Re: [assunnah] Informasi, Pengumuman dan Himbauan di Milis Assunnah
Saya kesulitan untuk berhenti dari milis assunah, ada teman yang bisa bantu ? Yahoo! Groups Sponsor ~--> See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Qunut Nazilah
Assalamu'alaiukum Warahmatullaahi Wabarakaatuuh saya kemaren berkunjung ke suatu tempat didaerah sukabumi jawa barat, ketika menumpang shalat di salah satu masjid (waktu dzuhur), pada rakaat ke empat imam membaca qunut. bacaannya agak pendek, mungkinkah ini qunut nazilah? bagaimana bacaan qunut nazilah?? qunut ini dibaca lagi pada waktu shalat yang lain (ashar, maghrib, isya) bagaimana hukumnya? kemudian makmum seperti saya harus bagaimana? mengikuti kah?? terima kasih atas informasinya, semoga Allah selalu melindungi kita semua, amiin Wassalamu'alaiukum Warahmatullaahi Wabarakaatuuh Faisal Abduh Yahoo! Groups Sponsor ~--> Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] >>Tanya : Pusat Tata Surya?<
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Setelah email ini meramaikan sebuah milis lain yg saya ikuti akhirnya saya 'terpaksa' urung rembuk juga dalam masalah ini Saya hanya menyayangkan bahwa kenapa kita mempertentangkan hal-hal yang sebetulnya tidak bertentangan? Dan ini kadang tidak disadari oleh sebagian kita bahkan mungkin oleh saya sendiri !? Cukup dua hal dalam masalah ini yg selalu mengganjal di hati saya, yaitu: mempertentangkan Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan (Science) yg sejak awalnya memang tidak bertentangan, yaitu dlm hal: 1a. Masalah bumi adalah hamparan (Al Qur'an) 1b. Masalah planet bumi bulat (Science) 2a. Masalah pusat Matahari terbit dari timur dan tenggelam di Barat (Al Qur'an) 2b. Masalah bumi mengelilingi Matahari (Science) Saya keluarkan 'unek2' saya masalah pertama 1a. Masalah bumi adalah hamparan Sumber dari Al Qur'an yaitu: Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [Al Baqarah, 2: 22] Artinya: "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?" [An Naba', 78: 6] Artinya: "Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu." [Nuh, 71: 19-20] Artinya: "Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." [Thaahaa, 20: 53] Dari empat ayat diatas, Allah Ta'ala telah menjelaskan bahwa Dia menjadikan bumi untuk kita sebagai hamparan. Tentu saja kita mengimaninya, dan lagi pula ini pun kenyataan yg kita rasakan dan bisa kita amati. 1b. Masalah planet bumi yg bulat Sumber sciencenya sulit untuk saya sebutkan satu-satu, namun ini sudah menjadi 'pengetahuan umum', salah satunya adalah dengan mengorbitnya satelit di atmosfir bumi. Permasalahan: Apakah dalam hal ini, Al Qur'an dan Sciece bertentangan? Saya jawab: Tidak. Alasannya: Apakah Al Qur'an mengatakan bahwa "bumi tidak bulat" ??? Allah tidak berfirman demikian, sejauh yg saya pahami. Allah 'Azza wa Jalla hanya menyatakan bahwa Dia Ta'ala menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan ini terbukti: Kalau kita naik ke puncak Monas Jakarta, misalnya, apa yg kita lihat dari Kota Jakarta? Bukankah Kota Jakarta sebuah dataran yg menghampar? Dan ini juga bisa dilihat dikota2 besar (bahkan kota2 kecil) lainnya, dan ini mudah untuk kita amati diseluruh dunia, umumnya manusia bertempat tinggal di daerah hamparan yg luas, untuk bermukim, menggembala ternak, bertani, berkebun dll Bayangkan kalau Allah Ta'ala menjadikan bumi ini hanya gunung yg terjal dan jurang yg curam melulu, tanpa ada sedikit pun wilayah yg menghampar? Tentu kehidupan manusia akan jauh lebih sulit, sulit bertani, sulit menggembala, bahkan untuk berdiri tegak saja sulit walahu'alam Kemudian Apakah penelitian science, yg menunjukkan bahwa planet bumi itu bulat, artinya science menyangkal bahwa bumi ini menghampar??? Tentu tidak. Saya belum pernah mendengar seorang scientist pun yg berkesimpulan demikian (Kalau ada dari saudaraku semua yg punya bukti science yg berkesimpulan demikian (menyangkal permukaan bumi itu hamparan) mohon beritahukan kpd saya sumber atau jurnal sciencenya, Insya Allah akan bisa kita lacak.) Ini bisa dibuktikan oleh sebagian saudara kita, yaitu: Kita ambil kelereng, lalu kita jawab pertanyaan berikut: "Apakah bentuk kelereng itu? Bulat atau lempengan?" Tentu saja jawabannya: "Bulat" (Ana gak tahu kalau misalnya ada di dunia ini sebuah kelereng yg bentuknya lempengan???) Lalu kita letakkan kelereng bulat itu dibawah microscope electron, misalnya, lalu apa yg mungkin kita lihat? Insya Allah kita melihat permukaan kelereng yg menghampar luas, dibawah pengamatan microscope mungkin, kasarnya, kita juga bisa lihat 'para microba yg bermain bola dilapangan yg begitu luas' Lalu apakah kenyataan bahwa kelereng itu bulat, yg 'dirasakan oleh para microba' sebagai hamparan luas itu saling bertentangan??? Ternyata tidak. Maka saya simpulkan janganlah kita benturkan janganlah kita pertentangkan hal-hal yg memang tidak bertentangan antara Al Qur'an dengan Science Karena sudah sejak awal pun, keduanya tidak bertentangan dalam hal ini yaitu bumi sebagai hamparan, dan planet bumi yg bulat Kecuali kalau memang sejak awal sudah bertentangan seperti misalnya kalau Allah Ta'ala menyatakan "Bumi tidak bulat" sedangkan Science mengatakan "Bumi bulat" maka tentu sebagai muslim, kita beriman kepada apa yg Allah firmankan, dgn sebenar-benar Iman ... Masalah kedua 2a. Masalah Matahari terbit dari timur dan tenggelam di Barat (Al Qur'an) Sumber Al Qur'an antara lain: Artinya: "Dan Dialah yang
[assunnah] OOT: mohon info ttg tempat penyewaan tenda dan pelaminan syar'i
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh Ikhwan sekalian, ana sedang mencari tempat penyewaan tenda walimah dan pelaminan yang syar'i (event organizer syar'i). Ana tinggal di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Apabila antum memiliki info tentang masalah ini, sudilah kiranya mengirim email via japri ke ana. jazakumulloh. Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] >>Fakta yg meragukan ttg pendaratan di bulan<
On 7/4/06, Abu Abdurrohman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh > Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh, > Mendarat di bulan apakah benar??? > Ingat, berita ini dari orang fasik jadi jangan mudah percaya sebelum ada > bukti dan engkau melihat dengan mata kepala sendiri dan anggap berita ini > tidak mudah membenarkan dan juga tidak mudah menyalahkan. Seperti yang > dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Bazz rahimulloh > Benar, namun di sini ternyata berlanjut tidak hanya masalah mendarat di bulan tetapi juga masalah ke luar angkasa. > Berikutnya, bagaimana dengan ayat-ayat yang telah disebutkan oleh para > ikhwah fillah sekalian?? > Ayat-ayat dan hadits dipahami sebagaimana penjelasan para ulama yang ahli > dalam menjelaskan ayat dan hadits tersebut dan kita i'tiba' kepada apa yang > rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam ajarkan kepada kita tanpa menambahi > dan tanpa mengurangi sedikit pun. > Benar, inilah yang ana tanyakan. Apakah ada penjelasan dari salafush shalih bahwa manusia tidak dapat ke luar angkasa? > Lalu bagaimana dengan berita-berita dan fakta-fakta bahwa manusia pernah > keluar angkasa dan pernah hidup di luar angkasa selama beberapa hari?? > Sekali lagi hukum berita ini dikembalikan kepada perkataan para ulama, > karena toh berita ini juga dari kaum fasik. Yang kita tidak tahu > keIslamannya dan juga bagaimana dia apakah bisa dijadikan pegangan > perkataannya ataukah tidak. > Ya Akhi, bagaimana kita dapat menghukumi bahwa astronot muslim itu sebagai kaum fasik? Ambil saja satu contoh, Pangeran Sultan bin Salman; apakah antum menghukuminya sebagai fasik atau pendusta? Beliau sekarang memegang beberapa jabatan di pemerintahan dan lembaga ilmiah di Kerajaan Arab Saudi. Silakan lihat: http://www.al-turath.com/?L=En&Dis=P.CV Apakah ada ulama yang mengingkari persaksiannya bahwa dia ke luar angkasa? Bagaimanakah manhaj ahlus sunnah dalam menentukan validitas persaksian seseorang? > Kebenaran itu hanya dari Alloh, maka dari itu kembalikan kepada Alloh. > Kembalikanlah masalah itu kepada Alloh dan ucapkanlah Wallahu'alam. Kita > dalam beragama tidaklah berusaha memikirkan mati-matian berbagai teori akal, > tapi yang kita utamakan bagaimana cara beribadah yang benar yang sesuai > dengan tuntunan rasululloh shallallohu'alaihi wasallam. Kalau dilihat-lihat, > dan dipikir serta ditelaah, mendarat di bulan itu ada diurutan nomor berapa > dalam agama kita??? Masih lebih utamakah daripada melaksanakan tauhid > terlebih dulu?? Ataukah masih lebih utama mendarat dibulan daripada > melaksanakan sunnah rasulullloh shallallohu'alaihi wa sallam. > Benar, lebih patut bagi kita untuk menyibukkan diri pada hal yang paling utama yakni tauhid. Di sini yang ingin ana perjelas adalah masalah pendalilannya dan juga penafsirannya. Juga afwan, jika dalam pembahasan ini ada kata-kata ana yang kurang berkenan atau dipandang kurang memenuhi adab menuntut ilmu. Insya Allah ana akan mencoba menanyakannya kepada yang lebih berilmu. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, -- Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) Yahoo! Groups Sponsor ~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah]>>Tanya : Ribonding rambut<
From: iskandar badrun <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mon Jul 3, 2006 8:31 am Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa hukum meribonding rambut? mohon jawabannya segera dengan dalil- dalil yang shahih baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah. Jazakillah Khairan jawaban dan penjelasannya. Alhamdulillah Ada sebagian wanita yang banyak menghabiskan waktu dan hartanya hanya untuk memelihara rambut dan mengikuti mode, sehingga tak heran diantara mereka banyak mengkoleksi berbagai jenis model shampo, minyak rambut dan juga majalah-majalah mode. Tidak salah kalau lah ada yang mengatakan bahwa mereka termasuk korban iklan. Dibawah ini akan saya salinkan dari situs almanhaj mengeani hukum memotong dan mengikuti model rambut, smoga bermanfaat HUKUM MENCUKUR RAMBUT Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan sumber http://www.almanhaj.or.id Pertanyaan. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Tentang hukum memotong rambut? Jawaban Jika menyerupai wanita kafir, maka hukumnya tidak boleh, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar. Artinya : Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian darinya Demikian pula apabila mecukurnya seperti lelaki, dengan mencukur pendek, atau hingga ke dua telinga yang biasa disebut lammah- yaitu rambut yang melampui ujung daun telinga dan belum mencapai pundak. Tidak diragukan bahwa mencukur pendek lebih besar (dosanya) daripada mencukur sebatas bawah telinga. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah melaknat wanita-wanita yang menyerupai lelaki, dan perbuatan tersebut merupakan dosa besar. Apabila tidak dengan tujuan menyerupai, tetapi dengan tujuan lain yang bukan untuk berhias, seperti karena tidak mampu memelihara, atau karena terus memanjang hingga menyebabkan kesulitan baginya, maka para ulama memperbolehkan sebatas keperluan, berdasarkan pada hadits Abu Usamah bin Abdurrahman, ia berkata : Saya menghadap Aisyah Radhiyallahu anha, saya bersama saudara lelaki sesusuan. Ia bertanya kepada Aisyah tentang cara Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mandi janabat. Adalah para istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memegang rambut-rambut mereka yang seperti wafrah. Wafrah adalah rambut yang memanjang melebihi kedua telinga. [Zinatul Marah, Syaikh Abdullah Al-Fauzan, hal. 97] HUKUM MEMBENTUK RAMBUT DAN MENYEMIRNYA Pertanyaan. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : "Ada mode tertentu yang diminati pada saat-saat tertentu, khususnya yang berhubungan dengan mode rambut yang diikuti banyak wanita, hingga rambut mereka seperti laki-laki. Atau dengan menyemirnya dengan berbagai warna, atau menjadikannya tergerai, biasaya dilakukan di salon-salon. Untuk itu mereka harus membayar antara 100 sampai 100 rial, bahkan lebih". Jawaban. Rambut wanita adalah keindahannya, maka hendaknya diperhatikan pemeliharannya dalam batas-batas yang diperbolehkan. Dan diharuskan untuk menutupinya dari laki-laki yang bukan mahramnya dan ketika shalat, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Allah tidak menerima shalat seorang wanita yang haidh tanpa penutup kepala". Yang dimaksud dengan haid di sini adalah wanita yang sudah mencapai umur haidh, Adapun mencukurnya dan menjadikannya seperti laki-laki, merusak bentuknya atau menyemirnya tanpa adanya suatu kebutuhan, semua itu tidak diperbolehkan, kecuali menyemir uban dengan warna selain hitam. Ini dianjurkan. Tidak boleh pula berlebih-lebihan dalam membayar mahal untuk mengaturnya dan pergi ke salon-salon yang kemungkinan pekerjanya adalah laki-laki atau wanita-wanita kafir. Hendaknya wanita memperindah rambutnya di rumah saja karena lebih tertutup dan lebih ringan biayanya" [Al-Muntaqa min Fatawasy Syaikh Shalih Al-Fauzan, Juz 3 hal.137] HUKUM MENCUKUR RAMBUT MENIRU MODE DI MAJALAH. Pertanyaan. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : "Apa hukum mencukur rambut dengan meniru model dari majalah-majalah barat, atau potongan-potongan yang mempunyai nama-nama khusus dan datangnya dari barat pula ? Bila mode ini telah menyebar luas di kalangan wanita muslimah, apakah masih termasuk meniru orang barat ? Apa standar untuk menentukan meniru atau bukan ? semoga Allah memberi anda berkah. Sebab ini adalah masalah kita semua. Jawaban. Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan rambut sebagai keindahan dan hiasan bagi wanita, diharamkan untuk dipotong habis kecuali karena ada kebutuhan yang mengaharuskan. Di dalam haji dan umrah mereka hanya disyari'atkan untuk memotong rambut sebatas ujung jari saja, sedangkan bagi pria disunnahkan untuk mencukur keseluruhan dalam dua ibadah ini. Ini menunjukkan bahwa wanita diharuskan memanjangkan rambutnya dan tidak memendekkannya kecuali ada kebutuhan untuk itu dan bukan untuk sekedar untuk berhias. Seperti karena ada penyakit yang mengharuskan ia memendekkan rambut, atau karena miskin dan tidak bisa mengurusi rambutnya maka ia boleh memendekkannya, sebagaimana dilakukan oleh sebagian istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah k
[assunnah] Tanya : Sholat hanya 4 kali sehari
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهAssalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Ada beberapa kelompok di daerah saya, pada musim panas mereka tidak pernah melakukan sholat isya, dengan alasan sesuai dgn hadits dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Dan akhir waktu Maghrib adalah hingga langit menjadi hitam". (HR. Tirmizy). Sedangkan didaerah kami jika musim panas tiba, kami tidak pernah mendapatkan langit menjadi hitam. Tapi malam hari tetap terang seperti terangnya waktu pagi kira2 seperti jam 5,30 atau jam 6 pagi waktu indonesia. Bagaimanakah menurut ustadz, apakah mereka mempunyai alasan yang mendasar, atau justru menyalahi perintah sholat 5 kali sehari. ATau lebih baik jika kita tetap mengikuti jadwal sholat seperti yang tertera dalam Islamic Finder, walaupun langit tidak pernah gelap gulita. Mohon penjelasannya. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاتهWassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh Aqila Nuha __._,_.___ HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] SPONSORED LINKS Sunnah Islam Islam and the west Islam empire of faith Islam music Islam video YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "assunnah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
[assunnah] Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH Muhammad bin Abdullah Al-Wuhaibi sumber http://www.almanhaj.or.id As-Sunnah dalam istilah mempunyai beberapa makna[1]. Dalam tulisan ringkas ini tidak hendak dibahas makna-makna itu. Tetapi hendak menjelaskan istilah "As-Sunnah" atau "Ahlus Sunnah" menurut petunjuk yang sesuai dengan i'tiqad Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan : ". Dari Abu Sufyan Ats-Tsauri ia berkata : "Artinya : Berbuat baiklah terhadap ahlus-sunnah karena mereka itu ghuraba"[2] Yang dimaksud "As-Sunnah" menurut para Imam yaitu : Thariqah (jalan hidup) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dimana beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat berada di atasnya". Yang selamat dari syubhat dan syahwat", oleh karena itu Al-Fudhail bin Iyadh mengatakan : "Ahlus Sunnah itu orang yang mengetahui apa yang masuk kedalam perutnya dari (makanan) yang halal".[3] Karena tanpa memakan yang haram termasuk salah satu perkara sunnah yang besar yang pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat radhiyallahu 'anhum. Kemudian dalam pemahaman kebanyakan Ulama Muta'akhirin dari kalangan Ahli Hadits dan lainnya. As-Sunnah itu ungkapan tentang apa yang selamat dari syubhat-syubhat dalam i'tiqad khususnya dalam masalah-masalah iman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, begitu juga dalam masalah-masalah Qadar dan Fadhailush-Shahabah (keutamaan shahabat). Para Ulama itu menyusun beberapa kitab dalam masalah ini dan mereka menamakan karya-karya mereka itu sebagai "As-Sunnah". Menamakan masalah ini dengan "As-Sunnah" karena pentingnya masalah ini dan orang yang menyalahi dalam hal ini berada di tepi kehancuran. Adapun Sunnah yang sempurna adalah thariqah yang selamat dari syubhat dan syahwat.[4] Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan sunnah shahabatnya radhiyallahu 'anhum. Al-Imam Ibnul Jauzi mengatakan : ". Tidak diragukan bahwa Ahli Naqli dan Atsar pengikut atsar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan atsar para shahabatnya, mereka itu Ahlus Sunnah".[5] Kata "Ahlus-Sunnah" mempunyai dua makna : Pertama. Mengikuti sunah-sunah dan atsar-atsar yang datangnya dari Rasulullah shallallu 'alaihi wa sallam dan para shahabat radhiyallahu 'anhum, menekuninya, memisahkan yang shahih dari yang cacat dan melaksanakan apa yang diwajibkan dari perkataan dan perbuatan dalam masalah aqidah dan ahkam. Kedua. Lebih khusus dari makna pertama, yaitu yang dijelaskan oleh sebagian ulama dimana mereka menamakan kitab mereka dengan nama As-Sunnah, seperti Abu Ashim, Al-Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Imam Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, Al-Khalal dan lain-lain. Mereka maksudkan (As-Sunnah) itu i'tiqad shahih yang ditetapkan dengan nash dan ijma'. Kedua makna itu menjelaskan kepada kita bahwa madzhab Ahlus Sunnah itu kelanjutan dari apa yang pernah dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaih wa sallam dan para shahabat radhiyallahu 'anhum. Adapun penamaan Ahlus Sunnah adalah sesudah terjadinya fitnah ketika awal munculnya firqah-firqah. Ibnu Sirin rahimahullah mengatakan :"Mereka (pada mulanya) tidak pernah menanyakan tentang sanad. Ketika terjadi fitnah (para ulama) mengatakan : Tunjukkan (nama-nama) perawimu kepada kami. Kemudian ia melihat kepada Ahlus Sunnah sehingga hadits mereka diambil. Dan melihat kepada Ahlul Bi'dah dan hadits mereka tidak di ambil".[6] Al-Imam Malik rahimahullah pernah ditanya :"Siapakah Ahlus Sunnah itu ? Ia menjawab : Ahlus Sunnah itu mereka yang tidak mempunyai laqab (julukan) yang sudah terkenal yakni bukan Jahmi, Qadari, dan bukan pula Rafidli".[7] Kemudian ketika Jahmiyah mempunyai kekuasaan dan negara, mereka menjadi sumber bencana bagi manusia, mereka mengajak untuk masuk ke aliran Jahmiyah dengan anjuran dan paksaan. Mereka menggangu, menyiksa dan bahkan membunuh orang yang tidak sependapat dengan mereka. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Al-Imam Ahmad bin Hanbal untuk membela Ahlus Sunnah. Dimana beliau bersabar atas ujian dan bencana yang ditimpakan mereka. Beliau membantah dan patahkan hujjah-hujjah mereka, kemudian beliau umumkan serta munculkan As-Sunnah dan beliau menghadang dihadapan Ahlul Bid'ah dan Ahlul Kalam. Sehingga, beliau diberi gelar Imam Ahlus Sunnah. Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa istilah Ahlus Sunnah terkenal dikalangan Ulama Mutaqaddimin (terdahulu) dengan istilah yang berlawanan dengan istilah Ahlul Ahwa' wal Bida' dari kelompok Rafidlah, Jahmiyah, Khawarij, Murji'ah dan lain-lain. Sedangkan Ahlus Sunnah tetap berpegang pada ushul (pokok) yang pernah diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan shahabat radhiyallahu 'anhum. AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH Istilah yang digunakan untuk menamakan pengikut madzhab As-Salafus Shalih dalam i'tiqad ialah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Banyak hadits yang memerintahkan untuk berjama'ah dan melarang berfirqah-firqah dan keluar dari jama'ah. [8] Para ulama berselisih tentang perintah berja
Re: [assunnah] >>Fakta yg meragukan ttg pendaratan di bulan<
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh Mendarat di bulan apakah benar??? Ingat, berita ini dari orang fasik jadi jangan mudah percaya sebelum ada bukti dan engkau melihat dengan mata kepala sendiri dan anggap berita ini tidak mudah membenarkan dan juga tidak mudah menyalahkan. Seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Bazz rahimulloh Berikutnya, bagaimana dengan ayat-ayat yang telah disebutkan oleh para ikhwah fillah sekalian?? Ayat-ayat dan hadits dipahami sebagaimana penjelasan para ulama yang ahli dalam menjelaskan ayat dan hadits tersebut dan kita i'tiba' kepada apa yang rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam ajarkan kepada kita tanpa menambahi dan tanpa mengurangi sedikit pun. Lalu bagaimana dengan berita-berita dan fakta-fakta bahwa manusia pernah keluar angkasa dan pernah hidup di luar angkasa selama beberapa hari?? Sekali lagi hukum berita ini dikembalikan kepada perkataan para ulama, karena toh berita ini juga dari kaum fasik. Yang kita tidak tahu keIslamannya dan juga bagaimana dia apakah bisa dijadikan pegangan perkataannya ataukah tidak. Kebenaran itu hanya dari Alloh, maka dari itu kembalikan kepada Alloh. Kembalikanlah masalah itu kepada Alloh dan ucapkanlah Wallahu'alam. Kita dalam beragama tidaklah berusaha memikirkan mati-matian berbagai teori akal, tapi yang kita utamakan bagaimana cara beribadah yang benar yang sesuai dengan tuntunan rasululloh shallallohu'alaihi wasallam. Kalau dilihat-lihat, dan dipikir serta ditelaah, mendarat di bulan itu ada diurutan nomor berapa dalam agama kita??? Masih lebih utamakah daripada melaksanakan tauhid terlebih dulu?? Ataukah masih lebih utama mendarat dibulan daripada melaksanakan sunnah rasulullloh shallallohu'alaihi wa sallam. Benar seperti apa yang dikatakan oleh Ustadz Ahmad Sabiq.Lc. Hafidzulloh dalam menyingkapi Bumi Mengelilingi Matahari, pembahasan seperti ini hanya akan terjadi apabila ada ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang dipahami tidak pada tempatnya, sehingga banyak orang yang tersesatkan oleh pemahaman-pemahaman yang tidak benar melalui ayat-ayat tersebut. Bagaimana kita menyingkapinya?? Sebagai orang awam kita kembali kepada pemahaman awal di atas tadi. Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh On 7/4/06, Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > On 7/3/06, Abu Abdillah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pertama. > > "Juga mendarat di bulan berbeda dengan hidup di bulan". > > > > Kalimat itu memang berbeda artinya dan maksudnya, akan tetapi dapat > menjadi > > suatu kesatuan dalam suatu makna bahasa, misalnya : > > ... > > Jazaakallahu khairan, Akhi. Namun tetap tidaklah memadai tanpa adanya > keterangan dari salafush shalih. Misalkan, dapat diperdebatkan lagi > bagaimana dengan orang di pesawat terbang (tidak lagi menjejak bumi), > bukankah mereka tetap hidup? Bagaimana dengan orang yang terbang ke > luar atmosfer bumi? Bukankah mereka tetap hidup? > > Padahal terbang ke luar angkasa telah dilakukan juga oleh astronot > muslim. Di antaranya adalah Pangeran Sultan bin Salman bin Abdul 'Aziz > al-Saud pada tahun 1985 selama lebih dari sepekan. > > Lihat: > > http://en.wikipedia.org/wiki/Sultan_bin_Salman_bin_Abdulaziz_al-Saud > > Juga ada Abdul Ahad Mohmand dari Afghanistan pada tahun 1988 yang di > luar angkasa selama lebih dari 8 hari. > > Lihat: > > http://en.wikipedia.org/wiki/Abdul_Ahad_Mohmand > > Juga ada Musa Manarov dari Azerbaijan yang keluar angkasa dua kali > pada tahun 1987 dan 1990 dengan total waktu lebih dari 540 hari. > > Lihat: > > http://en.wikipedia.org/wiki/Musa_Manarov > > Sehingga bagaimana dapat menjadikan ayat tersebut sebagai dalil > menolak pendaratan di bulan? Terlebih jika memang tidak ada salafush > shalih yang menafsirkan ayat itu bahwa tidak mungkin mendarat di > bulan. > > > Kedua. > > >"Dua ayat yang mulia ini menegaskan dan menunjukkan bahwa manusia tidak > > >bisa hidup di tempat selain dari bumi." (Hal. 27). > > > > Telah ana kemukakan beberapa pandangan terhadap pendalilan tersebut. > Mohon koreksinya. Juga jika kita lihat dalam fatwa Syaikh Ibn > 'Utsaimin rahimahullah disebutkan "Ketika manusia berhasil mendarat di > bulan, ...". Tidaklah Syaikh membantah dengan dua ayat tersebut. > Ataukah Syaikh tidak memahami dua ayat tersebut seperti itu? > > Perlu ana tekankan lagi bahwa posisi ana di sini bukanlah menetapkan > bahwa benar pendaratan di bulan telah dilakukan dan bukan pula untuk > menolaknya. Bukankah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam juga > melarang kita menolak atau menetapkan kebenaran kisah Israiliyat jika > kita tidak memiliki ilmu tentangnya? > > Sebagaimana kita tidak boleh menolak bid'ah dengan bid'ah, juga > janganlah sampai kita menolak satu "kebohongan kafir" dengan > "kebohongan kafir" lainnya. Wallahul musta'aan. > > Juga disebutkan mengenai tayangan ""Did we land on the moon?" yang > dinisbatkan ke National Geographic. Dari cari-cari sedikit, acara itu > ditayangkan oleh Fox Television Network pada 15 Februari 2001. > > Sedangkan si
Re: [assunnah] tanya: bacaan amiin
"Dari Abu Hurairah bahsawanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila imam mengucapkan 'Ghairil maghdluubi 'alaihim waladldlaalliin maka ucapkanlah 'Amien'. Karena sesungguhnya orang yang bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat maka ia diampuni dosanya yang telah lampau." (HR: Bukhari : 752) Hadith ini memerintahkan kita untuk mengikuti bacaan 'waladldlaaliin'-nya imam dengan ucapan 'amin' tanpa menunggu apakah imam tersebut mengucapkan amin atau tidak. wAllohu a'lam. - Original Message - From: "abu dawudmuslim" <[EMAIL PROTECTED]> To: "assunnah" Sent: Tuesday, July 04, 2006 7:55 AM Subject: [assunnah] tanya: bacaan amiin > Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. > Ikhwah sekalian, > ana ingin bertanya. > Ada seorang imam apabila setelah membaca al-fatihah tidak mengucapkan > amiin, atau mungkin mengucapkannya dalam hati sehingga tidak terdengar > oleh makmum. > Dalam hal ini, apakah makmum tetap mengucapkan amiin dengan keras > sebagaimana seharusnya dilakukan pada salat jamaah yang benar, atau tidak > mengucapkannya dengan alasan tidak boleh mendahului imam? > Ana menunggu jawabannya. > Wassalamu'alaikum. > Indra > > HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID > ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB > S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, > SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR > UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Yahoo! Groups Sponsor ~--> Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Hukum menyewakan rumah
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Ana mau tanya yang kedua kali nich soal menyewakan rumah. Hukumnya apa? Boleh atau Dilarang? Sepertinya ana pernah baca hadist - redaksionalnya lupa- dari tarjamah shahih Muslim yang melarang menyewakan tanah pertanian. Apakah menyewakan rumah sama dengan menyewakan tanah? Mohon yang punya ilmu tentang ini tolong dishare. Jazakallah khoir Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Arief Dwi Purnomo Test Engineering PT Thomson Batam 0770-611228 ext 1611 Yahoo! Groups Sponsor ~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah]>>Pengurusan Jenazah<
From: adi arif <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri Jun 30, 2006 7:11 am assalaamu'alaykum.. ana mau tanya tentang pengurusan jenazah yang sesuai sunnah, ada yang memiliki artikelnya atau referensi buku tentang pengurusan jenazah barakallaahu fiik... assalaamu'alaykumwarahmatullaahi wabarakatuhu Alhamdulillah, Buku yang sangat bagus yang membahas masalah mengurus jenazah, silakan baca Ahkaamul Janaa'iz wa Bida'uha, edisi Indonesia Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, penulis Syaikh Muhamamd Nashiruddin Al-Albani, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i. Adapun dibawah ini saya salinka dari situs almanhaj ringkasan cara pelaksanaan jenazah, semoga bermanfaat RINGKASAN CARA PELAKSANAAN JENAZAH Oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Bagian Kedua dari Lima Tulisan [1/5] sumber http://www.almanhaj.or.id [Tulisan ini hanya ringkasan dan tidak memuat dalil-dalil semua permasalahan secara terperinci. Maka barangsiapa di antara pembaca yang ingin mengetahui dalil-dalil setiap pembahasan dipersilahkan membaca kitab aslinya "Ahkaamul Janaaiz wa Bida'uhaa" karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah] I. PADA SAAT SAKIT [1] Orang yang sakit wajib menerima qadha (ketentuan) Allah, bersabar menghadapi serta berbaik sangka kepada Allah, semua ini baik baginya. [2] Ia harus mempunyai perasaan takut serta harapan, yaitu takut akan siksaan Allah karena adanya dosa-dosa yang telah ia lakukan, serta harapan akan rahmat Allah. [3] Bagaimana parahnya penyakitnya, ia tidak boleh mengangan-angan kematian, kalaupun terpaksa, maka hendaknya ia berdoa : -Allahumma ahyanii maa kanati al-hayatu khairan lii wa tawaffaniy idzaa kanati al-wafaatu khairan lii- "Artinya : Ya Allah hidupkanlah akau jika kehidupan lebih baik bagiku, matiknalah aku jika kematian lebih baik bagiku" [4] Jika ia mempunyai kewajiban yang menyangkut hak orang lain, hendaknya menyelesaikan secepat mungkin. Jika tidak mampu hendaknya berwasiat untuk penyelesaiannya. [5] Ia harus bersegera berwasiat II MENJELANG MATI [1] Menjelang mati, maka orang-orang yang ada di sekitarnya harus melakukan hal-hal berikut : a. Mentalqin (menuntun) mengucapkan -Laa Ilaha Illal-llah- "Artinya : Tiada yang berhak disembah selain Allah" b. Mendo'akan c. Mengucapkan perkataan yang baik. [2] Adapun membacakan surat Yaa sin di sisi orang yang meninggal atau menghadapkan ke kiblat maka amalan tersebut tidak ada dalilnya. [3] Seorang muslim boleh menghadiri kematian orang non-muslim untuk menganjurkan kepadanya supaya masuk Islam (sebelum meninggal dunia). III KETIKA MENINGGAL DUNIA Jika sudah meninggal dunia maka orang-orang yang ada disekitarnya harus melakukan hal-hal berikut : [1] Memejamkan mata mayyit [2] Mendo'akan [3] Menutupnya dengan kain yang meliputi semua anggota tubuhnya. Tapi jika yang meninggal sedang melakukan ihram, maka kepala dan wajahnya tidak ditutupi [4] Bersegera menyelenggarakan jenazahnya setelah yakin bahwa ia sudah betul-betul meninggal [5] Menguburkan di kampung tempat ia meninggal, tidak memindahkan ke daerah lain kecuali dalam kondisi darurat. Karena memindahkan mayat ke daerah lain berarti menyalahi perintah mempercepat pelaksanaan jenazah. [6] Bersegera menyelesaikan utang-utangnya semuanya dari harta si mayyit sendiri, mekipun sampai habis hartanya, maka negaralah yang menutupi utang-utangnya setelah ia sendiri sudah berusaha membayarnya. Jika negara tidak melakukan hal itu dan ada yang berbaik budi melunasinya, maka hal itu dibolehkan. IV YANG BOLEH DILAKUKAN PARA KERABATNYA DAN ORANG LAIN [1] Boleh membuka wajah mayyit dan menciumnya, menangisi -tanpa ratapan- dalam kurung tiga hari. [2] Tatkala berita kematian sampai kepada kerabat mayyit, mereka harus : [a] Bersabar serta redha akan ketentuan Allah [b] Beristirjaa' yaitu membaca : -Inna Lillahi wa Innaa Ilaihi Raaji'uun- "Artinya : Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya-lah kita akan kembal" [3] Tidaklah menyalahi kesabaran jika ada wanita yang tidak berhias sama sekali asal tidak melebihi tiga hari setelah meninggalnya ayahnya atau selain ayahnya. Kecuali jika yang meninggal adalah suaminya, maka ia tidak berhias selama empat bulan sepuluh hari, karena hal ini ada dalilnya. [4] Jika yang meninggal selain suaminya, maka lebih afdhal jika tidak meninggalkan perhiasannya untuk meredlakan/menyenangkan suaminya serta memuaskannya. Dan diharapkan adanya kebaikan di balik itu. V. HAL-HAL YANG TERLARANG Rasulullah telah melarang/mengharamkan hal yang selalu dilakukan oleh banyak orang disaat ada yang meninggal, hal-hal yang dilarang tersebut wajib diketahui untuk dihindari, di antaranya : [1] Meratap, yaitu menangis berlebih-lebihan, berteriak, memukul wajah, merobek-robek kantong pakaian dan lain-lain. [2] Mengacak-acak rambut [3] Laki-laki memperpanjang jenggot selama beberapa hari sebagai selama beberapa hari sebagai tanda duka atas kematian seseorang. Jika duka sudah berlalu maka mere