet

HTML clipboard 

Fragmen Sejarah 
Majapahit dalam Sebuah Novel *

 
 
Resensi Novel 
Pendekar Sendang Drajat (Viddy AD Daery)


Ruang Baca Koran Tempo | Minggu, 28 Juni 2009 | Oleh Yanto Musthofa
 
 
 

Pernahkan nama Tenggulun (Trenggulun) dibincangkan orang sebegitu heboh, bahkan 
di tingkat intenasional, sebelum tragedi bom Bali 2002? Tidak, tentu saja. 
Tenggulun sampai kini pun masih tetap sebuah desa yang cukup terpencil dari 
jalur ekonomi utama Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa itu kini bagian dari 
Kecamatan Selokuro, pemekaran dari Kecamatan Paciran.

 
Di 
suatu masa menjelang punahnya kejayaan Mahapahit pada abad ke-16, terbetik 
kabar 
sekelompok pesilat muda meluruk wilayah Pringgoboyo. Dengan garang, mereka 
membantai habis rombongan pendatang dari Eropa saat menyusuri anak sungai 
Bengawan Solo dengan perahu Portugis. Para pesilat itu adalah abdi wilayah 
perdikan Trenggulun, yang kala itu dikenal sebagai salah satu kantong 
perlawanan 
garis keras terhadap sisa-sisa kekuasaan Majapahit.

 
Kisah 
itu memang tak ada dalam buku-buku pelajaran sejarah. Kisah itu hanyalah sebuah 
fragmen dalam novel berjudul Pendekar Sendang Drajat, Pesisir Utara Majapahit 
di Abad ke-16 (Pustaka Alvabet, Juni 2009) karya Viddy AD Daery.

 

Pendekar bernama asli Raden Ahmad itu adalah cucu Sunan Drajat dan Sunan 
Sendang 
Duwur. Dia anak seorang kyai pengasuh pesantren terkenal, tapi namanya lebih 
terkenal di rimba persilatan sebagai penumpas kejahatan, walau dalam 
pengembaraannya dia juga rajin berdakwah.

 
Dalam 
kata pengantarnya, sang penulis, Viddy AD Daery, berterus terang bahwa 
mula-mula 
novel ini ditulisnya dengan lebih banyak mengandalkan cerita turun-temurun 
leluhur, ditambah sedikit data sejarah. Selebihnya adalah imajinasi bonek 
alias bondo nekat (modal nekat).

 
Namun, 
belakangan dia memeroleh data-data sejarah yang ternyata tidak bertabrakan 
dengan hasil imajinasinya, dan akhirnya memperkaya novelnya. Jadi, jelas bahwa 
Viddy memaklumkan novel silat ini sebagai novel sejarah.

 
Anda 
boleh setuju, boleh tidak. Tapi, bagi penyuka novel silat, yang telah cukup 
lama 
sepi dari karya baru, novel ini adalah pelepas dahaga yang layak direguk. Drama 
konflik khas dunia persilatan yang diwarnai dendam, persaingan dan adu ilmu 
kanuragan itu juga dibumbui kisah asmara. Viddy berhasil mengalirkan semua itu 
dengan penuturan yang membuai.

 
Pun, 
bagi Anda yang melirik novel ini karena genre sejarahnya, maka Anda akan 
terenyak menatap sebuah potret geopolitik Pamotan-Tuban (kini Lamongan) di 
pengujung masa Majapahit. Banyak desa kecil di Lamongan, yang kini hanya bisa 
masuk koran atau televisi bila luapan Bengawan Solo menyapunya, dulunya adalah 
pusat-pusat ekonomi yang telah berinteraksi intensif dengan mancanegara. 
Bahkan, 
anak sungai Bengawan Solo pun disinggahi perahu-perahu saudagar dari jazirah 
Arab, Persia, Gujarat (India), dan Portugis.

 

Lamongan di masa itu menjadi benteng utara Majapahit dalam menghadapi musuh 
dari 
arah Laut Jawa. Lamongan juga menjadi andalan Majapahit dalam hal produksi 
senjata (keris), perhiasan dan aneka kerajinan lain yang berkualitas tinggi. 
Tapi, di Lamongan pula berkembang gerakan politik untuk melawan penindasan 
terhadap rakyat oleh penguasa lokal, yang kian menjadi-jadi seiring kian 
lemahnya pemerintahan pusat Majapahit.

 
Novel 
Viddy memang bukan buku pelajaran sejarah. Tapi, seperti kata Langit Kresna 
Hariadi, penulis pentalogi Gajah Mada, Novel ini menempatkan kita lebih mudah 
belajar sejarah tanpa berniat belajar sejarah.
 

* Judul resensi di atas telah mengalami perubahan oleh 
redaksi Alvabet.

_ 
 

DATA BUKU

Judul    : PENDEKAR SENDANG 
DRAJAT

Penulis : Viddy AD Daery

Editor   : A. Fathoni

Genre  : Fiksi Sejarah

Cetakan   : I, Juni 2009

Ukuran : 11,5 
x 
18 
cm

Tebal   : 236 halaman

ISBN 
: 978-979-3064-75-8

Harga  : Rp. 37.000,-



==
Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat
Jakarta Selatan Indonesia 15411
Telp. +62 21  7494032, 
Fax. +62 21 74704875
www.alvabet.co.id




  

[ac-i] Jagoan dengan Kwaliteit Terjamin

2009-07-05 Terurut Topik ahmadzeni
Ini salah satu oleh-oleh dari JCC, kemarin di Pameran Industri Kreatif...

Jagoan dengan Kwaliteit Terjamin







Tuesday, 30 June 2009   




Cover 1001 Setengah JagoanParodi jagoan dari 
trio komikus ini kembali muncul di tahun 2009 ini dengan judul 1001 Setengah 
Jagoan, Ini adalah kemunculan kedua kalinya. Kapten Kilat Khusus, karakter yang 
mendapat penghargaan di Kosasih Award, KONDE 2007, muncul  bersama jagoan lucu 
lainnya. Dan kali ini yang dimajukan adalah karakter tokoh Jagoan Nomor Satu. 
Buku berisi lebih dari sekitar 60 halaman komik ini diterbitkan Cergampress.    
 




Read more...

ahmadzeni


Komik terbaru KiBezo Presiden Idola sudah bisa dipesan!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!


  

[ac-i] IVAA Open House 2, 2 Juli 2009, 17.00-21.00, Patehan Tengah 37 Yogya.

2009-07-05 Terurut Topik tovicraharja
 *IVAA OPEN HOUSE 2*

*/Launching Pusat Informasi Digital IVAA (On Site)*

*/Presentasi  Preview Arsip Online IVAA*

*/BINTANG TAMU:’Oleh-Oleh Ria dari Korea’ (Performance  Talk – Maria Tri
Sulistyani – Papermoon Puppet Theatre)*

--

Salam sejahtera dari Patehan Tengah 37, Yogya!

Indonesian Visual Art Archive (IVAA) adalah sebuah lembaga nirlaba yang
berbasis di Yogyakarta, yang didirikan tahun 1995 awalnya dengan nama
Yayasan Seni Cemeti (sampai April 2007). Bidang utama kami adalah
dokumentasi, riset, perpustakaan serta penyelenggaraan program edukasi dan
eksplorasi seni visual. Dengan ini IVAA juga berfungsi sebagai sebuah
think-tank atau laboratorium kreatif untuk menggagas berbagai pemikiran
serta kegiatan yang mendukung perkembangan seni visual dan budaya
kontemporer, baik secara praktek mau pun wacana.

Sejak 2008, IVAA membangun Pusat Informasi Digital IVAA, yang menampung
seluruh koleksi arsip IVAA dalam format digital. Tujuannya yang utama adalah
untuk preservasi data tersebut, menyimpannya ke jaringan online, membuat
sistem baru klasifikasi data IVAA serta meningkatkan kemudahan aksesibilitas
dan pemanfaatan data IVAA bagi publik.

Satu program yang sedang dibangun adalah IVAA Online Archive, yaitu Arsip
Online IVAA yang menampung seluruh koleksi dokumentasi IVAA di jaringan
internet. Tahap I pembangunan Arsip Online ini akan di-launching bulan
Agustus 2009 di Jakarta.

Selain itu, sejak April 2009, sebagai bagian dari kerjasama IVAA dengan
Engagemedia.org, Combine Resource Institute, Yayasan Kampung Halaman dan
ruangrupa, IVAA mengimplementasikan sistem baru yaitu mengaplikasikan local
server untuk pusat storage data digital di database IVAA Library-Data
Center. Dengan fasilitas ini, pengunjung perpustakaan IVAA sekarang dapat
mengakses Arsip digital, menonton koleksi audio-visual IVAA dan menelusuri
katalog perpustakaan secara langsung dari laptop pribadi, atau dari komputer
publik yang disediakan di ruang perpustakaan.

Seiring dengan dibangunnya Pusat Informasi IVAA Online sejak 2008, maka
Perpustakaan IVAA pun dikembangkan menjadi IVAA Library  Data Center,
dimana para anggotanya tidak hanya bisa secara maksimal memanfaatkan koleksi
perpustakaan IVAA, namun juga arsip IVAA, dan bisa mengakses informasi lebih
rinci melalui internet.

Mulai tahun 2009 juga, IVAA-Library  Data Center merubah sistem keanggotaan
dari per tahun menjadi seumur hidup, dan pendaftaran dapat dilakukan via
email ke libr...@ivaa-online.org, tanpa harus melakukan kunjungan langsung
ke perpustakaan IVAA, tanpa kartu anggota namun terdaftar dalam IVAA Online
Library Catalog.

Dengan adanya pembaharuan serta pengembangan prasarana di IVAA ini, kami
menyelenggarakan Open House (sebagai kelanjutan dari Open House pertama
IVAA, Mei 2007), menjamu rekan-rekan institusi dan kolega komunitas di
Yogyakarta dan sekitarnya, untuk mempresentasikan Pusat Informasi Digital
IVAA ini. Silahkan membawa laptop anda untuk mencoba langsung sarana On Site
Local Archive IVAA, atau mencobanya di rangkaian komputer publik yang kami
sediakan di ruang perpustakaan.

IVAA mengundang rekan-rekan dalam acara IVAA OPEN HOUSE 2, yang
diselenggarakan pada tanggal 2 Juli, 2009, 17.00-21.00 WIB, di IVAA, Patehan
Tengah 37, Yogya.

Salam,
Tovic Raharja
INDONESIAN VISUAL ART ARCHIVE (IVAA) LIBRARY
Office : Jl. Patehan Tengah No. 37,
Yogyakarta 55133 Indonesia
Phone : +62274375247 | Fax. : +62274372095
E-mail : libr...@ivaa-online.org
Website : http://www.ivaa-online.org
Milis: http://groups.yahoo.com/group/ivaa-online/


[ac-i] UNDANGAN : Peluncuran Novel Terjemahan DKJ

2009-07-05 Terurut Topik Dimas Fuady




Salam,

 

Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan untuk
menghadiri acara peluncuran terjemahan novel Kamus Khazar :
Sebuah Novel Leksikon karya Milorad
Pavic (Serambi, Mei 2009, terjemahan Noor Cholis) dan Sejarah Dunia dalam
10½ Bab karya Julian Barnes (KPG, Maret 2009, terjemahan Arif Bagus
Prasetyo) yang akan dihelat pada;

 

Hari/tanggal : Selasa, 30 Juni 2009

Waktu    : 14.00 WIB - selesai

Tempat  : Galeri Cipta III - Taman Ismail
Marzuki

      Jl. Cikini Raya No. 73. Menteng

      Jakarta Pusat

 

Acara
‘Peluncuran Terjemahan Novel DKJ’ ini merupakan jawaban atas keprihatinan DKJ 
terhadap kualitas
penerjemahan sastra di Indonesia. Karena itu melalui program Penerjemahan
Sastra, DKJ  berkerja sama dengan Kepustakaan
Populer Gramedia  (KPG) dan Penerbit
Serambi memfasilitasi ketersediaan terjemahan karya-karya sastra dunia,
khususnya novel, yang penting dalam tradisi penulisan novel
dunia. Terutama
yang menyangkut virtuosity dan storytelling.  Lebih dari itu, program ini 
mencoba
menampilkan terjemahan yang bisa dijadikan contoh bagi para pekerja
penerjemahan sastra—baik itu penerjemah, editor, penerbit, kritikus karya
terjemahan—dan juga masyarakat pembaca karya terjemahan. 

Salam!
Dewan Kesenian Jakarta


 



  quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.comquot;

[ac-i] Beasiswa untuk novelis pemula di 'BENGKEL PENULISAN NOVEL DKJ 2009'

2009-07-05 Terurut Topik Dimas Fuady
Rekan-rekan,


Bengkel Penulisan Novel DKJ 2008 berhasil memupuk bibit-bibit potensial
dalam khasanah novel Indonesia kontemporer. Bahkan, beberapa di antara
mereka telah mencatatkan prestasi. Wa Ode Wulan Ratna menerbitkan Cari Aku di 
Canti (Lingkar Pena, 2008) dan berhasil menyabet Khatulistiwa Literary Award 
2008 untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Windri Ramadhina menerbitkan novel 
Metropolis (Grasindo,
2009). Yang lain sedang menunggu proses terbit. Tahun ini Dewan
Kesenian Jakarta kembali membuka kesempatan kepada para penulis novel
pemula untuk mengikuti Bengkel Penulisan Novel  DKJ 2009. Kesempatan
ini dibuka untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”. 
Beasiswa yang ditanggung Panitia adalah biaya kursus. Peserta
mengusahakan sendiri akomodasi dan transportasi selama kursus. 

Syarat-syarat untuk kategori “Beasiswa”:


Usia antara 18—25 tahunMenyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang 
digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa 
gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) 
novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisah

Syarat-syarat untuk kategori “Membayar Penuh”:

Menyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel 
ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan 
sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan 
biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisahMembayar biaya kursus 
sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)

Ketentuan lain:

Batas
akhir penyerahan naskah untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar
Penuh”:  31 Juli 2009 (cap pos atau diantar langsung). Surat lamaran
dan berkas pelengkap dikirim ke:
 

Panitia Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009
Dewan Kesenian Jakarta
Jalan Cikini Raya 73
Jakarta 10330


Tempat terbatas. Panitia akan menyeleksi pelamar. Hasil seleksi
akan diumumkan pada awal Agustus 2009 melalui www.dkj.or.id. Panita
juga akan menghubungi pelamar  terpilih.

Naskah terbaik peserta Bengkel akan dibantu penerbitannya oleh DKJ


Jadwal: 
September – Desember 2009
 tiap Sabtu, pukul 14.00—16.00 WIB
(kecuali selama bulan puasa, pukul 15.00—17.00 WIB)



Materi ajar:  
gagasan dan pengelolaannya
kerangka karangan
riset
deskripsi
menulis dengan panca indera
dialog
karakter
alur/plot
metafora, majas, alusi, dan sejenisnya
kejernihan bahasa
penyuntingan 



Pengajar: 
AS Laksana (novelis dan pendiri sekolah menulis kreatif “Jakarta School”) 
Yusi Avianto Pareanom (penulis dan pemilik Banana Publishing)


Terima kasih untuk membantu menyebarluaskan informasi ini. Salam!

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 





  quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.comquot;

[ac-i] PRESS RELEASE: SA LANGIT MONG BUGHAW(under your blue sky), a group show of Philipines artists [1 Attachment]

2009-07-05 Terurut Topik riessa wijaya
Kepada Yth: Rekan Media

Press Release ini juga sekaligus undangan pada anda sekalian dan publik Jogja 
untuk menghadiri pembukaan pameran bersama 4 seniman Philipina: SA LANGIT MONG 
BUGHAW di Tembi Contemporary, Jumat, 3 Juni 2009, 19.30.



SA LANGIT MONG BUGHAW



Di Bawah Langit Birumu



3 – 30 Juli 2009 



Tembi Contemporary 



 

RILIS MEDIA

 

Tembi Contemporary dengan senang hati
mempersembahkan Sa Langit Mong Bughaw,
sebuah pameran bersama pertama yang menampilkan empat seniman dari Filipina:
Ambie Abaño, Christina Quisumbing Ramilo, Pardo de Leon dan Popo San Pascual. 
Sa Langit Mong Bughaw juga menandai
episode puncak Program Residensi  Valentine Willie di Bali.

 

Diterjemahkan sebagai “di bawah langit
birumu,” “sa langit mong bughaw” disadur dari salah satu bait Lagu Kebangsaan
Filipina, Lupang Hinirang. Kelompok ini berusaha melebur bersama syair dibalik
fragmen patriotik dalam sentimen dan medium yang beragam. Ambie Abaño, seorang
seniman grafis/cetak, merekam wajah dalam jeda khusyuk. “Dalangin”
diterjemahkan sebagai doa, dan figur serta wajah yang dimaksudkan adalah hasil
cetak karet pada spandex, menoreh perhatian orang Filipina terhadap
kepercayaan. Referensi terhadap seni klasik, pengukuran dan pandangan pada ilmu
pengetahuan dibawakan oleh Pardon de Leon. Di sisi lain Popo San Pascual, yang
mahir dalam bidang warna, mengeksplorasi nuansa serta rentetan letupan
kaleidoskop budaya Filipina. Christina Quisumbing Ramilo telah tinggal lebih
dari sebulan di Bali dan Yogyakarta dalam interaksi yang mengagumkan dengan 
sejumlah seniman lokal
terkemuka. Sa Langit Mong Bughaw
adalah jalan lapang tempat dimana Ramilo menyatukan sejumlah kesamaan antara
kebudayaan Filipina dan Indonesia melalui penggunaan bahasa yang tergabung 
dalam patung-patung
fungsionalnya sekaligus sikap-sikap serupa lainnya dalam praktek seni rupa.

 

Sama beragamnya dengan Filipina, Sa Langit Mong Bughaw adalah sebuah
tinjauan substansial pada berbagai cara berbeda dalam penciptaan seni yang
mengambil tempat dalam sebuah tataran. Dengan cara yang sama, terjadi semacam
kesejajaran manakala keempat seniman Filipina ini mencetuskan cara berpikir dan
merasakan yang merupakan kemiripan kedua budaya ini. 



Sa Langit Mong Bughaw berlangsung
mulai tanggal 3 Juli di Tembi Contemporary, Jl. Parangtritis KM 8,5 Bantul, 
Yogyakarta, INDONESIA.

 

Pembukaan
3 Juli 2009. 19:00

Dibuka
oleh Dr. Soeprapto Soedjono M.F.A., Ph.D.

Disaksikan:
Duta Besar Austria, Duta Besar Australia, Duta Besar Canada, Duta Besar Mexico,
KGPH Wironegoro dan Gusti Pembayun

 

Presentasi
Seniman 4 Juli 2009 16:00 – 18:00

Moderator:
Arahmaiani

 

 

 

CURATORIAL ESSAY



 

Dua Negeri, Satu Langit

 

Sa
Langit Mong Bughaw (Di Bawah Langit Birumu)
menawarkan sebuah gugusan kemungkinan bagi dialog masa depan antara seniman
Filipina dan Indonesia. Sebuah pameran rintisan oleh empat seniman Filipina di 
Yogyakarta,
menunjuk pada wilayah kepedulian bersama antara dua negara yang masih memiliki
banyak potensi dialog dalam bidang kebudayaan dan kesenian.

 

Judul pameran ini diambil dari sebuah bait
dalam Lagu Kebangsaan Filipina, Lupang
Hinirang, sebuah lagu patriotis dan merupakan simbol bersejarah dalam
konteks politik Filipina. Mengambil tema utamanya dari praktek kebudayaan
secara umum membentuk konsepsi seseorang mengenai apa yang dimaksud dengan
kebangsaan, pameran ini secara tersirat merefleksikan pertanyaan mengenai
bagaimana kesatuan dibentuk terlepas dari perbedaan dalam sejarah, geografi,
kebudayaan dan cara pandang.

 

Karya-karya dalam pameran ini menunjukkan
bagaimana praktek seni yang beragam bisa dihadirkan dalam satu wilayah atau
teritorial yang tidak utuh dalam membentuk sebuah bangsa atau daerah.
Bagaimanapun juga, seni kontemporer Filipina tidak dapat dengan serta merta
diklasifikasikan pada sebuah genre atau cara visual: apa yang telah dibuat oleh
para seniman selama bertahun-tahun berkisar pada karya figuratif sampai
absttrak, simbolis sampai literal, fungsional sampai konseptual. Sebaliknya,
pameran ini menampilkan bagaimana karya yang beragam menuju penciptaan sebuah
citra yang utuh, dalam arti membentuk apa yang disebut seni Filipina: bagaimana
setiap elemen atau tradisi mutlak diperlukan untuk melukiskan gambaran yang
utuh, kira-kira demikian, terlepas dari hadirnya berbagai kontradiksi dan
perbedaan.

 

Udara perayaan keragaman artistik direkam
dalam karya-karya abstrak Popo San Pascual yang tajam. Warna-warna yang berani
dan nyaris cair dalam gerakannya, karya-karyanya nyaris tak berbatas,
memperlihatkan spontanitas yang mengagumkan. Bentuk-bentuk organik – pusaran,
petakan, lingkaran –mengalir pada dan ke luar dari satu sama lain, berpindah
dari keburaman menuju kebeningan. Keindahan karya San Pascual terletak pada
bagaimana warna-warna yang sama-sama kuat dan tampak mengejutkan dipadukan
secara berani untuk menghasilkan kesatuan yang memuaskan dan utuh.

 

Karya-karya San Pascual yang penuh warna
menemukan sebuah 

[ac-i] Serunya makan siang dengan Jhon Onel sambil main Fesbuk dengan Komikus

2009-07-05 Terurut Topik ahmadzeni
Ayam dulu apa telor dulu? 
Kalau Jhon Onel, siy, beda lagi tebakannya...
Kalau  gitu, yuk, kita ikutan makan siang saja bersama Jhon Onel karya Budesain 
di komik strip ke 21 yang muncul di 
http://pragatcomic.com/new/index.php
Dan satu artikel barunya


Ngomikin Fesbuk oleh Fesbukers  







Wednesday, 01 July 2009





Cover Sibuk FesbukKomik kompilasi tentang para 
Facebookers ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 oleh Cergamperss, 
dengan jumlah halaman mencapai 96 halaman. Sibuk Fesbuk karya Cergam Rangers  
Friends
menambah ramainya kepopuleran jejaring ini. Komik yang berisi tentang
keseharian para fesbukers yang lucu sampai kritikan kepada korban tren
ini bisa menginspirasi supaya menggunakan jejaring ini untuk kebaikan,
contohnya, ya, dengan terwujudnya karya buku komik ini. 




Read more...


 



ahmadzeni


Komik terbaru KiBezo Presiden Idola sudah bisa dipesan!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!


  

[ac-i] Tubi Award 2009

2009-07-05 Terurut Topik sapto68
Terakhir hari ini…
Ditunggu sampai pukul 21:00
Untuk pengiriman melalui Pos, kami beri kesempatan sampai tanggal 6 Juli
2009 sudah harus sampai di tangan Panitia. Kirimkan karya terbaik Anda
sekarang juga!


Tujuh Bintang Art Award 2009
`THE DREAM'
[The Power of Dream]

Hidup tanpa impian tak layak untuk dijalani. [Plato]

Prolog
Inspirasi terbesar bagi seorang genius adalah letupan-letupan mimpi yang
sanggup merubah dunia. Bagaimana seseorang bertahan dan melangsungkan
visi hidup tanpa bertumpu pada kekuatan impian? Bagaimana impian-impian
mampu menciptakan-membangun sebuah ilmu pengetahuan yang melampaui batas
kapasitas logika. Dasar sederhananya, kekuatan impian membentuk kuatnya
karakteristik pribadi mengada, survival, dihargai, bermartabat karena
impian menuntun sekaligus membentuk perspektif berpikir manusia visioner
dan berkarakter.

Nah, berpijak atas dasar inilah tema `THE DREAM' The Power of
Dream di usung sebagai tema yang membingkai penyelenggaraan Tujuh
Bintang Art Award 2009 yang diharapkan dapat memicu berbagai perspektif
para perupa muda Indonesia dalam menggali sekaligus menjumput inspirasi
atas impian yang selama ini menggelisahkan ruang-ruang virtual kita hari
ini.

Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan paket program yang didedikasikan
pada bagian penting perjalanan dan perkembangan seni rupa kontemporer
Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap pemikiran dan karya terbaik
perupa muda Indonesia yang telah mendedikasikan segenap kehidupan
kreatifnya untuk melahirkan karya terbaiknya.

Penghargaan ini disampaikan sebagai bentuk kelekatan relationship yang
harmonis antara pihak penyelenggara dengan para perupa muda Indonesia
atas dasar pada kwalifikasi karya yang diajukan. Tujuh Bintang Art Award
2009 ini semata-mata bentuk penghargaan yang menandai sebuah pencapaian
puncak prestasi para perupa muda dalam proses seleksi ketat yang
dilakukan tim juri yang terdiri dari kurator, penulis kritik seni rupa
dan pengamat budaya.

Teknis
Tujuh Bintang Art Space mengajak para perupa untuk berpartisipasi
merespon tema `THE DREAM' The Power of Dream. Bagaimana kita
memaknai kekuatan impian yang membuka berbagai peluang dan
kemungkinannya. Para perupa muda diharapkan masih memiliki komitmen dan
artikulasi yang beragam sesuai riuhnya globalisasi yang tak bisa
disangkal turut memberi pengaruh pada pola pikir, penyikapan, gaya hidup
bahkan kepribadian personal.

Hasil dari kompetisi seni visual terbuka ini akan dijaring karya-karya
[dengan media bebas] yang akan dipamerkan di Tujuh Bintang Art Space
pada 15-30 Agustus 2009. Kompetisi ini juga bertujuan untuk mendapatkan
perupa-perupa berbakat dengan mengedepankan kualitas karya melalui
penyikapan terhadap sebuah kekuatan impian yang secara nyata memberikan
spirit hidup masyarakat dunia.

Kriteria Seleksi
1. Kompetisi bersifat terbuka, berskala nasional.
2. Usia maksimal 35 tahun.
3. Peserta perorangan atau kelompok.
4. Jenis dan media berkarya bebas.
5. Karya harus asli, didasarkan pada ide yang orisinal, tidak sedang
diikutkan dalam kompetisi yang lain dan bersedia untuk dijual.
6. Ukuran untuk karya 2 dimensi maksimal (P x L) 300cm x 300cm.
7. Ukuran untuk karya 3 dimensi maksimal (P x L x T) 100cm x 100cm x 200
cm.
8. Sedangkan seni instalasi/multimedia menyesuaikan.
9. Selain artistik juga berkait secara integral dengan relevansi tema
yang ditawarkan atau berbasis pada kesadaran kreatif dan kecermatan
perupa merayakan kekuatan impian pada karya-karyanya.
10. Wajib menyertakan foto karya yang diikutkan pada seleksi tahap
pertama, dengan ukuran 10R-glosy, dikirim bersama dengan konsep karya,
biodata  foto perupa serta informasi detail karya, diketik rapi. CV 3
tahun terakhir dalam Microsoft Word / Notepad file format.
11. Foto karya 2D/ 3D/ Installation (format cetak dan CD/ JPEG format,
300 DPI, 3000 pixel), lampirkan nama seniman, judul karya, media, dan
tahun. Pada setiap foto tulis nama dan nomor file (01, 02, 03, dst).
Sebagai contoh : Indra Ideatama 01.jpeg, Indra Ideatama 02.jpeg, dst.
12. Khusus untuk karya 3 dimensi, harap memberikan foto detail karya.
13. Karya video : Format Data AVI-PAL (720 x 576), rancangan display,
kopikan dalam CD/ DVD. Gunakan label/ caption di bagian cover dengan
nama seniman, judul, durasi, dan tahun.
14. Khusus untuk karya multimedia, harap menyertakan berkas karya
pendukung, misal CD interaktif dan sebagainya.
15. Panitia tidak menerima kiriman foto karya dan sebagainya melalui
surat elektronik (email).

Proses Seleksi
1. Tahap pertama (Seleksi Tertutup)
Seleksi Portofolio pada 7 Juli 2009
Dengan materi seleksi porto folio / foto karya; sehingga sangat
diharapkan foto karya diterima oleh panitia paling lambat tanggal 4 Juli
2009, pukul 21.00 WIB. Akan dipilih 50 nominator dan kemudian diputuskan
20 nominator yang berkewajiban melakukan presentasi karya.
2. Tahap kedua (Seleksi Terbuka)
Dilaksanakan tanggal 10 Juli 2009.
50 nominator mengirim karya secara langsung ke 

[ac-i] Info...RENOVASI GALERI CANNA....

2009-07-05 Terurut Topik trien afriza
salam budaya...


Pemberitahuan

kami atas nama Manajemen dari GALERI CANNA yang Berlokasi di Jl.Boulevard Barat
Raya Blok LC 6 No 33-34, 


Kelapa Gading Jakarta 
Utara Phone: 021 - 4526429-30, 4522536. Fax: 021 - 4534667, 

email :  ca...@cbn.net.id.  www.galeri-canna.com. 

Menginformasikan kepada semua  Klien 
Galeri, Rekan Media, dan Pecinta Seni. 

bahwa terhitung mulai Juli - September 2009, Galeri Canna  akan melakukan 
Renovasi. Kami akan tetap bisa
dihubungi

melalui  telepon dan email:

   

Inge Santoso :ingeca...@yahoo.com

Sri     :
081383533520

Atik       : 081316677618.
email: atiq_...@yahoo.co.id

Iien       : 08153961362.
email: potteryhi...@yahoo.com




Next Program Galeri Canna:

   

1. ASYAAF 2009 with Art Season Gallery 
 Singapore in Seoul    
    Korea.

    6 - 17 Agustus 2009

    Participating Artist's:

    - J.Ariadhitya Pramuhendra   

    - Made Wiguna
Valasara

    - Mujahiddin Nurrahman   
    

2. BAZAAR Art JAKARTA .
Booth S 9

    28 - 30 Agustus 2009

    Ballroom Ritz Carlton Hotel - Pacific Place  
    ( Mall Pacific Place Area )

    Participating  artist’s
:

    - Catur Binaprasetyo


    - Dadang Rukmana

    - Isa Ansori    

    - I Nyoman Darya 

    - Radi Arwinda

    - Putu Sutawijaya







 

    - Win Dwi Laksono 
 



3. ART TAIPEI 2009. Booth  A 03

    28 Agustus  - 1
September 2009

    Participating Artist’s :

   - Catur Binaprasetyo   

   - Eddie Hara  

   - I Nyoman Darya   - Putu Sutawijaya

   - Suraji


  

[ac-i] Trs: dari Ruang Baca KORAN TEMPO

2009-07-05 Terurut Topik Wajah Bercahaya


--- Pada Sel, 30/6/09, Wajah Bercahaya wajahbercah...@yahoo.co.id menulis:

RUANG BACA-KORAN TEMPO

NOVEL SEJARAH

Novel-novel
berdasarkan sejarah kembali marak. Selain buku karya Aan Merdeka
Permana dan Langit Kresna Hariadi yang sudah populer, sudah terbit pula
Ken Arok Ken Dedes (Ircisod, 2008) karya Wawan Susetya dan Pendekar Sendang 
Drajat (Pustaka Alvabet, 2009) karya Viddy AD Daery yang kental dengan silat.

Pendekar Sendang Drajat

Pernahkan
nama Tenggulun (Trenggulun) dibincangkan orang sebegitu heboh, bahkan
di tingkat intenasional, sebelum tragedi bom Bali 2002? Tidak, tentu
saja. Tenggulun sampai kini pun masih tetap sebuah desa yang cukup
terpencil dari jalur ekonomi utama Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa
itu kini bagian dari Kecamatan Solokuro, pemekaran dari Kecamatan
Paciran.

Di
suatu masa menjelang punahnya kejayaan Mahapahit pada abad ke-16,
terbetik kabar sekelompok pesilat muda meluruk wilayah Pringgoboyo.
Dengan garang, mereka membantai habis rombongan pendatang dari Eropa
saat menyusuri anak sungai Bengawan Solo dengan perahu Portugis. Para
pesilat itu adalah abdi wilayah perdikan Trenggulun, yang kala itu
dikenal sebagai salah satu kantong perlawanan garis keras terhadap
sisa-sisa kekuasaan Majapahit.

Kisah itu memang tak ada dalam buku-buku pelajaran sejarah. Kisah itu hanyalah 
sebuah fragmen dalam novel berjudul Pendekar Sendang Drajat, Pesisir Utara 
Majapahit di Abad ke-16 (Pustaka Alvabet, Juni 2009) karya Viddy AD Daery.

Pendekar
bernama asli Raden Ahmad itu adalah cucu Sunan Drajat dan Sunan Sendang
Duwur. Dia anak seorang kyai pengasuh pesantren terkenal, tapi namanya
lebih terkenal di rimba persilatan sebagai penumpas kejahatan, walau
dalam pengembaraannya dia juga rajin berdakwah.

Dalam
kata pengantarnya, sang penulis, Viddy AD Daery, berterus terang bahwa
mula-mula novel ini ditulisnya dengan lebih banyak mengandalkan cerita
turun-temurun leluhur, ditambah sedikit data sejarah. Selebihnya adalah
imajinasi bonek alias bondo nekat (modal nekat).

Namun,
belakangan dia memeroleh data-data sejarah yang ternyata tidak
bertabrakan dengan hasil imajinasinya, dan akhirnya memperkaya
novelnya. Jadi, jelas bahwa Viddy memaklumkan novel silat ini sebagai
novel sejarah.

Anda
boleh setuju, boleh tidak. Tapi, bagi penyuka novel silat, yang telah
cukup lama sepi dari karya baru, novel ini adalah pelepas dahaga yang
layak direguk. Drama konflik khas dunia persilatan yang diwarnai
dendam, persaingan dan adu ilmu kanuragan itu juga dibumbui kisah
asmara. Viddy berhasil mengalirkan semua itu dengan penuturan yang
sangat membuai.

Pun,
bagi Anda yang melirik novel ini karena genre sejarahnya, maka Anda
akan terenyak menatap sebuah potret geopolitik Pamotan-Tuban (kini
Lamongan) di pengujung masa Majapahit. Banyak desa kecil di Lamongan,
yang kini hanya bisa masuk koran atau televisi bila luapan Bengawan
Solo menyapunya, dulunya adalah pusat-pusat ekonomi yang telah
berinteraksi intensif dengan mancanegara. Bahkan, anak sungai Bengawan
Solo pun disinggahi perahu-perahu saudagar dari jazirah Arab, Persia,
Gujarat (India), Cina dan Portugis.

Lamongan
di masa itu menjadi benteng utara Majapahit dalam menghadapi musuh dari
arah Laut Jawa. Lamongan ( terutama Sendang Duwur ) juga menjadi andalan 
Majapahit dalam hal
produksi senjata (keris), perhiasan dan aneka kerajinan lain yang
berkualitas tinggi. Tapi, di Lamongan pula berkembang gerakan politik
untuk melawan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa lokal, yang kian
menjadi-jadi seiring kian lemahnya pemerintahan pusat Majapahit.

Novel
Viddy memang bukan buku pelajaran sejarah. Tapi, seperti kata Langit
Kresna Hariadi, penulis pentalogi Gajah Mada, Novel ini menempatkan
kita lebih mudah belajar sejarah tanpa berniat belajar sejarah.

Yanto Musthofa

 


 
 
 
 
 
 

  


   


  
   


Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
 Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!


  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[ac-i] Buku LOBAKAN sudah terbit [1 Attachment]

2009-07-05 Terurut Topik putu oka sukanta
SUDAH TERBIT

Buku antologi cerita pendek LOBAKAN dari 12 pengarang berbagai generasi, 
laki-laki perempuan,  warga Indonesia dan asing, dengan tema Tragedi 
Kemanusiaan 1965/66 di Bali.

 

Lobakan adalah pelita tradisional rakyat Bali sebagai penerang jalan di 
kegelapan. 

 

Daftar Isi. 

Kata Pengantar  I Gusti Agung Ayu Ratih

Ketika berbicara tentang Bali, orang pada umumnya tidak menghubungkan pulau itu 
dengan tragedy, apalagi pembantaian. Bali adalah tempat para dewata bersemayam, 
perempuan melenggang bak bidadari dari pematang sawah terrasering, pantai 
menjulur laut biru kehijauan, suaka bagi mereka yang penat dan gelisah. Tak 
banyak yang pernah mendengar bahwa di balik seluruh keindahan dan keunikan Bali 
menyimpan sejarah kelam tentang pemberantasan orang-orang yang dianggap anggota 
atau simpatisan PKI di penghujung 1965.

1. Pemburu Buaya  / Dyah Merta 

   .ia seperti melihat ribuan kunang-kunang terbang ke angkasa beserta pekikan 
dan debam tubuh dijatuhkan ke sungai. Tak berapa lama tubuh-tubuh itu mulai 
mengalir di sungai...

2. Silsilah Merah / Fati Soewandi

Merelakannya.?Tidak, aku tidak rela. Aku tidak sanggup! Itu berarti aku harus 
menghapus semua kenangan dan ingatanPadahal hanya kenangan dan ingatan itu yang 
aku punya untuk melewatkan episode kelam dalam hidupku kini.

3. Bantiran / Gde Aryantha Soethama 

Duapuluh tahun kemudian,desa Jampi ramai oleh keluarga orang-orang yang 
dibantai. Mereka mencari tulang belulang untuk diaben Sesajen diletakkan  di 
tengah sawah yang sebulan lalu panen kedele

4. Kakek Perak /  Happy Salma 

Kakek Perak, aku sayang Kakek. Aku bangga menjadi cucumu! Kakek Perak yang 
berhati lapang, yang telah memaafkan masa lalunya, dan telah berdamai dengan 
hal-hal yang tak terduga di dalam hidupnya ini.

 

 

5. Laki laki Tua  yang Ingin Mati  / Kadek Sonia Piscayanti 

..Jantungnya berdegup kencang. Nalurinya mengatakan lari. Lari kemana? Sungai? 
Pura? Kuburan? Lari!

6. Mangku Mencari Doa di Daerah Jauh / Martin Aleida 

Begitulah, suatu pagi, ayah Mangku diseret ke tepi lubang, tengkuknya dihantam 
linggis, dan bersama jasad petani senasib, dia ditimbuni di lubang besar iitu, 
tanpa doa, konon pula airmata.

7. Bocah di Balik Pintu / May Swan 

Tidak, aku tidak akan kembali ke Bali, apa pun alasannya..Sebuah adegan 
menjelma di benaknya, kepala manusia lepas dari badan, ketika ditatap, ternyata 
itu bukan wajah ayahnya. Itu wajahnya sendiri

8. Cerita Galuh dan Wayan  / Ni Komang Ariani

Sudah lama Galuh mendengar suara-suara yang tidak ia ketahui sembernya. 
Suara-suara itu terdengar begitu lirih, namun Galuh yakin suara-suara itu 
sungguh ada..

9. Pidato / Putu Fajar Arcana 

Bapak-Bapak salah tangkap Mulut saya lalu seperti terkunci. Saya tidak mampu 
mengatakan hal lain...

10 Menjelang Tidur Kupadamkan Lampu ./ Putu Fajar Arcana,

Di bulan Desember, hujan hampir setiap hari mengguyur kota. Pada malam yang 
pekat, aku diciduk, tepatnya digiring ke sebuah gudang peninggalan Belanda..

11. Seonggok Daging Beku / Putu Fajar  Arcana,

Aku membaca peristiwa itu dalam sebuah catatan tulisan tangan yang dibuat Ayah 
pada masa-masa akhirnya di penjara.Sayangnya dalam catatan itu sama sekali 
tidak dituliskan mengapa Ayah sampai dijebloskan ke dalam penjara.

12. Made Jepun  / Putu Oka Sukanta

Kemana kakakmu?. Kan sudah di Balaibanjar. Bapakmu?. Juga sudah di 
Balaibanjar. Ibumu?. Mengantar makanan ke Balaibanjar. . Kamu juga 
seharusnya ditahan., kata lelaki itu dengan tegas mengejutkan Made Jepun. 
Kamu kan Gerwani.

13. Ia  Menangis di Depan Televisi  / Putu Oka Sukanta

Ya. Semua itu keponakan saya. Di PNI banyak keponakan, di PKI juga banyak 
keponakan. Mereka bergiliran minta tolong kepada saya, membuat tiang bendera, 
mengangkut barang-barang waktu pindah rumah. Waktu PKI bikin keramaian saya 
jadi kemanan. Waktu PNI membuat drama saya juga jadi keamanan...Maka sejak 
hari itu ia diberi tugas mengangkut mayat-mayat bergeletakan di sebelah timur 
Taman Pahlawan untuk dikuburkan..

 

14., Kerbau Bertanduk Emas /  Putu Oka Sukanta

Setelah upacara selesai, I Plutut menghampiri tamu yang menyaksikan upacara 
tersebut. Merinding bulu romanya karena orang-orang yang disebut sebagai algojo 
oleh iparnya ternyata hadir.

15. Warisan  / Putu Satria Kusuma 

Tidak ayah. Aku tidak mau bersembunyi lagi. Biarlah mereka menangkapku, yang 
penting aku bisa melepas rinduku menggendong Kadek bantah Wayan Guru.

16., Dadong  / Sunaryono Basuki KS 

Dalam doanya ia selalu berterimakasih kepada Hyang Widhi sebab telah diberi-Nya 
hidup. Dia juga memintakan maaf orang-orang yang telah membunuh keluarganya.

17..,Nyanyian yang Melintasi Pesisir sampai ke Bukit  / Sunaryono Basuki KS

Sekarang pasanglah telinga baik-baik. Tidakkah kau dengar suara nyanyian itu? 
Melengking nyaring bagai suara angin, mendayu-dayu bagai suara gesekan biola, 
kadang meratap bagai dua batang kayu yang bergesekan karena angin. Tidakkah kau 
dengar suara ratapan di 

[ac-i] mitos kritik sastra

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
Hudanosch Hudan  

karya sastra itu bukan ilmu sastra

Hudanosch Hudan at 12:24am July 3
karya sastra itu bukan ilmu sastra, dan ilmu sastra itu bukan terlepas dari 
karya sastra, tapi seolah kita mendengarkan seseorang yang membuka hatinya 
kepada dunia.

terhadap dunia kita tak perlu harus menghayati partikel partikel air untuk 
menyimak diam dan misterinya sebuah sungai: hendak ke manakah ia pergi dan 
kemanakah ia akan kembali?

siapa yang pernah mati di sungai ini dan siapa yang akan hidup kembali oleh 
sungai ini.

ilmu memang penting tapi bukanlah satu satunya jalan untuk menangkap karya 
sastra atau untuk menangkap totalitas makna suatu kehidupan. bahkan mungkin 
suatu jalan lain yaitu jalan imajinasi bisa meretas lebih cepat lagi untuk 
sampai ke suatu inti dari karya sastra atau hidup itu sendiri.

kedua jalan itu ada dan niscaya maka kita semestinya bahagia memeluk dan 
mengucapkan selamat datang atas kehadirannya.

sambutlah dengan gembira suatu kritik imajinatif atas karya sastra, dengan 
meletakkan tanda petik di kata imajinatif itu. karena sesungguhnya namanya 
adalah esai imajinatif atas suatu karya sastra. bahkan terhadap kehidupan itu 
sendiri. karena sesungguhnya tak ada hak kita untuk melakukan kritik terhadap 
karya sastra, sebagaimana tak pula ada hak kita melakukan kritik atas alam. 
yang ada adalah justru kita takjub akan dan atas alam. 

bahwa muncul penamaan dengan identitas kritik sastra, inilah kesalahpahaman 
yang telah dibuat kawan kawan saya di luar sana, kesalahpahaman yang telah 
menjadi mitos, dan saatnya kini mitos itu dilucuti satu demi satu kemitosannya. 
agar kawan kawan saya di luar sana sadar akan kemelencengan pikirannya atas 
suatu karya sastra atau dan atas kehidupan itu sendiri.

oh indahnya!
tuhan indah!
seperti hudan indah!

hehe

hudan hidayat
filsuf penghancur dan pembangun bahasa



[ac-i] SIARAN PERS: Pengurus DKS Dikukuhkan 7 Juli

2009-07-05 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya!!!
 
Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya tentang Dewan Kesenian Surabaya (DKS) 
Periode 2009 – 2014 akhirnya turun. SK itu bernomor 188.45/ 225/ 436.1.2/ 2009, 
tertanggal 3 Juli 2009. Menyusul diterbitkannya SK tersebut, pengukuhan 
pengurus DKS periode 2009 – 2014 dijadwalkan akan dilangsungkan Selasa pekan 
depan, 7 Juli 2009, pukul 10.00, di Ruang Lobi Lantai 2 Balai Kota, Jl. Taman 
Surya 1 Surabaya.

Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Drs. Suhartojo, dalam Rapat 
Koordinasi bersama pengurus DKS dan sejumlah pejabat dinas terkait, Jumat 
(3/7), memastikan prosesi pengukuhannya akan dipimpin langsung oleh Walikota, 
Bambang Dwi Hartono. Dipastikan pula Kelompok Musikalisasi Puisi ‘Bledhek 
Sigar’ akan tampil sebagai satu-satunya penyaji acara dalam prosesi pengukuhan 
ini.

Adapun kepengurusan DKS periode 2009 – 2014 sebenarnya telah terbentuk bulan 
Februari lalu. Ketua Umum DKS, Sabrot D. Malioboro, ketika itu terpilih lewat 
Musyawarah Seniman dengan suara terbanyak . Susunan kepengurusan DKS periode 
2004- 2009 selengkapnya sebagai berikut:

Badan Pekerja Harian (BPH)
1. Ketua Umum: Sabrot D. Malioboro (Penyair/ Bengkel Muda Surabaya)
2. Ketua I: Sukowidodo Waluyo (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unair)
3. Ketua II: Hari Cahyono (Pengusaha dan Penikmat Seni)
4. Sekretaris Umum: Desemba S. Titaheluw (Pengusaha dan Penikmat Seni)
5. Sekretaris I: M. Darojad (Aktivis PPP)
6. Sekretaris II: Farid Syamlan (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya)
7. Bendahara Umum: Hanif Nashrullah (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya/ Musisi 
'Bledhek Sigar')
8. Wakil Bendahara: Suyitno (Aktivis Bengkel Muda Surabaya)

Badan Otonom
Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang): Rusdi Zaki (Penyair Bengkel Muda 
Surabaya  Dosen jurusan Teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta/ STKW 
Surabaya)

Komite-komite
1. Ketua Komite Sastra: Didik Wahyudi (Aktivis Teater Kampus 'Institut' 
Universitas Negeri Surabaya/ Unesa)
2. Ketua Komite Seni Rupa: M. Rizki (Perupa/ Dosen jurusan Seni Rupa STKW 
Surabaya)
3. Ketua Komite Teater dan Film: Harwi Mardianto (Ketua Jurusan Teater dan Film 
SMKN 9 Surabaya)
4. Ketua Komite Musik: Bokir Surogenggong (Musisi/ Ketua Kelompok Pengamen 
Jalanan Kota Surabaya)
5. Ketua Komite Tari: Diaz Tiarni (Koreografer/ Pengelola salah satu Sanggar 
Tari di Surabaya)

Ex- Officio
1. Koordinator: Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya
2. Anggota: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
3. Anggota: Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Pleno
1. Ketua: RM. Yunani Prawiranegara (Budayawan)
2. Anggota: Amir Kiah (Sutradara/ Teater Bengkel Muda Surabaya)
3. Anggota: Amang Mawardi (Wartawan Senior/ Penyair Bengkel Muda Surabaya)
4. Anggota: Chusnul Huda Sholeh (Aktor/ Teater Bengkel Muda Surabaya)
5. Anggota: Aribowo, MA (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga/ 
Unair)
6. Anggota: Luhur Kayungga (Sutradara Teater API)
7. Anggota: Hengky Kusuma (Aktor Ludruk)
8. Anggota: Tri Broto Wibisono (Koreografer/ Kepala UPT Taman Hiburan Rakyat/ 
THR)
9. Anggota: Akhudiat (Budayawan/ Sutradara Bengkel Muda Surabaya)
10. Anggota: Dukut Imam Widodo (Penulis)
11. Anggota: Yudo Herbeno (Penyair Bengkel Muda Surabaya)


Surabaya, 3 Juli 2009

a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah


  

[ac-i] metapora: bunyi, kata, mati

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
(10) metapora : bunyi, kata, mati
Share
Today at 11:33pm | Edit Note | Delete

bunyi apakah yang akan keluar dari mulut kita, tanpa pikiran dan perasaan, 
dalam kesadaran? tetapi apakah kesadaran? kesadaran adalah suatu akal sehat 
kita yang sedang bekerja dalam dan saat menatapi dunia? kesadaran yang kita 
hela agar kita terus bisa hidup, atau bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidup 
atau antara kehendak untuk hidup yang bersamaan dengan kehendak untuk mati, 
dalam sikap dari absurditas dari dalam diri.

saat kita tidur kesadaran itu tidak bekerja. tapi benarkah kesadaran tidak 
bekerja? di alam nyata kesadaran bekerja melalui indera mata, telinga, dan pori 
pori di sekujur tubuh. tapi waktu tidur seluruh indera kita pun seolah 
istirahat. tapi istirahatkah kesadaran? lalu bagaimana dengan mimpi itu? mimpi 
adalah hasil dari kegiatan kita sehari hari, terdorong dan terbawa ke dalam 
mimpi. juga mimpi tentang suatu isyarat akan sesuatu, yang datang dari suatu 
bentuk keilahian.

menghitung kesadaran seperti itu, berguna bukan terutama di dalam suatu 
hitungan saat terjaga, tapi saat tak terjaga alias tidur. alias tidur inilah 
yang hendak kita bangkitkan dalam keadaan terjaga. bahwa dalam diri kita ada 
kesadaran yang sedang tertidur, tak bangkit, dan absurd kapan ia naik ke 
permukaan serta mewujudkan diri dalam pikiran atau tindakan.

inilah tenaga ketaksadaran yang bekerja, mendesak dan mendorong minta 
diwujudkan. kadang kesadaran kita merasakannya naik, merasakan keanehan yang 
sedang terjadi dalam diri, tapi kita tak berdaya mencegahnya. demikianlah 
misalnya tangan kita telah tiba tiba saja tanpa suatu keputusan akal sehat 
menyambar gelas minuman keras dan menenggaknya sampai habis.

selalu ia membantingkan langkah kaki kirinya, kata iwan simatupang dalam novel 
ziarah, atas dan padahal tokoh kita, dalam novel itu, telah mendayagunakan 
seluruh akal sehatnya, atau kesadarannya, untuk membantingkan langkah kakinya 
ke kanan. tapi selalu kiri juga yang dipilih langkah kakinya itu.

sebelumnya saya ingin menawar aristoteles, yang mendeskripsikan metapora adalah 
pemberian nama untuk sesuatu yang lain. bahwa ia datang dari suatu gerakan - 
gerakan pemberian nama itu, atau gerakan benda benda yang berpindah itu. bukan 
suatu bahasa. sebaliknya saya ingin mengatakan bahwa bahasa adalah metapora itu 
sendiri. yakni saat kata atau kalimat, dalam bahasa, menyebutkan sesuatu yang 
sesuatu itu bukanlah dirinya sendiri. bahwa bahasa adalah nama, adalah lambang, 
identitas akan sesuatu yang disebutkannya, atau ditunjuknya.

sesuatu yang ditunjuk itu, akan selamanya menjadi sesuatu. seperti bahasa itu 
akan selamanya menjadi sesuatu yang lain lagi. yakni bahasa.

maka kalau kita menyebut aku, aku bukanlah gejala fisik diri beserta segenap 
aktivitas diam atau sadarnya. tapi aku sebagai penamaan, sebagai suatu 
identitas bahwa seluruh fenomena fisik itu. fisik itu sendiri tetap adalah 
fisik. bukan aku. aku, adalah metapora, bergeraknya atau berpindahnya sang 
fisik itu ke dalam bahasa. atau disebutkannya nama lain itu - fisik itu - ke 
dalam sesuatu yang lain - bahasa: aku.

gejala bahasa atau metapora ini, khususnya metapora tentang suatu tenaga yang 
tak sadar, menarik saya untuk diterapkan ke dalam suatu bahasa puisi. bahwa 
puisi di facebook ini, atau seni dari dunia kata kata pada umumnya, selalu 
menggunakan suatu bahasa atau metapora yang datang dari dunia yang sadar. dunia 
sadar yang sangat mudah kita pahami karena dunia semacam itu adalah meniscayaan 
kejelasan arti arti - umpama kalimat denomatif. bukan suatu pemakaian bahasa 
atau metapora yang bersifat konotatif. dengan konotasi inilah kita hendak 
mengacukannya kepada tenaga jiwa yang tak sadar itu.

tenaga jiwa yang tak sadar yang lebih dari sekedar persoalan laju dalam bahasa, 
tapi suatu dorongan di mana kita tiba tiba mendapatkan suatu bahasa, atau 
kombinasi bahasa yang mengejutkan. kita terkejut karena tak menyangka bahwa 
bahasa akan membalik atau mengekspresikan dirinya sedemikian rupa. bukan hanya 
telah menjauh dari bahasa yang denotatif, tapi telah menjadi bahasa yang 
melakukan subversif dari bahasa resmi yang kita kenal.

tentu saja ia datang dari bahasa yang kita kenal, yang kita akrabi sehari hari. 
tapi ia bisa juga datang dari bahasa yang tidak kita kenal sama sekali. dan 
baik bahasa yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal, keduanya telah 
menjadi suatu kombinasi bahasa yang pada akhirnya memungkinkan kita mendapat 
suatu pengelihatan baru atas tiap gejala yang mapan dalam hidup ini.

larik bertukar tangkap dengan lepas dari puisi padamu jua amir hamzah 
barangkali cukup representatif untuk sebuah contoh dari pemakaian bahasa yang 
datang dari dunia kata kata yang kita akrabi. cobalah ceraikan larik itu lalu 
buat ia menjadi suatu entitas yang sejajar. maka akan kita dapati: bertukar, 
tangkap, dengan, lepas. tak menunjukkan apa pun dan adalah dalam kosa kata yang 
kita pakai sehari hari. tapi saat disambung dengan cara 

[ac-i] hancurkan bahasa sehancur hancurnya - mother good looking bei bi

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat

Hudanosch Hudan at 10:02pm June 29

hancurkan bahasa sehancur hancurnya.
luluh lantakkan. luluh lantakkan.

lalu bangun kembali dengan getir.
dan di sanalah kelak kita berdiam.
di sanalah kita menetap sebagai surga kita di bumi.
sebelum mati.
sebelum kelak bertemu dengan tuhan kita yang tinggi.

bakar! bakar! bakar!
bakarlah bahasamu.
bakarlah dengan derita dan bahagia.
ke dalam prosa. ke dalam puisi.

mother good looking beibi.

i hihi

hu hi



[ac-i] Balada Si Roy di KOMPAS.com

2009-07-05 Terurut Topik gongmedia cakrawala




ALI TOPAN TAMAT, MUNCUL BALADA SI ROY

Sabtu, 27 Juni 2009 | 11:07 WIB

 

KOMPAS.com —
Setelah tamat penayangan Ali Topan Wartawan Jalanan, mulai hari ini
kami turunkan novel berjudul Balada Si Roy karya Golagong, sebuah
novel yang pernah menjadi fenomena di kalangan anak muda pada dekade tahun
80-an.

 

Balada si Roy berkisah
tentang anak muda bernama Roy.

 

Remaja Roy dikisahkan menjadi
pusat perhatian. Salah satu perilaku uniknya adalah lantaran tiap ke sekolah
selalu berkendara sepeda balap dan membawa serta anjing herder. Absurd, bukan.
Sebuah obyek sensasi.

 

Lain waktu telinganya mendengar
suara-suara centil, manja, genit, dan menggemaskan dari para cewek yang
mengaguminya. Dia tahu itu untuknya. Dia memang keren. Badannya jangkung
atletis. Tampan tapi tidak kolokan. Berbeda dari orang kebanyakan. Senyumnya
memabukkan, bandel, dan khas berandal.

 

Remaja bandel ini paling gemar
kemping, ke mana saja dia mau. Biasanya dia ber-liften bersama Joe
ketika liburan sekolah. Ini memang akibat dari terlalu banyak membaca buku
petualangan dan nonton film.

 

Ketika kawan-kawan kecilnya gemar
HC Andersen, Roy
kecil malah membayangkan dirinya menjadi Tom Sawyer. Bahkan dia pernah bikin
repot mamanya, ketika seluruh tembok rumah di kampungnya dicoreti inisial
Z. Rupanya dia sedang membayangkan dirinya menjadi Zorro

 

Nah, mari kita ikuti petualangan si
Roy. Selamat menikmati.



Salam

 




  

[ac-i] pinang - pencatat kota

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
pinang - pencatat kota

Share
Mon at 11:40pm | Edit Note | Delete


Kaki Lima

di petak lima kaki persegi, kami menghitung jumlah jemari di tangan kiri, 
sementara kanan kami melambai pada rejeki hari ini. kami sajikan untaian kalung 
imitasi, nasi sarapan pagi, celana dalam dan kaus kaki, bedil plastik bagi 
anak-anak yang bercita-cita jadi polisi. juga helm dan korek api, atau aneka 
batik dan topi-topi.

kami dorong gerobak kami sepajang musim sepanjang nafas kami, kami pikul nasib 
kami sendiri. kami berlari dari peluit polisi praja, dari pengutip iuran kota 
sebab kami sering kencing di selokan, sebab trotoar yang kami pinjam buat 
berjaja. di kota ini, bumi bukan milik kami. kami dorong gerobak nasib kami, 
berharap jalanan tak menanjak dan aspal tak leleh oleh mentari.

di petak lima kaki persegi, kami meluruskan kaki, bercengkrama dengan pembeli 
atau pohon asam jawa perindang jalan kota kami yang jarang tertawa. setua usia 
peta kota, pohon itu lebih suka diam dan bersabar pada debu solar dan kencing 
kami; memejam mata saat polisi praja menggelar patroli.

kami berdiam, berjalan, berlari, berhitung setiap lima langkah kaki.

Dimuat di Kompas Minggu, 21 Juni 2009

You, Maghie Oktavia, Helga Inneke Agustine Worotitjan, Nur Jehan and 5 others 
like this.
Maghie Oktavia, Helga Inneke Agustine Worotitjan, Nur Jehan and 5 others like 
this.
Hudanosch HudanHudanosch
Maghie OktaviaMaghie
Helga Inneke Agustine WorotitjanHelga
Nur JehanNur
Nurdin A ZakyNurdin
Rini Garini DarsodoRini
Kwek Li NaKwek
Iwan GunawanIwan
Ping HomericPing

Ping Homeric at 11:52pm June 29
kaki lima yang keren Mas! inikah yg disebut puisi-prosa itu? aih! ciamik!!

Iwan Gunawan at 12:13am June 30
Mangga Dua

Bis kota serasa sedang kelilingi dunia. pinggir dan pusat tiada berbeda. ramai 
selang-seling orang bernyanyi dendang nada. sendiri berdua, kadang sampai lima. 
kocek kosong receh kempes hanya ongkos terbawa. terpencet dua ratus rupia. 
ingin beri pengamen yang agak berbeda, badan tegap dengan biduan seorang 
wanita. diam-diam kumasukan juga pada wadah yang tertadah ke muka. di ujung 
belakang, sang pengamen teriak terasa menendang. MENGHINA !!!. gua tak perlu 
duit dua ratus rupia. siapa yang beri tanpa rasa, pengamen juga punya harga. 
kuterdam tak berani tampakan muka. sementara pacar gua yang setia, ikut diam 
tak mau kata. dalam hati ku merana. gua beri, lu berkata-kata, emang gua orang 
kaya. jelaslah gua kecewa. uang sisa dari jalan bersama si dia. tak mau ia 
terima. Sampai Mangga dua, terhibur juga. lihat segala dari sandal jepit 
bertali dua, sampai celana jeans bercabang dua. ke mangga dua, bersama pacar 
setia. pulang tak beli apapun jua.

Hudanosch Hudan at 12:34am June 30
bagus lempar ke puisi iwan - nyanyian hatimu di atas ini. keren. iya ping - 
lagi kutuliskan dengan dua penyair kita: tagore dan cepi.

Hudanosch Hudan at 12:38am June 30
ga dunk keyun itu sungguh helis - pelis is hehe please

Faradina Izdhihary at 2:33am June 30
mas, tanya: adakah aturan khusus untuk style puisi prosa ini? maksudku garis 
batasnya dgn puisi gimana? dgn prosa gimana?

Kwek Li Na at 8:56am June 30
Luar biasa Bang Hudan...sungguh aku seakan-akan ikut berlari mendorong gerombak 
itu...kadang nasib memang tak bisa manusia elak.

ih...beberapa pekan lalu saya baca berita...ada sebuah keluarga menjual 
bakso... lihat polisi praja datang, lari kalang kabut...anaknya akhirnya masuk 
ke kuah bakso yg mendidih...akhirnya anaknya mati.

kejamnya dunia...buat mereka.

Rini Garini Darsodo at 9:31am June 30
Hmm...gambaran sosial kelas bawah yang indah dalam rangkaian kata. 
Tuh...tuh..muncul lagi yang spontan Iwan Gunawan, selalu punya ide dalam waktu 
secepat kilat...
salam.

Nurdin A Zaky at 12:38pm June 30
sebuah realitas yang di foto begitu jelas dan betapa ruang puisi memberikan 
gambaran akan jamannya.

Nur Jehan at 9:27am July 1
Kaki Lima dan Mangga Dua yang sama-sama apik.

Maghie Oktavia at 3:01am July 2
puisi ini benar2 bercerita... keren!

Hudanosch Hudan at 3:25am July 2
benar benar cerita yang keren ya maghie ya hehe




[ac-i] saya dan sastra indonesia saya dan sastra dunia

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
(1) saya dan sastra indonesia

Share
Saturday, June 27, 2009 at 2:49pm | Edit Note | Delete

sastra indonesia tak hendak lepas dari otak saya. juga sastra dunia. hidup saya 
untuk sastra. napas dan seluruh gerak saya untuk sastra.

pagi saya bangun saya langsung menulis, atau membaca. sampai siang. istirahat 
saya ambil di sela selanya saja. begitulah hidup yang jalani saban hari: pagi, 
siang, malam dan tengah malam serta dini hari - hanya sastra saja yang saya 
akrabi. sambil sesekali melakukan onani.

dulu sebelum masuk ke maya saya sudah membaca sastra indonesia dalam bentuk 
buku, koran atau majalah serta jurnal dan buletin. kini saya gabung jadi satu: 
cetak dan maya. dua duanya saya baca dengan tekun. sehingga kerap saya hapal di 
mana sebuah puisi di letakkan dalam buku seorang penyair. atau sebuah cerpen 
atau esai. 

saya juga hapal dan tahu persis ucapan atau pikiran penting dari tiap novel 
indonesia. begitulah saya bermain dengan sastra itu. dalam dunia sunyi dan 
seorang diri.

kini saya tak bisa lagi sunyi dan sendiri. atau saya bisa bersunyi di tengah 
orang ramai. menulis dan membaca bersama orang ramai. dan itu suatu niscaya. 
kita tinggal pandai mengambil jarak untuk menjaga kesunyian hati kita sendiri. 
sambil menatapi juga hati orang lain.

pada sastra ada kekuatan pengubah yang luar biasa, yang seakan api bisa 
membakar dan menerangi suatu kegelapan. atau menyalakan suatu mesin mobil yang 
mogok dan pastilah mobil itu kini bisa berlari karena mesinnya telah menyala.

tak saya peluk dengan egois sastra itu. tapi kita demokratiskan: terserah 
kepada orang kelak apakah dia menjadikan kegiatan membaca dan menulis yang 
membentuk pribadinya itu, untuk terus menekuni dunia sastra, atau berbelok ke 
bidang bidang hidup yang lain.

padanya yang begitu menyehatkan. kita terasing tapi sekaligus berbaur bersama 
kehidupan. kita terasing karena kita lahir sendirian. kita mati pun sendirian. 
di selanya kita berbaur bersama orang lain.

saya ingin menjadikan sastra bukan sebagai kesenangan pribadi belaka, tapi 
menyambarkan juga kegembiraan dan harapan kepada orang lain - orang banyak yang 
suka sastra, juga orang banyak yang tak suka sastra atau belum suka sastra.

mereka yang pandai memetik manfaatnya akan terasa bahwa melalui sastra ia akan 
jadi lebih rasional - bukankah tanpa rasionalitas sastra tidak bisa tercipta?

rasionalitas semacam itulah yang dibutuhkan oleh bangsa ini. yakni rasionalitas 
di mana ia mendayakan kemampuannya sebagai pengolah alam di mana dia tinggal, 
melalui kegiatan membaca dan menuliskan alam di mana dia tinggal itu sendiri.

jadi dari kegiatan membaca dan menulis sastra, bisa seolah menjadi pintu masuk 
belaka untuk hadirnya sebuah potensi lain dari manusia dan kini ia mewujudkan 
potensinya itu ke dalam realitas sehari hari.

tentu saja saya terlalu melebih lebihkan tentang manfaat sastra ini, dengan 
mengatakan dia bisa sebagai kekuatan pengubah. karena pada kenyataannya, saya 
juga percaya tak ada apapun yang diubah dalam hidup ini. saya terlalu dalam 
percaya bahwa tiap orang menyandang nasibnya sendiri. juga suatu bangsa 
menyandang nasibnya sendiri.

berubah atau tak berubah, itu adalah suatu tatanan dari tiap orang atau tiap 
bangsa. bahwa memang di sanalah ia atau mereka sedang berada.

bahwa orang berupaya atau malah diam sama sekali, semuanya ada dalam tingkatan 
nasib yang terberi itu.

tapi memang tak ada jalan lain lagi: bahwa suatu kenyataan ada perubahan bila 
orang ingin berbenah; tapi adalah suatu kenyataan pula orang setengah mati 
berbenah tapi sering pulang tanpa membawa suatu apapun di tangannya.

pada keduanya saya meletakkan sastra itu: suara bahagia dan suara bermuram 
durja.

semua sah bagi saya dan semua nyata bagi saya. seperti nyatanya ada orang baik 
dan ada orang jahat dalam hidup ini.

sastra hendak memotret semua itu, ke dalam cerita yang dibentukkannya atas 
bahagia dan sakitnya pengarangnya sendiri.

bravo sastra indonesia dan bravo juga sastra dunia. mari kita mencapai suatu 
horison terjauh yan mungkin bisa dicapai oleh tiap manusia di bumi. dengan 
bekerja sekeras kerasnya dan dengan mengatupkan rahang kita sekuat kuatnya.

telah kukatupkan rahangku dan aku pun berharap begitu kepadamu.

hudan hidayat
Written on Saturday · Comment · LikeUnlike
You, Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this.
Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this.
Hudanosch HudanHudanosch
Nur JehanNur
Amik KoofeeAmik
Cepi SabreCepi
Rini AsmoroRini
Cesillia CesiCesillia
Kwek Li NaKwek
Yuswan TaufiqYuswan
Dewi MaharaniDewi

Hudanosch Hudan at 3:05pm June 27
halo jiwaku. kau sunyi sepi di fb barumu ini ya. tapi enak. terasa sekali kau 
dan aku kini menulis dari dunia sunyi. dari sunyi yang aneh.

bahagialah mereka yang tahu akan arti sunyi, karena kelak kalau mereka 
menjelang mati tak akan kaget, karena telah terbiasa sendirian.

lihat kini kau sendirian, yang ada hanya kau dan aku. tapi lihat kau mulai 
kedatangan kawanmu: 

[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 35

2009-07-05 Terurut Topik Ayip

Sahabat,
Kita jejakan kaki di bulan Juli, menghadapi waktu pemilihan pemimpin 
bangsa sebentar lagi. Adakah diantaranya yang Anda unggulkan? Yang 
kreatif bukan hanya menghujam lawan dan berbicara, atau berdalih demi 
rakyat Indonesia? Kesempatan itu milik Anda sepenuhnya. Jangan paksakan 
kehendak tak perlu berdebat. Siapapun pemimpinnya, kreatifitas adalah 
kemandirian... Selamat menjadi insan mandiri...


*IKUTI PINASTHIKA FESTIVAL IKLAN X 2009 DI YOGYAKARTA 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/ikuti-pinasthika-festival-iklan-x-2009-di-yogyakarta/*


Tibalah 2009 sebagai tanda satu dasawarsa Pinasthika Festival Iklan. 
Semasa pertumbuhannya, Pinasthika telah mengalami metamorfosa yang makin 
mendewasakan dirinya. Dari tahun?ke tahun, Pinasthika selalu berusaha 
mengangkat nilai-nilai kehidupan yang terinspirasi dari cerminan 
pertumbuhan industri lokal daerah. Memang sejak awal lahirnya Pinasthika 
telah dengan sepenuh hati dirumuskan bahwa visi misi dilaksanakan 
perhelatan ini adalah untuk mendukung dan membakar semangat industri 
kreatif di tingkat daerah. (more...)


http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/ikuti-pinasthika-festival-iklan-x-2009-di-yogyakarta/#more-1078 

*DARI OBRAL #2 DUHAI INDAHNYA EVERYBODY HAPPY 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/dari-obral-2-duhai-indahnya-everybody-happy/* 

Ternyata bukan hal sederhana macam berjumpa dan mendengar sharing dari 
tetamu saja yang di dapat dari OBRAL alias Obrolan Rabu Malam ini. Lebih 
dari itu telah terjadi kontak yang lebih intens antara para hadirin dan 
tamu OBRAL. Setidaknya hal ini dirasakan dari OBRAL #2 yang menghadirkan 
Armenia Nercessian de Oliveira, wanita asal Brazil dibalik sukses 
Novica.com, Bapak Ir. Putu Dana Pariawan Msc yang direktur Politeknik 
Negeri Bali serta Von Hatch dari Sanggar Mekar Bhuana. Seusai sharing 
masing-masing tamu itu telah terjadi deal-deal yang menarik dengan 
beberapa peserta OBRAL. (more...)


http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/dari-obral-2-duhai-indahnya-everybody-happy/#more-1134 

*ENVIRONMENT GATHERING  VOLUNTEER RECRUITMENT UNTUK WORLD SILENT DAY 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/environment-gathering-volunteer-recruitment-untuk-world-silent-day/*

Pernah mendengar tentang World Silent Day...???
Ingin tahu lebih banyak tentang World Silent Day...???
Mau dapat informasi langsung dari narasumbernya tentang World Silent 
Day...???

Ingin menjadi volunteer World Silent Day...??? (more...)

http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/environment-gathering-volunteer-recruitment-untuk-world-silent-day/#more-1130 

*SENIMAN MUDA INDONESIA DI JAGAT INDUSTRI DESAIN DUNIA 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/seniman-muda-indonesia-di-jagat-industri-desain-dunia/*
Tulisan ini memang dimuat di SWA edisi Februari 2009, namun saat ini 
tulisan ini masih segar, demi menyemangati kita semua akan daya cipta 
yang mendunia, teman-teman yang telah berkiprah di jagat industri dunia 
ini seyogianya memberikan hembusan angin perubahan pada kita semua.


SENIMAN MUDA INDONESIA DI JAGAT INDUSTRI DESAIN DUNIA
Oleh : A. Mohammad B.S.  Rias Andriati

/Diam-diam, negeri ini memiliki banyak desainer grafis muda yang 
karyanya dipakai dan diakui dunia. Mereka tak cuma mengandalkan bakat, 
tapi umumnya juga berpendidikan tinggi dan memulai karier awal di 
biro-biro desain ternama. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/seniman-muda-indonesia-di-jagat-industri-desain-dunia/#more-1116/


*PAMERAN DAN DISKUSI GRAFIS MELAWAN LUPA 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/pameran-dan-diskusi-grafis-melawan-lupa/*
Kawan kawan Komunitas yang baik, Berasama ini kami mengundang anda untuk 
hadir dalam pameran Grafis Melawan Lupa, yang akan kami adakan tanggal 
3-7 Juli 2009 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pamerannya adalah 
sebagai berikut:


*Grafis Melawan Lupa
Pameran Media Kampanye Masyarakat Sipil tentang
Pelanggaran HAM Masa Lalu* (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/pameran-dan-diskusi-grafis-melawan-lupa/#more-1112


*KISAH HARU DARI AMERIKA: SUPERMAN IS DEAD AMERICAN TOUR 2009 -- DIARY 1 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/kisah-haru-dari-amerika-superman-is-dead-american-tour-2009-diary-1/*
Jawara kita Superman Is Dead rupanya harus berjuang keras mengibarkan 
panji Indonesia di Amerika nan megalomania itu. Setelah harus mengundur 
tournya, Eka harus belakangan berangkat menyusul dipenuhi ketegangan dan 
tanpa semangat tim Angels yang berangkat duluan. Walhasil ketika Eka 
bergabung menjadikan ledakan kegembiraan yang siap membawa SID melaju 
dengan full speed. Kisah mengharukan ini langsung diturunkan dari LA 
dalam bentuk diary oleh Lia Pasaribu sang manager. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/kisah-haru-dari-amerika-superman-is-dead-american-tour-2009-diary-1/#more-1107 





[ac-i] (pitstop) humor seniman indonesia - budi darma

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
Hudanosch Hudan at 1:20pm July 2

suatu ketika di hotel bintang lima di johor bahru malaysia. siang hari dan saya 
melihat kritikus budi darma turun bergegas dari tangga yang meletak melingkar 
di hotel itu.

dari jauh aku sudah senyum sendiri, dia yang berwibawa dengan wajah cerdas yang 
simpatik, menyandang tas pembagian panita. tas hitam sandang.

tak ada yang aneh kecuali tali yang menjuntai yang dikebat di pegangan tas 
hitam itu. ah masa tas keren itu harus dibebat dengan tali rapia yang 
menjuntai, kataku sambil tak dapt menahan gelak.

kami berpapasan dan aku bilang sambil tersenyum, tapi apa ini pak, kataku. budi 
darma tetap dengan wajah serius tapi tak risih seolah wajar saja, iya hudan ini 
agar tas saya tidak tertukar.

oh begitu rupanya. kubayangkan naskah naskah dalam tas. namanya juga tas 
seniman.

pengarang novel olenka yang entah tanggal berapa akan diskusikan novel nya 
olenka dengan maman s mahayana di pamerena di jakarta itu pun berlalu. aku pun 
berlalu. kami masuk ke kelas diskusi.

di sana budi darma lancar penuh wibawa membentangkan pikiran pikirannya. saya 
terpesona. kagum. orang ini memang cerdas, kata saya dalam hati. pandangan 
pandangannya lugas, dan bening. runtun.

itulah awal saya menulis, tahun 90 an lah. saya berpikir dalam hati suatu 
ketika kelak saya pun akan punya kesempatan membentangkan pikiran saya sendiri. 
di negeri orang lain juga seperti pak budi darma.

dan itulah anehnya hidup: sering apa yang kita idamkan kita capai. benar. 
puluhan tahun kemudian saya pun diundang oleh pihak malaysia, yang budi darma 
pun pernah juga menjadi pembicara utama. dalam seminar bandingan pengarang 
nusantara itu.

di forum utama malam itu, saya senang, karena kerja keras saya pun ada 
hasilnya. bukan terutama kita ingin dipuji itu benar. tapi sebuah upaya yang 
diganjar adalah sepantasnya pula.

di sanalah dato ahmad khamal abdullah, penyair top malaysia yang sekelas 
sutardji calzoum bahcri di negeri kita ini, dengan tenang, penuh kepercayaan 
diri (beliau itu doktor)

berkata di depan hadirin di ruang utama dewan bahasa dan pusat bahasa di 
malaysia itu.

kita lupakan dulu rendra, goenawan mohamad, budi darma, atau taufiq ismail, 
malam ini kita akan mendengar tokoh baru dalam sastra indonesia. dan sambil 
menyebut nama hh dia menyelipkan kata kata: kami mengundang anda berbicara 
seterbuka mungkin di sini. sebebas mungkin di sini.

begitulah saya naik maju ke mimbar setelah pengarang sastrawan negara a samad 
said turun dari podium dan duduk kembali di kursi di samping saya dengan ibu 
doktor dari singapura itu.

saya pun maju dan laju bahasa dalam diri saya tak tercegah lagi. bla bla bla 
tapi bukan itu soalnya.

soalnya adalah soal tali rapia di novelis dan esais budi darma itu.

besoknya saya jumpai lagi pengarang tenar ini dan kini di tas hitamnya itu 
sudah terbebat dua tali rapia dengan panjang menjuntai yang sama.

saya melihatnya dan kembali kami berpapasan. saya senyum tapi tak menanyakan 
soal tali rapia itu lagi.

he he he

hudan hidayat



[ac-i] HARIADI SABAR, Pematung Perunggu, Trowulan Menerima Anugerah Kebudayaan 2009

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   HARIADI SABAR:
   PENERIMA ANUGERAH KEBUDAYAAN TAHUN 2009
   KATEGORI PELESTARI DAN PENGEMBANG WARISAN BUDAYA
   
   Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia memberikan Penghargaan 
Kebudayaan Tahun 2009 untuk Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya kepada 
HARIADI SABAR sebagai Penghargaan Pemerintah Indonesia Atas Prestasinya 
menekuni Bidang Budaya Pengembang Seni Patung Perunggu (Jawa Timur)
   Berdasarkan Keputusan menteri Kebudayaan dan pariwisata Republik Indonesia
   Nomor : SK.02/KP.107/SEKJEN/DKP/2009
   Tanggal: 5 Juni 2009
   
   Jakarta, 5 Juni 2009
   Ir Jero Wacik, SE
   
   
   
   
   Biografi HARIADI SABAR:
   
   Tempat dan Tgl Lahir : Mojokerto,1.Mei.1957
   Alamat : Candi Brahu Gg.I/18 Trowulan-Mojokerto
   Telp/fax. : 0321 495241 HP. 081330 337 884
   Istri : Lisfiroh, Mojokerto 12 Desember 1968
   Anak : 1. Ervina Perwati ( 10 Pebruari 1980)
   2. Elvira Agustina ( 22 Agustus 1989)
   3. Vedanata ( 2 Nopember 1997)
   4. Nara ( 12 Desember 2004)
   Pengalaman berkesenian sebagai Pematung Profesional Cor Logam/Perunggu :
   
   Berawal dari belajar sendiri/Otodidak sejak dibangku sekolah SD dengan 
pendukung pengajaran Pendidikan Orang tua yang merupakan garis keturunan 
turun-temurun dari Keluarga Pematung Cor logam Kuningan/Perunggu.
   Pernah Memberikan Kursus Pengajaran pada Mahasiswa Magang /Pusat Magang dari 
Mahasiswa IKJ. Jakarta,Jurusan Seni Grafis dan Seni Patung sejak tahun 1986 
hingga sekarang.
   1995 Memberikan pengajaran dan pengarahan Kajian Tehnik pembuatan patung 
logam.
   
   Pengalaman Kejuaraan :
   1. Juara 1 Lomba KARYA PATUNG ,katagori Seni Patung Instalasi CIPUTRA Jakarta
   dengan judul ”SEPEDAKU”
   2. Juara harapan 4 Lomba karya Seni Patung CIPUTRA Jakarta dengan judul
   ”API SEMANGAT PERJUANGAN TAK KUNJUNG PADAM ”
   3. Dan Beberapa pengalaman Pameran Patung di beberapa daerah ;
   Jakarta,Bandung,Bogor,Jogyakarta,Surabaya
   
   Pengalaman sebagai Pematung pernah menghasilkan Karya Monumen :
   
   1. Patung Monumen AIRLANGGA di MUSIUM SELOMANGLENG Kediri.
   2. Patung Monumen GARUDA 45 BANGLI Denpasar Bali.
   3. PATUNG SALIB di Singapura.
   4. Patung AIRLANGGA di Melbourne Australia.
   5. Monumen ADIPURA di Perempatan Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto.
   
   Saat ini sedang menyiapkan 13 patung karya Dolorosa Sinaga, pematung, Dekan 
Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, untuk pameran di Bali, Oktober 
2009.
   (Keduanya telah bekerjasama sejak 23 tahun lalu).
  
 


  

[ac-i] Jadwal Pentas Ludruk Karya Budaya Mojokerto, JULI 2009

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   JADWAL PENTAS LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO
   
   BULAN JULI 2009:
   
   
   
   Rabu, 1 Juli : Gedang, Modopuro, Mojosari
   
   Kamis, 2 Juli : Tanggulangin,Balongpanggang, Gresik
   
   Jumat , 3 Juli : Ngreco, Pojokrejo, Kesamben, Jombang
   
   Sabtu , 4 Juli: Kuwukan, Tandes, Surabaya
   
   Minggu , 5 Juli: Kalijaran, Sambikerep, Surabaya
   
   Kamis , 9 Juli: Watudakon, Pungging, Mojokerto
   
   Jumat, 10 Juli: Pucung, Balongpanggang, Gresik
   
   Sabtu, 11 Juli: Wonokasiyan, Wonoayu, Sidoarjo
   
   Minggu, 12 Juli: Sambiroto, Sepanjang, Surabaya
   
   Senin, 13 Juli: Sukorame Lor,Jetis,
   Mojokerto
   
   Selasa, 14 Juli: Bajangan, Pungging, Kabupaten
   Mojokerto
   
   Rabu, 15 Juli: Mojojajar Kemlagi Kabupaten Mojokerto
   
   Kamis, 16 Juli: Kedungbunder, Mantul, Lamongan
   
   Jumat, 17 Juli: K;amgkung, Pandaan, Pasuruan
   
   Sabtu, 18 Juli: Banjaranyar, Taman, Sidoarjo
   
   Minggu, 19 Juli: Sambikurep Balai Kelurahan, Surabaya
   
   Senin, 20 Juli: Wonorejo Jetis Kabupaten Mojokerto
   
   Selasa, 21 Juli :Tanjung, Canggu, Kabupaten Mojokerto
   
   Rabu, 22 Juli: Klino, Sekar, Bojonegoro
   
   Kamis, 23 Juli: Rembu Tengah, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto
   
   Jumat, 24 Juli: Tanjungan, Balongpanggang, Gresik
   
   Sabtu, 25 Juli: Pekuwon, Bangsal, Kabupaten Mojokerto
   
   Minggu, 26 Juli: Raya Ijen Wates Mojokerto
   
   Senin, 27 Juli: Warugung, Katangpilang, Surabaya
   
   Selasa, 28 Juli :Jeramba Kedamean Gresik
   
   Rabu, 29 Juli: Banyuurip Kedamean Gresik
   
   Kamis, 30 Juli: Urung-urung Trawas Kabupaten Mojokerto
   
   Jumat, 31 Juli: Ngambar, Driyorejo, Gresik
   
   Dengan maraknya ludruk yang diprakarsai oleh TNI dan Polri, tahun 1967 
membuat para tokoh masyarakat di Desa Canggu Kecamatan Jetis Mojokerto tergerak 
hatinya untuk mendirikan organisasi ludruk. Di desa Canggu secara turun temurun 
sejak jaman penjajahan Belanda selalu berdiri grup ludruk. Maka diamanatkan 
pada Cak Bantu yang kebetulan anggota Polsek Jetis untuk mendirikan grup 
ludruk. Tepatnya tanggal 29 Mei 1969 berdirilah ludruk yang diberi nama Karya 
Budaya dipimpin oleh Cak Bantu dengan binaan Polsek Jetis.
   
   Menjelang pemilu 1971, ludruk Karya Budaya ditanggap Partai Golkar sebagai 
hiburan kampanye Golkar selama satu bulan berpindah dari desa ke desa. Hal 
tersebut sangat dimanfaatkan Cak Bantu mempromosikan ludruk Karya Budaya. 
Dengan keberhasilan pada setiap pementasan membuat ludruk Karya Budaya dikenal 
masyarakat.
   
   Tahun 1993 Cak Bantu Karya wafat, dan secara aklamasi seluruh anggota 
memilih putra sulung Cak Bantu Karya memimpin ludruk Karya Budaya yakni Drs Eko 
Edy Susanto, Msi (lebih akrab dipanggil Cak Edi Karya, ludruk Karya Budaya 
mengalami perkembangan yang bertambah pesat. Merayakan ulang tahun ke-30 pada 
tanggal 29 Mei 1999, ludruk Karya Budaya resmi menjadi Yayasan Kesenian dengan 
SK Notaris No.06 melalui akte Notaris Grace Yeanette Pohan, SH.
   
   
   
   
   
   
   Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ,silakan kontak:
   
   Bapak Drs. H. Eko Edy Susanto,Msi [Cak Edy Karya],
   
   Pimpinan Ludruk Karya Budaya,
   
   SEKRETARIAT:
   Suromulang Barat II-5 Perum Surodinawan
   Kota Mojokerto
   
   PONDOK:
   Pondok Jula Juli
   
   Dusun Sukodono RT 02 RW 1, Desa Canggu,
   
   Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto 61300, Jawa Timur
   
   Telp 0321- 362847
   
   Hp 081 231 89347.
   
   Email: cakedikarya(at)yahoo.com,
   cakedikarya(at)gmail.com
   
   http://ludrukkaryabudaya.multiply.com
  
 


  

[ac-i] bunyi, kata

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
 Hudan Hidayat  bunyi, kata
about an hour ago · Comment · LikeUnlike · Show Feedback (14)Hide Feedback (14)
You like this.

Pakcik Ahmad
 Pakcik Ahmad at 10:26pm June 25
kung !

Iwan Gunawan
 Iwan Gunawan at 10:27pm June 25
hung !!!

Heru Susanto
 Heru Susanto at 10:29pm June 25
makna, nada

Ping Homeric
 Ping Homeric at 10:29pm June 25
ting!

Andhika Mappasomba
 Andhika Mappasomba at 10:29pm June 25
ah

Zuraidah Abdul Aziz
 Zuraidah Abdul Aziz at 10:30pm June 25
kata, sunyi

Hudan Hidayat
 Hudan Hidayat at 10:35pm June 25
pada bunyi kita tak membutuhkan kata. musik misalnya. pada kata kita tak 
menghendaki arti, seperti saat kita mendengar orang membaca puisi yang kita tak 
mengerti.

pada kedua bunyi itu, gejolak jiwalah yang menyambar-nyambar. membuat kita 
diam. ingat akan hidup ini pada kelaknya akan berakhir.

saya menyimak tiap bunyi dan tiap gerak yang dinyanyikan janis joplin - summer 
time. seolah kulihat seorang mengejang. seakan sakratul maut. ... Read More

janis menarik suaranya dengan tenaga kuat, dan pada momen momen tertentu, bunyi 
kata yang tak saya mengerti itu seakan sebuah ketuk nasib yang dijatuhkan 
dengan cepat: pendek, lekuk, mengayun. lalu tinggi seakan jiwa hendak lepas 
dari badannya.

Viktor Saut Hatorangan R
 Viktor Saut Hatorangan R at 10:48pm June 25
OumKonon, bunyinya bunyi pertama di alam semestaOum..., bunyinya

Hudan Hidayat
 Hudan Hidayat at 10:50pm June 25
kata yang dilepaskan adalah bunyi - bunyi yang saya akrabi. kata yang menunjuk 
kepada sesuatu. tapi bunyi tanpa kata tak menunjuk, atau bisa kita kembalikan, 
pada suatu arti tertentu.

dua bunyi terompet lalu intro tarikan sebuah gitar di sana, menunjuk kepada 
arti apakah? tak ada. hanya merambat, lalu membuat bangkit perasaan dalam diri.

bunyi adalah bahasa rasa, bukan bahasa pengertian, suatu konsep yang ditunjuk 
oleh tanda - bunyi itu. ... Read More

bunyi tak menunjuk pada apapun kecuali menekuk perasaan. bunyi bisa lahir dari 
alat dan tak ada huruf yang bisa merujukkannya ke dalam dunia aksara. bunyi 
juga bisa lahir dari suatu situasi alam - angin yang menggerak gerakkan 
rumpunan bambu misalnya.

bunyi terompet dan gitar sesudah terompet di summer time itu, bernada sedih, 
tapi bunyi itu sendiri tak berkata: saya sedih. ia hanya berbunyi saja. sedih, 
datang dari efek bunyi itu. bunyi itu terdengar bukan sebagai kata tapi sebagai 
nada - nada sedih.

Pakcik Ahmad
 Pakcik Ahmad at 10:52pm June 25
seperti kau pernah katakan di atas Kudaku, bang.. bahwa bunyi itu ada di 
awang-awang kita.
ketiklah !
*ngunu kan hung... ohe ohe*

Hudan Hidayat
 Hudan Hidayat at 10:59pm June 25
tapi pada novel sedih datang dari suatu permainan kejadian yang diwakilkan 
kepada dunia tanda - kata kata. pada novel kata kata membuat sebuah alur tempat 
bermainnya tokoh tokoh dalam novel, dalam suatu relasi yang terjadi dalam novel.

begitulah kita merasa sedih, setelah kata kata merangkaikan ke dalam dirinya, 
sebuah kejadian perpisahan zainuddin dan hayati, dalam novel tenggelamnya kapal 
vanderwijk. bahwa kesempatan untuk hidup dengan gadis pujaannya - hayati itu, 
telah ditolak oleh zainuddin, karena ia ingat kembali dirinya adalah orang yang 
ditolak oleh hayati, dan ditolak juga oleh ninik mamak.

tapi terompet dan petikan gitar di dalam summer time itu, menceritakan apakah? 
hanya bunyi dengan suatu nada. tapi berakibat sama dengan dunia kata kata: 
sedih.

Hudan Hidayat
 Hudan Hidayat at 11:12pm June 25
adakah, dan apakah, ukuran untuk menimbang nada sedih di kedua kesenian itu - 
novel dan musik. atau nada gembira atau sebuah kelucuan. kita bisa mengatakan 
sebuah cerita menarik atau sebuah bunyi membangkitkan perasaan dalam hati. tapi 
bagaimana mengukurnya?

kalau kita kuat kita bisa berlaku seperti tardji dalam puisinya: mengkampak 
kakinya sendiri. lalu kaki yang telah kita kampak sampai putus itu kita timbang 
dengan dacing, dan kini kita mendapatkan suatu berat: oh, tiga kilo berat 
kakiku.

tapi sebuah rasa sedih yang menyembul dari gema nada dari bunyi, atau gema nada 
dari tangisan hayati, bagaimana mengukurnya? dacing apakah yang kita butuhkan 
untuk menimbang kesedihan, kelucuan atau kekosongan? ... Read More

dacing apa yang bisa mengukur rasa sakit terbakar (konon) di neraka kelak, atau 
rasa terbang bersama bidadari (konon) di sana nanti?

Viktor Saut Hatorangan R
 Viktor Saut Hatorangan R at 11:20pm June 25
Oum,Aum,OM. makadari ada menjadi Ada', kemudian
Chi,tumbuhnya kehidupan, nafas, energi, atom,
iqra: mari, membaca.

Aum-an terompet dan gitar Read More
dan Chi dekat rasanya pada RASA sedih dalam begitulah kita merasa sedih, 
setelah kata kata merangkaikan ke dalam dirinya,...

kata :sedih adalah konsep yg mewakili emosi tertentu.
yang dipahami sebagai bahasa di ., dan ia terwakili dengan sebuah nada

Awalnya suara, makna suara, suara kata, untuk membaca.
indera, pikiran, dan kesadaran.
Setiap Insan, karena sebab akibat dari ketiganya BEBAS 

[ac-i] imajinasi

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
Today at 5:30am | Edit Note | Delete
4 hours ago · Comment · LikeUnlike · Show Feedback (23)Hide Feedback (23)
You, Amik Koofee, Ping Homeric, Anastasja Rina and 2 others like this.
Amik Koofee, Ping Homeric, Anastasja Rina and 2 others like this.
Hudanosch HudanHudanosch Amik KoofeeAmik Ping HomericPing Anastasja 
RinaAnastasja Yuswan TaufiqYuswan Kurniawan YuniantoKurniawan

Hudanosch Hudan at 1:20am July 3

saya lebih bahagia berpikir sendiri ketimbang memikirkan pikiran orang lain 
(bukan karya kreatif sastra orang lain). sebabnya sederhana: bahan bakunya 
telanjang di depan mata kita. yakni manusia dan dunia.

memang ada perbedaan yang lebih bersifat tehnis antara ilmu alam dan ilmu 
humaniora. dalam ilmu alam pasti orang seperti saya tidak dapat berpikir 
sendiri. sebab harus memiliki alat bantu, tehnologi (yang juga adalah hasil 
pikiran) misalnya. tanpa teropong bintang bagaimana kita bisa memikirkan ikan 
dalam sungai.

sejujurnya dalam berpikir saya tidak ingin mengikuti kawan kawan saya di negeri 
ini, sibuk memikirkan pikiran orang lain tanpa mempunyai kejelasan dan keutuhan 
pikiran mereka sendiri. bahkan saya sudah terbiasa atau dari jiwa pemberontak 
saya sendiri untuk selalu mengikuti pemikiran terbalik. terbalik dari pikiran 
manusia bahkan saya balikkan juga dari pikiran tuhan atas dunia.

saya tahu ada pemikiran tuhan dalam kitab suci itu yang normatif, yang untuk 
mengertinya kita harus menerobos maknanya. itu yang saya maksudkan dengan 
berpikir terbalik itu, atau yang saya sebut saya balikkan juga dari pikiran 
tuhan. bahwa tuhan memberi umpan sedang dan umpan tinggi di dalam kitab suci. 
dan saya hendak meraih dan mendaki umpan tuhan yang tinggi, yang tidak ada 
jalan kecuali menerobos pikiran sedang tuhan yang banyak dipeluk oleh mereka 
yang datang dari pikiran formal. singkatnya, surat atau ayat yang belum 
tersentuh oleh tafsir.

padahal seperti kata tuhan itu sendiri: kalau kamu sanggup menembus langit maka 
tembuslah. dan langit tuhan ada dua. yakni langit semesta (universe) dan 
langitnya dalam kitab suci. bahwa kitab suci itu adalah langit tuhan yang 
bertingkat tingkat. dan bahwa orang biasa, seperti ilmuwan biasa, sering 
berpikir standar standar saja, tak menggunakan fasilitas yang telah diberikan 
tuhan untuk sampai ke puncaknya.

salah satu pikiran tuhan yang langitnya sedang itu adalah misalnya kalau kita 
mencuri maka hukumannya adalah potong tangan. mencuri lagi potong tangan lagi. 
begitulah sampai seseorang kehilangan tangan dan kakinya karena tak pernah bisa 
berhenti mencuri. dan begitulah kalau seandainya kita tak melakukan tafsir atas 
apa yang menjadi ayat yang memang tersebut dengan tegas ini: potonglah tangan 
para pencuri. akibatnya seseorang itu pun mati tak bisa mencari nafkah lagi 
lalu kufur, atau mati benaran. dan tak mungkin tuhan mengukum mahluknya sendiri 
sampai mati.

karena tuhan itu maha rasional, dan rasionalitas itulah berarti tafsir: kita 
harus mengkaji mengapa seseorang mencuri, mengkajinya dalam konteks dalam orang 
itu dan dalam konteks luar orang itu, yang mungkin keluarga, tetangga, 
masyarakat bahkan negara.

dengan kajian semacam itu maka ayat tegas potong tangan itu mungkin bisa 
dihindarkan, kalau kita tak mau berkata pasti bisa dihindarkan.

penerobosan inilah yang memerlukan imajinasi, dan imajinasi inilah yang telah 
diajarkan oleh tuhan itu sendiri. pertama diajarkannya melalui tulisannya yang 
maha besar yakni dunia ini sendiri. dunia dan segenap isinya. adalah tulisan 
tuhan. adalah teks besar tuhan yang bisa kita rujukkan dengan segenap 
pengertian teks yang dibuat manusia. teks maha besar tuhan atau tulisan maha 
besar tuhan, yang tak satu pun teks kecil manusia bisa menandinginya. teks yang 
ada isinya, ada susunannya, dan ada totalitas korelatif semantik dunia dan 
semantik benda benda (aha lihat saya sudah menemukan istilah baru lagi: 
semantik benda benda).

pandanglah alam ini maka isi, susunan, dan totalitas alam, adalah hakekat dari 
ilmu teks itu sendiri. yakni ilmu teks tuhan yang telah dipatrikannya, 
dipakukannya ke dalam universe ini.

untuk karena itulah saya malas berpikir dengan pikiran orang lain. orang lain 
dalam bahasa apapun. karena saya bisa memikirkan alam seperti orang lain 
memikirkan alam. tentu saja saya membaca pikiran orang lain itu. saya 
membacanya sejauh menarik perhatian saya. bahkan kadang tak saya baca benar 
tapi saya raba raba bukunya. saya kira kira saja apa isinya seolah saya menebak 
nebak buah manggis dalam bahasa. dan saya pun langsung tahu apa isinya dalam 
pengertian tahu apa intinya.

tapi tidak lalu karena saya membacanya maka tidak bisa tidak saya harus 
bersandar padanya. bahwa tanpa sandaran kepadanya saya tak mampu berpikir 
sendiri. tak mampu melihat makna dan hakekat karya sastra misalnya.

saya bisa melihatnya dengan baik dan bahkan menyeretnya ke dalam suatu 
pemaknaan yang bahkan tak ditemukan oleh orang yang berilmu sastra misalnya. 
karena ilmu sastra itu dalam 

[ac-i] Kuala Lumpur tuan rumah PPN 2009 : Ape kabe Realisasinye ???

2009-07-05 Terurut Topik Wajah Bercahaya


  
 SASTERA-UTUSAN MALAYSIA

 
 
 
ARKIB : 14/07/2008


















Kuala Lumpur tuan rumah PPN 2009
Oleh azman ismail


TAHUN ini, Kediri, Jawa Timur, Indonesia menjadi tuan rumah kepada
Pesta Penyair Nusantara (PPN) 2008 - sebuah wadah perhimpunan dan
pertemuan para penyair dari Nusantara dan negara Asia lainnya.

Setelah kejayaan Pesta Penyair Nusantara di Medan, yang diberi nama
The First Medan International Poetry Gathering pada 25-29 Mei 2007, PPN
kedua dilaksanakan di bandar tersebut pada 29 Jun-3 Julai lalu.

Pada PPN di Medan tersebut, jawatankuasa pelaksana dibarisi oleh
Ahmadun Yosi Herfanda, Korrie Layun Rampan, Fakhrunas MA Jabbar, Viddy Daery, 
Afrion dari Indonesia, Zefri Arif (Brunei Darussalam) dan S.M. Zakir (Malaysia).

Jawatankuasa Pelaksana PPN 2008 pula diketuai oleh Khoirul Anwar
(Indonesia) yang ternyata telah melakukan usaha yang sebaik mungkin
untuk menjayakan program berprestij tersebut.

PPN 2008 sebenarnya mempunyai erti yang cukup besar dalam aspek
kesepakatan untuk menghidupkan kegiatan sastera di Nusantara. Ini
kerana pada tahun depan Kuala Lumpur telah dipilih sebagai tuan rumah.

Perkara tersebut diputuskan dalam Mesyuarah Penyair Nusantara yang
diadakan di Universiti Islam Kediri (Unik) dengan menjadikan Pena
sebagai pelaksana dan sekretariat khas penganjuran PPN 2009.

Lebih menarik, Setiausaha Agung Persatuan Penulis nasional (Pena), S.M Zakir 
telah dipersetujui sebulat suara oleh delegasi PPN 2008 sebagai ketua 
jawatankuasa pelaksana PPN 2009.

Pada 2010, PPN akan ‘kembali’ ke Indonesia dengan Balikpapan,
Kalimantan Timur menjadi tuan rumah dan akan bertanggungjawab
meyelenggara serta menyusun pelbagai program PPN.

Sementara itu pada PPN 2008, Pena diwakili oleh S.M Zakir dan tiga
orang ahli jawatankuasa kerjanya; Mohamad Saleeh Rahamad, Shamsudin
Othman dan Dr. Ibrahim Ghaffar.

Turut menyertai delegasi Pena ialah Malim Ghozali Pk, Khalid Salleh,
Fuad Bebet dan Hameer Habib manakala penyair Datuk Dr. Ahmad Kamal
Abdullah (Kemala) turut menjadi tetamu kehormat pesta tersebut.

Selain dari Malaysia, para peserta PPN 2008 juga berasal seluruh
Indonesia seperti Kediri, Madiun, Ngawi, Nganjuk, Pare, Blitar,
Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto, Malang, Probolinggo, Surabaya, Madura,
Semarang, Ungaran, Tegal, Banyumas, Solo, Yogyakarta, Jakarta, Bandung,
Bogor, Depok, Sumbawa, Flores, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin,
Banjarbaru, Siak, Lampung, Pekanbaru, dan Makassar.

Program PPN 2008 sebenarnya telah bermula sejak 25 Jun dengan
Pertandingan Membaca Puisi di Sanggar Mulang Sara di Kampung Cakarwesi
yang merupakan sebuah kawasan pengajian pesantren (sekolah pondok) yang
banyak melahirkan tokoh-tokoh agama dan budayawan Kediri.

Pertandingan tersebut disertai oleh 95 orang peserta dari seluruh
Indonesia. Majlis perasmian PPN 2008 kemudiannya diadakan pada 30 Jun
yang menyaksikan perasmian yang gilang-gemilang yang dihadiri oleh
segenap lapisan masyarakat Kediri.
Majlis perasmian itu disempurnakan oleh Walikota, Maschut. Acara
diteruskan dengan deklamasi puisi yang diselingi dengan persembahan
kebudayaan tradisional masyarakat Kediri.

Turut hadir dalam acara perasmian ini ialah Rektor Universiti Islam
Kediri, pimpinan pesantren di seluruh daerah tersebut dan
pegawai-pegawai daerah. Majlis turut menampilkan Kiyai Zawawi Imron,
yang juga penyair ternama Indonesia untuk menyampaikan syarahan budaya
yang cukup memukau.

Pemilihan Kediri sebagai tuan rumah PPN 2008 cukup beralasan. Ia
sesungguhnya sinonim dengan bandar yang menjadi wadah pertumbuhan
kebudayaan, ekonomi, keagamaan dan pentadbiran.

Berdasarkan catatan sejarah, Kediri merupakan kerajaan tua yang
wujud pada tahun 1045 apabila diasaskan oleh salah seorang raja Jawa
yang terkenal, Airlangga.

Kediri mempunyai hubungan dengan kerajaan Sriwijaya di Jawa dan
menjadi negeri penampan bagi empayar Sriwijaya di Pulau Jawa. Kerajaan
itu sendiri merupakan sebuah kerajaan yang kuat di Pulau Jawa di bawah
dinasti Airlangga sehinggalah raja terakhirnya ditewaskan oleh Ken Arok
yang kemudiannya mendirikan kerajaan Singosari pada tahun 1222.

Kerajaan Singosari inilah yang memunculkan kerajaan besar di Pulau Jawa iaitu 
empayar Majapahit pada tahun 1293.

Sepanjang zaman kegemilangannya, Kediri terkenal sebagai kota budaya
dan banyak melahirkan karya-karya agung klasik antaranya Kekawin
Bharatayuddha yang disesuaikan daripada kisah Pandawa dalam Mahabratha,
Gatotkaca, Smaradahana, Babad Kedhiri dan sebagainya.

Pada abad ke-16, Kediri menjadi pusat perkembangan Islam di Jawa
Timur setelah kerajaan Hindu Majapahit Kediri dikalahkan oleh Sunan
Kudus, salah seorang wali sembilan yang mengislamkan Pulau Jawa.
Sehingga ke hari ini Kediri terkenal sebagai pusat pesantren dan
pengajian Islam.

Kota Kediri yang juga dijoloki dengan nama Kota Tahu dan Kota Gudang
Garam sememangnya terkenal sebagai pengeluar makanan berasaskan soya
tersebut. Dalam pada itu, Kediri juga adalah pusat pengeluaran 

[ac-i] manusia pertama di indonesia, manusia pertama di dunia

2009-07-05 Terurut Topik hudanhidayat
membaca kuncoroningrat kembali, kita disegarkan lagi akan betapa nisbinya 
nasionalisme, atau bahwa pada akhirnya, betapa melatanya manusia di bumi yang 
hanya satu ini saja.

manusia pertama di indonesia hadir di tanah sunda, kira kira sejuta tahun yang 
lalu, kata buku kuncoroningrat itu.

dalam statemen sains seperti itu, kita dengan mudah meluaskannya ke dalam suatu 
pertanyaan: kapankah manusia pertama itu hadir di dunia?

kalau kita sebut manusia, maka pikiran kita segera ditarik tarik ke dalam dua 
narasi besar: narasi tuhan yang datang melalui kitab suci, dan narasi besar 
yang datang atau dibuat oleh orang orang seperti darwin misalnya. 

atau bukan darwin: tapi mengandung aspek evolusi. 

sangat mungkin ada evolusi itu: kenyataan manusia indonesia tumbuh dalam 
setidaknya soal bahasa: oe menjadi u - aspek evolusi yang bisa kita luaskan 
dalam segenap aspeknya kalau kita bicara tentang manusia.

tapi soalnya menjadi pelik, ketika sains tidak mau berpegang dengan informasi 
yang datang dari kitab suci. sedang pembuktian empirik adalah seolah teka teki 
yang datang dan pergi: kapan kapan pengetahuan akan dibantah oleh pengetahuan 
lain.

saya sendiri percaya bahwa manusia pertama itu sudah hadir dalam keadaan 
sempurna: dia sudah pandai berbicara, dan mengenal nama nama benda dengan amat 
baik. ini dibuktikan dari dialog aneh di kawasan langit itu. aneh, karena 
mengandung segenap unsur dekonstruksi dala tiap wacana kaum pemikir bahasa itu. 

sebutkan nama nama ini, adam, kata tuhan, akan sebuah isyarat kesempurnaan 
bentuk dan wujud manusia itu. dan adam menyebutkan nama nama benda itu dengan 
amat baiknya.

jadi bahasa tak merangkak dalam situasi yang tak berdaya, situasi di mana orang 
mungkin membayangkan aaa akan takutnya hati melihat harimau dalam rimba saat 
mungkin masih berdiam dan bergelantungan di atas pohon. lalu aaa itu bergerak 
dan menjadi aku saat komunitas manusia sudah membangun dan terikat secara 
sosial.

ataukah hendak kita katakan: kita menafsir suatu nama nama benda yang 
disebutkan adam itu datang juga dari proses pembelajaran. bahwa momen dialog 
aneh itu tak berlangsung dalam sekejap, tapi hanya puncak gunung esa saja, di 
mana di bawahnya telah terjadi pembelajaran yang luar biasa atas manusia 
bernama adam itu. sampai dia pandai dan dengan baik menyebutkan nama nama itu.

keduanya mungkin saja. tapi yang pasti saat adam dan hawa itu turun ke dunia, 
saat itulah bahasa itu terputus dan orang pun menjadi sederhana kembali.

alangkah berat nya tugas ilmu paleontologi: menemukan mata rantai yang putus 
dalam skala ratusan juta tahun itu.

tapi alangkah menarik dan penuh misterinya. menarik dan penuh misteri bagi para 
saintis dengan bidangnya masing masing, bergerak mencari dan menemukan bukti 
bukti empirik dari tiap aspek kesemuanya itu.

bahasa turun secara genetik melalui darah adam dan hawa yang menyembur ke dalam 
darah darah anak dan cucu cucunya - kita ini. sehingga ia bisa dan pandai 
berbicara.

***

kalau orang pertama itu hadir di tanah sunda, lalu seriring retaknya tanah yang 
kita pijak menjadi dan membentuk pulau pulau, maka di sanalah aspek yang bisa 
diangkut oleh sebuah nasionalisme yang fanatik: betapa semua itu hanyalah 
manusia yang menjalar saja tapi tetap manusia.

bahwa untuk apa kita ngotot berkata ini milikku dan itu milikmu. karena 
kenyataannya ini dan itu itu adalah ini dan itu itu dari ini dan itu itu yang 
sama.

pada awal mulanya hanya adam dan hawa.

pada awal mulanya hanya tuhan semata lalu meretak jadi seisi dunia - universe 
itu. kelak segalanya seolah gelas yang pecah di mana pecahannya menjadi beling 
gelas kembali.

begitukah? entah. banyak soal yang kita tak tahu jawabnya. soal yang membuat 
kita tertawa kecil dan terseyum senyum.

masam dan senang kecut dan besar hati.

mari kita senyum.

hem hem hem

hu hi 
hihihi