[ac-i] Asian Godftahers, Buku Laris Versi Jawa Pos
Yth. Kawans Milisers, Buku Asian Godfathers: Menguak Tabir Perselingkuhan Pengusaha dan Penguasa (Alvabet, 2009) minggu ini masuk ke dalam daftar buku laris versi Jawa Pos. Silakan lihat di sini: http://www.jawapos.co.id/mingguan/index.php?act=detailnid=76326 Informasi selengkapnya tentang buku Asian Godftahers, silakan klik www.alvabet.co.id dan temukan pula resensi buku ini yang dimuat di berbagai surat kabar nasional. Salam Pustaka, Zulkifli AH == Pustaka Alvabet Ciputat Mas Plaza Blok B/AD Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat Jakarta Selatan Indonesia 15411 Telp. +62 21 7494032, Fax. +62 21 74704875 www.alvabet.co.id
[ac-i] Press rilis: Solo Batik Carnival 2, Solo 28 Juni
Press rilis: *Solo Batik Carnival 2* *Solo, 28 Juni 2009* * * *batik, the endless creativity* Kota Solo terus tumbuh dan terus belajar memahami potensi budaya lokalnya. Bagaimana potensi *local genius*-nya bisa menumbuhkembangkan energi kreatif masyarakatnya adalah juga suatu kerja kreatif yang tak pernah selesai seperti kita menyikapi batik. Bahwa batik adalah kreativitas tak pernah selesai *(the endless creativity)*. Salah satu agenda budaya Kota Solo itu adalah Solo Batik Carnival (SBC), yang akan diadakan pada 28 Juni 2009. Tahun 2009 ini adalah event SBC ke-2 (SBC 2) Solo Batik Carnival adalah event tahunan yang diadakan oleh pemerintah kota Surakarta dan Solo Center Point serta masyarakat Kota Surakarta. Acara dengan konsep karnival kota berbasis masyarakat kreatif ini merupakan salah satu dari 7 event Indonesia Creative yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan RI. SBC 2 diikuti oleh peserta sebanyak 250 orang yang terdiri dari anak-anak, remaja, karyawan dan ibu-ibu rumah tangga dari berbagai lapisan masyarakat Kota Solo, dengan mempertemukan batik dan topeng tradisi menjadi ide sumber inspirasi kerja kreatif dalam penciptaan kostum, komposisi musik , dan koreografi. Beberapa jenis topeng yang digunakan adalah : • Panji, yaitu topeng halus yang menggambarkan seorang raja atau ratu dengan kehalusan dan kecantikannya. • Klana, yaitu topeng yang menggambarkan kesatria, ataupun raksasa yang menggambarkan amarah dan kemarahan dalam pertempuran. • Gecul, yaitu topeng yang menggambarkan punakawan ( abdi dalem ) yang dengan tingkah lucunya dan wajah anehnya. SBC 2 akan dilaksanakan pada *28 Juni 2009, *pk. 14.00 wib, dengan rute SOLO CENTER POINT ( perempatan Purwosari ) – BALAI KOTA SURAKARTA yang berjarak 6,5 km. Agenda Acara : 26 Juni 2009 : Acara : Pra Event SBC 2 Tempat : Pasar Gede Solo ,Solo Grand Mall Waktu : 09.00 WIB 28 Juni 2009 : Acara : Srawung Batik ( Pameran dan Batik Retail ) Tempat : City Walk ( Purwosari – Gendengan ) Waktu : 07.00 – 17.00 WIB Acara : Main Event SOLO BATIK CARNIVAL Tempat : Perempatan Purwosari ( SCP) – Balai Kota Surakarta Waktu : 14.00 WIB *Contact person:* Heru Prasetya 0816675808,0271-7501242 Email: infomat...@yahoo.com
[ac-i] Launching Antologi Puisi Bersama INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT di Malang
U N D A N G A N Launching Buku Antologi Puisi Bersama INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT Penulis: Muhammad Nashir- Hasan CaLeg -Thantien Hidayat- Denny Misharudin- Deddy Gerandong Sabtu, 27 Juni 2009 Pukul:18.30 WIB Di Resto Gama Watu Gong, Malang Menulis puisi bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang membosankan. Bagaimana tidak, selain harus memilih kata-kata yang tepat, urut, sistematis, harus berbunga-bunga lalu merangkainya menjadi sebuah kalimat–kalimat dan menjadikannya sebagai bait–bait puisi, si penulis pun diharuskan untuk membuatnya agar bisa enak dibaca sehingga bisa enak didengar. Tapi mungkin itu bentuk puisi jaman dahulu, karena pada saat ini telah dikenal sebuah genre puisi yang disebut puisi modern. Pada puisi modern ini penulis dibebaskan untuk menuliskan kata sesuka hatinya asalkan secara estetika masih bisa disebut indah. Lihat saja pada era tahun 90an, muncul puisi karya Sutarji C. Bakhri, profesor puisi Indonesia dimana rangkaian puisinya begitu meledak dikalangan anak muda. Kemudian puisi-puisi Prof. Moch. Ichsan, dosen dan penyair dari kota Malang dimana secara estetika bentuknya sangat indah, apalagi isinya, sungguh luar biasa. Dia dengan indahnya bisa melepaskan kata dari pasungan makna yang ada menjadi sebuah kata dengan makna yang baru, dan anehnya, secara tidak sadar membuat kita menjadi menyetujuinya. Lalu puisi-puisi penyair Zawawi Imron, yang keindahannya dalam kedalaman bahasa dan makna yang dikandungnya membuat orang awam yang tidak begitu peduli dengan puisi menjadi sedikit memalingkan wajahnya hanya untuk sekedar mendengar orang membacakan puisi- puisinya. Dan masih banyak lagi penulis-penulis puisi lainnya, yang membuat kita tersadar bahwa sesungguhnya telah muncul sebuah era puisi yang baru di negeri ini. Berawal dari romantisme masa lalu itulah sekelompok muda- mudi dari kota Malang ini menerbitkan antologi puisi bersama dengan judul Indonesia dalam Secangkir Kopi Pahit, sebuah kolaborasi puisi tentang kepahitan wajah Indonesia dari sisi kemanusiaan. Muhammad Nashir, yang menjadi penggagas ide ini dari komunitas diskusi forum 28an Poestaka Rakjat, mengajak kawan-kawannya untuk kembali menulis dalam media puisi yang banyak berkisah tentang lika-liku keprihatinan mereka dalam melihat kondisi bangsa Indonesia pada saat ini. Gagasan Muhammad Nashir ini disambut oleh Hasan CaLeg, Thantien Hidayati, Denny Misharudin, dan Deddy Gerandong, sehingga terbitlah antologi puisi bersama ini. Tidak banyak yang ditawarkan sekelompok muda-mudi ini selain tawaran ide tentang bagaimana membaca kondisi bangsa ini, lalu berangan-angan tentang bagaimana keadaan bisa menjadi lebih baik lagi lewat secangkir kopi pahit yang ada di hadapan mereka. Datang dan nikmati suguhan ‘secangkir kopi pahit’ kami Terimah Kasih
[ac-i] Dahlan Iskan ke Rumah dunia
DAHLAN ISKAN KE RUMAH DUNIA, MUNGKINKAH? Rumah Dunia adalah learning centre yang berlokasi di Komplek Hegar Alam 40, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, Kampung Ciloang, Serang – Banten. Selama 7 tahun perjalanan, Rumah Dunia mendapat berkah yang sangat luar biasa, yaitu tokoh-tokoh penting dan orang-orang hebat di bidangnya. Di pers, Goenawan Muhammad, orang jenat di group Tempo, sudah datang membagi-bagikan ilmunya kepada muda-muda Banten (2007). Putu Wijaya, penyair hebat negeri ini, juga mengajarkan bagaimana caranya menulis puisi. Kini, kami ingin sekali mengndang Jakob Oetomo, pendiri Kompas dan Dahlan Iskan, boss Jawa Pos Group. Dalam konteks pers local di Banten, Dahlan Iskan, pria yang lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, sangat relevan. CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya bagi kami adalaj sosok yang bisa menlarkan semangat kelokalan. Kisah suksesnya yang memulai karir sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975, kami yakini bakal menggelorakan semangat wong Banten yang ingin maju dan berubah. Bagi kami, Dahlan Iskan adalah figure kreatif yang patut diteladani. Apalagi ketika sejak 1982, menyulap Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Di Banten hal itu pun akan diwujudkannya dengan mendirikan Graha Pena dan Radar Banten TV. Hanya saja, mungkinkah dengan jadwal Dahlan Iskan yang padat, muda-mudi Banten akan kecipratan pengalamannya yang sangat fenomenal? Apakah dahlan Iskan tetarik untk dtang ke Rumah Dunia, dimana kami sangat haus ilmu dan kisah sukses anak negeri ini! Semoga saja Dahlan Iskan membaca tulisan ini dan berkenan datang ke Rumah Dunia nun jauh di kampong Ciloang. Jika ada yang bisa membantu kami untuk menghubungkan ke Dahlan Iskan, kami sangat berterimakasih sekali. Silahkan hubungi saya di 08158895292 dan email di gm_cakraw...@yahoo.com. (Gola Gong, pendiri komunitas baca Rumah Dunia, Pemred www.rumahdunia.net)
[ac-i] IYCE Design Competition 2009: Five Days To Go!!
International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Design Award 2009 deadline for application: 30 June 2009, 22:00 WIB Five More Days to Go to win a 14-day all-expenses-paid tour of the UK’s design industry, showcase your work at 100% DESIGN, network with UK’s top designers at London Design Festival, and compete for the £5,000 project grant. Simply register at www.britishcouncil.or.id before 30 June 2009, 22:00 WIB. The British Council is seeking the next young DESIGN ENTREPRENEUR to represent Indonesia at the IYCE Award competition in London. The IYCE competition rewards the entrepreneurship of young people who made art and creativity the most important industry of the 21st century. Follow on the footsteps of Indonesia’s Design champions Ridwan Kamil (2006) and Gustaff Iskandar (2007). If you’re a risk-taker and passionate about design, you may be Indonesia’s next winners in UK! Who can apply? You must be Indonesian citizen, 25-35 years old by 13 September 2009, and work or run your own business for at least 3 years in any of the following design sector: • Architecture, interiors and environment • Product design manufacture: furniture, industrial products and craft • Design promotion: exhibitions, events, festivals and retail • Consultants providing specialist services in any of the above areas How to apply? · Register at www.britishcouncil.or.id by 30 June 2009, 22:00 WIB For more information, please contact: Winda Wastu Melati Project Officer - British Council T: +62(21)5155561 ext. 196, M: +62-81288964889, E: i...@britishcouncil.or.id Partner Rasuna Epicentrum Supported by Kamar Dagang dan Industri Indonesia | Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia | Departemen Perdagangan Republik Indonesia Education Partner Universitas Bina Nusantara Creative Consultant OMG Creative Consulting Association Partners Arsitek Muda Indonesia | Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia | Bali Creative Community | Bandung Creative Entrepreneur Network | Common Room Networks Foundation | Desain Grafis Indonesia | Forum Desain Grafis Indonesia | FGDforum | Ikatan Arsitek Indonesia | Indonesian Interior and Architectural Space Resource Center | Indonesian Visual Art Archive | Indonesia Young Entrepreneurship | Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia | Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Official Media Partners 90.4 Cosmopolitan FM | 101.4 Trax FM | O Channel | Detik.Com A+ | Bintang HOME | Business Week Indonesia | Concept | Cleo | Cita Cinta | Femina | Idea | Intisari | JongArsitek! | LARAS | Reader’s Digest Indonesia | SME | Timeout | Versus | Visual Arts
[ac-i] Press rilis: Srawung Batik, Solo 28 Juni 2009
*Press rilis:* *Srawung Batik* *Solo 28 Juni 2009* *promote for new market* Srawung Batik merupakan program pameran batik *outdoor* yang mewadahipelaku-pelaku batik dari pelbagai daerah untuk saling berinteraksi: bertemu, *sharing*, bertukar pikiran dan informasi. Melakukan interaksi tradisi kreatif antar-pelaku mulai kini dan di masa depan. Menciptakan pasar baru dengan strategi kreatif, berdiskusi, berpromosi dan menjual produk batik. Kali ini Srawung Batik merupakan program pendamping Solo Batik Carnival yang diadakan pada 28 Juni 2009, dan wujud partisipasi Tahun Industri Kreatif 2009. Diikuti oleh 75 stand kreatif batik dari berbagai kota acaranya, diantaranya batik Lasem, Paguyuban Bokor Kencana Semarang, Paguyuban Pecinta Batik Sekarjagad Jogjakarta, Batik Sragenan dan *launching* Paguyuban Pencinta Batik Solo dan lain-lain. Agenda acara meliputi pameran batik, apresiasi dan workshop membatik untuk anak-anak dan pagelaran seni. Srawung Batik diadakan pada hari Minggu, 28 Juni 2009, pk. 07.00 – 17.00 wib. Berlokasi di sepanjang *citywalk *Jl. Slamet Riyadi (depan RS DKT, Gendengan menuju perempatan Purwosari). Contact person: Heru Mataya 0816675808 Email: infomat...@yahoo.com, udanda...@gmail.com * *
[ac-i] PRESS RELEASE SEKOLAH GAMELAN
** mohon maaf jika tidak berkenan SEKOLAH GAMELAN YOGYAKARTA Kursus Singkat ala Komunitas SLEnK Komunitas SLEnK (Suka Lelangen Edining Kabudayan) akan kembali membuka kursus Sekolah Gamelan mulai awal Juli mendatang. Komunitas kecil pecinta seni budaya utamanya budaya Jawa ini memang memiliki visi untuk turut ambil bagian dalam gerakan memasyarakatkan seni budaya. Meski hanya bermodal semangat dan tanpa dukungan funding manapun, Komunitas SLEnK telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan diskusi dan pelatihan di bidang sastra Jawa. “Sekolah Gamelan ini juga sudah pernah diselenggarakan pada bulan Maret lalu. Dan sekarang kami buka lagi untuk kelas gamelan dan kelas tembang yang dapat diikuti oleh siapa saja yang tertarik untuk melibatkan diri dalam pelestarian semangat berbudaya Jawa.” Demikian penjelasan M Ahmad Jalidu, Humas dan Koordinator program. Sugito HS, ketua komunitas ini menambahkan bahwa untuk kelas gamelan akan diselengarakan dalam 12 pertemuan sedangkan untuk tembang ada 18 pertemuan yang masing-masing dimulai 5 dan 6 Juli mendatang. Metode yang disampaikan sudah dipersiapakkan agar mudah dipahami dan dipraktikan. Komunitas SLEnK kali ini bekerja sama dengan Balai Budaya Samirono, Catur Tunggal Sleman yang menyediakan tempat berlangsungnya kursus ini. Biaya yang dipungut dari peserta adalah Rp 120.000 untuk kelas gamelan dan Rp 150.000 untuk kelas tembang. Untuk mendaftar Anda dipersilakan mengirimkan biodata melalui email ke komunitas_sl...@yahoo.co.id atau menghubungi M Ahmad Jalidu di 08562856610. Keterangan lebih jelas dapat dibaca di blog http://paguyubanslenk.blogspot.com Komunitas SLEnKhttp://paguyubanslenk.blogspot.com Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] Takhayul Membakar Dunia, Filsafat Memadamkannya
Takhayul Membakar Dunia, Filsafat Memadamkannya --Anwar Holid The Story of Philosophy karya Bryan Magee (Kanisius, 240 h.) menyediakan banyak bahan bakar untuk perbincangan seru. Buku ini bukan saja membahas berbagai kecenderungan filsafat dari zaman ke zaman, melainkan juga memantik rasa penasaran, sebenarnya apa relevansi filsafat bagi manusia. Lebih dari itu, The Story of Philosophy terbit luks dengan desain mewah dan kuat. Menggunakan art paper, hard cover, ilustrasi berwarna, buku ini memadukan kekuatan visual art dan keluwesan Bryan Magee mengisahkan sejarah panjang filsafat dari zaman pra-Socrates hingga zaman posmodern. Unsur visual art yang amat kaya dan relevan dengan setiap subjek pembahasan dalam buku ini terutama diambil dari lukisan, fotografi, patung, etsa, juga arsip-arsip berupa poster, ilustrasi surat kabar dan majalah. Di Bandung, Kanisius mengundang KH Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. dan Rm. Dr. Yosef Dedy Pradipto, Pr. L.Th., M.Hum. untuk membangkitkan semangat publik terhadap pemikiran. Keduanya akan bertemu pada Senin, 6 Juli 2009, mulai pukul 18.30 di Aula Gedung Pasca Sarjana Unpar, Jalan Merdeka No. 30. Peminat bisa mendapat buku + tiket seharga Rp.250.000,- dalam acara ini, sementara bila ingin hadir dan terlibat dalam pertemuan, tiket masuk Rp.25.000,- Panitia menyediakan sertifikat dan snack. Tiket box: * Kanisius Cabang Bandung, Jalan Parakan Resik No. 10, Batununggal, Bandung. Tel. (022) 7512444 * Andi: 08172328361 * Yunanto: (022) 70371434 * Masmuni Mahatma: 08172322278 * Anwar Holid: (022) 2037348, 085721511193 Sebuah diskusi filsafat bisa jadi hanya berlansung kurang dari dua jam. Tapi setelah diskusi resmi bubar, justru pertanyaan-pertanyaan berhamburan dengan semangat. Para peserta yang penasaran atau orang yang masih haus jawaban lantas mencari-cari sumber pengetahuan tiap kali ada kesempatan. Lantas ia kembali mengolah pemikiran, mengungkapkan lagi, mengkritik, menawarkan kepada publik, bertaruh baik dengan keyakinan sendiri maupun gagasan orang lain. Pergumulan itu membuat diskusi filsafat sebenarnya terus berlangsung sepanjang waktu. Ia terjadi dalam buku, di ruang kelas, industri, bahkan obrolan sehari-hari. Barangkali memang tidak akan pernah ada jawaban akhir, tulis Bryan Magee pada ending buku ini. Tetapi ada banyak hal bagus di depan untuk kita pelajari.[] Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com. Copyright © 2009 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid Situs terkait: http://www.kanisiusmedia.com Tag: Filsafat itu berawal dari rasa heran (Plato); Manusia dikodratkan untuk ingin tahu (Aristoteles)
[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 34
Sahabat, Kita berada di ambang Juni dan segera memasuki Juli. Hari libur anak sekolah telah tiba, tapi hal yang harus selalu diyakini bahwa kreatifitas tak akan pernah libur. Selamat menikmati sajian warta Komunitas Kreatif Bali di Edisi Ini... *FASHION DESAINER BALI KE HONG KONG FASHION WEEK FOR SUMMER 2009 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/fashion-desainer-bali-ke-hong-kong-fashion-week-for-summer-2009/* Ajang Hong Kong Fashion Week menjadi sangat bergengsi karena memiliki reputasi tinggi soal transaksi bisnis yang terjadi pada saat acara dimana para fashion desainer Asia dan produsen fashion langsung bertemu dengan buyer dari seluruh dunia. Pada penyelenggaraan tahun lalu saja terjadi pemecahan record dalam jumlah exhibitor sebanyak 1,154 dari 21 negara. Sedang pengunjung berjumlah 17,424 orang dari 87 negara. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/fashion-desainer-bali-ke-hong-kong-fashion-week-for-summer-2009/#more-1101 *INTERNATIONAL YOUNG CREATIVE ENTREPRENEUR (IYCE) AWARD 2009-2010 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/** Two More Days to Go **to** **w**in a 14-day all-expenses-paid tour of the UK's design industry, showcase your work at 100% DESIGN, network with UK's top designers at London Design Festival, and compete for the £5,000 project grant. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/#more-1097* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/international-young-creative-entrepreneur-iyce-award-2009-2010/#respond *IGDA 2009 SEGERA DIUMUMKAN http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/* Indonesian Graphic Design Award 2009, sebuah ajang prestasi ide kreatif para desainer grafis anak bangsa ini segera diumumkan pada acara press conferencenya yang akan diselenggarakan di Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta, Jalan Antara 59 Pasar Baru Jakarta pada hari Sabtu tanggal 4 Juli 2009 mulai jam 15.00-17.00 WIB. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/#more-1085 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/igda-2009-segera-diumumkan/#respond *CLIP LAUNCHING BALI BANDIDOS THE HYDRANT http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/* Mau mensupport The Hydrant untuk lebih semangat atau mau memberikan bekal tambahan buat mereka sebelum bertolak ke Festival Pohoda, di Bratislava. Acara ini cocok sekali buat disambangi sambil nyantai. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/#more-1081 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/28/clip-launching-bali-bandidos-the-hydrant/#respond *ZOOM IN ADGI BALI CHAPTER KEBANGKITAN BRAND LOKAL http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/zoom-in-adgi-bali-chapter-kebangkitan-brand-lokal/* Sebagai program lokomotifnya Adgi memiliki menu Zoom In yang merupakan profesional case study di bidang desain grafis untuk dibagi dalam sebuah forum yang menyerupai talk show seminar. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/zoom-in-adgi-bali-chapter-kebangkitan-brand-lokal/#more-1063 *OBRAL #2 SEGERA HADIR DENGAN TAMU TAMU KEREN http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/obral-2-segera-hadir/* OBRAL alias Obrolan Rabu Malam adalah acara nyantai sharing dengan tamu yang mencerahkan, plus ada obral beneran barang dan karya para seniman maupun desainer. Acara yang baru dimulai bulan Juni lalu kini memasuki penyelenggaraan yang kedua. Entah bagaimana tamu OBRAL kali ini adalah orang-orang istimewa yang berjiwa biasa (Soalnya mau jadi tamunya OBRAL). OBRAL #2 ini akan diadakan di pelataran kantor Matamera Communications di Jalan Imam Bonjol 467 pada hari Rabu, 1 Juli 2009 mulai pukul 7 malam. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/obral-2-segera-hadir/#more-1059 *DIALOG PROGRAM PESTA KESENIAN BALI http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/dialog-program-pesta-kesenian-bali/* Pesta Kesenian Bali tengah berlangsung dan sudah merupakan penyelenggaraan ke 31 , ramainya masih seperti biasanya. Namun ramainya perbincangan mengenai Pesta Kesenian Bali ini menjadi wacana publik mulai soal management, agenda acara dan banyak hal lainnya. Hal ini terjadi menandakan kecintaan masyarakat dan rasa memiliki Pesta Kesenian Bali yang mendambakan PKB ini berlangsung lebih baik lagi. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/26/dialog-program-pesta-kesenian-bali/#more-1056 *MINIKINO FILM SCREENING DISCUSSION JUNE 2009 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/25/minikino-film-screening-discussion-june-2009/* Diskusi dan Pemutaran Film di Minikino Minggu, 28 Juni 2009, 15:00 WITA Mini Hall Griya Musik Irama Indah
[ac-i] INVITATION: SA LANGIT MONG BUGHAW(under your blue sky), a group show of Philipines artists
Tembi Contemporary is pleased to present Sa Langit Mong Bughaw, a group show to first ever feature four artists from the Philippines: Ambie Abaño, Christina Quisumbing Ramilo, Pardo de Leon and Popo San Pascual. Sa Langit Mong Bughaw also stands as the culminating episode of the Valentine Willie Fine Art Bali Artist Residency. Translated as “under your blue skies,” “sa langit mong bughaw” is out of a verse from the Philippine National Anthem, Lupang Hinirang. The electic bunch seeks to blend along the poetry behind this patriotric fragment in their varied medium and sentiments. Ambie Abaño, a printmaker, captures faces at the pause of conviction. “Dalangin” is translated to prayer, and the figures and faces at stake are rubbercut print on spandex, grazing at the Filipino's attention to faith. The reference to classical art, measurements and subtle turn to science is tackled by Pardo de Leon. On the other hand Popo San Pascual, a prodigy of color, explores the reference to hue and, most of all, the kaleidoscopic salvo that is the Filipino culture. Christina Quisumbing Ramilo has spent over a month in Bali and Yogyakarta in impressive interaction with artists from the respective locale. Sa Langit Mong Bughaw is the very avenue in which Ramilo brings together a number of similiarities between Filipino and Indonesian cultures through a use of language incorporated in her functional sculptures as well as other shared sentiments in art practice. As diverse as the Philippines itself, Sa Langit Mong Bughaw is a substantial look at the different modes of art making that takes place within the scene. Likewise, it becomes a parallelism of sorts as the four Filipino artists bring out ways of thinking and feeling that are of resemblance to both cultures. Sa Langit Mong Bughaw runs from 3 to 30 July 2009 in Tembi Contemporary, Jalan Parangtritis KM 8,5 Bantul, Yogyakarta,INDONESIA. OPENING 3 july 2009. 7 pm officiation by Dr. Soeprapto Soedjono M.F.A., Ph.D. ARTIST TALK 4 july 2009 4 - 6 pm moderator: ARAHMAIANI -- tembi contemporary Jl. Parangtritis Km 8,5 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul Jogja 55186 INDONESIA t : +62 274 6881919 f : +62 274 368321 e: i...@tembicontemporary.com w: www.tembicontemporary.com OPENING HOURS tues - sat 10 am - 6 pm sunday 11 am - 5 pm monday and public holiday CLOSED Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
Bls: [ac-i] Segera Hadir Festival Salihara 2009
Gumam ASA, Banjarbaru Gumam Kepada Arie F Batubara Aku berharap kita akan banyak lagi bertemu, bukan hanya sekali itu saja. Ada yang masih banyak kita perbincangkan entah di ruang-ruang sidang ataupun di luar dari jam-jam terlarang. Perdebatan demi perdebatan tentu saja tidak akan melemahkan pikiran-pikiran kita tentang ketetapan langkah-langkah ke depan.Pernahkah kita bermain catur berdua, belum tentunya.Ini masalah kesempatan saja. Coba tanyakan kepada saudara karib kita Radar Panca Dahana, sejauh apa langkah yang telah dicanangkan bersama, adakah imbas yang sangat menentukan, bila tidak dengan ketetapan hati agar perhitungan langkah yang tepat cepat dan akurat maka kita akan kembalipulang dengan tidak membawa sebiji anak catur pun sebagai oleh-oleh kepada orang-orang yang mulai menadahkan tangan dengan cara mengepalkannya dan saling berhadap-hadapan kita bersama cuaca musim yang panas serta merta tiba-tiba hujan badai menerpa. Akh, sebuah suasana alam yang sulit sekali diterka; apalagi sebagai manusia dan permainan papan kotak warna hitam putih itu pun menjadi tak ada maknanya. Lihatlah orang-orang di sekeliling kita mulai kasak kusuk karena sudah tak mampu menahan suara, menahan telunjuk mereka, menahan geram karena engkau salah melangkahkan bidak raja. Aku berharap sangat kita bertemu di banyak kesempatan dan juga memainkan pikiran-pikiran kita sendiri agar selalu ada yang diperbuat, agar dunia ini tidak sepi, tetapi ketika kita sedang asyik-asyik memainkan anak-anak bidak di depan kuda itu di samping gajah itu maka yakinlah bahwa ketenangan suasana pada saat itu sangatlah penting agar langkah kita tidak mencelakakan kehidupan menteri yang gagah perkasa. Aku tahu engkau pun tidak lepas dari gaduh-gemuruh itu. Apa yang bisa aku tangkap dari keragu-raguanmu ketika permainan telah memasuki tahap penyelesaian. Adakah rasa lelah itu. pastikan dengan kata tidak walau kaki kita sulit untuk beranjak dari tempat duduk semula.Aku pun berharap untuk selalu menjaga, agar selalu dapat berjumpa. dan kita bermaindi bagian mana pada banyaknya petak-petak berwarnahanya dua, hitam atau putih. Dari: MGR indun...@yahoo.com Kepada: salih...@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 26 Juni, 2009 16:00:03 Judul: [ac-i] Segera Hadir Festival Salihara 2009 Salam, Setelah dibuka pada 8 Agustus 2008, Komunitas Salihara kini menjelang ulang tahun pertamanya. Memperingati hari jadi itu kami menyelenggarakan Festival Salihara 2009, sejak 8 Juli hingga 15 Agustus. Tahun lalu, karena kesiapan tempat memerlukan waktu beberapa bulan sejak pembukaan, Festival Salihara 2008 baru berlangsung sejak pertengahan Oktober hingga pekan pertama Desember tahun lalu, selama tujuh pekan. Festival Salihara 2008 bisa dinilai menuai sukses besar. Ribuan orang bertemu dan berbagi karya kreatif bersama di Komunitas Salihara. 22 kegiatan seni yang melibatkan 800 seniman dan tim produksinya serta dihadiri oleh sekitar 5.000 pengunjung dari beragam profesi dan strata sosial. Sebuah festival ibarat seikat bunga rampai. Ada campuran banyak rupa dan warna, mungkin juga keharuman. Rangkaian semua unsur itu membentuk suatu kombinasi yang padat. Dan sesungguhnya festival ini adalah semacam pemadatan dari kegiatan rutin bulanan Komunitas Salihara menggelar pelbagai kegiatan—mulai dari pertunjukan musik, tari, teater, sastra, maupun diskusi dan kuliah umum. Untuk membuatnya lebih istimewa, kami menampilkan pelbagai kesenian dari jenis dan latar belakang yang lebih beragam. Tahun ini, misalnya, kami mendatangkan koreografer dan penari Eiko Koma dari New York—salah satu dari grup tari terkemuka dunia yang tercantum dalam buku rujukan Fifty Contemporary Choreographers. Kami pun bekerja sama dengan Goethe-Institut Jakarta mendatangkan Selisih Ensemble pimpinan Dieter Mack dari Jerman. Aktor teater kelahiran Inggris, Jennifer Claire, akan membawakan lakon monolog Tolstoy’s Wife. Dari Indonesia, selain mengundang pemusik I Wayan Sadra bersama Ansambel SonoSeni, kami juga akan menampilkan duo gitaris Dewa Budjana dan Tohpati dan kelompok jazz rock Trio Ligro. Sedangkan acara kuliah umum akan diisi oleh Dr. Amina Wadud, yang akan membawakan tema Keindahan Feminin dari yang Ilahi. Selamat menikmati acara-acara Festival Salihara 2009. Sampai jumpa di Komunitas Salihara. Jakarta, Juni 2009 Hasif Amini Direktur Festival Salihara 2009 - - Program Festival Salihara 2009 Rabu, 08 Juli 2009, 19:00 WIB Pembukaan Festival Salihara 2009 TARI Kembang Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Laboratorium Tari Indonesia, Jakarta MUSIK JAZZ Tohpati Dewa Budjana, Jakarta Khusus Undangan Sabtu-Minggu, 11-12 Juli 2009, 20:00 WIB Tari HUNGER OF THE LAND (Perdana Dunia) Koreografer dan penari: Eiko Koma, New York AS di Teater Salihara HTM Rp 100.000,- | Pelajar/Mahasiswa Rp 50.000,- (tempat terbatas) Selasa-Rabu, 14-15 Juli 2009, 20:00 WIB Musik oleh Christian Utz ensemble on_line, Austria di
[ac-i] kesederhanaan; belajar dari arsitektur mario botta dan puisi nenden lilis
kesederhanaan; belajar dari arsitektur mario botta dan puisi nenden lilis Share Tuesday, June 23, 2009 at 5:12pm nenden lilis kerikil akhirnya, tinggal kerikil di hatiku dan rasa linu jari-jari yang dicongkel kukunya bertahun-tahun mengingatmu, hanya mengundang kesedihan seseorang yang menimba air di sumur kering yang tua di hening malam derit katrolnya kian terasa tapi masih juga kakakanmu menggemaung menepikan angin lalu lama bernuni di gelap dadaku memperdengarkan kepuasaan seseorang yang mengulur dan menarik tali pada tangan yang tak kau sempatkan meraihnya ada sereset bambu di ulu tenggorokan yang ingin kuteriakkan agar kau dengar sebelum lebih dalam menggoresi pita suaraku dan membuatnya berdarah --- nenden lilis : kesederhanaan berbahasa puisi di atas, yang saya jadikan pembuka catatan ini, adalah karya penyair nenden lilis yang saya ambil dari catatan hudan hidayat. konon menurut catatan tersebut, puisi ini `sepertinya' adalah gambaran perasaan kehilangan seorang istri, nenden lilis, setelah meninggalnya sang suami, benny yang juga penyair. tapi hudan hidayat tidak sedang mengumbar kesedihan ketika mengangkat puisi ini dalam catatannya. dia membedah puisi ini dari tinjauan sastra. sastrawan yang menulis tentang karya sastra. sastrawan, seperti juga arsitek, sejatinya adalah seniman di ranah yang berbeda. orang-orang ini berkutat dengan kata dan bahasa. materialnya kata, tekhniknya bahasa. tidak pernah saya berhenti kagum pada orang-orang yang disebut sastrawan ini. mereka bisa memotret realitas sekaligus membangun realitas baru dalam tulisannya dan mengurung kita di dalamnya. hanya bermodal imajinasi dan alat tulis yang bisa dibeli di warung sebelah walaupun sekarang hampir semua penulis sudah menjinjing komputer kemana-mana. pelukis masih memerlukan tambahan elemen warna untuk membangun karyanya. pemusik butuh suara dan tentu saja alat-alat penghasil suara itu. arsitek ? hahaha ... jangan dibandingkan ! kita masih butuh sejuta material untuk mewujudkan desain yang kita buat. walaupun tentu dalam bahasa yang lebih sederhana, kita, arsitek, terikat pada elemen yang disebut guna. cukuplah dengan perbandingan-perbandingan itu, toh tiap bidang pekerjaan punya kelebihan sendiri-sendiri setidaknya, arsitek masih lebih laris daripada sastrawan. hehehe ... apa yang ingin saya angkat ketika mengutip puisi nenden lilis adalah kesederhanaannya. sastrawan yang hanya punya material kata itu pun sebenarnya menghadapi godaan yang sama dengan arsitek. godaan untuk berlebih-lebihan. ornamentasi kita menyebutnya, metafora mungkin mereka menyebutnya. lihatlah bait pertama dari puisi kerikil itu. saya menyebutnya `bait kesepian.' nenden lilis berusaha menggambarkan kesepian yang menghampirinya, bukan sekedar berbicara bahwa dia merasa kesepian setelah suaminya tiada. kenyataan yang dihadapinya dibenturkannya pada realita suasana di kampung, mungkin kampungnya sendiri, dengan `... menimba air di sumur ...' pilihan katanya pun tidak bertele-tele.'... derit katrolnya kian terasa.' `derit' adalah salah satu varian dari kata `suara' yang dikeluarkan benda mati saat digerakkan, seperti `dentang' pada lonceng gereja atau `denting' pada dawai gitar. tapi `derit' lebih terasa menggigit, lebih menghimpit. seperti pintu yang lama tidak dilumasi dan dibuka paksa. sepi yang menghimpit ini kan yang sebenarnya ingin digambarkan oleh nenden lilis ? cermat sekali dalam memilih material. bait kedua adalah `bait kenangan.' di sini kecerdasan nenden lilis sebagai penyair lebih jelas terlihat. `tapi masih juga kakakanmu menggemaung.' `kakakanmu' menurut hudan hidayat merujuk pada tawa yang tergelak-gelak. mungkin dari kata `ngakak,' tertawa terbahak-bahak.'menggemaung' mungkin dari kata `gema' dan `gaung.' teman-teman yang sealmamater dengan saya tentu masih ingat poster besar di studio ijo dulu, entah dimana sekarang dengan latar belakang foto dari detail sambungan yang dibuat yb mangunwijaya, romo yang rendah hati itu. saya hanya ingat sepotong kata yang menjadi ilustrasi foto tersebut, `material lama dengan tekhnik yang baru ...' material lama juga yang digarap oleh nenden lilis ngakak, gema, gaung yang kemudian padanya dikenakan tekhnik yang baru sehingga menghasilkan material yang baru pula, `kakakanmu' dan `menggemaung' itu tadi. bait ketiga adalah `bait penderitaan.' tidak perlu berlama-lama di sini. hudan hidayat tidak sedang mengumbar kesedihan ketika membuat catatannya. saya pun tidak. cukuplah saya katakan bahwa bait itu adalah ledakan dari dua bait di atasnya, puncak dari semuanya, penutup yang manis. `ada sereset bambu di ulu tenggorokan ... menggoresi pita suaraku dan membuatnya berdarah.' mario botta : kesederhanaan berarsitektur arsitek tidak bisa bermuram-muram seperti sastrawan. arsitek adalah pesta, adalah perayaan. ada pesta ketika material seperti pasir, batu, dan semen mulai didatangkan ke site. jauh sebelumnya, arsitek
[ac-i] Diskusi PROSES PUISI, VIDEO PUISI
Undangan: Majelis Proses Sastra mengundang Anda dalam diskusi bertajuk: PROSES PUISI, VIDEO PUISI Pembicara: ANDY FULLER, antropolog, Universitas Tasmania, Australia. BINHAD NURROHMAT, penyair Demonstran Seksi Moderator: HELMI Y. HASKA, editor Jurnal Proses Sastra Tempat : Newseum Cafe, Jl. Veteran I / 31, Monas (samping Istiqlal) Jakarta Pusat Waktu : Jumat, 3 Juli 2009, pukul: 19.00 WIB Free Admision Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] Pemenang Lomba Komentar Novel Sang Pemimpi
Setelah melalui proses seleksi yang ketat diantara para peserta sayembara Komentar Novel Sang Pemimpi, kami telah menentukan 5 komentator terbaik yang berhak terlibat dalam pembuatan film Sang Pemimpi di Belitong tanggal 3 – 5 Juli 2009. Komentator yang beruntung tersebut adalah : 1. Muh. Gufron Hidayat Hp. 085 780 11xxx Cempaka Putih, Tangerang Banten 15412 gufronhida...@xxx.com 2. Gabriella Witdarmono Jl. Kembang Harum Puri Indah 11610 Telp. 021 – 580xxx / Hp 0815 819 radenneyke...@xxx.com 3. Suryanling (Aling) jl. Durian, Bantar kemang Bogor , Jawa Barat, Hp. 081 580 8 s3...@xxx.com 4. Waode Hanifah Istiqomah Dasana Indah, Bojong Nangka, Tangerang Telp. (021) 546, Hp. 08567 37 honeydee...@xxx.com 5. M. Sukron Tomang Pulo, Kel. Jati Pulo, Kec. Palmerah Jakarta Barat 11430 Hp. 021 – 9192 m.sy...@xxx.com Selamat kepada para pemenang* !! Bagi yang belum beruntung, nantikan kejutan-kejuatan berikutnya dari Bentang Pustaka. * Para pemenang tidak dipungut biaya apa pun dalam sayembara ini. -- PT BENTANG PUSTAKA Jl. Pandega Padma No. 19 Yogyakarta 55284 Indonesia Phone 62-274-517373 Fax 62-274-541441 www.mizan.com www.klub-sastra-bentang.blogspot.com www.cpublishing.blogspot.com --
[ac-i] White Shoes Merilis Single Senja Menggila di Jogjakarta
WHITE SHOES THE COUPLES COMPANY MERILIS SINGLE “SENJA MENGGILA” DI JOGJAKARTA Yogyakarta, 29 Juni 2009 – Pada 29 Juni 2009 ini, White Shoes The Couples Company kembali meramaikan industri musik Indonesia dengan single terbaru berjudul ‘Senja Menggila’ untuk album ke 2 (dua) yang akan dirilis di bulan Agustus 2009. Saat ini judul album belum ditetapkan sambil menunggu proses rekaman rampung. Single “Senja Menggila” ini akan dirilis di Yogyakarta untuk pertama kalinya dalam sebuah Konser Musik berjudul “Senja Menggila” di Auditorium LIP(Lembaga Indonesia Prancis) Yogyakarta pada 29 Juni 2009, didukung oleh Dagingtumbuh (DGTMB) shop dan DGTMB komik milik perupa komikus Eko Nugroho dari Yogyakarta. Konser ini merupakan bagian dari project VERSUS yang diadakan oleh DGTMB shop bekerjasama dengan White Shoes The Couples Company(WSTCC). Dalam acara konser ini juga, WSTCC berkolaborasi dengan DGTMB akan merilis sebuah art book berjudul “Senja Menggila” dengan bonus CD single “Senja Menggila” yang hanya dicetak 150 eksemplar saja. Inspirasi buku ini tidak lain berasal dari lirik “Senja Menggila”, berisi kompilasi karya dari13 seniman asal Jakarta dan Yogyakarta. Project VERSUS ini bertujuan untuk mendukung pelaku kreatif seperti band independen, komunitas independen dan perupa, dengan mendistribusikan karya-karya mereka berikut merchandise -nya lewat jaringan unik yang telah dibangun Dagingtumbuh komik. Juni ini, project VERSUS menampilkan White Shoes The Couples Company (WSTCC) membuat program pameran, konser musik, rilis single dan memproduksi art book. Tentang single terbaru ini, tak terelakkan bahwa ‘Senja Menggila’ memiliki beragam daya pikat. Hal ini terbukti bukan hanya dari kemagnetisan judulnya semata. Sisi eksplorasi musik yang semakin berkembang dalam grup ini tertuang lebar di lagu yang mengekspresikan perspektif komuter di saat senja tiba menghampiri Ibu Kota. Untuk mempertegas isi lirik, maka komposisi musik ditebalkan menjadi kekuatan utama saat paduan brass section melengkapi ramuan african beat dan classic disco ala White Shoes The Couples Company berpencar harmonis. Karakter musik yang semakin kaya mempersilakan mereka menonjolkan spirit musik Indonesia yang dinamis untuk menjangkau penikmat musik. Mulai 5 Juli 2009, single “Senja Menggila” bisa diunduh secara gratis di Yes No Wave Music (www.yesnowave.com). Yes No Wave Music adalah sebuah netlabel berbasis di Yogyakarta yang dikelola oleh Wok The Rock dan Bagus Jalang. Online label ini memungkinkan band/musisi untuk menampilkan karya mereka ke publik yang labih luas dan memberikan tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara gratis. WHITE SHOES THE COUPLES COMPANY Nona Sari ( Vokal) Tuan Rio Farabi (Gitar akustik, Suara latar) Tuan Saleh Husein (Gitar elektrik, Suara latar) Tuan Ricky Surya Virgana (Gitar Bas, Cello, Suara latar) Nyonya Mela Virgana (Piano, Keyboards, Biola, Suara latar) Tuan John Navid (Drum) SENJA MENGGILA Lirik oleh Aprilia Apsari Musik oleh White Shoes The Couples Company Berat Terasa…!! Senja semakin gilaa… Setiap Orang..!! Ingin tinggal di kota.. Cari Mencari..!! Mengumpulkan Rejeki… Sedikit banyak..!! Untuk sesuap nasi… Menyambut sinar mentari kota Membasuh peluh menderai jiwa Berpadu satu menuju cita bersama makmur sejahtera CONTACT Mr. Indra Ameng / Personal Manager +62 818817548 indra.am...@gmail.com www.myspace.com/whiteshoesandthecouplescompany www.whiteshoesandthecouplescompany.org Jl. Tebet Timur Dalam Raya no.6 Jakarta 12820 – INDONESIA AKSARA RECORDS JL. BRAWIJAYA XII/1, KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN, 12160, INDONESIA PHONE: (6221) 72791483, FAX: (6221) 7395056 MARKETING PROMOTION COORDINATOR: MAHARANI WANDITA DJAMIL www.aksararecords.com
[ac-i] Fragmen Sejarah Majapahit dalam Sebuah Novel [Ruang Baca Koran Tempo]
HTML clipboard Fragmen Sejarah Majapahit dalam Sebuah Novel * Resensi Novel Pendekar Sendang Drajat (Viddy AD Daery) Ruang Baca Koran Tempo | Minggu, 28 Juni 2009 | Oleh Yanto Musthofa Pernahkan nama Tenggulun (Trenggulun) dibincangkan orang sebegitu heboh, bahkan di tingkat intenasional, sebelum tragedi bom Bali 2002? Tidak, tentu saja. Tenggulun sampai kini pun masih tetap sebuah desa yang cukup terpencil dari jalur ekonomi utama Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa itu kini bagian dari Kecamatan Selokuro, pemekaran dari Kecamatan Paciran. Di suatu masa menjelang punahnya kejayaan Mahapahit pada abad ke-16, terbetik kabar sekelompok pesilat muda meluruk wilayah Pringgoboyo. Dengan garang, mereka membantai habis rombongan pendatang dari Eropa saat menyusuri anak sungai Bengawan Solo dengan perahu Portugis. Para pesilat itu adalah abdi wilayah perdikan Trenggulun, yang kala itu dikenal sebagai salah satu kantong perlawanan garis keras terhadap sisa-sisa kekuasaan Majapahit. Kisah itu memang tak ada dalam buku-buku pelajaran sejarah. Kisah itu hanyalah sebuah fragmen dalam novel berjudul Pendekar Sendang Drajat, Pesisir Utara Majapahit di Abad ke-16 (Pustaka Alvabet, Juni 2009) karya Viddy AD Daery. Pendekar bernama asli Raden Ahmad itu adalah cucu Sunan Drajat dan Sunan Sendang Duwur. Dia anak seorang kyai pengasuh pesantren terkenal, tapi namanya lebih terkenal di rimba persilatan sebagai penumpas kejahatan, walau dalam pengembaraannya dia juga rajin berdakwah. Dalam kata pengantarnya, sang penulis, Viddy AD Daery, berterus terang bahwa mula-mula novel ini ditulisnya dengan lebih banyak mengandalkan cerita turun-temurun leluhur, ditambah sedikit data sejarah. Selebihnya adalah imajinasi bonek alias bondo nekat (modal nekat). Namun, belakangan dia memeroleh data-data sejarah yang ternyata tidak bertabrakan dengan hasil imajinasinya, dan akhirnya memperkaya novelnya. Jadi, jelas bahwa Viddy memaklumkan novel silat ini sebagai novel sejarah. Anda boleh setuju, boleh tidak. Tapi, bagi penyuka novel silat, yang telah cukup lama sepi dari karya baru, novel ini adalah pelepas dahaga yang layak direguk. Drama konflik khas dunia persilatan yang diwarnai dendam, persaingan dan adu ilmu kanuragan itu juga dibumbui kisah asmara. Viddy berhasil mengalirkan semua itu dengan penuturan yang membuai. Pun, bagi Anda yang melirik novel ini karena genre sejarahnya, maka Anda akan terenyak menatap sebuah potret geopolitik Pamotan-Tuban (kini Lamongan) di pengujung masa Majapahit. Banyak desa kecil di Lamongan, yang kini hanya bisa masuk koran atau televisi bila luapan Bengawan Solo menyapunya, dulunya adalah pusat-pusat ekonomi yang telah berinteraksi intensif dengan mancanegara. Bahkan, anak sungai Bengawan Solo pun disinggahi perahu-perahu saudagar dari jazirah Arab, Persia, Gujarat (India), dan Portugis. Lamongan di masa itu menjadi benteng utara Majapahit dalam menghadapi musuh dari arah Laut Jawa. Lamongan juga menjadi andalan Majapahit dalam hal produksi senjata (keris), perhiasan dan aneka kerajinan lain yang berkualitas tinggi. Tapi, di Lamongan pula berkembang gerakan politik untuk melawan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa lokal, yang kian menjadi-jadi seiring kian lemahnya pemerintahan pusat Majapahit. Novel Viddy memang bukan buku pelajaran sejarah. Tapi, seperti kata Langit Kresna Hariadi, penulis pentalogi Gajah Mada, Novel ini menempatkan kita lebih mudah belajar sejarah tanpa berniat belajar sejarah. * Judul resensi di atas telah mengalami perubahan oleh redaksi Alvabet. _ DATA BUKU Judul : PENDEKAR SENDANG DRAJAT Penulis : Viddy AD Daery Editor : A. Fathoni Genre : Fiksi Sejarah Cetakan : I, Juni 2009 Ukuran : 11,5 x 18 cm Tebal : 236 halaman ISBN : 978-979-3064-75-8 Harga : Rp. 37.000,- == Pustaka Alvabet Ciputat Mas Plaza Blok B/AD Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat Jakarta Selatan Indonesia 15411 Telp. +62 21 7494032, Fax. +62 21 74704875 www.alvabet.co.id
[ac-i] Jagoan dengan Kwaliteit Terjamin
Ini salah satu oleh-oleh dari JCC, kemarin di Pameran Industri Kreatif... Jagoan dengan Kwaliteit Terjamin Tuesday, 30 June 2009 Cover 1001 Setengah JagoanParodi jagoan dari trio komikus ini kembali muncul di tahun 2009 ini dengan judul 1001 Setengah Jagoan, Ini adalah kemunculan kedua kalinya. Kapten Kilat Khusus, karakter yang mendapat penghargaan di Kosasih Award, KONDE 2007, muncul bersama jagoan lucu lainnya. Dan kali ini yang dimajukan adalah karakter tokoh Jagoan Nomor Satu. Buku berisi lebih dari sekitar 60 halaman komik ini diterbitkan Cergampress. Read more... ahmadzeni Komik terbaru KiBezo Presiden Idola sudah bisa dipesan! PragatComic.com Web Pergerakan Cergam Baru. Selalu Ada Komik Terbaru! Jatiwangi.Net Tempat Komunitas Jatiwangi!
[ac-i] IVAA Open House 2, 2 Juli 2009, 17.00-21.00, Patehan Tengah 37 Yogya.
*IVAA OPEN HOUSE 2* */Launching Pusat Informasi Digital IVAA (On Site)* */Presentasi Preview Arsip Online IVAA* */BINTANG TAMU:’Oleh-Oleh Ria dari Korea’ (Performance Talk – Maria Tri Sulistyani – Papermoon Puppet Theatre)* -- Salam sejahtera dari Patehan Tengah 37, Yogya! Indonesian Visual Art Archive (IVAA) adalah sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Yogyakarta, yang didirikan tahun 1995 awalnya dengan nama Yayasan Seni Cemeti (sampai April 2007). Bidang utama kami adalah dokumentasi, riset, perpustakaan serta penyelenggaraan program edukasi dan eksplorasi seni visual. Dengan ini IVAA juga berfungsi sebagai sebuah think-tank atau laboratorium kreatif untuk menggagas berbagai pemikiran serta kegiatan yang mendukung perkembangan seni visual dan budaya kontemporer, baik secara praktek mau pun wacana. Sejak 2008, IVAA membangun Pusat Informasi Digital IVAA, yang menampung seluruh koleksi arsip IVAA dalam format digital. Tujuannya yang utama adalah untuk preservasi data tersebut, menyimpannya ke jaringan online, membuat sistem baru klasifikasi data IVAA serta meningkatkan kemudahan aksesibilitas dan pemanfaatan data IVAA bagi publik. Satu program yang sedang dibangun adalah IVAA Online Archive, yaitu Arsip Online IVAA yang menampung seluruh koleksi dokumentasi IVAA di jaringan internet. Tahap I pembangunan Arsip Online ini akan di-launching bulan Agustus 2009 di Jakarta. Selain itu, sejak April 2009, sebagai bagian dari kerjasama IVAA dengan Engagemedia.org, Combine Resource Institute, Yayasan Kampung Halaman dan ruangrupa, IVAA mengimplementasikan sistem baru yaitu mengaplikasikan local server untuk pusat storage data digital di database IVAA Library-Data Center. Dengan fasilitas ini, pengunjung perpustakaan IVAA sekarang dapat mengakses Arsip digital, menonton koleksi audio-visual IVAA dan menelusuri katalog perpustakaan secara langsung dari laptop pribadi, atau dari komputer publik yang disediakan di ruang perpustakaan. Seiring dengan dibangunnya Pusat Informasi IVAA Online sejak 2008, maka Perpustakaan IVAA pun dikembangkan menjadi IVAA Library Data Center, dimana para anggotanya tidak hanya bisa secara maksimal memanfaatkan koleksi perpustakaan IVAA, namun juga arsip IVAA, dan bisa mengakses informasi lebih rinci melalui internet. Mulai tahun 2009 juga, IVAA-Library Data Center merubah sistem keanggotaan dari per tahun menjadi seumur hidup, dan pendaftaran dapat dilakukan via email ke libr...@ivaa-online.org, tanpa harus melakukan kunjungan langsung ke perpustakaan IVAA, tanpa kartu anggota namun terdaftar dalam IVAA Online Library Catalog. Dengan adanya pembaharuan serta pengembangan prasarana di IVAA ini, kami menyelenggarakan Open House (sebagai kelanjutan dari Open House pertama IVAA, Mei 2007), menjamu rekan-rekan institusi dan kolega komunitas di Yogyakarta dan sekitarnya, untuk mempresentasikan Pusat Informasi Digital IVAA ini. Silahkan membawa laptop anda untuk mencoba langsung sarana On Site Local Archive IVAA, atau mencobanya di rangkaian komputer publik yang kami sediakan di ruang perpustakaan. IVAA mengundang rekan-rekan dalam acara IVAA OPEN HOUSE 2, yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juli, 2009, 17.00-21.00 WIB, di IVAA, Patehan Tengah 37, Yogya. Salam, Tovic Raharja INDONESIAN VISUAL ART ARCHIVE (IVAA) LIBRARY Office : Jl. Patehan Tengah No. 37, Yogyakarta 55133 Indonesia Phone : +62274375247 | Fax. : +62274372095 E-mail : libr...@ivaa-online.org Website : http://www.ivaa-online.org Milis: http://groups.yahoo.com/group/ivaa-online/
[ac-i] UNDANGAN : Peluncuran Novel Terjemahan DKJ
Salam, Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan untuk menghadiri acara peluncuran terjemahan novel Kamus Khazar : Sebuah Novel Leksikon karya Milorad Pavic (Serambi, Mei 2009, terjemahan Noor Cholis) dan Sejarah Dunia dalam 10½ Bab karya Julian Barnes (KPG, Maret 2009, terjemahan Arif Bagus Prasetyo) yang akan dihelat pada; Hari/tanggal : Selasa, 30 Juni 2009 Waktu : 14.00 WIB - selesai Tempat : Galeri Cipta III - Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 73. Menteng Jakarta Pusat Acara ‘Peluncuran Terjemahan Novel DKJ’ ini merupakan jawaban atas keprihatinan DKJ terhadap kualitas penerjemahan sastra di Indonesia. Karena itu melalui program Penerjemahan Sastra, DKJ berkerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Penerbit Serambi memfasilitasi ketersediaan terjemahan karya-karya sastra dunia, khususnya novel, yang penting dalam tradisi penulisan novel dunia. Terutama yang menyangkut virtuosity dan storytelling. Lebih dari itu, program ini mencoba menampilkan terjemahan yang bisa dijadikan contoh bagi para pekerja penerjemahan sastra—baik itu penerjemah, editor, penerbit, kritikus karya terjemahan—dan juga masyarakat pembaca karya terjemahan. Salam! Dewan Kesenian Jakarta quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[ac-i] Beasiswa untuk novelis pemula di 'BENGKEL PENULISAN NOVEL DKJ 2009'
Rekan-rekan, Bengkel Penulisan Novel DKJ 2008 berhasil memupuk bibit-bibit potensial dalam khasanah novel Indonesia kontemporer. Bahkan, beberapa di antara mereka telah mencatatkan prestasi. Wa Ode Wulan Ratna menerbitkan Cari Aku di Canti (Lingkar Pena, 2008) dan berhasil menyabet Khatulistiwa Literary Award 2008 untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Windri Ramadhina menerbitkan novel Metropolis (Grasindo, 2009). Yang lain sedang menunggu proses terbit. Tahun ini Dewan Kesenian Jakarta kembali membuka kesempatan kepada para penulis novel pemula untuk mengikuti Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009. Kesempatan ini dibuka untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”. Beasiswa yang ditanggung Panitia adalah biaya kursus. Peserta mengusahakan sendiri akomodasi dan transportasi selama kursus. Syarat-syarat untuk kategori “Beasiswa”: Usia antara 18—25 tahunMenyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisah Syarat-syarat untuk kategori “Membayar Penuh”: Menyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisahMembayar biaya kursus sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) Ketentuan lain: Batas akhir penyerahan naskah untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”: 31 Juli 2009 (cap pos atau diantar langsung). Surat lamaran dan berkas pelengkap dikirim ke: Panitia Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009 Dewan Kesenian Jakarta Jalan Cikini Raya 73 Jakarta 10330 Tempat terbatas. Panitia akan menyeleksi pelamar. Hasil seleksi akan diumumkan pada awal Agustus 2009 melalui www.dkj.or.id. Panita juga akan menghubungi pelamar terpilih. Naskah terbaik peserta Bengkel akan dibantu penerbitannya oleh DKJ Jadwal: September – Desember 2009 tiap Sabtu, pukul 14.00—16.00 WIB (kecuali selama bulan puasa, pukul 15.00—17.00 WIB) Materi ajar: gagasan dan pengelolaannya kerangka karangan riset deskripsi menulis dengan panca indera dialog karakter alur/plot metafora, majas, alusi, dan sejenisnya kejernihan bahasa penyuntingan Pengajar: AS Laksana (novelis dan pendiri sekolah menulis kreatif “Jakarta School”) Yusi Avianto Pareanom (penulis dan pemilik Banana Publishing) Terima kasih untuk membantu menyebarluaskan informasi ini. Salam! Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[ac-i] PRESS RELEASE: SA LANGIT MONG BUGHAW(under your blue sky), a group show of Philipines artists [1 Attachment]
Kepada Yth: Rekan Media Press Release ini juga sekaligus undangan pada anda sekalian dan publik Jogja untuk menghadiri pembukaan pameran bersama 4 seniman Philipina: SA LANGIT MONG BUGHAW di Tembi Contemporary, Jumat, 3 Juni 2009, 19.30. SA LANGIT MONG BUGHAW Di Bawah Langit Birumu 3 – 30 Juli 2009 Tembi Contemporary RILIS MEDIA Tembi Contemporary dengan senang hati mempersembahkan Sa Langit Mong Bughaw, sebuah pameran bersama pertama yang menampilkan empat seniman dari Filipina: Ambie Abaño, Christina Quisumbing Ramilo, Pardo de Leon dan Popo San Pascual. Sa Langit Mong Bughaw juga menandai episode puncak Program Residensi Valentine Willie di Bali. Diterjemahkan sebagai “di bawah langit birumu,” “sa langit mong bughaw” disadur dari salah satu bait Lagu Kebangsaan Filipina, Lupang Hinirang. Kelompok ini berusaha melebur bersama syair dibalik fragmen patriotik dalam sentimen dan medium yang beragam. Ambie Abaño, seorang seniman grafis/cetak, merekam wajah dalam jeda khusyuk. “Dalangin” diterjemahkan sebagai doa, dan figur serta wajah yang dimaksudkan adalah hasil cetak karet pada spandex, menoreh perhatian orang Filipina terhadap kepercayaan. Referensi terhadap seni klasik, pengukuran dan pandangan pada ilmu pengetahuan dibawakan oleh Pardon de Leon. Di sisi lain Popo San Pascual, yang mahir dalam bidang warna, mengeksplorasi nuansa serta rentetan letupan kaleidoskop budaya Filipina. Christina Quisumbing Ramilo telah tinggal lebih dari sebulan di Bali dan Yogyakarta dalam interaksi yang mengagumkan dengan sejumlah seniman lokal terkemuka. Sa Langit Mong Bughaw adalah jalan lapang tempat dimana Ramilo menyatukan sejumlah kesamaan antara kebudayaan Filipina dan Indonesia melalui penggunaan bahasa yang tergabung dalam patung-patung fungsionalnya sekaligus sikap-sikap serupa lainnya dalam praktek seni rupa. Sama beragamnya dengan Filipina, Sa Langit Mong Bughaw adalah sebuah tinjauan substansial pada berbagai cara berbeda dalam penciptaan seni yang mengambil tempat dalam sebuah tataran. Dengan cara yang sama, terjadi semacam kesejajaran manakala keempat seniman Filipina ini mencetuskan cara berpikir dan merasakan yang merupakan kemiripan kedua budaya ini. Sa Langit Mong Bughaw berlangsung mulai tanggal 3 Juli di Tembi Contemporary, Jl. Parangtritis KM 8,5 Bantul, Yogyakarta, INDONESIA. Pembukaan 3 Juli 2009. 19:00 Dibuka oleh Dr. Soeprapto Soedjono M.F.A., Ph.D. Disaksikan: Duta Besar Austria, Duta Besar Australia, Duta Besar Canada, Duta Besar Mexico, KGPH Wironegoro dan Gusti Pembayun Presentasi Seniman 4 Juli 2009 16:00 – 18:00 Moderator: Arahmaiani CURATORIAL ESSAY Dua Negeri, Satu Langit Sa Langit Mong Bughaw (Di Bawah Langit Birumu) menawarkan sebuah gugusan kemungkinan bagi dialog masa depan antara seniman Filipina dan Indonesia. Sebuah pameran rintisan oleh empat seniman Filipina di Yogyakarta, menunjuk pada wilayah kepedulian bersama antara dua negara yang masih memiliki banyak potensi dialog dalam bidang kebudayaan dan kesenian. Judul pameran ini diambil dari sebuah bait dalam Lagu Kebangsaan Filipina, Lupang Hinirang, sebuah lagu patriotis dan merupakan simbol bersejarah dalam konteks politik Filipina. Mengambil tema utamanya dari praktek kebudayaan secara umum membentuk konsepsi seseorang mengenai apa yang dimaksud dengan kebangsaan, pameran ini secara tersirat merefleksikan pertanyaan mengenai bagaimana kesatuan dibentuk terlepas dari perbedaan dalam sejarah, geografi, kebudayaan dan cara pandang. Karya-karya dalam pameran ini menunjukkan bagaimana praktek seni yang beragam bisa dihadirkan dalam satu wilayah atau teritorial yang tidak utuh dalam membentuk sebuah bangsa atau daerah. Bagaimanapun juga, seni kontemporer Filipina tidak dapat dengan serta merta diklasifikasikan pada sebuah genre atau cara visual: apa yang telah dibuat oleh para seniman selama bertahun-tahun berkisar pada karya figuratif sampai absttrak, simbolis sampai literal, fungsional sampai konseptual. Sebaliknya, pameran ini menampilkan bagaimana karya yang beragam menuju penciptaan sebuah citra yang utuh, dalam arti membentuk apa yang disebut seni Filipina: bagaimana setiap elemen atau tradisi mutlak diperlukan untuk melukiskan gambaran yang utuh, kira-kira demikian, terlepas dari hadirnya berbagai kontradiksi dan perbedaan. Udara perayaan keragaman artistik direkam dalam karya-karya abstrak Popo San Pascual yang tajam. Warna-warna yang berani dan nyaris cair dalam gerakannya, karya-karyanya nyaris tak berbatas, memperlihatkan spontanitas yang mengagumkan. Bentuk-bentuk organik – pusaran, petakan, lingkaran –mengalir pada dan ke luar dari satu sama lain, berpindah dari keburaman menuju kebeningan. Keindahan karya San Pascual terletak pada bagaimana warna-warna yang sama-sama kuat dan tampak mengejutkan dipadukan secara berani untuk menghasilkan kesatuan yang memuaskan dan utuh. Karya-karya San Pascual yang penuh warna menemukan sebuah
[ac-i] Serunya makan siang dengan Jhon Onel sambil main Fesbuk dengan Komikus
Ayam dulu apa telor dulu? Kalau Jhon Onel, siy, beda lagi tebakannya... Kalau gitu, yuk, kita ikutan makan siang saja bersama Jhon Onel karya Budesain di komik strip ke 21 yang muncul di http://pragatcomic.com/new/index.php Dan satu artikel barunya Ngomikin Fesbuk oleh Fesbukers Wednesday, 01 July 2009 Cover Sibuk FesbukKomik kompilasi tentang para Facebookers ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 oleh Cergamperss, dengan jumlah halaman mencapai 96 halaman. Sibuk Fesbuk karya Cergam Rangers Friends menambah ramainya kepopuleran jejaring ini. Komik yang berisi tentang keseharian para fesbukers yang lucu sampai kritikan kepada korban tren ini bisa menginspirasi supaya menggunakan jejaring ini untuk kebaikan, contohnya, ya, dengan terwujudnya karya buku komik ini. Read more... ahmadzeni Komik terbaru KiBezo Presiden Idola sudah bisa dipesan! PragatComic.com Web Pergerakan Cergam Baru. Selalu Ada Komik Terbaru! Jatiwangi.Net Tempat Komunitas Jatiwangi!
[ac-i] Tubi Award 2009
Terakhir hari ini Ditunggu sampai pukul 21:00 Untuk pengiriman melalui Pos, kami beri kesempatan sampai tanggal 6 Juli 2009 sudah harus sampai di tangan Panitia. Kirimkan karya terbaik Anda sekarang juga! Tujuh Bintang Art Award 2009 `THE DREAM' [The Power of Dream] Hidup tanpa impian tak layak untuk dijalani. [Plato] Prolog Inspirasi terbesar bagi seorang genius adalah letupan-letupan mimpi yang sanggup merubah dunia. Bagaimana seseorang bertahan dan melangsungkan visi hidup tanpa bertumpu pada kekuatan impian? Bagaimana impian-impian mampu menciptakan-membangun sebuah ilmu pengetahuan yang melampaui batas kapasitas logika. Dasar sederhananya, kekuatan impian membentuk kuatnya karakteristik pribadi mengada, survival, dihargai, bermartabat karena impian menuntun sekaligus membentuk perspektif berpikir manusia visioner dan berkarakter. Nah, berpijak atas dasar inilah tema `THE DREAM' The Power of Dream di usung sebagai tema yang membingkai penyelenggaraan Tujuh Bintang Art Award 2009 yang diharapkan dapat memicu berbagai perspektif para perupa muda Indonesia dalam menggali sekaligus menjumput inspirasi atas impian yang selama ini menggelisahkan ruang-ruang virtual kita hari ini. Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan paket program yang didedikasikan pada bagian penting perjalanan dan perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap pemikiran dan karya terbaik perupa muda Indonesia yang telah mendedikasikan segenap kehidupan kreatifnya untuk melahirkan karya terbaiknya. Penghargaan ini disampaikan sebagai bentuk kelekatan relationship yang harmonis antara pihak penyelenggara dengan para perupa muda Indonesia atas dasar pada kwalifikasi karya yang diajukan. Tujuh Bintang Art Award 2009 ini semata-mata bentuk penghargaan yang menandai sebuah pencapaian puncak prestasi para perupa muda dalam proses seleksi ketat yang dilakukan tim juri yang terdiri dari kurator, penulis kritik seni rupa dan pengamat budaya. Teknis Tujuh Bintang Art Space mengajak para perupa untuk berpartisipasi merespon tema `THE DREAM' The Power of Dream. Bagaimana kita memaknai kekuatan impian yang membuka berbagai peluang dan kemungkinannya. Para perupa muda diharapkan masih memiliki komitmen dan artikulasi yang beragam sesuai riuhnya globalisasi yang tak bisa disangkal turut memberi pengaruh pada pola pikir, penyikapan, gaya hidup bahkan kepribadian personal. Hasil dari kompetisi seni visual terbuka ini akan dijaring karya-karya [dengan media bebas] yang akan dipamerkan di Tujuh Bintang Art Space pada 15-30 Agustus 2009. Kompetisi ini juga bertujuan untuk mendapatkan perupa-perupa berbakat dengan mengedepankan kualitas karya melalui penyikapan terhadap sebuah kekuatan impian yang secara nyata memberikan spirit hidup masyarakat dunia. Kriteria Seleksi 1. Kompetisi bersifat terbuka, berskala nasional. 2. Usia maksimal 35 tahun. 3. Peserta perorangan atau kelompok. 4. Jenis dan media berkarya bebas. 5. Karya harus asli, didasarkan pada ide yang orisinal, tidak sedang diikutkan dalam kompetisi yang lain dan bersedia untuk dijual. 6. Ukuran untuk karya 2 dimensi maksimal (P x L) 300cm x 300cm. 7. Ukuran untuk karya 3 dimensi maksimal (P x L x T) 100cm x 100cm x 200 cm. 8. Sedangkan seni instalasi/multimedia menyesuaikan. 9. Selain artistik juga berkait secara integral dengan relevansi tema yang ditawarkan atau berbasis pada kesadaran kreatif dan kecermatan perupa merayakan kekuatan impian pada karya-karyanya. 10. Wajib menyertakan foto karya yang diikutkan pada seleksi tahap pertama, dengan ukuran 10R-glosy, dikirim bersama dengan konsep karya, biodata foto perupa serta informasi detail karya, diketik rapi. CV 3 tahun terakhir dalam Microsoft Word / Notepad file format. 11. Foto karya 2D/ 3D/ Installation (format cetak dan CD/ JPEG format, 300 DPI, 3000 pixel), lampirkan nama seniman, judul karya, media, dan tahun. Pada setiap foto tulis nama dan nomor file (01, 02, 03, dst). Sebagai contoh : Indra Ideatama 01.jpeg, Indra Ideatama 02.jpeg, dst. 12. Khusus untuk karya 3 dimensi, harap memberikan foto detail karya. 13. Karya video : Format Data AVI-PAL (720 x 576), rancangan display, kopikan dalam CD/ DVD. Gunakan label/ caption di bagian cover dengan nama seniman, judul, durasi, dan tahun. 14. Khusus untuk karya multimedia, harap menyertakan berkas karya pendukung, misal CD interaktif dan sebagainya. 15. Panitia tidak menerima kiriman foto karya dan sebagainya melalui surat elektronik (email). Proses Seleksi 1. Tahap pertama (Seleksi Tertutup) Seleksi Portofolio pada 7 Juli 2009 Dengan materi seleksi porto folio / foto karya; sehingga sangat diharapkan foto karya diterima oleh panitia paling lambat tanggal 4 Juli 2009, pukul 21.00 WIB. Akan dipilih 50 nominator dan kemudian diputuskan 20 nominator yang berkewajiban melakukan presentasi karya. 2. Tahap kedua (Seleksi Terbuka) Dilaksanakan tanggal 10 Juli 2009. 50 nominator mengirim karya secara langsung ke
[ac-i] Info...RENOVASI GALERI CANNA....
salam budaya... Pemberitahuan kami atas nama Manajemen dari GALERI CANNA yang Berlokasi di Jl.Boulevard Barat Raya Blok LC 6 No 33-34, Kelapa Gading Jakarta Utara Phone: 021 - 4526429-30, 4522536. Fax: 021 - 4534667, email : ca...@cbn.net.id. www.galeri-canna.com. Menginformasikan kepada semua Klien Galeri, Rekan Media, dan Pecinta Seni. bahwa terhitung mulai Juli - September 2009, Galeri Canna akan melakukan Renovasi. Kami akan tetap bisa dihubungi melalui telepon dan email: Inge Santoso :ingeca...@yahoo.com Sri : 081383533520 Atik : 081316677618. email: atiq_...@yahoo.co.id Iien : 08153961362. email: potteryhi...@yahoo.com Next Program Galeri Canna: 1. ASYAAF 2009 with Art Season Gallery Singapore in Seoul Korea. 6 - 17 Agustus 2009 Participating Artist's: - J.Ariadhitya Pramuhendra - Made Wiguna Valasara - Mujahiddin Nurrahman 2. BAZAAR Art JAKARTA . Booth S 9 28 - 30 Agustus 2009 Ballroom Ritz Carlton Hotel - Pacific Place ( Mall Pacific Place Area ) Participating artist’s : - Catur Binaprasetyo - Dadang Rukmana - Isa Ansori - I Nyoman Darya - Radi Arwinda - Putu Sutawijaya - Win Dwi Laksono 3. ART TAIPEI 2009. Booth A 03 28 Agustus - 1 September 2009 Participating Artist’s : - Catur Binaprasetyo - Eddie Hara - I Nyoman Darya - Putu Sutawijaya - Suraji
[ac-i] Trs: dari Ruang Baca KORAN TEMPO
--- Pada Sel, 30/6/09, Wajah Bercahaya wajahbercah...@yahoo.co.id menulis: RUANG BACA-KORAN TEMPO NOVEL SEJARAH Novel-novel berdasarkan sejarah kembali marak. Selain buku karya Aan Merdeka Permana dan Langit Kresna Hariadi yang sudah populer, sudah terbit pula Ken Arok Ken Dedes (Ircisod, 2008) karya Wawan Susetya dan Pendekar Sendang Drajat (Pustaka Alvabet, 2009) karya Viddy AD Daery yang kental dengan silat. Pendekar Sendang Drajat Pernahkan nama Tenggulun (Trenggulun) dibincangkan orang sebegitu heboh, bahkan di tingkat intenasional, sebelum tragedi bom Bali 2002? Tidak, tentu saja. Tenggulun sampai kini pun masih tetap sebuah desa yang cukup terpencil dari jalur ekonomi utama Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa itu kini bagian dari Kecamatan Solokuro, pemekaran dari Kecamatan Paciran. Di suatu masa menjelang punahnya kejayaan Mahapahit pada abad ke-16, terbetik kabar sekelompok pesilat muda meluruk wilayah Pringgoboyo. Dengan garang, mereka membantai habis rombongan pendatang dari Eropa saat menyusuri anak sungai Bengawan Solo dengan perahu Portugis. Para pesilat itu adalah abdi wilayah perdikan Trenggulun, yang kala itu dikenal sebagai salah satu kantong perlawanan garis keras terhadap sisa-sisa kekuasaan Majapahit. Kisah itu memang tak ada dalam buku-buku pelajaran sejarah. Kisah itu hanyalah sebuah fragmen dalam novel berjudul Pendekar Sendang Drajat, Pesisir Utara Majapahit di Abad ke-16 (Pustaka Alvabet, Juni 2009) karya Viddy AD Daery. Pendekar bernama asli Raden Ahmad itu adalah cucu Sunan Drajat dan Sunan Sendang Duwur. Dia anak seorang kyai pengasuh pesantren terkenal, tapi namanya lebih terkenal di rimba persilatan sebagai penumpas kejahatan, walau dalam pengembaraannya dia juga rajin berdakwah. Dalam kata pengantarnya, sang penulis, Viddy AD Daery, berterus terang bahwa mula-mula novel ini ditulisnya dengan lebih banyak mengandalkan cerita turun-temurun leluhur, ditambah sedikit data sejarah. Selebihnya adalah imajinasi bonek alias bondo nekat (modal nekat). Namun, belakangan dia memeroleh data-data sejarah yang ternyata tidak bertabrakan dengan hasil imajinasinya, dan akhirnya memperkaya novelnya. Jadi, jelas bahwa Viddy memaklumkan novel silat ini sebagai novel sejarah. Anda boleh setuju, boleh tidak. Tapi, bagi penyuka novel silat, yang telah cukup lama sepi dari karya baru, novel ini adalah pelepas dahaga yang layak direguk. Drama konflik khas dunia persilatan yang diwarnai dendam, persaingan dan adu ilmu kanuragan itu juga dibumbui kisah asmara. Viddy berhasil mengalirkan semua itu dengan penuturan yang sangat membuai. Pun, bagi Anda yang melirik novel ini karena genre sejarahnya, maka Anda akan terenyak menatap sebuah potret geopolitik Pamotan-Tuban (kini Lamongan) di pengujung masa Majapahit. Banyak desa kecil di Lamongan, yang kini hanya bisa masuk koran atau televisi bila luapan Bengawan Solo menyapunya, dulunya adalah pusat-pusat ekonomi yang telah berinteraksi intensif dengan mancanegara. Bahkan, anak sungai Bengawan Solo pun disinggahi perahu-perahu saudagar dari jazirah Arab, Persia, Gujarat (India), Cina dan Portugis. Lamongan di masa itu menjadi benteng utara Majapahit dalam menghadapi musuh dari arah Laut Jawa. Lamongan ( terutama Sendang Duwur ) juga menjadi andalan Majapahit dalam hal produksi senjata (keris), perhiasan dan aneka kerajinan lain yang berkualitas tinggi. Tapi, di Lamongan pula berkembang gerakan politik untuk melawan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa lokal, yang kian menjadi-jadi seiring kian lemahnya pemerintahan pusat Majapahit. Novel Viddy memang bukan buku pelajaran sejarah. Tapi, seperti kata Langit Kresna Hariadi, penulis pentalogi Gajah Mada, Novel ini menempatkan kita lebih mudah belajar sejarah tanpa berniat belajar sejarah. Yanto Musthofa Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[ac-i] Buku LOBAKAN sudah terbit [1 Attachment]
SUDAH TERBIT Buku antologi cerita pendek LOBAKAN dari 12 pengarang berbagai generasi, laki-laki perempuan, warga Indonesia dan asing, dengan tema Tragedi Kemanusiaan 1965/66 di Bali. Lobakan adalah pelita tradisional rakyat Bali sebagai penerang jalan di kegelapan. Daftar Isi. Kata Pengantar I Gusti Agung Ayu Ratih Ketika berbicara tentang Bali, orang pada umumnya tidak menghubungkan pulau itu dengan tragedy, apalagi pembantaian. Bali adalah tempat para dewata bersemayam, perempuan melenggang bak bidadari dari pematang sawah terrasering, pantai menjulur laut biru kehijauan, suaka bagi mereka yang penat dan gelisah. Tak banyak yang pernah mendengar bahwa di balik seluruh keindahan dan keunikan Bali menyimpan sejarah kelam tentang pemberantasan orang-orang yang dianggap anggota atau simpatisan PKI di penghujung 1965. 1. Pemburu Buaya / Dyah Merta .ia seperti melihat ribuan kunang-kunang terbang ke angkasa beserta pekikan dan debam tubuh dijatuhkan ke sungai. Tak berapa lama tubuh-tubuh itu mulai mengalir di sungai... 2. Silsilah Merah / Fati Soewandi Merelakannya.?Tidak, aku tidak rela. Aku tidak sanggup! Itu berarti aku harus menghapus semua kenangan dan ingatanPadahal hanya kenangan dan ingatan itu yang aku punya untuk melewatkan episode kelam dalam hidupku kini. 3. Bantiran / Gde Aryantha Soethama Duapuluh tahun kemudian,desa Jampi ramai oleh keluarga orang-orang yang dibantai. Mereka mencari tulang belulang untuk diaben Sesajen diletakkan di tengah sawah yang sebulan lalu panen kedele 4. Kakek Perak / Happy Salma Kakek Perak, aku sayang Kakek. Aku bangga menjadi cucumu! Kakek Perak yang berhati lapang, yang telah memaafkan masa lalunya, dan telah berdamai dengan hal-hal yang tak terduga di dalam hidupnya ini. 5. Laki laki Tua yang Ingin Mati / Kadek Sonia Piscayanti ..Jantungnya berdegup kencang. Nalurinya mengatakan lari. Lari kemana? Sungai? Pura? Kuburan? Lari! 6. Mangku Mencari Doa di Daerah Jauh / Martin Aleida Begitulah, suatu pagi, ayah Mangku diseret ke tepi lubang, tengkuknya dihantam linggis, dan bersama jasad petani senasib, dia ditimbuni di lubang besar iitu, tanpa doa, konon pula airmata. 7. Bocah di Balik Pintu / May Swan Tidak, aku tidak akan kembali ke Bali, apa pun alasannya..Sebuah adegan menjelma di benaknya, kepala manusia lepas dari badan, ketika ditatap, ternyata itu bukan wajah ayahnya. Itu wajahnya sendiri 8. Cerita Galuh dan Wayan / Ni Komang Ariani Sudah lama Galuh mendengar suara-suara yang tidak ia ketahui sembernya. Suara-suara itu terdengar begitu lirih, namun Galuh yakin suara-suara itu sungguh ada.. 9. Pidato / Putu Fajar Arcana Bapak-Bapak salah tangkap Mulut saya lalu seperti terkunci. Saya tidak mampu mengatakan hal lain... 10 Menjelang Tidur Kupadamkan Lampu ./ Putu Fajar Arcana, Di bulan Desember, hujan hampir setiap hari mengguyur kota. Pada malam yang pekat, aku diciduk, tepatnya digiring ke sebuah gudang peninggalan Belanda.. 11. Seonggok Daging Beku / Putu Fajar Arcana, Aku membaca peristiwa itu dalam sebuah catatan tulisan tangan yang dibuat Ayah pada masa-masa akhirnya di penjara.Sayangnya dalam catatan itu sama sekali tidak dituliskan mengapa Ayah sampai dijebloskan ke dalam penjara. 12. Made Jepun / Putu Oka Sukanta Kemana kakakmu?. Kan sudah di Balaibanjar. Bapakmu?. Juga sudah di Balaibanjar. Ibumu?. Mengantar makanan ke Balaibanjar. . Kamu juga seharusnya ditahan., kata lelaki itu dengan tegas mengejutkan Made Jepun. Kamu kan Gerwani. 13. Ia Menangis di Depan Televisi / Putu Oka Sukanta Ya. Semua itu keponakan saya. Di PNI banyak keponakan, di PKI juga banyak keponakan. Mereka bergiliran minta tolong kepada saya, membuat tiang bendera, mengangkut barang-barang waktu pindah rumah. Waktu PKI bikin keramaian saya jadi kemanan. Waktu PNI membuat drama saya juga jadi keamanan...Maka sejak hari itu ia diberi tugas mengangkut mayat-mayat bergeletakan di sebelah timur Taman Pahlawan untuk dikuburkan.. 14., Kerbau Bertanduk Emas / Putu Oka Sukanta Setelah upacara selesai, I Plutut menghampiri tamu yang menyaksikan upacara tersebut. Merinding bulu romanya karena orang-orang yang disebut sebagai algojo oleh iparnya ternyata hadir. 15. Warisan / Putu Satria Kusuma Tidak ayah. Aku tidak mau bersembunyi lagi. Biarlah mereka menangkapku, yang penting aku bisa melepas rinduku menggendong Kadek bantah Wayan Guru. 16., Dadong / Sunaryono Basuki KS Dalam doanya ia selalu berterimakasih kepada Hyang Widhi sebab telah diberi-Nya hidup. Dia juga memintakan maaf orang-orang yang telah membunuh keluarganya. 17..,Nyanyian yang Melintasi Pesisir sampai ke Bukit / Sunaryono Basuki KS Sekarang pasanglah telinga baik-baik. Tidakkah kau dengar suara nyanyian itu? Melengking nyaring bagai suara angin, mendayu-dayu bagai suara gesekan biola, kadang meratap bagai dua batang kayu yang bergesekan karena angin. Tidakkah kau dengar suara ratapan di
[ac-i] mitos kritik sastra
Hudanosch Hudan karya sastra itu bukan ilmu sastra Hudanosch Hudan at 12:24am July 3 karya sastra itu bukan ilmu sastra, dan ilmu sastra itu bukan terlepas dari karya sastra, tapi seolah kita mendengarkan seseorang yang membuka hatinya kepada dunia. terhadap dunia kita tak perlu harus menghayati partikel partikel air untuk menyimak diam dan misterinya sebuah sungai: hendak ke manakah ia pergi dan kemanakah ia akan kembali? siapa yang pernah mati di sungai ini dan siapa yang akan hidup kembali oleh sungai ini. ilmu memang penting tapi bukanlah satu satunya jalan untuk menangkap karya sastra atau untuk menangkap totalitas makna suatu kehidupan. bahkan mungkin suatu jalan lain yaitu jalan imajinasi bisa meretas lebih cepat lagi untuk sampai ke suatu inti dari karya sastra atau hidup itu sendiri. kedua jalan itu ada dan niscaya maka kita semestinya bahagia memeluk dan mengucapkan selamat datang atas kehadirannya. sambutlah dengan gembira suatu kritik imajinatif atas karya sastra, dengan meletakkan tanda petik di kata imajinatif itu. karena sesungguhnya namanya adalah esai imajinatif atas suatu karya sastra. bahkan terhadap kehidupan itu sendiri. karena sesungguhnya tak ada hak kita untuk melakukan kritik terhadap karya sastra, sebagaimana tak pula ada hak kita melakukan kritik atas alam. yang ada adalah justru kita takjub akan dan atas alam. bahwa muncul penamaan dengan identitas kritik sastra, inilah kesalahpahaman yang telah dibuat kawan kawan saya di luar sana, kesalahpahaman yang telah menjadi mitos, dan saatnya kini mitos itu dilucuti satu demi satu kemitosannya. agar kawan kawan saya di luar sana sadar akan kemelencengan pikirannya atas suatu karya sastra atau dan atas kehidupan itu sendiri. oh indahnya! tuhan indah! seperti hudan indah! hehe hudan hidayat filsuf penghancur dan pembangun bahasa
[ac-i] SIARAN PERS: Pengurus DKS Dikukuhkan 7 Juli
Salam Budaya!!! Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya tentang Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Periode 2009 – 2014 akhirnya turun. SK itu bernomor 188.45/ 225/ 436.1.2/ 2009, tertanggal 3 Juli 2009. Menyusul diterbitkannya SK tersebut, pengukuhan pengurus DKS periode 2009 – 2014 dijadwalkan akan dilangsungkan Selasa pekan depan, 7 Juli 2009, pukul 10.00, di Ruang Lobi Lantai 2 Balai Kota, Jl. Taman Surya 1 Surabaya. Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Drs. Suhartojo, dalam Rapat Koordinasi bersama pengurus DKS dan sejumlah pejabat dinas terkait, Jumat (3/7), memastikan prosesi pengukuhannya akan dipimpin langsung oleh Walikota, Bambang Dwi Hartono. Dipastikan pula Kelompok Musikalisasi Puisi ‘Bledhek Sigar’ akan tampil sebagai satu-satunya penyaji acara dalam prosesi pengukuhan ini. Adapun kepengurusan DKS periode 2009 – 2014 sebenarnya telah terbentuk bulan Februari lalu. Ketua Umum DKS, Sabrot D. Malioboro, ketika itu terpilih lewat Musyawarah Seniman dengan suara terbanyak . Susunan kepengurusan DKS periode 2004- 2009 selengkapnya sebagai berikut: Badan Pekerja Harian (BPH) 1. Ketua Umum: Sabrot D. Malioboro (Penyair/ Bengkel Muda Surabaya) 2. Ketua I: Sukowidodo Waluyo (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unair) 3. Ketua II: Hari Cahyono (Pengusaha dan Penikmat Seni) 4. Sekretaris Umum: Desemba S. Titaheluw (Pengusaha dan Penikmat Seni) 5. Sekretaris I: M. Darojad (Aktivis PPP) 6. Sekretaris II: Farid Syamlan (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya) 7. Bendahara Umum: Hanif Nashrullah (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya/ Musisi 'Bledhek Sigar') 8. Wakil Bendahara: Suyitno (Aktivis Bengkel Muda Surabaya) Badan Otonom Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang): Rusdi Zaki (Penyair Bengkel Muda Surabaya Dosen jurusan Teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta/ STKW Surabaya) Komite-komite 1. Ketua Komite Sastra: Didik Wahyudi (Aktivis Teater Kampus 'Institut' Universitas Negeri Surabaya/ Unesa) 2. Ketua Komite Seni Rupa: M. Rizki (Perupa/ Dosen jurusan Seni Rupa STKW Surabaya) 3. Ketua Komite Teater dan Film: Harwi Mardianto (Ketua Jurusan Teater dan Film SMKN 9 Surabaya) 4. Ketua Komite Musik: Bokir Surogenggong (Musisi/ Ketua Kelompok Pengamen Jalanan Kota Surabaya) 5. Ketua Komite Tari: Diaz Tiarni (Koreografer/ Pengelola salah satu Sanggar Tari di Surabaya) Ex- Officio 1. Koordinator: Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya 2. Anggota: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya 3. Anggota: Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Pleno 1. Ketua: RM. Yunani Prawiranegara (Budayawan) 2. Anggota: Amir Kiah (Sutradara/ Teater Bengkel Muda Surabaya) 3. Anggota: Amang Mawardi (Wartawan Senior/ Penyair Bengkel Muda Surabaya) 4. Anggota: Chusnul Huda Sholeh (Aktor/ Teater Bengkel Muda Surabaya) 5. Anggota: Aribowo, MA (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga/ Unair) 6. Anggota: Luhur Kayungga (Sutradara Teater API) 7. Anggota: Hengky Kusuma (Aktor Ludruk) 8. Anggota: Tri Broto Wibisono (Koreografer/ Kepala UPT Taman Hiburan Rakyat/ THR) 9. Anggota: Akhudiat (Budayawan/ Sutradara Bengkel Muda Surabaya) 10. Anggota: Dukut Imam Widodo (Penulis) 11. Anggota: Yudo Herbeno (Penyair Bengkel Muda Surabaya) Surabaya, 3 Juli 2009 a/n Dewan Kesenian Surabaya Hanif Nashrullah
[ac-i] metapora: bunyi, kata, mati
(10) metapora : bunyi, kata, mati Share Today at 11:33pm | Edit Note | Delete bunyi apakah yang akan keluar dari mulut kita, tanpa pikiran dan perasaan, dalam kesadaran? tetapi apakah kesadaran? kesadaran adalah suatu akal sehat kita yang sedang bekerja dalam dan saat menatapi dunia? kesadaran yang kita hela agar kita terus bisa hidup, atau bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidup atau antara kehendak untuk hidup yang bersamaan dengan kehendak untuk mati, dalam sikap dari absurditas dari dalam diri. saat kita tidur kesadaran itu tidak bekerja. tapi benarkah kesadaran tidak bekerja? di alam nyata kesadaran bekerja melalui indera mata, telinga, dan pori pori di sekujur tubuh. tapi waktu tidur seluruh indera kita pun seolah istirahat. tapi istirahatkah kesadaran? lalu bagaimana dengan mimpi itu? mimpi adalah hasil dari kegiatan kita sehari hari, terdorong dan terbawa ke dalam mimpi. juga mimpi tentang suatu isyarat akan sesuatu, yang datang dari suatu bentuk keilahian. menghitung kesadaran seperti itu, berguna bukan terutama di dalam suatu hitungan saat terjaga, tapi saat tak terjaga alias tidur. alias tidur inilah yang hendak kita bangkitkan dalam keadaan terjaga. bahwa dalam diri kita ada kesadaran yang sedang tertidur, tak bangkit, dan absurd kapan ia naik ke permukaan serta mewujudkan diri dalam pikiran atau tindakan. inilah tenaga ketaksadaran yang bekerja, mendesak dan mendorong minta diwujudkan. kadang kesadaran kita merasakannya naik, merasakan keanehan yang sedang terjadi dalam diri, tapi kita tak berdaya mencegahnya. demikianlah misalnya tangan kita telah tiba tiba saja tanpa suatu keputusan akal sehat menyambar gelas minuman keras dan menenggaknya sampai habis. selalu ia membantingkan langkah kaki kirinya, kata iwan simatupang dalam novel ziarah, atas dan padahal tokoh kita, dalam novel itu, telah mendayagunakan seluruh akal sehatnya, atau kesadarannya, untuk membantingkan langkah kakinya ke kanan. tapi selalu kiri juga yang dipilih langkah kakinya itu. sebelumnya saya ingin menawar aristoteles, yang mendeskripsikan metapora adalah pemberian nama untuk sesuatu yang lain. bahwa ia datang dari suatu gerakan - gerakan pemberian nama itu, atau gerakan benda benda yang berpindah itu. bukan suatu bahasa. sebaliknya saya ingin mengatakan bahwa bahasa adalah metapora itu sendiri. yakni saat kata atau kalimat, dalam bahasa, menyebutkan sesuatu yang sesuatu itu bukanlah dirinya sendiri. bahwa bahasa adalah nama, adalah lambang, identitas akan sesuatu yang disebutkannya, atau ditunjuknya. sesuatu yang ditunjuk itu, akan selamanya menjadi sesuatu. seperti bahasa itu akan selamanya menjadi sesuatu yang lain lagi. yakni bahasa. maka kalau kita menyebut aku, aku bukanlah gejala fisik diri beserta segenap aktivitas diam atau sadarnya. tapi aku sebagai penamaan, sebagai suatu identitas bahwa seluruh fenomena fisik itu. fisik itu sendiri tetap adalah fisik. bukan aku. aku, adalah metapora, bergeraknya atau berpindahnya sang fisik itu ke dalam bahasa. atau disebutkannya nama lain itu - fisik itu - ke dalam sesuatu yang lain - bahasa: aku. gejala bahasa atau metapora ini, khususnya metapora tentang suatu tenaga yang tak sadar, menarik saya untuk diterapkan ke dalam suatu bahasa puisi. bahwa puisi di facebook ini, atau seni dari dunia kata kata pada umumnya, selalu menggunakan suatu bahasa atau metapora yang datang dari dunia yang sadar. dunia sadar yang sangat mudah kita pahami karena dunia semacam itu adalah meniscayaan kejelasan arti arti - umpama kalimat denomatif. bukan suatu pemakaian bahasa atau metapora yang bersifat konotatif. dengan konotasi inilah kita hendak mengacukannya kepada tenaga jiwa yang tak sadar itu. tenaga jiwa yang tak sadar yang lebih dari sekedar persoalan laju dalam bahasa, tapi suatu dorongan di mana kita tiba tiba mendapatkan suatu bahasa, atau kombinasi bahasa yang mengejutkan. kita terkejut karena tak menyangka bahwa bahasa akan membalik atau mengekspresikan dirinya sedemikian rupa. bukan hanya telah menjauh dari bahasa yang denotatif, tapi telah menjadi bahasa yang melakukan subversif dari bahasa resmi yang kita kenal. tentu saja ia datang dari bahasa yang kita kenal, yang kita akrabi sehari hari. tapi ia bisa juga datang dari bahasa yang tidak kita kenal sama sekali. dan baik bahasa yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal, keduanya telah menjadi suatu kombinasi bahasa yang pada akhirnya memungkinkan kita mendapat suatu pengelihatan baru atas tiap gejala yang mapan dalam hidup ini. larik bertukar tangkap dengan lepas dari puisi padamu jua amir hamzah barangkali cukup representatif untuk sebuah contoh dari pemakaian bahasa yang datang dari dunia kata kata yang kita akrabi. cobalah ceraikan larik itu lalu buat ia menjadi suatu entitas yang sejajar. maka akan kita dapati: bertukar, tangkap, dengan, lepas. tak menunjukkan apa pun dan adalah dalam kosa kata yang kita pakai sehari hari. tapi saat disambung dengan cara
[ac-i] hancurkan bahasa sehancur hancurnya - mother good looking bei bi
Hudanosch Hudan at 10:02pm June 29 hancurkan bahasa sehancur hancurnya. luluh lantakkan. luluh lantakkan. lalu bangun kembali dengan getir. dan di sanalah kelak kita berdiam. di sanalah kita menetap sebagai surga kita di bumi. sebelum mati. sebelum kelak bertemu dengan tuhan kita yang tinggi. bakar! bakar! bakar! bakarlah bahasamu. bakarlah dengan derita dan bahagia. ke dalam prosa. ke dalam puisi. mother good looking beibi. i hihi hu hi
[ac-i] Balada Si Roy di KOMPAS.com
ALI TOPAN TAMAT, MUNCUL BALADA SI ROY Sabtu, 27 Juni 2009 | 11:07 WIB KOMPAS.com — Setelah tamat penayangan Ali Topan Wartawan Jalanan, mulai hari ini kami turunkan novel berjudul Balada Si Roy karya Golagong, sebuah novel yang pernah menjadi fenomena di kalangan anak muda pada dekade tahun 80-an. Balada si Roy berkisah tentang anak muda bernama Roy. Remaja Roy dikisahkan menjadi pusat perhatian. Salah satu perilaku uniknya adalah lantaran tiap ke sekolah selalu berkendara sepeda balap dan membawa serta anjing herder. Absurd, bukan. Sebuah obyek sensasi. Lain waktu telinganya mendengar suara-suara centil, manja, genit, dan menggemaskan dari para cewek yang mengaguminya. Dia tahu itu untuknya. Dia memang keren. Badannya jangkung atletis. Tampan tapi tidak kolokan. Berbeda dari orang kebanyakan. Senyumnya memabukkan, bandel, dan khas berandal. Remaja bandel ini paling gemar kemping, ke mana saja dia mau. Biasanya dia ber-liften bersama Joe ketika liburan sekolah. Ini memang akibat dari terlalu banyak membaca buku petualangan dan nonton film. Ketika kawan-kawan kecilnya gemar HC Andersen, Roy kecil malah membayangkan dirinya menjadi Tom Sawyer. Bahkan dia pernah bikin repot mamanya, ketika seluruh tembok rumah di kampungnya dicoreti inisial Z. Rupanya dia sedang membayangkan dirinya menjadi Zorro Nah, mari kita ikuti petualangan si Roy. Selamat menikmati. Salam
[ac-i] pinang - pencatat kota
pinang - pencatat kota Share Mon at 11:40pm | Edit Note | Delete Kaki Lima di petak lima kaki persegi, kami menghitung jumlah jemari di tangan kiri, sementara kanan kami melambai pada rejeki hari ini. kami sajikan untaian kalung imitasi, nasi sarapan pagi, celana dalam dan kaus kaki, bedil plastik bagi anak-anak yang bercita-cita jadi polisi. juga helm dan korek api, atau aneka batik dan topi-topi. kami dorong gerobak kami sepajang musim sepanjang nafas kami, kami pikul nasib kami sendiri. kami berlari dari peluit polisi praja, dari pengutip iuran kota sebab kami sering kencing di selokan, sebab trotoar yang kami pinjam buat berjaja. di kota ini, bumi bukan milik kami. kami dorong gerobak nasib kami, berharap jalanan tak menanjak dan aspal tak leleh oleh mentari. di petak lima kaki persegi, kami meluruskan kaki, bercengkrama dengan pembeli atau pohon asam jawa perindang jalan kota kami yang jarang tertawa. setua usia peta kota, pohon itu lebih suka diam dan bersabar pada debu solar dan kencing kami; memejam mata saat polisi praja menggelar patroli. kami berdiam, berjalan, berlari, berhitung setiap lima langkah kaki. Dimuat di Kompas Minggu, 21 Juni 2009 You, Maghie Oktavia, Helga Inneke Agustine Worotitjan, Nur Jehan and 5 others like this. Maghie Oktavia, Helga Inneke Agustine Worotitjan, Nur Jehan and 5 others like this. Hudanosch HudanHudanosch Maghie OktaviaMaghie Helga Inneke Agustine WorotitjanHelga Nur JehanNur Nurdin A ZakyNurdin Rini Garini DarsodoRini Kwek Li NaKwek Iwan GunawanIwan Ping HomericPing Ping Homeric at 11:52pm June 29 kaki lima yang keren Mas! inikah yg disebut puisi-prosa itu? aih! ciamik!! Iwan Gunawan at 12:13am June 30 Mangga Dua Bis kota serasa sedang kelilingi dunia. pinggir dan pusat tiada berbeda. ramai selang-seling orang bernyanyi dendang nada. sendiri berdua, kadang sampai lima. kocek kosong receh kempes hanya ongkos terbawa. terpencet dua ratus rupia. ingin beri pengamen yang agak berbeda, badan tegap dengan biduan seorang wanita. diam-diam kumasukan juga pada wadah yang tertadah ke muka. di ujung belakang, sang pengamen teriak terasa menendang. MENGHINA !!!. gua tak perlu duit dua ratus rupia. siapa yang beri tanpa rasa, pengamen juga punya harga. kuterdam tak berani tampakan muka. sementara pacar gua yang setia, ikut diam tak mau kata. dalam hati ku merana. gua beri, lu berkata-kata, emang gua orang kaya. jelaslah gua kecewa. uang sisa dari jalan bersama si dia. tak mau ia terima. Sampai Mangga dua, terhibur juga. lihat segala dari sandal jepit bertali dua, sampai celana jeans bercabang dua. ke mangga dua, bersama pacar setia. pulang tak beli apapun jua. Hudanosch Hudan at 12:34am June 30 bagus lempar ke puisi iwan - nyanyian hatimu di atas ini. keren. iya ping - lagi kutuliskan dengan dua penyair kita: tagore dan cepi. Hudanosch Hudan at 12:38am June 30 ga dunk keyun itu sungguh helis - pelis is hehe please Faradina Izdhihary at 2:33am June 30 mas, tanya: adakah aturan khusus untuk style puisi prosa ini? maksudku garis batasnya dgn puisi gimana? dgn prosa gimana? Kwek Li Na at 8:56am June 30 Luar biasa Bang Hudan...sungguh aku seakan-akan ikut berlari mendorong gerombak itu...kadang nasib memang tak bisa manusia elak. ih...beberapa pekan lalu saya baca berita...ada sebuah keluarga menjual bakso... lihat polisi praja datang, lari kalang kabut...anaknya akhirnya masuk ke kuah bakso yg mendidih...akhirnya anaknya mati. kejamnya dunia...buat mereka. Rini Garini Darsodo at 9:31am June 30 Hmm...gambaran sosial kelas bawah yang indah dalam rangkaian kata. Tuh...tuh..muncul lagi yang spontan Iwan Gunawan, selalu punya ide dalam waktu secepat kilat... salam. Nurdin A Zaky at 12:38pm June 30 sebuah realitas yang di foto begitu jelas dan betapa ruang puisi memberikan gambaran akan jamannya. Nur Jehan at 9:27am July 1 Kaki Lima dan Mangga Dua yang sama-sama apik. Maghie Oktavia at 3:01am July 2 puisi ini benar2 bercerita... keren! Hudanosch Hudan at 3:25am July 2 benar benar cerita yang keren ya maghie ya hehe
[ac-i] saya dan sastra indonesia saya dan sastra dunia
(1) saya dan sastra indonesia Share Saturday, June 27, 2009 at 2:49pm | Edit Note | Delete sastra indonesia tak hendak lepas dari otak saya. juga sastra dunia. hidup saya untuk sastra. napas dan seluruh gerak saya untuk sastra. pagi saya bangun saya langsung menulis, atau membaca. sampai siang. istirahat saya ambil di sela selanya saja. begitulah hidup yang jalani saban hari: pagi, siang, malam dan tengah malam serta dini hari - hanya sastra saja yang saya akrabi. sambil sesekali melakukan onani. dulu sebelum masuk ke maya saya sudah membaca sastra indonesia dalam bentuk buku, koran atau majalah serta jurnal dan buletin. kini saya gabung jadi satu: cetak dan maya. dua duanya saya baca dengan tekun. sehingga kerap saya hapal di mana sebuah puisi di letakkan dalam buku seorang penyair. atau sebuah cerpen atau esai. saya juga hapal dan tahu persis ucapan atau pikiran penting dari tiap novel indonesia. begitulah saya bermain dengan sastra itu. dalam dunia sunyi dan seorang diri. kini saya tak bisa lagi sunyi dan sendiri. atau saya bisa bersunyi di tengah orang ramai. menulis dan membaca bersama orang ramai. dan itu suatu niscaya. kita tinggal pandai mengambil jarak untuk menjaga kesunyian hati kita sendiri. sambil menatapi juga hati orang lain. pada sastra ada kekuatan pengubah yang luar biasa, yang seakan api bisa membakar dan menerangi suatu kegelapan. atau menyalakan suatu mesin mobil yang mogok dan pastilah mobil itu kini bisa berlari karena mesinnya telah menyala. tak saya peluk dengan egois sastra itu. tapi kita demokratiskan: terserah kepada orang kelak apakah dia menjadikan kegiatan membaca dan menulis yang membentuk pribadinya itu, untuk terus menekuni dunia sastra, atau berbelok ke bidang bidang hidup yang lain. padanya yang begitu menyehatkan. kita terasing tapi sekaligus berbaur bersama kehidupan. kita terasing karena kita lahir sendirian. kita mati pun sendirian. di selanya kita berbaur bersama orang lain. saya ingin menjadikan sastra bukan sebagai kesenangan pribadi belaka, tapi menyambarkan juga kegembiraan dan harapan kepada orang lain - orang banyak yang suka sastra, juga orang banyak yang tak suka sastra atau belum suka sastra. mereka yang pandai memetik manfaatnya akan terasa bahwa melalui sastra ia akan jadi lebih rasional - bukankah tanpa rasionalitas sastra tidak bisa tercipta? rasionalitas semacam itulah yang dibutuhkan oleh bangsa ini. yakni rasionalitas di mana ia mendayakan kemampuannya sebagai pengolah alam di mana dia tinggal, melalui kegiatan membaca dan menuliskan alam di mana dia tinggal itu sendiri. jadi dari kegiatan membaca dan menulis sastra, bisa seolah menjadi pintu masuk belaka untuk hadirnya sebuah potensi lain dari manusia dan kini ia mewujudkan potensinya itu ke dalam realitas sehari hari. tentu saja saya terlalu melebih lebihkan tentang manfaat sastra ini, dengan mengatakan dia bisa sebagai kekuatan pengubah. karena pada kenyataannya, saya juga percaya tak ada apapun yang diubah dalam hidup ini. saya terlalu dalam percaya bahwa tiap orang menyandang nasibnya sendiri. juga suatu bangsa menyandang nasibnya sendiri. berubah atau tak berubah, itu adalah suatu tatanan dari tiap orang atau tiap bangsa. bahwa memang di sanalah ia atau mereka sedang berada. bahwa orang berupaya atau malah diam sama sekali, semuanya ada dalam tingkatan nasib yang terberi itu. tapi memang tak ada jalan lain lagi: bahwa suatu kenyataan ada perubahan bila orang ingin berbenah; tapi adalah suatu kenyataan pula orang setengah mati berbenah tapi sering pulang tanpa membawa suatu apapun di tangannya. pada keduanya saya meletakkan sastra itu: suara bahagia dan suara bermuram durja. semua sah bagi saya dan semua nyata bagi saya. seperti nyatanya ada orang baik dan ada orang jahat dalam hidup ini. sastra hendak memotret semua itu, ke dalam cerita yang dibentukkannya atas bahagia dan sakitnya pengarangnya sendiri. bravo sastra indonesia dan bravo juga sastra dunia. mari kita mencapai suatu horison terjauh yan mungkin bisa dicapai oleh tiap manusia di bumi. dengan bekerja sekeras kerasnya dan dengan mengatupkan rahang kita sekuat kuatnya. telah kukatupkan rahangku dan aku pun berharap begitu kepadamu. hudan hidayat Written on Saturday · Comment · LikeUnlike You, Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this. Nur Jehan, Amik Koofee, Cepi Sabre and 5 others like this. Hudanosch HudanHudanosch Nur JehanNur Amik KoofeeAmik Cepi SabreCepi Rini AsmoroRini Cesillia CesiCesillia Kwek Li NaKwek Yuswan TaufiqYuswan Dewi MaharaniDewi Hudanosch Hudan at 3:05pm June 27 halo jiwaku. kau sunyi sepi di fb barumu ini ya. tapi enak. terasa sekali kau dan aku kini menulis dari dunia sunyi. dari sunyi yang aneh. bahagialah mereka yang tahu akan arti sunyi, karena kelak kalau mereka menjelang mati tak akan kaget, karena telah terbiasa sendirian. lihat kini kau sendirian, yang ada hanya kau dan aku. tapi lihat kau mulai kedatangan kawanmu:
[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 35
Sahabat, Kita jejakan kaki di bulan Juli, menghadapi waktu pemilihan pemimpin bangsa sebentar lagi. Adakah diantaranya yang Anda unggulkan? Yang kreatif bukan hanya menghujam lawan dan berbicara, atau berdalih demi rakyat Indonesia? Kesempatan itu milik Anda sepenuhnya. Jangan paksakan kehendak tak perlu berdebat. Siapapun pemimpinnya, kreatifitas adalah kemandirian... Selamat menjadi insan mandiri... *IKUTI PINASTHIKA FESTIVAL IKLAN X 2009 DI YOGYAKARTA http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/ikuti-pinasthika-festival-iklan-x-2009-di-yogyakarta/* Tibalah 2009 sebagai tanda satu dasawarsa Pinasthika Festival Iklan. Semasa pertumbuhannya, Pinasthika telah mengalami metamorfosa yang makin mendewasakan dirinya. Dari tahun?ke tahun, Pinasthika selalu berusaha mengangkat nilai-nilai kehidupan yang terinspirasi dari cerminan pertumbuhan industri lokal daerah. Memang sejak awal lahirnya Pinasthika telah dengan sepenuh hati dirumuskan bahwa visi misi dilaksanakan perhelatan ini adalah untuk mendukung dan membakar semangat industri kreatif di tingkat daerah. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/ikuti-pinasthika-festival-iklan-x-2009-di-yogyakarta/#more-1078 *DARI OBRAL #2 DUHAI INDAHNYA EVERYBODY HAPPY http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/dari-obral-2-duhai-indahnya-everybody-happy/* Ternyata bukan hal sederhana macam berjumpa dan mendengar sharing dari tetamu saja yang di dapat dari OBRAL alias Obrolan Rabu Malam ini. Lebih dari itu telah terjadi kontak yang lebih intens antara para hadirin dan tamu OBRAL. Setidaknya hal ini dirasakan dari OBRAL #2 yang menghadirkan Armenia Nercessian de Oliveira, wanita asal Brazil dibalik sukses Novica.com, Bapak Ir. Putu Dana Pariawan Msc yang direktur Politeknik Negeri Bali serta Von Hatch dari Sanggar Mekar Bhuana. Seusai sharing masing-masing tamu itu telah terjadi deal-deal yang menarik dengan beberapa peserta OBRAL. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/dari-obral-2-duhai-indahnya-everybody-happy/#more-1134 *ENVIRONMENT GATHERING VOLUNTEER RECRUITMENT UNTUK WORLD SILENT DAY http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/environment-gathering-volunteer-recruitment-untuk-world-silent-day/* Pernah mendengar tentang World Silent Day...??? Ingin tahu lebih banyak tentang World Silent Day...??? Mau dapat informasi langsung dari narasumbernya tentang World Silent Day...??? Ingin menjadi volunteer World Silent Day...??? (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/02/environment-gathering-volunteer-recruitment-untuk-world-silent-day/#more-1130 *SENIMAN MUDA INDONESIA DI JAGAT INDUSTRI DESAIN DUNIA http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/seniman-muda-indonesia-di-jagat-industri-desain-dunia/* Tulisan ini memang dimuat di SWA edisi Februari 2009, namun saat ini tulisan ini masih segar, demi menyemangati kita semua akan daya cipta yang mendunia, teman-teman yang telah berkiprah di jagat industri dunia ini seyogianya memberikan hembusan angin perubahan pada kita semua. SENIMAN MUDA INDONESIA DI JAGAT INDUSTRI DESAIN DUNIA Oleh : A. Mohammad B.S. Rias Andriati /Diam-diam, negeri ini memiliki banyak desainer grafis muda yang karyanya dipakai dan diakui dunia. Mereka tak cuma mengandalkan bakat, tapi umumnya juga berpendidikan tinggi dan memulai karier awal di biro-biro desain ternama. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/seniman-muda-indonesia-di-jagat-industri-desain-dunia/#more-1116/ *PAMERAN DAN DISKUSI GRAFIS MELAWAN LUPA http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/pameran-dan-diskusi-grafis-melawan-lupa/* Kawan kawan Komunitas yang baik, Berasama ini kami mengundang anda untuk hadir dalam pameran Grafis Melawan Lupa, yang akan kami adakan tanggal 3-7 Juli 2009 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pamerannya adalah sebagai berikut: *Grafis Melawan Lupa Pameran Media Kampanye Masyarakat Sipil tentang Pelanggaran HAM Masa Lalu* (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/pameran-dan-diskusi-grafis-melawan-lupa/#more-1112 *KISAH HARU DARI AMERIKA: SUPERMAN IS DEAD AMERICAN TOUR 2009 -- DIARY 1 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/kisah-haru-dari-amerika-superman-is-dead-american-tour-2009-diary-1/* Jawara kita Superman Is Dead rupanya harus berjuang keras mengibarkan panji Indonesia di Amerika nan megalomania itu. Setelah harus mengundur tournya, Eka harus belakangan berangkat menyusul dipenuhi ketegangan dan tanpa semangat tim Angels yang berangkat duluan. Walhasil ketika Eka bergabung menjadikan ledakan kegembiraan yang siap membawa SID melaju dengan full speed. Kisah mengharukan ini langsung diturunkan dari LA dalam bentuk diary oleh Lia Pasaribu sang manager. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/07/01/kisah-haru-dari-amerika-superman-is-dead-american-tour-2009-diary-1/#more-1107
[ac-i] (pitstop) humor seniman indonesia - budi darma
Hudanosch Hudan at 1:20pm July 2 suatu ketika di hotel bintang lima di johor bahru malaysia. siang hari dan saya melihat kritikus budi darma turun bergegas dari tangga yang meletak melingkar di hotel itu. dari jauh aku sudah senyum sendiri, dia yang berwibawa dengan wajah cerdas yang simpatik, menyandang tas pembagian panita. tas hitam sandang. tak ada yang aneh kecuali tali yang menjuntai yang dikebat di pegangan tas hitam itu. ah masa tas keren itu harus dibebat dengan tali rapia yang menjuntai, kataku sambil tak dapt menahan gelak. kami berpapasan dan aku bilang sambil tersenyum, tapi apa ini pak, kataku. budi darma tetap dengan wajah serius tapi tak risih seolah wajar saja, iya hudan ini agar tas saya tidak tertukar. oh begitu rupanya. kubayangkan naskah naskah dalam tas. namanya juga tas seniman. pengarang novel olenka yang entah tanggal berapa akan diskusikan novel nya olenka dengan maman s mahayana di pamerena di jakarta itu pun berlalu. aku pun berlalu. kami masuk ke kelas diskusi. di sana budi darma lancar penuh wibawa membentangkan pikiran pikirannya. saya terpesona. kagum. orang ini memang cerdas, kata saya dalam hati. pandangan pandangannya lugas, dan bening. runtun. itulah awal saya menulis, tahun 90 an lah. saya berpikir dalam hati suatu ketika kelak saya pun akan punya kesempatan membentangkan pikiran saya sendiri. di negeri orang lain juga seperti pak budi darma. dan itulah anehnya hidup: sering apa yang kita idamkan kita capai. benar. puluhan tahun kemudian saya pun diundang oleh pihak malaysia, yang budi darma pun pernah juga menjadi pembicara utama. dalam seminar bandingan pengarang nusantara itu. di forum utama malam itu, saya senang, karena kerja keras saya pun ada hasilnya. bukan terutama kita ingin dipuji itu benar. tapi sebuah upaya yang diganjar adalah sepantasnya pula. di sanalah dato ahmad khamal abdullah, penyair top malaysia yang sekelas sutardji calzoum bahcri di negeri kita ini, dengan tenang, penuh kepercayaan diri (beliau itu doktor) berkata di depan hadirin di ruang utama dewan bahasa dan pusat bahasa di malaysia itu. kita lupakan dulu rendra, goenawan mohamad, budi darma, atau taufiq ismail, malam ini kita akan mendengar tokoh baru dalam sastra indonesia. dan sambil menyebut nama hh dia menyelipkan kata kata: kami mengundang anda berbicara seterbuka mungkin di sini. sebebas mungkin di sini. begitulah saya naik maju ke mimbar setelah pengarang sastrawan negara a samad said turun dari podium dan duduk kembali di kursi di samping saya dengan ibu doktor dari singapura itu. saya pun maju dan laju bahasa dalam diri saya tak tercegah lagi. bla bla bla tapi bukan itu soalnya. soalnya adalah soal tali rapia di novelis dan esais budi darma itu. besoknya saya jumpai lagi pengarang tenar ini dan kini di tas hitamnya itu sudah terbebat dua tali rapia dengan panjang menjuntai yang sama. saya melihatnya dan kembali kami berpapasan. saya senyum tapi tak menanyakan soal tali rapia itu lagi. he he he hudan hidayat
[ac-i] HARIADI SABAR, Pematung Perunggu, Trowulan Menerima Anugerah Kebudayaan 2009
HARIADI SABAR: PENERIMA ANUGERAH KEBUDAYAAN TAHUN 2009 KATEGORI PELESTARI DAN PENGEMBANG WARISAN BUDAYA Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia memberikan Penghargaan Kebudayaan Tahun 2009 untuk Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya kepada HARIADI SABAR sebagai Penghargaan Pemerintah Indonesia Atas Prestasinya menekuni Bidang Budaya Pengembang Seni Patung Perunggu (Jawa Timur) Berdasarkan Keputusan menteri Kebudayaan dan pariwisata Republik Indonesia Nomor : SK.02/KP.107/SEKJEN/DKP/2009 Tanggal: 5 Juni 2009 Jakarta, 5 Juni 2009 Ir Jero Wacik, SE Biografi HARIADI SABAR: Tempat dan Tgl Lahir : Mojokerto,1.Mei.1957 Alamat : Candi Brahu Gg.I/18 Trowulan-Mojokerto Telp/fax. : 0321 495241 HP. 081330 337 884 Istri : Lisfiroh, Mojokerto 12 Desember 1968 Anak : 1. Ervina Perwati ( 10 Pebruari 1980) 2. Elvira Agustina ( 22 Agustus 1989) 3. Vedanata ( 2 Nopember 1997) 4. Nara ( 12 Desember 2004) Pengalaman berkesenian sebagai Pematung Profesional Cor Logam/Perunggu : Berawal dari belajar sendiri/Otodidak sejak dibangku sekolah SD dengan pendukung pengajaran Pendidikan Orang tua yang merupakan garis keturunan turun-temurun dari Keluarga Pematung Cor logam Kuningan/Perunggu. Pernah Memberikan Kursus Pengajaran pada Mahasiswa Magang /Pusat Magang dari Mahasiswa IKJ. Jakarta,Jurusan Seni Grafis dan Seni Patung sejak tahun 1986 hingga sekarang. 1995 Memberikan pengajaran dan pengarahan Kajian Tehnik pembuatan patung logam. Pengalaman Kejuaraan : 1. Juara 1 Lomba KARYA PATUNG ,katagori Seni Patung Instalasi CIPUTRA Jakarta dengan judul ”SEPEDAKU” 2. Juara harapan 4 Lomba karya Seni Patung CIPUTRA Jakarta dengan judul ”API SEMANGAT PERJUANGAN TAK KUNJUNG PADAM ” 3. Dan Beberapa pengalaman Pameran Patung di beberapa daerah ; Jakarta,Bandung,Bogor,Jogyakarta,Surabaya Pengalaman sebagai Pematung pernah menghasilkan Karya Monumen : 1. Patung Monumen AIRLANGGA di MUSIUM SELOMANGLENG Kediri. 2. Patung Monumen GARUDA 45 BANGLI Denpasar Bali. 3. PATUNG SALIB di Singapura. 4. Patung AIRLANGGA di Melbourne Australia. 5. Monumen ADIPURA di Perempatan Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto. Saat ini sedang menyiapkan 13 patung karya Dolorosa Sinaga, pematung, Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, untuk pameran di Bali, Oktober 2009. (Keduanya telah bekerjasama sejak 23 tahun lalu).
[ac-i] Jadwal Pentas Ludruk Karya Budaya Mojokerto, JULI 2009
JADWAL PENTAS LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO BULAN JULI 2009: Rabu, 1 Juli : Gedang, Modopuro, Mojosari Kamis, 2 Juli : Tanggulangin,Balongpanggang, Gresik Jumat , 3 Juli : Ngreco, Pojokrejo, Kesamben, Jombang Sabtu , 4 Juli: Kuwukan, Tandes, Surabaya Minggu , 5 Juli: Kalijaran, Sambikerep, Surabaya Kamis , 9 Juli: Watudakon, Pungging, Mojokerto Jumat, 10 Juli: Pucung, Balongpanggang, Gresik Sabtu, 11 Juli: Wonokasiyan, Wonoayu, Sidoarjo Minggu, 12 Juli: Sambiroto, Sepanjang, Surabaya Senin, 13 Juli: Sukorame Lor,Jetis, Mojokerto Selasa, 14 Juli: Bajangan, Pungging, Kabupaten Mojokerto Rabu, 15 Juli: Mojojajar Kemlagi Kabupaten Mojokerto Kamis, 16 Juli: Kedungbunder, Mantul, Lamongan Jumat, 17 Juli: K;amgkung, Pandaan, Pasuruan Sabtu, 18 Juli: Banjaranyar, Taman, Sidoarjo Minggu, 19 Juli: Sambikurep Balai Kelurahan, Surabaya Senin, 20 Juli: Wonorejo Jetis Kabupaten Mojokerto Selasa, 21 Juli :Tanjung, Canggu, Kabupaten Mojokerto Rabu, 22 Juli: Klino, Sekar, Bojonegoro Kamis, 23 Juli: Rembu Tengah, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto Jumat, 24 Juli: Tanjungan, Balongpanggang, Gresik Sabtu, 25 Juli: Pekuwon, Bangsal, Kabupaten Mojokerto Minggu, 26 Juli: Raya Ijen Wates Mojokerto Senin, 27 Juli: Warugung, Katangpilang, Surabaya Selasa, 28 Juli :Jeramba Kedamean Gresik Rabu, 29 Juli: Banyuurip Kedamean Gresik Kamis, 30 Juli: Urung-urung Trawas Kabupaten Mojokerto Jumat, 31 Juli: Ngambar, Driyorejo, Gresik Dengan maraknya ludruk yang diprakarsai oleh TNI dan Polri, tahun 1967 membuat para tokoh masyarakat di Desa Canggu Kecamatan Jetis Mojokerto tergerak hatinya untuk mendirikan organisasi ludruk. Di desa Canggu secara turun temurun sejak jaman penjajahan Belanda selalu berdiri grup ludruk. Maka diamanatkan pada Cak Bantu yang kebetulan anggota Polsek Jetis untuk mendirikan grup ludruk. Tepatnya tanggal 29 Mei 1969 berdirilah ludruk yang diberi nama Karya Budaya dipimpin oleh Cak Bantu dengan binaan Polsek Jetis. Menjelang pemilu 1971, ludruk Karya Budaya ditanggap Partai Golkar sebagai hiburan kampanye Golkar selama satu bulan berpindah dari desa ke desa. Hal tersebut sangat dimanfaatkan Cak Bantu mempromosikan ludruk Karya Budaya. Dengan keberhasilan pada setiap pementasan membuat ludruk Karya Budaya dikenal masyarakat. Tahun 1993 Cak Bantu Karya wafat, dan secara aklamasi seluruh anggota memilih putra sulung Cak Bantu Karya memimpin ludruk Karya Budaya yakni Drs Eko Edy Susanto, Msi (lebih akrab dipanggil Cak Edi Karya, ludruk Karya Budaya mengalami perkembangan yang bertambah pesat. Merayakan ulang tahun ke-30 pada tanggal 29 Mei 1999, ludruk Karya Budaya resmi menjadi Yayasan Kesenian dengan SK Notaris No.06 melalui akte Notaris Grace Yeanette Pohan, SH. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ,silakan kontak: Bapak Drs. H. Eko Edy Susanto,Msi [Cak Edy Karya], Pimpinan Ludruk Karya Budaya, SEKRETARIAT: Suromulang Barat II-5 Perum Surodinawan Kota Mojokerto PONDOK: Pondok Jula Juli Dusun Sukodono RT 02 RW 1, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto 61300, Jawa Timur Telp 0321- 362847 Hp 081 231 89347. Email: cakedikarya(at)yahoo.com, cakedikarya(at)gmail.com http://ludrukkaryabudaya.multiply.com
[ac-i] bunyi, kata
Hudan Hidayat bunyi, kata about an hour ago · Comment · LikeUnlike · Show Feedback (14)Hide Feedback (14) You like this. Pakcik Ahmad Pakcik Ahmad at 10:26pm June 25 kung ! Iwan Gunawan Iwan Gunawan at 10:27pm June 25 hung !!! Heru Susanto Heru Susanto at 10:29pm June 25 makna, nada Ping Homeric Ping Homeric at 10:29pm June 25 ting! Andhika Mappasomba Andhika Mappasomba at 10:29pm June 25 ah Zuraidah Abdul Aziz Zuraidah Abdul Aziz at 10:30pm June 25 kata, sunyi Hudan Hidayat Hudan Hidayat at 10:35pm June 25 pada bunyi kita tak membutuhkan kata. musik misalnya. pada kata kita tak menghendaki arti, seperti saat kita mendengar orang membaca puisi yang kita tak mengerti. pada kedua bunyi itu, gejolak jiwalah yang menyambar-nyambar. membuat kita diam. ingat akan hidup ini pada kelaknya akan berakhir. saya menyimak tiap bunyi dan tiap gerak yang dinyanyikan janis joplin - summer time. seolah kulihat seorang mengejang. seakan sakratul maut. ... Read More janis menarik suaranya dengan tenaga kuat, dan pada momen momen tertentu, bunyi kata yang tak saya mengerti itu seakan sebuah ketuk nasib yang dijatuhkan dengan cepat: pendek, lekuk, mengayun. lalu tinggi seakan jiwa hendak lepas dari badannya. Viktor Saut Hatorangan R Viktor Saut Hatorangan R at 10:48pm June 25 OumKonon, bunyinya bunyi pertama di alam semestaOum..., bunyinya Hudan Hidayat Hudan Hidayat at 10:50pm June 25 kata yang dilepaskan adalah bunyi - bunyi yang saya akrabi. kata yang menunjuk kepada sesuatu. tapi bunyi tanpa kata tak menunjuk, atau bisa kita kembalikan, pada suatu arti tertentu. dua bunyi terompet lalu intro tarikan sebuah gitar di sana, menunjuk kepada arti apakah? tak ada. hanya merambat, lalu membuat bangkit perasaan dalam diri. bunyi adalah bahasa rasa, bukan bahasa pengertian, suatu konsep yang ditunjuk oleh tanda - bunyi itu. ... Read More bunyi tak menunjuk pada apapun kecuali menekuk perasaan. bunyi bisa lahir dari alat dan tak ada huruf yang bisa merujukkannya ke dalam dunia aksara. bunyi juga bisa lahir dari suatu situasi alam - angin yang menggerak gerakkan rumpunan bambu misalnya. bunyi terompet dan gitar sesudah terompet di summer time itu, bernada sedih, tapi bunyi itu sendiri tak berkata: saya sedih. ia hanya berbunyi saja. sedih, datang dari efek bunyi itu. bunyi itu terdengar bukan sebagai kata tapi sebagai nada - nada sedih. Pakcik Ahmad Pakcik Ahmad at 10:52pm June 25 seperti kau pernah katakan di atas Kudaku, bang.. bahwa bunyi itu ada di awang-awang kita. ketiklah ! *ngunu kan hung... ohe ohe* Hudan Hidayat Hudan Hidayat at 10:59pm June 25 tapi pada novel sedih datang dari suatu permainan kejadian yang diwakilkan kepada dunia tanda - kata kata. pada novel kata kata membuat sebuah alur tempat bermainnya tokoh tokoh dalam novel, dalam suatu relasi yang terjadi dalam novel. begitulah kita merasa sedih, setelah kata kata merangkaikan ke dalam dirinya, sebuah kejadian perpisahan zainuddin dan hayati, dalam novel tenggelamnya kapal vanderwijk. bahwa kesempatan untuk hidup dengan gadis pujaannya - hayati itu, telah ditolak oleh zainuddin, karena ia ingat kembali dirinya adalah orang yang ditolak oleh hayati, dan ditolak juga oleh ninik mamak. tapi terompet dan petikan gitar di dalam summer time itu, menceritakan apakah? hanya bunyi dengan suatu nada. tapi berakibat sama dengan dunia kata kata: sedih. Hudan Hidayat Hudan Hidayat at 11:12pm June 25 adakah, dan apakah, ukuran untuk menimbang nada sedih di kedua kesenian itu - novel dan musik. atau nada gembira atau sebuah kelucuan. kita bisa mengatakan sebuah cerita menarik atau sebuah bunyi membangkitkan perasaan dalam hati. tapi bagaimana mengukurnya? kalau kita kuat kita bisa berlaku seperti tardji dalam puisinya: mengkampak kakinya sendiri. lalu kaki yang telah kita kampak sampai putus itu kita timbang dengan dacing, dan kini kita mendapatkan suatu berat: oh, tiga kilo berat kakiku. tapi sebuah rasa sedih yang menyembul dari gema nada dari bunyi, atau gema nada dari tangisan hayati, bagaimana mengukurnya? dacing apakah yang kita butuhkan untuk menimbang kesedihan, kelucuan atau kekosongan? ... Read More dacing apa yang bisa mengukur rasa sakit terbakar (konon) di neraka kelak, atau rasa terbang bersama bidadari (konon) di sana nanti? Viktor Saut Hatorangan R Viktor Saut Hatorangan R at 11:20pm June 25 Oum,Aum,OM. makadari ada menjadi Ada', kemudian Chi,tumbuhnya kehidupan, nafas, energi, atom, iqra: mari, membaca. Aum-an terompet dan gitar Read More dan Chi dekat rasanya pada RASA sedih dalam begitulah kita merasa sedih, setelah kata kata merangkaikan ke dalam dirinya,... kata :sedih adalah konsep yg mewakili emosi tertentu. yang dipahami sebagai bahasa di ., dan ia terwakili dengan sebuah nada Awalnya suara, makna suara, suara kata, untuk membaca. indera, pikiran, dan kesadaran. Setiap Insan, karena sebab akibat dari ketiganya BEBAS
[ac-i] imajinasi
Today at 5:30am | Edit Note | Delete 4 hours ago · Comment · LikeUnlike · Show Feedback (23)Hide Feedback (23) You, Amik Koofee, Ping Homeric, Anastasja Rina and 2 others like this. Amik Koofee, Ping Homeric, Anastasja Rina and 2 others like this. Hudanosch HudanHudanosch Amik KoofeeAmik Ping HomericPing Anastasja RinaAnastasja Yuswan TaufiqYuswan Kurniawan YuniantoKurniawan Hudanosch Hudan at 1:20am July 3 saya lebih bahagia berpikir sendiri ketimbang memikirkan pikiran orang lain (bukan karya kreatif sastra orang lain). sebabnya sederhana: bahan bakunya telanjang di depan mata kita. yakni manusia dan dunia. memang ada perbedaan yang lebih bersifat tehnis antara ilmu alam dan ilmu humaniora. dalam ilmu alam pasti orang seperti saya tidak dapat berpikir sendiri. sebab harus memiliki alat bantu, tehnologi (yang juga adalah hasil pikiran) misalnya. tanpa teropong bintang bagaimana kita bisa memikirkan ikan dalam sungai. sejujurnya dalam berpikir saya tidak ingin mengikuti kawan kawan saya di negeri ini, sibuk memikirkan pikiran orang lain tanpa mempunyai kejelasan dan keutuhan pikiran mereka sendiri. bahkan saya sudah terbiasa atau dari jiwa pemberontak saya sendiri untuk selalu mengikuti pemikiran terbalik. terbalik dari pikiran manusia bahkan saya balikkan juga dari pikiran tuhan atas dunia. saya tahu ada pemikiran tuhan dalam kitab suci itu yang normatif, yang untuk mengertinya kita harus menerobos maknanya. itu yang saya maksudkan dengan berpikir terbalik itu, atau yang saya sebut saya balikkan juga dari pikiran tuhan. bahwa tuhan memberi umpan sedang dan umpan tinggi di dalam kitab suci. dan saya hendak meraih dan mendaki umpan tuhan yang tinggi, yang tidak ada jalan kecuali menerobos pikiran sedang tuhan yang banyak dipeluk oleh mereka yang datang dari pikiran formal. singkatnya, surat atau ayat yang belum tersentuh oleh tafsir. padahal seperti kata tuhan itu sendiri: kalau kamu sanggup menembus langit maka tembuslah. dan langit tuhan ada dua. yakni langit semesta (universe) dan langitnya dalam kitab suci. bahwa kitab suci itu adalah langit tuhan yang bertingkat tingkat. dan bahwa orang biasa, seperti ilmuwan biasa, sering berpikir standar standar saja, tak menggunakan fasilitas yang telah diberikan tuhan untuk sampai ke puncaknya. salah satu pikiran tuhan yang langitnya sedang itu adalah misalnya kalau kita mencuri maka hukumannya adalah potong tangan. mencuri lagi potong tangan lagi. begitulah sampai seseorang kehilangan tangan dan kakinya karena tak pernah bisa berhenti mencuri. dan begitulah kalau seandainya kita tak melakukan tafsir atas apa yang menjadi ayat yang memang tersebut dengan tegas ini: potonglah tangan para pencuri. akibatnya seseorang itu pun mati tak bisa mencari nafkah lagi lalu kufur, atau mati benaran. dan tak mungkin tuhan mengukum mahluknya sendiri sampai mati. karena tuhan itu maha rasional, dan rasionalitas itulah berarti tafsir: kita harus mengkaji mengapa seseorang mencuri, mengkajinya dalam konteks dalam orang itu dan dalam konteks luar orang itu, yang mungkin keluarga, tetangga, masyarakat bahkan negara. dengan kajian semacam itu maka ayat tegas potong tangan itu mungkin bisa dihindarkan, kalau kita tak mau berkata pasti bisa dihindarkan. penerobosan inilah yang memerlukan imajinasi, dan imajinasi inilah yang telah diajarkan oleh tuhan itu sendiri. pertama diajarkannya melalui tulisannya yang maha besar yakni dunia ini sendiri. dunia dan segenap isinya. adalah tulisan tuhan. adalah teks besar tuhan yang bisa kita rujukkan dengan segenap pengertian teks yang dibuat manusia. teks maha besar tuhan atau tulisan maha besar tuhan, yang tak satu pun teks kecil manusia bisa menandinginya. teks yang ada isinya, ada susunannya, dan ada totalitas korelatif semantik dunia dan semantik benda benda (aha lihat saya sudah menemukan istilah baru lagi: semantik benda benda). pandanglah alam ini maka isi, susunan, dan totalitas alam, adalah hakekat dari ilmu teks itu sendiri. yakni ilmu teks tuhan yang telah dipatrikannya, dipakukannya ke dalam universe ini. untuk karena itulah saya malas berpikir dengan pikiran orang lain. orang lain dalam bahasa apapun. karena saya bisa memikirkan alam seperti orang lain memikirkan alam. tentu saja saya membaca pikiran orang lain itu. saya membacanya sejauh menarik perhatian saya. bahkan kadang tak saya baca benar tapi saya raba raba bukunya. saya kira kira saja apa isinya seolah saya menebak nebak buah manggis dalam bahasa. dan saya pun langsung tahu apa isinya dalam pengertian tahu apa intinya. tapi tidak lalu karena saya membacanya maka tidak bisa tidak saya harus bersandar padanya. bahwa tanpa sandaran kepadanya saya tak mampu berpikir sendiri. tak mampu melihat makna dan hakekat karya sastra misalnya. saya bisa melihatnya dengan baik dan bahkan menyeretnya ke dalam suatu pemaknaan yang bahkan tak ditemukan oleh orang yang berilmu sastra misalnya. karena ilmu sastra itu dalam
[ac-i] Kuala Lumpur tuan rumah PPN 2009 : Ape kabe Realisasinye ???
SASTERA-UTUSAN MALAYSIA ARKIB : 14/07/2008 Kuala Lumpur tuan rumah PPN 2009 Oleh azman ismail TAHUN ini, Kediri, Jawa Timur, Indonesia menjadi tuan rumah kepada Pesta Penyair Nusantara (PPN) 2008 - sebuah wadah perhimpunan dan pertemuan para penyair dari Nusantara dan negara Asia lainnya. Setelah kejayaan Pesta Penyair Nusantara di Medan, yang diberi nama The First Medan International Poetry Gathering pada 25-29 Mei 2007, PPN kedua dilaksanakan di bandar tersebut pada 29 Jun-3 Julai lalu. Pada PPN di Medan tersebut, jawatankuasa pelaksana dibarisi oleh Ahmadun Yosi Herfanda, Korrie Layun Rampan, Fakhrunas MA Jabbar, Viddy Daery, Afrion dari Indonesia, Zefri Arif (Brunei Darussalam) dan S.M. Zakir (Malaysia). Jawatankuasa Pelaksana PPN 2008 pula diketuai oleh Khoirul Anwar (Indonesia) yang ternyata telah melakukan usaha yang sebaik mungkin untuk menjayakan program berprestij tersebut. PPN 2008 sebenarnya mempunyai erti yang cukup besar dalam aspek kesepakatan untuk menghidupkan kegiatan sastera di Nusantara. Ini kerana pada tahun depan Kuala Lumpur telah dipilih sebagai tuan rumah. Perkara tersebut diputuskan dalam Mesyuarah Penyair Nusantara yang diadakan di Universiti Islam Kediri (Unik) dengan menjadikan Pena sebagai pelaksana dan sekretariat khas penganjuran PPN 2009. Lebih menarik, Setiausaha Agung Persatuan Penulis nasional (Pena), S.M Zakir telah dipersetujui sebulat suara oleh delegasi PPN 2008 sebagai ketua jawatankuasa pelaksana PPN 2009. Pada 2010, PPN akan ‘kembali’ ke Indonesia dengan Balikpapan, Kalimantan Timur menjadi tuan rumah dan akan bertanggungjawab meyelenggara serta menyusun pelbagai program PPN. Sementara itu pada PPN 2008, Pena diwakili oleh S.M Zakir dan tiga orang ahli jawatankuasa kerjanya; Mohamad Saleeh Rahamad, Shamsudin Othman dan Dr. Ibrahim Ghaffar. Turut menyertai delegasi Pena ialah Malim Ghozali Pk, Khalid Salleh, Fuad Bebet dan Hameer Habib manakala penyair Datuk Dr. Ahmad Kamal Abdullah (Kemala) turut menjadi tetamu kehormat pesta tersebut. Selain dari Malaysia, para peserta PPN 2008 juga berasal seluruh Indonesia seperti Kediri, Madiun, Ngawi, Nganjuk, Pare, Blitar, Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto, Malang, Probolinggo, Surabaya, Madura, Semarang, Ungaran, Tegal, Banyumas, Solo, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, Sumbawa, Flores, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Banjarbaru, Siak, Lampung, Pekanbaru, dan Makassar. Program PPN 2008 sebenarnya telah bermula sejak 25 Jun dengan Pertandingan Membaca Puisi di Sanggar Mulang Sara di Kampung Cakarwesi yang merupakan sebuah kawasan pengajian pesantren (sekolah pondok) yang banyak melahirkan tokoh-tokoh agama dan budayawan Kediri. Pertandingan tersebut disertai oleh 95 orang peserta dari seluruh Indonesia. Majlis perasmian PPN 2008 kemudiannya diadakan pada 30 Jun yang menyaksikan perasmian yang gilang-gemilang yang dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat Kediri. Majlis perasmian itu disempurnakan oleh Walikota, Maschut. Acara diteruskan dengan deklamasi puisi yang diselingi dengan persembahan kebudayaan tradisional masyarakat Kediri. Turut hadir dalam acara perasmian ini ialah Rektor Universiti Islam Kediri, pimpinan pesantren di seluruh daerah tersebut dan pegawai-pegawai daerah. Majlis turut menampilkan Kiyai Zawawi Imron, yang juga penyair ternama Indonesia untuk menyampaikan syarahan budaya yang cukup memukau. Pemilihan Kediri sebagai tuan rumah PPN 2008 cukup beralasan. Ia sesungguhnya sinonim dengan bandar yang menjadi wadah pertumbuhan kebudayaan, ekonomi, keagamaan dan pentadbiran. Berdasarkan catatan sejarah, Kediri merupakan kerajaan tua yang wujud pada tahun 1045 apabila diasaskan oleh salah seorang raja Jawa yang terkenal, Airlangga. Kediri mempunyai hubungan dengan kerajaan Sriwijaya di Jawa dan menjadi negeri penampan bagi empayar Sriwijaya di Pulau Jawa. Kerajaan itu sendiri merupakan sebuah kerajaan yang kuat di Pulau Jawa di bawah dinasti Airlangga sehinggalah raja terakhirnya ditewaskan oleh Ken Arok yang kemudiannya mendirikan kerajaan Singosari pada tahun 1222. Kerajaan Singosari inilah yang memunculkan kerajaan besar di Pulau Jawa iaitu empayar Majapahit pada tahun 1293. Sepanjang zaman kegemilangannya, Kediri terkenal sebagai kota budaya dan banyak melahirkan karya-karya agung klasik antaranya Kekawin Bharatayuddha yang disesuaikan daripada kisah Pandawa dalam Mahabratha, Gatotkaca, Smaradahana, Babad Kedhiri dan sebagainya. Pada abad ke-16, Kediri menjadi pusat perkembangan Islam di Jawa Timur setelah kerajaan Hindu Majapahit Kediri dikalahkan oleh Sunan Kudus, salah seorang wali sembilan yang mengislamkan Pulau Jawa. Sehingga ke hari ini Kediri terkenal sebagai pusat pesantren dan pengajian Islam. Kota Kediri yang juga dijoloki dengan nama Kota Tahu dan Kota Gudang Garam sememangnya terkenal sebagai pengeluar makanan berasaskan soya tersebut. Dalam pada itu, Kediri juga adalah pusat pengeluaran
[ac-i] manusia pertama di indonesia, manusia pertama di dunia
membaca kuncoroningrat kembali, kita disegarkan lagi akan betapa nisbinya nasionalisme, atau bahwa pada akhirnya, betapa melatanya manusia di bumi yang hanya satu ini saja. manusia pertama di indonesia hadir di tanah sunda, kira kira sejuta tahun yang lalu, kata buku kuncoroningrat itu. dalam statemen sains seperti itu, kita dengan mudah meluaskannya ke dalam suatu pertanyaan: kapankah manusia pertama itu hadir di dunia? kalau kita sebut manusia, maka pikiran kita segera ditarik tarik ke dalam dua narasi besar: narasi tuhan yang datang melalui kitab suci, dan narasi besar yang datang atau dibuat oleh orang orang seperti darwin misalnya. atau bukan darwin: tapi mengandung aspek evolusi. sangat mungkin ada evolusi itu: kenyataan manusia indonesia tumbuh dalam setidaknya soal bahasa: oe menjadi u - aspek evolusi yang bisa kita luaskan dalam segenap aspeknya kalau kita bicara tentang manusia. tapi soalnya menjadi pelik, ketika sains tidak mau berpegang dengan informasi yang datang dari kitab suci. sedang pembuktian empirik adalah seolah teka teki yang datang dan pergi: kapan kapan pengetahuan akan dibantah oleh pengetahuan lain. saya sendiri percaya bahwa manusia pertama itu sudah hadir dalam keadaan sempurna: dia sudah pandai berbicara, dan mengenal nama nama benda dengan amat baik. ini dibuktikan dari dialog aneh di kawasan langit itu. aneh, karena mengandung segenap unsur dekonstruksi dala tiap wacana kaum pemikir bahasa itu. sebutkan nama nama ini, adam, kata tuhan, akan sebuah isyarat kesempurnaan bentuk dan wujud manusia itu. dan adam menyebutkan nama nama benda itu dengan amat baiknya. jadi bahasa tak merangkak dalam situasi yang tak berdaya, situasi di mana orang mungkin membayangkan aaa akan takutnya hati melihat harimau dalam rimba saat mungkin masih berdiam dan bergelantungan di atas pohon. lalu aaa itu bergerak dan menjadi aku saat komunitas manusia sudah membangun dan terikat secara sosial. ataukah hendak kita katakan: kita menafsir suatu nama nama benda yang disebutkan adam itu datang juga dari proses pembelajaran. bahwa momen dialog aneh itu tak berlangsung dalam sekejap, tapi hanya puncak gunung esa saja, di mana di bawahnya telah terjadi pembelajaran yang luar biasa atas manusia bernama adam itu. sampai dia pandai dan dengan baik menyebutkan nama nama itu. keduanya mungkin saja. tapi yang pasti saat adam dan hawa itu turun ke dunia, saat itulah bahasa itu terputus dan orang pun menjadi sederhana kembali. alangkah berat nya tugas ilmu paleontologi: menemukan mata rantai yang putus dalam skala ratusan juta tahun itu. tapi alangkah menarik dan penuh misterinya. menarik dan penuh misteri bagi para saintis dengan bidangnya masing masing, bergerak mencari dan menemukan bukti bukti empirik dari tiap aspek kesemuanya itu. bahasa turun secara genetik melalui darah adam dan hawa yang menyembur ke dalam darah darah anak dan cucu cucunya - kita ini. sehingga ia bisa dan pandai berbicara. *** kalau orang pertama itu hadir di tanah sunda, lalu seriring retaknya tanah yang kita pijak menjadi dan membentuk pulau pulau, maka di sanalah aspek yang bisa diangkut oleh sebuah nasionalisme yang fanatik: betapa semua itu hanyalah manusia yang menjalar saja tapi tetap manusia. bahwa untuk apa kita ngotot berkata ini milikku dan itu milikmu. karena kenyataannya ini dan itu itu adalah ini dan itu itu dari ini dan itu itu yang sama. pada awal mulanya hanya adam dan hawa. pada awal mulanya hanya tuhan semata lalu meretak jadi seisi dunia - universe itu. kelak segalanya seolah gelas yang pecah di mana pecahannya menjadi beling gelas kembali. begitukah? entah. banyak soal yang kita tak tahu jawabnya. soal yang membuat kita tertawa kecil dan terseyum senyum. masam dan senang kecut dan besar hati. mari kita senyum. hem hem hem hu hi hihihi