[assunnah] Tanya fatwa beli rumah secara kredit bank
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Mohon yang menemukan fatwa beli rumah secara kredit melalui bank diinformasikan karena ana bingung. Boleh atau tidak? Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi wabarakatuh _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Tanya bacaan ayat dalam sholat
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, ana mau tanya, apakah bacaan surat dalam sholat wajib setelah al-fateeha dalam tiap - tiap roka'at harus berutan, misalnya di roka'at pertama kita membaca surat asy syams ( surat ke 91), lantas pada roka'at berikutnya apakah kita harus membaca surat yang berada dibawahnya seperti al-ikhlas (surat ke 112) atau boleh membaca surat sebelumnya seperti al fajr (surat ke 89) Jazakallah katsiraa. abu3annisa '69 Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Bolehkah merutinkan berdoa sehabis sholat Fardhu?
Assalamu'laykum Warahmatullaah Wabarakaatuh Saetahu ana yang dimaksud adalah mengangkat tangannya, bukan berdoanya, sama dengan (mengaminkan) berdoa pada khutbah ketika shalat jum'at. mohon dikoreksi Wassalamu'laykum Warahmatullaah Wabarakaatuh Wallaahua'lam Hikmat (29th) --- Novy Rostiyan Novario <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalaamu `alaikum wr. Wb. > > Ana mau nanya nih, mungkin para ikhwan atau akhwat > ada yang bisa > njawab. > > Apakah diperbolehkan setiap kali kita selesai sholat > Fardhu selalu > kita berdoa memohon apa saja kepada Allah SWT dengan > mengangkat kedua > tangan sejajar bahu. Karena ana pernah baca di Buku > "Doa dan > Wirid"-nya Usatdz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, bahwa > merutinkan berdoa > dengan mengangkat tangan setiap selesai sholat > Fardhu tidak ada > sunnahnya/contohnya dari Rasulullah SAW (disini yang > dimaksudkan oleh > ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas bukan berdoanya, > tetapi > merutinkannya)? > > Wassalam. Wr. wb Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Bolehkah merutinkan berdoa sehabis sholat Fardhu?
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu(h) Kalau yang ana fahami dari buku tsb, yang tidak ada contohnya bukannya rutin berdoa (insya Allah kalau rutin berdoa itu bagus) tetapi merutinkan mengangkat tangan setiap kali berdoa sehingga menjadi kebiasaan atau menganggap keharusan bahwa setiap kali berdoa mesti mengangkat tangan. Wallahau 'alam bishshowab. Abu Faris On 6/23/05, Novy Rostiyan Novario <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalaamu `alaikum wr. Wb. > > Ana mau nanya nih, mungkin para ikhwan atau akhwat ada yang bisa > njawab. > > Apakah diperbolehkan setiap kali kita selesai sholat Fardhu selalu > kita berdoa memohon apa saja kepada Allah SWT dengan mengangkat kedua > tangan sejajar bahu. Karena ana pernah baca di Buku "Doa dan > Wirid"-nya Usatdz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, bahwa merutinkan berdoa > dengan mengangkat tangan setiap selesai sholat Fardhu tidak ada > sunnahnya/contohnya dari Rasulullah SAW (disini yang dimaksudkan oleh > ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas bukan berdoanya, tetapi > merutinkannya)? > > Wassalam. Wr. wb > -- Wassalam --- Abu Faris Mahdi Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] [ENSIKLOPEDIA LARANGAN] Haramnya Praktek Perdukunan, Mendatangi dan Membenarkan Perkataannya
Haramnya Praktek Perdukunan, Mendatangi dan Membenarkan Perkataannya 1. DALIL AL QUR'AN Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. (Q.S. An Nisaa' : 51) 2. DALIL AS SUNNAH Diriwayatkan dari Mu'awiyah bin Al Hakam as Sulami, ia berkata : " Ketika aku mengerjakan shalat bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seseorang yang bersin. Aku berkata: 'Yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu) '. Orang-orang memandang ke arahku. Aku berkata: 'Malangnya ibuku ! Mengapa kalian memandangku seperti itu ? '. Mereka pun menepukkan tangan ke paha. Setelah mengerti bahwa mereka menyuruhku diam, maka aku pun diam. Setelah Rasulullah menyelesaikan shalat, maka demi Allah, tidak pernah aku melihat seorang mu'allim sebelum dan sesudahnya yang lebih baik pengajarannya daripada beliau. Demi Allah, beliau tidak membentakku, tidak memukulku dan tidak mencelaku. Beliau hanya berkata: 'Sesungguhnya ibadah shalat tidak boleh dicampuri percakapan manusia. Ibadah shalat hanya boleh diisi dengan ucapan tasbih, takbir dan bacaan Al Qur'an'. Atau sebagaimana yang dikatakan beliau. Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku baru saja masuk Islam. Allah telah menurunkan dienul Islam kepada kami. Sesungguhnya di antara kami masih ada yang mendatangi dukun '. Beliau menjawab: 'Jangan datangi dukun ! '. ' Di antara kami masih ada yang suka bertathayyur* ', lanjutku. Rasulullah menjawab: 'Itu hanyalah sesuatu yang terlintas dalam hati mereka, maka janganlah sampai mereka menangguhkan niat karenanya '. Kemudian aku lanjutkan: 'Sesungguhnya di antara kami masih ada yang mempraktekkan ilmu ramal '. Rasulullah menjawab: 'Dahulu ada Nabi yang menggunakan ilmu ramal. Apabila yang terjadi sesuai dengan ramalannya, maka itu hanyalah kebetulan saja '. (HR Muslim) Tathayyur adalah anggapan sial karena melihat atau mendengar sesuatu, misalnya melihat burung tertentu atau mendengar suara binatang tertentu. Tathayyur adalah sesuatu yang terlintas dalam hatimu, yang demikian itu bukanlah cela atasmu, namun yang tercela itu adalah apabila tathayyur itu menahanmu dari beraktifitas. Diriwayatkan dari Shafiyyah binti Abi Ubaid radhiyallaahu 'anha, dari salah seorang istri Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: " Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu lalu ia membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam " (HR Muslim) 3. FAWAID / KANDUNGAN BAB a. Imam al-Baghawi berkata dalam Syarhus Sunnah: " Kahin adalah orang yang meramal apa yang bakal terjadi, mengaku mengetahui perkara ghaib dan menguasai ilmu ghaib. Dahulu, di kalangan bangsa Arab terdapat dukun-dukun yang mengaku mengetahui perkara ghaib. Ada yang mengaku menguasai pemimpin jin dan ada pula yang mengaku memiliki 'pembisik' yang menyampaikan berita-berita kepadanya. Di antara mereka ada yang mengaku dapat mengetahui banyak hal melalui 'kepintaran' yang dimilikinya. 'Arraf adalah orang yang mengaku mengetahui banyak perkara dengan menggunakan isyarat-isyarat untuk menunjukkan tempat barang curian atau barang hilang. Misalnya, ada wanita yang berzina lalu orang-orang bertanya kepadanya siapakah yang berzina dengannya ? Lalu ia memberitahu mereka. Dan beberapa perkara sejenis. Di antara mereka ada yang menyebut ahli nujum itu dukun ". Saya katakan: " Termasuk perkara yang diharamkan adalah meramal dengan melempar kerikil, ilmu astrologi (ilmu nujum/perbintangan), ilmu ramal dengan melihat garis tangan, meramal dengan garis-garis, meramal dengan melihat air dalam mangkuk atau gelas atau sejenisnya, semua itu termasuk praktek perdukunan ". b. Ancaman dan hukuman yang dijatuhkan berbeda-beda, ada yang tidak diterima shalatnya dan ada yang dihukumi kafir. Semua itu menurut perincian berikut ini : Jika ia mendatangi dukun tanpa membenarkan ucapannya, maka hukumannya adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam. Jika ia membenarkan perkataan dukun itu, maka ia telah kafir dan terlepas dari agama yang diturunkan kepada Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. Karena tidak akan bertemu antara keimanan dengan membenarkan ucapan dukun (kekufuran). c. Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fat-hul Baari menukil ucapan al-Khaththabi sebagai berikut: "Para dukun adalah orang-orang yang punya otak yang tajam, hati yang jahat dan tabiat yang keras. Syaitan suka berteman dengan mereka karena memiliki kesamaan dalam perkara-perkara tersebut. Dan syaitan suka membantu mereka dengan sedaya upayanya ". d. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan tentang sebab berita-berita yang disampaikan oleh para dukun itu adakalanya benar, tujuannya agar orang-orang tidak tertipu d
[assunnah] Mengqoshor sholat bagi musafir
Bismillaahirrohmaanirrohiim Assalaamu 'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh Saya yang baru belajar addiin ingin bertanya tentang berapa lama seorang musafir boleh mengqoshor sholatnya. Saya membaca Lajnah Ad- Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta di www.almanhaj.or.id Bahwa : Yang dianggap musafir adalah yang tinggal selama empat hari empat malam atau kurang, berdasarkan riwayat dari hadits Jabir dan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tiba di Makkah waktu Shubuh tanggal 4 Dzulhijjah, saat Haji Wada [1]. Lalu beliau tinggal disana pada hari keempat, kelima, keenam dan ketujuh, lalu shalat Shubuh di Abthah pada hari kedelapan. Pada hari-hari tersebut beliau mengqashar shalat, tentunya beliau telah merencanakan waktu tinggalnya itu. Maka setiap musafir yang merencanakan tinggal selama masa tinggal Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tersebut, atau kurang dari itu, ia boleh mengqashar shalat. Sedangkan yang merencanakan tinggal lebih lama dari itu maka hendaknya ia menyempurnakan shalat, karena ia tidak lagi tergolong musafir. Tetapi saya juga pernah membaca hadit yang diterbitkan oleh majalah Assunnah entah edisi berapa saya lupa bahwa Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam pernah bepergian selama dua bulan dan selama itu pula Beliau mengqoshor sholatnya. Saya mohon penjelasan lebih lanjut tentang hal ini. Jazakumullaahu khoir Assalaamu 'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re: Siapakah Hasan bin ali al-saqqaf ?
assalamu'alaikum waRahmatuLlaahi waBarakatuH, jazaakaLlaahu khairan akhi, pesan implisit antum untuk tabayyun dengan kitab asli (terutama jika ada kontradiksi), Insya Allah akan selalu ana ingat. ini mendorong ana untuk belajar bahasa arab. ana baru tahu ternyata bisa sedemikian parahnya akibat dari tidak amanah terhadap karya ilmiyah ulama. usaha tashfiyah dan tarbiyah bisa rusak lagi kalo begitu. afwan akhi, ana cek ke link : http://geocities.com/abu_amman/PembelaanThdAlbani.htm tampaknya baris kesalahan tsb belum di-koreksi, atau webpage ini masih di-cache oleh PC ana? alhamdulillaahi rabbil 'alamin, persepsi aqidah ana tidak keliru. barakallaahu fiika ya akhi, wassalamu'alaikum waRahmatuLlaahi waBarakatuH, Abu Muhammad L : 6 ram 1395h -- --- In assunnah@yahoogroups.com, fsms sunnah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wa'alaikumus Salam waRohmatuLlahi waBarokatuH > > Barokallahu fiikum wa Jazzakumullahu Khoyron Katsiiron > Antum benar ya akhi karim... > Ini adalah kesalahan ana karena tdk bertabayun dengan kitab aslinya, ana menukil kata-2 tersebut dari buku terjemahan al-Qoulus Sadid fi Roddi liman Ankara Taqsim a-Tauhid karya Fadhilatus Syaikh DR. Prof Abdurrazaq al-Abbad yang diterjemahkan oleh Najla Press dengan judul "Bantahan Pengingkaran Tauhid", cet. I, Sept. 2003, pent. Yusuf Awbahanan Azhar Sheif, Lc. > Sebenarnya, ana mengkopi risalah bantahan thd Hizbut Tahrir yang ana susun beberapa bulan lalu dalam rangka pembelaan thd Albani dan bantahan thd as-Saqqof, dan diantara maraji' yg ana pegang adalah buku terjemahan ini... > Sebenarnya ana sudah berusaha mencari kitab asli, namun Qodarullah ana tdk memperolehnya melainkan setelah risalah bantahan HT ini telah selesai ana susun, yang mana Akhuna al-Ustadz Abdurrahman Thayib, Lc mengizinkan ana menfotokopinya. > Perlu ana garis bawahi juga dan ini adalah hal yang patut kita sayangkan... buku "bantahan pengingkaran Tauhid" yang diterbitkan oleh Najla Press ini, ketika ana cek dan ana bandingkan dengan kitab aslinya masya Allah, ada beberapa kekeliruan, pemotongan-2 kalimat dan penghilangan footnote yang cukup penting... Dan ini adalah termasuk pengkhianatan ilmiah thd karya ulama... > Diantaranya adalah apa yang antum utarakan, ya akhi karim, Aba Muhammad... > Di sini akan ana cuplikkan sedikit dari buku terjemahannya dan kitab aslinya... > > Dalam buku terjemahan, hal. 21, dikatakan : as-Saqqof ini seorang yang beraliran jahmiyah, yang berpemahaman bahwa Allah tidak memiliki sifat dan tidak berada di alam raya. > Setelah ana cek dengan kitab aslinya, ada kekeliruan penterjemahan yg cukup fatal.. dikatakan (afwan ana tdk punya windows arabic, jadi tdk bisa mengetikka arabicnya di sini) : > Kaunuhu Jahmiyan Juludan yaroo annahu anna Robbahu la yuwshof biannhu khoorij al-'Alam wa laa daakhiluhu wa yansibu dzalika zuwran wa baathilan ila ahlis Sunnah wal Jama'ah... > Yang apabila diartikan artinya kurang lebih sebagai berikut : > "Dirinya itu adalah seorang Jahmiyah Tulen, yang berpendapat bahwa Rabb-nya tidaklah disifati bahwa Dia berada di luar alam dan tidak pula di dalamnya (alam), dan dia menyandarkan hal ini (pendapat ini) secara dusta dan batil kepada Ahlus Sunnah wal Jama'ah." > Sungguh jauh sekali makna terjemahan pada buku "Bahaya Pengingkaran Tauhid" ini dengan apa yang ada di dalam kitab aslinya. Oleh karena itu ana memohon ampun kepada Allah dan berlepas diri dari kesalahan ini, dan semoga ini dijadikan pelajaran bagi thullabul ilmi sekalian bahwa menyandarkan ilmu kepada terjemahan yg tdk tsiqoh (baik penerbit maupun penterjemahnya) akan menyebabkan kekeliruan yang sangat fatal. > > Satu hal lagi yang perlu ana tambahkan, bahwa buku terjemahan ini penuh dengan pemotongan-2 kata-kata dan penghilangan footnote dari mu'allif (penulis, Syaikh Abdurrazaq) seperti tdk dimuatnya komentar pd footnote Syaikh Abdurrazaq yang membantah DR. Sholah ash-Showi yang menulis buku ats-Tsawabit wal Mutaghayyirat fi Masiiratil 'Amal Islamiy al-Mu'ashir yang sering dijadikan pegangan oleh ikhwaniyun dan Takfiriyun, yang menyatakan bahwa taqsim (pembagian) tauhid ini adl pembagian istilahiyah belaka yang tdk ada ayat yg muhkam dan sunnah yang shahih, yang tdk memiliki hakikat syar'iyyah yang diambil dari tatabbu' wa istiqro' (penelitian dan pendalaman) dari nash-nash syariat. Syaikh Abdurrazaq di dalam kitab al-Qoulus Sadiid ini membantahnya secara ilmiah, ringkas dan padat, pada halaman 28. > Demikian pula pada halaman-2 sebelumnya dan berikutnya, ada kekeliruan-2 dan pemotongan-2 kata-2 serta penghilangan ta'liq (komentar) penulis yang pada hakikatnya adl suatu hal yg penting dan merupakan amanat ilmiah utk diterjemahkan pula... > Wallahu a'lam bish showab... > Jazzakumullahu khayran katsiiron wa syukron katsiiron ya akh Aba Muhammad, Barokallahu fiikum wa zadakallahu 'ilman... > Ini juga sebagai ralat dari ana dan dalam risalah "Pembelaan Thd Imam Albani" di dalam http://geoci
Re: [assunnah] Tanya maksud istilah2
Wa'alaikum as-salam waRahmatuLlahi waBarokatuH Ana coba bantu sedikit dengan bahasa ana sendiri, tolong jika ada kesalahan, ikhwan lainnya meluruskan... Tadlis : dari kata dallasa yang artinya menyembunyikan cacat, jika dikatakan dalsun maka artinya adalah tipuan dan jika dikatakan daalasa artinya adalah menipu atau mengecoh. Maksudnya adalah menyembunyikan cacat atau membuat kesamaran thd seorang perawi yang memiliki cacat agar haditsnya tampak kuat... Talbis : dari kata labbasa jika dikatakan labbasa 'alaihi al-Amro artinya menjadikan perkara samar kepadanya, jika dikatakan albasa maka maksudnya adalah menutupi, jika dikatakan talabbasa bisy syai' maka artinya adalah mencampur adukkan dengan sesuatu, jika dikatakan iltabasa 'alahi al-Amro artinya perkara itu menjadi samar atasnya... Jadi maksudnya adalah, menyembunyikan atau menyamarkan suatu perkara atau seorang perawi yang tertuduh supaya tidak kelihatan atau tdk tampak kelemahannya.. Takhrij : dari kata khorroja artinya mengeluarkan. Maksudnya mengeluarkan perawi dan sumber-sumber hadits itu berada... Ta'liq : dari kata 'allaqo artinya adalah menggantungkan atau mengaitkan sesuatu. Maksudnya adalah memberikan komentar sebagai pengait antara satu ucapan yang masih global atau kurang jelas agar menjadi lebih jelas... Tahqiq : dari kata haqqoqo artinya adalah menguatkan, menegaskan, memeriksa atau mewajibkan. Jika dikatakan tahaqqoqo maknanya adalah tetap dan benar, terang dan yakin. Jadi maksudnya adalah memeriksa dan menerangkan secara jelas agar menjadi lebih terang dan benar serta meyakinkan... Mu'an'an : dari kata 'an'anah yang bersumber dari kata 'an yang artinya dari... Maksudnya hadits yang diriwayatkan dari perkataan yg tidak tegas seperti ruwiya 'an (diriwayatkan dari) dimana perkataan ini tdk menunjukkan secara pasti apakah perawi tingkatan setelahnya mendengarkan secara langsung perawi sebelumnya berbicara... sehingga riwayat mu'an'an pada perawi yang melakukan tadlis (mudallis) adalah ditolak dan dha'if statusnya... Mursal : Pembahasannya ini cukup panjang... Sebab para ulama berbeda pendapat cukup tajam mengenai kehujjahan hadits mursal... namun pada dasarnya hadsit mursal termasuk hadits dha'if. Definisinya adalah : Hadits yang hilang perawinya diantara shahabat dan tabi'in, yang mana hal ini memungkinkan terjadinya ihtimal (kemungkinan-2) perawi setelah sahabat, apakah tabi'in besar atau sahabat lainnya... Namun hadits mursal terkadang bisa menjadi hujjah, lihat pembahasannya di dalam Taysir Mushtholahil Hadits, Al-Baitsul hatsits, Syarh Madhumah al-Baiquniyah lisyaikh al-Utsaimin (peringatan : definisi hadits mursal di dalam Mandhumah al-Baiquniyah adl keliru sebagaimana diterangkan oleh Faqiihuz Zaman Ibnul Utsaimin di dalam syarhnya)... dll... Munqothi' : adalah hadits yang tepototong sanadnya oleh hilangnya seorang rawi ataupn penyebutan rawi yang mubham (tdk terang). Pembahasannya juga panjang, karena para ulama berselisih ttg apakah mursal termasuk bagian dari munqothi' ataukah tidak... Sebagaimana -seingat ana di dalam al-baitsul Hatsits bahwa diriwayatkan dari al-Khathib, bahwa hadits munqothi' adl hadits yg diriwayatkan dari tabi'in atau setelahnya secara mauquf (berhenti kpd mereka) dari ucapan ataupun perbuatan.. Insya Allah akan ana coba rujuk lagi... Munkar : Seperti hadits syaadz, yaitu hadits yang menyelisihi riwayat yang lebih tsiqoot atau awtsaq minhu (lebih kuat) dan hukumnya hadits munkar adl mardud (tertolak) jika perawinya tdk 'adil dan tdk dlobit (kuat hafalannya)... namun beberapa ulama menyatakan bahwa jika seorang rawi yang 'adil dan dlabit bersendirian di dalam riwayatnya, maka riwayatknya diterima, walaupun beberapa ulama menyatakan yg terakhir ini tdk tmsk hadits munkar.. 'Ala kulli haal... ilmu mushtholahul hadits adl termasuk ilmu yang rada rumit dan sukar, serta butuh kesabaran di dalam mempelajarinya. Belum lagi perselisihan diantara muhadditsin di dalamnya... Namun ilmu ini termasuk ilmu yang mulia, yang selayaknya bagi seorang thullabul 'ilmi mempelajari dan mengetahuinya.. Allahu a'lamindrawan adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu,Afwan, ana sering baca buku-buku salaf, akan tetapi ada banyak istilah yang ana tidak begitu paham, atau bahkan tidak tahu samasekali. Mohon sekiranya ikhwan wa akhwat sekalian bisa membantu :1. Tadlis2. Talbis3. Takhrij4. Ta'liq5. Tahqiq6. Mu'an'an7. Hadits mursal8. Munqathi'9. Hadits MungkarJazaakallah KhairanWassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu< Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ To unsubsc
[assunnah] Tanya tempat kajian akhwat
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. ana ingin tanya tempat kajian salaf untuk akhwat di Jakarta Barat sekian dan jazakumullahu khairan katsiran - Discover Yahoo! Find restaurants, movies, travel & more fun for the weekend. Check it out! Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] >>Nasehat Untuk Penuntut Ilmu Dalam Bermasyarakat<
PENUNUTUT ILMU DAN MASYARAKAT Oleh Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Pertanyaan Syaikh Abdul Aziz Bin Baz ditanya : Problem terbesar yang dihadapai seorang penuntut ilmu adalah problem berpalingnya masyarakat darinya dan dari ilmunya, sementara ia sendiri tidak mengetahui peran yang cocok baginya di masyarakat, karena masyarakat materialistis di zaman sekarang tidak menilai orang kecuali dengan standar materi yang dihasilkan dari kerja apa saja. Bagaimana mengatasinya menurut pandangan Syaikh yang mulia? Lalu, apa yang harus dilakukan penuntut ilmu, apa harus berada di masyarakat tertentu sehingga ia bisa belajar dan hidup di sana? Atau, apa yang harus diperbuatnya? Kami mohon Syaikh berkenan memberi kami wejangan/nasehat yang telah Syaikh dapatkan dari masyayikh anda dan yang telah mereka peroleh dari masyayikh mereka. Jawaban Apa yang diungkapkan oleh penanya ini tidaklah benar. Karena yang benar, bahwa ilmu itu mendahului ahli ilmu dan mengangkat martabat para ahlinya disetiap masyarakat. Jika ia pergi ke Amerika, atau Inggris atau Perancis atau negara mana saja, maka ilmunya akan mengangkat martabatnya diantara minoritas kaum muslimin dan orang-orang yang diserunya berdasarkan ilmu dari kalangan kaum musyrikin, karena mereka akan tertarik kepada kebenaran jika mereka mengetahuinya dan dalil-dalilnya yang nyata dan akhlak para pemeluknya yang mulia, karena Islam adalah agama fithrah (sesuai naluri), agama keseimbangan dan akhlak, agama kekuatan, kesemangatan, persamaan dan semua kebaikan. Maka seorang penuntut ilmu yang berjalan di atas hujjah, ia mengetahui dalil-dalil syar'iyah, mengetahui hukum-hukum Islam dan mengamalkannya, tetap tegak kepalanya di mana saja dan tetap terhormat di mana saja, lebih-lebih di tengah-tengah jama'ahnya dan penduduk negerinya bila mereka mengetahui keilmuan dan wejangan (nasehat)nya serta kejujuran dan kehati-hatiannya. Sebab, itulah faktor-faktor yang menyebabkannya terhormat, bahkan menjadi dokter yang bijaksana yang menyeru ke jalan Allah dengan hujjah dan kelembutan. Orang yang demikian akan tegak kepalanya dan dihormati di mana saja, di desa atau kabilah atau lainnya jika ia berperilaku dengan ilmu, baik perkataan maupun perbuatan, jauh dari perilaku fasik dan karakter orang-orang jahat. Orang-orang semacam ini dicintai di sisi Allah dan para hambaNya yang shalih selama ia berilmu, mengamalkan, menasehati saudara-saudaranya, berlaku lembut terhadap mereka dan berambisi untuk memberi manfaat bagi mereka dengan ilmu, akhlak, harta dan wibawanya, sebagaimana yang dilakukan oleh para nabi dan orang-orang shalih. Pernyataan yang menyebutkan bahwa penuntut ilmu tidak mendapat tempat di masyarakat, adalah pernyataan yang tidak perlu dianggap, karena ini merupakan ungkapan batil yang tidak sesuai dengan realita sebagaimana kami paparkan tadi. Seorang penuntut ilmu yang mengerti agamanya serta loyal terhadap Allah dan para hambaNya, kepalanya akan tegak dan terhormat di mana saja, di pesawat terbang, di kereta api, di darat, di laut, dan di mana saja, jika ia ikhlas karena Allah serta menampakkan ilmu dan dakwah, berlaku baik terhadap manusia dengan kelembutan dan perkataan yang baik, maka baginya kabar gembira dan akibat yang terpuji serta pujian yang baik dari masyarakat di samping pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana firmanNya, "Artinya : Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [Yusuf: 90]. Dan firmanNya "Artinya : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." [Al-Ankabu t: 69] Allah pun berfirman ketika berbicara kepada nabiNya Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." [Hud: 49] Dan masih banyak lagi ayat-ayat semakna lainnya. Kemudian dari itu, jika ditakdirkan ada dai yang belum mencapai tujuannya, bahkan disakiti dan diuji, bukankah ia punya suri teladan pada diri para rasul? Mereka juga disakiti, diuji, dihinakan manusia bahkan ada yang dibunuh. Maka seorang penuntut ilmu bisa meneladani mereka dalam kesabaran dan ketabahan. Taruhlah umpamanya, seorang penuntut ilmu tidak dihormati di masyarakat, sebenarnya hal ini tidak membahayakannya, karena ia tidak menuntut ilmu agar dihormati, tapi untuk menyelamatkan dirinya dari kebodohan dan mengeluarkan manusia dari kegelapan ke alam yang terang benderang. Jika mereka menerima, mereka akan menghormatinya, alhamdulillah. Jika tidak, itupun tetap baik, bahkan sekalipun mereka membunuhnya atau menghinakannya, ia bisa meneladani para rasul, bahkan rasul terakhir, Muhammad Saw, pernah dianiaya dan dikeluarkan dari negerinya Makkah ke Madinah. Dari itu, seorang dai yang jujur dan ikhlas, memiliki berita gembira tentang ad
Re: [assunnah] cari informasi mahad salaf di bogor
Assalamualikum Wr. Wb. mengenai informasi tentang kajian salafy di bogor yaitu di Masjid Ar'royan jl. Dahlia Taman Cimanggu Bogor setiap hari minggu oleh ustadz Arman Amry jam ba'da magrhib, Masjid Imam Hambal di Bogor Baru oleh ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jafas setiap hari minggu jam 09.00 - 13.00. Untuk Info Ma'had silakan lihat di http://www.almanhaj.or.id hery marsanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: wa'alaikumussalaam, Ada ma'had di daerah Darmaga bogor, namanya Ma'had minhajussunnah. wassalaam. salehuddin alpraja <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualikum Wr br Ada yg bisa bantu membrikan informasi alamat dan no telp mahad salafy yg ada di sukabumi dan bogor. Tolong kelihatannya posting di mail list ini jarang mendpt tanggapan. Wasalam Abu Reza Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Bolehkah merutinkan berdoa sehabis sholat Fardhu?
Assalaamu `alaikum wr. Wb. Ana mau nanya nih, mungkin para ikhwan atau akhwat ada yang bisa njawab. Apakah diperbolehkan setiap kali kita selesai sholat Fardhu selalu kita berdoa memohon apa saja kepada Allah SWT dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu. Karena ana pernah baca di Buku "Doa dan Wirid"-nya Usatdz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, bahwa merutinkan berdoa dengan mengangkat tangan setiap selesai sholat Fardhu tidak ada sunnahnya/contohnya dari Rasulullah SAW (disini yang dimaksudkan oleh ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas bukan berdoanya, tetapi merutinkannya)? Wassalam. Wr. wb Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Sutrah shalat
Setahu kami kewajibnan menahan org yg lewat di depan org yg sholat tetap berlangsung semampu yg bisa dia lakukan. Setahu kami, jaraknya diqiyaskan dengan jarak sutrih yakni kurang lebih 3 hasta atau 1 setengah meter. Wallahu a'lamDwi Purnomo Putra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dan apakah kewajiban menghalangi orang yang lewat di depan kita ketika kita sedang sholat juga gugur ? atau sebatas mana orang lain di tolerir lewat di depan orang sholat ketika kehilangan sutrah di tengah sholat ?maaf, saya pernah baca hadist agar mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang sholatwassalammualaikum - Original Message - From: fsms sunnah To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 21, 2005 11:00 PM Subject: Re: [assunnah] Sutrah shalat Wa'alaykumus Salam waRohmatuLlahi waBarokatuH Seingat ana, bberapa tahun yang lalu, syaikh Ali Hasan al-Halabi al- Atsari prnah ditanya di Dauroh Ilmiyah fi masa'ilil aqdiyah wal manhajiyah, dan bliau mnybutkan bahwa kewajiban sutroh adalah di awal sholat. Apabila sutroh bergeser atau berpindah, atau makmum masbuq sedangkan dia kehilangan sutrohnya... maka dia tetap tegak sholat di tempat tidak beranjak walaupun sutrohnya dekat. Karena bergerak brpindah menuju sutroh yg dekat ini tdk mmiliki dalil kuat dan tdk ditmukan adanya hadits yang mnunjukkan demikian. Oleh karena itu, apabila sesorang sholat dan dia di awal sholatnya telah berusaha mendapatkan sutroh, kemudian sutrohnya hilang di tengah sholat, maka sesungguhnya dia tlah memenuhi kewajibannya. Insya Allah, demikian pula apa yang disampaikan oleh asatidzah seperti Ustadz Mubarak Bamu'allim, Ustadz yazid Jawwas dan selainnya di muhadhoroh-2 mereka. Dan, insya Allah pndapat inilah yang kuat. Wallahu a'lam. Antum bisa recek ke asatidzah yang mngikuti Dauroh Ilmiyah fi Masailil Aqdiyah wal Manhajiyah Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [assunnah] Tanggapan singkat seputar puasa hari Sabtu
Wa'alaykumus salam warahmatullahi wabarokatuh Dari Abi Muhammad Hasan bin 'Ali bin Abi Tholib, sibthi (cucu) dan raihanah (kecintaan) Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, Saya menghafal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu dan kerjakan apa-apa yang tidak meragukanmu" (HR. Timidzi dan Nasa'i, Hasan Shohih) Dari Abi Hurairoh, Abdurrahman bin Shakhrin berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apa-apa yang aku larang darimu maka jauhilah dan apa-apa yang aku perintahkan kepadamu maka kerjakanlah semampumu. Sesungguhnya, binasanya kaum sebelum kalian adalah karena banyak bertanya dan menyelisihi para nabi." (Muttafaq 'alahi) Sedikit menambah : Jika ada seorang sakit pada hari Kamis, kemudian dia sembuh pada malamnya atau sebelumnya, dan dia bermaksud berpuasa pada hari Jum'at, sedangkan ada larangan puasa pada hari Jum'at secara bersendirian tanpa diiringi hari sebelum dan setelahnya, apakah dia berpuasa...??? Jawabnya, jika dia lebih merajihkan pendapat bahwa boleh (mubah) berpuasa pada hari Sabtu dengan syarat diiringi hari sebelum dan setelahnya, maka dia iringi dengan hari Sabtu. Perkara selesai... Namun JIka dia menguatkan pendapat haramnya berpuasa hari Sabtu secara mutlak, maka hendaklah dia tdk berpuasa pd hari Jum'at, karena da berpuasa pada hari Jum'at secara bersendirian tanpa diiringi hari sebelum dan setelahnya. Secara kaidah ushul fiqh... Puasa yang akan dia lakukan adalah puasa tathawwu' alias puasa sunnah, sedangkan larangan dari rasulullah adl bersifat haram, karena dikatakan an-Nayhu yufiidu haram (Pelarangan membuahkan haram), sehingga yang dilarang didahulukan daripada mengamalkan yang sunnah. Wallahu ta'ala a'lam bish showab Zaadakallahu ilman wa fiika Barokallahu Adinda Praditya <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuhJazakumullah khoir kepada yang telah mencoba menjelaskan permasalahan2 yang ana tanyakan ini. Namun ana masih bingung dengan jawaban berikut:On Tuesday 21 June 2005 23:45, fsms sunnah wrote: C U T > Masih ada hubungannya pada poin 2. Jika seseorang puasa Daud hari Senin,> lalu qadarullah hari Rabu dia tidak puasa (karena sakit atau yang lainnya).> C U T > b. Jika dia sembuh pada hari Kamis sore/malam, dan dia lanjutkan puasanya> hari Jum'at, apakah dia harus puasa pada hari Ahad (karena jika tidak, maka> puasanya yang hari Jum'at akan berdiri sendiri --tidak ada puasa sebelum> atau sesudahnya-- ?>> Sejauh pengetahuan ana, hadits larangan brpuasa pd hari Jum'at secara> bersendirian adalah "Janganlah berpuasa pada hari Jum'at kcuali diikuti olh> hari sebelumnya atau sesudahnya". jadi bukanlah sbagaimana yang difahami,> bahwa Jum'at tdklah diikuti oleh Ahad, namun diikiuti olh Kamis dan Sabtu.> Jadi jika antum lbih condong kpd pendapat yang merajihkan haram berpuasa> sunnah hari Sabtu secara mutlak, maka tdk bolh menyertakan Sabtu ke dalam> hari yg disertai puasa sunnah hari Jum'at. Karena hadits di atas adalah> mukhoyyar, maksudnya bolh memilih antara sebelumnya dan setelahnya...> sedangkan hadits Alu Busr adl hadits yg jazim menunjukkan pelarangan,> sehingga yg jazim didahulukan daripada yg mukhoyar... wallahu a'lam.Yang dipahami dari hadits pelarangan puasa hari jumat, boleh memilih antara sebelum atau sesudah hari Jumat, dan hari Sabtu tidak dihitung (karena pendapat larangan puasa hari Sabtu lebih kuat). Sementara, kasus pertanyaan ana adalah, dia tidak puasa pada hari Kamis (baru sembuh kamis siang hari atau malam Jum'atnya). Maka, apakah dia boleh melanjutkannya puasa hari Jumat (dalam keadaan ia berniat untuk memenuhi undangan makan oleh seorang muslim pada hari Ahad)? Ini ana tanyakan karena jika boleh, maka hari Jum'at akan berdiri sendiri (tanpa sebelum dan sesudahnya). Sehingga sepertinya pertanyaan ana belum terjawab dengan jawaban di atas atau belum memahami dengan benar jawaban itu.Barakallahu fiikum,Adinda Praditya (L. 1979 Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.