[assunnah] **Setiap Bid'ah Adalah Kesesatan**

2005-03-04 Terurut Topik Abu Abdillah


SETIAP BID'AH ADALAH KESESATAN


Oleh
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin




Apabila masalah tadi sudah jelas dan menjadi ketetapan saudara, maka 
ketahuilah bahwa siapapun yang berbuat bid'ah dalam agama, walaupun dengan 
tujuan baik, maka bid'ahnya itu, selain merupakan kesesatan, adalah suatu 
tindakan menghujat agama dan mendustakan firman Allah Ta'ala, yang artinya : 
 Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu . . Karena 
dengan perbuatannya tersebut, dia seakan-akan mengatakan bahwa Islam belum 
sempurna, sebab amalan yang diperbuatnya dengan anggapan dapat mendekatkan 
diri kepada Allah belum terdapat di dalamnya.

Anehnya, ada orang yang melakukan bid'ah berkenan dengan dzat, asma' dan 
sifat Allah Azza wa Jalla, kemudian ia mengatakan bahwa tujuannya adalah 
untuk mengagungkan Allah, untuk mensucikan Allah, dan untuk menuruti firman 
Allah Ta'ala.

Artinya : Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. 
[Al-Baqarah : 22]

Aneh, bahwa orang yang melakukan bid'ah seperti ini dalam agama Allah, yang 
berkenan dengan dzat-Nya, yang tidak pernah dilakukan oleh para ulama salaf, 
mengatakan bahwa dialah yang mensucikan Allah, dialah yang mengagungkan 
Allah dan dialah yang menuruti firman-Nya : Artinya : Maka janganlah kamu 
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, dan barangsiapa yang menyalahinya maka 
dia adalah mumatstsil musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan 
makhluk-Nya), atau menuduhnya dengan sebutan-sebutan jelek lainnya.

Anehnya lagi, ada orang-orang yang melakukan bid'ah dalam agama Allah 
berkenaan dengan pribadi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan 
perbuatannya itu mereka menganggap bahwa dirinyalah orang yang paling 
mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang mengagungkan 
beliau, barangsiapa yang tidak berbuat sama seperti mereka maka dia adalah 
orang yang membenci Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, atau 
menuduhnya dengan sebutan-sebutan jelek lainnya yang biasa mereka pergunakan 
terhadap orang yang menolak bid'ah mereka.

Aneh, bahwa orang-orang semacam ini mengatakan : Kamilah yang mengagungkan 
Allah dan Rasul-Nya. Padahal dengan bid'ah yang mereka perbuat itu, mereka 
sebenarnya telah bertindak lancang terhadap Allah dan Rasul-Nya. Allah 
Ta'ala telah berfirman.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan 
Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar 
lagi Maha Mengetahui. [Al-Hujuraat : 1]

Pembaca Yang Budiman.

Disini penulis mau bertanya, dan mohon -demi Allah- agar jawaban yang anda 
berikan berasal dari hati nurani bukan secara emosional, jawab yang sesuai 
dengan tuntunan agama anda, bukan karena taklid (ikut-ikutan).

Apa pendapat anda terhadap mereka yang melakukan bid'ah dalam agama Allah, 
baik yang berkenan dengan dzat, sifat dan asma' Allah Subhanahu wa Ta'ala 
atau yang berkenan dengan pribadi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 
Kemudian mengatakan : Kamilah yang mengagungkan Allah dan Rasulullah ?.

Apakah mereka ini yang lebih berhak disebut sebagai pengagung Allah dan 
Rasulullah, ataukah orang-orang yang mereka itu tidak menyimpang seujung 
jaripun dari syari'at Allah, yang berkata : Kami beriman kepada syari'at 
Allah yang dibawa Nabi, kami mempercayai apa yang diberitakan, kami patuh 
dan tunduk terhadap perintah dan larangan ; kami menolak apa yang tidak ada 
dalam syari'at, tak patut kami berbuat lancang terhadap Allah dan Rasul-Nya 
atau mengatakan dalam agama Allah apa yang tidak termasuk ajarannya ?.

Siapakah, menurut anda, yang lebih berhak untuk disebut sebagai orang yang 
mencintai serta mengagungkan Allah dan Rasul-Nya .?

Jelas golongan yang kedua, yaitu mereka yang berkata : Kami mengimani dan 
mempercayai apa yang diberitakan kepada kami, patuh dan tunduk terhadap apa 
yang diperintahkan ; kami menolak apa yang tidak diperintahkan, dan tak 
patut kami mengada-adakan dalam syari'at Allah atau melakukan bid'ah dalam 
agama Allah. Tak syak lagi bahwa mereka inilah orang-orang yang tahu diri 
dan tahu kedudukan Khaliqnya. Merekalah yang mengagungkan Allah dan 
Rasul-Nya, dan merekalah yang menunjukkan kebenaran kecintaan mereka kepada 
Allah dan Rasul-Nya.

Bukan golongan pertama, yang melakukan bid'ah dalam agama Allah, dalam hal 
akidah, ucapan, atau perbuatan. Padahal, anehnya, mereka mengerti sabda 
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam.

Artinya : Jauhilah perkara-perkara baru, karena setiap perkara baru adalah 
bid'ah, setiap bid'ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan masuk dalam 
neraka.

Sabda beliau : setiap bid'ah  bersifat umum dan menyeluruh, dan mereka 
mengetahui hal itu.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyampaikan maklumat umum 
ini, tahu akan konotasi apa yang disampaikannya. Beliau Shallallahu 'alaihi 
wa sallam adalah manusia yang paling fasih, paling tulus terhadap umatnya, 
tidak mengatakan kecuali apa yang dipahami maknanya, Maka ketika Nabi 
shallallahu 'alaihi wa 

[assunnah] Tanya : Bantu Menyanggah Penolak Amalan Selesai Shalat

2005-03-04 Terurut Topik abumuhammadb


assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,


ana punya rekan, kami sama-sama thulaibil 'ilmi, dan sama-sama 
berusaha memahami Islam mengikuti pemahaman salafush shalih.

beliau menolak amalan wirid dan do'a setelah sholat (setelah salam)
dengan alasan karena tidak ada dasarnya.

sepertinya beliau berpegang pada penjelasan Syaikh bin Baz 
rahimahullah tentang makna duburush sholah.
Beliau rahimahullah mengartikannya do'a tersebut masih masuk dalam 
bagian sholat (sebelum salam,setelah bacaan tasyahud akhir).
tapi dalam pemahaman ana,maksud Syaikh bin Baz menjelaskan itu bukan 
untuk menolak semua amalan setelah salam (wirid dan do'a).

ana buka kitab terjemah kalimatuth thayyibah Syaikhul Islam Ibnu 
Taimiyah, dan ada hadits riwayat imam Muslim yang mendukung pendapat 
adanya amalan setelah shalat.

namun namanya juga buku terjemahan, awal matan hadits bahasa 
Indonesia, tengahnya bahasa arab. Jadi masih bisa membuat rekan ana 
itu ragu. karena di terjemahan sering disebutkan akhir shalat, dan 
mungkin saja kata aslinya adalah duburush sholah itu.

Tolong bagi ikhwanii fillaah yang dimuliakan Allah dengan Islam ini,
untuk membantu ana memberikan dalil pendukung amalan wirid/do'a 
setelah sholat.

sebelumnya ana ucapkan jazakumullahu khairan,


wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,


Abu Muhammad Bambang Setiawan
L. 1975












 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Air Zamzam (Tanggapan)

2005-03-04 Terurut Topik Syamsul Arifin


Ass. wr. wb.

Terima kasih atas koreksinya. Wallahu'alam.

-Original Message-
From: Irfan H. Al-Atsari [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Date: Thu, 3 Mar 2005 01:46:17 -0800 (PST)
Subject: Re: [assunnah] Air Zamzam (Tanggapan)

 Wa 'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh
 Alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rasulillah wa 'ala aalihi
 washohbihi waman waalaahu. Wa ba'du;
 Ana katakan -wabillahit taufiq-: Tidak ada hadits Nabi shallallahu
 alaihi wasallam yang shahih tentang doa ketika minum air zamzam. Yang
 ada ialah ttg keutamaan air zamzam. Sabda Nabi shallallahu alaihi
 wasallam: Maa' zamzam lima syuriba lahu (Air zamzam bermanfaat bagi
 yang meminumnya) HR Ahmad, hadits hasan. Oleh karena itu, Imam
 an-Nawawi dlm kitabnya Al-Adzkar dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
 menganjurkan untuk berdoa dengan doa2 syar'i atau ma'tsurat, mis.
 memohon ampunan-Nya, minta kesembuhan dll.  
  
 Adab-adab dalam meminumnya : 
 - Minum sambil duduk (kalo toh berdiri, dibolehkan. HR Bukhari 
 Muslim)
 - Baca : Bismillah (tanpa arrahmanir rahim)
 - Minum dengan mengambil nafas 3 kali (tanaffas tsalatsan) 
 - Minum sepuasnya (tadhallu') 
 - Berdoa dengan doa2 yg syar'i
 - Membaca : Alhamdulillah ketika selesai. HR Ibnu Majah (no.3061),
 Daruquthni (II/288) dan al-Hakim (I/472). 
 Menurut Syaikh al-Albani rahimahullah, bacaan doa yg akh Syamsul Arifin
 bawakan itu termasuk BID'AH! Karena tidak ada contohnya dari Nabi
 shallallahu alaihi wasallam. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
 Muhammad shallallahu alaihi wasallam! 
 Maraji' : 
 
Hajjatun Nabi shallallahu alaihi wasallam karya Fadhilatul Imam
 Muhaddits al-'Ashr Muhammad Nashiruddin al-Albani. 
Nailul Authar karya Imam Muhammad bin Ali asy-Syaukani 
Al-Adzkar karya Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi 
 Sebuah Nasihat
 Kepada rekan2 milis, perkenankan ana (Irfan Helmi bin Abdul Quddus
 al-Atsari, lahir 1970 di Yogya) ingin memberi sedikit nasihat. Ana
 terkadang membaca secara selintas jawaban2 dari ikhwah fillah ttg suatu
 pertanyaan. Ana jumpai ada yang ilmiah (dng membawakan dalil2 Al-Quran
  As-Sunnah as-Shahihah mnrt pemahaman Salafus Shalih)
 -walhamdulillah-, tapi tidak sedikit yang berdasarkan ra'yu atau
 dalil/pendapat yg lemah (marjuh). Dengan izin Allah (bi idznillah), ana
 pada suatu saat akan berusaha menanggapi jawaban ikhwah fillah yg
 kurang tepat agar tegak hujjah padanya (hujjah balighoh). Sebelum ini,
 ana memang belum sempat melakukannya disebabkan kesibukan dan lain-lain
 hal. Wallahul musta'an. 
 Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi sikap tarahum (saling
 kasih-sayang) dan ihtirom (saling menghormati) ana sarankan agar lebih
 baik -jika belum mampu menjawab sendiri- agar sebisa mungkin menukil
 jawaban atau tulisan dari ulama/masyayikh yang mu'tabar (terpercaya).
 Dan alhamdulillah, hal ini ana saksikan sudah banyak dilakukan oleh
 sebagian ikhwah fillah di milis Assunnah ini. 
 Demikian yg dpt ana sampaikan. Mohon maaf jika ana kata2 yg kurang
 berkenan dan ana mohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 Washallallahu 'ala nabiyyina muhammad wa 'ala aalihi washohbihi wa
 sallama tasliman katsira. Wa aakhiru da'waana anil hamdu lillahi rabbil
 'aalamin. 
  
 
 Syamsul Arifin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ass. wr. wb.
 
 Yang saya tahu dari berbagai buku petunjuk Haji dan Umrah, doanya sb.
 allahumma inni as aluka ilman nafi'a warizkon wasi'a wasyi'a un min 
 kulli da'in.  ya Allah aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, 
 rizki yang melimpah dan kesembuhan dari berbagai penyakit
 
 Wallahualam.
 
 -Original Message-
 From: Budi Kurniawan [EMAIL PROTECTED]
 To: 'assunnah@yahoogroups.com' assunnah@yahoogroups.com
 Date: Wed, 23 Feb 2005 11:46:09 +0700
 Subject: [assunnah] Air Zamzam
 
  
  
  ÈÓã Çááå Ç áÑ Íãä Ç áÑ Ííã 
  
  ÇáÓáÇã Úáíßã æÑÍãÉ Çááå æÈÑßÇÊå
  
  Alhamdulillah saya dapat oleh-oleh Air zam-zam dari teman saya yang
  baru
  pulang Haji dari Mekah. Disini saya mau tanya, apakah ada doa-doa
 yang
  disyariat sewaktu meminum air zam-zam menurut tuntunan sunnah
  Rasulullah
  Shalallahualaihi wassalam ?
  
  Jazakallahu khoir









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/WwRTUD/SOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send 

[assunnah] Re: Untuk Ikhwah Bandung!

2005-03-04 Terurut Topik ymuzakki



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Alhamdulillah dan semoga shalawat serta salam tetap atas Nabi dan 
seluruh pengikutnya.
Ada beberapa hal yang tidak saya mengerti dari nasihat akh Mirza 
(Abu Iqbal) terutama yang untuk akh Krishna. Saya tak hendak mengurusi 
ada apa dengan Babussalam itu karena saya tak tahu sama sekali. Yang 
saya dambakan adalah setiap muslim  (khususnya saya) agar teliti dalam 
berkata atau beramal terutama jika itu berkenaan dengan diennya.
   1. Yang dihadapi oleh akh Krishna adalah waqi' (jika e-mailnya 
benar) yaitu bahwa Pimpinan atau mantu pimpinan ponpes yang diisukan 
tasyayyu' kadang diminta menjadi imam di masjid tempatnya. Tentu hal 
ini menjadi musykilat bagi akh krisna karena banyak ustadz bilang 
rafidhah itu bahkan tidak masuk ke dalam 72 golongan kaum muslimin 
yang terancam neraka dalam hadits tentang tafarruq. Jadi, menurut 
hemat saya, persoalan yang ditanyakan akh krishna sulit disebut 
sebagai mengurusi dapur orang jika kita mau berhusnudhon.
   2. Baru kali ini saya mendengar bahwa permasalahan yang pernah 
menimpa kalangan salafiyyin (di indonesia dewasa ini) disebut sebagai 
permasalahan tuding-menuding meskipun diberi tanda kutip. Yang saya 
tahu, permasalahan antar ustadz tidaklah bisa disederhanakan seperti 
itu. Biasanya yang diurus adalah materi tudingannya atau cara 
menudingnya yang tidak meperhatikan adab islam dan pertimbangan  
manfaat/mudharat.
Terakhir, saya senang sekali melihat pemuda yang punya ghirah 
tinggi terhadap agamanya (yang ingin menyelamatkan dirinya, 
keluarganya dan masyarakatnya dari api neraka) dan mengamalkan wasiat 
syaikhul islam Imam Muhammad bin Abdul Wahhab untuk mengenal Allah, 
mengenal Rasul-Nya dan mengenal (perincian) dien ini berikut 
dalil-dalilnya. Saya berharap saya termasuk pemuda yang demikian, 
tidak hanya dulu tapi juga sekarang dan di masa mendatang. Amin
Nas'alullaha t taufiiq.

Wassalamualaikum warahamatullahi wabarakatuhu
Yusny Muzakki


--- In assunnah@yahoogroups.com, Mirza [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakutuhu
 Perkenankanlah ana menasihati akhiy (Krishna dan Zico) sekalian dan 
diri ana
 sendiri, karena kebetulan domisili ana juga di Bandung : sibukanlah 
diri
 kita dengan ilmu. Ambillah kebaikan dan kebenaran hanya pada manhaj 
salaf.
 Jangan kita menyibukkan diri dengan dapur orang sebelum tegak 
hujjah atas
 mereka. Dan hujjah ini haruslah datang dari ahlu 'ilmi, bukan dari
 persangkaan begini dan begitu. Jika kita ragu, bukankah lebih baik 
jika kita
 memantapkan saja aqidah kita pada manhaj salaf ? Gigitlah dengan 
geraham
 kita, seperti wasiat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.. Afwan,
 punten pisan jika nasihat ini mungkin terasa pahit, dan ana sangat 
menyadari
 ghiroh antum semua -karena ana pernah mengalami masa-masa seperti 
antum-
 tapi dengan berat hati ana mesti sampaikan, sebelum perkara
 tuding-menuding ini meluas, seperti yang (pernah) menimpa kalangan
 salafiyyin sendiri. Wallahu'alam.
 
 Abu Iqbal (Bandung)
 L.1965
 
 
 - Original Message -
 From: zico hasan bin nasri [EMAIL PROTECTED]
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, February 26, 2005 8:09 PM
 Subject: [assunnah] Re: Untuk Ikhwah Bandung!
  assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
  Mengenai pesantren Babussalam, memang cukup dikenal di Bandung. 
Para
  mahasiswa Unisba yg akan lulus diwajibkan nyantri disini selama
  sebulan sebagai syarat kelulusan. Pesantren ini -sebagaimana yg 
antum
  dengar- memang nyampur pemahannya dengan syi'ah dan sufi hanya
  saja sedalam apa syi'ahnya -dan ini dalam rangka menghukumi 
perkara2
  tentang muamalah dengan mereka- saya tidak tahu, apakah mereka 
cuma
  campur pemahaman, pengagum atau penganjur syi'ah-saya dengar ini 
yg
  lebih tepat- saya tidak berani menetapkan.
 
 
   Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
  
   Ikhwah sekalian, terutama untuk ikhwan/akhwat yang sudah lama
  mengenal
   manhaj salaf di bandung juga berdomisii di bandung.
   ada yang mau ana tanyakan tentang sebuah pesantren di bandung 
yang
   bernama
   BABUSSALAM yang lokasinya disekitar dago atas, pimpinan 
Mokhtar
  Adam.
   Bagaimana  manhaj mereka?
   Karena hari ini ana dengar dari seorang ikhwan, bahwa pimpinan
  pesantren
   tsb mempunyai atau pemahamannya bercampur dengan pemahaman 
Syi'ah!
   Benarkah pernyataan ini, mohon pencerahannya
   Soalnya Mokhtar Adam dan juga Salah seorang mantunya(atau 
anaknya
  ana
   lupa)
   Mengisi dimasjid ana untuk pengajian ibu2, yang kadang2 pimpinan
   pesantren ini jadi imam sholat
   Juga mau Tanya sahkah sholat kita jika diimami oleh seorang 
syi'ah?
   Jazaakallahukhairan
  
   Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
  
   Krishna
   (I,1978 m)








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!

RE: [assunnah] : Azas dakwah salaf [Pelajaran Tentang Manhaj Salaf]

2005-03-04 Terurut Topik fatimah






Assalammualaikum wa rahmatullahi wa barakaatu,

Semoga artikel bisa membantu kita dalam memahami apa itu manhaj 
Salafush Shalih.

antum bisa langsung surfing ke home page: http://almanhaj.or.id/index.php?action="">karena 
sudah dipost disini.

Wassalammualikum wa rahmatullahi wa 
barakaatuh
fath

PELAJARAN TENTANG MANHAJ SALAFOleh: Asy Syaikh Abdullah bin Shalih 
Al-UbailanBagian Pertama dan 
keduaPEMBAHASAN PERTAMAYang Dimaksud Dengan Salafush 
Shalih[a] Etimologi (Secara bahasa) :Ibnul Faris berkata : Huruf sin 
dan lam dan fa adalah pokok yang menunjukkan makna terdahulu termasuk Salaf 
dalam hal ini adalah orang-orang yang telah lampau dan arti 
dari"al-qoumu as-salaafu" artinya : mereka yang mereka yang telah 
terdahulu.[b] Terminologi (Secara istilah) :Para peneliti berbeda 
pendapat dalam mengartikan istilah Salaf ini dan terhadap siapa kata itu 
sesuai untuk diberikan, pendapat-pendapat ini banyak sekali, tetapi yang paling 
penting ada 4 pendapat :[1]. Sebagian peneliti berpendapat (dengan) 
membatasi madzhab Salaf pada suatu zaman tertentu dan tidak melebihi zaman itu, 
kemudian mereka yang berpendapat seperti ini menganggap, bahwa Pemikiran Islami 
telah berkembang sesudah itu, dikembangkan oleh orang-orang yang berpendapat 
seperti ini.[2]. Sebagian lainnya berpendapat bahwa Salaf adalah mereka 
yang bersandar pada nash-nash (teks-teks) saja, dan tidak bersandar pada akal 
sedikitpun dan bahwasanya mereka pasrah kepada nash-nash tanpa memahami apa yang 
ditunjukkan oleh nash-nash itu, lalu mereka menyerahkan maknanya kepada Allah 
Subhanahu wa Ta'ala, dan bahwasanya mereka tersibukkan dengan berbagai macam 
ibadah serta hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah Subahanhu wa Ta'ala yang 
mereka pandang paling bermanfaat.[3]. Dan kelompok yang lain menyangka 
bahwa ilmu yang tumbuh dan berkembang dari pelajaran-pelajaran akal dalam ilmu 
kalam, berasal dan tumbuh dari madzhab Salaf itu sendiri, dan bukanlah 
disebabkan pengaruh dari luar (Islam).[4]. Ada juga yang menyangka bahwa 
madzhab Salaf adalah berdasarkan tujuan-tujuan dan aliran-aliran, dan bahwasanya 
aliran-aliran ini walaupun berbeda-beda dalam manhaj (metode) tapi diambil dan 
tumbuh di tangan ulama Islam.Dan mereka yang berpendapat seperti ini 
telah keliru dalam menentukan yang dimaksud dengan Salaf, yang demikian itu 
disebabkan karena mereka melihat pada masalah ini berdasarkan pada pokok-pokok 
manhaj, yang dan tidak bertolak dari sandaran /pijakan syariat yang jelas dan 
tidak ada yang jelas.Dan agar kita sampai pada pemahaman yang benar yang 
dapat menentukan maksud dari "Salaf" dengan penentuan yang cermat, maka kita 
diharuskan mengambil pelajaran pada beberapa perkara yang penting dari masalah 
ini.PERKARA PERTAMA :Mengenal penentuan berdasarkan zaman untuk 
menerangkan permulaan madzhab Salaf.Dan pendapat penting masalah ini 
bermacam-macam juga, serta terbagai menjadi empat pendapat :[1]. Di 
antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Shahabat Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam saja.[2]. Di antara mereka ada juga yang 
berpendapat bahwa Salaf adalah para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
dan Tabi'in (orang yang berguru kepada Shahabat).[3]. Dan di antara mereka 
ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka yang hidup pada 300 tahun 
pertama.Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar 
ulama ahli sunnah berpendapat adalah pendapat ketiga. Yang dimaksud Salaf dari 
sisi waktu adalah masa utama selama 300 tahun (1 H  300H) yang telah diberi 
persaksian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits beliau 
Shalallahu 'alaihi wa sallam.PERKARA KEDUA :Bahwa penentuan zaman 
tidak cukup untuk memahami makna Salaf, karena kita melihat bahwa kebanyakan 
dari kelompok-kelompok yang menyimpang dan bid'ah-bid'ah muncul pada masa 
itu.Keberadaan seseorang pada zaman itu (1H-300H) , tidak cukuk untuk 
menghukuminya sebagai seseorang yang berjalan di atas madzhab Salafush Shalih, 
selama tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, dalam perkataan dan 
perbuatannya, ia (harus) ittiba (mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah) dan bukan 
berbuat bid'ah (perkara yang tidak terdapat contohnya dalam agama)Kita 
menyaksikan kebanyakan para ulama membatasi istilah istilah Salaf ini dengan 
menambah kata shalih (salafus shalih. Seandainya penggunaan kata (salaf) secara 
mutlak (tanpa penambahan kata shalih) dibolehkan, tentunya para ulama telah 
menggunakan istilah itu.Oleh karena itu kata Salaf ketika diucapkan 
secara mutlak wajib untuk diartikan dengan makna para Sahabat Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam, Tabi'in (orang-orang yang berguru kepada para 
sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) dan orang-orang sesudah mereka, 
dengan syarat (orang tersebut) berpegang teguh pada metode mereka, dan tidak 
hanya bermakna orang-orang terdahulu saja.PERKARA KETIGA :Bahwa 
sesudah (adanya) kelompok-kelompok menyimpang dan terjadinya perpecahan, maka 
kandungan "arti" Salaf