Re: Tanya Takdir -> (sebelumnya) RE: [assunnah] Tanya KB Steril
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pak Diki Semoga Allah Ta'ala merahmati Bapak dan kita semua, saya coba jawab ya Pak, Takdir merupakan salah satu pondasi keimanan seseorang Muslim, jadi jika seorang Muslim tidak mempercayai takdir maka tidaklah sempurna keimanannya. Allah Ta'ala telah menentukan takdir segenap makhluk 50.000 tahun sebelum alam semesta ini diciptakan jadi bukan saja sebelum kelahirannya tetapi jauh sebelum itu. Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam Allah telah menulis (di Lauhul Mahfuzh) segenap takdir makhluk 50.000 tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi (HR. Muslim) Dan tidak hanya kaya-miskin ataupun senang susah, kehidupan di akhirat pun yaitu apakah seseorang masuk ke dalam surga atau neraka, Allah Ta'ala telah menetapkannya. Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masud radhiyallaHu 'anHu, Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam bersabda, Maka demi Allah, yang tiada tuhan yang haq disembah melainkan Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu beramal dengan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dia dan surga kecuali sehasta, namun telah terdahulu ketentuan (takdir) Tuhan atasnya, lalu ia mengerjakan perbuatan ahli neraka, maka ia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya salah seorang diantara kamu beramal dengan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antara dia dan neraka kecuali sehasta, namun telah terdahulu ketentuan (takdir) Tuhan atasnya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka ia masuk ke dalamnya (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)Pada hadits lain Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam bersabda,Tidaklah salah seorang dari kamu melainkan telah dituliskan tempat duduknya, apakah ia termasuk penduduk neraka atau penduduk surga (HR. al Bukhari)Maka dari itu Imam Abu Jafar Ath Thahawi (239 321 H) pada kitabnya Al Aqidah Ath Thahawiyah yang diberi taliq (komentar) oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengatakan, Semenjak dahulu kala Allah Taala telah mengetahui berapa jumlah hamba-Nya yang akan masuk surga dan yang akan masuk neraka. Total dari jumlah itu tidak akan bertambah dan tidak akan pula berkurangSyaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani memberikan komentar atas ucapan Imam Abu Jafar Ath Thahawi ini sebagai berikut,Nampaknya Imam Ath Thahawi merujuk kepada hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru, dia berkata, Pernah suatu ketika Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam keluar menemui kami memegang 2 kitab Kemudian sambil menunjuk kitab yang ada di tangan kanan, Beliau ShallallaHu 'alaiHi wa sallam berkata, Kitab ini berasal dari Tuhan Semesta Alam yang memuat nama nama penduduk surga yang dilengkapi nama bapak bapak dan nama nama kabilah mereka. Kemudian Allah mengumpulkan mereka menjadi satu (dalam kitab ini). Jumlah nama nama yang ada dalam kitab ini tidak akan bertambah maupun berkurang selama lamanya - hadits ini cukup panjang - (HR. At Tirmidzi, hadits ini dishahihkan oleh Imam At Tirmidzi dan Syaikh Al Albani)Artinya walaupun seorang manusia apakah nanti takdirnya masuk ke dalam surga atau ke dalam neraka maka ia sebagai seorang hamba Allah wajib selalu berusaha mendapatkan ampunan dari Allah Taala dan selalu meminta agar dimasukan ke dalam surga-Nya,Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa (QS Al Imran 133)Dan tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala walaupun hanya sebentar,Dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir (QS Yusuf 87)Juga dengan beriman kepada takdir Allah tidaklah berarti memberikan kesempatan kepada hamba untuk berdalih dengannya dalam meninggalkan perintah Allah atau melanggar apa yang dilarang-Nya. Karena Allah Ta'ala berfirman,Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu (QS At Taghabun 16), yang artinya seorang hamba tidak akan dibebani kecuali sebatas kemampuannyaDan sabda Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam,Tidaklah salah seorang dari kamu melainkan telah dituliskan tempat duduknya, apakah ia termasuk penduduk neraka atau penduduk surga. Maka berkatalah seorang laki laki dari kaumnya, Tidakah (dengan demikian) kita berserah diri saja, wahai Rasulullah ?Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam menjawab, Tidak, tetapi berusahalah ! Karena masing masing dimudahkan kepada (kententuan) penciptaannya (HR. Imam Bukhari), "Apakah ketika minum itu juga takdir ?", saya menjawab dalam hati, "Iya". Lalu Ustadz menjelaskan bahwa demikianlah para sahabat ridwanullah 'alayHim yang hidupnya selalu optimis karena selalu mencari takdir yang baik> Jadi walaupun takdir kita telah ditentukan oleh Allah Ta'ala maka kita harus selaku optimis dan berusaha mendapatkan takdir yang lebih baik. Akhirnya dapat difahami bahwa hakekat takdir adalah rahasia Allah
[assunnah] Hadis-hadis Rasulullah
Assalamu Alaikum Wr. Wb. Teman-teman milis, Saya baru bergabung dengan milis ini. Ada gak yang punya artikel2 tentang hadis Rasulullah baik hadis Bukhari, Muslim, Tarmidsi, dll dalam bentuk software untuk referensi saya. Tolong aku dikirimin Terima kasih aku ucapkan sebelumnya. Wassalam Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Buku Novel Cinta
Waalikumsalam Wr.Wb iyah seh emng banyak bngt buku-buku ttg cinta. apa buku-buku itu jangan kita beli? nga mungkin kan? masalah nya emang kebanyakan yang beli itu "kita sendiri" para Akhwat2 kita juga. sinsko_susanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum Ana langsung saja, Sekarang banyak sekali buku-buku tentang cinta terutama tentang pacaran (sesama manusia, lawan jenis yang belum menikah) yang bertebaran di toko-toko buku. Beberapa buku menamakan diri sebagai buku Islam dan mengatakan bahwa ini adalah cinta sejati dalam Islam. Sepengetahuan saya yang namanya cinta sejati itukan cuma ada setelah menikah? Mohon tanggapan dari rekan-rekan sekalian. Mengingat banyak generasi muda kita yang senang membaca buku-buku cinta yang membuai dgn kata- kata dan romantismenya. Jazakumullahu Khoiron Katsiron Wassalam - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Kajian di daerah Cinere/Lebak Bulus Jakarta
ana dari kampus UIN Jakarta, setelah kemarin kami menanyakan dan bertemu kembali dengan ustadz abdulrahman, maka beliau mengatakan kajian akan kembali pindah hari di hari selasa. dengan kitab baru setelah kitab syaikh salim tamat. maka kitab yang baru adalah ushulush tsalatsah dengan syarhnya. kajian akan diadakan dengan sistem mulazamah. dan ustadz telah mencetak kitabnya dengan mudah dipahami. adapun waktunya bada ashar. kalau al-akh berian muntako kami belum berkoordinasi kembali, tetapi sebelumnya menggunakan kitab subulusallam syaikh ash shan'ani. kalau ingin mengahdirinya silakan hubungi ana di 0856 780 3627. agar nanti antum gak bingung. masalah tempat di kampus UIN masjid Al Jamiah (di dalam kampus) tanya aja Masjid SC (Student Center) tempat berlangsungnya debat dengan Ulil dan Ust Hartono. abu_hanif <[EMAIL PROTECTED]> wrote: assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh akhi, kajian bermanhaj salaf di UIN/IAIN baru tahun ini diadakan, yaitu setelah acara bedah buku "ada pemurtadan di IAIN" dan debat antara Ust.hartono ahmad Jaiz - dg Ulil Abshor - lulusan UIN (tokoh JIL). pengisinya ust. abu abdurrahman abdulrahman dan al-akh berian muntako (mhs LIPIA), kabarnya akan ada perubahan ustadz. --- dinulshine wrote: > Wa'alaykumussalaam wa rahmatullah wa barakaatuh > > Afwan mau tanya, saya baru mendengar ada kajian > Manhaj Salaf di kampus > UIN/IAIN, bisa diberitahu lebih detail siapa yang > membawakan, kapan > dan kitab apa yang dibahas (meskipun masih libur)? > Jazaakumullahu khoiran > > wassalaamu'alaykum wa rahmatullah wa barakaatuh > > >> --- In assunnah@yahoogroups.com, abu_hanif > wrote: > > > > assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh > > > > akhi, antum bisa ikut kajian bermanhaj salaf di > daerah > > Bintaro(dkat kampus STAN Bintaro), dan di kampus > > UIN/IAIN (tp masih libur). > > > > Kajian salafi di Kampus STAN Bintaro Jaya Jaksel > > 1.Kajian kitab Bahjatun Nadzirin (penjelas Kitab > > Riyadhus shalihin) karya > > Syaikh Salim Bin Ad-Hilaly Hafidzahulloh,Pemateri > > Ust.muhtarom,Tempat Masjid > > Raya Bintaro Belakang Mc.Donals Sektor 9,Setiap > Minggu > > Ba'da maghrib. > > 2.Kajian Kitab Tauhid Karya Syaikh Utsaimin > > Rahimahulloh,Pemateri > > Ust.Muhtarom,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus > STAN > > Sektor V,Setiap Senin > > Ba'da Mahgrib. > > 3.Kajian Kitab Jamiul Ulum Wal Hikam (Penjelas > Kitab > > Arbain Nawawi) Karya > > Al-Hafidz Ibnu Rojab Al-Hanbali,Pemateri Ust.Abu > > Abdurrohman Lc,Setiap Rabu > > Ba'da Ashar Di Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > Sektor > > V. > > 4.Kajian Kitab Tafsir Karya Ibnu Katsier,Pemateri > > Ust.Mudrika ilyas Lc,Setiap > > Sabtu Ba'da Mahgrib,Tempat Masjid At-Tauhid > > Jln.Rajawali Sektor 9. > > 5.Kajian Umum,Pemateri Ust.Agus Tanaya,Setiap > Minggu > > Ke-II Pagi Ba'da > > Subuh,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > Sektor > > V. > > 6.Kajian Umum,Pemateri Ust.Mudrika ilyas Lc,Setiap > > Minggu Ke-IV Pagi Ba'da > > Subuh,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > Sektor > > V. > > > > Rute : antum bisa naik semua mobil angkutan > jurusan > > bintaro (dari lebakbulus/ciputat/blok-m), trus > turun > > di kampus STAN Bintaro. > > > > > > > > > [EMAIL PROTECTED] menulis: > > > Adakah yang memiliki informasi kajian di daerah > > > Cinere atau Lebak Bulus > > > Jakarta. > > > > > > Jazakumulloh Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re: Kajian di daerah Cinere/Lebak Bulus Jakarta
wassalaamu'alaykum, afwan, mau tanya, tempat dan waktunya kapan ya? (informasi detail? bisa menghubungi ke contact personnya?) jazaakumullah khoiran wassalaamu'alaykum wa rahmatullah wa barakaatuh --- In assunnah@yahoogroups.com, abu_hanif <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh > > akhi, kajian bermanhaj salaf di UIN/IAIN baru tahun > ini diadakan, yaitu setelah acara bedah buku "ada > pemurtadan di IAIN" dan debat antara Ust.hartono ahmad > Jaiz - Ust.Tamimi dg Ulil Abshor - lulusan UIN (tokoh > JIL). > > pengisinya ust. abu abdurrahman abdulrahman dan al-akh > berian muntako (mhs LIPIA), kabarnya akan ada > perubahan ustadz. > > > > --- dinulshine <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Wa'alaykumussalaam wa rahmatullah wa barakaatuh > > > > Afwan mau tanya, saya baru mendengar ada kajian > > Manhaj Salaf di kampus > > UIN/IAIN, bisa diberitahu lebih detail siapa yang > > membawakan, kapan > > dan kitab apa yang dibahas (meskipun masih libur)? > > Jazaakumullahu khoiran > > > > wassalaamu'alaykum wa rahmatullah wa barakaatuh > > > > > > --- In assunnah@yahoogroups.com, abu_hanif > > wrote: > > > > > > assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh > > > > > > akhi, antum bisa ikut kajian bermanhaj salaf di > > daerah > > > Bintaro(dkat kampus STAN Bintaro), dan di kampus > > > UIN/IAIN (tp masih libur). > > > > > > Kajian salafi di Kampus STAN Bintaro Jaya Jaksel > > > 1.Kajian kitab Bahjatun Nadzirin (penjelas Kitab > > > Riyadhus shalihin) karya > > > Syaikh Salim Bin Ad-Hilaly Hafidzahulloh,Pemateri > > > Ust.muhtarom,Tempat Masjid > > > Raya Bintaro Belakang Mc.Donals Sektor 9,Setiap > > Minggu > > > Ba'da maghrib. > > > 2.Kajian Kitab Tauhid Karya Syaikh Utsaimin > > > Rahimahulloh,Pemateri > > > Ust.Muhtarom,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus > > STAN > > > Sektor V,Setiap Senin > > > Ba'da Mahgrib. > > > 3.Kajian Kitab Jamiul Ulum Wal Hikam (Penjelas > > Kitab > > > Arbain Nawawi) Karya > > > Al-Hafidz Ibnu Rojab Al-Hanbali,Pemateri Ust.Abu > > > Abdurrohman Lc,Setiap Rabu > > > Ba'da Ashar Di Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > > Sektor > > > V. > > > 4.Kajian Kitab Tafsir Karya Ibnu Katsier,Pemateri > > > Ust.Mudrika ilyas Lc,Setiap > > > Sabtu Ba'da Mahgrib,Tempat Masjid At-Tauhid > > > Jln.Rajawali Sektor 9. > > > 5.Kajian Umum,Pemateri Ust.Agus Tanaya,Setiap > > Minggu > > > Ke-II Pagi Ba'da > > > Subuh,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > > Sektor > > > V. > > > 6.Kajian Umum,Pemateri Ust.Mudrika ilyas Lc,Setiap > > > Minggu Ke-IV Pagi Ba'da > > > Subuh,Tempat Masjid An-Nasr Depan Kampus STAN > > Sektor > > > V. > > > > > > Rute : antum bisa naik semua mobil angkutan > > jurusan > > > bintaro (dari lebakbulus/ciputat/blok-m), trus > > turun > > > di kampus STAN Bintaro. > > > > > > > > > > > > > andri.j.achmadsyah@ menulis: > > > > Adakah yang memiliki informasi kajian di daerah > > > > Cinere atau Lebak Bulus > > > > Jakarta. > > > > > > > > Jazakumulloh Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah]>>Posisi Shalat Sunat Rawatib<
>From: [EMAIL PROTECTED] >Date: Thu Aug 31, 2006 4:30 pm >Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. >Saya mau nanya kepada ikhwan / akhwat sbb: >Selalu bagi jamaah yang shalat sunnah setelah shalat >wajib, selalu mengambil tempat berbeda atau bergeser >dari tempat shalat semula. Apakah ini ada dalilnya? >Mohon bagi yang mempunyai pengetahuan lebih dapat >memberikan informasinya. >Terimakasih >Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Alhamdulillah, Yang menjadi landasan dalil untuk berpindah atau bergesernya seseorang melaksanakan shalat sunnat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : "Artinya : Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu untuk maju atau mundur atau bergerak ke sebelah kanan atau ke sebelah kirinya?. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani Di dalam kitab Al-Fataawal Mishriyyah, hal.79, Ibnu Taimiyyah mengatakan : Dan yang sunnah adalah memisahkan antara shalat fardhu dengan shalat sunnat dalam shalat Jumat dan yang lainnya dengan bangun dari tempatnya maupun dengan pembicaraan. Lengkapnya saya salinkan dari situs almanhaj, semoga bermanfaat. SHALAT SUNNAT DI PERJALANAN Oleh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul sumber http://www.almanhaj.or.id Diantara petunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam perjalanan adalah mengqashar shalat fardhu saja. Dan tidak ada riwayat yang diperoleh dari beliau yang menunjukkan bahwa beliau mengerjakan shalat sunnat sebelum atau sesudahnya dalam perjalanan, kecuali shalat witir dan shalat qabliyah Shubuh, karena beliau tidak pernah meninggalkan keduanya, baik ketika sedang tidak dalam perjalanan maupun sedang dalam perjalanan [1]. Telah ditegaskan pula bahwa beliau pernah mengerjakan shalat Dhuha di perjalanan. Selain itu, ditegaskan pula bahwa beliau mengerjakan shalat tathawwu mutlak di perjalanan. Hal ini didasarkan pada dalil berikut ini. Dari Ibnu Umar Radhiyallahuma, dia bercerita. Artinya : Aku pernah menemani Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, tetapi aku tidak melihat beliau mengerjakan shalat sunnat di perjalanan. Allah Jalla Dzikruhu berfirman : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [Al-Adzaab : 21] Dan dalam sebuah riwayat disebutkan. Artinya : Aku pernah menyertai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, dan aku tidak pernah melihat beliau mengerjakan shalat sunnat. Seandainya aku telah mengerjakannya, maka aku akan menyempurnakan (shalat fardhu : tidak mengqasharnya). Allah Suhanahu wa Taala telah berfirman : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulllah itu suri teladan yang baik bagimu [Al-Ahzaab : 21] [Muttafaq Alaih] [2] Ibnu Qayyim mengatakan : Hal itu merupakan bentuk pemahaman Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma yang mendalam. Karena Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi telah memberikan keringanan kepada musafir untuk mengerjakan dua rakaat saja dari shalat empat rakaat. Seandainya disyariatkan lagi dua rakaat sebelum dan sesudahnya, maka sepatutnya menyempurnakan shalat fardhu yang diqashar. Dan seandainya disyariatkan shalat sunnat sebelum dan sesudahnya maka yang lebih patut dikerjakan adalah menyempurnakan shalat fardhu (tidak mengqasharnya) [3]. Demikian juga hadits Ummu Hani yang telah lebih dulu diberikan mengenai shalat Dhuha yang dikerjakan oleh Rasulullah pada saat berlangsungnya pembebasan kota Makkah di rumahnya (Ummu Hani). Artinya : Dari Ibnu Umar, dia bercerita : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat sunnat di atas binatang kendaraan dengan menghadap ke arah ia menuju serta mengerjakan shalat witir di atasnya. Hanya saja, beliau tidak pernah mengerjakan shalat wajib di atasnya [Muttafaq Alaihi] [4] Dapat saya katakan, hadits yang bersumber dari Ibnu Umar ini menafsirkan hadits sebelumnya yang juga berasal darinya, dimana dia berkata : Maka aku tidak pernah melihat beliau mengerjakan shalat sunnat di perjalanan. Dengan demikian, dia telah mejelaskan bahwa dia tidak pernah melihat beliau mengerjakan shalat sunnat rawatib di perjalanan. Dari Amir bin Rabiah, dia bercerita, aku pernah menyaksikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tengah berada di atas kendaraannya sambil mengerjakan shalat sunnat, memberi isyarat dengan kepalanya, dengan menghadap ke arah mana beliau menuju. Dan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah melakukan hal tersebut dalam shalat wajib [Muttafaq Alaih][5] MENYAMBUNG SHALAT SUNNAT DENGAN SHALAT FARDHU Dari Umar bin Atha bin Abil Khawar : Bahwa Nafi bin Jubair pernah mengutusnya kepada As-Saib Ibnu Ukhti Namr untuk menanyakan sesuatu yang pernah disaksikan oleh Muaawiyah darinya dalam shalat. Maka dia menjawab : Ya, aku memang pernah mengerjakan shalat Jumat bersamanya di Al-Masqshurah (rumah benteng besar). Setelah imam mengucapkan salam, aku berdiri di tempatku dan langsung mengerjakan shalat. Setelah dia masuk, dia mengutus seseorang kepadaku
[assunnah] Buku Novel Cinta
Assalamu'alaikum Ana langsung saja, Sekarang banyak sekali buku-buku tentang cinta terutama tentang pacaran (sesama manusia, lawan jenis yang belum menikah) yang bertebaran di toko-toko buku. Beberapa buku menamakan diri sebagai buku Islam dan mengatakan bahwa ini adalah cinta sejati dalam Islam. Sepengetahuan saya yang namanya cinta sejati itukan cuma ada setelah menikah? Mohon tanggapan dari rekan-rekan sekalian. Mengingat banyak generasi muda kita yang senang membaca buku-buku cinta yang membuai dgn kata- kata dan romantismenya. Jazakumullahu Khoiron Katsiron Wassalam Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Posisi shalat sunat rawatib
Wa'alaykumussalaam warohmatulloohi wa barokaatuh Dalil (shahih) secara tegas yang 'menetapkan' bahwa harus bergeser setiap kali selesai sholat wajib untuk mengerjakan sholat sunnah tidak ada!! Namun para ahlul 'ilm kita mengambil beberapa hikmah dari perbuatan Rosul yang mulia shallallahu 'alayhi wa sallam ketika selesai sholat wajib beliau mengerjakan (berpindah tempat) dirumah. Atau perkataan Beliau yang tidak boleh menyambung sholat sunnah setelah sholat wajib sebelum berkata-kata atau " Apakah kamu merasa lemah apabila kamu sholat untuk maju sedikit atau mundur, atau pindah ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri? " Permasalahannya adalah, orang-orang menetapkan perkara tersebut adalah sebagaian dari 'sunnah' disyariatkan, padahal sangat jelas perlunya dalil yg shahih jika disandarkan pada perkara ibadah, terlebih-lebih bisa jatuh pada perkara bid'ah jika perkara ibadah yg dianggap 'sunnah' tersebut tidak ada dalil yang kuat menopangnya kemudian ditetapkan sebagai perkara wajib!! Allah ta'ala a'lam Abu yahya adz-dzahabi -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 31, 2006 5:30 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Posisi shalat sunat rawatib Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Saya mau nanya kepada ikhwan / akhwat sbb: Selalu bagi jamaah yang shalat sunnah setelah shalat wajib, selalu mengambil tempat berbeda atau bergeser dari tempat shalat semula. Apakah ini ada dalilnya? Mohon bagi yang mempunyai pengetahuan lebih dapat memberikan informasinya. Terimakasih Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Bambang Setiawan Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Info Masjid
Assalamua'alaikum, Kebanyakan orang2 di Singapura bukanlah bermanhaj salaf, kalau ditanya mungkin mereka tidak tahu apakah itu manhaj (ini menerusi pengalaman saya). Mereka akan mengatakan mereka bermazhab Syafiee. Mereka yang bermanhaj salaf diSingapura adalah amat sedikit sekali. Untuk pengetahuan mereka yang bermanhaj salaf, kalau berada diSingapura harus tahu masjid mana yang ada kuburan, seperti Masjid Sultan, Masjid Omar,Masjid Fatimah, Masjid Kampong Wak Tanjung, Masjid Pusara Aman, Masjid Habib Noh di Palmer Road dan Masjid Temenggong. Semoga infomasi ini dapat membantu para manhaj salaf agar lebih berhati-hati kalau ingin berkunjung diSingapura. Terima kasih. ngangsoekawroeh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh Bismillah walhamdulillah bagi ana dan teman2 dr Indonesia yg mukim di singapura, yg menjadi patokan kami dalam menjalankan sholat di masjid, kami tidak melihat manhaj apa yg ada di masjid itu, karena hampir semua masjid di singapura semuanya dalam kendali dan pengawasan MUIS (semacam MUI di Indonesia) yg manhaj nya dapat dikatakan bukan manhaj salaf. yg menjadi dasar adalah apakah masjid tsb syah untuk digunakan unt shalat, salah satunya yaitu dengan melihat adakah kuburan di dalam/dilingkungan masjid atau tidak. beberapa masjid yang Ana tau ada makam di dalamnya adalah masjid Sultan yg berlokasi di Bugis, masjid pusara amman yg berlokasi di pemakaman pusara abadi. dan beberapa masjid lainnya. Jadi sebelum menjalankan shalat ada baiknya untuk mencari tau dulu ttg hal tsb. wallahua'lam --- In assunnah@yahoogroups.com, Moehamad Kapa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh > Para ikwan milis Assunah, > Ada yang tahu info masjid di singapura yang bermanhajkan salaf tidak? > Saudara sepupu ana dapat tugas disana dan mendapatkan kesulitan pas shalat jum'at. > Jaza khumullahu khairan atas bantuan informasinya. > Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh > Abi Fira > Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Tanya Kajian di Malang
assalamu'alaikum, mau tanya kajian di daerah malang terimakasih Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah]>>Apa Bedanya Aku dan Kami ??<
>From:"rizkiaf" <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Wed Aug 30, 2006 10:42 am >Assalaamu'alaikum >To the point saja ya. >dalam Al Qur'an kan ALLAH kerapkali menyebut diri-NYA dengan kata >ganti aku dan kami. nah perbedaan keduanya apa?? lantas kata KAMI >tafsirnya apa?? >jazaakumullaah khairan >wassalaamu'alaikum wr wb Alhamdulillah, Dibawah ini, akan saya salinkan salah satu contoh pemakaian kata Kami dalam Al-Qur'an, yang saya salin dari situs almanhaj, semoga dapat menjelaskan pertanyaan diatas. MAKNA DEKATNYA ALLAH Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin sumber http://www.almanhaj.or.id [1]. Firman Allah Subhanahu wa Taala Artinya : Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya [Qaff : 16] [2]. Firman Allah Subhanahu wa Taala Artinya : Dan Kami lebih dekat kepadanya dari kamu [Al-Waqiah : 85] Ahlul takwil melancarkan sybuhat berupa tuduhan kepada Ahlus Sunnah bahwa merekapun telah melakukan takwil terhadap dua ayat di atas, yaitu ketika menafsirkan kata-kata lebih dekat yang dimaknai lebih dekatnya malaikat. Jawaban terhadap syubhat itu ialah : Bahwa penafsiran kata-kata Kami lebih dekat pada dua ayat diatas dengan dekatnya malaikat bukanlah takwil, bukan menyelewengkan perkataan dari makna dhahirnya. Dan hal ini akan jelas bagi orang yang merenungkannya. Penjelasannya sebagai berikut. [1]. Tentang ayat pertama : Sesungguhnya kata-kata Kami lebih dekat pada ayat itu terkait dengan sesuatu yang membuktikan bahwa maksudnya adalah malaikat yang lebih dekat karena ayat tersebut berlanjut. Artinya : Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya. Seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir [Qaf : 16-18] Maka firman Allah : Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, terdapat dalil bahwa yang dimaksud lebih dekat adalah dekatnya dua orang Malaikat yang mencatat amal perbuatannya. [2]. Tentang ayat kedua : Kata-kata lebih dekat pada ayat ini berkaitan dengan keadaan seseorang yang tengah menghadapi sakaratul maut. Ketika seorang sedang menghadapi sakaratul maut, maka yang datang untuk mencabut nyawanya adalah malaikat, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat (utusan) Kami, dan malaikat-malaikat itu tidak melalaikan kewajibannya [Al-Anam : 61] Kemudian pada ayat Al-Waqiah : 85, lengkapnya berbunyi. Artinya Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat [Al-Waqiah : 85] Firman Allah Subhanahu wa Taala, kamu tidak melihat pada ayat itu menyatakan dalil sangat jelas bahwa yang tidak kamu (manusia-pent) lihat adalah para malaikat. Sebab ayat diatas menunjukkan bahwa pencabut nyawa berada sangat dekat dengan manusia, dalam arti ia berada di tempat manusia itu berada, namun manusia tidak dapat melihatnya. Dengan demikian, yang dekat dan berada di tempat manusia (yang sedang sakaratul maut untuk dicabut nyawanya) tidak lain adalah malaikat. Sebab adalah mustahil jika Allah Subhanahu wa Taala sendiri yang berada di situ. Maka jelaslah bahwa yang dimaksud lebih dekat adalah dekatnya malaikat. Tinaggal sekarang permasalahannya, yaitu kalau yang dimaksud adalah dekatnya malaikat, mengapa kata-kata dekat kemudian disandarkan kepada Allah, yakni : Kami lebih dekat kepadanya. Adakah contoh ungkapan lain dalam Al-Quran yang menandaskan bahwa sesuatu disandarkan kepada Allah, tetapi maksudnya adalah malaikat? Jawaban Pertanyaan Pertama. Karena malaikat itu merupakan tentara dan utusan Allah. Dan dekatnya mereka kepada manusia hanyalah karena perintah Allah. Sehingga ketika mereka dekat dengan manusia, maka diakuinya kedekatan itu sebagai kedekatan Allah kepada manusia. Jawaban Pertanyaan Kedua. Memang ada contoh ungkapan lain dalam Al-Quran yang menandaskan bahwa sesuatu disandarkan kepada Allah tetapi maksudnya adalah malaikat. Misalnya firman Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu [Al-Qiyamah : 18] Disini Allah mengatakan : Bila Kami (Allah) telah selesai membacakannya. Sedangkan yang dimaksud adalah : Bila malaikat Jibril telah selesai membacakan Al-Quran kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sekalipun diakuinya bacaan itu sebagai bacaan yang disandarkan kepada Allah dengan firmanNya : Apabila Kami (Allah) telah selesai membacakannya . Mengapa ? Sebab ketika Jibril membacakan Al-Quran kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, hanyalah semata-mata karena perintah Allah. Dengan demikian, boleh saja jika kemudian Allah mengklaim bahwa bacaan Jibril tersebut sebagai bacaan Allah Subhanahu wa Taala. Begitu pula misal yang terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa T