[ac-i] SIARAN PERS: Teater Layar di Rutan Klas I Medaeng [1 Attachment]

2010-05-03 Terurut Topik hanif nashrullah




Salam Budaya,

 

Lakon “Rasanya Baru Kemarin” oleh narapidana/ penghuni Rutan Klas I
Medaeng yang tergabung dalam Kelompok Teater Layar diangkat berdasarkan
pengalaman para pemainnya itu sendiri. Mereka, terpidana berbagai kasus, yang
tergabung dalam kelompok teater ini, ada yang baru sekali masuk sel tahanan dan
ada yang berkali-kali, bahkan ada yang lebih dari lima
kali. 

Sutradara asal Teater Bengkel Muda
Surabaya, Zainuri, menggarapnya dalam seni pertunjukan yang empirik sehingga
pertunjukan ini bagian dari terapi penyadarannya. Namun para pemain beranggapan
bahwa ini bukan teater melainkan bagian dari media untuk mengungkap isi perasaan
yang selama ini dirasa tidak bisa keluar, sekaligus mengeluarkan air mata yang 
lama sudah
tidak bisa keluar atau bahkan dirasa sudah habis. 

Lakon ini akan dipentaskan, Kamis,
6 Mei 2010, pukul 13.00, di lingkup Rutan Klas 1 Medaeng, Jl. Letjen Sutoyo,
Medaeng, Waru, Sidoarjo. Sayangnya tertutup untuk umum karena pihak keamanan 
Rutan
belum siap mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, semisal kemungkinan 
tahanan
yang berupaya melarikan diri saat acara berlangsung.

 

Surabaya, 1 Mei
2010

 

Hormat Kami,

a/n Panitia

Hanif Nashrullah

 


  

[ac-i] LUDRUK REMAJA: “Derita Tanpa Batas”

2010-04-04 Terurut Topik hanif nashrullah




Salam Budaya!

Bermula dari keresahan akan punahnya kesenian ludruk di kalangan remaja,
memaksa kami tidak bisa tinggal diam. Sekelompok komunitas yang masih peduli
akan regenerasi dan pelestarian seni ludruk mencoba menghidupkan kembali
kesenian asli Jawa Timur tersebut sebagai khasanah budaya bangsa agar bisa
bersaing dengan masuknya budaya modern dan bisa diterima di semua kalangan. 

Dengan latar belakang yang sama, Ludruk Pinggir Laut (SMAN 3 Surabaya), Ludruk
Djaja Makmoer (SMAN 5 Surabaya), Ludruk Sunan Prapen (SMAN 16 Surabaya), Ludruk
Twenty One (SMAN 21 Surabaya) dan Komunitas Ludruk Remaja ‘Marsudi Laras’
membentuk sebuah wadah bernama Komunitas Ludruk Remaja Surabaya. Ternyata
komunitas ini mendapat respon positif dari berbagai pihak terutama UPTD THR
Surabaya. Kampung Seni THR memberikan fasilitas untuk mewujudkan visi dan misi
kami.

Dengan segala keterbatasan, komunitas ini mencoba untuk berproses demi
pelestarian kesenian ludruk dan menunjukan kepada semua kalangan bahwa
regenerasi seniman ludruk di Surabaya
masih berlangsung. Ini semua terwujud dengan diselenggarakannya Pagelaran Ludruk
Remaja yang akan digelar pada hari Sabtu, 27 Maret 2010, di Kampung Seni THR 
Surabaya,
dengan lakon “Derita Tanpa Batas”.

Dengan pementasan ini, besar harapan kami mendapat tanggapan positif dari
berbagai macam pihak serta mendapatkan dukungan yang lebih. Kami juga berharap
pada generasi muda yang lain agar bisa bergabung dan berpartisipasi dalam
pelestarian kesenian ludruk. 

 

Surabaya,
24 Maret 2010

 

Hormat Kami,

a/n Komunitas
Ludruk Remaja Surabaya

Taufiq Solekhuddin


(HP: 081330088513)





  

[ac-i] SIARAN PERS: Puisi Tubuh yang Runtuh [1 Attachment]

2010-04-04 Terurut Topik hanif nashrullah




Salam Budaya!

 

Tubuh
itu tanah. Tubuh itu air. Tubuh itu tanah air. 

 

    Kita semua yang berasal dari tanah
akan kembali ke tanah. Sutradara Teater Payung Hitam, Rachman Sabur, benar-benar
merasakan itu ketika terserang stroke, kurang lebih setahun yang lalu. Dia
benar-benar merasa seperti mau mati ketika tubuhnya sama sekali tidak bisa
digerakkan dan juga tidak bisa ngomong akibat penyakit yang biasanya susah
disembuhkan ini. 

    Namun, Babe, begitu pria kelahiran Bandung, 12
 September 1957, itu akrab disapa, tidak menyerah begitu saja. Dia terus 
berjuang dan
melawan. Spirit yang diberikan oleh teman-temannya menjadi modal utama. Salah
satu upayanya untuk bangkit itu, dia selalu mencoba untuk berteriak meskipun
sangat susah sekali. Di saat seperti itulah dia akhirnya mencoba melihat
keadaan pada dirinya sendiri dan kemudian perlahan bangkit berawal dari
tubuhnya sendiri. 

    Begitulah Babe menemukan obat bagi
penyakitnya ini. Dia menerapi dirinya sendiri lewat teater. Di saat sakit,
ketika susah bergerak dan susah berbicara, dia mengumpulkan seluruh aktor dan
tim kerjanya. Dia berusaha berteriak dengan berkreativitas. Hasilnya adalah
'Puisi Tubuh yang Runtuh'. Sebuah reportoar tentang pribadi Babe dalam berjuang
melawan stroke. Sudah banyak orang yang terserang penyakit stroke seperti
saya. Banyak pula di antaranya yang telah runtuh. Stroke itu seperti pembunuhan
karakter. Tapi saya akan terus melawan dan hingga hari ini saya terus melawan
meski itu tidak mudah,  ujar Babe.

    Seperti karya-karya Babe bersama
Teater Payung Hitam lainnya yang terdahulu, reportoar 'Puisi Tubuh yang Runtuh'
juga disisipi unsur tradisi. Kali ini Babe menggunakan Topeng Cirebon yang
memiliki nilai historis dan filosofis tinggi sebagai simbol dalam
pertunjukannya. Topeng Panji dan Kelana digunakan karena karakternya dianggap
mirip dengan tingkah polah manusia yang susah sekali menguasai jika dihadapkan
dengan emosi dan nafsu.

    Lakon ‘Puisi Tubuh yang Runtuh’ oleh
Teater Payung Hitam ini akan dipentaskan di Gedung Cak Durasim, Jl. Gentengkali
85 Surabaya, Kamis malam, 25 Maret 2010, mulai pukul 19.00. Tiket Box bisa
didapat mulai sekarang di Dewan Kesenian Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. 
Gubernur
Suryo 15 Surabaya, seharga Rp. 50 ribu (VIP) dan Rp. 10 ribu (Ekonomi).

Tiket
juga bisa langsung dipesan dengan menghubungi Saudara Luhur Kayungga di nomor
ponsel 081230777411 dan M. Sholeh, 085850509296. Acara ini terselenggara berkat
kerjasama Teater Payung Hitam dan Dewan Kesenian Surabaya.

 

Surabaya, 23 Maret 2010

 

Hormat
Kami,

a/n Dewan
Kesenian Surabaya

Hanif Nashrullah


  

[ac-i] SIARAN PERS: Bekas Rias di Panggung (Tour on Solo)

2010-02-07 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya!
Monolog ‘Bekas Rias di Panggung’ Tour on Solo, menampilkan empat aktor sepuh 
berusia mendekati 60 tahun ke atas. Pementasannya akan berlangsung di Teater 
Arena, Taman Budaya Jawa Tengah, Jl. Ir. Sutami 57 Surakarta, Kamis malam, 28 
Januari 2010, mulai pukul 19.00. 
Keempat aktor yang akan bermonolog ini, yaitu Multato (60 tahun), Mastohir 
(65), Fatimah (60) dan Suliswanto (58), masing-masing berasal dari basic seni 
pertunjukan teater yang berbeda-beda. Multato, misalnya, mendalami teater 
modern. Dia aktor kawakan dari kelompok Sanggar Teater Nuansa. 
Sementara itu, Mastohir, Fatimah dan Suliswanto adalah aktor
yang berangkat dari seni teater tradisi. Mastohir adalah anggota Kelompok
Srimulat, pernah menjadi Sutradara di kelompok yang membesarkan nama Tarzan, 
Basuki, Timbul, Asmuni, dan lain sebagainya ini, di tahun 1980 hingga 
pertengahan 1990-an. Sedangkan Suliswanto adalah pemain Ludruk dan pernah 
menjadi Sutradara Ludruk RRI selama dua dasawarsa. Sementara itu, Fatimah, di 
masa mudanya adalah aktris Ketoprak.
Di masanya, mereka adalah aktor yang pernah menjadi
kebanggaan Kota Surabaya. Hingga kini, boleh dibilang, mereka adalah
orang-orang yang tampaknya sudah mantap memilih jalan hidup lewat teater. 
Terbukti, meski sudah lama tidak memperoleh ruang tampil, keempatnya masih 
selalu hadir di setiap peristiwa kebudayaan, khususnya dalam even-even 
pementasan teater, baik di Surabaya maupun di luar kota, walau sekadar hanya 
menjadi penonton. 
Untuk pentas monolog ‘Bekas Rias di Panggung, 28 Januari di Surakarta nanti, 
mereka telah menyiapkan perannya masing-masing. Fatimah akan mementaskan lakon 
'Sritanjung', sebuah kisah legenda dari Banyuwangi. Mastohir akan menampilkan 
lakon ‘Jo Kasmo’ yang diilhami naskah Nyanyian Angsa, karya Anton Chekov. 
Multato akan memainkan lakon ‘Maling’, naskah karya Yulius Siramanual. 
Sedangkan Suliswanto akan memungkasinya dengan lakon karyanya sendiri yang 
berjudul 'Mak Satona’.
Mereka layak diketengahkan kembali dengan format monolog seraya menakar 
kekuatannya berakting. Karena itu kami sangat mengharap
kehadiran Anda untuk menyaksikannya. 

Surabaya, 25 Januari 2010
a/n Panitia
Hanif Nashrullah 



  

[ac-i] Lomba Tulis dan Foto utk Jurnalis

2009-12-20 Terurut Topik hanif nashrullah
Pak Moderator, numpang nyebar informasi yah, kali aja bermanfaat dan rekan2 
wartawan ada yg berminat...
 
Salam,
Hanif
--
 
50 TAHUN WIJAYA KARYA MENGADAKAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL  FOTO 
 
TEMA : 
GOLDEN STEP TO BEST 
- Lima puluh tahun WIKA berkarya untuk bangsa
- WIKA sebagai salah satu pendukung kemajuan ekonomi bangsa melalui pembangunan 
infrastruktur.
- Peran WIKA dalam pembangunan ekonomi di masa depan
- Kontribusi WIKA dalam mencapai target pembangunan ekonomi.
 
Syarat lomba penulisan artikel
 
1. peserta adalah wartawan media massa nasional
2. karya tulis harus sesuai dengan tema yang diangkat
3. peserta bebas memilih tema yang diangkat dan bisa mengirimkan karya tulis 
sebanyak banyaknya.
4. karya tulis dipublikasikan di media cetak nasional dan regional antara 
Desember 2009- Pebruari 2010
5. kriteria yang dijadikan sebagai dasar penilaian artikel adalah :
- sesuai dengan tema, aktual dan faktual serta berbasis pada riset.
- tulisan memperlihatkan kinerja 50 tahun terakhir dan menunjukan keunggulan 
WIKA.
- tulisan  memberikan usulan bagaimana kiprah WIKA di masa depan.
- tulisan yang memuat foto mempunyai nilai lebih
- daya tarik isi tulisan
- memberi bobot edukasi kepada masyarakat.
 
Syarat lomba foto 
1. foto harus sesuai dengan tema yang diangkat
2. dicetak dalam kertas A4/ukuran 10 R
3. setiap peserta boleh mengirimkan foto sebanyak banyaknya.
4. foto tidak harus dipublikasikan di media cetak nasional dan regional. Bila 
dipublikasikan semakin baik.
5. kriteria foto : foto memiliki kesesuaian dengan tema, visualisasi, artistik, 
dan ketajaman foto.
6. maksimal pengiriman foto sebanyak 3 lembar ke panitia disertai dengan judul 
foto, lokasi foto dan identitas dengan dibuktikan melalui kartu press.
7. objek foto adalah proyek wijaya karya baik yang sudah eksis maupun lagi 
berjalan.
8. objek foto bisa proyek jalan, bangunan, konstruksi atau infrastruktur yang 
lain sepanjang itu adalah proyek wika yang ada di masing masing daerah. 
9. setiap karya foto yang masuk menjadi hak milik panitia WIKA, dan dapat 
dipergunakan untuk kepentingan wika seperti materi promosi lainnya.
10. bagi peserta yang mau mengetahui apa saja proyek wika di jabotabek maupun 
di daerah, bisa menghubungi panitia melalui emai prasetyo.ga...@yahoo.com.
Pengiriman artikel atau foto :
- tulisan atau foto asli bukan saduran atau terjemahan
- naskah atau foto merupakan tulisan atau foto yang bisa dipertanggungjawabkan
- setiap penulis atau fotografer dapat mengirimkan lebih dari satu naskah atau 
guntingan berita atau foto,
- peserta menyerahkan CV, pas photo 4x6 dan fotocopy kartu pers yang berlaku
- mengirimkan bukti penerbitan di media cetak dan atau media online
- artikel dikirim ke 
 
Panitia Lomba Artikel dan Foto Wijaya Karya, 
Lima Puluh Tahun Berbakti untuk Negeri.
d/a : PT Wijaya Karya, Jalan DI Panjaitan Kav 9, Jakarta 13340, 
up nya humas wika (Firlan/Yuliana) 
atau bisa juga kirim softcopynya ke email :
 hu...@wika.co.id, prasetyo.ga...@yahoo.com, yulianatriwijaya...@wika.co.id
 
- identitas penulis dicantumkan di belakang amplop atau di dalam email
- pengiriman artikel dari tanggal 20 Desember 2009 sampai 25 Pebruari 2010
- tulisan atau foto akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari direksi 
wika, ade armando (dosen komunikasi fisip UI), Budiarto Shambazy (wartawan 
senior), Oscar Motulloh (Photografer senior)
 
HADIAH LOMBA
- hadiah lomba artikel
juara 1 : Rp 10 juta plus laptop
juara 2 : Rp 7,5 juta.
juara 3 : Rp 5 juta
hadiah hiburan pengirim artikel terbanyak : laptop
 
-hadiah lomba foto
juara 1 : Rp 10 juta plus kamera
juara 2 : Rp 7,5 juta
juara 3 : Rp 5 juta
hadiah hiburan pengirim foto terbanyak : Laptop
 
Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada peringatan HUT WIKA pada 
tanggal  : 11 maret 2010
waktu : pukul 10.00- pukul 12.000 WIB
 
catatan : bagi yang berada di luar Jakarta, maka panitia akan mengundang 
pemenang saat penyerahan hadiah. Segala akomodasi dan transportasi ditanggung 
panitia. atau hadiah penyerahan hadiah bisa dilakukan melalui perwakilan yang 
ada di Jakarta. 
 
keterangan lebih lanjut bisa hubungi :
humas wika Yuliana : 
0815 8604 9518, 081384134997
Email : yulianatriwijaya...@wika.co.id


  

[ac-i] UNDANGAN PERS: Pitut Soeharto Angkat Bicara!!! [1 Attachment]

2009-12-01 Terurut Topik hanif nashrullah




Dimohon dengan hormat kehadiran
rekan-rekan wartawan, politisi, seniman, budayawan, aktivis dari berbagai
bidang, serta khalayak umum untuk menyimak ceramah kebangsaan oleh Mantan
Direktur Operasi Khusus Intelijen Indonesia, Prof. Dr. Pitut Soeharto, SH, SE,
PhD, dalam acara Pembukaan Pameran Seni Rupa Lingkungan ‘Color of my Soul’,
karya Hamid Nabhan, pada hari Senin, 23 November 2009, pukul 19.00, di
Lobby Hotel Mercure Grand Mirama, Jl. Raya Darmo 68 – 78 Surabaya.

Khususnya untuk rekan-rekan pers, dalam
kesempatan ini, panitia juga akan menyediakan waktu dan tempat untuk bertanya
jawab dengan Pitut Soeharto tentang kondisi perpolitikan terkini negeri ini.
Semisal tentang dagelan ‘Ludruk Suroboyoan’ dalam kasus ‘Cicak vs Buaya’ yang
memunculkan nama Anggodo dan kawan-kawan yang menggemparkan itu, atau tentang
sosok Yulianto dalam kasus serupa yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai
tokoh fiktif belaka, dan lain sebagainya. Pitut Soeharto dipastikan siap
menjawab semuanya dari kaca mata intelijen.

Demikian diharap kehadirannya tepat
waktu.

 

Surabaya, 20 November 2009

 



Hormat Kami,
a/n Panitia

Hanif
Nashrullah

 

Contact Person:

Email: hanifnashrul...@gmail.com

Telp: Zainuri, +6281357473656


  

[ac-i] UNDANGAN: Halte Sastra DKS V

2009-11-11 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya,

Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya (DKS) V menampilkan dua penyair muda, 
Andreas Wicaksono (reporter TV) dan Tsalis Abdul Aziz (Komunitas Rabu Sore/ 
Unesa). Ajang pertemuan penyair muda Jawa Timur ini akan berlangsung pada Sabtu 
malam, 7 November 2009, mulai pukul 19.00 – 22.00, di Galeri Surabaya, Kompleks 
Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya.  
Kedua penyair akan didampingi oleh pembicara, Zeus Anggara, dari Forum Sastra 
Luar Pagar (Unair). Dijadwalkan pula akan turut tampil dalam acara ini 
musikalisasi puisi oleh Gita, Nisa dan Iwan dari Komunitas Esok. Sedangkan 
jalannya diskusi akan dipandu oleh moderator, Aziz Malna, dari Forum Sastra 
Luar Pagar (Unair).
Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya didukung oleh Dewan Kesenian Jawa Timur 
(DKJT) dan Harian Sore Surabaya Post. Acara ini terinspirasi dari kegiatan 
serupa yang pernah digelar di tahun 1990-an. Pada masa itu kesusastraan di 
Surabaya mengalami kemajuan pesat dan memunculkan banyak sastrawan bertalenta 
tinggi dengan beragam eksplorasi karya. 
Bedanya, para sastrawan muda yang bermunculan di masa sekarang ini berkembang 
tanpa kritik sastra. Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya diharapkan bisa 
memediasi kebutuhan itu. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Setiap 
pengunjung mendapatkan buku antologi puisi dari kedua penyair tersebut.

Surabaya, 6 November 2009

a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah


  

[ac-i] UNDANGAN: Halte Sastra DKS III

2009-09-04 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya.

Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya (DKS) III menampilkan dua penyair
muda, yaitu Wildan Bastomi (Gapus/ Unair) dan Winarti (Cybersastra).
Ajang pertemuan penyair muda ini akan berlangsung pada Sabtu siang, 5
September 2009, mulai pukul 14.00 – 17.00, di Galeri Surabaya, Kompleks
Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya. 



Dijadwalkan pada acara ini akan turut tampil musikalisasi puisi oleh
Kharis Juniandharu dari Unair. Sedangkan jalannya diskusi akan dipandu
oleh moderator, Rahmat Giryadi, redaktur budaya Surabaya Post.



Adapun Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya sebenarnya terinspirasi
dari kegiatan serupa yang pernah digelar di tahun 1990-an. Pada masa
itu kesustraan di Surabaya mengalami kemajuan pesat dan memunculkan
banyak sastrawan bertalenta tinggi dengan beragam eksplorasi karya.



Bedanya, para sastrawan muda yang bermunculan di masa sekarang ini
berkembang tanpa kritik sastra. Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya
diharapkan bisa memediasi kebutuhan itu. Acara ini terbuka untuk umum
dan gratis.



Surabaya, 3 September 2009



a/n Dewan Kesenian Surabaya

Hanif Nashrullah


  

[ac-i] UNDANGAN: Halte Sastra DKS II

2009-08-17 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya!

Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya (DKS) II menampilkan dua penyair muda, 
yaitu Timur Budi Raja (Bangkalan) dan Dody Kristianto (Sidoarjo). Ajang 
pertemuan penyair muda ini akan berlangsung pada Sabtu malam, 8 Agustus 2009, 
mulai pukul 19.00 – 22.00, di Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. 
Gubernur Suryo 15 Surabaya. 
Dijadwalkan akan turut tampil bintang tamu Ndindy Indiaty. Aktris senior Teater 
Bengkel Muda Surabaya ini akan membacakan cerpen berjudul ‘Katakan pada Suatu 
Hari Minggu’ karya Sirikit Syah. Kira-kira dua tahun yang lalu, Ndindy pernah 
membawakan cerpen ini secara Monolog di Galeri Surabaya yang disutradarai oleh 
Rusdi Zaki. Baik Rusdi Zaki dan Sirikit Syah juga dijadwalkan hadir pada Halte 
Sastra DKS yang telah berlangsung untuk kedua kalinya ini.
Adapun Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya sebenarnya terinspirasi dari 
kegiatan serupa yang pernah digelar di tahun 1990-an. Pada masa itu kesustraan 
di Surabaya dan sekitarnya mengalami kemajuan pesat. Banyak muncul sastrawan 
bertalenta tinggi dengan beragam eksplorasi karya. 
Tercatat di era itu lahir Saiful Hadjar, Arif Bagus Prasetyo, Mardi Luhung, S. 
Jai, Leres Budi Santoso, W. Haryanto, Sony Karsono, Riadi Ngasiran, Tjahjono 
Widarmanto, Tjahjono Widijanto, Rusdi Zaki, Zainuri, Budi Palopo, Tengsoe 
Tjahyono, R Giryadi, Bonari Nabonenar, Ratna Indraswari Ibrahim, Sirikit Syah, 
Shoim Anwar, Djoko Prakosa, Widodo Basuki, S. Yoga, dan sebagainya. Seiring 
berkembangnya waktu, menyusul generasi baru sastrawan di Surabaya mulai 
bermunculan. Tercatat nama-nama seperti Indra Tjahyadi, Mashuri, F. Aziz Manna, 
Muhammad Aris, Imam Muhtarom, Deni Try Aryanti, Sinta Yudisia dan Lan Fang.
Mereka eksis tak lain karena ditunjang oleh dukungan berbagai lembaga kesenian. 
Misalnya Dewan Kesenian Surabaya, Kelompok Seni Rupa Bermain, Bengkel Muda 
Surabaya, berbagai komunitas kesenian di kampus, dan lain sebagainya. 
Keberadaan media massa juga turut memberi andil bagi proses kreatif sastrawan. 
Tercatat ada beberapa media di Surabaya yang menyediakan ruang sastra bagi 
sastrawan lokal di masa itu. Misalnya Surabaya Post, Karya Darma, Jawa Pos, 
Mimbar Pembangunan Agama, “Kayu Roya” Memorandum, Majalah Kidung, Bende, 
Buletin DKS.
Tak mau kalah dari generasi sebelumnya, di era sekarang, yang sampai saat ini 
masih berproses, muncul pula sastrawan-sastrawan yang lebih muda. Ada nama-nama 
seperti A. Muttaqien, Ahmad Faisal, Dheny Jatmiko, Didik Wahyudi, Alex Subairi, 
Kukuh Yudha Karnanta, Arif Djunianto, Dodi Kristanto, Umar Fauzi, Winarti, Nisa 
Ayu Amelia, Siti Fatimah, Aziz, Timur Budi Raja, M Fauzi, Benazir Nafilah, 
Andreas Wicaksono, Paul Javed Syatha, Dadang Ari, Fahrudin Nasrullah, Nurel, 
dan masih banyak lagi.
Bedanya, keberadaan kolom esai sastra di media massa kini tidak berperan 
maksimal seperti dulu lagi khususnya dalam hal membangun kritik atau apresiasi 
sastra secara sehat. Juga tak ada lagi ruang publik yang menggelar diskusi 
sastra secara ajeg. Padahal ruang diskusilah yang kerap menelorkan kritik dan 
apresiasi karya sastra. 
Karena itu, boleh dikata, para sastrawan muda di masa sekarang ini akhirnya 
berkembang tanpa kritik sastra. Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya diharapkan 
bisa memediasi kebutuhan itu. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.

Surabaya, 7 Agustus 2009

a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah





  

[ac-i] Undangan Sarasehan DKS

2009-07-28 Terurut Topik hanif nashrullah
TEMA: Gedung Kesenian di Antara Impian dan Harapan
 
Bangunan eks bioskop Mitra 21 di Kompleks Balai Pemuda Surabaya telah mulai 
dibongkar sejak akhir pekan lalu. Selanjutnya di lokasi tersebut akan dibangun 
gedung kesenian senilai Rp 6,2 miliar. 
Pemenang tender proyek pembangunan gedung ini ditargetkan harus tuntas Desember 
2009 untuk tahap pertama. Sedangkan tahap kedua adalah finishing dijadwalkan 
rampung tahun depan. 
Gedung baru berlantai dua yang rencananya dijadikan pusat kesenian itu akan 
dibangun dengan model open stage multifungsi yang dilengkapi dengan 
perpustakaan, galeri, gedung teater dan plasa.
Bagaimana tanggapan seniman dan budayawan tentang dimulainya pembangunan gedung 
kesenian yang sebenarnya telah lama diidamkan ini? Ikuti Sarasehan Dewan 
Kesenian Surabaya (DKS) bersama Pakar Tata Kota dari ITS, Prof. Ir. Johan 
Silas, dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unair, Aribowo, MA, pada hari Kamis, 30 
Juli 2009, pukul 14.00, di Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur 
Suryo 15 Surabaya.
Tampil sebagai moderator adalah Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang) DKS 
yang saat ini juga mengajar di jurusan Seni Teater Sekolah Tinggi Kesenian 
Wilwatikta Surabaya, Drs. Rusdi Zaki. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum!!!
 
Surabaya, 28 Juli 2009
 
a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah


  

[ac-i] UNDANGAN: Doa untuk Rendra

2009-07-17 Terurut Topik hanif nashrullah


Salam Budaya!

Dewan Kesenian Surabaya mengundang seniman,
pecinta seni dan khalayak umum dalam pagelaran solidaritas untuk mendoakan
penyair dan dramawan, WS Rendra, pada hari Selasa, 14 Juli 2009, mulai pukul
19.00, di Halaman Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15
Surabaya. 

Seperti yang telah ramai
diberitakan, saat ini WS Rendra, sejak sepekan terakhir, sedang terbaring di RS
Persahabatan Jakarta dan kesehatannya dikabarkan terus memburuk. 

Untuk itu, dalam pagelaran
solidaritas besok malam, seniman atau siapapun yang hadir diharapkan bantuan
doanya dan sekaligus secara spontanitas bersedia tampil mengekspresikan
keprihatannya di panggung terbuka yang disediakan pantia berdasarkan
kesenimanannya masing-masing, minimal sekadar membaca puisi, entah itu karya
sendiri atau karya-karya WS Rendra pun juga boleh.

Mengingat dedikasi dan kontribusi WS
Rendra dalam bidang kesenian dan kebudayaan nasional cukup besar, maka akhirnya
kami sangat berharap kehadiran Anda. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.

 

Surabaya, 13
Juli 2009

 

a/n Dewan Kesenian Surabaya

Hanif Nashrullah




  

[ac-i] SIARAN PERS: Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya

2009-07-17 Terurut Topik hanif nashrullah


Salam Budaya!
Berpijak dari
perkembangan dan kendala kesusastraan di Surabaya dan sekitarnya, Komite Sastra
Dewan Kesenian Surabaya menggagas acara pembacaan puisi dan diskusi sastra
bulanan bertajuk ‘Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya’. Acara ini dijadwalkan
digelar setiap Sabtu malam, minggu kedua, yang akan diawali besok, Sabtu (11/7),
mulai pukul 19.00 – 22.00, di Galeri Surabaya, Kompleks Balia Pemuda, Jl.
Gubernur Suryo 15 Surabaya. Akan tampil di acara perdana ini dua penyair muda,
yaitu Umar Fauzi (asal Kota Sampang, Madura) dan Arif Djunianto (Surabaya).

Adapun Halte Sastra Dewan Kesenian Surabaya sebenarnya terinspirasi dari
kegiatan serupa yang pernah digelar di tahun 1990-an. Pada masa itu kesustraan
di Surabaya dan sekitarnya mengalami kemajuan pesat. Banyak muncul sastrawan
bertalenta tinggi dengan beragam eksplorasi karya. 

Tercatat di era itu lahir Saiful Hadjar, Arif Bagus Prasetyo, Mardi Luhung,
S. Jai, Leres Budi Santoso, W. Haryanto, Sony Karsono, Riadi Ngasiran, Tjahjono
Widarmanto, Tjahjono Widijanto, Rusdi Zaki, Zainuri, Budi Palopo, Tengsoe
Tjahyono, R Giryadi, Bonari Nabonenar, Ratna Indraswari Ibrahim, Sirikit Syah, 
Shoim
Anwar, Djoko Prakosa, Widodo Basuki, S. Yoga, dan sebagainya. Seiring
berkembangnya waktu, menyusul generasi baru sastrawan di Surabaya mulai
bermunculan. Tercatat nama-nama seperti Indra Tjahyadi, Mashuri, F. Aziz Manna,
Muhammad Aris, Imam Muhtarom, Deni Try Aryanti, Sinta Yudisia dan Lan Fang. 

Mereka eksis karena tak lain ditunjang oleh dukungan berbagai lembaga
kesenian. Misalnya Dewan Kesenian Surabaya, Kelompok Seni Rupa Bermain, Bengkel
Muda Surabaya, dan berbagai komunitas kesenian di kampus. Keberadaan media
massa juga turut memberi andil bagi proses kreatif sastrawan. Tercatat ada
beberapa media di Surabaya yang menyediakan ruang sastra bagi sastrawan lokal di
masa itu. Misalnya Surabaya Post, Karya Darma, Jawa Pos, Mimbar Pembangunan
Agama, “Kayu Roya” Memorandum, Majalah Kidung, Bende, Buletin DKS.

Tak mau kalah dari generasi sebelumnya, di era sekarang, yang sampai saat
ini masih berproses, muncul pula sastrawan-sastrawan yang lebih muda. Ada 
nama-nama
seperti A. Muttaqien, Ahmad Faisal, Dheny Jatmiko, Didik Wahyudi, Alex Subairi,
Kukuh Yudha Karnanta, Arif Djunianto, Dodi Kristanto, Umar Fauzi, Winarti, Nisa
Ayu Amelia, Siti Fatimah, Aziz, Timur Budi Raja, M Fauzi, Benazir Nafilah,
Andreas Wicaksono, Paul Javed Syatha, Dadang Ari, Fahrudin Nasrullah, Nurel,
dan masih banyak lagi.

Bedanya, keberadaan kolom esai sastra di media massa kini tidak berperan
maksimal seperti dulu lagi khususnya dalam hal membangun kritik atau apresiasi
sastra secara sehat. Juga tak ada lagi ruang publik yang menggelar diskusi
sastra secara ajeg. Padahal ruang diskusilah yang kerap menelorkan kritik dan
apresiasi karya sastra. Karena itu, boleh dikata, para sastrawan muda di masa
sekarang ini akhirnya berkembang tanpa kritik sastra. Halte Sastra Dewan
Kesenian Surabaya diharapkan bisa memediasi kebutuhan itu.


Surabaya, 10 Juli 2009




a/n Dewan
Kesenian SurabayaHanif Nashrullah





  

[ac-i] SIARAN PERS: Pengurus DKS Dikukuhkan 7 Juli

2009-07-05 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya!!!
 
Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya tentang Dewan Kesenian Surabaya (DKS) 
Periode 2009 – 2014 akhirnya turun. SK itu bernomor 188.45/ 225/ 436.1.2/ 2009, 
tertanggal 3 Juli 2009. Menyusul diterbitkannya SK tersebut, pengukuhan 
pengurus DKS periode 2009 – 2014 dijadwalkan akan dilangsungkan Selasa pekan 
depan, 7 Juli 2009, pukul 10.00, di Ruang Lobi Lantai 2 Balai Kota, Jl. Taman 
Surya 1 Surabaya.

Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya, Drs. Suhartojo, dalam Rapat 
Koordinasi bersama pengurus DKS dan sejumlah pejabat dinas terkait, Jumat 
(3/7), memastikan prosesi pengukuhannya akan dipimpin langsung oleh Walikota, 
Bambang Dwi Hartono. Dipastikan pula Kelompok Musikalisasi Puisi ‘Bledhek 
Sigar’ akan tampil sebagai satu-satunya penyaji acara dalam prosesi pengukuhan 
ini.

Adapun kepengurusan DKS periode 2009 – 2014 sebenarnya telah terbentuk bulan 
Februari lalu. Ketua Umum DKS, Sabrot D. Malioboro, ketika itu terpilih lewat 
Musyawarah Seniman dengan suara terbanyak . Susunan kepengurusan DKS periode 
2004- 2009 selengkapnya sebagai berikut:

Badan Pekerja Harian (BPH)
1. Ketua Umum: Sabrot D. Malioboro (Penyair/ Bengkel Muda Surabaya)
2. Ketua I: Sukowidodo Waluyo (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unair)
3. Ketua II: Hari Cahyono (Pengusaha dan Penikmat Seni)
4. Sekretaris Umum: Desemba S. Titaheluw (Pengusaha dan Penikmat Seni)
5. Sekretaris I: M. Darojad (Aktivis PPP)
6. Sekretaris II: Farid Syamlan (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya)
7. Bendahara Umum: Hanif Nashrullah (Aktor Teater Bengkel Muda Surabaya/ Musisi 
'Bledhek Sigar')
8. Wakil Bendahara: Suyitno (Aktivis Bengkel Muda Surabaya)

Badan Otonom
Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang): Rusdi Zaki (Penyair Bengkel Muda 
Surabaya  Dosen jurusan Teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta/ STKW 
Surabaya)

Komite-komite
1. Ketua Komite Sastra: Didik Wahyudi (Aktivis Teater Kampus 'Institut' 
Universitas Negeri Surabaya/ Unesa)
2. Ketua Komite Seni Rupa: M. Rizki (Perupa/ Dosen jurusan Seni Rupa STKW 
Surabaya)
3. Ketua Komite Teater dan Film: Harwi Mardianto (Ketua Jurusan Teater dan Film 
SMKN 9 Surabaya)
4. Ketua Komite Musik: Bokir Surogenggong (Musisi/ Ketua Kelompok Pengamen 
Jalanan Kota Surabaya)
5. Ketua Komite Tari: Diaz Tiarni (Koreografer/ Pengelola salah satu Sanggar 
Tari di Surabaya)

Ex- Officio
1. Koordinator: Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya
2. Anggota: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
3. Anggota: Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Pleno
1. Ketua: RM. Yunani Prawiranegara (Budayawan)
2. Anggota: Amir Kiah (Sutradara/ Teater Bengkel Muda Surabaya)
3. Anggota: Amang Mawardi (Wartawan Senior/ Penyair Bengkel Muda Surabaya)
4. Anggota: Chusnul Huda Sholeh (Aktor/ Teater Bengkel Muda Surabaya)
5. Anggota: Aribowo, MA (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga/ 
Unair)
6. Anggota: Luhur Kayungga (Sutradara Teater API)
7. Anggota: Hengky Kusuma (Aktor Ludruk)
8. Anggota: Tri Broto Wibisono (Koreografer/ Kepala UPT Taman Hiburan Rakyat/ 
THR)
9. Anggota: Akhudiat (Budayawan/ Sutradara Bengkel Muda Surabaya)
10. Anggota: Dukut Imam Widodo (Penulis)
11. Anggota: Yudo Herbeno (Penyair Bengkel Muda Surabaya)


Surabaya, 3 Juli 2009

a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah


  

[ac-i] SIARAN PERS: Dongeng Pancasila oleh Garin Nugroho dan Franky Sahilatua

2009-06-12 Terurut Topik hanif nashrullah


Salam Budaya!

 

Dewan Kesenian Surabaya mempersembahkan ‘Dongeng Pancasila’
yang akan dibawakan oleh sutradara film, Garin Nugroho, dan musisi, Franky
Sahilatua, secara bersamaan di atas satu panggung. Acara ini terbuka untuk umum
dan gratis pada hari Senin, 15 Juni 2009, mulai pukul 19.00 hingga 22.00,di
Gedung Cak Durasim, Jl. Gentengkali 85 Surabaya. 

    ‘Dongeng
Pancasila’ diharapkan menjadi salah satu alternatif cara berkomunikasi dalam 
memberikan
pendidikan kewarganegaraan kepada masyarakat. Terlebih, di tengah hiruk pikuk 
momen
Pemilu dan Pilpres seperti saat ini---ketika masyarakat politik terkikis oleh
politik uang, citra, konsumerisme dan kekuasaan itu sendiri---yang justru 
semakin
membuat masyarakat tak cukup respek pada nilai dasar seperti Pancasila karena
hanya dianggap sebagai dongeng belaka.

    Untuk itu,
Garin Nugroho telah menyiapkan 14 cerita dongeng berisi pesan-pesan kebangsaan
yang akan dibawakan dengan cerdas dan menarik dalam durasi 120 menit. Dia akan
mengisahkan Pancasila lewat dongeng dengan kisah-kisah sederhana, seperti kisah
Soekarno, Marcopollo, Tanah Damai dan Perang, dan lain sebagainya. 

Di tengah dongeng, Franky Sahilatua
akan mendendangkan syair-syair lagunya yang dikenal sarat dengan tema sosial 
kemasyarakatan
yang selama ini kerap dimainkan di panggung-panggung musik non-komersial. Pada
setiap lagu yang dimainkan Franky itu, Garin akan mengajak hadirin mendengarkan
dongeng demi dongeng sesuai dengan tema lagu tersebut. 

Nilai kebangsaan dikomunikasikan
berdasarkan perjalanan kedua sosok seniman ini lewat dongeng. Sebuah dongeng
gabungan antara visi, pengalaman, emosi, empati dan cara berpihak terhadap
masalah-masalah masyarakat. Demikian siaran pers ini sekaligus sebagai undangan
peliputan.

 

Surabaya, 12
Juni 2009

 

a/n Dewan Kesenian Surabaya

Hanif Nashrullah




  

[ac-i] Nanti Malam Menkominfo Nonton 'Presiden Balkadaba' [1 Attachment]

2009-06-10 Terurut Topik hanif nashrullah
Salam Budaya!

Menkominfo, M.Nuh, dijadwalkan hadir menyaksikan pentas musik-puisi
'Presiden Balkadaba' oleh Emha Ainun Nadjib dan Kelompok Kiai Kanjeng
di Gedung Utama Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya, nanti malam,
Rabu (10/6).
--
Laporan selengkapnya tentang liputan pementasan Presiden Balkadaba yang telah 
berlangsung tadi malam, Selasa (9/6), salah satunya bisa dibaca di link (tanpa 
spasi) 
http://surabaya.detik.com/read/2009/06/09/234429/1145175/466/presiden-balkadaba-benar-benar-menyihir.
 Berikut ini kutipannya:

Selasa, 09/06/2009 23:44 WIB

'Presiden Balkadaba' Benar-benar Menyihir



Steven Lenakoly - detikSurabaya

Surabaya - Kritik pedas terhadap pemerintahan
disajikan secara lugas dan apik oleh Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.
Kritik yang cukup tajam itu pun berubah menjadi tawa yang menggelitik.

Dalam
pagelaran Musik Puisi 'Presiden Balkadaba' yang disajikan oleh Cak Nun
dan Kiai Kanjeng di Balai Pemuda, Surabaya, Selasa malam (9/6/2009),
sarat dengan kritikan. Perilaku pejabat maupun para pemimpin negeri
yang tak memedulikan nasib rakyat diblejeti dengan kemasan yang membuat
penonton tersihir.

Cak Nun dengan apik membawakan tiap syair
puisi yang dibuatnya dengan aroma yang santai namun serius. Sehingga
ratusan penonton tak terasa cukup menikmatinya selama pertunjukan yang
berlangsung 2 jam ini.

Pagelaran ini menceritakan tentang sebuah
kisah perjalanan seseorang dalam mencari jati dirinya. Perjalanan
itulah yang menjadi inti kritik pedas bagi pemerintahan sekarang. Perhatikan
penggalan puisi Emha berikut ini, Di negeri ini satu bisa dianggap
dua, tiga atau empat...Dua bisa diundang-undangkan menjadi tiga atau
empat...Di negeri ini satu tidak pasti satu, dua tidak benar-benar
dua... Penggalan ini gamblang menyampaikan bahwa di Indonesia segala
sesuatu bisa dirubah asal ada kesepakatan bersama antara penguasa.

Ada
pula puisi yang menggelitik, Mbah Sodron aku rindu ilermu yang keluar
dari sudut bibir sebelah kiri... Mbah Sodron menggambarkan tempat
peraduan seorang anak manusia atau tempat mengeluh.

Serta ada
pula puisi yang bernada satir yang ditujukan kepada para pejabat.
Penggalan puisi itu yakni, Darahku mendidih melihat
pejabat-pejabatnya... Mereka tidak layak duduk di kursinya... Puisi
ini terlihat jelas bahwa muaknya melihat perilaku pejabat.

Cak
Nun tidak hanya apik membawakan puisi namun juga sangat luar biasa
menata alunan musik pengiringnya. Musik yang disajikan Kiai Kanjeng
adalah alat musik gabungan antara alat musik modern berupa gitar
listrik dan bass dengan alat musik tradisional berupa gamelan.

Perpaduan
ini membawakan melodi irama yang menarik. Musik yang dibawakan juga
tidak melulu musik ritmis namun diselingi dengan alunan musik jazz, pop
hingga irama dangdut. Tata suara juga pas di telinga dan memenuhi
seluruh ruangan.

Pertunjukan jenis puisi bertutur dengan iringan
musik yang didukung detiksurabaya.com ini akan dipentaskan selama dua
hari, 9-10 Juni 2009. Dan pagelaran yang sama juga akan digelar kembali
di Gedung Kesenian Jakarta tanggal 20 Juni 2009 dalam rangka
Anniversary Festival VII-2009.

Apa itu balkadaba? Balkadaba
adalah salah satu binatang yang ikut serta masuk dalam rombongan perahu
Nabi Nuh untuk berlindung dari banjir besar akibat pencairan kutub
selatan yang kemudian mengubah dataran sangat luas dari timur Afrika
hingga Papua menjadi archipelago atau kumpulan ribuan pulau-pulau.

Namun
Iblis, makhluk Tuhan yang sangat dahsyat kekuatan dan kemampuannya,
serta yang penuh rahasia dan kontraversi tugas-tugasnya, diam-diam
menyelundupkan dirinya ikut masuk ke perahu Nabi Nuh dengan 'gandholan'
di ekornya Balkadaba. (gik/gik)


Nanti malam, Rabu (10/6), pementasan yang sama (sekaligus yang terakhir) di 
Gedung Utama Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya, akan berlangsung 
mulai pukul 20.00. Bagi yang belum menyaksikan, kami persilahkan datang 
berbondong-bondong untuk nonton bareng Menkominfo, M. Nuh. :)

Surabaya, 10 Juni 2009

Hormat Kami,
a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah





  

[ac-i] Galeri Surabaya : Agenda Galeri Surabaya, November 2008

2008-11-06 Terurut Topik Hanif Nashrullah
Hanif Nashrullah telah mengirimi Anda link ke sebuah blog:

Agenda Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15
Surabaya, bulan November 2008, bisa dilihat di weblog (ngetiknya tanpa
spasi): www.galerisurabaya.blogspot.com. Atau klik link di bawah ini
(juga tanpa spasi). --- Salam, Hanif Nashrullah

Blog: Galeri Surabaya
Post: Agenda Galeri Surabaya, November 2008
Link:
http://galerisurabaya.blogspot.com/2008/11/agenda-galeri-surabaya-november-2008.html

--
Menggunakan teknologi Blogger
http://www.blogger.com/

[ac-i] Galeri Surabaya : Agenda Galeri Surabaya, Oktober 2008

2008-10-05 Terurut Topik Hanif Nashrullah
Hanif Nashrullah telah mengirimi Anda link ke sebuah blog:

Berikut ini Agenda Galeri Surabaya bulan Oktober 2008. Bisa dilihat di
weblog: www.galerisurabaya.blogspot.com. Selamat Lebaran...(a.n Humas
Galeri Surabaya/ Hanif Nashrullah)

Blog: Galeri Surabaya
Post: Agenda Galeri Surabaya, Oktober 2008
Link:
http://galerisurabaya.blogspot.com/2008/10/agenda-galeri-surabaya-oktober-2008.html

--
Menggunakan teknologi Blogger
http://www.blogger.com/

[ac-i] Galeri Surabaya : Galeri Surabaya Gelar Bursa Lukisan Murah

2008-09-17 Terurut Topik Hanif Nashrullah
Hanif Nashrullah telah mengirimi Anda link ke sebuah blog:

Bursa Lukisan Murah di Galeri Surabaya, 15 - 21 September 2008.
Kunjungi weblognya: www.galerisurabaya.blogspot.com. Salam, a/n Humas
Galeri Surabaya Hanif Nashrullah

Blog: Galeri Surabaya
Post: Galeri Surabaya Gelar Bursa Lukisan Murah
Link:
http://galerisurabaya.blogspot.com/2008/09/galeri-surabaya-gelar-bursa-lukisan.html

--
Menggunakan teknologi Blogger
http://www.blogger.com/